PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA TERHADAP TASK
COMMITMENT DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA
SEMESTER 8 FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UINSA SURABAYA
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Strata Satu
(SI) Psikologi S.Psi
Nur Fitria Khamim B07211054
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
INTISARI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8 Fakultas Psikologi dan Kesehatan UINSA Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan teknik analisis korelasi spearmen dengan pengumpulan data berupa skala task commitment dan dukungan sosial orang tua. Subjek penelitian berjumlah 45 dari jumlah populasi sebanyak penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8 Fakultas psikologi dan Kesehatan UINSA Surabaya. Nilai koefisien
determinansi (R2) = 0,004, yang bermakna bahwa variabel dukungan sosial
orang tua hanya memberikan sumbangsi sebesar 4% kepada task commitmet mahasiswa, sedangkan sisanya 96% adalah berasal dari faktor lain.
Kata Kunci: task commitment , dukungan sosial orang tua, menyelesaikan
ABSTRAC
The purpose of this study was to determine the effect of social support parents to task commitment in completing the 8th semester student thesis Faculty of Psychology and Health UINSA Surabaya. This research is a correlation using correlation analysis technique spearmen with data collection in the form of scale task commitment and social support of parents. Subjects numbered 45 out of a total population of this study using purposive sampling technique, which select samples with specific criteria.
The results showed that there is no influence of social support parents to task commitment in completing the 8th semester student thesis Faculty of Psychology and Health UINSA Surabaya. Determinansi coefficient value (R2) = 0.004, which means that the variables of social support parents just give sumbangsi by 4% to task commitmet students, while the remaining 96% is derived from other factors.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN iii PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
INTISARI ... xiii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 6
E.Keaslian Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Task Commitment ... 9
1. Definisi task commitment ... 9
2. Dimensi atau aspek task commitment ... 10
3. Karakteristik task commitment ... 12
4. Faktor yang mempengaruhi task commitment ... 13
B. Dukungan Sosial Orang tua ... 15
1. Definisi dukungan sosial orang tua ... 15
2. Bentuk dukungan sosial orang tua... 17
3. Dimensi dukungan sosial orang tua ... 19
C. Hubungan task commitment dengan dukungan sosial orang tua ... 20
D. Kerangka Teoritik... 22
E. Hipotesis ... 23
BAB III: METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional ... 24
a. Identifikasi variabel ... 24
b. Definisi operasional ... 24
B. Subjek Penelitian ... 27
a. Populasi ... 27
b. Sampel ... 28
c. Teknik sampling ... 28
D. Validasi Dan Reliabilitas ... 32
1) Validitas ... 32
a. Uji daya diskriminasi aitem task commitment... 32
b. Uji daya diskriminasi aitem dukungan sosial orangtua ... 36
2) Reliabilitas ... 40
E. Analisis Data... 43
1. Uji normalitas ... 43
2. Uji linieritas ... 44
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Subjek ... 45
B. Deskripsi dan Reliabilitas Data ... 46
1. Deskripsi data ... 46
2. Reliabilitas data ... 47
C. Hasil ... 48
1. Uji normalitas ... 48
2. Uji linieritas ... 49
3. Uji spearman ... 50
D.Pembahasan ... 51
BAB V : PENUTUP A.Kesimpulan ... 54
B. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 1. : Blue print skala task commitment 30
Tabel 2. : Blue Print Skala dukungan sosial orang tua 31
Tabel 3. : Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala task commitment 33
Tabel 4. : Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala dukungan sosial orang tua 37
Tabel 5. : Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas 40
Tabel 6. : Blue Print Baru Skala task commitment 41
Tabel 7. : Blue Print Baru Skala dukungan sosial orang tua 42
Tabel 8. : statistic deskriptif 46
Tabel 9. : Rangkuman Hasil Uji reliabilitas penelitian 47
Tabel 10. : rangkuman hasil uji normalitas 48
Tabel 11. : rangkuman hasil uji linieritas 49
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan seseorang.
Pendidikan diperlukan untuk dijadikan pedoman dan pegangan hidup untuk
menghadapi masa yang akan datang. Pembahasan tentang pendidikan tentu tidak
akan jauh dari lemabaga pendidikan. Ketika seseorang mulai menempuh
pendidikan dari mulai TK,SD,SMP,SMA dan dilanjutkan ketahap yang lebih
tinggi yakni perguruan tinggi. Untuk mencapai kelulusan disetiap tingkatan
pendidikan yang dijalani tentu memiliki tahap akhir yang wajib dijalani sepeerti
ujian nasional saat disekolah sedangkan saat diperguruan tinggi harus
menyelesaikan tahap akhir yang disebut skripsi.
Dalam buku panduan skripsi, skripsi merupakan karya ilmiah dari hasil
suatu penelitian untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh derajat
kesarjanaan S-1. Namun untuk dapat sampai ketahap mengerjakan skripsi,
seorang harus memenuhi beberapa syarat sesuai ketentuan institusi
masing-masing. Meskipun beberapa persyaratan sudah dapat terpenuhi namun beberapa
mahasiswa merasa kurang siap ketika tiba waktunya untuk mengerjakan skripsi
tersebut, bahkan menganggapnya sebagai hal yang menakutkan.
Ketidak siapan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dikarenakan
banyak hal, misalnya seperti bingung dalam menentukan topik dan judul
penelitian karena terlalu banyaknya judul yang akan dipakai, atau kurang adanya
2
topic atau judul dengan teman yang lain, kurangnya literatur-literatur yang harus
digunakan dalam menyusun skripsi, kesulitan menentukan narasumber, kesulitan
memilih metode penelitian yang digunakan, kesulitan melakukan analisa kerangka
teori, rendahnya komitmen dalam menyelesaikan skripsi (task commitment),
ketakutan jika skripsi tidak selesai tepat pada waktunya dan lain-lain. Hal tersebut
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada mahasiswa semester 8.
Pengertian Task commitment yang dijelaskan oleh Renzulli (dalam Syarifa
dkk: 2011) merupakan suatu bentuk halus dari motivasi. Jika motivasi biasanya
didefinisikan sebagai suatu proses energy utama yang merupakan faktor pemicu
pada organism, tanggung jawab energy tersebut ditampilkan pada tugas tertentu
yang spesifik. Dalam ini tugas tertentu ada skripsi yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa semester akhir. Pendapat lain mengenai task commitment menurut
Hawadi (dalam Firmanto:2013), task commitment secara awam dapat dipahami
sebagai motivasi dari dalam diri atau motivasi internal yang dapat menjadi daya
dorong amat kuat untuk memunculkan kesenjangan antara potensi yang
dimilikinya dengan prestasi yang ditnjukkannya. Beberapa faktor yang
memepengaruhi task commitment menurut dimyati dkk (dalam
Syarifah,dkk.2011) adalah cita-cita mahasiswa yang akan memperkuat motivasi
dalam menyelesaikan skripsi, kemampuan mahasiswa akan memperkuat tanggung
jawab untuk segera menyelesaikan skripsinya karena keinginan perlu dibarengi
dengan kecakapan untuk mencapainya, kondisi mahasiswa yang meliputi jasmani
dan rohani mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi,
3
dengan teman, hubungan antara anak dnengan orang tua yang perlu ditingkatkan
mutunya, unsure-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dan upaya
pendidik dalam memberikan pendidikan pada mahasiswa.
