PERENCANAAN PORTOFOLIO APLIKASI MENDATANG BERDASARKAN STRATEGI BISNIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA POLITEKNIK
SWASTA DI SUMATERA SELATAN
Mariana Purba, M.Kom1)dan Eko Supriyo, S.Kom2) Politeknik Anika Palembang
E-mail:purbamariana@yahoo.co.id polika_anika@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk membuat perencanaan fortofolio aplikasi mendatang berdasarkan strategi sistem dan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan lembaga pada Politeknik Swasta di Sumatera Selatan. Perencanaan fortopolio aplikasi mendatang ini dilakukan dengan memahami kondisi internal/eksternal bisnis dan SI/TI yang ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan bisnisnya sehingga diperlukan suatu perencanaan strategi mendatang yang lebih terstruktur, inovatif, dan terintegrasi dengan baik dan memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian strategi. Populasi yang menjadi objek penelitian adalah tenaga pendidik dan pengambil keputusan pada Politeknik swasta Sumatera Selatan . Analisa data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan alat analisis SWOT, IFAS dan EFAS, PEST yaitu analisis yang memaksimalkan strengths dan opportunities, yang cara bersamaan juga dapat meminimalkan weaknesses dan threats dan melihat faktor eksternal yaitu Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya. Hasil akhir dari perencanaan fortopolio aplikasi ini berupa daftar-daftar aplikasi yang dibutuhkan sekarang, dimasa depan dan pemetaan setiap aplikasi yang diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi atau bagian organisasi, objektif.
Kata Kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, SI/TI, Portofolio Aplikasi, Efas, Ifas,
Swot
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Perencanaan strategi yang bersifat
dinamis dan fleksibel, sebuah lembaga
pendidikan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan
eksternal yang terjadi guna mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dan mampu bertahan pada persaingan bisnis yang semakin ketat. Sistem informasi yang berjalan pada sebagian besar perguruan tinggi saat ini belum dapat menghubungkan antara divisi yang satu dengan divisi lainnya sehingga menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak dapat terintegrasi dengan baik dan sering terjadi duplikasi
data yang menyebabkan
ketidakakuratan informasi. Hal ini menghambat keputusan para divisi yang terlibat, terutama pada waktu merumuskan perencanaan strategis yang diperlukan untuk pengembangan lembaga dimasa depan. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengembangkan sebuah Perencanaan fortofolio aplikasi mendatang berdasarkan strategi bisnis sistem dan teknologi informasi pada perguruan tinggi swasta kota Palembang.
meningkatkan keefektifan manajemen serta memuaskan kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan. Ketiga yaitu dengan cara membenahi daya saing untuk meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis.
Menurut Rangkuti (2000, p7), strategi bisnis adalah strategi yang beorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi- strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Menurut Tozer (1996, p7), strategi bisnis adalah sesuatu yang harus dibuat dan dipikirkan terlebih dahulu dan akan mendasari segala hal. Strategi tersebut tidak harus formal tetapi cukup mempunyai arah dan visi yang jelas, yang akan menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari bisnis, serta menjelaskan bagaimana cara menjalankan dan mencapai tujuan bisnis tersebut
Sebagaimana Gartner juga menyatakan Pemanfaatan SI/TI di perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang ditandai dengan pada tahun 2005 investasi dalam belanja SI/TI rata-rata akan meningkat lebih dari 10 persen dari pendapatan perusahaan/Perguruan Tinggi
II. Landasan Teori
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses di mana manajer secara matang dan bijaksana memikirkan dan menetapkan sasaran serta tindakan berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya serta proses itu sendiri merupakan suatu cara sistematik yang ditetapkan untuk malakukan kegiatan. Dengan definisi di atas, maka manajemen adalah suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas
yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan (Oetomo, 2002). Stephanie, seperti yang dikutip Umar (2001: 31) dari Sukristono, mendefinisikan strategi sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai
B. Pengertian Portofolio Aplikasi
Portofolio aplikasi adalah sebagai hasil dari perencanaan strategi SI, dapat dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan kontribusinya terhadap bisnis dan dampaknya terhadap organisasi. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang kritis terhadap Strategi Bisnis di masa datang. Aplikasi operasional utama adalah aplikasi yang digunakan saat ini oleh organisasi dan menentukan keberhasilan bisnisnya. Aplikasi berikutnya adalah aplikasi potensi tinggi, yaitu aplikasi inovatif yang mungkin bisa menciptakan peluang untuk meraih keuntungan di masa datang, tetapi masih belum terbukti. Sedangkan aplikasi pendukung adalah aplikasi yang bermanfaat tetapi tidak kritis terhadap keberhasilan bisnis.(Umar 2001:40)
C. Model Strategi Sistem
Informasi/Teknologi Informasi
Model strategi adalah dengan mempertimbangkan faktor lingkungan
internal, lingkungan eksternal,
1. Lingkungan bisnis internal: strategis bisnis sekarang, tujuan (objektif), sumber daya, proses, dan kebudayaan serta nilai dari suatu bisnis
2. Lingkungan bisnis eksternal:
ekonomi, lingkungan industri, iklim persaingan dimana organisasi beroperasi.
