• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lahirnya Kesadaran Lingkungan Hidup (1a)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lahirnya Kesadaran Lingkungan Hidup (1a)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Gerakan kesadaran

ekologi

Secara

Secara

Internasional diprakarsai

Internasional diprakarsai

oleh PBB

oleh PBB

dengan

dengan

mengadakan Konferensi

mengadakan Konferensi

Gerakan Lingkungan

Gerakan Lingkungan

Hidup

Hidup

Sedunia

Sedunia

(

(

World

World

Environment

Movement

Movement

)

)

di Stockholm

di Stockholm

, 5-16

, 5-16

juni

juni

1972,

1972,

yang kemudian

yang kemudian

setiap tahun diperingati

setiap tahun diperingati

sebagai hari lingkungan

sebagai hari lingkungan

(3)

KONFERENSI STOCKHOLM :

KONFERENSI STOCKHOLM :

KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN

TK.INTERNASIONAL; UNEP TK.INTERNASIONAL; UNEP (UNITED NATION

(UNITED NATION ENVIRONMENT ENVIRONMENT PROGRAMME)

PROGRAMME)

2 BUAH INTRUMEN (LUNAK) HI2 BUAH INTRUMEN (LUNAK) HI

INSTRUMEN :

TIMBUL KESATUAN PENGERTIAN dan BAHASA DIANTARA

PARA AHLI HK

TIMBUL KESATUAN PENGERTIAN dan BAHASA DIANTARA

PARA AHLI HK

WORLD COMMISSION

WORLD COMMISSION

ON ENVIRONMENT AND

ON ENVIRONMENT AND

DEVELOPMENT

DEVELOPMENT (WCED) (WCED) (1983)

(1983)

INDONESIA IKUT BERPERAN INDONESIA IKUT BERPERAN AKTIF; MEMBENTUK KOMITE AKTIF; MEMBENTUK KOMITE NASIONAL LH (KEPPRES NO. NASIONAL LH (KEPPRES NO.

16/1972) 16/1972)

(4)

MENGAJUKAN STRATEGI JANGKA PANJANG PENGEMBANGAN LINGKUNGAN MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI TAHUN 2000 DAN SESUDAHNYA

MENGAJUKAN CARA-CARA SUPAYA KEPRIHATINAN

LINGKUNGAN DAPAT DITUANGKAN DALAM KERJA SAMA ANTAR NEGARA

MENGAJUKAN CARA-CARA SUPAYA MASYARAKAT

INTERNASIONAL DAPAT MENANGGAPI SECARA LEBIH EFEKTIF POLA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

(5)

WCED

WCED

MENGUSULKAN DIADAKAN KONFERENSI GLOBAL UNTUK MEMBAHAS LINGKUNGAN GLOBAL

UNITED NATION CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT

(UNCED) ; KTT BUMI DI RIO

UNITED NATION CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT

(UNCED) ; KTT BUMI DI RIO

DOKUMEN DEKLARASI RIO; AGENDA 21

THE CONVENTION ON BIOLOGICAL DIVERSITY

THE FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE

FORESTRY PRINCIPLE

(6)

Konferensi Rio de Janeiro (

Konferensi Rio de Janeiro (

Juni

Juni

1992)

1992)

 Merupakan gelombang optimisme baru tentang Merupakan gelombang optimisme baru tentang

penyelamatan lingkungan hidup dari ancaman

penyelamatan lingkungan hidup dari ancaman

penghancuran oleh kesalahan manusia

penghancuran oleh kesalahan manusia

 Konferensi Rio de Janeiro (yang sering disebut juga Konferensi Rio de Janeiro (yang sering disebut juga

KTT Bumi) dapat dianggap sebagai sebuah tonggak

KTT Bumi) dapat dianggap sebagai sebuah tonggak

sejarah dalam penanganan masalah-masalah

sejarah dalam penanganan masalah-masalah

lingkungan.

lingkungan.

