KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENYISIHAN PIUTANG
PADA PEMERINTAH DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2015
oleh:
Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib
dibayar kepada pemerintah daerah dan/atau hak
hak pemerintah daerah yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya berdasarkan perturan
perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
Penyisihan
piutang tidak tertagih adalah
estimasi
yang dilakukan untuk
piutang tidak
tertagih
pada akhir setiap periode yang
dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun
piutang
berdasarkan penggolongan kualitas
piutang.
Definisi
Nilai realiasasi bersih
(Net Realizable Value)
piutang adalah jumlah bersih piutang yang
diperkirakan dapat ditagih.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
Umur piutang adalah jangka waktu dari
tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
pelaporan
Penyisihan piutang bertujuan untuk menyajikan
nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan
(
net realizable value
).
Untuk mendapatkan nilai bersih piutang
tersebut pertama kali dilakukan perhitungan
nilai penyisihan piutang.
Nilai bersih piutang yang dapat direalisasikan
diperoleh dari piutang dikurangi dengan
penyisihan piutang.
Penyisihan
piutang
bukan
merupakan
penghapusan piutang
TATA CARA PENYISIHAN
PIUTANG
Tata cara penyisihan piutang dilakukan
dengan tahapan:
1. Penentuan jenis-jenis piutang;
2. Penentuan kualitas piutang;
3. Penentuan besaran penyisihan piutang;
4. Pencatatan akuntansi piutang;
BAGAN ALIR PIUTANG
PIUTANG PENYISIHAN PIUTANG
PENGHAPU S BUKUAN
PSL 7-8 PP14/2005
PENGHAPUS TAGIHAN PSL 12&13 PP14/2005
PENETAPAN KEPALA DAERAH PSL 10 PP
14/2005
CATATAN:
PENENTUAN JENIS-JENIS
PIUTANG
Jenis-jenis piutang yang akan dilakukan penghitungan penyisihan piutang, meliputi:
a. Piutang dari Pungutan Pendapatan Daerah;
Piutang Pajak Daerah; Piutang Retribusi; dan
Piutang lain-lain PAD Yang Sah.
b. Piutang dari Perikatan:
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran;
Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dan Lembaga Lainnya;
dan
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.
c. Piutang dari Transfer Antar Pemerintahan:
Piutang transfer pemerintah pusat;
PENENTUAN
KRITERIA
KUALITAS PIUTANG
Tujuan:
Melaksanakan prinsip kehati-hatian agar hasil
penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa
dapat direalisasikan
Langkah-langkah:
1. Menilai
kualitas
piutang,
dengan
mempertimbangkan jatuh tempo piutang dan upaya
penagihan
2. Menetapkan Kualitas Piutang, digolongkan atas :
a. kualitas lancar;
b. kualitas kurang lancar;
c. kualitas diragukan; dan
d. kualitas macet.
Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang penghitungan dan pembayarannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Masih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atau Wajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan; dan/atau
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang lebih 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
Wajib pajak tidak diketahui keberadaannya; dan/atau Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
Kriteria kualitas piutang dari pajak daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (official assessment) dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Masih dalam tanggang waktu jatuh tempo; dan/atau Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama belum melakukan pelunasan; dan/atau
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 5 tahun; dan/atau Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan pelunasan; dan/atau
Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas.
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang lebih dari 5 tahun; dan/atau
Apabila wajib pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga belum melakukan pelunasan; dan/atau
Wajib pajak tidak ditemukan; dan/atau
Kriteria kualitas piutang dari retribusi daerah dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar
• Umur piutang 0 sampai dengan 1 (satu) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
Kualitas Kurang Lancar
• Umur piutang 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan; dan/atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Diragukan
• Umur piutang 3 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan; dan atau
• Apabila wajib retribusi belum melakukan pelunasan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Macet
• Umur piutang lebih dari 12 (dua belas) bulan; dan/atau
Kriteria kualitas piutang selain pajak dan retribusi daerah dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar
• Apabila belum melakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
Kualitas Kurang Lancar
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Diragukan
• Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.
Kualitas Macet
Besaran penyisihan piutang tidak tertagih pada setiap
akhir tahun (Periode Pelaporan) dapat ditentukan
sebagai berikut:
PENENTUAN BESARAN PENYISIHAN
PIUTANG
No. Kualitas Piutang
Besaran Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
1. Lancar
0,5 %
2. Kurang Lancar
10 %
3. Diragukan
50 %
PENCATATAN AKUNTANSI
Dokumen Yang Digunakan:
• Bukti memorial penyisihan piutang
Pihak terkait:
• PPK-SKPD / PPK-SKPKD
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal No Bukti
Kode
Rekening Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Beban Penyisihan piutang
Tidak tertagih ... XXX X.X.X.XX.XX Penyisihan Piutang
PELAPORAN – LAPORAN OPERASIONAL
PEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA... SKPD : ... LAPORAN OPERASIONAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 desember 2015 URAIAN 2015 KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATANPENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah xxx
Pendapatan Retribusi Daerah xxx
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
xxx
Lainlain PAD Yang Sah xxx
Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxxx
JUMLAH PENDAPATAN xxxx
BEBAN
Beban Pegawai xxx
Beban Persediaan xxx
Beban Jasa xxx
Beban Pemeliharaan xxx
Beban Perjalanan Dinas xxx
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih xxx
Beban Penyusutan xxx
JUMLAH BEBAN xxxx
PELAPORAN – NERACA
PEMERINTAH PROVINSI/KAB/KOTA... SKPD : ...
