• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

ANTARAMENERAPKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DAN STRATEGI THINK PAIR SHAREPADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 DAN

SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK

JURNAL

Oleh :

DIAN SUCIANA AMRI 2008/02392

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)

1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA MENERAPKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DAN STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA KELAS X DI SMA

NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK Dian Suciana Amri, Agus Irianto, Yulhendri

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang

Email: dheeanmarfandika@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar ekonomi siswa antara

menerapkan strategi question student have dan strategi think pair share pada kelas X di SMA Negeri 1

Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasinya

adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Pengambilan sampel

dilakukan secara Purposive Sampling, siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Kota Solok terpilih sebagai kelas

eksperimen 1 dan siswa kelas X3 di SMA Negeri 2 Kota Solok sebagai kelas eksperimen 2. Data

dikumpulkan dari hasil tes yang diberikan pada kedua kelas sampel dengan analisis data menggunakan uji

Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar

ekonomi siswa antara yang pembelajarannya menerapkan strategi Question Student Have dengan yang

menerapkan strategi Think Pair Share. Kedua strategi ini menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan meransang siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

Kata kunci : hasil belajar, strategi question student have, strategi think pair share ABTRACT

This research aims toknowdifferences of learning result between study question student have

strategyandthinkpairsharestrategyon a classXin SMA1andSMA 2 SolokCity. This type of researchis

experimental research. Its populationis allstudentof class Xin SMA1andSMA 2SolokCity. Sampling

wasdone inpurposive sampling, class X5graderatSMANegeri 1Solok Citywas chosenas the experimental

class1 andclass X3in SMA2 CitySolokas classexperiment 2. Datacollected fromthe test resultsgiven inthe

secondgradesample,data analysisusingZ test.The results showedthat there was nosignificant

differencebetween the results ofthe economicstudyof studentsbetweenthelearning by studenthavequestion

strategy andbythink pair sharestrategy. Both strategiesmake learninga funandstimulatingstudents

toparticipatein learningso as toimprove the result of economy learning.

(4)

2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses yang

dilakukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa. Melalui pendidikan, seseorang

diharapkan dapat menjadi individu yang mapan

dari segi akademis dan kehidupan sosialnya.

Dari keseluruhan proses pendididikan, kegiatan

pembelajaran merupakan hal pokok. Ini berarti

bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada

bagaimana proses belajar siswa.

Keberhasilan siswa dalam belajar adalah

dengan mendapatkan hasil belajar yang baik.

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa

merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab

seorang guru atau tenaga pendidik yang

professional. Paradigma baru pendidikan,

orientasi strategi pembelajaran adalah student

centerartinya anak didik menjadi pusat

pembelajaran sehingga anak didik belajar secara

aktif menemukan pengetahuan sendiri. Slameto

(2010: 97) menjelaskan bahwa guru mempunyai

tugas untuk mendorong, membimbing, memberi

arahan dan memfasilitasi anak didik untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Kenyataan yang dijumpai di sekolah,

pembelajaran masih didominasi oleh guru

sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa

(teacher center) dengan menerapkan

pembelajaran ceramah sehingga siswa

hanyamenunggu penjelasan dari guru sehingga

pemikiran siswa kurang berkembang. Mereka

juga belum diarahkan untuk belajar secara

mandiri. Hal ini cenderung membuat partisipasi

belajar siswa rendah, perhatian dan minat siswa

tidak dapat dipantau.

Banyak di antara siswa yang malu

bertanya dan tidak berani mengemukakan

pendapat mereka dalam pembelajaran. Jika tidak

ada siswa yang bertanya maka guru cenderung

menganggap bahwa siswa telah memahami

materi pelajaran. Selain itu, guru juga tidak

memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi

dalam pembelajaran sehingga hanya yang

pintar saja yang memperoleh hasil belajar yang

baik. Hal ini menyebabkan masih banyak siswa

yang tidak memperoleh ketuntasan dalam

belajar.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

maka proses belajar mengajar harus lebih

ditingkatkan dengan menciptakan pembelajaran

yang efektif, kreatif, inspiratif, menantang dan

menyenangkan sehingga siswa dapat berperan

aktif sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu,

diperlukan suatu strategi pembelajaran yang

dapat meningkatkan partisipasi serta

mengembangkan potensi dan pemikirannya

sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi

lebih baik.