Selain daripada itu dari hasil wawancara fenomena-fenomena yang sering
terjadi di lingkungan mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah
tekanan sosial yang dialami oleh mahasiswa akhir, beberapa orang
dilingkungannya termasuk keluarga sering menanyakan tentang kapan wisuda,
terkadang beberapa orang tua menanyakan bagaimana kabar skripsinya, sudah
sampai mana, bahkan ada yang hanya menanyakan wisudanya kapan tanpa
menanyakan skripsinya, tetapi orang tua jarang bertanya apa yang tidak bisa atau
mengenai kesulitan yang dialami mahasiswa.
Hal tersebut diungkap dari hasil survey yang dilakukan peneliti terhadap
terhadap 10 mahasiswa psikologi UINSA Surabaya, dua responden mengatakan
orang tuanya sempat menanyakan bagaimana perkembangan pengajuan judul
mereka, bahkan ada yang mendapat saran dari orang tua sebelum semester 8
sudah menyiapkan beberapa alternative judul tetapi mereka masih merasakan
malas untuk memikirkan hal itu, alhasil saat menginjak semester 8 mereka mulai
bingung menentukan judul. Dua responden lainnya mengatakan tidak pernah
mendapatkan respon dari orang tua mengenai kuliah dan skripsi mereka lebih
mendapatkan pertanyaan dan dukungan dari saudara seperti kakak, karena
menurut mereka orang tua mereka sudah tua dan tidak pernah mengenyam
pendidikan ditingkat perguruan tinggi, jadi mereka tidak mengetahui alur
4
mendapatkan dukungan dari orang tua tetapi orang tua tidak pernah menanyakan
mengenai kesulitan yang merka alami, hanya mereka sering bercerita dan saat
dirumah sedang bertatap muka dengan layar computer orang tua hanya
menanyakan sedang mengerjakan skripsi, selesaikan biar cepat wisuda.
Sedangkan empat responden lain mengaku perhatian dari orang tua, dan keluarga
selalu bertanya kapan lulus, dan kapan wisuda. Hal tersebut membuat mahasiswa
kurang semangat dan tidak memiliki target yang jelas untuk segera menyelesaikan
skripsinya.
Sarafino (1998) menggambarkan dukungan sosial sebagai suatu
kenyamanan, perhatian penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari
orang lain maupun kelompok. Sarafino menyatakan bahwa individu yang
memperoleh dukungan sosial akan meyakini bahwa ia dicintai, dirawat, dihargai,
berharga, dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Sarafino (2006),
menyatakan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa tak lepas dari
dukungan sosial orang tua. bentuk-bentuk dukungan sosial yang dapat diterima
individu adalah dukungan secara emosional, dukungan instrumental, dukungan
informasi, dan dukungan pertemanan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh
Baron & Byrne (2000) bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan
psikologis yang diberikan oleh teman dan keluarga individu tersebut.
Dari beberapa penelitian terdahulu dukungan orang tua sangat
dibutuhkan dalam proses akademik terutama oleh mahasiswa dalam mengerjakan
skripsi, misalnya menanyakan bagaimana skripsinya, atau memperhatikan atau
5
pendapat. Karena skripsi ini adalah tahap akhir ujian seorang mahasiswa, bisa
dikatakan sebagai penentuan selama menjalankan pendidikan diperguruan tinggi.
Namun dukungan dari orang tua tersebut harus di imbangi dengan komitmen
dalam menyelesaikan tugas (task commitmen) mahasiswa itu sendiri tugas disini
dalam artian menyelesaikan skripsi, jika sudah mendapatkan dukungan sosial dari
orang tua tetapi mahasiswa tidak memiliki komitmen dalam menyelesaikan
skripsi maka tidak akan dicapai hasil yang maksimal. Tetapi jika dukungan sosial
orang tua tinggi diimbangi dengan task commitmen mahasiswa yang tinngi akan
tujuan itu akan bisa dicapai dengan baik yaitu menyelesaikan skripsi tepat pada
waktunya.
Berdasarkan latar belakang ini, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh
dukungan sosial orang tua terhadap task commitmen dalam menyelesaikan skripsi
mahasiswa semester 8 fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mulai
menyusun skripsi. Pemilihan mahasiswa psikologi hanya semester 8 dikarenakan
peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh dukungan sosial orang tua
terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
didalam penelitian ini yaitu: “apakah ada pengaruh dukungan sosial orang tua
terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8
6
C.Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah dijabarkan di atas, baik pada latar belakang masalah maupun
dari rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini, yaitu untuk
mengetahui adakah pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap task
commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8 fakultas
psikologi dan kesehatan UINSA Surabaya.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada perkembangan ilmu
psikologi pendidikan dalam hal pentingnya dukungan oleh orang tua terhadap
komitmen terhadap tugas (task commitment) pada anak, sebagai salah satu
aspek penting dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan bahan pertimbangan bagi orang tua untuk meningkatkan
perhatian dan dukungan terhadap anak dalam proses belajar.
b. Bagi mahasiswa penelitian ini menjadi masukan pentingnya komitmen
terhadap tugas (task commitment) dalam penuntasan proses belajar. Karena
dengan komitmen terhadap tugas (task commitment) yang tinggi dalam hal
ini adalah tugas menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
c. Bagi peneliti selanjutnya, agar penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk
7
E.Keaslian Penelitian
Penelitian sebelumnya, dalam bentuk jurnal penelitian Ade Riza Rahma
Rambe yang berjudul “korelasi antara dukungan sosial orang tua dan self directed
lerning siswa SMA” ditemukan hasil bahwa dukungan sosial orang tua dapat
meningkatkan kemandirian belajar pada diri siswa. Sampel yang digunakan
adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Medan. Jumlah subjek yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 195 siswa. Penelitian ini menggunakan metode
korelasional.
Penelitian selanjutnya ini berjudul Hubungan antara Dukungan Sosial dan
Masalah Psikologis antara Anak Murid Oleh Md Aris Safree Md Yasin
memberikan informasi penting yang berkaitan dengan hubungan antara sosial
dukungan dan masalah psikologis di kalangan siswa. Temuan penelitian ini jelas
menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara dukungan sosial
dan masalah psikologis. Ini menemukan dukungan lebih lanjut pentingnya
mengenali dan mengelola dukungan sosial, agar tidak membiarkan masalah
psikologis mempengaruhi prestasi akademik siswa. Penelitian yang digunakan
adalah metode korelasional.
Sedangkan dalam jurnal berjudul hubungan antara dukungan sosial orang tua
dengan komitmen terhadap tugas (task commitmen) pada siswa akselerasi tingkat
SMA oleh Alvie dkk mendapatkan hasil ada hubungan antara dukungan sosial
orang tua dngan komtmen terhadap tugas (task commitmen) pada siswa akselerasi
tingkat SMA yang artimya semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka
8
semakin rendah dukungan sosial orang tua maka semakin rendah pula komitmen
terhadap tugas (task commitmen) siswa. Penelitian ini menggunakan metode
korelasional.
