• Tidak ada hasil yang ditemukan

B10 Pendidikan Kewarganegaraan Transformatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B10 Pendidikan Kewarganegaraan Transformatif"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

E='

\

(2)

44.

PENGEMBANGAN EKONOMI KEWARGANEGAMAN TECONO M]C AYIC) PADA MASYARAKAT DEMOI{RAIIS

Epin

Saepudin...

... .-...440

45.

MEMBUDAYAKAN KTSADARAN BERKONSTITUSI MELALUI PENDIDII(AN KEWARGANEGARAN

Pebriyenni..,.-...

...-.-....453

46.

PENGU{AN

JATIDIRI PKN MELALUI PENDIDIKAN I(AREKTER SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI PEMBANGUNAN WARGA NEGARA DALAM

MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) TAHUN 20I5

Riyan Yudistira

...-

... .463

17

RFPOSISI HAK ASASI MANUSIA

DALAM

KAJIAN KUR]KULER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

Samsuri..._..._.

...478

+8.

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANTII(ORUPSI UNTUK

MENDUKUNG KARAKTER KEJUJURAN SISWA DI SEKOLAH MELALUI PKN

Shilmy Purnama

..

...485

+9.

PENGUATAN PENGUASAAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN CALON GURU PPKI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS

B,'r'lD'D

L E AKN ING DI PERGURUAN TINGGI

Siti

Awaliyah...

... ....492

JO. MENANAMKAN KEBAJIKAN

MELAIUI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Sylvester

Kanisius

...501

r

1,

REVOLUSI MENTAL MELALUi PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Wildan Nurul

Fajar

....'....509

5],

KUALITAS K]NERIA GURU PKN SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALISASI

PROSES DAN HASIL BELAJAR

Julien

Biringan...

...517

J3,

\IEMAKNAI LINGUISTIC TURN DAN NARRAIIVE TURN DALAM PEMIKIRAN POSTMODERNIS

Ana Andriani

...

... 530

J-I.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TRANSFORMATIF UNTUK

\IENGEMBANGKAN WAWASAN GLOBAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

-

\lukharnad

Murdiono...-.-...

... 539

J:.

UPAYA MEMBANGT]N KARAKTER BANGSA YANG BERPANCASILA DALAM \EGARA HUKUM INDONESIA
(3)

PENDIDIKAN

KEWARGANEGAR-dA,N TRANSFORM,{TIF UNTUK MENGEMBANGKAN WAWASAN

GI,OBAI,

PESERTA

DIDIK

DI SEKOI,ATI Oleh.

Dr, Mukhamad Murdiono, M. Pd. masmoer uny@yahoo.com

Abstrak

perlu memiliki

bekal

pengetahuan

dan

pemahaman

global

untuk perubahan

di

berbagai belahan

dunia

yang terjadi

sangat cepat.

kewarganegaraan

memiliki

peran penting

dan

strategis

dalam

pengctahuan

dan

pemahaman global peserta

didik

di

sekolah. kewarganegaraan

di

sekolah harus diubah dari mainstream pengetahuan

menuju pengetahuan akademik transformatif. Pendidikan kewarganegaraan

if

membekali peserta didik di sekolah dengan pengetahuan tentang isu-isu

budaya,

lembaga

dan

sistem

intemasional.

Kurikulum

pendidikan

perlu

dikembangkan

agar

memuat

unsur

pengetahuan dan

global,

keterampilan warganegara

global, serta

nilai

dan

sikap

global.

Kunci

:

Penclitlikan Kewargane garaan Transformatif, Wawas

an

G Io bal,

:t

Didik.

uluan

Pendidikan kewarganegaraan, khususnya

di

persekolahan,

tidak

hanya

:.:l

untuk memberikan pengetahuan kepada peserta

didik

tentang

hak

dan

',:an

sebagai warga negara. Lebih dari

itu,

pendidikan kewarganegaraan harus mengembangkan peserta didik di sekolah menjadi warga negara yang baik dan 'snnrt ancl good citizen). DaTam perspeLtif yang lebih luas, tujuan pendidikan tidak sekadar membentuk warganegara yang

baik

dalam konteks l. melainkan juga dalam konteks global. Dinamika perkembangan

di

abad

ke-re.rntut

konsepsi yang lebih luas mengenai tujuan pendidikan kewarganegaraan. Di era global abad ke-21, tujuan pendidikan kewarganegaraan harus dimaknai

.--.