Salah satu strategi pembelajaran yang

dapat diterapkan adalah strategi Question

Student Have. Strategi ini tidak membuat siswa

takut mengungkapkan pertanyaan dan pendapat

mereka karena mereka dituntut berpartisipasi

(5)

3

merupakan cara yang mudah dilakukan untuk

mengetahui kebutuhan dan harapan siswa

(Hisyam, 2002: 17). Dengan demikian guru

dapat memenuhi kebutuhan siswa sehingga hasil

belajar siswa lebih maksimal.

Strategi lain yang dapat digunakan adalah

strategi Think Pair Share. Strategi ini memiliki

prosedur secara eksplisit yang dapat memberi

siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,

menjawab, dan saling membantu satu sama lain

(Anita, 2010: 56). Dengan demikian, tidak hanya

siswa yang pintar saja yang dapat menguasai

materi pelajaran sehingga setiap siswa dapat

memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Namun, di antara kedua strategi tersebut belum diketahui strategi mana yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat fenomena tersebut sebagai permasalahan yang akan penulis teliti yaitu apakah terdapatperbedaaan hasil belajar

ekonomi siswa antara menerapkan strategi QSH

dan strategiTPS pada kelas X di SMA Negeri 1

Solok dan SMA Negeri 2 Solok.

TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS Proses Belajar Mengajar

Belajar mengajar merupakan proses

pendidikan yang mempunyai hubungan erat

antara satu sama lain. Menurut Hilgard dan Marquis dalam Syaiful (2003: 13) “Belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi

dalam diri seseorang melalui latihan,

pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam dirinya”. Winkel (1996:53) juga menjelaskan bahwa “Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi langsung dan interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan

dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap”.

Sedangkan mengajar menurut Ali (2002: 12). adalah “Upaya yang sengaja dalam rangka memberikan kemudahan bagi siswa untuk

terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan”. Uzer (2005: 6) menjelaskan bahwa mengajar merupakan suatu

usaha mengorganisasi lingkungan dalam

hubungannya dengan anak didik dan bahan

pengajaran yang menimbulkan proses belajar.

Proses belajar mengajar merupakan suatu

proses interaksi antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan siswa. Suatu kegiatan

belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika

peserta mempunyai hasil belajar yang baik yang

dapat dilihat dari pemahamannya terhadap apa

yang sudah didapatnya dari proses belajar

mengajar.

Hasil belajar

Hasil belajar menurut Dimyati dan

Mudjiono (1999: 200) adalah tingkat

keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah

(6)

4

tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan

skala nilai berupa huruf, angka, atau symbol.

Hasil belajar dapat berupa keterampilan,

nilai, dan sikap setelah siswa tersebut mengalami

proses belajar. Diharapkan hasil belajar yang

dicapai mempunyai efek yang bagus terhadap

peningkatan hasil belajar dan minat siswa untuk

belajar.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan

Oemar (2004: 30) mengatakan bahwa bukti

seseorang telah belajar adalah terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu

dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Berkaitan dengan kemampuan yang

diperoleh sebagai hasil belajar, Bloom dalam

Syaiful (2003: 33) membagi hasil belajar dalam

tiga ranah atau kawasan yaitu:

a. Ranah kognitif yang berkenaan dengan

kemampuan intelektual yang terdiri dari enam

aspek yakni : pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang

terdiri dari lima aspek yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil

belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor,

yakni kemampuan gerak refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perceptual,

keharmonisan atau ketetapan, gerakan

keterampilan kompleks, dan gerakan

ekspensif interpretative.