 Ditekankan pentingnya pengaitan strategi-strategi Ditekankan pentingnya pengaitan strategi-strategi

penanganan masalah-masalah lingkungan ke dalam

penanganan masalah-masalah lingkungan ke dalam

kebijakan pengembangan ekonomi suatu negara,

kebijakan pengembangan ekonomi suatu negara,

antarnegara, bahkan ekonomi dunia

antarnegara, bahkan ekonomi dunia

(7)

T

T

iga masalah global paling mendesak dalam

iga masalah global paling mendesak dalam

memasuki abad ke 21, yakni: perubahan iklim

memasuki abad ke 21, yakni: perubahan iklim

akibat ulah manusia, menghilangnya

akibat ulah manusia, menghilangnya

keragaman hayati, dan perlunya pembatasan

keragaman hayati, dan perlunya pembatasan

jumlah penduduk

jumlah penduduk

(8)

Agenda 21

Agenda 21

Merupakan rencana kerja global tentang

pembangunan berkelanjutan

Membahas dampak kegiatan manusia

terhadap lingkungan dan kesinambungan

sistem produksi

Tujuan setiap kegiatannya adalah untuk

mengentaskan kemiskinan, kelaparan,

pemberantasan penyakit, dan buta huruf

di seluruh dunia, dan menghentikan

kerusakan ekosistem

(9)

Agenda 21 Indonesia

Agenda 21 Indonesia

Memberikan serangkaian pandangan dan

Memberikan serangkaian pandangan dan

inspirasi yang dapat dimasukkan kedalam

inspirasi yang dapat dimasukkan kedalam

proses perencanaan di setiap tingkatan

proses perencanaan di setiap tingkatan

pembangunan di Indonesia

pembangunan di Indonesia

Memberikan seperangkat saran dan

Memberikan seperangkat saran dan

rekomendasi bagi kegiatan-kegiatan dan

rekomendasi bagi kegiatan-kegiatan dan

strategi pelaksanaannya untuk penyusunan

strategi pelaksanaannya untuk penyusunan

GBHN, REPELITA VII

GBHN, REPELITA VII

Terdiri dari 4 bagian :

Terdiri dari 4 bagian :

1.

1. Pelayanan masyarakatPelayanan masyarakat

2.

2. Pengelolaan limbahPengelolaan limbah

3.

3. Pengelolaan sumberdaya tanahPengelolaan sumberdaya tanah

4.

(10)

Protokol Kyoto (1997)

Protokol Kyoto (1997)

Protokol Protokol Kyoto, Kyoto, yang yang merupakan merupakan hasil hasil

perundingan yang berjalan selama empat tahun, perundingan yang berjalan selama empat tahun, dan diadopsi tahun 1997, dapat dilihat sebagai dan diadopsi tahun 1997, dapat dilihat sebagai tonggak lanjutan keseriusan berbagai negara tonggak lanjutan keseriusan berbagai negara untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran

totalnya totalnya

Elemen-elemen utama Protokol Kyoto adalah Elemen-elemen utama Protokol Kyoto adalah

target kuantitatif dan waktu penurunan emisi gas target kuantitatif dan waktu penurunan emisi gas

serta mekanisme pencapaian target tersebut serta mekanisme pencapaian target tersebut

Protokol Kyoto merupakan dasar bagi negara-Protokol Kyoto merupakan dasar bagi

negara-negara industri untuk mengurangi emisi gas negara industri untuk mengurangi emisi gas rumahkaca gabungan mereka paling sedikit 5 rumahkaca gabungan mereka paling sedikit 5 persen dari tingkat emisi tahun 1990 menjelang persen dari tingkat emisi tahun 1990 menjelang

periode 2008-2012 periode 2008-2012

(11)

Pembentukan Panitia Perumus

dan Rencana Kerja

Bid.Pengembang an LH

KELOMPOK KERJA PEMBINAAN HUKUM DAN

APARATUR DALAM PENGELOLAAN SUMBER

ALAM

1972

1972 19791979

DPR

DPR

1982

1982

DISAHKAN UU

DISAHKAN UU

NO.4/1982 TTG

NO.4/1982 TTG

KETENTUAN POKOK

KETENTUAN POKOK

PENGELOLAAN LH

PENGELOLAAN LH

11 Maret1982

(12)