3. Lingkungan SI/TI internal:
perspektif SI/TI sekarang di bisnis, kematangannya,ruang lingkup dan kontribusi bisnis, skill, sumber daya dan infrastruktur teknologi. Portfolio aplikasi dari sistem yang ada sekarang dan sistem yang sedang dikembangkan, atau sudah dianggarkan tapi belum selesai juga merupakan bagian dari lingkungan SI/TI Internal.
4. Lingkungan SI/TI eksternal: tren
teknologi dan kesempatan serta kegunaan yang dihasilkan oleh SI/TI pihak lain, terutama customer,
pesaing dan supplier
D. Analisa SWOT
Analisa SWOT Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), Threats (ancaman) dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal; peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode analis dalam manajemen strategis yang sudah terbukti sangat berguna untuk mengidentifikasi komputensi suatu organisasi dan mengidentifikasi peluang yang ada namun belum dapat dimanfaatkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki organisasi tersebut maupun ancaman yang ada.
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian ini adalah analisa kualitatif dan analisisnya menggunakan analisis SWOT. Rangkuti (2001), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths dan
opportunities, namun secara bersamaan
dapat meminimalkan weaknesses dan
threats. Strength, weakness, opportunity
dan threat merupakan faktor-faktor strategis perusahaan yang perlu dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut pula analisis situasi dengan model analisis SWOT.
Cara melakukan analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal, setelah
faktor-faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan serta ranking.
1. Pembobotan tetap menggunakan
skala1 (sangat penting) hingga 0 (tidak penting), akan tetapi penentuan nilai skala untuk masing-masing situasi total berjumlah 1 dengan cara: a. urutkan faktor situasi berdasarkan skala prioritas (SP) (tertinggi nilainya 4 dari 4X4, urutan 2 nilainya 3X4=12 dan terendah nilainya 4 dari 1X4) lalu dikalikan dengan konstanta(K) nilai tertinggi yaitu 4
b. masing-masing nilai situasi tersebut dibagi dengan total nilai SP X K.
2. Peringkat tetap menggunakan skala 1 (rendah)-4(tinggi) untuk kekuatan dan peluang. Sedangkan skala 4 (rendah)-1(tinggi) untuk kelemahan dan ancaman, namun karena tidak ada pembanding, maka nilai skala ditentukan berdasarkan prioritas dari masing-masing situasi(misalnya skala 4 untuk peluang yang paling utama) 3. Nilai tertinggi untuk bobot X
ini maka lembaga ingin menentukan strategi kedepan tentang apa yang harus diperhatikan dan diwaspadai untuk menghadapi persaingan dan kelanjutan lembaga. Untuk itu perlu dilakukan pengumpulan dan analisis data dengan menggunakan analisis
SWOT dimana data dapat
dikumpulkan berdasarkan hasil pengamatan langsung, observasi dan wawancara.