Pendidikan kewarganegaraan harus mampu mendidik peserta

didik

secara

.ear menjadi warga negara yang dapat menjalankan fungsinya sebagai warga

:engan baik. Agar lujuan pendidikan kewarganegaraan yang dikernbangkan di

i:-ll

dapat tercapai dengan

baik, perlu

ada perubahan mainstream dari

::an

akademik menuju pengetahuan akademik transformatif. Pendidikan

egaraan tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

di

sekolah yang hanya kemampuan akademik, melainkan sebagai mata pelajaran yang dapat kemampuan dan keterampilan sosial sebagai warga negara.

Peserta

didik

di

sekolah, khususnya

di

tingkat

sekolah menengah, perlu dengan berbagai kemampuan dan pengetahuan agar dapat berperan

aktif

(4)

dalam percaturan dunia global. Pendidikan kewarganegaraan

meniliki

peran strai:" dalam membangun wawasan global peserta didik. Pendidikan kewarganegaraan

L:--dikembangkan

ke

arah

pendidikan kewarganegaraan transtbtmatif

agar

rrl:-':''

rnernbekali peserla

didik

di

sekolah dengan pengetahuan tentang isu-isu

gi;

:'

budaya, lembaga dan sistetn intemasional. Pendidikan kervarganegaraan translb:::---mencerminkan pendekatan maksimal yang bertujuan untuk memastikan pesenl

::r

di sekolah siap untuk mengambil peran sebagai warga global dewasa dan bertan':-:-:t5:

jawab.

Pembahasan

Pendidikan Kewarganegaraan Transformatif

Pendidikan kewarganegaraan transfonnatif dikembangkan atas dasar

::-L

pengetahuan yang mendasari konstnrksi pendidikan kewarganegaraan harus

c='-sa

iarimainstream pengetahuan akademik menuju pengetahuan akademik transii'--';:id' Pendidikan kewarganegaraan di sekolah harus dikembangkan agar mampu

nei::

peserla

didik

dengan pemahaman global yang memadai. Alasan

ini

sejalan c<

pendapat Banks (2008: 135) yang menyatakan perlu ada konsepsi ulang

t::

pendidikan kewarganegaraan

di

abad

ke-21.

Pendidikan kewarganegara= -'

dikembangkan

di

era abad ke-21 harus man.lpu secara efektif mendidik pesei-:

:

menjadi warga negara yang dapat menjaiankan fungsi sebagai warga negara: baik.

Salah satu tuiuan penting

dari

pendidikan kewarganegaraan trans-' adalah untuk meningkatkan kemampuan manusia sebagai warga negara

glo'tl

;

efektif.

Pendidikan kewarganegaraan transformatif mengakui keragaman': budaya yang

dimiliki

peserta

didik.

Hal

ini

berakar pada pengetahuan

d

transformatif dan memungkinkan peserta didik mernperoleh informasi, ket dan nilai-nilai yang diperlukan untuk melawan ketidaksetaraan dalam ma'-'

bangsa,

dan

dunia. Selain

itu,

untuk

mengembangkan

nilai-nilai

dan

kosmopolitan

dan

mengambil tindakan menciptakan keadilan

dalam

ii

masyarakat multikultural demokratis. Kondisi semacam

ini,

mendorong kete: berpikir

kritis

yang disebut oleh DeJaeghere sebagai pendidikan

kritis (Banks, 2008: 135).

Tujuan pendidikan kewarganegaraan transfomatif tidak sekadar

n--warga negara yang baik dalam konteks nasional, melainkan juga menjadi *

a:;:

yang baik dalam konteks global. Perkembangan ilmu dan teknologi yang

sa:'=

:

di

abad ke-21, menuntut konsepsi yang

lebih

luas mengenai tujuan

:

kewarganegaraan. Menurut Banks (2008: 135) perlu ada refomasi terhada:

i

pendidikan kewarganegaraan di era global abad ke-21. Pendidikan kewarsar.s abad ke-21 harus mampu mendidik peserta didik di sekolah secara

efekil

a-s:--warga negara yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Pendidikan kewarganegaraan transfonnatif perlu diterapkan

di

s;'-: siswa mampu mengklarilikasi dan rnerefleksikan budaya nasional,

re-

:;,r-identifikasi global serta memahami bagaimana identitas tersebut saling :

dibangun. Pendidikan kewarganegaraan transformatif berakar

pada

r:1

akademis transformatif

dan

memungkinkan siswa

untuk

memperoleh
(5)

keterampilan, dan

nilai-nilai

yang diperlukan untuk melawan ketimpangan dalam masyarakat, bangsa, dan dunia. Selain itu, membantu siswa dalam mengeinbangkan

kemampuan untuk mengambil

_keputusan dan keteranrpilan dalam aksi sosial lang diperlukan

untuk

mengidentifikasi

dan

memecahkan berbagai masalah

d;la;

masyarakat.

