Indek'...
S
e1uc&cL
Kodeg
LEMBAR DISPOSISI / CATATAN
DINAS KOMUNlKASI, INFORMATlKA DAN KEHUMASAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Tanggal Masuk :
J?
~pr;
..:..
~q!J..
.
~3 b,?;o
Hal/lsi Ringkas
·~\7;Y.0.~~i::::~o/?~u.~~~~
... Tgl./Nomor Surat Asa I
·
!ftf~~iifJ/IgiP.lVJJ]~~/JC
.
.
~
d0.
L
~
..
KPf!l.V?!!.
O'.'!f"'Y.".(2hU
r
£V)a;t ) .
Instruksi /Informasi : Diteruskan / Kepada :
~.~
~~
1. Sekretaris2. Kabid Media Massa
~abid
Informasi Publik 4. Kabid SIM 5. Kabid Infrastruktur Perangkat Lunak 6. Kabid Infrastruktur Perangkat Keras 7. Kabid POSTEL~/~·
~r
..
cf~~~ft~
TL-I
*Caret yang tidak perlu
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan
<61
e
LEMBAR DISPOSISII CATATAN
Tanggal Masuk : ...
?5...A.\J::.:. ...?Q.1.1
:
.I\9.I~II..~.I.
..
}.~9.f.'.~'JA..~I. ~~.~.AT K~
:~.~7.~}.~ ~.2..t.Z
~
Indek
AL
@
Hall isi Ringkas
Tgl./Nomor Surat As a I
: .F..
?p..Y.?mp.~.:j,.C?.o...B.~.9.:j.,+...
R.'?:p.!?.t. ..
~.q.c?.r.q.J.'?:~.~.~.~: ..1.o..
A.~.8 ~.QJJ.t 1.??JKrf..IV"JJJI.?Q.~.!
..
: &.9.;1,..:j, . Instruksi Iinformasi •
b~~1v
-fMt0
f
Kepada:Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
~:~~::~ ~.i.~.~.~.~.~~~.~~~~~.~~.~.~.~~
..~.i.~~~~~~i.~.~.~
..N.4
S.~.f.
?Q.l.l
~
..
• Coret yang tidak perluKEPADA: GUBERNUR PROVINSI OKI JAKARTA Ringkasan surat I disposisi
PENYAMPAIAN HASIL RAPAT KOORDINASI
SEHUBUNGAN DENGAN TELAH DISELENGGARAKANNYA RAPAT KOORDINASI NASIONAL KOMISI INFORMASI TAHUN 2011 PADA TANGGAL 30 JUNI - 2 JULI 2011 DENGAN INI DAPAT KAMI SAMPAIKAN SURAT KEPUTUSAN KOMISI INFORMASI PUSAT NOMOR: IIKEP/KIPNIll/2011 TENTANG HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KOMISIINFORMASI TAHUN 2011
ATAS PERHATIAN BAPAK DIUCAPKAN TERIMA KASIH
______.--- N
\
loeputi Gubernur Bidang :
D
Asisten:IWakii Gubernur
D
ISekretaris Oaerah0
I
PemerintahanD
I Perekonomian&Adm[J
I Pembangunan&LH0
I
KesmasD
Iinspektorat
D
I
BappedaD
!BPKOD
~
;<c..Lc..?l;,,? V,<e,~~""
KodeI
Tgl. Surat p 10 AGUSTUS 2011 007230KOMISI INFORMASI PUSAT RI No. Urut
JAYARAYA
tD
DARI
IWalikota :
D
I Bupati Kepulauan Seribu '
D
, Oinas
I
\
0
Lembaga Teknis I .'D
Daerah Satpol PP I2 :-
=0 'D
\ j,D
BiroI "
'
RSUO/RSKO J'iii
I \~<
..
D
.
~ \ ' / BUMOI:::::::::::::::
D
I I I SKPO Lainnya~
KOMISIINFORMASI PUSAT
REPUBLIK INDONESIA Jakarta, IOAgustus 2011
007230
Nomor Hal Lampiran
: \1."2.