Analisis Faktor Internal dan Eksternal dengan IFAS dan EFAS
Tahap-tahap dalam menyusun tabel
Internal Factor Analysis Summary
(IFAS) dan Eksternal Factor Analysis
Summary (EFAS) dengan menentukan
faktor-faktor yang menjadi Strength
serta weakness Politeknik Swasta di Sumatera Selatan, selanjutnya memberikan bobot masing–masing faktor dari skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi skor total 1,00. Menghitung rating untuk masing– masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 1 (dibawah rata–rata) sampai dengan 4 (sangat baik). Nilai ranting
strength dan Weakness selalu bertolak
belakang, begitu juga dengan
Opportunity dan Threat. Hasil analisis
dari IFAS dan EFAS Selanjutnya Bobot dikalikan rating setiap faktor mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersebut.
Bobot dihitung 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah bobot untuk opportunity dan threat adalah 1.00, demikian pula jumlah bobot
strength dan weaknes juga 1.00. Ratting opportunity mulai dari angka 1 (dibawah rata-rata), 2 (rata-rata), 3 (diatas rata-rata), dan 4 (sangat baik), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Nilai rating opportunity dan threat selalu bertolak belakang, misalnya apabila faktor threat nya lebih besar, diberi nilai 4. Begitu pula pemberian nilai untuk strength dan
weaknes. Dalam analisis SWOT, berdasarkan score yang didapat apakah ada opportunity (nilai positif) atau threat (negatif), dan apakah faktor strength mengungguli (+) weakness (-) maka didapat 4 kwadran rekomendasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Swot 6 Politeknik di Sumatera Selatan 4.1.1 Analisis SWOT Politeknik Anika
diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.342 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.169. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.1.
Opportunity (+1.955)
I. Growth
II. Stabilitas (+)0.342
(+)0.169
Weakness (-0.984) Strength (+1.326)
III. Defence IV. Difersifikasi
Gambar 4.1. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Anika.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opprtunity (O)
Strategi (SO) : = 1.326 + 1.955 = 3.281
Strategi (WO) : = 0.984 + 1.955 = 2.939
Threat (T)
Strategi (ST) : = 1.326 +1.786 = 3.112
Strategi (WT) : = 0.984 +1.786 = 2.77
Tabel 4.2.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O) Strategi SO:
Menggunakan strength untuk memanfaatkan
peluang=3.281
Strategi WO; Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan opportunity=2.939
Threat(T) Strategi ST
Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman=3.112
Strategi WT: Meminimalkan kelemahan menghindari ancaman=2.77
Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).
4.1.2 Analisis SWOT Politeknik Palcomtech
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.342 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.166. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.2
Opportunity (+1.909)
I. Growth
II. Stabilitas (+)0.342
(+)0.166
Weakness (-0.984) Strength (+1.326)
III. Defence IV. Difersifikasi
Threat (-1.743)
Gambar 4.2. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Palcomtech.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opprtunity (O)
Strategi (SO) : = 1.326 + 1.909
Strategi (WO) : = 0.984 + 1.909
= 3.235 = 2.893
Threat (T)
Strategi (ST) : = 1.326 +1.743 = 3.069
Strategi (WT) : = 0.984 +1.743 = 2.727
Matrik SWOT Politeknik Palcomtech
Tabel 4.4.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O) Strategi SO:
Menggunakan strength untuk memanfaatkan
peluang=3.235
Strategi WO; Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan opportunity=2.893
Threat(T) Strategi ST
Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman=
3.069
Strategi WT: Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman=2.727
Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).
4.1.3 Analisis SWOT Politeknik Darusalam
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.85 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.166. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.3
Opportunity (+1.909)
I. Growth
II. Stabilitas (+)0.85
(+)0.166
Weakness (-0.976) Strength (+1.826)
III. Defence IV. Difersifikasi
Threat (-1.743)
Gambar 4.3. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Darusalam.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opprtunity (O)
Strategi (SO) : = 1.826 + 1.909 = 3.735
Strategi (WO) : = 0.976 + 1.909 = 2.885
Threat (T)
Strategi (ST) : = 1.826 +1.743 = 3.569
Strategi (WT) : = 0.976 +1.743 = 2.719
Matrik SWOT Politeknik Darusalam EFAS
Tabel 4.6.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O) Strategi SO:
Menggunakan strength untuk memanfaatkan
peluang=3.735
Strategi WO; Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan opportunity=2.885
Threat(T) Strategi ST
Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman=3.569
Strategi WT: Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman=2.719 Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).