Sedangkan bedanya dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini ingin
mengetahui tentang pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap komitmen
terhadap tugas (task commitment) dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa
dengan mengambil sampel mahasiswa psikologi semester 8 di UIN Sunan Ampel
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Task Commitment
1. Definisi Task Commitment
Task Commitment atau pengikatan diri terhadap tugas adalah kemauan
yang berasal dari dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk tekun dan
ulet, meskipun mengalami berbagai rintangan dan hambatan dalam
melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya
(Munandar,2009). Komitmen terhadap tugas (task commitment) secara awam
dapat dipahami sebagai motivasi dari dalam diri atau motivasi internal yang
dapat menjadi daya dorong amat kuat untuk memunculkan potensi yang
dimiliki. Rendah-nya keterikatan terhadap tugas dapat memunculkan
kesenjangan antara potensi yang dimilikinya dengan prestasi yang
ditunjukkannya (Urhahne, 2011).
Task commitment atau pengikatan diri terhadap tugas atau tanggung
jawab terhadap tugas adalah suatu bentuk halus dari motivasi (Renzulli,dalam
Syarifah dkk,2011). Renzulli (dalam Hawadi,2002) menyatakan bahwa
“motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energi umum yang
merupakan faktor pemicu pada organisme, tanggung jawab energi tersebut
ditampilkan pada tugas yang spesifik”. Task commitment sendiri secara
sederhana dapat diartikan sebagai komitmen pada tugas. Prilaku aktual dari
10
latihan yang terus-menerus, percaya diri dan suatu keyakinan dari
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan penting. Sedang task
(tugas) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tugas siswa dalam
belajar, jadi komitmen yang dimaksudkan disini dispesifikkan pada
tugas-tugas sekolah. Komitmen terhadap tugas-tugas (task commitment) secara awam
dapat dipahami sebagai motivasi dari dalam diri atau motivasi internal yang
dapat menjadi daya dorong amat kuat untuk memunculkan potensi yang
dimiliki. Rendah-nya keterikatan terhadap tugas dapat memunculkan
kesenjangan antara potensi yang dimilikinya dengan prestasi yang
ditunjukkannya (Hawadi,2002).
Definisi komitmen terhadap tugas (task commitment) juga
dikemukakan oleh Sutisna (dalam syarifah dkk,2011) yaitu suatu energi
dalam diri yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan
tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan dalam
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena individu
tersebut telah mengikatkan diri tugas tersebut atas kehendak sendiri.
2. Dimensi Atau Aspek Task Commitment
Dari berberapa pengertian tentang task commitment diatas, Hawadi
(2002) membatasi pengertian task commitment pada lima dimensi yaitu:
1) Sikap tangguh,ulet, dan tidak mudah bosan
2) Mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung jawab
11
4) Suka belajar dan mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri
5) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.
Berikut aspek task commitment yang telah dirumuskan oleh Renzulli
yang dikutip oleh Hawadi (2002):
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus untuk waktu
lama, tidak berhenti sebelum selesai)
2) Ulet (tidak lekas putus asa bila menghadapi kesulitan)
3) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain
4) Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan di
dalam kelas (ingin mengetahui banyak bahan dari sekedar diajarkan oleh
guru)
5) Selalu berusaha untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasinya)
6) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa
(misalnya terhadap pembangunan, agama, politik, ekonomi, korupsi dan
keadilan)
7) Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat
8) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin (dalam pelajaran maupun
pekerjaan)
9) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin dengan sesuatu,
12
10) Menunda pemuasan kebutuhan sesaat untuk mencapai tujuan di
kemudian hari (misalnya: siswa membatasi waktu bermain untuk
mencapai prestasi yang lebih tinggi)
3. Karakteriristik Task Commitment
Karakteristik atau ciri-ciri anak yang mempunyai task
commitment tinggi, menurut Renzulli (dalam Hawadi.2002) antara lain:
1) Kapasitas untuk mendalami bidang tertentu yang ditekuni, antusias,
keterlibatan tinggi, rasa ingin tahu tinggi pada bidang yang ditekuni
2) Ketekunan (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama untuk
menyelesaikan tugas)
3) Daya tahan kerja, tidak akan menyerah sebelum selesai mengerjakan
tugas
4) Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas
5) Dorongan untuk berprestasi (bisa berprestasi tanpa dorongan orang lain,
tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah dicapai)
6) Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni
7) Kemampuan menanggapi topik yang mutakhir terkait dengan bidang
yang ditekuni
8) Menetapkan standar kerja yang tinggi
9) Selalu bersedia melakukan introspeksi diri dan menerima kritik orang
13
10) Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas, dan kesempurnaan
pekerjaannya, maupun pekerjaan orang lain.
Sedangkan task commitment sebagai bentuk halus dari motivasi, Freud
dalam Sardiman (2006) digambarkan dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
denga prestasi yang dicapainya
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4) Lebih senang bekerja mandiri
5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis dan
berulang-ulang begitu saja)
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
7) Tidak mudah melepas hal yang telah diyakini
8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Task Commitment
Faktor yang mempengaruhi task commitment (Marsidi & Latip,2007):
1) Faktor menarik institusi, seperti faktor tugas, peluang peningkatan,
keamanan untuk mencapai tujuan, dan umpan balik.
2) Faktor psikologis, seperti tujuan pencapaian diri, konstruk kognitif
14
3) Faktor individu, seperti gender, tingkat pendidikan, status pernikahan.
Pendapat lain faktor yang mempengaruhi task commitment menurut
Syariah,dkk (2011) adalah faktor lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Salah satu faktor terbesar yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam
mengerjakan tugas adalah faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial
merupakan lingkungan dimana mahasiswa itu bergaul dan melakukan
berbagai aktivitas sosial, seperti berinteraksi dengan teman maupun dengan
orang tua dan keluarga.
Sedangkan menurut Hawadi (2001) faktor yang memepengaruhi task
commitment adalah:
1) Faktor individual, faktor individual pertama mencakup persepsi terhadap
diri, yaitu bagaimana memandang dan memahami kemampuan dirinya.
Kedua, persepsi terhadap peran dan tugasnya sebagai mahasiswa. Seorang
mahasiswa yang memiliki persepsi positif terhadap tugasnya maka dia
akan memiliki kelekatan terhadap tugasnya dengan baik pula. Ketiga, yang
termasuk dalam faktor individual adalah sikap orang tua. Sikap orang tua
yang memfokuskan pada hasil akhir tugas, akan menghasilkan mahasiswa
yang lebih memiliki motivasi eksterm, sebaliknya orang tua yang
menghargai proses belajar dan berpendapat bahwa prestasi merupakan
hasil dari proses belajar, maka akan membuat mahasiswa memiliki
komitmen yang lebih baik pada setiap tugasnya, karena mahasiswa
tersebut akan berusaha berbuat yang terbaik pula pada setiap proses yang
15
2) Faktor situasional, yang termasuk faktor situasional anara lain besar
kecilnya ruangan belajar. Faktor pengajar juga mempengaruhi task
commitment, seorang pengajar yang mampu memberikan motivasi pada
smahasiswanya akan menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk lekat
terhadap tugasnya.
B.Dukungan Sosial Orang Tua
1. Definisi Dukungan Sosial Orang Tua
Sarafino (2006) menggambarkan dukungan sosial sebagai suatu
kenyamanan, perhatian penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari
orang lain maupun kelompok. Gottlieb (dalam Smet, 1994) berpendapat bahwa
dukungan sosial dapat diberikan dalam bentuk informasi atau nasehat, verbal
amupun nonverbal, bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban
sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat
emosional atau efek perilaku bagi ihak penerima.
