PENGANTAR
Buku panduan standar sarana dan prasarana ini dibuat dengan maksud
dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana fisik pembelajaran di STTR
Cepu. Sehingga kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di
jurusan teknik mesin, sipil dan elektro dapat dipenuhi sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh sistem penjaminan mutu STTR Cepu.
Buku panduan ini digunakan sebagai acuan atau rambu-rambu dalam
pelaksanaan pemenuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di jurusan
teknik mesin, sipil dan elektro.
Cepu,
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ... 1
PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
BAB I PENDAHULUAN ... 4
A. Latar Belakang ... 4
B. Maksud dan Tujuan ... 4
BAB II STANDARSARANA DAN PRASARANA A. Lahan ... 6
B. Ruang Kuliah ... 8
C. Ruang Perpustakaan ... 19
D. Ruang Laboratorium/Bengkel ... 25
E. Ruang Pimpinan, Dosen, Tata Usaha dan Kantin . F. Tempat Ibadah, Olah raga, dan Berkreasi ... G. Ruang Lain Untuk Menunjang Proses Pembelajaran H. Peralatan Ruang Kuliah ... I. Peralatan Laboratorium/Studio ... J. Peralatan Pendidikan ... K. Peralatan Ruang Kantor ... L. Perlengkapan Lain Untuk menunjang Proses Pembelajaran M. Buku dan Sumber Belajar ... BAB IV PENUTUP ... 31
Lampiran
SK Penetapan Panduan Standar Sarana dan Prasarana
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjaminan mutu pendidikan tinggi sangat penting agar lulusan
pendidikan tinggi dapat menyelesaikan permasalahan individu dan bangsa.
Untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi diperlukan 1) tujuan yang jelas,
2) rencana mutu keluaran dan perkiraan outcomes, 3) proses pendidikan, 4)
input, 5) sumber daya, dan 6) prasarana dan sarana.
Uraian dalam buku ini ditekankan pada penjaminan mutu prasarana
dan sarana dalam proses pendidikan. Pokok pikiran pengelolaan prasarana
dan sarana dalam proses pendidikan dapat memberi inspirasi juga dalam
konteks penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan
komponen tri dharma perguruan tinggi.
Prasarana dan sarana adalah salah satu bagian input, sedangkan input
merupakan salah satu sub sistem dari sistem penjaminan mutu berkelanjutan
(SPMB). Sistem Penjaminan Mutu Berkelanjutan Prasarana dan Sarana
(SPMB-PS) perlu dilakukan oleh perguruan tinggi (PT) baik oleh perguruan
tinggi yang masih berkapasitas rendah maupun perguruan tinggi yang sudah
berkapasitas pada tataran dunia. Oleh karena itu diperlukan cara pengaturan
prasarana dan sarana untuk masing-masing kondisi.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan pedoman standar sarana dan prasarana
adalah suatu peta pemikiran yang menggambarkan manajemen pembelajaran
secara lengkap. Dalam manajemen pembelajaran secara lengkap itu, terlihat
bahwa prasarana dan sarana memiliki posisi unik dalam peta pikiran
decesive dan confidence kelengkapan prasarana dan sarana yang dianggap
terbaik.
Untuk menentukan prasarana dan sarana yang terbaik, perlu
dibicarakan bersama pihak-pihak yang terkait dengan mengakomodasikan
peta pemikiran yang telah dimiliki, sehingga dihasilkan optimalisasi
pemanfaatan prasarana dan sarana yang ada, serta kemungkinan
penambahan prasarana dan sarana yang baru.
Standar prasarana dan sarana terdiri atas: standar Prasarana dan
Sarana bangunan serta kesehatan lingkungan, fasilitas pembelajaran, sumber
belajar, pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat serta
standar prasarana umum berupa air, listrik dan telepon.
Standar prasarana dan sarana bangunan serta kesehatan lingkungan,
mencakup infrastruktur perguruan tinggi, harus memenuhi persyaratan teknis
dan peraturan bangunan, serta kesehatan lingkngan, dan dengan
memperhatikan pertumbuhan akademik. Standar prasarana dan sarana
fasilitas pembelajaran mencakup ruang kelas lengkap dengan sarana dan
cukup untuk melaksanakan kurikulum. Standar prasarana dan sarana
laboratorium mencakup peralatan laboratorium, sesuai dengan jenis
laboratorium masing-masing program studi.
Standar prasarana dan sarana sumber belajar terdiri atas peralatan,
bahan dan teknologi informasi. Sumber belajar utama terdiri atas buku-buku
teks, jurnal, majalah, lembar informasi, internet dan intranet dan CD Room.
Sumber belajar harus diseleksi, dipilah dan disinkronkan dengan tujuan
pembelajaran. Standar pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan
alat sangat diperlukan agar peralatan dapat dioperasikan dengan baik untuk
itu diperlukan perawatan dan apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki
dengan cepat sehingga mengurangidown timeperalatan tersebut.
Tujuan dari penyusunan pedoman standar prasarana dan sarana
menunjang pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di lingkungan
STTR Cepu.
