• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analyst Meeting Q1 2012 Bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analyst Meeting Q1 2012 Bahasa"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Kepercayaan

1Q12 Analyst Meeting

(2)

kondisi

ekonomi

makro

BI Proaktif Mendukung Pertumbuhuan

Menurunnya Indeks Kepercayaan Konsumen

60

Consumer Confidence Index

0

GDP Growth BI Rate

Bottoming CPI

Normalisasi Mata Uang dan Pasar Obligasi

Ja Ju No Ap Se Fe De Ma Oc Ma Au Ja Ju No

Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg

0

1mth JIBOR CPI

5

(3)

sektor

perbankan

Pada bulan Feburari 2012, total kredit di industri perbankan

tumbuh sebesar 24.2% YoY, sementara total DPK tetap

tumbuh cukup kuat yakni sebesar 20.8% YoY. Kredit Investasi

menjadi segmen kredit yang paling cepat tumbuh yaitu

sebesar 33.3% YoY, diikuti oleh pertumbuhan Kredit Modal

Kerja yang tumbuh sebesar 23.3% YoY, dan Kredit Konsumer

sebesar 19.8% YoY. Secara keseluruhan LDR meningkat ke

level 81% dengan tingkat ROA yang naik menjadi 3.6%

-Loans Growth Deposit Growth

Feb’ 11 Feb’12 YoY (%)

Total Kredit 1794 2228 24.2

Total DPK 2260 2728 20.8

LDR 79.4 81.6 2.2

NPL 2.8 2.3 -0.5

ROA 3.0 3.6 0.6

level 81% dengan tingkat ROA yang naik menjadi 3.6%

sedangkan tingkat NPL masih sangat sehat yaitu di level

2.3%.

Investment Loans WC Loans

F

e

(4)

realisasi

target

tahun 2012

Target

Kisaran

Realisasi

Pertumbuhan Kredit

22% - 25%

21.6

Pertumbuhan DPK

15% - 18%

51.0

ROAA

1.8% - 2.0%

1.8

ROAE

18% - 20%

18.8

NIM

6.8% - 7.2%

6.6

Cost of Fund

6.4% - 6.7%

6.4

Cost to Income Ratio

51% - 54%

53.6

Gross NPL

1.2% - 1.7%

1.21

Credit Cost

1.0% - 1.4%

1.0

(5)

highlight

kinerja

triwulan I 2012

Angka Konsolidasi TW I 2011 TW I 2012 YoY (%)

Kredit 23,938 29,103 21.6

Dana Pihak Ketiga 34,026 51,394 51.0

LDR 70 56.6 -13.8

NIM 6.9 6.6 -0.3

NPL 2.2 1.2 -1.05

(6)

rasio

keuangan

TW I 2011 TW II 2011 TW III 2011 TW IV 2011 TW I 2012

Tier – 1 19.6 19.4 18.9 18.4 19.8

CAR 19.6 19.2 18.8 18.4 19.6

Gross NPL 2.38 2.37 2.56 1.21 1.21

Net NPL 0.48 0.67 0.77 0.41 0.23

Coverage Ratio 128 119 114 159 144

NIM 6.9 7.0 6.8 6.8 6.6

NIM 6.9 7.0 6.8 6.8 6.6

Cost to Income Ratio 45.8 50.1 49.7 51.1 53.6

ROAA 2.2 2.0 1.9 1.9 1.8

ROAE 21.3 18.2 18.0 19.0 18.8

LDR 70 71 67 72 56.6

Net Open Position 2.14 1.97 1.85 0.15 1.01

(7)

Iaporan

laba -

rugi

Laporan Laba Rugi

(Rp Milyar) TW I 2011 TW I 2012 YoY (%)