Myers (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial diperoleh dari
orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan individu seperti, keluarga,anak,
teman atau anggota organisasi. Senada dengan Myers menurut Rodin &
Salovey (dalam Smet, 1994) dukungan sosial yang terpenting adalah berasal
dari orang tua atau keluarga.
Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama
16
lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua. Dalam pengertian ini
disebutkan keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting
didalam masyarakat, (Tim MKD,2011). Menurut Singgih Gunarsih (2002)
keluarga adalah tempat pertama bagi anak, lingkungan pertama penampung
baginya,temapat anak memeperoleh rasa aman. Hubungan oran tua dan anak
sering dapat digambarkan sebagai suatu interaksi dari 2 pasang atribusi orang
tua yaitu kehangatan dan membatasi. Disamping kehangatan anak juga
diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan diinginkan. Namun
orang tua tentu memiliki batasan yang harus juga ditaati oleh anak.
Menurut Atnafu (2012) Orang tua adalah pendukung utama anak-anak
mereka secara aktivitas fisik. Orang tua dapat mendukung aktivitas fisik
anak-anak mereka baik langsung dan penguatan langsung. Orang tua yang
mendukung aktivitas fisik cenderung memiliki anak-anak yang lebih aktif
secara fisik daripada anak-anak yang orang tuanya tidak menampilkan jenis
perilaku(contoh).
Sarason (dalam Fani & Latifah,2012) mengatakan bahwa dukungan sosial
adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orangorang yang dapat
diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Sarason berpendapat bahwa
dukungan sosial itu selalu mencakup dua hal yaitu :
1) Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan persepsi
individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu
17
2) Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan dengan
persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi (pendekatan
berdasarkan kualitas).
Hal di atas penting dipahami oleh individu yang ingin memberikan
dukungan sosial karena menyangkut persepsi tentang keberadaan (availability)
dan ketepatan (adequancy) dukungan sosial bagi seseorang. Dukungan sosial
bukan sekedar pemberian bantuan, tetapi yang penting adalah bagaimana
persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan tersebut. Hal itu erat
hubungannya dengan ketepatan dukungan sosial yang diberikan, dalam arti
bahwa orang yang menerima sangat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya
karena sesuatu yang aktual dan memberikan kepuasan.(Fani &Latifah,2012)
2. Bentuk Dukungan Sosial Orang Tua
Cutrona & Russel (dalam Sarafino, 2006) mengemukakan
bentuk-bentuk dukungan sosial yang diterima seseorang antara lain:
1) Dukungan emosional dan harga diri (emotional & esteem support).
Dukungan Emosional dapat berupa ungkapan empati, perhatian, kepedulian,
dan ungkapan penghargaan yang positif terhadap individu yang
bersangkutan.
2) Dukungan instrumental (intangible atau instrumental support).
Dukungan ini berupa bantuan langsung atau uang yang dapat membantu
dalam pekerjaan dan kondisi stress individu yang menerima
18
Dukungan berupa nasehat, pengarahan, umpan balik atau masukan
mengenai apa yang dilakukan individu yang bersangkutan
4) Dukungan pertemanan (network companionship).
Merupakan bentuk dukungan berupa kesediaan orang lain untuk
menghabiskan waktu bersama, memberikan perasaan keanggotaan dalam
suatu kelompok yang memiliki hobi atau kegiatan sosial yang sama.
Bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh House, dkk.,
(dalam sulistyawati,2010) dan Cobb, dkk., (dalam sulistyawati,2010), yaitu:
1) Emotional support, ditunjukkan melalui ekspresi empati, perhatian, dan
kepedulian terhadap seseorang, membuat seseorang merasa nyamanan,
memiliki keyakinan, merasa bagian dari orang lain, dan dicintai.
2) Esteem support, ditunjukkan melalui ekspresi orang lain tentang pandangan positif terhadap seseorang, dorongan atau persetujuan terhadap gagasan atau
perasaan seseorang, dan membandingkan hal yang positif antara seseorang
dengan orang lain.
3) Instrumental support, melibatkan bantuan langsung seperti memberikan
atau meminjamkan uang atau membantu dengan mengerjakan tugas-tugas.
4) Informational support, meliputi memberi nasihat, arahan, saran, atau umpan
balik tentang apa yang dilakukan seseorang.
19
3. Dimensi Dukungan Sosial Orang Tua
Menurut Taylor (2003), dukungan sosial di bedakan menjadi 4 jenis atau
dimensi yaitu:
1) Dukungan emosional, artinya dukungan dalam bentuk perhatian secara
emosional yang diterima seseorang dari orang lain berupa kehangatan,
empati, kepedulian, dan perhatian, sehingga seseorang merasa diperhatikan
oleh orang lain.
a. Merasa mendapat kehangatan
b. Merasa mendapat empati
c. Merasa mendapatkan kepedulian
d. Merasa mendapat perhatian
2) Dukungan penghargaan, artinya dukungan pada seseorang dari orang lain
dalam bentuk penghargaan positif, dorongan untuk maju, persetujuan
dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif dengan
orang lain.
a. Merasa mendapat penghargaan positif
b. Merasa mendapat dorongan untuk maju
c. Merasa mendapatkan perasaan individu
d. Merasa mendapatkan perbandingan positif dengan orang lain
3) Dukungan instrumental, artinya dukungan yang diterima seseorang dari
orang lain dalam bentuk bantuan nyata yang berupa bantuan materi,
pelayanan, pembarian barang-barang, serta bantuan finansial.
20
b. Merasa mendapatkan pelayanan
c. Merasa mendapatkan barang-barang
d. Merasa mendapatkan bantuan finansial
4) Dukungan informatif, artinya dukungan yang diterima seseorang dari orang
lain yang mencakup memberikan pemberia nasehat, petunjuk-petunjuk,
saran-saran, atau umpan balik sehingga individu dapat membatasi
masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan
masalahnya.
a. Merasa mendapakan nasehat
b. Merasa mendapatkan petunjuk-petunjuk
c. Merasa mendapatkan Saran-saran
Myers (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial diperoleh dari
orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan individu seperti,
keluarga,anak, teman atau anggota organisasi. Senada dengan Myers
menurut Rodin & Salovey (dalam Smet, 1994) dukungan sosial yang
terpenting adalah berasal dari orang tua atau keluarga.
C.Hubungan Task Commitment Menyelesaikan Skripsi Dengan Dukungan
Sosial Orang Tua
Task commitment atau pengikatan diri terhadap tugas atau tanggung jawab terhadap tugas adalah suatu bentuk halus dari motivasi (Renzulli,dalam Syarifah
dkk,2011). Hawadi (dalam Firmanto,2013) menyatakan bahwa “motivasi biasanya
21
pada organisme, tanggung jawab energi tersebut ditampilkan pada tugas yang
spesifik”. Task commitment sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai
komitmen pada tugas. Prilaku aktual dari task commitment adalah sebagai bentuk
ketekunan, keuletan kerja keras, latihan yang terus-menerus, percaya diri dan
suatu keyakinan dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan
penting.
Faktor yang mempengaruhi task commitment menurut Syariah,dkk (2011)
adalah faktor lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Salah satu faktor
terbesar yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengerjakan tugas adalah
faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan lingkungan dimana
mahasiswa itu bergaul dan melakukan berbagai aktivitas sosial, seperti
berinteraksi dengan teman maupun dengan orang tua dan keluarga.