4.1.4 Analisis SWOT Politeknik Sekayu
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.61 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.12. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.4.
Opportunity (+1.59)
I. Growth
II. Stabilitas (+)0.61
(+)0.12
Weakness (-0.946) Strength (+1.556
III. Defence IV. Difersifikasi
Threat (-1.47)
Gambar 4.4. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Sekayu.
Dari nilai total masing- masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.31
Tabel 4.7. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opprtunity (O)
Strategi (SO) : = 1.556 + 1.59 = 3.146
Strategi (WO) : = 0.946 + 1.59 = 2.536
Threat (T)
Strategi (ST) : = 1.556 +1.47 = 3.026
Strategi (WT) : = 0.946 +1.47 = 2.416
Matrik SWOT Politeknik Sekayu
Tabel 4.8.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O) Strategi SO:
Menggunakan strength untuk memanfaatkan
Strategi WO; Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan EFAS
IFAS
peluang=3.146 opportunity=2.536
Threat(T) Strategi ST
Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman=3.026
Strategi WT: Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman=2.416
Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).
4.1.5 Analisis SWOT Politeknik Muara Dua
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.64 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.568. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.5
Opportunity (+1.924)
I. Growth
II. Stabilitas (+)0.64
(+)0.568
Weakness (-1.06) Strength (+1.7)
III. Defence IV. Difersifikasi
Threat (-1.356)
Gambar 4.5. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik Muara Dua.
Tabel 4.9. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opprtunity (O)
Strategi (SO) : = 1.7 + 1.924 = 3.624
Strategi (WO) : = 1.06 + 1.924 = 2.984
Threat (T)
Strategi (ST) : = 1.7 +1.356 = 3.056
Strategi (WT) : = 1.06 +1.356 = 2.416
Matrik SWOT Politeknik Muara Dua
Tabel 4.10.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O) Strategi SO:
Menggunakan strength untuk memanfaatkan
peluang=3.624
Strategi WO; Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan opportunity=2.984
Threat(T) Strategi ST
Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman=3.056
Strategi WT: Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman=2.416
Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1) EFAS
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).
4.1.6 Analisis SWOT Politeknik Muara Dua
Diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.64 dan nilai Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.568. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 4.6.
Opportunity (+171)
I. Growth
II. Stabilitas (+)1.042
(+)0.6
Weakness (-0.904) Strength (+1.946)
III. Defence IV. Difersifikasi
Threat (-1.11)
Gambar 4.6. Diagram Cartesius Analisis SWOT Politeknik YPBB Belitang.
Tabel 4.11. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opprtunity (O)
Strategi (SO) : = 1.946+1.71 = 3.656
Strategi (WO) : = 0.904 + 1.71 = 2.614
Threat (T)
Strategi (ST) : = 1.946 +1.11 = 3.056
Strategi (WT) : = 0.904 +1.11 = 2.014
Matrik SWOT Politeknik YPBB Belitang
Tabel 4.12.Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O) Strategi SO:
Menggunakan strength untuk memanfaatkan
peluang=3.656
Strategi WO; Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan opportunity=2.614
Threat(T) Strategi ST
Menggunakan strength untuk mengatasi ancaman=3.056
Strategi WT: Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman=2.014
Strategi SO ( Mendukung Strategi Growth Berada Pada Kuadran 1)
merupakan situasi yang sangat paling menguntungkan. Politeknik tersebut memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi).