Di antara ketiga ranah tersebut, ranah

kognitiflah yang paling banyak dinilai guru di

sekolah karena berkaitan erat dengan

kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran

dan dapat diukur melalui tes hasil belajar.

Hasil belajar dapat diperoleh dengan

mengadakan evaluasi.Ini berarti bahwa hasil

belajar sangat berkaitan sekali dengan evaluasi

yang diberikan. Ngalim (2009:5) mengatakan

bahwa tujuan dari evaluasi ialah untuk

mendapatkan data pembuktian yang akan

menunjukkan sampai dimana tingkat

kemampuan dan keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan-tujuan kurikuler.

Strategi Question Student Have

Question Student Have merupakan salah

satu strategi pembelajaran aktif (active learning)

yang digunakan untuk mendapatkan partisipasi

siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hisyam

(2002: 139) menjelaskan bahwa “Strategi

Question Student Have merupakan salah satu

cara yang menuntut partisipasi siswa melalui

tulisan”. Question Student have merupakan

teknik yang mudah dilakukan dan mudah dipakai

untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa

(Hisyam, 2002: 17).

Adapun prosedur dari strategi Question

Student Have seperti yang diungkapkan oleh

(7)

5

a. Bagikan secarik kertas kosong pada siswa

b. Setiap siswa diminta menuliskan pertanyaan

yang mereka miliki tentang materi pelajaran

atau tentang situasi kelas yang sedang

berlangsung (nama siswa tidak ditulis)

c. Edarkan kertas tersebut searah jarum jam.

Siswa berikutnya harus membaca dan memberikan tanda checklist (√) pada kertas yang berisi pertanyaan yang juga menjadi

permasalahan bagi siswa tersebut.

d. Ketika masing-masing kertas sudah kembali

ke penulisnya, identifikasi pertanyaan yang menerima paling banyak tanda cek (√).

e. Mintalah beberapa orang siswa secara

sukarela berbagi penjelasan tentang

pertanyaan mereka.

f. Kumpulkan kertas tersebut karena mungkin

ada pertanyaan yang akan direspon pada

pelajaran yang akan datang

Pelaksanaan strategi Question Student

Have juga dapat divariasikan. Silberman (2006:

91) mengemukakan bahwa srategi Question

Student Have dapat divariasikan sebagai berikut:

a. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak

cukup untuk membagikan kartu ke seluruh

kelompok, bagilah kelas menjadi sub-sub

kelompok dan lakukan instruksi yang sama.

Atau, kumpulkan saja kartu-kartu tersebut

tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya

ke seluruh kelas dan merespon pada satu

sampel pertanyaan.

b. Sebagai alternatif pengajuan pertanyaan pada

kartu indeks, perintahkan siswa untuk

menuliskan harapan atau keprihatinan

mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang

mereka harapkan untuk dibahas, atau aturan

dasar untuk partisipasi kelas yang harus

mereka patuhi.

Membuat pertanyaan merupakan salah

satu cara untuk dapat mengaktifkan siswa dalam

belajar. Pemberian tugas untuk membuat

pertanyaan oleh siswa merupakan salah satu cara

agar siswa dapat memahami materi pelajaran.

Dengan adanya pertanyaan setiap siswa dalam

kertas, maka setiap anggota kelompok akan

berusaha untuk menemukan jawabannya

seoptimal mungkin demi tercapainya hasil

belajar yang lebih baik.

Strategi Think Pair Share

Think Pair Share adalah salah satu

strategi cooperative learning yang menggunakan

metode diskusi berpasangan (Anita, 2010 : 45).

Kelompok berpasangan ini memiliki beberapa

kelebihan seperti yang dikemukakan Anita

(2010: 45) yaitu :

a. Meningkatkan partisipasi anggota kelompok

b. Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi

masing-masing anggota kelompok

c. Interaksi lebih mudah

d. Lebih mudah dan cepat membentuknya

Strategi think pair share memiliki

prosedur secara eksplisit yang dapat memberi

siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,

menjawab, dan saling membantu satu sama lain

(8)

6

menjelaskan bahwa pembelajaran Think Pair

Shareini memiliki beberapa prinsip seperti

ketergantungan yang positif (positive

interdependence), tanggung jawab perseorangan

(individual accountability), dan partisipasi

komunikasi (participation communication).

