• Tidak ada hasil yang ditemukan

BBTPPI - Han

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BBTPPI - Han"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi Nasional - Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) dalam memberikan sertifikat ISO 9001.

Dengan telah masuknya KAN-BSN ke dalam keanggotaan Pacific Accreditation Cooperation (PAC) dan International Accreditation Forum, Inc. (IAF Inc.) maka sertifikat yang dikeluarkan oleh LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) diakui oleh negara-negara anggota PAC atau pun IAF.

LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) juga sebagai anggota dari Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia (ALSI).

Dalam kegiatan sertifikasi sistem manajemen mutu, LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memiliki komitmen terhadap ketidakberpihakan, mengelola konflik kepentingan, dan menjamin objektivitas.

LINGKUP AKREDITASI 1 Produk makanan, minuman dan tembakau (03) 2 Tekstil dan produk tekstil (04)

3 Kayu dan produk kayu (06)

4 Bahan kimia, produk kimia dan serat (12) 5 Obat-obatan (13)

6 Produk karet dan produk plastik (14) 7 Konstruksi (28)

8 Jasa Keuangan, Real Estate, Penyewaan (32) 9 Kesehatan dan Tugas Sosial (38)

PROSES SERTIFIKASI ISO 9001 1 Sertifikasi awal 2 Surveilen

3 Pemberian dan Penolakan Sertifikat 4 Pembekuan sertifikat

5 Pencabutan sertifikat dan Pembaruan Sertifikat 6 Pengurangan lingkup dan Perluasan lingkup 7 Penangguhan dan Pemulihan Sertifikat 8 Sertifikasi ulang

PROSES SERTIFIKASI AWAL

1 Konfirmasi

Calon klien mendapatkan informasi tentang sertifikasi ISO 9001 dari LSSM BBTPPI Semarang (BISQA).

2 Permohonan

Calon klien mengisi dan menyerahkan permohonan sertifikasi ISO 9001, dilampiri: a) Dokumen Sistem Manajemen Mutu level 1 & 2 (Panduan & Prosedur)

b) Struktur organisasi

c) Diagram alir proses sistem manajemen mutu ( Proses Bisnis ) d) Diagram alir proses produksi/penyediaan jasa

(2)

3 Kesepakatan biaya

a) LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menginformasikan biaya sertifikasi awal dan surveilen kepada calon klien.

b) Calon klien menyerahkan persetujuan biaya tersebut kepada LSSM BBTPPI Semarang (BISQA).

4 Kontrak

a) Calon klien dan LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menandatangani surat perjanjian kerjasama sertifikasi.

b) Calon klien melunasi biaya sertifikasi awal.

5 Audit tahap 1

a) Auditor LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) melaksanakan audit terhadap dokumentasi sistem manajemen mutu dan mengevaluasi :

- Lokasi dan kondisi lapangan yang spesifik - Kesiapan audit tahap 2

- Status dan pemahaman klien terhadap persyaratan standar

- Perencanaan dan pelaksanaan Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen

b) Klien dapat mengajukan keberatan tentang tim dan waktu audit ke LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), yang akan disesuaikan seperlunya.

6 Perbaikan hasil audit tahap 1

a) Klien memperbaiki sistem manajemen mutu berdasarkan laporan hasil audit tahap 1. b) LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memverifikasi hasil perbaikan klien.

7 Audit tahap 2

a) Klien menerima jadwal audit dari LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) yang berisi tim, waktu dan materi audit.

b) Klien menyatakan kesepakatan jadwal audit.

c) Auditor LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) melaksanakan audit yang mencakup: - informasi dan bukti tentang kesesuaian untuk seluruh persyaratan ISO 9001

- pemantauan, pengukuran, pelaporan, dan pengkajian kinerja dibandingkan dengan sasaran dan target kinerja yang utama

- sistem manajemen mutu dan unjuk kerja klien terkait pemenuhan legal - pengendalian operasional proses-proses klien

- audit internal dan kaji ulang manajemen

- tanggung jawab manajemen untuk kebijakan klien

- hubungan antara persyaratan normatif, kebijakan, sasaran dan target kinerja

8 Perbaikan hasil audit tahap 2

a) Klien memperbaiki sistem manajemen mutu berdasarkan laporan hasil audit tahap 2. b) LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memverifikasi hasil perbaikan klien.