4.2 Strategi Growth pada 6 Politeknik Swasta di Sumatera Selatan
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran 6 Politeknik Swasta di Sumatera Selatan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. yaitu :
a. Memiliki sistem akademik kartu hasil studi dan Pengajar/Dosen dari jenjang S3/S2 dan minimal dari S2, dapat dijadikan kekuatan untuk menangkap peluang dalam menciptakan lulusan yang handal dan profesional (S,a,b,OF)
b. Program beasiswa yang bermanfaat bagi mahasiswa, Mahasiswa mahasiswi yang terus meningkat pertahunnya, Lokasi kampus berada di dalam kota dapat dijadikan kekuatan untuk menangkap peluang membuat permintaan akan tambahan program studi pun bertambah, perguruan tinggi memiliki peluang lebih untuk menambah program studi dan tingkatanya. (S c,j,k,Oe)
c. Memiliki sistem penggajian dosen, Semua komputer sudah terhubung dengan jaringan internet, Arah pendidikan yang berbasis kompetensi di bidang teknologi informasi, Tersedianya fasilitas personal web, alamat e-mail dan kartu mahasiswa yang berfungsi sebagai identitas bagi setiap mahasiswa, Gedung dilengkapi dengan Wireless Access
Points, Banyaknya komunitas open source yang mengembangkan aplikasi-aplikasi
pendidikan dapat dijadikan kekuatan untuk menangkap peluang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memungkinkan lembaga untuk mengembangkan cyber
university, Mengembangkan pendidikan berbasis IT dengan biaya rendah, Semakin
luasnya jaringan internet yang dapat diakses seluruh kota maupun kabupaten guna mendapatkan informasi, Adanya software open source sehingga menyebabkan turunnya harga sofware yang dibutuhkan untuk pendidikan dan pengembangan teknologi informasi (S d,e,f,g,h,i) (O a,b,c,d)
Tabel 4.2.1 Kebutuhan SI/TI dari Analisis PEST
Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI
Kebijakan pemerintah mengonlinekan semua pangkalan data dan evaluasi perguruan tinggi seperti SIMLITABMAS menuntut sistem informasi pendidikan /akademik yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan pengaruh langsung di 6 Politeknik Swasta di Sumatera Selatan
Sistem informasi yang mampu menyajikan evaluasi Politeknik di Sumatera Selatan
Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Adanya kenaikan BBM menyebabkan semua harga produksi meningkat termasuk harga hardware dan software sebagai penunjang teknologi informasi dan komunikasi sehingga menyebabkan lembaga harus menaikan biaya kuliah sedangkan hal ini bertentangan dengan keinginan masyarakat yang menginginkan biaya kuliah ringan
Memperbesar alokasi anggaran untuk pengembangan SI/TI dalam mendukung kegiatan akademik
Pembangunan infrastruktur jaringan dan sistem informasi yang terintegrasi SIMKEU, SIAKAD,
SIMPEG, Dan lain lain
Karena kecanggihan teknologi dan faktor sosial yang semakin memadai membawa pengaruh
Melakukan Sosialisasi rutin ke sekolah siswa menengah atas yang ada disekitar maupun di
seperti kebutuhan masyarakat untuk membeli handphone, laptop,ipad,android untuk menikmati fasilitas jejaring sosial seperti facebook dan twiter membuat Perguruan Tinggi mudah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi tentang Politeknik tersebut
daerah serta ke perusahaan-perusahaan disekitar Politeknik tersebut baik lewat jejaring sosial maupun secara langsung
Adanya fasilitas cloud computing sebagai pihak ketiga sebagai pengelola software dan hardware semakin membantu perguruan tinggi untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi
Membangun Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi dan Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dengan membangun teknologi informasi yang terintegrasi untuk meningkatkan kualitas layanan
Infrastruktur jaringan yang mendukung sistem informasi yang dibutuhkan dan yang terintegrasi dengan jaringan
4.3 Perencanaan Strategis SI/TI mencakup Strategis SI /TI Politeknik Swasta di Sumatera Selatan
Dari sisi implikasi manajemen, kesuksesan proses organisasional tergantung dari banyak faktor. Pemfokusan pada teknologi saja atau aspek bisnis saja, tidak cukup membawa kesuksesan bagi keseluruhan rencana strategis. Sebagian besar dari strategi-strategi TI yang ada, kuat dalam hal teknologi dan terminologi teknis namun lemah pada pengidentifikasian kebutuhan aplikasi dan aspek bisnisnya. Cara yang tepat untuk mencapai keuntungan strategis dari SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan atau memikirkan ulang bisnis dengan menganalisa permasalahan bisnis yang ada sekarang dan perubahan lingkungan dan menjadikan TI sebagai salah satu resep solusi (WAR-2002).. Penentuan perencanaan strategis ini didapat dari asumsi strategis yang dihasilkan antara lain :
