MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 05/M/PER/VII/2006
TENTANG
TATA TERTIB PENUNJUKAN PENGHUNI DAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DI KAWASAN PUSAT PENELITIAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (PUSPIPTEK)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Tata Tertib Penunjukan Penghuni dan Penghunian Rumah Negara di lingkungan Pusat Penelitian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEKytelah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor
04/M/PER/VI/2006;
b. bahwa setelah diadcikan peninjauan kembali, maka perlu
diadakan penyempurnaan/ierhadap Peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf a;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40Tahun
1994 tentang Rumah Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005
(Tambahan Lembaran Negara Nomor 4515);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara Riset dan Teknologi, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 62 Tahun 2005;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun
2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu 2004 - 2009, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 5/M.
4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor 373/KPTS/M/2001, tentang Sewa Rumah Negara; 5. Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 02/M/PER/III/2006, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
6. Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 101/M/Kp/VI/2006 tentang Penetapan Status Rumah Negara di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DANTEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA TERTIB PENUNJUKAN
PENGHUNI DAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA DI KAWASAN PUSAT PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN DAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Rumah Negara adalah Rumah Negara Golongan I yang berlokasi di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), Kecamatan
Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
2. Kawasan PUSPIPTEK adalah kawasan yang mencakup kesatuan lahan dan
fasilitas, yang tidak dapat dipisahkan dari lima bidang sarana yang merupakan
rencana dasar pembangunan PUSPIPTEK, terdiri dari Sarana Riset dan Pengembangan, Sarana Perkantoran, Sarana Pelayanan Umum, Sarana
Pemukiman, dan Sarana Keperluan Umum.
3. Penghuni adalah penghuni Rumah Negara Golongan I di Kawasan
PUSPIPTEK.
4. Menteri adalah Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
5. Instansi adalah Kementerian, Lembaga atau Badan yang secara resmi berada dan menjalankan fungsinya baik administrasi maupun teknis di Kawasan
PUSPIPTEK.
6. Unit Kerja adalah Pusat, Balai, Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Laboratorium
yang berada dibawah Instansi.
BAB II
PERSYARATAN PENGHUNI
Pasal 2
Persyaratan penghuni, adalah:
(1) Pegawai Negeri pemegang jabatan tertentu di Kementerian Negara Riset dan Teknologi, di Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN PENGHUNI
Pasal 3
(1) Penghuni memiliki hak menggunakan dan/atau memanfaatkan Rumah Negara
sesuai izin yang diperoleh. (2) Kewajiban Penghuni:
a. memelihara, merawat, dan memanfaatkan Rumah Negara sesuai dengan
fungsinya;
b. membayar semua biaya, pajak dan/atau tagihan lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan, rekening listrik, rekening air, rekening telepon dan lain sebagainya;
c. turut menciptakan dan menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keasrian lingkungan Rumah Negara.
(3) Larangan Penghuni:
a. mengubah dan/atau menambah bangunan Rumah Negara tanpa izin Menteri;
b. menggunakan Rumah Negara sebagai tempat usaha atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
BAB IV
IZIN PENGHUNIAN
Pasal 4
(1) Para penghuni diwajibkan memiliki Surat Izin Penghunian Rumah (SIP) dari Menteri.
(2) Permohonan izin penghunian rumah diajukan oleh pimpinan Unit Kerja atas persetujuan Sekretaris Menteri bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Negara Riset dan Teknologi atau Sekretaris Utama bagi pegawai di Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah Koordinasi Kementerian
Negara Riset dan Teknologi (LPND-RISTEK) atau Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup bagi pegawai di lingkungan Kementerian Negara
(3) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh
Sekretaris Menteri atau Pejabat yang diberi wewenang atas nama Menteri. (4 Pimpinan Unit Kerja mempunyai kewajiban melaporkan penghuni yang tidak
memenuhi lagi ketentuan Pasal 2 kepada Menteri melalui Pejabat yang diberi wewenang oleh Menteri.
BAB V
BERAKHIRNYA HAK PENGHUNIAN
Pasal 5
(1) Hak penghunian berakhir apabila penghuni tidak memenuhi lagi ketentuan
sebagaimana disebutkan pada Pasal 2, Pasal 3, atau atas rekomendasi Pimpinan Instansi.
(2) Berakhirnya hak penghunian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dengan pencabutan SIP oleh Menteri atau Pejabat yang diberi
wewenang oleh Menteri.
Pasal 6
(1) Pencabutan SIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) disampaikan kepada Penghuni oleh Menteri melalui Pejabat yang diberi wewenang oleh
Menteri.
(2) Penghuni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera mengosongkan
Rumah Negara yang dihuninya untuk dikembalikan kepada Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam keadaan baik dan tanpa tuntutan apapun
paling lambat 6 (enam) bulan sejak hak penghunian dinyatakan berakhir
berdasarkan peraturan ini.
BAB VI
SEWA RUMAH NEGARA
Pasal 7
BAB VII
SANKSI
Pasal 8
(1) Pelanggaran atas ketentuan dalam Pasal 2 dan Pasal 3 dikenakan sanksi
berupa:
a. peringatan tertulis oleh Menteri atau Pejabat yang diberi wewenang oleh
Menteri; atau
b. pencabutan Surat Izin Penghunian dan Perintah pengosongan oleh Menteri atau Pejabat yang diberi wewenang oleh Menteri.
(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat diberikan kepada penghuni paling banyak 3 (tiga) kali, dalam tenggang waktu
paling sedikit 7 (tujuh) hari, dengan tembusan disampaikan kepada Pimpinan Instansi tempat penghuni bekerja.
(3) Bila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan Rumah Negara belum dikosongkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), Kementerian Negara Riset
dan Teknologi dibantu aparat berwenang, melakukan pengosongan secara
paksa.
BAB VIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 9
(1) Surat izin penghunian yang ada masih tetap berlaku selama surat izin
penghunian yang baru belum diterbitkan menurut Peraturan ini.
(2) Bagi penghuni yang berstatus pensiun atau janda/duda pensiunan yang belum
memiliki rumah sendiri, atau pegawai yang melaksanakan tugas tertentu, yang telah menghuni Rumah Negara sebelum Peraturan ini ditetapkan, dapat
diberikan surat izin khusus penghunian oleh Menteri, berdasarkan usulan pimpinan instansi.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
dan Penghunian Rumah Negara di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (PUSPIPTEK) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 11
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal : 28 Juli 2006
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, REPUBLIK INDONESIA
TTD