(3)

PROSES SURVEILEN

1 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memberitahukan pelaksanaan pengawasan berkala kepada klien.

2 Klien melunasi biaya pengawasan berkala.

3 Klien menerima jadwal audit dari LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) yang berisi tim, waktu dan materi audit.

4 Klien menyatakan kesepakatan jadwal audit. Klien dapat mengajukan keberatan tentang tim dan waktu audit ke LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), yang akan disesuaikan seperlunya. 5 Auditor LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) melaksanakan audit yang mencakup:

a) audit internal dan kaji ulang manajemen

b) tinjauan terhadap ketidaksesuaian yang diidentifikasi selama audit sebelumnya c) penanganan keluhan

d) efektifitas sistem manajemen mutu untuk pencapaian sasaran

e) kemajuan dari aktifitas yang direncanakan untuk peningkatan berkelanjutan f) keberlanjutan pengendalian operasional

g) tinjauan setiap perubahan

h) penggunaan logo dan/atau referensi sertifikasi lainnya

6 Klien menyelesaikan perbaikan berdasarkan laporan hasil audit surveilen, disampaikan ke LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) sesuai dengan persyaratan jangka waktu perbaikan hasil surveilen.

PEMBERIAN ATAU PENOLAKAN SERTIFIKASI, PEMBEKUAN, PEMELIHARAAN, PENCABUTAN ATAU PEMBARUAN, PENANGGUHAN ATAU PEMULIHAN SERTIFIKASI, 1 Sertifikat klien akan dibekukan pada kasus, sebagai contoh :

a) Sistem manajemen mutu klien gagal secara total dan serius untuk memenuhi per-syaratan sertifikasi, termasuk persyaratan efektivitas sistem manajemen mutu.

b) Klien tidak memperbolehkan audit survailen atau sertifikasi ulang dilaksanakan pada frekwensi yang dipersyaratkan.

c) Klien tidak dapat melaksanakan perbaikan berdasarkan laporan ketidaksesuaian hasil surveilen dalam waktu yang ditetapkan oleh LSSM BBTPPI Semarang (BISQA).

d) Klien telah meminta pembekuan secara sukarela.

2 Dalam kondisi pembekuan, sertifikasi sistem manajemen mutu klien tidak berlaku sementara. 3 Klien dilarang menggunakan sertifikasinya untuk keperluan promosi lebih lanjut.

4 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) membuat status pembekuan sertifikasi yang dapat diakses publik dan melakukan tindakan lain yang sesuai.

5 Pemulihan sertifikasi dapat dilakukan, jika klien telah dapat memenuhi kembali persyaratan sertifikasi.

6 Penangguhan sertifikasi dapat dilakukan, jika klien belum dapat menunjukkan kembali persyaratan sertifikasi yang diminta LSSM BBTPPI Semarang (BISQA).

6 Kegagalan untuk menyelesaikan masalah pokok dari pembekuan dalam jangka waktu yang ditetapkan, LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) mencabut atau mengurangi ruang lingkup sertifikasi.

(4)

8 Apabila terjadi pengurangan ruang lingkup, LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menerbitkan pembaruan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001 sesuai dengan ruang lingkup dan mencabut sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001 lama. LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memberitahukan kepada Klien terkait bahwa sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001 yang lama sudah tidak berlaku dan harus menyerahkan kembali sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001 asli kepada LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) serta merubah seluruh materi periklanannya pada saat lingkup sertifikasi dikurangi

9 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) dapat melakukan penolakan permintaan sertifikasi klien, jika klien tidak dapat memenuhi seluruh prosedur sertifikasi.

PERLUASAN ATAU PENGURANGAN RUANG LINGKUP SERTIFIKASI 1 Klien mengajukan permohonan perluasan lingkup sertifikasi.

2 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) melakukan kajian terhadap permohonan dan menentukan kegiatan audit terhadap butir-butir persyaratan ISO 9001 yang relevan dengan perluasan ruang lingkup.

3 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menginformasikan biaya perluasan lingkup sertifikasi kepada klien.

4 Klien menyerahkan persetujuan biaya tersebut kepada LSSM BBTPPI Semarang (BISQA). 5 Klien melunasi biaya perluasan lingkup.

6 Klien menerima jadwal audit dari LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) yang berisi tim, waktu dan materi audit.