TERTUANG DALAM REPELITA III BAB 7

TENTANG SUMBER ALAM DAN LINGKUNGAN, BAHWA PERLU ADANYA UU YANG MEMUAT KETENTUAN POKOK TENTANG MASALAH LINGKUNGAN

PERATURAN PERUNDANGAN YANG ADA

KURANG MEMUAT SENDI LINGKUNGAN HIDUP

INDONESIA MULAI MEMASUKI TAHAP

(13)

UU NO.4 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

UU NO.4 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

CIRI-CIRI :

CIRI-CIRI :

SEDERHANA TAPI DAPAT MENCAKUP

KEMUNGKINAN PERKEMBANGAN DI MASA DEPAN SESUAI DENGAN KEADAAN, WAKTU DAN TEMPATMENGANDUNG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK

SEBAGAI DASAR BAGI PERATURAN PELAKSANAANNYA LEBIH LANJUT

MENCAKUP SEMUA SEGI DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP AGAR DAPAT MENJADI DASAR BAGI

PENGATURAN LEBIH LANJUT MASING-MASING SEGI YANG AKAN DITUANGKAN DALAM BENTUK

PERATURAN TERSENDIRI

(14)

KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN

LH

PENGELOLAAN LH

PEMBARUAN

PENGATURAN HUKUM LINGKUNGAN

Merupakan dasar pembentukan norma hukum

lingkungan hidup nasional

Sebagai landasan hukum bagi penyesuaian

peraturan perundang-undangan

Pengaturan segi-segi pengelolaan lingkungan

hidup jauh lebih rinci dan operasional serta lebih tegas perumusannya dibandingkan UULH

(15)

UU NO. 32 TAHUN 2009 :

UU NO. 32 TAHUN 2009 :

Kelemahan yang terdapat pada

UU No. 23 tahun 19997 :

•Lebih menonjolkan

pemberdayaan masyarakat

•Belum sejalan dengan UU No.

32 Tahun 2004 tentang

(16)

 Lingkungan hidup yang baik dan sehat

merupakan hak asasi manusia, sebagaimana diamanatkan dalam UUU 1945 pasal 28H

 Semangat otonomi daerah telah membawa

perubahan terhadap hubungan kewenangan antara pusat dan daerah, termasuk bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hisup.

 Semakin menurunnya kualitas lingkungan

hidup

 Pemanasan global yang mengakibatkan

perubahan iklim.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang sudah dijelas kan pada bagian konsep utama perancangan rumah sakit ini, sirkulasi dalam bangunan merupakan sirkulasi terpusat (sentral) dan untuk sirkulasi

Sehingga mutu pendidikan suatu sekolah dapat dilihat dari prestasi sekolah dari sudut pandang prestasi akademik maupun non akademik yang diperoleh oleh peserta

Menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan Menampilkan sikap positif

Nova Atlantis'te, Yunan­ lılarda (Aiskhilos'un günümüze yalnızca bir bölümü kalmış olan triolojisinde Zeus'un zincire vurdurduğu ve akbabaların didikledi- ği bir titan

menjelaskan bahwa perlakuan dengan kombinasi dosis pupuk 0, 7 kg kompos ampas sagu + 35 g NPK (E) menunjukkan rata-rata jumah daun terbaik yaitu sebanyak

Hal ini tentunya mendukung sebuah upaya dimana guru dapat mengembangkan penelitian tindakan kelas sekaligus untuk melaksanakan lesson study sebagai upaya

7HUMDGLQ\D SHUEHGDDQ SROD SHUHVHSDQ REDW DQWDU 56 PHQXQMXNNDQ EHOXP DGDQ\D WHUDSL VWDQGDU GDQ SUHIHUHQVL GRNWHU GDODP SHUHVHSDQ REDW 6WXGL GL -H SDQJ PHQHPXNDQ DGDQ\D

7, Juli 2020 166 Metode Simple Additive Weighting (SAW) dipilih untuk diterapkan pada kasus pemilihan coworking space karena merupakan metode yang sederhana secara