_Pendidikan kewarganegaraan transformatif dapat dikembangkan cli sekolah dan kelas. Peserta didik dikembangkan kemampuannya untuk memperoleh pengetahuan,

nilar-nila1 dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang disebut

Banks (2008: 136) sebagai deep citizen. Lebih lanjut, Banks mengembangkan sebuah tipologi yang dirancang untuk membantu pendidik rnengkonseptualisasi cara untuk

membantu. peserta didik memperoleh kewarganegaraan yang lebih ,,mendalanr,,, yakni terdiri dari empat kategori kewarganegaraan. Kiempai kat"egori

ini

dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Legal Citizenship

Merupakan tingkat kewarganegaraan yang paling dangkal. Tipologi ini berlaku untLrk warga negara yang secara hukum merupakan anggota

iari

suitu nigara_bangsa dan memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu tetapi

tiJal

berpartisipasi dJram sist"em

politik. Dengan kata lain, ia menjadi *urgu r"gu.u yu.rg pasif. 2. Minimal Citizenship

Tipologi

ini

untuk menyebut warga negara yang sah dan ik-ut dalarr dalam

pemilihan lokal dan nasional. Warga negara dalam tipologi

ini

menjadi warga

negara

yang terlibat dalam menentukan pemimpin mereka. partisipasi yang

dilakulan 6leh w:rga negara dalam bentuk yang masih konvensional. Artinya, menentukan pilihan t::huqup. pemimpin terbatas pada sekadar berpartisipasi sebagai warga negara tanpa dilandasi argumentasi rasional terhadap pilihan mereka.

3. Active Citizenship

Tipologi

ini

sudah lebih Aerkernbang dari tipologi sebelumnya. Warga negara

melibatkan

diri

secara

aktif

tidak

hanya iebatas -dalJm pemungutan suara untuk

Selentukan pemimpim mereka. Warga negara yang

aktif

dlapat birpartisipasi dalam

berbagai aksi, seperti demonstrasi atau membuai op-ini publik menginai isu-isu yang

Uerte{;31q

dalam kehidupan bermasyarakat dan bemegara. Tindalkan

*u.gu l,"gu.i

yang aktif dirancang untuk mendukung dan menjaga struliur sosial dan

politii.

4. Tran sfo rmativ e Citi z e ns hip

Kewarganegaraan transformatif melibatkan tindakan warga negara

yang dirancang untuk mengaktuarisasikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip morar serta cita-cita melampaui hukum dan kebiasaan yang berlaku paau suutu negara. Warga negara transformatif melakukan tindakan

untuk

mempromosikan keaJilan

,oriil.

Wf.gu

negara transformatif adalah mereka yang mampu berpartisipasi

secara

aktif

dengin

landasan

_argumentasi yang rasional,

memiliki pemiiiran

yang

kritis,

dan berini menlruarakan kebenaran.

Urgensi Perspektif Global Bagi peserta

Didik

Di Sekotah

Di

era global, dunia mengalami perubahan begitu cepat. Hampir semua aspek

kehidupan sangat mudah mengalami penrbahan.

Alar

tirlak

terlinggal infomasi tentang perubahan-perubahan

yang terjadi

di

dunia,

diperlukan wawasan
(6)

palldangan tentang masalah-lnasalah

yang

mendunia. Kerluclian

muncul

istilah "perspehtif global" dalam kajian di dunia pcndidihan. Kata "pelspektil' dalanr bahasa

Inggris ditulis "perspeclile

.l/lenurul

Orftrd .,ldt'uncetl Learner

i

!)ictionun, Sayanth

I)dition (lIornby,2005:

1128)

kata

"percpe(:tiw'

mcmiliki

afit

"o

u,oy

o/

thinkin! ubou! sontelhirtg'. Kata

ini

merrriliki sinoninr

"r;rclTroitlt'

yang

bcrafti

"a

l,o_r' o/

thinking dbout a subject . Sedangkan kata "global" ditnlis saura dalarn bahasa lnggr.is.

"global 'yang

rlemiliki atlri

cot,ering or afecting the whole r.r,orl</

"

(Homby, 200,i: 659).