7 Klien menyatakan kesepakatan jadwal audit. Klien dapat mengajukan keberatan tentang tim dan waktu audit ke LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), yang akan disesuaikan seperlunya. 8 Auditor LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) melaksanakan audit terhadap butir-butir

persyaratan ISO 9001 yang relevan dengan perluasan ruang lingkup.

9 Klien memperbaiki sistem manajemen mutu berdasarkan laporan hasil audit.

10 Tim keputusan sertifikasi LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) membahas hasil audit perluasan lingkup.

11 Jika perlu penyempurnaan perbaikan, LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memberitahukan kepada klien untuk ditindaklanjuti.

12 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menerbitkan sertifikat kemudian diserahkan kepada klien. Kegiatan perluasan ruang lingkup sertifikasi dapat dilakukan bersamaan dengan audit surveilen.

13 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) mengurangi ruang lingkup sertifikasi klien untuk bagian-bagian yang tidak memenuhi persyaratan, bila klien gagal secara total memenuhi persyaratan sertifikasi untuk bagian-bagian dari ruang lingkup sertifikasi tersebut.

PROSES SERTIFIKASI ULANG

1 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memberitahukan pelaksanaan dan biaya sertifikasi ulang kepada klien termasuk biaya surveilen.

2 Klien menyerahkan persetujuan biaya sertifikasi ulang dan surveilen kepada LSSM BBTPPI Semarang (BISQA).

3 Klien dan LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menandatangani surat perjanjian kerjasama sertifikasi ulang.

4 Klien melunasi biaya sertifikasi ulang.

(5)

6 Klien menyatakan kesepakatan jadwal audit. Klien dapat mengajukan keberatan tentang tim dan waktu audit ke LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), yang akan disesuaikan seperlunya. 7 Auditor LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) melaksanakan audit yang mencakup:

a) informasi dan bukti tentang kesesuaian untuk seluruh persyaratan ISO 9001

b) pemantauan, pengukuran, pelaporan, dan pengkajian kinerja dibandingkan dengan sasaran dan target kinerja yang utama

c) sistem manajemen mutu dan unjuk kerja klien terkait pemenuhan legal d) pengendalian operasional proses-proses klien

e) audit internal dan kaji ulang manajemen

f) tanggung jawab manajemen untuk kebijakan klien

g) hubungan antara persyaratan normatif, kebijakan, sasaran dan target kinerja h) tinjauan terhadap ketidaksesuaian yang diidentifikasi selama audit sebelumnya i) penanganan keluhan

j) efektifitas sistem manajemen mutu untuk pencapaian sasaran

k) kemajuan dari aktifitas yang direncanakan untuk peningkatan berkelanjutan l) keberlanjutan pengendalian operasional

m) tinjauan setiap perubahan

n) penggunaan tanda ISO 9001/atau logo dan/atau referensi sertifikasi lainnya.

8 Klien menyelesaikan perbaikan berdasarkan laporan hasil audit sertifikasi ulang, disampaikan ke LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) sebelum masa berlaku sertifikat habis.

9 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memverifikasi hasil perbaikan klien.

10 Tim keputusan sertifikasi LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) membahas hasil audit sertifikasi ulang.

11 Jika perlu penyempurnaan perbaikan, LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) memberitahukan kepada klien untuk ditindaklanjuti.

12 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) menerbitkan sertifikat kemudian diserahkan kepada klien. Catatan : Bila terdapat perubahan yang signifikan pada sistem manajemen klien, audit

sertifikasi ulang mungkin membutuhkan audit tahap 1 seperti pada proses sertifikasi awal.

ATURAN PENGGUNAAN TANDA ISO 9001 DAN LOGO LSSM BBTPPI SEMARANG (BISQA) 1 Mengajukan konsep penggunaan logo sehingga mendapatkan ijin tertulis dari LSSM BBTPPI

Semarang (BISQA) untuk memastikan penggunaannya benar.

2 Dapat digunakan oleh klien LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), sesuai dengan lingkup sertifikasinya.

3 Ukuran yang sama, atau proporsional.

4 Warna yang sama, atau dalam satu warna yang menyesuaikan.

5 Dapat digunakan dalam publikasi, termasuk dalam bentuk website, kop surat, brosur, kartu nama, iklan.

6 Tidak boleh digunakan/dipasang pada produk/kemasan produk yang berhubungan langsung dengan produk, sehingga dapat diinterprestasikan sebagai kesesuaian produk

7 Tidak diijinkan tandanya dipakai pada Laporan Uji Laboratorium, Kalibrasi atau Inspeksi, karena dalam konteks ini laporan tersebut dianggap Produk.

