• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajaran dari Kapal Nabi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pelajaran dari Kapal Nabi dan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Semangat Laba-Laba

Kegigihan, Ketabahan, dan Usaha yang Konsisten

Dikisahkan, di sudut atap sebuah rumah yang sudah tua, tampak seekor laba-laba yang setiap hari bekerja membuat sarangnya dengan giat dan rajin.

Suatu hari, hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup sangat kencang. Rumah tua itu bocor di sana-sini dan sarang laba-laba pun rusak terkena bocoran air serta hempasan angin. Tembok menjadi basah dan licin. Tampak si laba-laba dengan susah payah berusaha merayap naik. Tetapi karena tembok licin, laba-laba pun terjatuh. Ia terus bersusah payah untuk merayap naik, tetapi jatuh dan jatuh lagi. Begitu terus berulang-ulang. Tetapi, laba-laba itu ternyata tetap berusaha merayap naik dengan kegigihan yang luar biasa.

Rumah tua itu dihuni oleh tiga orang kakak beradik yang masih muda usianya. Saat kejadian itu berlangsung, kebetulan mereka bertiga sedang menyaksikan tingkah laku si laba-laba tadi. Dan berikut adalah komentar-komentar mereka:

Si sulung dengan menghela napas berkata: "Nasibku sama dengan laba-laba itu. Meskipun aku telah berusaha dengan susah payah dan terus menerus, tetapi tetap saja hasilnya nol. Sia-sia belaka! Memang beginilah nasibku. Meskipun telah berusaha sekuat apa pun percuma saja. Tidak bisa berubah !”

Pemuda kedua dengan santai berkomentar: "Laba-laba itu bodoh sekali ! Kenapa tidak mencari jalan yang kering dengan memutar kemudian merayap naik ? Aku tidak akan

sebodoh dia. Kelak bila ada kesulitan, aku akan mencari jalan pintas. Aku pasti memakai otak mencari akal untuk menghindari kesulitan. Tidak perlu bersusah payah menghadapinya.”

Lain lagi pendapat si bungsu. Melihat kegigihan laba-laba tadi, hatinya sangat tergugah. Beginilah komentarnya: "Laba-laba itu begitu kecil, tetapi memiliki

(2)

Cerita laba-laba di atas sungguh inspiratif sekali. Sudut pandang yang berbeda dalam melihat sebuah persoalan yang terjadi akan melahirkan penanganan yang berbeda. Dan cara

penanganan yang berbeda tentunya akan mendatangkan hasil yang berbeda pula.

Cara pandang sulung memperlihatkan sosok yang tanpa motivasi, tanpa target hidup yang pasti, pasrah, mudah putus asa, dan bergantung pada apa yang disebutnya "nasib”. Inilah perspektif yang paling menghambat langkah seseorang untuk meraih keberhasilan. Jika kita menganut sudut pandang seperti ini, dijamin keberhasilan akan jauh dari jangkauan kita.

Sebaliknya, perspektif pemuda kedua menunjukkan tanda-tanda sebuah pribadi yang oportunis dan sangat pragmatis. Dalam menghadapi setiap persoalan, pilihan yang ditempuhnya adalah menghindari atau lari dari persoalan tersebut. Jika toh harus

dihadapinya, maka ditempuhlah jalan-jalan pintas dengan menghalalkan segala cara, asalkan tujuannya tercapai. Bukannya mencari pemecahan dengan kreativitas dan kecerdasan, tetapi lebih menggunakan cara-cara yang tidak benar, mengelabui, curang, melanggar etika, dan mengabaikan hak-hak orang lain. Jika setiap kali menemui rintangan dan kita bersikap demikian. Maka bisa dipastikan mental kita akan menjadi lemah, rapuh, dan besar kemungkinan menjadi manusia "raja tega” yang negatif.

Dan tentu saja, saya setuju dengan pendapat si bungsu.

Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki untuk mencapai kesuksesan. Setiap persoalan merupakan batu penguji yang harus dipecahkan dan dihadapi dengan penuh keberanian. Kita harus membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul sebagai suatu hal yang wajar dan harus dihadapi, bukan menghindar atau melarikan diri dari masalah.

Sesungguhnya, kualitas kematangan mental seseorang dibangun dari fondasi banyaknya hambatan, masalah, kelemahan, dan problem kesulitan yang mampu diatasi.

Dan jelas sekali, dengan bekal kegigihan, ketabahan, dan usaha yang konsisten,

kesuksesan yang kita peroleh pasti berkualitas dan membanggakan, membahagiakan !.

(3)

MY DREAM COME TRUE

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(4)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

(5)

A

WHEN

WHY

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

(6)

WHY

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(7)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(8)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(9)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(10)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

(11)

A

WHEN

WHY

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

(12)

WHY

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(13)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

(14)

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

A

WHAT

A

WHEN

WHY

Referensi

Dokumen terkait

Winarno Surachman, Perkembangan Pribadi dan Keseimbangan Mental, IKIP, Bandung, 1965, hlm.7... 1) Pengayoman Polri kepada masyarakat, harus menyentuh setiap lapisan

Tempat bongkar muat barang di DAOP III Cirebon, DAOP IV Semarang, DAOP V Purwokerto, DAOP VI Yogyakarta, DAOP VIII Surabaya dan DIVRE I Medan sebagai lahan

Penggunaan metode automatic clustering dirasa efektif dalam melakukan klasifikasi data sebelumnya, pada metode fuzzy time series untuk menyelesaikan

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa

tersebut, dapat dikatakan sebagian besar karyawan tidak setuju bahwa gaji sesuai. dengan

kelompok yang mendapat giliran piket harus datang lebih pagi agar kelas dapat dibersihkan dan siap digunakan sebelum pelajaran dimulai. kelas yang bersih sangat nyaman

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta kasih sayang-Nya kepada kita semua khususnya kepada penulis,