Dalam berbagai iitcratur asing, terutama yang berbahasa Inggris, "per.spekrii global" sering ditulis dengan istrlah "globul pcrspectir.e". Robert Hanvey (1982: -<,

seperli dikutip Wahab

&

Sapri)/a (2011 238) rnenyatakan ...a glohul perspectite r:

nol o quafllunt, something you either haye or

tktt't

hayc". Perspektil global bukanla:

suatu kuantum, melainkan sesuatu yang anda

miliki

atau belum

dimiliki.

Perspektr:

global merupakan suatu paduan dari banyak hal dan individu yang rnungkin memilir kekayaan dalam hal tertcntu letapi kekurangan dalam hal yang lain.

Definisi lain

perspektif

global

didelinisikan

oleh

Nutional

Council

.i,.

Accreditation

of

Tectcher Ecluccttion (NCATE) Amerika Serikat (Merryfield, 1997: ,.

yang

mendefinisikan perspektif

global

sebagai

"the

viewpoitlt

thot

uccepts t;..

intertlependency of notions untl peoples und the interlinktrge oJ

political,

ecotlonl:-ecological, and social issttas o;f a h'onsnotional and global

lldl

/e ". Perspektif

glrr:-dalam pendidikan,

betujuan

untuk mensosialisasikan sekelompok orang sehing-.. unsur-unsur dalam perspektif global itu dapat dipahami oleh kelompok orang terse.i-: Perspektif global merupakan suatu variabel yang

dimiliki

oleh penduduk tene:-.-dengan

ciri-ciri

tertentu menui'ut kapasitas, kecendertngan, dan sikap dari aneg::, kelompok. Perspektif global yang

dimiliki

masing-masing penduduk dalam su::, kelompok dapat berbeda-beda, meskipun variabel tersebur telah sampai dan

diten.,

oleh kelompok.

Agar perspektif global dapat sanrpai dan dimiliki oleh setiap anggota dari

s:.:-kelompok, maka lembaga pendidikan rnemiliki peran yang strategis. Guru

di

seki.-perlu

mempersiapkan

diri

untuk rnemiliki

pengetahuan

dan

keterampilan u:_

-mengajar

(1)

mengapresiasi perbedaan dan persamaan budaya temasuk

cara-.:--mengajar keragaman dan kesadaran akan perspektil; (2) dunia sebagai suatu sistelr

t:

konsep saling ketergantungan dan saling terkait; dan (3) bagaimana keberadaan s..

,-yang ada pada suatu tempat mernpengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan orang *_:

organisasi global

di

seluruh .lunia (Merryfield, 1997: 5). Dengan demikian. u::'_,

menghadapi perubahan global, guru perlu memiliki kompetensi global. Kompeter_.: .:

perlu diperiuas, bukan hanya dalan skala lokal tapijuga berskala global.

Perspektif global memiliki beberapa ditnensi penting yang harus dipahanti

:

. :

setiap warga negara. Menurut I'Ianvey (Wahab

&

Sapriya, 2011: 239-242) ada

--,

dimensi perspektif global.

Kelirna

dimensi

ini

menunjukkan perlunya kesa:.--: terl.ndap penrbahan-perubahan yar.rg terjadi

di

dunia. Lima din.rensi perspektif

g.

--itu antara lain: (1) kesadaran perspektif, yang menggambarkan perlunya kesadarlr-. : _-pengakuan dari individu bahwa sebagian individu di muka bumi memiliki panci:

.-:

global yang berbeda, (2) kesadaran tentang kondisi planet bumi, yang mcnun_i-..--perlu adanya kesadaran akan kondisi bumi dan pembangunan, teimasuk

kondi.

-:

(7)

kecenderungan

yang

timbul

sebagai dampak

dari

pembangunan,

(3)

kesatlaran

:ntarbudaya, yang menggambarkan adanya kesadaran tcntang keraganan pemikiran

iang

dimiliki

oleh manusia,

(4)

pengetahuan dinamika global, yang menunjukkan

suatu pemahaman yang sederhana mengenai ciri dan mekanisme kunci tentang sistem

:lanet bumi

dengan penekanan pada sejumlah

teori

clan konsep

yang

marnpu

;leningkatkan kesadaran bersama tentang perubahan yang terjadi

di

dunia, dan (5) iesadaran

pilihan

manusia,

yang

menggambarkan sejumlah kesadaran terhadap

:nasalah-masalah

pilihan yang

dihadapi

individu,

bangsa,

dan

manusia sebagai iesadaran perlunya pengetahuan sistem global di masa depan.