TW II 2011

TW III 2011

TW IV 2011

TW I

2012 QoQ (%)

Pendapatan Bunga 1,369 1,598 16.7 1,448 1,558 1,601 1,598 -0.2

Beban Bunga (666) (760) 14.1 (686) (770) (794) (760) -4.3

Pendapatan Bunga

Bersih 703 838 19.2 762 788 808 838 3.7

Pendapatan

Operasional Lainnya 49 45 -8.2 59 43 89 45 -49.4

Beban Operasional Beban Operasional

Lainnya (320) (474) 48.0 (430) (409) (526) (474) -9.9

PPOP 432 409 -5.3 391 422 371 409 10.2

Beban Cadangan (111) (35) -68.2 (12) (97) (121) (35) -71.1

Pendapatan (Beban)

Non Operasional 30 (1.4) -105 (2) 11 5 (1.4) (128)

Laba Sebelum Pajak 351 373 6.0 377 336 255 373 46.3

Laba Bersih Setelah

Pajak 260 270 4.0 284 251 168 270 60.7

Laba Bersih Per

(8)

neraca

Highlight Neraca

(Rp Milyar) TW I 2011 TW II 2011 TW III 2011 TW IV 2011 TW I 2012 YoY (%) QoQ (%)

Kas atau Setara Kas 1,151 1,211 1,291 1,726 1,288 11.9 -25.4

Giro pada BI 3,141 3,013 3,471 3,674 4,308 37.2 17.2

GWM Sekunder 17,262 17,906 20,542 19,289 27,124 57.1 40.6

Total Kredit (Bersih) 23,938 25,876 27,027 28,223 29,103 21.6 3.1

Aktiva Tetap (Bersih) 549 544 560 560 548 -0.2 -2.1

Aktiva Lainnya 626 776 928 977 1,309 109.1 34.0

Total Aktiva 46,667 49,326 53,819 54,449 63,680 36.5 17.0

Total Aktiva 46,667 49,326 53,819 54,449 63,680 36.5 17.0

Total DPK 34,026 36,255 40,409 39,227 51,394 51.0 31.0

Surat Berharga 3,741 3,741 3,742 2,743 2,744 -26.6 0.0

Pinjaman Diterima 12 12 12 174 174 1350.3 0.0

Lainnya 5,267 5,638 6,054 8,889 6,163 -17.0 -30.7

Total Kewajiban 41,989 44,358 48,599 49,062 58,615 39.6 19.5

(9)

breakdown

kredit (bank)

Segmen (Rp Milyar) TW I 2011 TW II 2012 YoY (%)

Kredit Mikro 16,830 20,458 21.6

Kredit Konsumer 2,519 3,043 20.8

Kredit Komersial 3,724 4,318 16.0

Total Kredit 23,071 27,819 20.6 1,9 2,2 2,4

Consumer Loans Micro Loans Commercial Loans

Total Kredit 23,071 27,819 20.6

Mata Uang

(Rp Milyar) TW I 2011 TW II 2012

YoY (%)

Rupiah 22,983 27,565 19.9

Mata Uang Asing 88 254 288.6

16,2 16,5 16,1 16,8 18,1

(10)

breakdown

dana

pihak

ketiga (bank)

Breakdown DPK

(Rp Milyar) TW I 2011 TW I 2012

YoY (%)

Giro 10,015 12,081 20.6

Tabungan 3,858 5,103 32.3

Deposito Berjangka 19,097 32,351 69.4

TOTAL DPK 32,969 49,535 50.2

5,1 12,1

40,0 50,0 60,0

Time Deposit Savings Account Current Account

TOTAL DPK 32,969 49,535 50.2

Rasio CASA (%) 42.1 34.7

Mata Uang

(Rp Milyar) TW I 2011 TW II 2012

YoY (%)

Rupiah 32,713 49,294 50.7

Mata Uang Asing 256 240 -6.3

18,4 19,8 18,9 19,1 20,9 23,5

2Q10 3Q10 4Q10 1Q11 2Q11 3Q11 4Q11 1Q12

R

p

(11)

performa

bjb

syariah

Jenis Pembiayaan TW I 2011 TW I 2012 YoY (%)