Think Pair Share melibatkan tiga langkah

seperti yang dikemukakan oleh Trianto

(2009:81) yaitu :

1) Tahap pertama : Berpikir (Thinking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau

masalah yang dikaitkan dengan pelajaran dan

meminta siswa menggunakan waktu beberapa

menit untuk memikirkan sendiri jawaban atau

masalah.

2) Tahap kedua : Berpasangan (Pairing)

Selanjutnya guru meminta siswa untuk

berpasangan dan mendikusikan apa yang

telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu

yang disediakan dapat menyatukan jawaban

atau gagasan tentang masalah yang

diidentifikasi.

3) Tahap ketiga : Berbagi (Sharing)

Pada langkah akhir, guru meminta kepada

pasangan-pasangan untuk berbagi dengan

seluruh kelas tentang apa yang telah mereka

bicarakan.

Bagian terpenting dalam Think Pair

Share adalah keterkaitan antar tahap, siswa tidak

bisa menjalankan tahap kedua (pair) sebelum

melaksanakan tahap pertama (think), dan siswa

tidak dapat berlanjut ke tahap ke tiga (share)

sebelum melanjutkan tahap kedua (pair).

Dari penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan

aktivitas pembelajaran serta meningkatkan

gairah belajar siswa, sehingga bukan yang pintar

saja yang dapat memperoleh keberhasilan dalam

belajar.

Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah penelitian yang

memiliki relevansi dengan permasalahan yang

diteliti antara lain :

a. Almeng Kesma (2010) dengan judul

“Pengaruh strategi Question Student Have

dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1 Bayang Kab. Pesisir Selatan”. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi QSH dan

motivasi berpengaruh secara signifikan

terhadap hasil belajar ekonomi siswa.

b. Hindara Simeru (2010) dengan judul

“Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share terhadap

hasil belajar siswa pada mata diklat PKDLE

kelas X TKJ di SMK N 2 Lubuk Basung”.

Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh

yang signifikan terhadap hasil belajar siswa

yang menerapkan strategi pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share.

Kerangka Konseptual

(9)

masing-7

masing sampel dan kemudian melihat apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa antara penerapan kedua strategi tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menerapkan strategi

pembelajaran Question Student Have pada kelas

eksperimen 1 dan strategi Think Pair Share pada

kelas eksperimen 2.

Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan

batasan masalah penelitian, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan strategi Question Student Have

dengan siswa yang diajar menggunakan strategi

Think Pair Share.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara

hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

strategi Question Student Have dengan siswa

yang diajar menggunakan strategi Think Pair

Share.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah

dikemukakan di atas, maka penelitian yang

dilakukan adalah penelitian Quasi

Eksperimen.Penelitian Quasi Eksperimen adalah

penelitian semi eksperimental yang merupakan

pengembangan dari true eksperimental design

yang sulit dilaksanakan (Sugiyono:114).

Penelitian ini memiliki langkah-langkah

penelitian yang sama dengan penelitian pada

umumnya, hanya saja pada tanpa melakukan

pretest terlebih dahulu(post test only).

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X SMA N 1 Solok dan SMA

N 2 Solok yang terdaftar pada tahun ajaran

2011/2012.

Pengambilan sampel dilakukan dengan

teknik purposive sampling, yaitu dengan cara

pemilihan sampel yang sengaja dipilih

berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu karena

sampel ini memiliki nilai rata-rata terendah yang

hampir sama sehingga dapat dikatakan bahwa

kedua sampel memiliki kemampuan yang sama.

Dipilihlah kelas X5 SMA N 1 Solok sebagai kelas

eksperimen 1 dan kelas X3 SMA N 2 Solok sebagai

kelas eksperimen 2.

Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian

ini, penulis memberikan tes kepada dua kelas

sampel.Tes yang diberikan berupa

pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang

diajarkan selama perlakuan berlangsung.

Sebelum memberikan tes kepada kedua

kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan kisi-kisi soa, yang disusun

berpedoman pada silabus mata pelajaran

ekonomi dan indikator yang sesuai dengan

(10)

8

b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi

yang dibuat.

c. Melakukan uji coba soal untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan

daya beda soal.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan

yaitu uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis

tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

varians.

Untuk menguji normalitas dapat

digunakan uji liellifors. Menurut sudjana (2002: 466) kriteria terima hipotesis berdistribusi normal adalah jika L0 lebih kecil dari Ltabel , lain

dari itu ditolak. Sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji F dengan criteria jika harga F hitung lebih kecil berarti kelompok data mempunyai varians yang homogen, sebaliknya jika harga F yang di dapat dari hasil perhitungan lebih besar dari F tabel, berarti kedua kelompok data varians tidak homogen (Sudjana, 2002:249).

Uji Hipotesis

Rumus untuk menguji hipotesis yaitu:

H0 :

µ

1 =

µ

2

H0 :

µ

1≠

µ

2

Keterangan:

µ

1= rata-rata kelas eksperimen

µ

2= rata-rata kelas eksperimen

Untuk menerima atau menolak hipotesis

nol (Ho) pada tingkat signifikan

α

= 0,05 digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :

a. H0 ditolak dan Ha diterima jika Zhit≥ Ztab

b. H0 diterima dan Ha diterima jika Zhit≤ Ztab

HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Penelitian

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan maka diperoleh hasil belajar siswa berupa nilai

post test. Berikut nilai post test siswa kedua kelas sampel :

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2

(11)

9

Sumber: Data olahan 2012

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat

dilihat bahwa nilai rata-rata post test kelas

eksperimen 1 adalah 84,47 dengan nilai terendah

68, nilai tertinggi 100, nilai yang sering muncul

(modus) yang diperoleh siswa adalah 84 dan

nilai tengah (median) adalah 84. Standar deviasi

yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah

8,6838 artinya rata-rata penyimpangan setiap

nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 8,6838.

Sedangkan untuk persentase ketuntasan siswa

pada kelas eksperimen adalah 88,24 %.

Pada kelas eksperimen 2 diperoleh nilai

rata-rata siswa 82,35 dengan nilai terendah 68,

nilai tertinggi 96 dan nilai yang sering muncul

(modus) yang diperoleh siswa adalah 80,

sedangkan nilai tengah (median) adalah 80.

Standar deviasi yang diperoleh pada kelas

eksperimen 2 adalah 7,8851 artinya rata-rata

penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata

hitung nilai adalah 7,8851. Persentase ketuntasan

siswa pada kelas eksperimen 2 adalah 85,29 %.

Selisih nilai rata-rata antara kelas

eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2sebesar

2,12 (84,47 – 82,35). Pada tabel juga dapat

dilihat sebesar 88,24% nilai siswa pada kelas

eksperimen 1 berada diatas KKM yang telah

ditetapkan. Sementara pada kelas eksperimen 2

sebesar 85,29% nilai siswa yang berada diatas

KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.

Analisis Data Penelitian

Untuk menarik kesimpulan hasil

penelitian maka dilakukan uji hipotesis setelah dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dengan dan uji homogenitas.

Untuk uji normalitas pada kelas

eksperimen 1 diperoleh nilai Lhit = 0,1081 dan

Ltab = 0,1519 sedangkan pada kelas eksperimen

2 diperoleh nilai Lhit = 0,1473dan Ltab = 0,1519

maka pada kedua kelas sampel Lhit<Ltab yang

artinya kedua kelas sampel berdistribusi normal.

Sedangkan untuk uji homogenitas pada

diperoleh Fhit =1,2128 dan Ftab = 1,7878

sehingga Fhit < Ftab yang berarti varians kedua

kelas sampel adalah homogen.