IKIPNIIII20 11: Penyampaian Hasil Rapat Koordiansi : 1 Bundel
Yang Terhormat
(Daftar nama terlampir) di
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah diselenggarakannya Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi tahun 2011 pada tanggal 30 Juni - 2 juli 2011 dengan ini dapat kami sampaikan Surat Keputusan Komisi Informasi Pusat nom or: IIKEP/KIPIVIII120 11, tentang Hasil Rapat
Koordinasi Nasional Komisi Informasi tahun 2011
Demikian surat ini Kami sampaikan, atas perhatian Bapak Kami mengucapkan terima kasih.
n
r. '.J
G7.\)\\::::t
Ij ~\) 7.5u
2
3 AUG 2011.
~r
b
1
8
Daftar:
1. Ketua OPR RI 2. Ketua MA-RI 3. Ketua UKP4 4. Menteri Kominfo
S. Menteri Menpan dan RB;
&
Gubernur di seluruh Indonesia 7. Ketua KI Provinsi Provo Banten 8. Ketua KI Provinsi Provo Jabar 9. Ketua KI Provinsi Provo Jateng10. Ketua KI Provinsi Provo latim II.Ketua KI Provinsi Provo Lampung
12. Ketua KI Provinsi Provo Sumatera Selatan 13. Ketua KI Provinsi Provo Sulawesi Selatan 14. Ketua KI Provinsi Provo Gorontalo 15. Ketua KI Provinsi Provo Kepulauan Riau 16. Ketua KI Provinsi ProVo DIY
~
~
KOMISIINFORMASI PUSAT
REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN
KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA Nomor: 0 I /KEP/KIP/V1I/20 11
TENTANG
HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KOMISI INFORMASI TAHUN 2011 KETUA KOMISI INFORMASI PUSAT
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang:
a. bahwa Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalakan Undang-Undang nomor ·14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaanya;
b. bahwa untuk mengetahui permasalahan dan dinamika di antara Komisi Informasi Provinsi yang sudah terbentuk dan Pemerintah Daerah Provinsi yang tengah membentuk Komisi Informasi Provinsi;
c. bahwa untuk membangun kesepahaman bersama dalam implementasi Undang-Undang nomor 14 T:ihun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaanya perlu diadakannya rapat koordiansi yang dihadiri 8 (delapan) Komisi Informasi Provinsi dan 15 Pemeritah Daerah Provinsi yang tengah membentuk Komisi Informasi Provinsi;
d. bahwa bedasarkan pertimbagan huruf a, b, dan c perlu di tetapkan hasii Keputusan Ketua Komisi Informasi Tentang HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KOMISI INFORMASI TAHUN 2011;
Mengingat:
I. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48/P' Tahun 2009 tentang Pengangkatan sebagai Anggota Komisi lnformasi Pusat Periode Tahun 2009-2013; 3. Pasal 9 huruf c Surat Keputusan Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia Nomor :
5. Rapat Koordinasi Nasional tanggal 30 Juni - 2juli 2011; Memutuskan:
Menetapkan: Hasil Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi Tahun 20 I I
Pertama: Mengesahkim Berita Acara Rapat Koordinasi Nasional Komisi informasi tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan kembali dan dilakukan perbaikan apabila di ketahui terdapat kekeliruan di kemudian hari.
Ditetapkan di: Jakarta pada tanggal: 5 Juli 2011
Tembusan diberikan kepada Yth: 1. Ketua DPR Rl
2. Ketua MA-RI 3. Ketua UKP4 4. Menteri Kominfo
5. Menteri Menpan dan RB; 6. Menteri Dalam Negeri
7. Gubernur di seluruh Indonesia
8. Ketua KI Provinsi di Seluruh Indoensia 9. Arsip
NOMOR: 1IKEPIKIP/VIII2011
KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA
BERITA ACARA
RAPAT KOORDINASI NASIONAL KOMISI INFORMASI TAHUN 2011
Pada hari Kamis, 30 Juni 20II sampai dengan Sabtu 2 Juli 20II Komisi Informasi Pusat telah melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional dengan tema "Satu Tahun Pelaksanaan UU No 14Tahun 2011 tentang Keterbukaan Informasi Publ ik, di Hotel Saphir Yogyakarta, yang dihadiri 8 (delapan) Komisi Informasi Provinsi dan 15 Provinsi yang tengah membentuk Komisi Informasi Provinsi; Rapat koordinasi nasional memutuskan untuk mensepakati dan mengeluarkan rekomendasi seperti berikut:
Permasalahan
Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana dimandatk1m oleh UU No 14Tahun20II tentang Keterbukaan Informasi, Komisi Informasi telah menghadapi berbagai persoalan yang dibahas dalam Rakornas ini:
1. Telah terbentuk 8 Komisi Informasi Provinsi, namun belum ada standarisasi pembentukan sekretariat Komisi Informasi di daerah.
2. Belum ada dasar hukum yang cukup kuat dalam menentukan standar honorarium bagi Komisioner.
3. Fungsi kesekretariatan Komisi Informasi, tidak hanya memberikan dukungan anggaran dan administratif keuangan namun juga dukungan administratif penyelesaian sengketa informasi yang membutuhkan kompetensi kepaniteraan dan tidak dimiliki kompetensinya oleh satuan kerja di bidang informasi dan komunikasi di Daerah.
4. Intensitas sosialisasi yang tinggi di tengah kelambanan implementasi Permendagri No.
35/20I0 yang mengatur tentang PPID oleh Pemerintah Daerah diperkirakan akan
5. Diperlukan kepastian hukum acara penyelesaian sengketa informasi di Pengadilan dengan mempertimbangkan skema yang cepat agar tidak mereduksi kemanfaatan informasi yang disengketakan.
Pertimbangan
Seluruh Komisi Informasi dan perwakilan satuan kerja daerah yang hadir bersepakat bahwa diperlukan beberapa langkah strategis dan agenda bersama dalam mempercepat pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Upaya mendorong percepatan dilakukan dengan mempertimbangkan pentingnya (i) menyatukan persepsi para pihak tentang UU KIP dan peran Komisi Informasi; (ii) jaminan kualitas dalam pelaksanaan layanan informasi, dan (iii) kesatuan hukum dalam Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Untuk itu diperlukan beberapa langkah strategis yang yang menyangkut beberapa hal berikut:
I. Mempercepat penerapan standar layanan informasi oleh Badan Publik1/
2. Penerapan standar baku administrasi penyelesaian sengketa oleh seluruh Komisi Informasi.
3. Kepastian struktur kelembagaan kesekretariatan Komisi Informasi, termasuk kompetensi personal, dan dukungan administrasi keuangan bagi sektretariat komisi informasi.
4. Memperluas pemahaman di masyarakat tentang UU KIP dan peran Komisi Informasi.
Keputusan& Rekomendasi
A. Bidang Kelembagaan
1. Struktur sekretariat KI Provinsi diusulkan eselon III-A dengan dibantu kasubbag yang menangani urusan umum (perlengkapan, personalia dan keuangan), perencanaan dan program; serta kepaniteraan (administrasi pengaduan dan penyelesaian sengketa) dengan meminta Kementerian Dalam Negeri membuat payung hukum (Permendagri) yang dapat digunakan sebagai rujukan membvat Struktur Organisasi Sekretariat KI Provinsi. Model struktur Organisasi Sekretariat KI Provinsi yang diharapkan adalah sebagai berikut:
• ~ ~...-J"~ ~ ..1'-'-' 'f .lJ"lUI KADIS/KABIRO
I
r
Kabag-Kabag Sekretaris KIPrav f--Kasubag Kasubag Umum Perencanaan&Kasubag
Praqram Kepaniteraan
2. Personalia yang diangkat untuk mengisi jabatan dalam Sekretariat KI Provinsi adalah personalia yang berasal dari Satuan Kerja yang membidangi Komunikasi dan Informatika, dan/atau Dinhubkominfo, dan/atau Biro Kehumasan apabila Satuan Kerja yang membidangi Komunikasi dan Informatika dan/atau Dinhubkominfo tidak ada;
3. Perlunya pengaturan tentang standarisasi pembiayaan APBD yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri untuk pembiayaan Komisi Informasi Provinsi terkait honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang disetarakan dengan eselon II.