Myers (2010) menyatakan bahwa dukungan sosial diperoleh dari
orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan individu seperti, keluarga,anak,
teman atau anggota organisasi. Senada dengan Myers menurut Rodin & Salovey
(dalam Smet, 1994) dukungan sosial yang terpenting adalah berasal dari orang tua
atau keluarga. Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan
pertama dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di
dalam lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua.
Karenanya penting bagi pihak terkait untuk dapat saling memahami
dengan baik kebutuhan anak yang ingin diperoleh orang tua maupun dukungan
orang tua untuk menumbuhkan task commitment anak dalam hal ini adalah
22
tersebutlah yang bisa menciptakan task commitment mahasiswa sehingga
memiliki motivasi yang tinggi untuk segera menyelesaikan skripsinya.
D.Kerangka Teoritis
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan
Tinggi. Untuk menyelesaikan pendidikan diperguruan tinngi ini terlebih dahulu
harus menyelesaikan tugas akhir yang dinamakan skripsi. Dalam proses
mengerjakan skripsi tersebut tentunya amahasiswa membutuhkan dukungan sosial
dari orang lain. Menurut Santrock (2002) ada dua sumber dukungan sosial antara
lain: Sumber dukungan sosial yang didapat secara informal dapat diperoleh
melalui dukungan guru, pelatih atau orang dewasa signifikan lainnya. Sumber
dukungan sosial yang didapat secara formal dapat diperoleh melalui orang tua
(bapak ibu), saudara. Orang tua menjad sumber utama dukungan sosial orang tua
karena orang tua yang pertama dikenal.
Namun selain itu mahasiswa juga harus memiliki komitmen dalam
menyelesaikan tugas (task commitment). Task commitment tidak hanya muncul
dari diri mahasiswa itu sendiri tetapi juga muncul dari lingkungan sekitarnya. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi task commitment mahasiswa, salah satunya
adalah pengaruh lingkungan sekitarnya seperti dukungan teman, guru, keluarga
dan yang terpenting adalah dukungan dari orang tua. Dukungan sosial dari orang
tua tentunya erat hubungannya dengan motivasi anak dalam menyelesaikan
studynya. Dukungan yang sangat tinggi dari orang tua akan mendukung
23
Sehingga dapat ditarik kesimpulan dukungan sosial orang tua merupakan
salah satu faktor pembentuk task commitment mahasiswa dalam menyelesaikan
[image:32.595.120.514.193.565.2]skripsinya untuk menyelesaikan gelar S1.
Gambar 1: kerangka teoritik
E.Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan mengenai serangkaian aspek yang
diangkat dalam penelitian yang dilakukan, maka pernyataan dari hipotesis kerja
yang berusaha dibuktikan adalah: “Terdapat pengaruh dukungan sosial orang tua
terhadap task commitment dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa semester 8
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional
1. Identifikasi Variabel
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji
hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan pengidentifikasian
variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. Azwar (2011)
menyatakan bahwa variabel adalah beberapa fenomena atau gejala utama
dan beberapa fenomena lain yang relevan mengenai atribut atau sifat yang
terdapat pada subjek penelitian. Adapun variabel-variabel yang terdapat
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Variabel Terikat (dependent variabel) : komitment terhadap tugas
(Task commitment)
2) Variabel Bebas (independent variabel) : Dukungan sosial orang tua
2. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Task Commitment
Task Commitment adalah kemauan yang berasal dari dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk tekun dan ulet, meskipun
mengalami berbagai rintangan dan hambatan dalam melakukan dan
25
commitment dibagi menjadi 5 dimensi menurut renzulli (dalam
Hawadi,2002) dimenci yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Sikap tangguh,ulet, dan tidak mudah bosan
a) Mendalami bidang tertentu yang ditekuni
b) Memiliki keterlibatan dan rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap bidang yang ditekuni
c) Mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama untuk
menyelesaikan tugas
d) Tidak lekas putus asa saat mengalami kesulitan
b. Mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung
jawab
a) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain
b) Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas
c) Tidak lekas puas atas prestasi yang telah diperoleh
c. Menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko sedang
a) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
orang dewasa
b) Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas dan
kesempurnaan pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain
d. Suka belajar dan mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri
a) Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat
b) Dapat mempertahankan pendapatnya
26
e. Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.
a) Kemampuan menanggapi topic yang mutakhir terkait dengan
bidang yang ditekuni
b) Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni
c) Senang mencari dan memecahkan masalah
2) Dukungan sosial orang tua
Dukungan sosial orang tua adalah suatu kenyamanan, perhatian
penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang tua.
Dukungan sosial dibagi menjadi 4 dimensi menurut Taylor (2003)
dimensi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Dukungan emosional
a) Merasa mendapat kehangatan
b) Merasa mendapat empati
c) Merasa mendapatkan kepedulian
d) Merasa mendapat perhatian
b. Dukungan penghargaan
a) Merasa mendapat penghargaan positif
b) Merasa mendapat dorongan untuk maju
c) Merasa mendapatkan perasaan individu
d) Merasa mendapatkan perbandingan positif dengan orang lain
c. Dukungan instrumental.
a) Merasa memperoleh bantuan materi
27
c) Merasa mendapatkan barang-barang
d) Merasa mendapatkan bantuan finansial
d. Dukungan informatif
a) Merasa mendapakan nasehat
b) Merasa mendapatkan petunjuk-petunjuk
c) Merasa mendapatkan Saran-saran
B.Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditark
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti
itu.(Sugiyono, 2011)
Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas psikologi dan
kesehatan UINSA Surabaya yang berjumlah 103 mahasiswa semster 8
yang sedang menyelesaikan skripsi. Karakteristik subjek penelitian adalah
mahasiswa semester 8 Fakultas psikologi dan kesehatan UINSA Surabaya
yang sedang menyelesaikan skripsi pada semester 8 dan yang sedang
tinggal bersama orang tua. Alasan mengambil populasi dikarenakan di
28
bisa memprogram skripsi, oleh karena itu peneliti memilih populasi
tersebut.
2. Sampel
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari
populasi itu. Untuk itu sampel yang di ambil harus benar-benar
representative atau mewakili (Sugiyono, 2011).
Pada penelitian ini, di ambil sebagian dari populasi yang juga sedang
mengerjakan skripsi di semester 8 dengan menggunkan teknik sampling
purposive. Jumlah mahasiswa semester 8 fakultas psikologi dan kesehatan
yang tinggal dirumah bersama orang tua adalah sebanyak 45 mahasiswa.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
sampling purposive.
Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. (Sugiyono.2011). Pada penelitian ini digunakan
teknik sampling purposive dengan mengambil sampel hanya mahasiswa
29
C.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuisioner atau angket karena metode ini bersifat efektif dengan
memiliki kelebihan seperti waktu untuk mendapatkan data relative lebih
singkat dan memungkinkan diperoleh pengumpulan informasi atau data dalam
jumlah yang besar serta dapat dilakukan sekaligus pada subjek yang besar dan
sifatnya tidak harus personal sehingga responden dapat memberikan data
secara objektif dan cepat.
Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu; skala komitmen terhadap
tugas (task commitment) dan skala dukungan sosial orang tua.