Perubahan-perubahan

yang terjadi begitu

cepat

di

belahan

planet

bumi :nenuntut setiap warga negara untuk tems mengembangkan wawasan global. Dalam .ebuah sistem yang bersifat global, struktur dan proses saling memiliki keterkaitan

. ang erat. Aktivitas yang dilak-ukan oleh suatu negara tertentu tidak hanya bersangkut

raut dengan stn:ktur dan proses intemal daiam dimensi politik, sosial dan ekonomi,

::tapi juga berkaitan dengan persepsinya tentang tempat dan perannya di clalam sistem

iJobal- Munculnya isu-isu global tidak terlepas

dari

aktivitas tersebut yang terus

:enerus dilakukan oleh negara-negara di dunia.

Menurut Easton

(Winamo,201l:

18-19) ada empat indikator yang membuat

--.t

menjadi global. Pertama,

isu

memperoleh perhatian

dari

para

elit

pembuat r:bijakan dan sejumlah besar pemerintah dari suatu negara. Kedua, isu memperoleh

-lutan

secara terus menerus dalam pers dunia, sepefii surat kabar dan majalah, siaran :.-.Cio, dan tayangan televisr. Ketiga, isu rnenjadi subjek studi, penelitian, perdebatan

::cara serius dan terus menerus oleh kelompok-kelompok ahli dan para ilmuwan di :-'luruh dunia. Keempa| isu tampak dalam agenda atau perdebatan-perdebatan tentang

-enda

organisasi-organisasi intemasional. Munculnya isu-isu global kontemporer,

:emerlukan perhatian khusus dari setiap negara di dunia. Melalui proses globalisasi, -:.i-isu itu terus berkembang dan berpengamh besar terhadap perubahan yang terjadi di

:.rnia.

Di

bidang pendidikan, globalisasi berdampak pada adanya tuntutan untuk elakukan perubahan dalam pembelajaran

di

sekolah. The American Association

of

-:,lleges

for

Teacher Education (AACTE, 1994) seperti dikutip Wahab dan Sapriya

:,111: 245-246) menyatakan bahwa "globalizotiotl is said to necessitote chan[es in

::tching,

strch

as

more attention

to

diverse and uni,ersal human talues, global

' stems, global issues, involvement

of tlffirent

kinds

of

world actors, und global

:ilof,".

Pemyataan

ini

menunjukkan bahwa adanya globalisasi mengharuskan

:embahan dalam strategi dan metode mengajar yang dilakukan para guru

di

sekolah.

,-:lubahan

itu

antara lain dengan memperhatikan keragaman dan nilai-nilai manusia ; ang bersifat universal, sistem dan isu-isu global serta keterkaitan dengan masyarakat

:-nia

dan sejarah global. Dengan demikian, diperlukan pengembangan kemampuan ::au kompetensi guru untuk memperluas pemahat.nan dan wawasan tentang dunia atau

:erspekif

global. Guru harus rnemiliki pandangan yang luas melintasi batas-batas

::layah

negaranya sendiri. Kemajuan teknologi komunikasi dan

infomasi,

dapat

-:nanfaatkan oleh gun-r untuk mengembangkan kompetensi dan memahami

persoalan--ersoalan global.

(8)

pendidikan

global yang

mampu rrembekali siswa

berbagai kemampuan dan

keterampilan uniuk mengahadapi perubahan global. Menurut Kniep (Wahab

&

Sapriya. 2011,:217) materi atau

isi

pendidikan global dirumuskan dari realitas sejarah dan

kondisi

saat

ini

yang

menggan.rbarkan

dan

menunjukkan

dunia

sebagai suatu

masyarakat global. Lebih lanjut, Kniep meinperkenalkan ruang lingkup kajian yang dianggap esensial dan mendasar bagi pendidikan global. Ada empat unsur penting yang

harus dipelajari siswa dalam kajian pendidikan global, yakni

(l)

kajian tentang nilai

manusia, (2) kajian tentang sistem global, (3) kajian tentang masalah-masalah dan

isu-isu

global,

dan

(4)

kajian

tentang sejarah hubungan

dan

saling ketergantungan

antarorang, budaya, dan bangsa. Keempat unsur kajian

ini

dapat dikembangkan ke dalam bagian-bagian yang lebih spesifik dan terinci.