a.Aplikasi Strategis
Aplikasi strategis yaitu apilkasi yang sangat diperlukan untuk berjalannya strategi bisnis organisasi dimasa depan. Aplikasi-apilkasi strategis yang diperlukan Politeknik Swasta di Sumatera Selatan adalah:
Tabel 4.3.1 Daftar Aplikasi Strategis
No Kebutuhan Sistem Keterangan
1 Sistem Pendukung Keputusan
memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya; membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur; menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan
2 Sistem Informasi Pengelolaan Manajemen Terpadu
Diperlukan untuk mengelola pengambilan keputusan dalam organisasi
3 Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan
Sebagai pengelola data dosen dalam membuat penelitan
4 Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Diperlukan untuk penerimaan mahasiswa baru agar lebih efisien dan efektif
b Aplikasi Operasional Utama
Aplikasi Operasional Utama adalah Aplikasi yang digunakan saat ini dan diperlukan untuk keberhasilan dimasa sekarang. Aplikasi-apilkasi operasional utama yang diperlukan Politeknik Swasta di Sumatera Selatan adalah:
Tabel 4.3.2 Daftar Aplikasi Operasional Utama
No Kebutuhan Sistem Keterangan
1 Sistem Informasi Akademik Digunakan untuk keperluan proses belajar mengajar
2 Sistem Informasi Praktek Kerja Industri Digunakan untuk praktek kerja industri dan magang kerja
3 Sistem Absensi Online Membantu pengawasan dan
pembinaan disiplin pegawai
c. Aplikasi Pendukung
Aplikasi Pendukung adalah Aplikasi yang bermanfaat tapi tidak kritis terhadap keberhasilan, biasanya diperlukan untuk efisiensi dan mempertahankan mutu disebut aplikasi pendukung. Aplikasi pendukung yang berguna untuk Politeknik Swasta di Sumatera Selatan adalah
Tabel 4.3.3 Daftar Aplikasi Pendukung
No Kebutuhan Sistem Keterangan
1 SMS Gateway Untuk mendukung promosi
3 Sistem Informasi Laboratorium Untuk mendukung penjadwalan dan sda yang ada dilaboratorium
4 Sistem Informasi Kegiatan Mahasiswa
Untuk mendata kegiatan mahasiswa/ekstra
kulikuler
d. Aplikasi Potensi Tinggi
Aplikasi Potensi Tinggi adalah Aplikasi yang mungkin sangat penting dalam pencapaian keberhasilan Politeknik Swasta di Sumatera Selatan di masa depan.
Tabel 4.3.4 Daftar Aplikasi Potensi Tinggi
No Kebutuhan Sistem Keterangan
1 Sistem Informasi Pengelolaan
Mutu Akademik Untuk meningkatkan mutu akademik
2
Sistem Monitoring SIM
Meningkatkan kuantitas dan kualitas kinerja Sistem Informasi Politeknik Anika
3 Aplikasi Web Mendukung basis teknologi intranet dan
internet
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
1. Setelah dianalisa menggunakan matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor Analysis Sumary), kemudian dianalisis dengan SWOT Semua Politeknik Swasta di Sumatera Selatan Masuk pada kuadran 1 atau strategi growth yaitu
strategi dengan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Hasil dari perencanaan strategis SI/TI
ini menjawab permasalahan
adalah terbentuknya portofolio aplikasi SI/TI.
5.2 SARAN
Hendaknya semua perguruan tinggi menerapkan semua aplikasi strategis yang ada guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses di perguruan tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Oetomo, Budi Sutejo Dharmo. 2002.
Perencanaan dan pengembangan sistem informasi. Yogyakarta: Andi,
Porter, Michael E.1997. Competitive advantage. Techiques For Analysing Industries and competitors. New York : The Free
Press
Sugesti Nuranisak, Noorholik. Perencanaan Portofolio Aplikasi Mendatang Berdasarkan strategi bisnis program studi sistem informasi ITS. SNATI 2006
Tozer, E.E, Strategic IS/IT Planning.
Profesional Series, Butterwork-Heinemann,1996
Umar, Husein.2001 Strategic
management in action konsep, teori, dan teknik menganalisa manajemen strategis strategic business unit berdasarkan konsep.Jakarta:
Gramedia pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis: Berorientasi konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama,.