Pembuatan skala ini dikonstruksikan sendiri oleh peneliti berdasarkan
skala likert dengan penilaian sebagai berikut; untuk pernyataan yang favorable
nilai 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju (SS), nilai 4 untuk jawaban
setuju (S), nilai 3 untuk jawaban ragu-ragu (R), nilai 2 untuk jawaban tidak
setuju (TS), dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Sebaliknya nilai1 akan diberikan untuk pernyataan yang unfavorable
dengan jawaban sangat setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban setuju (S), nilai 3
untuk jawaban ragu-ragu (R), nilai 4 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan nilai
5 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
1. Skala Task Commitment
Skala ini disusun berdasarkan dimensi task commitment yang
[image:39.595.75.553.138.752.2]
30
Tabel 1: Blue Print skala task commitment
No Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah
1 Sikap Tangguh, ulet dan tidak mudah bosan
1) Mendalami bidang tertentu yang ditekuni
1,45,68 16,50,66 6
2) Memiliki keterlibatan dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bidang yang ditekuni
17, 31 2,36 6
3) Mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama untuk menyelesaikan tugas
3,42, 18,39 6
4) Tidak lekas putus asa saat mengalami kesulitan
19,51 4,56 4
2 Sikap mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung
jawab
1) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain
5,55,74 20,60,76 6
2) Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas
21,35,65 6,32,70 6
3) Tidak lekas puas atas prestasi yang telah diperoleh
7,41,67 22,44,64 6
3 Menetapkan aspirasi dan tujuan yang realistis dengan resiko sedang
1) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa
23,57 8,52 4
2) Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas dan kesempurnaan pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain
9,43,63 24,40,69 6
4 Sikap suka belajar dan memiliki
hasrat untuk meningkatkan diri
1) Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat
25,53,73 10,58,75 6
2) Dapat mempertahankan pendapatnya
11,33 26,37 4
3) Menetapkan standar kerja yang tinggi
27,48,71 12,46,62 6
5 Hasrat untuk berhasil dalam bidan akademis
1) Kemampuan menanggapi topic yang mutakhir terkait dengan bidang yang ditekuni
13,59 28,54 4
2) Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni
31
3) Senang mencari dan memecahkan masalah
15,38,61 30,34,72 6
2. Skala dukungan sosial orang tua
Skala ini disusun berdasarkan dimensi dukungan sosial orang tua yang
[image:40.595.59.544.280.706.2]diuraikan oleh Taylor.
Tabel 2: Blue Print skala dukungan sosial orang tua
No .
Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah
1 Dukungan emosional 1) Merasa mendapat kehangatan
7,23,51 20,28,55 6
2) Merasa mendapat empati
31,41,63 2,22,61 6
3) Merasa mendapat kepedulian
9,15,53 30,40,56 6
4) Merasa mendapat perhatian
25,33,57 12,32,52 6
2 Dukungan penghargaan
1) Merasa mendapat penghargaan positif
5,19,76 4,14,74 6
2) Merasa mendapat dorongan untuk maju
3,11,60 24,44,54 6
3) Merasa mendapat perbandingan positif dengan orang lain
1,37,73 6,16,71 6
3 Dukungan instrumental
1) Merasa memperoleh bantuan materi
21,39,70 36,46,64 6
2) Merasa mendapat pelayanan
13,27,75 8,38,72 6
3) Merasa mendapat barang-barang
29,34,66 26,49,68 6
4 Dukungan informatif 1) Merasa mendapat nasehat
18, 43,62 10,50,59 6
2) Merasa mendapat petunjuk-petunjuk
48,58,69 35,67,78 6
3) Merasa mendapat sarana-sarana
32
D.Validitas Dan Reliabilitas
Uji coba aitem ini dilakukan pada tanggal 9 Juli 2015 dibeberapa Fakultas
di UINSA Surabaya, dengan jumlah subjek 35 mahasiswa. Dari Fakultas Adab
& Humaniora 8 mahasswa, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan 7 mahasiswa,
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi 10 mahasiswa , Fakultas Ilmu Sosial &
Politik 2 mahasiswa Dan Fakultas EkonomiBisnis 8 mahasiswa.
1. Validitas
Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan
sejauh mana aitem-aitem yang ada dalam alat ukur seseuai dengan variabel
yang akan diukur (Hadi, 2000). Validitas isi dalam penelitian ini diperoleh
melalui konsultasi peneliti dengan dosen pembimbing sebagai professional
judgment.
Dalam menentukan validitas pada kuesioner tentang dukungan
sosial orang tua berikut akan digunakan bantuan program SPSS 16.0 for
Windows. Jika pengaruh aitem dengan total aitem didapatkan probabilitas
(P) < 0,05 berarti signifikan, maka aitem tersebut dinyatakan valid.
Sebaliknya jika (P) > 0,05 berarti tidak signifikan, atau dapat dikatakan
bahwa aitem tersebut tidak valid atau gugur.
1) Uji Daya Diskriminasi Item Task Commitment
Dari 76 aitem skala kepercayaan diri yang telah diuji cobakan
pada 35 subjek uji coba, maka diperoleh item yang aitem yang memiliki
33
2,5,7,9,10,11,13,15,22,25,26,28,29,30,31,32,33,34,36,39,41,42,43,44,46,
47,48,49,50,54,55,56,58,59,60,61,63,64,65,66,67,68,69,72,73,74. Dan
aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah sebanyak 28 aitem yaitu
nomor 1,3,4,6,8,12,14,16,17,18,19,20,21,23,24,27,35,37,38,40,45,51,52
,53,57,62,70,71,75,76. Hasil dari uji daya diskriminasiaitem yang telah
dilakukan terhadap aitem-aitem skala kepercayaan diri adalah sebagai
[image:42.595.124.502.253.758.2]berikut:
Tabel 3: Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala Task Commitment
Item Corrected Item Total Correlation
Indeks Diskriminasi
Keterang an
Aitem 1 0,009 0.3 Tidak Valid Aitem 2 0,459 0.3 Valid