Dari hasil perhitungan kedua uji prasyarat

tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kedua

sampel pada penelitian ini berdistribusi normal

dan memiliki varians yang homogen.

Uji Hipotesis

Dari uji hipotesis nilai posttest yang dilakukan, diperoleh nilai Zhit=1,055 dan Ztab=

1,96 sehingga Zhit<Ztab maka H0 diterima. Hal ini

berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.

Pembahasan

Berdasarkan instrumen penelitian, telah

didapatkan soal yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya, sehingga soal tersebut dapat

digunakan untuk mengukur hasil belajar

ekonomi siswa. Pada saat melakukan penelitian,

peneliti memberikan perlakuan yang berbeda

(12)

10

pembelajaran. Pembelajaran pada kelas

eksperimen 1 menggunakan strategi Question

Student Havesedangkan kelas eksperimen 2

menggunakan strategi Think Pair Share.Setelah

diberi perlakuan yang berbeda pada kedua kelas

sampel, dilakukan post test untuk mengetahui

hasil belajar siswa.

Penerapan strategi Question Student

Have dapat meningkatkan partisipasi siswa

dalam pembelajaran terutama melalui

tulisan.Strategi ini mewajibkan setiap siswa

menuliskan pertanyaan berupa soal

atau masalah lain yang berhubungan dengan

materi yang belum dipahaminya dalam secarik

kertas. Hal tersebut didukung oleh pernyataan

yang dikemukakan olehHisyam (2002: 139)

bahwa “Strategi Question Student Have

merupakan salah satu cara yang menuntut partisipasi siswa melalui tulisan”.

Pembelajaran dengan menerapkan

strategi Question Student Have juga mendorong

siswa berani mengungkapkan pendapat mereka

serta menanggapi pendapat temannya.Dengan

demikian pembelajaran menjadi lebih menarik

dan tercipta suasana yang menyenangkan bagi

siswa sehingga meningkatkan minat dan

motivasi belajar siswa.Menurut Nurhayati (2009:

279) “Efek menyenangkan yang ditimbulkan

stimulus akan mampu memberi kesan yang

mendalam pada diri siswa, sehingga mereka cenderung akan mengulang aktivitas tersebut”. Dari beberapa kutipan tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa strategi Question Student

Have menciptakan situasi belajar yang

menyenangkan dan mendorong siswa aktif

dalam proses pembelajaran sehingga hasil

belajar siswa lebih optimal.

Dengan menerapkan strategi Question

Student Have siswa tidak lagi merasa takut atau

malu untuk bertanya dan mengungkapkan

keinginannya.Setiap siswa dapat

mengungkapkan pertanyaan, rasa ingin tahu, dan

ketidakpahaman mereka sehubungan dengan

materi yang dipelajari sehingga guru dapat

mengetahui kebutuhan siswa dalam

pembelajaran dan dapat memaksimalkan potensi

siswa.selaras dengan pernyataan Hisyam (2002: 17) bahwa “Question Student have merupakan teknik yang mudah dilakukan dan mudah dipakai

untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa”. Dengan demikian, siswa lebih menguasai dan memahami materi pelajaran dan hasil belajar

yang diperoleh menjadi lebih baik.

Dari evaluasi yang dilakukan, didapatkan

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1

memperoleh nilai rata-rata post test 84, 47 yang

berada di atas KKM yang ditetapkan yaitu 75.

Artinya, pembelajaran dengan menerapkan

strategi Question Student Have dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Almeng Kesma (2010) dengan

judul pengaruh penerapan strategiquestion

student havedan motivasi belajar terhadap hasil

belajar ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1

(13)

11

bahwa penerapan strategiquestion student

havedan motivasi belajar berpengaruh terhadap

hasil belajar ekonomi siswa.

Sedangkan strategi Think Pair Share

yang diterapkan pada kelas eksperimen 2 juga

dilaksanakan dengan membagi siswa atas

beberapa kelompok tetapi secara berpasangan,

yang dibagi berdasarkan tingkat kemampuan dan

jenis kelamin yang sama. Kelompok

berpasangan ini memberikan kesempatan yang

sama bagi siswa untuk lebih menguasai

pembelajaran.

