Disampaikan Oleh :
Drs. I NDRA BASKORO, M.Si
Sekretaris Ditjen Bina Keuangan Daerah
KETERBUKAAN I NFORMASI PUBLI K
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN DAERAH
Tujuan :
1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, & proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif & efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan & mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/ atau
Terbuka
Dikecualikan
Tertutup
Diijinkan
Terbuka
INFORMASI PRIVAT INFORMASI PUBLIK
UU KIP:
Informasi Publik
adalah informasi
yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim, dan/atau diterima oleh
suatu badan publik yang berkaitan
dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau
penyelenggara dan
penyelenggaraan badan publik
lainnya yang sesuai dengan
Undang-Undang ini serta informasi
lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik.
lembaga
eksekutif, legislatif, yudikatif, & badan
lain
fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelenggaraan negara,
sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari
APBN dan/atau APBD
,
atau
organisasi non pemerintah
sepanjang
adalah orang yang ditunjuk dan
diberi tugas untuk menduduki
posisi atau jabatan tertentu
1
Menyediakan,
memberikan
dan/atau
menerbitkan
Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya
kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi
yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan;
2
Menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan
tidak menyesatkan;
4
Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan
yang diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas
Informasi Publik
3
Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik
dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah;
1. Informasi diumumkan berkala
Informasi yang harus diumumkan secara berkala ke masyarakat luas oleh Badan Publik meskipun tanpa diminta oleh masyarakat.
Keberatan langsung kepada atasan jika tak dilaksanakan.
2. Informasi diumumkan serta-merta
Informasi yang harus diumumkan segera karena berdampak pada hajat hidup orang banyak.
Pengaduan langsung ke kepolisian.
3. Informasi tersedia setiap saat
Dokumen harus sudah tersedia pada saat pemohon mengajukan permintaan informasi ke badan Publik.
Keberatan langsung kepada atasan jika dokumen tak tersedia setelah 10 + 7 hari kerja
4. Informasi Yang Dikecualikan
Informasi yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas
Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yg berfungsi menjalankan UU dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik & menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi.
Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yg terjadi antara badan publik dan pengguna informasi publik yg berkaitan dng hak memperoleh &
menggunakan informasi berdasarkan per-UU.
Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui bantuan mediator komisi informasi.
Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak yang diputus oleh komisi informasi.
Mekanisme untuk memperoleh Informasi Publik didasarkan pada prinsip cepat, tepat waktu, dan biaya ringan.
Hal-hal penting lainnya:
Pasal 391
1. Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi
Pemerintahan Daerah yang terdiri atas:
a) informasi pembangunan Daerah; dan
b) informasi keuangan Daerah
.
2.
Informasi Pemerintahan Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikelola dalam suatu sistem
informasi Pemerintahan Daerah.
Informasi Pemerintahan Daerah
Pasal 393
1. Informasi keuangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391 ayat (1) huruf b paling sedikit memuat informasi anggaran, pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan.
2. Informasi keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk:
a. membantu kepala daerah dalam menyusun anggaran Daerah dan laporan pengelolaan keuangan Daerah;
b. membantu kepala daerah dalam merumuskan kebijakan keuangan Daerah;
c. membantu kepala daerah dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan Daerah;
d. membantu menyediakan kebutuhan statistik keuangan Daerah; e. mendukung keterbukaan informasi kepada masyarakat;
f. mendukung penyelenggaraan sistem informasi keuangan Daerah secara nasional; dan
g. melakukan evaluasi pengelolaan keuangan Daerah. (3) Informasi
Pasal 394
1. Informasi pembangunan Daerah dan informasi keuangan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391 ayat (1) wajib diumumkan kepada masyarakat.
2. Selain diumumkan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), informasi keuangan Daerah wajib disampaikan kepala daerah kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kepala daerah yang tidak mengumumkan informasi pembangunan Daerah dan informasi keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tidak menyampaikan informasi keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh
Menteri untuk gubernur dan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk bupati/wali kota.
4. Dalam hal sanksi teguran tertulis 2 (dua) kali berturut-turut tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah dikenai sanksi berupa mengikuti program
pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian serta tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh wakil kepala daerah atau oleh pejabat yang ditunjuk.
Pasal 395
Selain informasi pembangunan Daerah dan
informasi keuangan Daerah sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
391
ayat
(1),
Pemerintah Daerah dapat menyediakan dan
mengelola informasi Pemerintahan Daerah
lainnya.
Terima
Terima Kasih
Kasih
Terima