Murabahah 745 870 16.8

Ijarah 184 48 -74.0

Musyarakah 260 298 14.7

Mudharabah 201 171 -14.9

Qardh 180 407 126.3

Isthisna 27 7 -75.4

1,6 1,6

Total Financing Total Deposit

Total Pembiayaan 1,597 1,801 12.8

Dana Pihak Ketiga TW I 2011 TW I 2012 YoY (%)

Wadiah (Giro) 45 66 48.1

Mudharabah (Giro) 14 32 122.0

Wadiah (Tabungan) 48 56 16.5

Mudharabah (Tabungan) 132 165 25.3

Mudharabah (Deposito) 910 1,661 82.5

Total DPK 1,149 1,980 72.3

1,3

4Q10 1Q11 2Q11 3Q11 4Q11

(R

p

tr

(12)

aktiva

produktif

TW I 2011 TW I 2012

Aktiva Produktif 41,200 53,616

Aktiva Non

Produktif 5,466 10,064

NIM 6.9 6.6

Average Earning Asset Net Interest Income

NIM (RHS)

28,9

19,2

51.6

0,3

Earning Asset Composition

(13)

asset

liability

management

Upaya kami untuk menurunkan rata-rata biaya dana melalui

pencitraan

serta

strategi

komunikasi

lainnya

mulai

menunjukan hasil positif. Saat ini total biaya dana hanya

sebesar 6.3%, yang merupakan level terendah yang berhasil

dicapai bank

bjb

sejauh ini. Di sisi lain, turunnya imbal hasil

surat berharga maupun penempatan antar bank, juga

menekan

asset yield

kami ke level 12.9%. Kami akan terus

berupaya menurunkan biaya dana seiring dengan jatuh

temponya Obligasi VI A di bulan Juli 2012 sebesar Rp. 350

6,6

Asset Yield (LHS) Cost of Fund (RHS)

Breakdown (Rp Milyar)

Rata-rata Aktiva

Produktif 41,200 43,783 47,568 47,591 48,139

Asset Yield 13.3 13.5 13.5 13.3 12.9

Average Interest Bearing

Liabilities

39,449 42,121 46,022 45,366 47,622

Biaya Dana 6.6 6.9 6.9 6.7 6.4

temponya Obligasi VI A di bulan Juli 2012 sebesar Rp. 350

Milyar dengan tingkat bunga 12% pa.

(14)

kualitas

aktiva

Gross NPL

(Bank) TW I 2011 TW I 2012

Total PH (Rp Milyar)

Kredit

Konsumer 0.19 0.11 14

Kredit Mikro 2.99 3.74 41

Kredit

Komersial 10.98 4.51 29

570

730 729 789

Absolute NPL (LHS)

Total Provisioning (LHS)

Coverage (RHS)

Total 2.24 1.21 84

1,9 2,0 1,9

Gross NPL-company Net NPL-company 388

437 429

(15)

kualitas

aktiva

Pergerakan NPL

Pergerakan Pembentukan Cadangan

48

Beginning Charge to P&L

Write Off Ending Balance

R

p

b

n

327 334

0

Beginning NPL Formation

Write Off Ending Balance

R

p

b

(16)

jaringan

layanan

Jaringan Layanan bankbjb

Klasifikasi 2011 TW I 2012 Rencana Ekspansi Tahun

2012 Telah Direalisasi

Kantor Cabang 51 55 5 4

Kantor Cabang Pembantu 203 213 96 10

Kantor Kas 55 64 85 9

Payment Points 89 94 23 4

Waroengbjb 0 342 429 342

Kas Mobil 7 7 4 0

Layanan Mitra Prioritas 11 11 0 0

Sub Total 417 786 642 369

ATM 528 559 472 31

)*bjb ATM dapat diakses di 167.000 ATM Bersama, ATM Prima/BCA, and Prima Debet Points

Kantor Cabang yang Berlokasi di Luar Provinsi Jawa Barat dan Banten :

Jkt – Arthaloka Jkt – Hasyim

Ashari Jkt – Mangga Dua Jkt - Rawamangun Jkt – Kebayoran Baru

Bata, Medan Denpasar Semarang Bandar Lampurg

Makassar Pekanbaru Tegal Surabaya

(17)

beban

operasional

Bank

bjb

saat ini sedang melakukan pengembangan

infrastruktur, pencitraan dan sumber daya manusia. Hal ini

merupakan proses agar bank

bjb

dapat lebih bersaing

dengan bank-bank besar lainnya. Maka dari itu, kami

memproyeksikan

biaya

operasional

akan

meningkat

khususnya yang terkait dengan pengembangan jaringan

serta promosi. Namun demikian, kami akan sangat

berhati-hati agar biaya-biaya yang kami investasikan tersebut dapat

76 76 77 78 79

Operating Income/Opex Cost to Income Ratio

Breakdown Beban Operasional

(Rp Milyar)

TW I

Beban Tenaga Kerja (132) (208) 56.0 (216) (163) (252) (208) -17.5

Beban Administrasi

dan Umum (141) (218) 55.3 (187) (210) (247) (218) -11.7

Beban Lainnya (48) (50) 4.4 (27) (36) (27) (50) 85.2

Total (320) (474) 48.0 (430) (409) (526) (474) -9.9

hati agar biaya-biaya yang kami investasikan tersebut dapat

(18)

penggunaan

modal

yang

efisien

Risiko Kredit 16,815 18,102 19,215 19,940 17,351

Risiko Pasar 16,976 18,260 19,449 20,207 17,690

Risiko

Bank

bjb

memiliki pola bisnis yang efisien khususnya

terkait dengan penggunaan modalnya, dimana ATMR

untuk kredit konsumer hanya sebesar 50%, sementara

kredit mikro, segmen yang saat ini akan kami tingkatkan

portfolionya juga memiliki ATMR yang rendah yaitu

sebesar 75%.

Sedangkan ATMR kredit komersial

mencapai 100%. Ke depannya, kami tetap yakin bahwa

Risiko

Operasional 21,477 22,761 23,950 24,708 22,881

ATMR/Total

Asset 46% 46% 45% 45% 36%

tier-1 4,274 4,415 4,539 4,552 4,524

tier -2 (59) (43) (31) (16) (48)

Total Modal 4,215 4,372 4,508 4,536 4,475

CAR 19.6% 19.2% 18.8% 18.4% 19.6%

Analisis CAR Bobot Risiko

Tambahan ATMR untuk

ekspansi sebesar Rp. 1

Trilyun

Pengaruh terhadap

CAR

Kredit Mikro 75% Rp750 M -0.54%

Kredit Komersial 100% Rp1tr -0.72%

Kredit Konsumer 50% Rp500 M -0.37%

mencapai 100%. Ke depannya, kami tetap yakin bahwa

(19)

pertumbuhan

jumlah

nasabah

Jenis Nasabah TW I 2011 TW I 2012 Pertumbuhan YoY (%)

Pemerintah 41.7% 39.5% 42.5

Perorangan 19.6% 19.5% 49.0

Perusahaan / Lembaga 38.7% 41.0% 59.4

Breakdown DPK

Number of Account Breakdown

Jenis Nasabah TW I 2011 TW I 2012 Pertumbuhan YoY YoY %

Pemerintah 16,516 15,761 (755) -4.6

Perorangan 1,162,973 1,955,829 792,856 68.2

Perusahaan / Lembaga 182,979 275,461 92,482 50.5

Total 1,362,468 2,247,051 884,583 64.9

(20)

kinerja

per

wilayah

Breakdown Konsolidasi DPK Kredit Jumlah Kantor Cabang

Syariah 1,980,992 (3.8%) 1,783,640 (6%) 7

Konvensional 49,412,852 (96.2%) 27,819,174 (94%) 56

Pencapaian per wilayah (bank)

Segmen Bisnis (Konsolidasi)

Breakdown Wilayah DPK Kredit Jumlah Kantor Cabang

Jawa Barat 57.5% 78.1% 30

Banten 15.3% 14.5% 8

Jakarta 24.7% 5.8% 5

Lainnya 2.5% 1.6% 13

(21)

road

map

AStrong Sustainable Growth and Profitable National Bank

2011-2012

2013-2014

2015

Building/Establishment

New Infrastructures

Leading in Service

As One of the Big Banks

A National Bank

Leading in Service and

Performance

Strategy Strategy Strategy

Leading in Service and Performance National Bank

Developing HR

Competence, IT

Infrastructure,

and organization for :

o

Micro & SME

Financing

o

Consumer &

Commercial Banking

o

Treasury &

International

Matching the 10 Biggest

Banks in areas :

o

HR competence/ IT

o

Services

o

Bank bjb `incorporated`

(22)

b

usiness

a

nd

s

trategic

a

lliances

AStrong Sustainable Growth and Profitable National Bank

SME / Micro

Financing

Institutional & Commercial

Treasury and International

Subsidiary Companies

oDeepening Our

Presence on West

oImproving Loans

Process

oStrengthening Our

Position on Civil oRebranding

oProviding Trade oAcquisition of

Insurance and

Sustainable Profit and

Growth

Presence on West Java and Banten Area

oDeveloping Waroeng

BJB

oMSME Financial

Intitution Strategic Alliances and Acquisition

Process

oRisk Management

and Debtor Rating System

Position on Civil Servant Loans

oCentralized and

Electronic Loans Infrastructure

oMulti-finance

Company Acquisition

oRebranding

, Network Expansion and Service Excellence

oAggressive Sales

and Promotion

oPricing Strategy

oProviding Trade

Finance, Remittances, and Dealing Services for Customers and Investors.

oStrategic Alliances

with coresponden Bank Remittance Agencies

Insurance and Securities Companies to Provide All-in-One Banking Services

Risk Management

and Compliance

Improving HR Competencies

Through Extensive Training

Program & Professional Hire

Program

Developing IT

Infrastructure and

e-banking Services

Network Expansion

and Services

Improvement

Enhance

Communication

with Investors

(23)

proses

kredit

yang

lebih

prudent

Credit Risk

Sebagai upaya untuk menjaga kualitas aset, kami membentukCredit Policy Committee and Credit Risk Reviewer Division untuk melengkapi Asset Liability Committee (ALCO). Yang telah ada sebelumnya 3 unit ini secara sinergi akan menjaga tingkat daya saing bankbjbdi pasar kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Credit Policy Committee

- Syarat dan Ketentuan Kredit

- Proses Persetujuan Permohonan Kredit - Kewenangan Memutus Kredit

Credit Policy

Committee

Credit Risk

Reviewer

- Kewenangan Memutus Kredit - Limt Kredit

ALCO

- Tingkat Suku Bunga DPK - Tingkat Suku Bunga Kredit - Struktur Neraca

- Mengelola Biaya Dana

Credit Risk Reviewer

-Four eyes principle

(24)

teknologi

informasi

Strategi pengembangan Teknologi Informasi

Rencana Strategis TI tahun 2012-2015

Divisi TI bankbjbsedang mengembangkan berbagai strategi sesuai dengan rencana bisnis bank bjb ke depan. Strategi baru ini akan menjadi pedoman bagi kebijakan-kebijakan TI yang juga turut

mempertimbangkan aspek Manajemen Risiko di dalamnya.

Internet & SMS Banking

Bankbjbakan segera meluncurkan layanan internet banking dan sms banking di tahun 2012 ini. Saat ini kedua jenis layanan tersebut masih menunggu persetujuan dari Bank Indonesia

Data Center Re-Layout

Server & Storage Consolidation (system-i/system-p)Server & Storage Consolidation (system-i/system-p)Chip Based ATM Card Migration

Sesuai dengan PBI no. 13/ 22/DASP tentang Implementasi Teknologi Chip dan penggunaan PIN untuk ATM/ Debit Card, Divisi TI sedang membentuk tim untuk proses migrasi data. Migrasi ini diproyeksikan akan selesa pada tahun 2015.

Core Banking Upgrade

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis yang menuntut dukungan TI, Divisi TI juga akan meng -upgrade core banking systembankbjb melalui maksimalisasi dan konsolidasi sistem server

Misys Cash Portal (MCP) & Misys Trade Portal Project

(25)

Komite Manajemen Risiko

Pada tanggal 25 Oktober 2011, Bank Indonesia mengeluarkan PBI No. 13/24/DPNP yang pada intinya mengharuskan bank untuk menghitung profil risikonya melalui Risk Based Bank Rating Approach (RBBR) baik secara individual maupun secara gabungan. Sistem Manajemen Risiko yang baru ini juga memperhitungkan faktor-faktor lainnya seperti: Profil Risko, Good Corporate Governance, Pendapatan, dan Modal.

Credit Risk

Market Risk Compliance

Risk

manajemen

risiko

Pendapatan, dan Modal.

Untuk memenuhi peratuiran baru ini, bank bjb mendirikan Risk Management Committee (RMC) untuk menghitung dan mengeluarkan kebijakan Manajemen Risiko yang berbasis ukuran bank. RMC menghitung profil risiko dan menetapkan 8 (delapan) kategori risiko berdasarkan aktivitas operasional bank.

RMC juga membuat metode perhitungan risiko tersebut serta rencana mitigasi risiko dari setiap kategori risiko yang ada,.

Risk Profile

Liquidity Risk

Operational Risk

Legal Risk Strategic

Risk Reputational

(26)

profil

risiko

Jenis Risiko Bobot Risiko TW III 2011 TW IV 2011 TW I 2012

Kredit 22% Low to Moderate Low Low

Pasar 14% Low Low Low

Likuiditas 18% Low Low to Moderate Low to Moderate

Operasional 18% Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate

Hukum 9% Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate

Reputasi 9% Low Low Low

Stratejik 5% Low Low Low

Kepatuhan 5% Low Low Low

(27)

sumber

daya

manusia

Posisi TW I 2011 TW II 2011 TW III 2011 TW IV 2011 TW I 2012

Dewan Komisaris 5 5 5 5 5

Direksi 4 4 6 6 5

Manajemen Puncak 19 20 19 20 22

Manajemen Madya 137 150 130 160 188

Manajemen Lini Pertama 720 744 780 824 927

Staf 1107 1,202 1,164 1,097 1,352

Pegawai dalam Masa Persiapan

Pensiuan (MPP) 13 10 9 9 8

Total Pegawa Tetap 2,005 2,146 2,113 2,121 2,507

Pegawai Tidak Tetap 3,245 3,417 3,566 3,887 4167

(28)

GCG

Unit Pengendalian Gratifikasi

Implementasi GCG yang lebih baik

bank

bjb

menjadi bank pertama di Indonesia yang telah memiliki Perjanjian Kerjasama dengan KPK terkait dengan gratifikasi

dan laporan harta dan kekayaan penyelenggara negara bagi pegawainya.

Kebijakan

Prosedur Pengendalian

Gratifikasi

Kode Etik

Whistle Blowing System

Pelaporan LHKPN

Pendirian Unit

Pengendalian

Gratifikasi

Unit Pengendalian Gratifikasi

(29)

penghargaan

Bandung Service Excellence Award, The Best Bandung Service Excellence

Champion, Category: Conventional Banking

Investor Awards, Best Listed Company, The Best Performance IPO

Corporate Image Awards 2011, Indonesia’s Most Admired Company, Category

Regional Government Bank

Infobank Awards, Bloomberg Businessweek,“Very Good”on 2010 Financial

Performances

2011

2010

Champion, Category: Conventional Banking

Investor Award, Best CEO, Category: Regional Bank

Infobank Platinum Award for BPD (1

st

Best ATM, 1

st

Best Security, 2

nd

Best Phone

Handling, 3

rd

Overall performance)

Tempo Award, The Best performance Award of Indonesian Bank (Regional Dev.

Bank Award)

Bisnis Indonesia, The Best Regional Development Bank

Bisnis Indonesia, Efficiency Award

(30)

stuktur

kepemilikan

Struktur Kepemilikan (%)

Seri A (Pendiri) 75.00

Pemerintah Propinsi Jawa Barat 38,26

Pemerintah Kota/Kabupaten se- Jawa Barat 23,61

Pemerintah Propinsi Banten 5,37

Pemerintah Kota/Kabupaten se-Banten 7,76

West Java Provincial Government West Java Municipal Government Banten Provincial Government Banten Municipal Government Public (B Series)

Pemerintah Kota/Kabupaten se-Banten 7,76

Seri B (Masyarakat) 25,00

Perorangan Lokal 7.24

Institusi Lokal 11.79

Perorangan Asing 0.03

Institusi Asing 5.94

38,26

23,61 5,37

7,76

(31)

dewan

komisaris

Dari kiri ke kanan :

Klemi Subiyantoro Komisaris Independen

Jabatan Sebelumnya: Komisaris Independen bankbjb

(2008 - 2011)

Achmad Baraba Komisaris Independen

Jabatan Sebelumnya: Komisaris Independen bankbjb

(2007 - 2011)

Agus Ruswendi Komisaris Utama

Jabatan Sebelumnya: Jabatan Sebelumnya: Direktur Utama bankbjb

(2007-2011)

Muhadi Komisaris

Jabatan Sebelumnya: Komisaris bankbjb

(2008-2011)

Yayat Sutaryat Komisaris Independen

(32)

direksi

Bien Subiantoro President Director

Jabatan Sebelumnya : Senior Advisor Bank Mandiri, Direktur BNI, 2003 – 2010

Dari kiri ke kanan:

Shahyohan Johnny Azis Direktur

Jabatan Sebelumnya : Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan BNI, Pemimpin Divisi Internasional BNI

Zaenal Aripin Direktur

Jabatan Sebelumnya Pemimpin Divisi Jabatan Sebelumnya Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis bankbjb, Ketua Change Management Office bankbjb Arie Yulianto Direktur

Jabatan Sebelumnya: Pemimpin Divisi Mikro bankbjb, Pemimpin Divisi Kepatuhan, Hukum dan Manajemen Risiko bankbjb Entis Kushendar Direktur

(33)

performa

saham

Grup Hubungan Investor

Menara bankbjbLantai 7 Jl. Naripan 12 – 14 Bandung 40111 +6222 4234868 ext 7140/7141

1200

Volume Price

+6222 4234868 ext 7140/7141

ir@bankbjb.co.id

Contact Person:

Hanel Topada Group Head

htopada@bankbjb.co.id

Irwan Riswandi Senior Manager

iriswandi@bankbjb.co.id

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hubungan kausalitas antara tenaga kerja dengan PDRB, dalam artian banyaknya jumlah tenaga kerja yang ada di SWP Jember dan sekitarnya berpengaruh

14 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah memberikan kesempatan yang lebih besar khususnya MBR

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kelompok Bank Nagari Wilayah Bukittinggi dan Agam. Dari struktur analisis jalur akan dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan nilai kognitif ( 51.6% < 71% < 83.9% ) dan rata – rata nilai afektif ( 11.9 < 12.8 ) menunjukkan bahwa penerapan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta (2013) bahwa sebagian besar responden berpengetahuan rendah

Penelitian ini menggunakan rancangan studi prevalensi untuk mengetahui prevalensi asma bronkial atopi pada pelajar SD, SMP dan SMA di Desa Tenganan, Kecamatan

Sentimen dari dalam negeri, Pemerintah akan melakukan pembangunan tol laut yang dimulai di Makasar, bersama Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, revitalisasi Pelabuhan Soekarno