Aitem 3 -0,353 0.3 Tidak Valid Aitem 4 0,203 0.3 Tidak Valid Aitem 5 0,643 0.3 Valid
Aitem 6 -0,177 0.3 Tidak Valid Aitem 7 0,364 0.3 Valid
Aitem 8 0,215 0.3 Tidak Valid Aitem 9 0,542 0.3 Valid
Aitem 10
0,455
0.3 Valid Aitem
11
0,444
0.3 Valid Aitem
12
0,105
0.3 Tidak Valid Aitem
13
0,449
0.3 Valid Aitem
14
0,292
34
Aitem 15
0,442
0.3 Valid Aitem
16
-0,087
0.3 Tidak Valid Aitem
17
-0,094
0.3 Tidak Valid Aitem
18
-0,533
0.3 Tidak Valid Aitem
19
0,271
0.3 Tidak Valid Aitem
20
0,241
0.3 Tidak Valid Aitem
21
-0,069
0.3 Tidak Valid Aitem
22
0,451
0.3 Valid Aitem
23
0,020
0.3 Tidak Valid Aitem
24
0,122
0.3 Tidak Valid Aitem
25
0,505
0.3 Valid Aitem
26
0,379
0.3 Valid Aitem
27
0,189
0.3 Tidak Valid Aitem
28
0,455
0.3 Valid Aitem
29
0,343
0.3 Valid Aitem
30
0,677
0.3 Valid Aitem
31
0,317
0.3 Valid Aitem
32
0,318
0.3 Valid Aitem
33
0,672
0.3 Valid Aitem
34
0,317
0.3 Valid Aitem
35
0,266
0.3 Tidak Valid Aitem
36
0,380
35
Aitem 37
-0,106
0.3 Tidak Valid Aitem
38
-0,316
0.3 Tidak Valid Aitem
39
0,376
0.3 Valid Aitem
40
0,195
0.3 Tidak Valid Aitem
41
0,593
0.3 Valid Aitem
42
0,332
0.3 Valid Aitem
43
0,597
0.3 Valid Aitem
44
0,389
0.3 Valid Aitem
45
0,258
0.3 Tidak Valid Aitem
46
0,327
0.3 Valid Aitem
47
0,421
0.3 Valid Aitem
48
0,326
0.3 Valid Aitem
49
0,579
0.3 Valid Aitem
50
0,577
0.3 Valid Aitem
51
0,159
0.3 Tidak Valid Aitem
52
0,251
0.3 Tidak Valid Aitem
53
0,256
0.3 Tidak Valid Aitem
54
0,377
0.3 Valid Aitem
55
0,606
0.3 Valid Aitem
56
0,187
0.3 Tidak Valid Aitem
57
0,401
0.3 Valid Aaitem
58
0,496
36
Aitem 59
0,528
0.3 Valid Aitem
60
0,361
0.3 Valid
Aitem 61
0,260
0.3 Tidak Valid Aitem
62
0,631
0.3 Valid Aitem
63
0,446
0.3 Valid Aitem
64
0,451
0.3 Valid Aitem
65
0,373
0.3 Valid Aitem
66
0,512
0.3 Valid Aitem
67
0,618
0.3 Valid Aitem
68
0,697
0.3 Valid Aitem
69
0,200
0.3 Tidak Valid Aitem
70
-0,493
0.3 Tidak Valid Aitem
71
0,316
0.3 Valid Aitem
72
0,510
0.3 Valid
Aitem 73
0,450
0.3 Valid Aitem
74
0,022
0.3 Tidak Valid Aitem
75
0,206
0.3 Tidak Valid
2) Uji Daya Diskriminasi Item dukungan sosial orang tua
Dari 78 aitem skala kepercayaan diri yang telah diuji cobakan pada
35 subjek uji coba, maka diperoleh item yang aitem yang memiliki daya
diskriminasi tinggi sebanyak 49 aitem yaitu aitem nomor
37
36,40,41,42,43,44,48,50,51,52,53,54,5560,61,63,64,65,67,71,72,73,74,76,
77. Dan aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah sebanyak 29 aitem
yaitu nomor 1,5,7,8,11,14,17,23,25,27,34,35,37,38,39,45,47,49,56,57,58,
59,62,66,68,69,70,75,78. Hasil dari uji daya diskriminasiaitem yang telah
dilakukan terhadap aitem-aitem skala kepercayaan diri adalah sebagai
[image:46.595.96.528.228.743.2]berikut:
Tabel 4: Uji Indeks Diskriminasi Aitem Skala Dukungan soial orang tua
Item Corrected Item Total Correlation Indeks Diskriminasi Keterangan
Aitem 1 0,186 0.3 Tidak Valid
Aitem 2 0,371 0.3 Valid
Aitem 3 0,540 0.3 Valid
Aitem 4 0,433 0.3 Valid
Aitem 5 0,207 0.3 Tidak Valid
Aitem 6 0,523 0.3 Valid
Aitem 7 0,016 0.3 Tidak Valid
Aitem 8 -0,443 0.3 Tidak Valid
Aitem 9 0,400 0.3 Valid
Aitem 10 0,327 0.3 Valid
Aitem 11 0,250 0.3 Tidak Valid
Aitem 12 0,614 0.3 Valid
Aitem 13 0,535 0.3 Valid
Aitem 14 0,281 0.3 Tidak Valid
Aitem 15 0,319 0.3 Valid
38
Aitem 17 0,079 0.3 Tidak Valid
Aitem 18 0,315 0.3 Valid
Aitem 19 0,551 0.3 Valid
Aitem 20 0,493 0.3 Valid
Aitem 21 0,369 0.3 Valid
Aitem 22 0,498 0.3 Valid
Aitem 23 0,151 0.3 Tidak Valid
Aitem 24 0,305 0.3 Valid
Aitem 25 0,120 0.3 Tidak Valid
Aitem 26 0,355 0.3 Valid
Aitem 27 -0,165 0.3 Tidak Valid
Aitem 28 0,548 0.3 Valid
Aitem 29 0,383 0.3 Valid
Aitem 30 0,655 0.3 Valid
Aitem 31 0,542 0.3 Valid
Aitem 32 0,665 0.3 Valid
Aitem 33 0,422 0.3 Valid
Aitem 34 0,277 0.3 Tidak Valid
Aitem 35 0,101 0.3 Tidak Valid
Aitem 36 0,549 0.3 Valid
Aitem 37 0,081 0.3 Tidak Valid
Aitem 38 0,260 0.3 Tidak Valid
Aitem 39 0,226 0.3 Tidak Valid
Aitem 40 0,520 0.3 Valid
Aitem 41 0,619 0.3 Valid
39
Aitem 43 0,642 0.3 Valid
Aitem 44 0,468 0.3 Valid
Aitem 45 0,142 0.3 Tidak Valid
Aitem 46 0,447 0.3 Valid
Aitem 47 0,038 0.3 Tidak Valid
Aitem 48 0,394 0.3 Valid
Aitem 49 -0,018 0.3 Tidak Valid
Aitem 50 0,368 0.3 Valid
Aitem 51 0,435 0.3 Valid
Aitem 52 0,440 0.3 Valid
Aitem 53 0,320 0.3 Valid
Aitem 54 0,513 0.3 Valid
Aitem 55 0,343 0.3 Valid
Aitem 56 0,221 0.3 Tidak Valid
Aitem 57 0,147 0.3 Tidak Valid
Aaitem 58 -0,111 0.3 Tidak Valid
Aitem 59 0,081 0.3 Tidak Valid
Aitem 60 0,490 0.3 Valid
Aitem 61 0,563 0.3 Valid
Aitem 62 0,253 0.3 Tidak Valid
Aitem 63 0,519 0.3 Valid
Aitem 64 0,573 0.3 Valid
Aitem 65 0,458 0.3 Valid
Aitem 66 0,173 0.3 Tidak Valid
Aitem 67 0,304 0.3 Valid
40
Aitem 69 -0,386 0.3 Tidak Valid
Aitem 70 0,205 0.3 Tidak Valid
Aitem 71 0,317 0.3 Valid
Aitem 72 0,359 0.3 Valid
Aitem 73 0,360 0.3 Valid
Aitem 74 0,436 0.3 Valid
Aitem 75 0,217 0.3 Tidak Valid
Aitem 76 0,400 0.3 Valid
Aitem 77 0,355 0.3 Valid
Aitem 78 0,146 0.3 Tidak Valid
1. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata Reliability yang memiliki nama lain
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi dan kestabilan.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu mampu memberikan hasil
ukur yang terpercaya atau disebut sebagai reliable (Azwar,2011)
Reliabilitas dilakukan dengan konsistensi internal yaitu menggunakan
teknik Cronbach Alpha dengan tujuan mengukur penyimpangan skor yang
terjadi karena faktor waktu pengukuran atau faktor perbedaan subyek pada
waktu pengukuran yang sama (Azwar,2008). Pengujian reliabilitas dilakukan
[image:49.595.95.528.115.534.2]dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.