NERACA 31 DESEMBER 2015
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar : Kewajiban :
Kas... xxxUtang Jangka Pendek :
Piutang... xxx ... xxx
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (xx) xxx
Persediaan... xxx ... xxx
... xxx ... xxx
Jumlah Aset Lancar xxx Jumlah Kewajiban Jk. Pendek xxx
Aset tetap :
Tanah xxxUtang Jangka Panjang :
Bangunan xxx ... xxx
Kendaraan xxx ... xxx
Akumulasi Penyusutan (xx) ... xxx
Jumlah Aset Tetap xxx Jumlah Kewajiban Jk. Pendek xxx
Aset Lainnya :
xxxEkuitas :
xxx Ekuitas xxx
xxx Jumlah Ekuitas xxx
Jumlah Aset Lainnya xxx
Penghapusan piutang oleh Pemerintah Daerah
terdiri atas:
1.
Penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang; dan
2.
Penghapustagihan piutang atau
penghapusan mutlak piutang.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
Penghapusan piutang oleh Pemerintah
Daerah terdiri atas:
1.
Penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang; dan
2.
Penghapustagihan piutang atau
penghapusan mutlak piutang.
Penghapusbukuan
piutang
adalah
pengurangan piutang dan penyisihan piutang
tidak tertagih yang tercatat dalam neraca.
Penghapustagihan piutang adalah hilangnya
hak tagih dan/atau hak menerima tagihan
atas piutang.
Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al:
Piutang melampaui batas umur (kedaluwarsa) yang ditetapkan sebagai
kriteria kualitas piutang macet; dan/atau
Debitor tidak melakukan pelunasan 1 bulan setelah tanggal Surat
Tagihan Ketiga; dan/atau
Debitor mengalami musibah (force majeure); dan/atau
Debitor meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan dan
tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan berdasarkan surat keterangan dari pejabat yang berwenang; dan/atau
Debitor tidak mempunyai harta kekayaan lagi, dibuktikan dengan surat
keterangan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa debitor memang benarbenar sudah tidak mempunyai harta kekayaan lagi; dan/atau
Debitor dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan/atau
Debitor yang tidak dapat ditemukan lagi karena pindah alamat dan/atau
telah meninggalkan Indonesia berdasarkan surat keterangan/ pernyataan dari pejabat yang berwenang; dan/atau Dokumendokumen sebagai dasar penagihan kepada debitor tidak lengkap atau tidak dapat ditelusuri lagi dan/atau Objek piutang hilang dan dibuktikan dengan dokumen keterangan dari pihak kepolisian.
Tata cara penghapusbukuan piutang atau penghapusan
bersyarat piutang dilakukan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangundangan.
Perlakuan akuntansi penghapusbukuan piutang atau
penghapusan bersyarat piutang dilakukan dengan cara
mengurangi akun piutang dan akun penyisihan piutang
tidak tertagih.
Penghapusbukuan
piutang atau penghapusan bersyarat
piutang
tidak menghilangkan hak tagih
dan oleh karena
itu terhadap piutang yang sudah dihapusbukukan ini
masih
dicatat
secara
ekstrakomtabel
dan
diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan
.
Dapat dilakukan dengan pertimbangan, al:
Penghapustagihan karena mengingat jasajasa pihak yang berutang
kepada daerah, untuk menolong pihak berutang dari keterpurukan yang lebih dalam, misalnya kredit UKM yang tidak mampu membayar.
Penghapustagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra
penagih menjadi lebih baik, memperoleh dukungan moril lebih luas menghadapi tugas masa depan.
Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan
situasi tak mungkin tertagih melihat kondisi pihak tertagih.
Penghapustagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang, misalnya
penghapusan denda, tunggakan bunga dikapitalisasi menjadi pokok kredit baru, reschedulling dan penurunan tarif bunga kredit.
Penghapustagihan setelah semua upaya tagih dan cara lain gagal atau
tidak mungkin diterapkan, misalnya, kredit macet dikonversi menjadi saham/ekuitas/penyertaan, dijual, jaminan dilelang.
Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya, hukum kepailitan,
hukum industri.
Penghapustagihan secara hukum sulit atau tidak mungkin dibatalkan,
apabila telah diputuskan dan diberlakukan, kecuali cacat hukum.
Tata cara penghapustagihan piutang atau penghapusan
mutlak piutang dilakukan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangundangan.
Penghapustagihan
piutang atau penghapusan mutlak
piutang dilakukan dengan
cara menutup ekstrakomptabel
dan
tidak
melakukan
penjurnalan
dan
diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan
.