4. Kode Etik Komisi'Informasi diusulkan ditetapkan sebagai Kode Etik yang berlaku secara nasional dengan penyempurnaan-penyempurnaan isi kode etik yang mellluat kode etik yudisial karena komisioner KI juga lllenjalankan fungsi peradilan;
5. KI meminta ke seluruh Badan Publik pusatda~ di daerah untuk lllembuat struktur dan menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) paling lambat 20 Agustus 201 I sesuai ketentuan pasal 21 ayat (1) PP No 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publi. Selain itu wajib pula lllelllbuat Peraturan Pimpinan BP tentang Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik di Lingkungan BP; membuat dan menetapkan daftar informasi yang dikecualikan di lingkungan BP; menentukan standart biaya perolehan informasi; membuat SOP layanan informasi; SOP menangani keberatan; serta SOP menangani sengketa informasi.
6. Rakornas menetapkan Rakornas berikutnya dilaksanakan 30 April 2012 dengan tempat yang akan ditentukan kellludian.
5
...---Untuk memberikan layanan penyelesesaian sengketa informasi yang memadai, Rakornas mengamanatkan perl unya diterapkan standar baku adm in istrasi penye\esaian sengketa oleh seluruh Komisi Informasi yang berlaku secara nasional. Untuk itu, Perki No.2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik perlu revisi sebelum diberlakukan sebagai rujukan peraturan yang berlaku secara nasionai. Revisi yang perlu dilakukan, antara lain sbb:
1. Pada Ketentuan Umum, Pasal I angka II PERKI No 2 Tahun 20 I0 ditambahkan mengenai "Kepaniteraan";
2. Pada Pasal 6 ayat 1 PERKI No 2 Tahun 20 I0 dipenjelasan dilengkapi tentang kuasa hukumnya;
3. Pasal 34 PERKI No 2 Tahun 2010 sepakat untuk diputuskan yaitu Mediator Wajib mengusulkan agar kesepakatan para pihak memuat sanksi bagi pihak yang dikemudian hari tidak melaksanakan kesepakatan dan putusan yang telah diambil';
4. Pasal 35 huruf b PERKl No 2 Tahun 20 10 menambahkan substansi bahwa: "para pihak bisa menarik diri setelah mediasi pertama dilakukan atau selama 14 Hari Kerja sejak undangan mediasi pertama";
5. Alur Administrasi Penyelesaian Sengketa Informasi disetujui dengan catatan dapat Disesuaikan dengan kondisi yang ada;
6. Amar Putusan:
a. Yang asli: Bermaterai dan ditandatangan oleh Ketua Majelis Komisioner serta panitera, diparaf oleh Ketua Majelis Komisioner ditiap-tiap lembar.
b. Salinan: Bermaterai dan ditandatangan oleh Panitera & diparaf ditiap-tiap lembar oleh Panitera dan Ketua Majelis, sedangkan Anggota Majelis cukup tertanda (ttd).
C. Bidang Edukasi, Sosialisasi, dan Advokasi
KI menyadari bahwa pemahaman masyarakat tentang keterbukaan informasi yang otentik dalam penyelenggaraan Negara dan penyelenggaraan Badan Publik dan peran Komisi lnformasi perlu terus diupayakan, dan untuk itu Rakomas merekomendasikan hal-hal seperti berikut:
I. Menjadikan tanggal 28 September sebagai "Hari Keterbukaan lnfomasi Publik" yang diperingati secara serentak di tingkat Nasional dan Provinsi;
2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan "keterbukaan informasi di Badan Publik dengan membuat pemeringkatan dan penghargaan kepada Badan Publik di tingkat nasional dan provinsi dalam menerapkan keterbukaan informasi; 3. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan mendorong
simpul-simpul komunitas masyarakat peduli informasi publik di daerah.
6
~ - •• - 0/"'_'b~"~'"-'''""Uae,al IJCllgualan
K.omlsi Intormasi sebagai lembaga ll1andiri yang dapat ll1elaksanakan UU No 14 Tahun 20 I0 dan peraturan pelaksanaannya dengan sebaik-baiknya.
Yogyakarta, 2 Juli 2011 Ketua Komisi A ttd Djoko Tetuko Ketua Komisi B ttd Bona Ventura Ketua Komisi C ttd Dan Satriana Sekretaris Komisi A ttd Anne Friday S Sekretaris KOll1isi B ttd Junaedi Sekretaris KOll1isi C ttd Nurul Amalia
/
Keterangan: Komisi A KOll1isi B Komisi C= Komisi Bidang Kelembagaan
=Komisi Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi
= Komisi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Advokasi