8 Menghentikan penggunaan seluruh materi periklanan yang memuat acuan sertifikasi, sebagaimana ditentukan oleh LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) bila terjadi pembekuan atau pencabutan sertifikasi

(6)

UKURAN LOGO LSSM BBTPPI SEMARANG (BISQA)

A t B C D

A a / 30 a / 20 a / 10 a / 20

PROSES PENANGANAN KELUHAN

1 Seksi Pemasaran dan Kerjasama menerima keluhan dari klien.

2 Seksi Pemasaran dan Kerjasama memastikan dapat menjaga kerahasiaan pihak yang mengajukan keluhan dan isi keluhan.

3 Seksi Pemasaran dan Kerjasama menginformasikan keluhan tersebut kepada Manajer Lembaga

B

C

D

a

(7)

4 Manajer Lembaga dibantu para Manajer dan Bidang/Bagian terkait menentukan apakah keluhan tersebut berkaitan dengan kegiatan sertifikasi yang menjadi tanggung jawab LSSM BBTPPI Semarang (BISQA).

a) Jika keluhan ditujukan kepada klien LSSM BBTPPI Semarang (BISQA),Seksi Pemasaran dan Kerjasama menyampaikannya kepada klien dengan segera.

b) Jika keluhan berkaitan dengan kegiatan sertifikasi yang menjadi tanggung jawab LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), Manajer Lembaga mencari penyebab terjadinya keluhan.

5 Manajer Lembaga menentukan tindakan yang akan diambil sebagai tanggapan terhadap keluhan tersebut agar keluhan dapat diselesaikan dan penyebab terjadinya keluhan dapat dihilangkan sehingga keluhan tidak terulang.

6 Manajer Lembaga memastikan tindakan koreksi dan korektif terhadap keluhan dilaksanakan. Penyebab, rencana tindakan dicatat dalam rekaman penanganan keluhan

a) Jika dimungkinkan, Manajer Lembaga memberitahukan kepada penerima keluhan dan memberikan laporan kemajuan dan hasilnya kepada pihak yang mengajukan keluhan. b) Apabila dimungkinkan, Manajer Lembaga memberikan pernyataan formal pada akhir

proses penanganan keluhan kepada pihak yang mengajukan keluhan.

7 Manajer Lembaga menginformasikan hasil penanganan keluhan kepada Seksi Pemasaran dan Kerjasama.

8 Seksi Pemasaran dan Kerjasama bersama-sama dengan klien dan pihak yang mengajukan keluhan, menentukan apakah cakupan permasalahan keluhan dan penyelesaiannya harus dipublikasikan.

PROSES PENANGANAN BANDING

1 Apabila Klien tidak puas terhadap penanganan keluhan dapat mengajukan banding secara tertulis yang diterima Seksi Pemasaran dan Kerjasama, kemudian disampaikan kepada

Manajer Lembaga dicatat dengan formulir 9.13.0.1 Penanganan Banding dengan

sepengetahuan Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Manajer Puncak.

2 Manajer Puncak membentuk Tim Panel Banding yang beranggotakan 3 orang. 3 Tim Panel Banding mengadakan Rapat Banding sebagai berikut :

a. Manajer Puncak mengundang rapat Panel Banding, yang dipimpin oleh Ketua Panel Banding (Ketua ditetapkan oleh anggota Panel Banding). Jika diperlukan Tim Panel Banding dapat mengundang personil LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) yang terkait atau pihak yang mengajukan banding untuk dimintai penjelasan, namun tidak diperkenankan mengikuti pengambilan keputusan rapat.

b. Keputusan rapat diambil secara musyawarah. Apabila tidak tercapai secara musyawarah, keputusan dilakukan secara voting.

c. Keputusan rapat ditandatangani oleh Ketua dan anggota Panel Banding dan disampaikan

kepada Manajer Puncak untuk ditindaklanjuti.

d. Semua rekaman rapat Panel Banding disimpan dan dipelihara oleh Manajer Lembaga

4 Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik menugaskan Seksi Pemasaran dan Kerjasama

untuk menyampaikan hasil keputusan rapat yang telah disetujui kepada Klien.