Kurikulum

Pendidikan

Kewarganegaraan

untuk

Mengembangkan Wawasan

Global Peserta

Didik

Kurik-ulum pendidikan kewarganegaraan perlu dikembangkan agai manp-membekali peserla

didik

dengan pengetahuan dan pemahaman global. Kurikuiu::. pendidikan kewarganegaraan global dikembangkan dengan memperhatikan berbag: aspek penting.

Menurut Oxfam (2006:

4)

ada

beberapa elemen

kunci

uni'-.-mengembangkan

pendidikan

kewarganegaraan

global.

Elemen-elemen

)a.,:

dikembangkan merupakan kunci utama untuk membangun warganegara global

r.-a

bertanggungjawab.

Elemen

kunci

warganegara

global yang

bertanggungjawab antara 1a:-pengetahuan dan pemahaman (knowledge and understanding), keterampilan /shi-,.

serta nilai dan sikap (values and Attitudes). Ketiga elemen kunci

ini

dijadikan seb:5r landasan dalam pengembangan kurikulum pendidikan kewarganegaraan berwa*

ar=

global. Kurikulum pendidrkan kewarganegaraan untuk rnengembangkan pengetair'--= dan pemahaman giobal yang dikembangkan Oxfam diperuntukkan

bagi

peserla

C:-'

dari usia pra sekolah (dibawah lima tahun) sampai usia sembilan belas tahun.

Elemen

kunci untuk

mengembangkan warganegara

global

:,+

berlanggungjawab

dapat

dirinci

menjadi

bagian-bagian

yang

lebih

sp--:;

Warganegara global yang bertanggungjawab dapat dibentuk sejak usia

dini.

'\1e-:.:

pembelajaran kewarganegaraan global, siswa belajar

untuk

menjadi

wargar-:

global yang memiliki kompetensi global. Bagain-bagian yang lebih terinci da:,

-+

elemen kunci untuk mengembangkan warganegara global antara lain sebagai

ben,-1.

Pengetahuan dan pemahaman global

Pengetahuan dan pemahaman global sangat penting bagi warganegara globa- _

bertanggungjawab. Pengetahuan

dan

pemahaman

yang

dikembangkan

:

pendidikan kewarganegaraan global meliputi beberapa hal penting sebagai

t'e,-a.

Keadilan sosial dan kesetaraan.

b.

Keberagaman.

c.

Globalisasi dan saling ketergantungan.

d.

Pembangunan berkelanjutan.

e.

Perdamaian dan konflik.

2.

Keterampilan warganegara global
(9)

secara

efektif

dalanr

kehidupar.r

global.

Keterampilan-keterampilan yare dikernbangkan dalam kurikulum pendidikan kewarganegarazrn global, antara lain meliputi hal-hal penting sebagai berik-ut.

a.

Berpikir

kritis-b.

Kemampuan berpendapat secara

efektif-c-

Kemampuan untuk melawan ketidakadilan dan kctidaksetaraan.

d.

Menghomati orang dan sesuatu yang lain.

e.

Keqasama dan resolusi konflik.

3-

Nilai dan sikap warganegara global

Nilai

dan

sikap

dikembangkan

untuk

membentuk warganegara

global

yang

berkarakter baik. Warganegara global yang akan dibentuk rnelalui pendidikan kewarganegaraan

global,

tidak

hanya cerdas

dan

teran.rpil, melainkan juga

berkarakter baik. Nilai dan sikap yang dikernbangkan dalarn kurikulum pendidikan

kewarganegaraan global, antara lain meliputi hal-hal sebagai penting berikut.

Rasa identitas da harga diri. Empati.

Komitmen terhadap keadilan sosial dan kesetaraan.

Nilai dan menghormati keragaman.

Kepedulian terhadap lingkungan

dan

kornitmen telhadap pembangunan berkelanjutan.

f.

Keyakinan bahwa orang dapat menciptakan perbedaan.

Unsur-unsur

dalam

kurikulum

pendidikan

kewarganegaraan untuk

:nengembangkan wawasan global warganegara yang telah dijelaskan, dapat diuraikan

-ebih

rinci

disesuaikan

dengan

perkembangan

peserta

didik.

Setiap

tahap

:erkembangan peserla

didik memiliki

karalleristik khusus- Oleh karena

itu,

dalam :engembangan materi pendidikan kewarganegaraan global perlu memperhatikan aspek

:erkembangan peserta

didik. Jika

masing-masing elemen k:unci kewarganegaraan

;:obal dirinci menjadi uraian kurikulum secara lebih khusus sesuai dengan umur dan

saral,leristik peserta didik, maka akan terlihat seperti tabel beril,,-ut. a.

