Assalamu'alaikum..// Rangkaian informasi aktual baik lokal/ nasional maupun internasional/ terangkai dalam Fokus Hari Ini/ di kesempatan Sabtu/ 19 Juni 2010// Kali ini bersama saya _____________/ dan berikut informasi selengkapnya///
Hadapi Krisis Air, BLH DIY Giatkan Program 3P Senin, 21 Juni 2010 12:01:00
Berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dilakukan BLH DIY disebutkan DIY masih akan surplus air dalam lima tahun ke depan, dengan catatan pencemaran air dapat
dikendalikan. Untuk menjaga kelestarian air, masyarakat harus melaksanakan program Penghematan Air, Pendayagunaan Ulang Air dan Pelestarian Air (3P) dan pembuatan septic tank terpadu di daerah perumahan.
"Apalagi, bila melihat perkembangan pembangunan di wilayah DIY yang makin pesat setiap tahunnya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY, Dra. Harnowati Senin (21/6).
Ia mengatakan kuantitas air di Yogyakarta masih melimpah, namun ke depan perlu usaha-usaha untuk pengendaliannya terutama dengan adanya program 3P. "BLH melakuan usaha dengan 3P agar air yang dibuang ke sungai harus di olah dulu baru dibuang ke buang setelah pengolahan sehingga tersaring," ujarnya.
Harnowati menambahkan saat ini kualitas air sumur di kota Yogya memprihatinkan. Sesuai aturan sumur dan septic tank harusnya berjarak 10 meter namun aturan ini sulit diterapkan karena faktor kepadatan penduduk terutama di perumahan. Untuk itu disarankan khususnya diperumahan-perumahan dibuat septic tank terpadu dan rumah -rumah penduduk yang biasanya menggunakan pam bukan air sumur sebaiknya septi tank di depan rumah sehingga agak jauh dari sumur.
Mengenai pemulihan sumur yang tercemar E-coli, Harnowati mentakan merupakan Program dari Dinas Kesehatan DIY dengan memberikan kapurit untuk menetralisir air, sedangkan BLH
menangangi dampak limbahnya.
Lebih lanjut Harnowati mengatakan akibat buruknya sistem pembuangan limbah cair rumah tangga maupun industri, sehingga menjadi penyebab rendahnya kualitas air tanah di wilayah perkotaan yang padat penduduknya. Untuk mengatasinya perlu dikembangkan sistem instalasi pembuangan air limbah (IPAL) komunal dengan menyambung pipa pembuangan antar rumah, sehingga mereka tak membuat septic tank sendiri.
"Sementara itu untuk para pelaku usaha perhotelan, BLH mewajibkan tiap hotel memiliki instalasi untuk mengolah air limbahnya sehingga dapat digunakan untuk kepentingan lain," pungkasnya
/// krjogja.com
MQ/
Senin, 21/06/2010 08:57 WIB
Sahabat MQ/ gabung ke Demokrat Todung akan Dimintai Klarifikasi oleh Pansel KPK Praktisi hukum Todung Mulya Lubis tercatat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD). Namun, di saat yang sama juga bergabung di panitia seleksi (pansel) pimpinan KPK. Demi menjaga independensi, pansel akan mengklarifikasi masalah ini.
Falaakh, kepada detikcom, Minggu (20/6/2010) malam.
Hingga saat ini, Fajrul belum memastikan keberadaan Todung di struktural PD. Jika benar, ahli hukum tata negara ini meminta Todung mempertimbangkan keikutsertaannya di Pansel.
"Kalau memang benar sudah definitif, tentunya yang bersangkutan harus mempertimbangkan kedudukannya di Pansel," lanjutnya.
Menurut Fajrul, dalam UU No 30 tahun 2002 tentang KPK, Pansel hanya bisa berasal dari unsur pemerintah dan masyarakat. Tidak boleh ada unsur partisan partai politik di dalamnya.
Namun, saat direkrut di awal pembentukan Pansel, Todung masih mewakili unsur tokoh masyarakat. Sehingga, perlu ada diskusi lanjutan tentang hal ini.
"Seperti misalnya Pak Patrialis, beliau kan orang PAN. Tapi mewakili unsur pemerintah, jadi tidak masalah kalau partai. Apakah Todung juga masih mewakili dari tokoh masyarakat, perlu ditanyakan lagi," jelas anggota Komisi Hukum Nasional ini.