Pembelajaran dengan strategi Think Pair

Share dilaksanakan atas tiga tahap yakni

thinking, pairing, dan sharing.Penerapan strategi

ini tidak hanya melatih siswa untuk

meningkatkan kemampuan individu tetapi juga

mengutamakan kerjasama dalam kelompok

untuk menggapai hasil yang maksimal.Pada

tahap pertama yaitu thinking, masing-masing

siswa dapat mengembangkan keterampilan

berfikir dan menjawab soal secara individu. Pada

tahap pairing, siswa dapat meningkatkan

kemampuan mereka dalam berkomunikasi antara

satu dengan yang lain, serta bekerja saling

membantu dalam kelompok kecil. Sedangkan

pada tahap sharing, siswa dapat berbagi

pengetahuan mereka kepada yanga lain sehingga

menambah pemhaman siswa terhadap materi

yang belum dipahaminya.

Penjelasan di atas sesuai dengan

pengertian dari pembelajaran Think Pair Share

itu sendiri yang dikemukakan oleh Trianto

(2009:81) bahwa, “Think Pair Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan

untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain”. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan

diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar

yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa efek menyenangkan juga

dapat memberi kesan yang mendalam pada diri

siswa, sehingga mereka cenderung akan

mengulang aktivitas yang dilakukan dalam

pembelajaran.

Trianto (2009: 81) mengungkapkan bahwa “Strategi ini memiliki prosedur yang memberi siswa waktu yang lebih banyak untuk

berpikir, merespons, dan saling membantu satu

sama lain”. Dengan demikian, siswa secara

langsung dapat memecahkan masalah,

memahami suatu materi secara berkelompok

dengan saling membantu antara satu dengan

yang lainnya, dan membuat kesimpulan dengan

berdiskusi, serta mempresentasikannya di depan

kelas sebagai salah satu langkah evaluasi

terhadap kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Akibatnya, tidak hanya siswa yang

pintar saja yang dapat menguasai materi

pelajaran tetapi setiap siswa dapat belajar dari

temannya sehingga hasil belajar yang diperoleh

lebih optimal.

Berdasarkan evaluasi yang telah

dilakukan pada kelas eksperimen 2, diperoleh

(14)

12

82, 35 berada di atas KKM yang ditetapkan

yaitu 75. Hal ini berarti terjadi peningkatan hasil

belajar ekonomi siswa pada kelas eksperimen 2

yang mendukung hasil penelitian sebelumnya

seperti yang dilakukan oleh Hindara Simeru

(2010) dengan judul pengaruh penggunaan

strategi pembelajaran kooperatif tipe think pair

share terhadap hasil belajar siswa kelas X TKJ

di SMK N 2 Lubuk Basung. Penelitian ini

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap hasil belajar siswa yang menerapkan

strategi pembelajaran kooperatif tipe think pair

share.

Dari penerapan kedua strategi tersebut

yakni strategi Question Student Have dan Think

Pair Sharemaka dapat disimpulkan bahwa kedua

strategi ini meningkatkan hasil belajar ekonomi

siswa pada kelas X di SMA Negeri 1 Solok dan

SMA Negeri 2 Solok. Hal ini mendukung dan

memperkuat teori dan hasil penelitian

sebelumnya yang menunjukkan bahwa strategi

Question Student Have dan strategi Think Pair

Share meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam melaksanakan penelitian ini,

peneliti mengalami beberapa kendala baik di

kelas eksperimen 1 maupun di kelas eksperimen

2. Kendala utamanya yaitu sulit mengubah

kebiasaan siswa yang biasanya belajar dengan

cara mendengarkan ceramah diganti dengan

belajar memahami dan mengusai materi secara

kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri

bagi siswa. Selain itu, peneliti juga harus bisa

menentukan pembagian kelompok secara tepat

sesuai dengan kemampuan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Selama penelitian berlangsung juga ada

beberapa hambatan yang ditemukan. Hal ini

terjadi karena peneliti belum memiliki banyak

pengalaman dalam proses belajar mengajar.