C. Pengertian-Pengertian
Dalam Peraturan Standar Sarana dan Prasarana STTR Cepu ini yang
dimaksud dengan :
1) Standar sarana dan prasarana STTR Cepu adalah standar pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar
lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
2) Sarana dan prasarana STTR Cepu adalah unsur penunjang dalam
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mencakup bangunan,
perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak) dan sistem pengamanan
aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau tujuannya maka STTR
Cepu membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang
mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan
BAB II
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
A. Lahan
1. Lahan untuk kegiatan pendidikan harus sesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang berlaku sesuai dengan bidang pendidikan. Lahan
tersebut terdiri atas lahan untuk bangunan satuan pendidikan, lahan
praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan
untuk menjadikan satuan pendidikan sebagai suatu lingkungan yang
secara ekologis nyaman dan sehat;
2. Letak lahan kegiatan pendidikan harus mempertimbangkan
keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan;
3. Pembagian luas lahan untuk berbagai sarana kegiatan harus
mempertimbangkan kenyamanan, keindahan dan lingkungan hidup;
4. Standar lahan satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio luas lahan
per peserta didik;
5. Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan letak lahan
satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan sejenis dan
sejenjang, serta letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan
pendidikan yang menjadi pengumpan masukan peserta didik;
6. Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak
tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk
menjangkau satuan pendidikan tersebut;
7. Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan keamanan,
kenyamanan, dan kesehatan lingkungan.
Pembangunan gedung untuk setiap kegiatan pendidikan harus
mempertimbangkan kekuatan, keamanan, kenyamanan, serta kemampuan
keuangan.
1. Ruang kuliah dan ruang lain untuk menunjang proses pembelajaran harus
memberikan kenyamanan kepada pengguna.
2. Rasio ruang kuliah harus sesuai dengan Peraturan Departemen
Pendidikan Nasional RI (setiap lokal berukuran 7 x 9 meter).
3. Pengadaan peralatan dan perlengkapan lain ruang kuliah dan ruang lain
untuk menunjang proses pembelajaran harus mempertimbangkan
kebutuhan dan keefektifan penggunaanya serta kemampuan keuangan.
4. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium teknik mesin, teknik sipil,
teknik elektro, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan
peralatan pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam
daftar yang berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia.
5. Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan
dalam rasio minimal jumlah peralatan per peserta didik.
6. Standar rasio luas bangunan ruang kelas per peserta didik dirumuskan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri (0,5 M2).
7. Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan tinggi adalah
kelas A.
8. Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan
pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa.
9. Standar kualitas bangunan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), (4), dan (5) mengacu pada ketetapan menteri yang
menangani urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
C. Ruang Perpustakaan
1. Gedung perpustakaan harus memberikan kenyamanan, ketenangan, dan
2. Pengadaan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan
dan keefektifan penggunaanya.
3. Pengadaan buku dan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan
kemampuan keuangan.
4. Pengadaan buku perpustakaan harus sesuai dengan visi dan misi STTR
Cepu dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan.
5. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku
di perpustakaan satuan pendidikan.
6. Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam
rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata
pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik.
7. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran
dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
8. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan
dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan
jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.
D. Ruang Laboratorium/Bengkel
1. Ruang laboratorium/Bengkel Kerja/Work shop harus memberikan
kenyamanan, dan ketenangan.
2. Rasio ruang laboratorium harus sesuai dengan Peraturan Departemen
Pendidikan Nasional RI
3. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kebutuhan
dan keefektifan penggunaanya.
4. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kemampuan
keuangan.
E. Ruang Pimpinan, Dosen, Tata Usaha dan Kantin
2. Rasio ruang perkantoran harus sesuai dengan Peraturan Menteri
Departemen Pendidikan Nasional RI.
3. Pengadaan peralatan perkantoran harus mempertimbangkan kebutuhan
dan keefektifan penggunaanya
4. Pengadaan peralatan perkantoran harus mempertimbangkan kemampuan
keuangan.
F. Tempat Ibadah, Olah raga, dan Berkreasi
1. Letak lahan untuk tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa
harus Mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan
lingkungan.
2. Pengadaan peralatan tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa
harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya.
3. Pengadaan peralatan tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa
harus harus mempertimbangkan kemampuan keuangan.
G. Ruang Lain Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Ruang internet dan hot spot area.
H. Peralatan Ruang Kuliah
Standar Peralatan ruang kuliah meliputi papan tulis/white board,
pengahpus, spidol, meja dan kursi mahasiswa, meja dan kursi dosen,
komputer, LCD, dan fan.
I. Peralatan Laboratorium/Studio
Standar peralatan laboratorium meliputi, peralatan laboratorium, papan
J. Peralatan Pendidikan
K. Peralatan Ruang Kantor
Standar peralatan ruang kantor meliputi, meja, kursi, mesin ketik,
komputer, printer, kalkulator minimal masing-masing 1 buah.
L. Perlengkapan Lain Untuk menunjang Proses Pembelajaran
Standar perlengkapan lain untuk menunjang proses pembelajaran adalah
penggunaan internet dengan sistem hot spot area.
M.Buku dan Sumber Belajar
Buku dan sumber belajar terdiri atas buku referensi, teks book, jurnal,
majalah ilmiah.
N. Ruang Perpustakaan Dan Peralatan Perpustakaan
1. Gedung perpustakaan harus memberikan kenyamanan, ketenangan, dan
kedekatan dengan ruang perkuliahan.
2. Pengadaan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan
dan keefektifan penggunaanya.
3. Pengadaan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan
BAB IV PENUTUP
Pedoman pelaksanaan standar sarana dan prasarana ini berdasar pada
hasil pengamatan yang dilaksanakan STTR Cepu, serta dari buku
pengembangan meteri dan proses pembelajaran yang diterbitkan oleh Dikti.
Pedoman pelaksanaan Sarana dan Prasarana memuat aturan-aturan
dan tugas struktural, fungsional tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di
lembaga STTR Cepu, agar masing-masing yang terlibat dapat memahami
fungsi dan tugasnya. Sehingga proses pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan.
Panduan Program Penjaminan Mutu Standar Sarana dan Prasarana