Tabel 5: Rangkuman hasil reliabilitas
Skala &URQEDFK¶V Alpha
N Of Item
41
Berdasarkan nilai koefisien FURQEDFK¶V DOSKD untuk skala task
commitment sebesar 0.887 dan nilai koefisien FURQEDFK¶V DOSKDuntuk
skala dukungan sosial orang tua sebesar 0.919, maka instrumen task
commitment dan dukungan sosial orang tua tersebut dinyatakan sangat
reliabel artinya semua aitem-aitem tersebut reliabel sebagai instrumen
pengumpulan data pada task commitment dan dukungan sosial orang tua.
Akan tetapi ada 1 indikator task commitment yang tidak terwakili,
sehingga dilakukan modifikasi instrument sehingga menambahkan
[image:50.595.67.557.204.761.2]instrument baru untuk penelitian ini dan dibuatkan blue print yang baru.
Tabel 6: Blue Print baru skala task commitment
No Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah
1 Sikap Tangguh, ulet dan tidak mudah bosan
Mendalami bidang tertentu yang ditekuni
36 23,34 3
Memiliki keterlibatan dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bidang yang ditekuni
40 1,16 3
Mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama untuk menyelesaikan tugas
42 45 2
Tidak lekas putus asa saat mengalami kesulitan
48 26 2
2 Sikap mandiri, tidak memerlukan dorongan dari luar, dan bertanggung
Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain
2,25,39 29 4
Keyakinan diri mampu menyelesaikan tugas
33 41 2 Dukungan Sosial
Orang Tua
42
jawab Tidak lekas puas atas prestasi yang telah diperoleh
3,17,35 9,19,32 6
3 Menetapkan aspirasi dan tujuan yang realistis dengan resiko sedang
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa
46 43 2
Mampu mengembangkan rasa keindahan, kualitas dan kesempurnaan pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain
4,18,31 36 4
4 Sikap suka belajar dan memiliki
hasrat untuk meningkatkan diri
Senang dan rajin belajar dengan penuh semangat
10,38 5,27 4
Dapat mempertahankan pendapatnya
6,14 47 3
Menetapkan standar kerja yang tinggi
44 20 2
5 Hasrat untuk berhasil dalam bidan akademis
Kemampuan menanggapi topic yang mutakhir terkait dengan bidang yang ditekuni
7,28 11,24 4
Kemampuan mengenali masalah pada bidang yang ditekuni
12,21 22 3
Senang mencari dan memecahkan masalah
[image:51.595.69.553.113.780.2]8,30 13,15,37 5
Tabel 7: Blue Print baru skala dukungan sosial orang tua
No .
Dimensi Indicator Favourable Unfavourable Jumlah
1 Dukungan emosional Merasa mendapat kehangatan
31 13,18,35 4
Merasa mendapat empati 20,25,38 1,14,37 6 Merasa mendapat
kepedulian
5,9,33 19,24 5
Merasa mendapat perhatian
22 7,21,32 4
2 Dukungan penghargaan
Merasa mendapat penghargaan positif
12,45 3,44 4
Merasa mendapat dorongan untuk maju
2,36 16,28,34 5
Merasa mendapat perbandingan positif dengan orang lain
43 4,10,42 4
3 Dukungan instrumental
Merasa memperoleh bantuan materi
43
Merasa mendapat pelayanan
8 47 2
Merasa mendapat barang-barang
49 17 2
4 Dukungan informatif Merasa mendapat nasehat 11, 27 6,30 4 Merasa mendapat
petunjuk-petunjuk
48 41 2
Merasa mendapat sarana-sarana
40 26,46 3
E.Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik statistic analisis product moment
dari persona. Teknik ini digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh
dukungan sosial orang tua terhadap task commitment. Penggunaan analisis
product moment dikarenakan data yang digunakan adalah data parametric.
Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for
windows.
Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi atau prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas, dengan
maksud agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran
yang seharusnya ditarik (Hadi, 2000).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian
ini terdistribusi secara normal atau tidak. Data yang layak digunakan
sebagai data penelitian adalah data yang terdistribusi secara normal.Uji
44
digunakan bahwa apabila signifikansi > 0.05 maka dikatakan distribusi
normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansinya < 0.05 maka
dikatakan distribusi tidak normal (Azwar, 2011).
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
dukungan sosial orang tua dan task commitment memiliki hubungan
yang linier, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu, uji
linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi
penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Kaidah yang digunakan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat adalah jika p > 0.05 maka hubungannya linier, jika p <
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dukungan sosial orang tua terhadap task commitment
mahasiswa.
Hasil yang ditemukan bahwa task commitment lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor tugas,peluang
peningkatan,keamanan,cita-cita, tekad,dominasi diri,timbale balik, persepsi
terhadap diri, persepsi terhadap peran dan tugasnya sebagai mahasiswa.
B. Saran
1. Bagi subjek penelitian
Mahasiswa diharapkan dapat mempertahankan task commitment yang
telah dimilikinya. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat lebih terbuka
terhadap orang tua mengenai kesulitan yang diahadapi dalam proses
menyelesaikan skripsi. Hal ini dilakukan agar orang tua dapat lebih
memahami kesulitan yang dialami anak dalam menyelesaikan
55
2. Bagi Orang Tua
Orang tua perlu memberikan dukungan sosial dengan intensitas yang
lebih tinggi dengan anak. Dukungan sosial ini efektif untuk
memberikan dan memunculkan semangat baru sehingga dukungan
sosial orang tua yang diberikan kepada anak dapat memunculkan task
commitment yang baik untuk pendidikan anak. Khususnya anak yang sedang menyelesaikan skripsi. Diharapkan orang tua juga dapat
menjadi tempat anak berkeluh kesah sehingga dapat mengetahui
kesulitan yang dialami anak.
3. Bagi Pendidik
Pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif
sehingga dapat menimbulkan task commitment mahasiswa dalam
mengerjakan skripsi. Selain itu pendidik juga diharapkan sesegera
mungkin mengoreksi dan mengembalikan pekerjaan mahasiswa
disertai denagn revisi yang harus diperbaiki agar mahasiswa
mengetahui kebenaran dan kesalahannya, serta mudah untuk
mengetahui pada bagian mana harus diperbaiki.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian serupa
hendaknya dapat lebih mendalam dalam menemukan permasalahan
56
dengan mahasiswa semester 8 maupun orang tua. Selain itu juga lebih
mempertimbangkan orang-orang yang paling berpengaruh bagi
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi serta faktor-faktor lain yang
lebih mempengaruhi task commitment. Kemudian dalam pembuatan
instrument hendaknya tidak terlalu banyak aitem yang digunakan
untuk lebih memudahkan responden. Kemudian untuk data demografis
responden agar lebih diperjelas dan diperluas seperti jarak tempuh dari
57
DAFTAR PUSTAKA
Atnafu,Mulugeta.(2012). Motivation, Social Support, Alienation from the School
and their Impact on Students’ Achievement in Mathematics: The Case of Tenth Grade Students.Ethiopia:Ethiop. J. Educ. & Sc. Vol. 8,No. 2
Azwar, Saifuddin. Cetakan Pertama (2011), Reliabilitas dan Validitas.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baron, R. A., & Byrne, D. (2000). Social psychology (9th edition). Massachusetts:
Allyn & Bacon.
Chernis, C., & Goleman, D. (2001). The emotionally intellige