(8)

Keputusan pengadilan merupakan keputusan final yang harus ditaati kedua belah pihak.

6 Apabila LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) terbukti bersalah, LSSM BBTPPI Semarang (BISQA)

akan bertanggung jawab atas permintaan ganti rugi oleh Klien mengacu Undang – Undang

RI nomor 5 tahun 1996 jo Undang – Undang RI nomor 9 tahun 2004 tentang Peradilan dan Tata Usaha Negara.

7 Terhadap hasil keputusan yang menyatakan LSSM BBTPPI Semarang bersalah, maka harus dilakukan perbaikan sesuai 10.5 Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN

HAK KLIEN 1 Mendapatkan sertifikat ISO 9001.

2 Menggunakan sertifikat ISO 9001 untuk promosi.

3 Menggunakan tanda ISO 9001 dan Logo LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) 4 Mendapat pemberitahuan dari LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) setiap ada

perubahan persyaratan sertifikasi. 5 Ikut menentukan waktu audit.

6 Menyampaikan keberatan tentang personel tim audit .

KEWAJIBAN KLIEN

1 Memenuhi persyaratan proses sertifikasi.

2 Bersedia diaudit, termasuk uji dokumentasi dan akses ke seluruh proses dan bidang, rekaman dan personel untuk sertifikasi awal, surveilen, sertifikasi ulang serta penyelesaian keluhan.

3 Bersedia menerima kehadiran pengamat (asesor akreditasi atau calon auditor).

4 Menginformasikan kepada LSSM BBTPPI Semarang (BISQA), tanpa menunda, mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem manajemen mutu misal, perubahan yang berkaitan dengan hukum, komersial, status organisasi atau kepemilikan, organisasi dan manajemen (misal, manajerial penentu, pengambil keputusan atau staf teknis, alamat penghubung dan tapak, lingkup operasi sistem manajemen mutu yang disertifikasi, dan perubahan utama pada sistem manajemen mutu dan proses).

5 Tidak membuat pernyataan yang menyesatkan berkenaan dengan sertifikasi yang diterbitkan oleh LSSM BBTPPI Semarang (BISQA)

6 Tidak menggunakan atau mengijinkan penggunaan sertifikat atau bagian darinya dalam cara yang menyesatkan

7 Tidak menggunakan sertifikasinya yang dapat membawa LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) dan/atau sistem sertifikasinya kehilangan reputasi dan kepercayaan publik

BIAYA SERTIFIKASI

1. Biaya Sertifikasi Awal

 Biaya Permohonan : Rp 500.000,-  Biaya Jasa Auditor Kecukupan : Rp 1.000.000,-  Biaya sertifikasi/evaluasi :

(9)

c) Tenaga ahli, per hari : Rp 1.500.000,-

d) Sertifikasi : Rp 1.500.000,-

2. Biaya Survailen

 Biaya Sertifikasi /evaluasi :

a) Auditor Kepala, per hari : Rp 2.000.000,- b) auditor, per hari : Rp 1.500.000,-

ALAMAT BISQA Jl. Ki Mangunsarkoro 6

Semarang – Jawa Tengah – Indonesia Telepon : (024) 8316315

Facsimile : (024) 8414811

E-mail : bisqasmg@gmail.com Website : www.bbtppi.kemenperin.go.id PERSONEL KONTAK 1. Sri Purwanto, SH, MM

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Materi buku ini merupakan hasil perkuliahan online pada mata kuliah Metode Penelitian Hadis Semester VI pada Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Media massa elektronik adalah alat-alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat yang mengandung listrik

Data visual menunjukkan bahwapada berbagai pebandingan molar sistem dua komponen membentuk kristal dengan habit yang berbeda-bedadan secara tahap demi tahap menunjukkan

PERTAMA : Indikator Kinerja sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing- masing Eselon II di lingkungan Deputi

Dari hasil wawancara yang telah peneliti rangkum di atas, bahwa untuk menekankan atau membuat anggaran belanja pegawai provinsi Kepulauan Riau yang termasuk

satu contoh obat yang tergolong biguanid adalah metformin dengan berbagai karakteristik sebagai berikut: (a) menurunkan kadar glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa

[r]

Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka serangkaian penelitian telah dilakukan yaitu: (1) merekayasa suplemen protein berbasis ubi kayu-urea terekstrusi (selanjutnya