(10)

.Eg

Ert

i'.

)Eo

'oc

EEE:9

fr.2

+G

OEn 6T

t;- dl

a aa -o

'i

.trbo

-Y

o

>.;

E

,,, z

9& ! 9,

{

o.^ O.J O.J o o

O

.5FE

b€Eug

b*

:.-e

A;E d;

6J ,Z

.o

-;a

d(A

:r.9>

b!

,i h-6

3;3i3

oo

ud>

>.";

9aE

?;c!2-?

9E9:0

<E<EE

t-b!

9C - :

.=47.u?

Eg aF

a

^E a o .

t -

:

9

l9,v

r,j? g€

h a ) qeE

-o<*EEi;-a9sE

\J O o > -A= A a-5 0

a-- t-E! o o

g.o

9,t

Bi

o

2.9

e

I

q| hE

b

a

s

d)

u9

> o.

.H>EEE;3

\J d a d!-O O.

!o 6

-9l]1E>&,i

a5).-.'a)

F|')

/d

i; ofioroo,

9989'-!94

<69<;€_5

oE .c ari

d)

"?

0 p

s 2 tr? F G,!J

i-

E

e

a ]E

7).:

:

D

<'a

(11)

=.: I orr E

'i E

b!.9

<g

a-.q: 6

.:

F z..E 5

a

39

{

I

ou

'5

i!

'3

goe

*:

E- P

-3=3;

x?

ll]3 ?

v?

"ra

;.:

J<

t

't

'6 g rl.] ar o

o

14 A E

v

E E/> lJ ':

;l .i:

6Fjv

?>,+>.-€E;E.E

E L .tY 2 a FJ o<J; B

qs

q€-s

Eii:9t

.!-

g.= o ..q

-!H;E&si

t-).=v.pad.

6.>

€!

q

.c5u

!o .d o.rn .s 9r

ibo; o.-.icr->n!q: qFa

F.E d xSso,;

qEsEiEtg?,,-s

a

3

9€_ii"5

3

&E

l4>

:i

U

9E":

g

&

cibF&_38

-c ;1 6 F !q aY oro

;ts'50

9s

_sls.FE9R

d33.8<EEd

(*(*

o o ouo

oo

- -

3

"^-.9

qoFOh:-x 9eEo.rr.sq

E.5:

ts!

q 1\.9 q;

:q9-R.99:;

Er 9 f :ts o

-..lE6Eu3393.

o :oi

d E iJ; i

5€E€€€

a= - a ir s,

t'c I

g

?

f

!.nJro(rc

:9

:U

(12)

6v

OE

o

E

o

o

g

E E

.ii

:p4

LA

d>

6;z

z:2

.1€

T,P

E >

d39 ;t9

P!-

4

:

.99

za

.:

!-i

6,t

a

E^

6 :li;.ii9

e

9

r'E:

z>

lPd

gr

'4ftd|

aE

k

B

"2p.

E:.9

b

9

>..

;9Es

.e

z

;i9 e co 6-3

'E

s99

&;i

=

3

9t

'6 do

o!;1. '. - Y^ .9

E'0 c o

: a Ji

'F-;5

-5

za,

it

fir

g

<o:

,i.E

':

_>.9

a

8i

5iE

:P !

{,tZ

EEE

ooF 9

g+Er:=

g !r.l i cz-o d o

>-uo?

.g.E s

az-999

.So

#t!! CA= E H

9g

l-: h o= O bOE Q

E -!0)

b! -tn .: o A

q990.E.9.i

!+,:,= > o.: o M;o!i

-o-Es

r:

3r:i

t)..haYa-aa

1+

3"

o;.=

(13)

o\

.b

E

o

A

;

.o

6>

.:

= o;

A.=t"

Et

^

.)oA

.48

i:-tr

.

> E,E

clc

E6E

E2."

?

E-

:t

c-=Ya4;

,a!=!na'12

I d9

tFz

litii

h.s

-

99

u.=.=

t !

E *: q?5!i,g!, ]

E

o 6ir

' ^.2

d93E

.q;oo

qo 9>

2

EE

!

G eo

Ea

9 qo: I 5!i: ,h.=

=

*

3:9gb

be

o;3"E

g cQ; oo 6

i

g-

a;

r

E

P: ^ I :

!':

- q Y9 u 5

VZ.9V.Er.