Adapun hambatan yang ditemui peneliti pada

saat melakukan penelitian adalah:

1. Pada awalnya sulit membangkitkan semangat

siswa dalam pembelajaran baik di kelas

eksperimen 1 maupun eksperimen 2.

2. Kurangnya sumber pembelajaran yang

dimiliki siswa seperti buku paket sehingga

siswa mengalami kesulitan dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan peneliti.

3. Penggunaan waktu yang kurang efektif dan

efisien karena waktu dalam proses

pembelajaran tersita untuk mempersiapkan

kelas sebelum proses pembelajaran dimulai.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar ekonomi siswa yang

pembelajarannya menerapkan strategi

Question Student Have dengan yang

menerapkan strategi Think Pair Share.

2. Secara keseluruhan penerapanstrategi

Question Student Have dan strategi Think

Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar

(15)

13

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa :

1. Kepada Guru di SMA N 1 Solok dan SMA N

2 Solok, khususnya guru mata pelajaran

ekonomi dapat menggunakan strategi

Question Student Have dan Think Pair

Sharesebagai alternatif dalam pembelajaran

dengan strategi ini dapat meningkatkan hasil

belajar ekonomi siswa.

2. Kepada Kepala sekolah, diharapkan untuk

mengadakan kegiatan pelatihan/penyuluhan

kepada guru tentang penerapan strategi

Question Student HavedanThink Pair Share,

berdasarkan hasil penelitian kedua strategi

tersebutdapat meningkatkan hasil belajar

ekonomi siswa.

3. Kepada peneliti berikutnya, agar lebih

mempersiapkan diri serta mempertimbangkan

dan meminimalisir kendala-kendala yang

ditemukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga

tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan

harapan yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. (2002). Guru dalam Proses

Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Almeng Kesma. (2010). Pengaruh strategi

Question Student Have dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1 Bayang

Kab. Pesisir Selatan. Padang : Skripsi

UNP

Anita Lie. (2010). Cooperative Learning

Mempraktikkan Kooperatif Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hindara Simeru. (2010). Pengaruh Penggunaan

Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat PKDLE Kelas X TKJ di SMK N 2 Lubuk

Basung. Padang : Skipsi UNP

Hisyam Zaini. (2002). Desain Pembelajaran di

Perguruan Tinggi. Yogyakarta : IAIN

Sunan Kalijaga

Ngalim Purwanto. (2009). Prinsip-Prinsip dan

Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta :

Rosda

Oemar Hamalik. (2004). Proses belajar

mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Silberman, Melvin L. (2006). Active Learning

101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Sudjana. (2002). Metoda Statistik. Bandung:

Tarsito

Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna

Pembelajaran untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan

Mengajar. Bandung: Alfabeta

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran

(16)

14

Uzer Usman. (2005). Menjadi Guru yang

Professional. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik responden yang banyak berpendidikan SD ini sejalan dengan hasil penelitian Iddayat (2009) yaitu Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Analisis Struktur Fase dan Makna Interpersonal Pada Wacana Kelas SMA Neg 1 Makassar: Kajian Linguistik Sistemik Fungsional.. Makassar:

Tesis ini mengkaji tentang keberadaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) didaerah, dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah (Perda), khususnya Perda yang memuat

Penelitian tentang kajian penyediaan selulosa mikrokristal dari selulosa tandan kosong kelapa sawit (Elaesis guineensis) dengan metode hidrolisis menggunakan asam

Pemberian layanan bimbingan kelompok tidak terjadwal (menunggu kelas kosong), tetapi biasanya pemberian layanan diberikan minimal 2 kali dalam 1 (satu) semester. Tujuan

Perbedaan waktu terbit dan terbenam Matahari serta lama penyinaran Matahari selama satu tahun (kiri) dan total insolasi pada 9 Maret 2016 (kanan) di tiga lokasi

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan