• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permen 21 th 2012 akreditasi Diklat LH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permen 21 th 2012 akreditasi Diklat LH"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK huruf w,  Pasal   65   ayat   (2)  Undang­Undang Nomor 32 Tahun   2009   tentang   Perlindungan   dan   Pengelolaan Lingkungan  Hidup,  Menteri  memberikan   pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan;

b. bahwa  berdasarkan ketentuan Pasal 65 ayat (2) Undang­ undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan   Lingkungan   Hidup,  setiap   orang   berhak mendapatkan  pendidikan   lingkungan  merupakan   hak setiap   orang   untuk   berperan   dalam   perlindungan   dan pengelolaan lingkungan hidup;

c.  bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (1) huruf w, Pasal 65 ayat (2) Undang­undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Menteri   memberikan   pendidikan,   pelatihan,   pembinaan, dan penghargaan;

d.  bahwa pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup harus diselenggarakan dilaksanakan oleh lembaga penyelenggarapelaksana pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi;  

e.   bahwa  berdasarkan   pertimbangan   sebagaimana dimaksud   dalam  huruf   a,   huruf   b,   dan   huruf   c,   perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tentang Akreditasi   Lembaga  PenyelenggaraPelaksana  Pendidikan dan/atau  Pelatihan  di   Bidang   Perlindungan   dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Mengingat : 1.      Undang­Undang   Nomor   32   Tahun   2009   tentang Perlindungan   dan   Pengelolaan   Lingkungan   Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 5059);

(2)

2. Peraturan   Presiden   Nomor  47   Tahun   2009   tentang Pembentukan   dan   Organisasi   Kementerian   Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan   Presiden   Nomor   91   Tahun   2011    tentang Perubahan   Ketiga   Atas  Peraturan   Presiden   Nomor  47 Tahun   2009   tentang   Pembentukan   dan   Organisasi Kementerian   Negara  (Lembaran   Negara   Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);

3. Peraturan   Presiden   Nomor   24   Tahun   2010   tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan   Organisasi,   Tugas,   dan   Fungsi   Eselon   I Kementerian   Negara  sebagaimana   telah   beberapa   kali diubah,   terakhir   dengan   Peraturan   Presiden   Nomor   92 Tahun   2011  tentang   Perubahan   Kedua   Atas  Peraturan Presiden   Nomor   24   Tahun   2010   tentang   Kedudukan, Tugas,   dan   Fungsi   Kementerian   Negara   serta   Susunan Organisasi,   Tugas,   dan   Fungsi   Eselon   I   Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);

4.  Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun   2010   tentang   Organisasi   dan   Tata   Kerja Kementerian Lingkungan Hidup;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN   MENTERI   LINGKUNGAN   HIDUP   TENTANG AKREDITASI   LEMBAGA   PELAKSANA   PENDIDIKAN DAN/ATAU  PELATIHAN  DI   BIDANG   PERLINDUNGAN   DAN PENGELOLAAN   LINGKUNGAN   HIDUPAKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARAPELAKSANA PENDIDIKAN DAN 1. Pendidikan  dan/atau  pelatihan di bidang perlindungan

(3)

2. Pendidikan  dan   pelatihan   lingkungan   hidup,   yang selanjutnya   disebut   Diklat   LH  adalah   proses penyelenggarapelaksanaan   belajar   mengajar   dalam rangka meningkatkan kemampuan  Pegawai Negeri Sipil dan non Pegawai Negeri Sipil  dalam  perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 

Sesuai revisi permen 26  

Pendidikan  dan   pelatihan   lingkungan   hidup,   yang selanjutnya   disebut   Diklat   LH  adalah   proses   belajar mengajar yang didasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan dan kelulusannya dinyatakan dalam bentuk sertifikat   dalam   rangka   meningkatkan   Pegawai   Negeri Sipil dan non Pegawai Negeri Sipil  dalam  perlindungan dan  pengelolaan   lingkungan   hidup   yang   didasarkan pada   kurikulum   dan   sertifikat   dan   atau   surat   tanda tamat pendidikan danpelatihan (STTPL) yang ditetapkan oleh   pimpinan   lembaga  (karena   msh   dalam   proses pembahasan dan  baru akan di berikan ke biro hukum dan   humas   maka   kami   sarankan   tidak   perlu dimasukan) ok

3. Akreditasi   adalah   penilaian   kelayakan   lembaga pelaksana  Diklat LH pemerintah  dalam  melaksanakan program Diklat LH tertentu yang ditetapkan dalam surat keputusan   dan   sertifikat   akreditasi   oleh   instansi pembina Diklat LH.

4. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan tenaga keDiklatan,   program,   dan   fasilitas   Diklat  LH  dalam satuan   pendidikan   berdasarkan   kriteria   yang   telah ditetapkan. 

Definisi   nomor   1   dan   2   beda   dengan   definisi   di

RPermen revisi Permen 26 

5. Pembinaan   Diklat   lingkungan   hidup   adalah   kegiatan yang  dilakukan  agar  penyelenggarapelaksanaan   Diklat dan   capaian   kinerja   Diklat   sesuai   dengan   standar kualitas dan sasaran yang ditetapkan.

6. Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagat pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dan   bertanggung   jawab   untuk   mendidik,   mengajar, dan/atau melatih pada lembaga Diklat pemerintah. 7. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

(4)

untuk mencapai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai tujuan Diklat.

8. Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   adalah lembaga   yang   memiliki   program   untuk menyelenggarakan   pendidikan   dan   pelatihan   di bidang  perlindungan   dan   pengelolaan  lingkungan hidup. 

9. Kompetensi  adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki   oleh   seorang   Pegawai  Negeri  Sipil  dan   non Pegawai Negeri Sipil di bidang lingkungan hidup berupa wawasan,   pengetahuan,   keterampilan,   dan   sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya.

10. Kompetensi   adalah   kemampuan   dan   karakteristik yang  dimiliki   oleh   seseorang   Pegawai   Negeri  Sipil  dan profesional   di   bidang   lingkungan   hidup   berupa wawasan,   pengetahuan,   keterampilan,   dan   sikap prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.  11. Tim   Akreditasi   adalah   tim   yang   mempunyai

kualifikasi  yang   relevan   dan   kompeten   untuk melaksanakan   penilaian   pemenuhan   persyaratan akreditasi lembaga Diklat.

Pasal 2

Peraturan   Menteri   ini   bertujuan  memberikan   pedoman kepada  Lembaga  penyelenggarapPelaksana  Diklat   LH sesuai dengan standar yang ditetapkan.  

Pasal 3

(1) Setiap   orang   berhak   mendapatkan  Diklat   LH,   akses informasi, dan akses partisipasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 

(2) Diklat   LH  sebagaimana   dimaksud  pada  ayat  (1) dilaksanakan   oleh   Lembaga  Pelaksana  Diklat   LH   yang terakreditasi.

BAB II

(5)

Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   yang   akan diakreditasi  sebagai   Lembaga   Diklat   LH  harus   memenuhi persyaratan, memiliki: 

a. status   hukum  lembaga   yang   mempunyai   tugas   dan fungsi di bidang  pendidikan dan/atau pelatihan; 

b. tenaga kediklatan; c. program Diklat LH; d. sarana; dan 

e. prasarana.

Pasal 5

Status   hukum   sebagai   Lembaga  penyelenggaraPelaksana Diklat  LH  sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal  4  huruf   a dapat berupa, antara lain:

a. lembaga  pendidikan  dan/atau  dan  pelatihan Pemerintah atau pemerintah daerah; 

b. lembaga pendidikan dan/atau dan pelatihan swasta, yang dibentuk berdasar akta pendiriannya  untuk Diklat yang bersifat   terbuka;  atau  (tidak   masalah   disesuaikan   saja dengan   legal  draftingnya)   karena   memag   merupakan optional

c. lembaga pendidikan dan/atau dan pelatihan perguruan tinggi,   yang dibentuk berdasarkan keputusan Rektor sebagai   penetapan   bahwa   lembaga   tersebut mempunyai fungsi melaksanakan pendidikan dan/atau dan pelatihan.

Pasal 6

(1) Tenaga  keDiklatan  kediklatan  sebagaimana  dimaksud dalam Pasal 4 huruf b terdiri atas:

a. pengelola; dan  b. pengajar.

(2) Pengelola  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus memiliki:

a.sertifikat  pengelola   Diklat  atau   setara   dengan sertifikat  management   of   training  untuk   jajaran pimpinan   Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat LH; dan 

b.sertifikat    pelaksana   Diklat  atau   setara   dengan sertifikat  training   officer   course  untuk   staf lembaga penyelenggarapelaksana Diklat LH. 

(6)

a.memiliki sertifikat pelatihan untuk pengajar sesuai materi Diklat yang diajarkan;

b.memiliki  pengalaman   paling   sedikit   5   tahun   di bidang yang sesuai dengan materi yang diajarkan; dan/atau  (karena ini merupakan optional dan salah satu  kriteria  penilaian apabila memiliki semua maka nilai lembaga tsb lebih tinggi atau salah satunya, jadi saya serahkan mengenai aturan hukumnya ke farah)

c. memiliki  sertifikat   kompetensi   sesuai   dengan materi ajar yang diajarkan.     

Pasal 7

(1) Program   Diklat  LH  sebagaimana   dimaksud   dalam Pasal 4 huruf c terdiri atas:

a. kurikulum; b. bahan Diklat;  c. metode Diklat; 

d. jangka waktu pelaksanaan Diklat; e. peserta; dan 

f. panduan.

(2) Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   wajib memiliki  program  Diklat  LH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan jenis Diklat LH yang akan diakreditasi. 

Pasal 8

(1) Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d paling   sedikit   harus  memiliki  alat   bantu pembelajaran. 

(2) Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e paling sedikit harus memiliki:

(7)

(3) Dalam  hal   Diklat   LH   memerlukan   laboratorium, Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   harus menyediakan   atau   memiliki   akses   laboratorium sesuai yang dipersyaratkan dalam Kurikulum. 

Pasal 9

(1) Pemenuhan  persyaratan   sebagaimana   dimaksud dalam  Pasal 4  sampai  dengan Pasal  8  dilaksanakan sesuai   dengan   pedoman  penyelenggarapelaksanaan Diklat LH yang ditetapkan oleh Menteri. 

(2) Menteri   dapat   mendelegasikan   kewenangan penetapan  pedoman  penyelenggarapelaksanaan Diklat LH  sebagaimana   dimaksud  pada   ayat   (1)   kepada kepala unit kerja yang bertanggung jawab di bidang Diklat LH.

BAB  III TIM AKREDITASI

Pasal 10 (1)

(2) Pelaksanaan   akreditasi   lembaga penyelenggarapelaksana  Diklat   LH   dilaksanakan   oleh Tim Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri. 

(3) Tim  Akreditasi  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Tim verifikasi;  b. Tim penilai; dan  c. Sekretariat. 

Pasal 11

Tim  verifikasi   sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   10 ayat (2) huruf a mempunyai tugas:

(8)

b. menyusun laporan hasil verifikasi; dan 

c. menyampaikan   laporan   hasil   verifikasi   kepada   tim penilai.

Pasal 12

Tim  penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b mempunyai tugas:

a. menilai laporan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf c; dan 

b. memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri untuk   menetapkan   kelayakan  Lembaga penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   dalam menyelenggarakan program Diklat LH tertentu. 

Pasal 13

Tim sSekretariat  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c mempunyai tugas: oke

a. melaksanakan   tugas   administratif   terhadap   lembaga penyelenggarapelaksana  Diklat   LH  yang   mengajukan permohonan akreditasi; dan 

b. memeriksa kelengkapan dokumen dan menyampaikan kepada   lembaga  penyelenggarapelaksana  Diklat   LH apabila masih terdapat kekurangan.  

BAB IV

TATA LAKSANA AKREDITASI Pasal 14

(1) Setiap   Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat  LH yang  memenuhi   persyaratan   sebagaimana   dimaksud dalam Pasal  4  dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh   akreditasi  sebagai   Lembaga  Pelaksana Diklat   LH.    lembaga   Diklat   LH   atau   Lembaga pelaksana diklat LH? 

(9)

a. permohonan Akreditasi; b. verifikasi; 

c. penilaian Akreditasi; dan  d.

e. penerbitan  surat   keputusan   dan  sertifikat Akreditasi.  (ini   merupakan   satu   rangkaian   dalam penilaian   akreditasi   yaitu   menerbitkan   sertifikat dengan disertai SK) kembali saya serahkan ke farah kalau mmg bahasa hukumnya hrs begitu ya gpp) oke f.

Bagian Kesatu

Permohonan Akreditasi  

Pasal 15

(1) Lembaga  PenyelenggaraPelaksana  Diklat   LH mengajukan permohonan Akreditasi  kepada Menteri melalui Tim Akreditasi. 

(2) Permohonan  sebagaimana   dimaksud  pada   ayat   (1) diajukan   secara   tertulis   dengan   mengisi   formulir dengan menyertakan dokumen yang  dipersyaratkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. 

(3) Formulir   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (2) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.  (4) Tim  akreditasi/sSekretariat  melakukan   pemeriksaan

terhadap   kelengkapan   permohonan   Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(5) Tim akreditasi/sSekretariat memberikan tanda terima untuk permohonan yang dinyatakan lengkap secara administrasi. 

(10)

 

Bagian Kedua Verifikasi

Pasal 16

(1) Permohonan   Akreditasi   yang   dinyatakan   lengkap secara   administrasi   sebagaimana   dimaksud   dalam Pasal   15   ayat   (5)   dilakukan   verifikasi   oleh   tim verifikasi.      

(2) Verifikasi   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1) terdiri atas:

a. verifikasi administrasi; dan  b. verifikasi teknis. 

(3) Verifikasi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat   (2)   huruf   a   dilakukan   terhadap   pemenuhan persyaratan   Akreditasi   melalui   pemeriksaan dokumen   permohonan   dengan   menggunakan komponen   penilaian   Akreditasi   Lembaga penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   sebagaimana tercantum   dalam    Lampiran   II   yang   merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.  (4) Verifikasi   teknis   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat

(2)   huruf   b   dilakukan   terhadap   pemenuhan persyaratan   akreditasi   melalui   peninjauan   lokasi untuk   memastikan   kesesuaian   dokumen   dengan kondisi di lapangan.

Bagian Ketiga

Penilaian Akreditasi

Pasal 17

(11)

(2) Penilaian   Akreditasi   sebagaimana   dimaksud  pada ayat (1) meliputi penilaian terhadap: 

a. a.    unsur  tenaga  keDiklatankediklatan,   dengan bobot 45% (empat puluh lima perseratus); 

b. b.    unsur program Diklat  LH, dengan  bobot 30% (tiga puluh perseratus); dan 

c. c.    unsur fasilitas Diklat  LH, dengan bobot 25% (dua puluh lima perseratus). 

(3) BerdasarkanHasil  penilaian   sebagaimana   dimaksud pada   ayat   (2),  diberikan  nilai   dan  menggunakan peringkat Akreditasi yang meliputiterdiri atas: 

a. peringkat A, untuk nilai 91,00 – 100;

b. peringkat B, untuk nilai 81,00 – 90,99; dan  c. peringkat C, untuk nilai 71,00 – 80,99. 

Bagian Keempat

Penerbitan Sertifikat Akreditasi 

Lembaga penyelenggara Diklat LH tidak mendapatkan sertifikat akreditasi apabila hasil penilaiannya di bawah 71,00. 

Pasal 18

(1) Penerbitan   sSertifikat   Akreditasi  dikeluarkan diterbitkan  berdasarkan  hasil  nilai   dan  peringkat penilaian  Akreditasi  sebagaimana   dimaksud   dalam Pasal 17 ayat (3). 

(2) Apabila  hasil  penilaian   Akreditasi  bernilai  di   bawah 71,00,  Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH tidak   mendapatkan   sertifikat   akreditasi  apabila   hasil penilaiannya di bawah 71,00. 

(3)

(4) Masa   berlaku   sertifikat   akreditasi   Lembaga penyelengara Pelaksana Diklat LH untuk :

(12)

Pasal 19

(1) Jangka   waktu   tahapan   Akreditasi   sebagaimana dimaksud   dalam   Pasal   14  sampai   dengan   Pasal   18 dilaksanakan paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak dokumen permohonan dinyatakan lengkap. (2) Jangka  waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak termasuk waktu yang diperlukan oleh pemohon Akreditasi untuk melengkapi dokumen permohonan Akreditasi. 

Pasal 20

Tahapan  akreditasi   sebagaimana   dimaksud   dalam  Pasal 15 sampai dengan Pasal 19 dilaksanakan sesuai Lampiran III  yang   merupakan   bagian   tidak   terpisahkan   dari Peraturan Menteri ini. 

Pasal 21

(1) Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   yang telah  habis  berakhir  masa berlaku  (  gpp  disesuiakan saja) sertifikat Akreditasinya  sebagaimana dimaksud pada Pasal 18  ayat (23),  wajib melakukan pengajuan reakreditasi. 

(2) Pengajuan reakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat   (1)   dilakukan   paling   lambat   3   (tiga)   bulan sebelum   masa   berlaku   sertifikat   Akreditasi habisberakhir. (disesuaikan saja) oke

(3) Reakreditasi  sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1) dilaksanakan   sesuai   dengan   tahapan   Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2). 

(13)

KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT AKREDITASI Pasal 22

(1)   Pemegang sertifikat Akreditasi wajib : 

a. membuat   laporan  pelaksanaan   Diklat   LH  secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam  1 (satu) tahun; dan 

b. menyediakan   informasi   mengenai penyelenggarapelaksanaan   Diklat   LH   sesuai program Diklat LH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1). 

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b   merupakan   informasi   yang   dapat   diakses   oleh masyarakat. 

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 23

Menteri   melakukan   pembinaan   terhadap   Lembaga penyelenggaraPelaksana Diklat LH melalui:

a. penyediaan   pedoman,  peraturan,  dan  kurikulum terkait dengan pelaksanaan Diklat LH;

b. pelatihan  untuk pengajar, seminar,  workshop  terkait dengan pelaksanaan Diklat LH; 

c. pemberian   informasi  dalam  rangka   pemenuhan persyaratan dan kewajiban Akreditasi; dan/atau

d. penerapan   sistem   manajemen   mutu   dalam penyelenggarapelaksanaan   Diklat   LH   untuk meningkatkan kinerja penyelenggarapelaksanaan Diklat LH. 

Pasal 24

Lembaga  penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   yang terakreditasi dapat bekerjasama dengan:

(14)

b. lembaga penyelenggaraPelaksana Diklat LH yang belum terakreditasi   dalam   rangka    permohonan   akreditasi lembaga Diklat LH.

Pasal 25

(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap:

a.  pemenuhan persyaratan Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4; dan 

b.   pemenuhan   kewajiban   sebagaimana   dimaksud dalam Pasal 22. 

(2) Pengawasan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1) dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, dengan cara:

a. kunjungan lapangan; 

b. mereviu  laporan   hasil   pelaksanaan  Diklat   LH; dan/atau

c. asesmen  kinerja  penyelenggarapelaksanaan   Diklat LH. 

Pasal 26

(1) Berdasarkan   hasil   pengawasan   sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Menteri dapat:    

a. memberikan teguran; 

b. membekukan sertifikat akreditasi; atau  c. mencabut sertifikat akreditasi. 

(2) Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan   apabila   berdasarkan   hasil   pengawasan sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   25  ayat   (2) lembaga  penyelenggarapelaksana  Diklat   LH melakukan pelanggaran. 

(15)

puluh)   hari   kerja,   sertifikat   Akreditasi   akan dibekukan. 

(4) Apabila   selama   pembekuan   sebagaimana   dimaksud pada   ayat   (3)   tidak   ada   perbaikan   dalam   jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, sertifikat Akreditasi dicabut. 

(5) Menteri   mengumumkan   Lembaga

penyelenggaraPelaksana  Diklat   LH   yang   dibekukan dan/atau   dicabut   sertifikat   akreditasinya sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (3)   dan   ayat   (4) kepada masyarakat. 

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 27

(1) Biaya permohonan Akreditasi penyelenggarapelaksana Diklat   LH   dibebankan   pada   pemohon   Akreditasi melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak. (2) Biaya verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

16,   pembinaan   dan   pengawasan   sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 

BAB VII

ATURAN PERALIHAN Pasal 28

Pada   saat   Peraturan   Menteri   ini   mulai   berlaku,   Lembaga penyelenggaraPelaksana  Diklat  LH   yang   telah   diregistrasi oleh   Kementerian   Lingkungan   Hidup,  dinyatakan   telah terakreditasi   sampai   berakhirnya   masa   berlaku   registrasi Kompetensi.   

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 29

(16)

Agar   setiap   orang   mengetahuinya,   memerintahkan pengundangan   Peraturan   Menteri   ini   dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. 

 Ditetapkan di Jakarta

 Ppada tanggal 6 November 2012         MENTERI LINGKUNGAN HIDUP 

REPUBLIK INDONESIA,  ttd

BALTHASAR KAMBUAYA

Diundangkan di Jakarta

Pada pada tanggal 8 November 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AMIR SYAMSUDIN

(17)

LAMPIRAN  I

PERATURAN   MENTERI   NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA  TENTANG 

AKREDITASI   LEMBAGA

(18)

DAN   PELATIHAN  LINGKUNGAN HIDUP 

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kawasan Puspiptek Serpong, Jl. Raya Puspiptek Gedung 210 Lantai 2 Telp/Fax : (021) 7560065, 7561641

Serpong ­ Tangerang 

FORMULIR PERMOHONAN AKREDITASI/REAKREDITASI   LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP 

I. Jenis Lembaga Penyelenggara Diklat Lingkungan Hidup

       Badan Diklat Pemerintah/Pemerintah Daerah        Lembaga Diklat Pada Perguruan Tinggi          Swasta 

II. Jenis Diklat Lingkungan Hidup

 Diklat Penyusunan Amdal 

      Diklat Penilai Amdal 

       Diklat Teknis Lainnya       

(19)

Nama         :

………...

Alamat         :

………...

Telepon        :

………...

Fax      :

………...

e­mail      :

………...

Website        :

………...

Nama Pemimpin :

………... dan Jabatan

Nama Penghubung   :………. dan Jabatan

IV.Dokumen yang diperlukan (sebutkan dan lampirannya)

1. ………... .

2. ………... .

(20)

V. Tanda Terima Formulir dan Lampiran Dokumen Diserahkan Tanggal :………

Diserahkan    oleh:………(       )*nama dan tanda tangan

Diterima oleh :………   (      )*nama dan tanda tangan

*Permohonan akan diproses setelah dokumen dinyatakan lengkap

 LAMPIRAN  II

KOMPONEN   PENILAIAN   AKREDITASI

LEMBAGA  PENYELENGGARA  DIKLAT

LINGKUNGAN   HIDUP  (SUDAH   ADA   DI LAMPIRAN II EDIT)

Unsur   Tenaga   Diklat

(bobot 45 %)