StFls=,j:d

E 9n

9,,.3-E a

d

:

E

g

F"E.g

<3

29

i .Y,

ir

.= 5

3

.e -o?

A

>2

(14)

Simpulan

Pendidikan kewarganegaraan transfonnatif perlu dikembangkan

di

sekolah

untuk

membekaii pesefta

didik

dengan berbagai pengetahuan

dan

pernahaman

kewarganegaraan, khususnya pengembangan wawasan global warganegara.

Di

era

global abad ke-21 pembahan

di

berbagai aspek kehidupan manusia terjadi dengan

begitu cepat. Warganegara global harus mampu menghadapi perubahan-perubahan

global yang terjadi sangat cepat dengan bekal pengetahuan dan pemahaman tentang

dunia. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan

di

sekolah harus diubah, dari sekadar memberikan pcngetahuan akadernik menuju pengembangan

pendidikan kewarganegaraan transformatif yang memberikan bekal kepada peserta

didik dengan berbagai kemampuan dan keteran.tpilan sosial sebagai warga negara, baik

dalam skala lokal, nasional, maupun global.

Kurikulurn pendidikan kewarganegaraan

di

sekolah perlu dikembangkan agar

mampu membekali peserta

didik

dengan pengetahuan

dan

pemahaman globai. memiliki keterampilan sebagai warga negara global, dan rnemiliki sikap sebagai warga negara global. Melalui pengembangan kurikulum pendidikan kewarganegaraan global

di

sekolah, diharapkan peserta didik akan bertambah luas wawasamya dan mampu berperan

aktif

dalan.r pergaulan

global.

Guru

sangat berperan

penting

dalan-.

mengembangkan

dan

mengimplementasikan

muatan kurikulum

pendidikar

j kewarganegaraan global. Oleh karena itu, kompetensi guru perlu terus ditingkaran

dai

i

dikembangkan, khususnya terkait dengan pengetahuan dan pemaharnan

global.

I

Daflar

Rujukan

I

Banks, J. A. (2008). Diversity, goup identity, and citizenship educarion in a global

ag. I

Educational Researcher,37 (3), hlm.

129-139.

I

Homby, A.S- (2005). OxJord advcnced learner',s dictionary oJ current english_

Oxfor-

I

Oxlord U niversiiy

Press.

I

Merryfield,

M.

(1997).

A

framework

lor

teacher education

in

global Derspecri\

- I

"*i':il,!

;,Y:m"'!l;j

j

::

:!:;i;

"!,

i

;:l;:,

f

;::;::f)

;'"

:,",:::

:

l

o-r.-,!t',]f",H,22?.t;i'f

ii"u",

cirizcnship; Lt suide /orsclroo1s. oxtord:

o'',,--

I

*.n,0.

?l'I1"1*Jll.t*'l;1ifi,

reori

ctan ronrjos;un pteenttittiktn

r",,o,nnn,rn,.,-..

I

*,"^*iTlll"o

)ll"i",j-i;,

stobar konrcmporer

yos'lyakana:c.*"'

io-,

^*0..-;

I

PubrishingHouse(cAiS)

550

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itulah, manajemen Desa Wisata Blimbingsari harus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung terutama pada indikator

Aktivitas Fagositosis Makrofag Fraksi dari Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz &amp; Pav.) secara In Vitro.. (In Vitro Macrophage Phagocytic Activity from

Terdapat pengecualian atas terbuka untuk umum bagi pemeriksaan perkara di lingkungan Peradilan Agama sebagimana dirumuskan dalam pasal 59 ayat (1) yang berbunyi:

Tujuan penelitian berbasis PTK ini untuk memperoleh data tentang menggunakan metode demonstrasi terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan

penelitian ini yaitu penulis sendiri, data pola ungkapan yang terdapat dalam JLPT. N4, dan juga buku-buku atau sumber-sumber lain yang berkenaan

Secara teoritis, semiotika komunikasi hadis dapat dijabarkan dengan penjelasan bahwa Nabi Muh } ammad merupakan source atau komunikan dalam komunikasi lintas ruang

Masyarakat Dusun Gondang Legi dan Dusun Kepuh desa Wedomartani belum mampu memanfaatkan sampah yang berlimpah karena minimnya kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan

Menurut Jones et al., (2006), pembekuan sayuran, salah satunya adalah brokoli adalah proses pengolahan yang sering dilakukan oleh industri makanan dan selalu didahului