• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kesiswaan SD Negeri di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan T2 942011015 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kesiswaan SD Negeri di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan T2 942011015 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Langkah-langkah penerapan manajemen

kesiswaan pada penerimaan siswa baru meliputi

perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan. 2. Faktor pendukung penerimaan siswa baru yaitu adanya kepedulian dan kerjasama komite, guru

dan wali murid, tersedianya dana dan daya

tampung siswa yang masih memungkinkan.

Faktor penghambatnya yaitu karena letak

geografis, persaingan antar sekolah, tradisi, serta

keberhasilan KB.

3. Kegiatan kesiswaan yang telah dilakukan SD Negeri di Gugus Ki Hajar Dewantara mencakup

bimbingan konseling, ekstrakurikuler,

pembinaan prestasi unggulan dan pelacakan

alumni.

4. Faktor penghambat pelaksanaan program

kegiatan kesiswaan SD Negeri di Gugus Ki Hajar

Dewantara yaitu waktu pelaksanaan kegiatan,

(2)

73

panduan dalam pelaksanaan program kegiatan

tersebut.

5.2

Saran

Saran berikut ditujukan untuk kepala sekolah

dan guru. Saran ini diberikan berkaitan dengan hasil

dari penelitian tentang manajemen kesiswaan SD

Negeri di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan

Kedungjati.

5.2.1 Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah diharapkan dapat:

1. Memaksimalkan pengelolaan manajemen kesiswaan

dalam penerimaan siswa baru maupun kegiatan

kesiswaan sehingga dapat mengembangkan potensi

siswa untuk tumbuh dan berkarya. Berbagai

inovasi kepala sekolah serta profesionalisme dalam

menjalankan tugas akan menjadikan manajemen

yang efektif dan efisien serta dapat menunjang

keberhasilan manajemen kesiswaan di sekolahnya. 2. Mengajak guru dan orang tua siswa untuk lebih

berperan aktif dalam mengembangkan bakat dan

minat yang dimiliki siswa. Dalam hal ini orang tua

sebagai pengawas di rumah memiliki peran yang

(3)

74

sekolah agar program yang dilakukan sekolah

selanjutnya sesuai dengan kebutuhan siswa.

3. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta agar

nantinya program sekolah dalam kegiatan

kesiswaan dapat lebih beragam.

5.2.2 Bagi Guru

Guru diharapkan dapat:

1. Memaksimalkan pengelolaan manajemen kesiswaan

dengan media elektronik (komputer), sehingga

pengarsipan mengenai siswa dapat terkelola lebih

baik dan bila memerlukan informasi yang

dibutuhkan dapat mencari data dengan mudah. 2. Memiliki catatan tentang minat dan bakat yang

dimiliki tiap siswa, sehingga dapat menjadi

masukan pada pelaksanaan program sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa saran untuk program penanggulangan GAKI di masa depan meliputi: kerja sama lintas sektoral yang kuat; komitmen terhadap konsumsi garam ber- iodium, baik dari sisi

Beberapa hari setelah berbagai gejala campak pada bayi mulai keluar, maka tubuh bayi akan menjadi sangat lemah.. Bayi Anda mungkin tidak berminat untuk bermain dan hanya ingin ada

Berdasarkan hasil penelitian tentang pen- garuh kedalaman undercut gigi pegangan dan tipe bahan cengkeram termoplastik nilon terh- adap kekuatan retensi GTSL Co-Cr kombinasi

Peran Ibu Sebagai Pendidik Remaja dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Usia 10-12 Tahun di SD Negeri 3 Sedayu Bantul. Yogyakarta Tahun 2009

Torsi yang timbul pada bangunan dapat disebankan oleh beberapa hal yaitu : bentuk bangunan, efek gangguan bangunan lain, dan pengaruh dinamis, ketidaksimetrisan

There are several crucial things that need to be regulated in the future of Indonesian transmigration law: Settlement of transmigration issues in the past;

To be successful an organisation should consider all of the following factors, which lead to best practices: high-level framework, independent assurance, performance management

Namun dapatan ini berbeza dengan kajian oleh Raiei (1998) yang mendapati guru-guru yang berpengalaman dalam pentaksiran bagi tempoh 6 hingga 10 tahun mendapat skor min yang