Komponen   yang Dinilai   dan   Kriteria Penilaian

(21)

Kompetensi

pimpinan

penyelenggara

Diklat

Kompetensi

penyelenggara

Diklat

Pengalama

n

menyelenggara

kan   program

Diklat

Pembagian

tugas

 

dan

tanggung

jawab

Jumlah 1 :

Widyaiswara/Tenag a Pengajar

2.1.     Pendidikan formal

2.2.     Kompetensi Widyaiswara/Tenaga

(22)

2.3.     Pengalaman mengajar

2.4.     Bidang spesialisasi

Jumlah 2 :

Nilai   Rata­rata unsur Tenaga keDiklatan

(Jumlah 1 + Jumlah 2) : 2

Nilai   Tertimbang Unsur   Tenaga   KeDiklatan (a)(Nilai Rata­rata x 45% )

B.  Unsur Program Diklat  LH  (Bobot 30 %)

Komponen   yang Dinilai   dan   Kriteria Penilaian

Kurikulum

Mata Diklat

Hasil

belajar   dan

indikator   hasil

belajar

Materi

pokok

Jumlah 1 : Bahan Diklat 2.1.  Modul 2.2.  Hand out Jumlah 2 : Metode Diklat

3.1.

(23)

Efektivitas

metode Diklat

Jumlah 3 :

Jangka   Waktu Pelaksanaan Diklat

Kesesuaian

alokasi   jumlah

waktu   dengan

metode

pembelajaran

Kesesuaian

alokasi   waktu

dengan   ruang

lingkup   mata

Diklat

4.3       Kesesuaian alokasi   jumlah   waktu dengan   tujuan   dan sasaran program Diklat

Jumlah 4 : Peserta Diklat

Persyaratan

administrasi

dan akademis

Jumlah

peserta

Jumlah 5 : Panduan

(24)

Kelengkapa

n

Kejelasan

Kualitas

Jumlah 6 :

Nilai   Rata­rata Unsur Program Diklat 

(Jumlah   1   s/d Jumlah 6) : 6

(25)
(26)

: 2 N ilai Terti mba ng Unsu r Fasili tas Dikla t (c)

(   Nilai Rata­ rata x 25%   )

NILAI AKREDITASI   (A) + (B) + (C) =   … Kategori Akreditasi …

       Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas, 

(27)

Lampiran III

LIHAT LAMPIRAN III (EDIT)

Tahapan Akreditasi

Lembaga  Penyelenggara  Diklat Lingkungan Hidup

Pemohon    SEKRETARIAT AKREDITASI       *) Check list

         Tidak Lengkap              Pemberitahuan Kepada Pemohon

      ( 5 h       

             

       Lengkap  

     

      Ada Perbaikan

       *) Berita Acara (BA)

 

 

Tidak ada perbaikan       

      

       

       Sertifikat Akreditasi        (15 hari kerja )

*Check Adm (10 hari) kerja)

Tim Akreditasi

*Verifikasi Administrasi dan Verifikasi Teknis (45 hari

kerja)

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Ujung Baru pada Dinas Pengairan Kabupaten Aceh Tenggara Sumber Dana APBK Aceh Tenggara Tahun Anggaran

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor : 26.BLP/Konsultansi.MP RSU/2017 Tanggal 30 Maret 2017 untuk paket Pekerjaan Perencanaan Master Plan Pengembangan RSUD Kalabahi,

Kutai Timur (Tahap I), kami POKJA PU 17 yang di bentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Nomor : 027/14/KLPBJ/III/2015 Tanggal 12 Maret

• Harga karet alam naik 8% karena kenaikan harga minyak mentah dunia, sebagai bahan baku karet sintetis; Indonesia terlambat melakukan peremajaan pohon-pohon karet tua. berumur

[r]

[r]

[r]

Oleh karena itu, kami undang S audara untuk dapat hadir dalam rangka kegiatan dimaksud, yang akan dilaksanakan pada :..