Todung diketahui menjabat sebagai anggota Dewan Pembina PD. Saat dikonfirmasi, ia mengaku diajak bergabung oleh Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum/// Detik
Senin, 21 Juni 2010 | 05:50 WIB
Ahli: Dasar Pembentukan Satgas Anti-Mafia Hukum Kuat
Sahabat MQ/ ahli hukum pidana dari Universitas Indonesia -Rudy Satrio- mengkritik gugatan uji materi/ yang diajukan aktivis Petisi 28/ atas Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2009/ tentang Pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum// Rudy mengatakan/ Keppres tersebut sudah cukup kuat/ untuk membentuk sebuah lembaga yang hanya bersifat sementara seperti Satuan Tugas// Rudy menilai/ kinerja Satgas Anti-Mafia Hukum selama ini cukup baik/ mengingat terbatasnya waktu dan wewenang yang diberikan kepada mereka// Tugas mereka hanya sebagai pendobrak/ dan penyelidikan selanjutnya bukan lagi tugas mereka// Tempo Interaktif melansir/ Rudy menjelaskan/ Satgas perlu diberi kewenangan lebih jelas/ memperkuat fungsi dan kewenangan lembaga tersebut/ serta membuat struktur kelembagaannya secara permanen/ bukan ad hoc seperti saat ini/// Tempo
Menhan AS: Perang di Afghanistan adalah Perang yang Sulit
Senin, 21/06/2010 09:48 WIB
Gates lewat siaran televisi hari Ahad kemarin (20/6) mengatakan bahwa usaha untuk mencapai kesuksesan di Afghanistan lebih lambat daripada yang diharapkan dan diperhitungkan, meskipun tercapai kemajuan dalam melawan Taliban di Afghanistan bagian selatan.
Gates juga mengklaim bahwa menurutnya peningkatan jumlah korban pasukan Amerika di Afghanistan, khususnya dalam musim panas ini, meskipun sudah diperkirakan, telah membuat banyak orang terlalu cepat mengatakan bahwa perang yang dilancarkan Amerika di sana sedang mengalami kemunduran.
Sementara itu di Afghanistan, dua ledakan yang terjadi hampir bersamaan di ibukota propinsi Helmand, Afghanistan selatan menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai sedikitnya 19 orang lainnya.
Jurubicara gubernur propinsi Helmand, Daud Ahmadi, mengatakan seorang anak perempuan dan sedikitnya satu lainnya tewas hari Ahad kemarin dalam ledakan pertama di kota Lashkar Gah. Ia mengatakan 14 orang terluka dalam ledakan itu.
Para pejabat mengatakan lima orang, termasuk seorang tentara Afghanistan, terluka dalam ledakan kedua di dekat sebuah sekolah.(fq/voa)
Jadi Pengurus Demokrat, Todung Mulya Lubis Mundur dari
Pansel KPK
Senin, 21 Juni 2010, 11:47 WIBPanitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membahas posisi anggotanya, Todung Mulya Lubis, yang berniat mengundurkan diri karena terpilih sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. ''Dia (Todung) memang akan
mengundurkan diri. Tapi nanti akan kita rapatkan di Pansel,'' jelas anggota Pansel KPK, Erry Riyana H, di Jakarta, Senin (21/6).
Nantinya Pansel akan memeriksa jadwal serta kelengkapan di Sekretariat Pansel hari ini. Baru pada rapat hari Kamis mendatang (24/6) akan dibahas lebih lanjut. ''Dia (Todung) sendiri sudah
mengajukan pengunduran diri sejak diberitahu,'' ungkapnya.
Erry mengatakan, jika Todung resmi mengundurkan diri, tak bakal berpengaruh terhadap kinerja Pansel KPK. Pasalnya, anggota Pansel masih tersisa sembilan orang lagi. Selain diketuai Patrialis Akbar (Menkumham), ada Wakil Ketua Pansel Irjen Pol MH Ritonga (mantan anggota Pansel sebelumnya), dan Soeharto.
Sedangkan anggotanya terdiri dari Achmad Ubbe, Ahmad Syafi'ie Maarif, Rhenald Kasali, Basrief Arief, Akhiar Salmi, Erry Riyana Hardjapamengkas, Muhammad Fajrul Falak, Ichlasul Amal, dan Hariyadi B Sukamdani./// Republika
Menhut : Perubahan Tata Ruang Masih 50 Persen
Senin, 21 Juni 2010, 13:10 WIB
Menteri Kehutanan, Zulkifili Hasan, mengungkapkan hingga kini penyelesaian persoalan perubahan tata ruang wilayah provinsi baru selesai 50 persen. Provinsi yang sudah selesai itu antara lain
Sementara sejumlah provinsi lainnya masih proses di Tim Terpadu dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). ''Yang di DPR itu Kalimantan Tengah. Sedangkan proses tim terpadu di Kalimantan Timur, Kalbar, Sumbar, Kepri, Sulawesi Selasan, Bangka Belitung, dan Sumatra Utara,'' ujar Zulkifli usai Rakor Tata Ruang di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/6).
Menurutnya, beberapa provinsi kini sedang mengajukan persiapan seperti Sulawesi Utaran Sulawesi tengah, Jambi, dan Sulawesi Barat. Adapun provinsi yang belum mengajukan adalah Sumatra Selatan, Jawa Timur, Maluku Utara, DKI, Papua, Papua Barat. ''Untuk Merauke (Papua) itu masih di Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional,'' ungkapnya.
Setelah tim terpadu menyetujui usulan perubahan tata ruang suatu daerah yang merupakan keputusan pemerintah, maka dibawa ke DPR untuk dibahas dan disekapati tata ruang yang baru// Republika
Demikian seluruh rangkaian informasi dalam Fokus Hari Ini/ di