• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA GULA RAFINASI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA PT. MAKASSAR TENE) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODAL DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA GULA RAFINASI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA PT. MAKASSAR TENE) SKRIPSI"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODAL DAN JUMLAH TENAGA KERJA

TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA GULA RAFINASI

KOTA MAKASSAR

(STUDI KASUS PADA PT. MAKASSAR TENE)

SKRIPSI

Oleh

SITTI ARISKA SARI DEWI

NIM 105711111816

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(2)

ii

PENGARUH MODAL DAN JUMLAH TENAGA KERJA

TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA GULA RAFINASI

KOTA MAKASSAR

(STUDI KASUS PADA PT. MAKASSAR TENE)

SKRIPSI

Oleh

SITTI ARISKA SARI DEWI

NIM 105711111816

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(SE) Pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(3)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati

Karya ilmiah ini kupersembahkan

kepada almamater, bangsa dan agamaku

kepada kedua orang tuaku Abdul. Azis dan Juhrah tercinta

serta keluarga dan sahabat-sahabat yang tersayang

yang dengan tulus dan ikhlas selalu berdoa dan membantu

baik moril maupun materil demi keberhasilan penulis

MOTTO

Dalam mencapai kesuksesan besar, kamu harus berani terlebih dahulu untuk memimpikannya, setelah bermimpi segeralah sadar dan wujudkan mimpimu

(4)

iv

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : “Pengaruh Modal dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pengusaha Gula Rafinasi Kota Makassar (Studi Kasus pada PT. Makassar Tene)”

Nama Mahasiswa : Sitti Ariska Sari Dewi No. Stambuk/NIM : 105711111816

Program Studi : Ekonomi Pembangunan Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Manyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diajukan di depan penitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Sabtu tanggal 06 Februari 2021.

Makassar, 08 Februari 2021 Menyetujui,

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi

Ismail Rasulong, SE., MM Hj. Naidah, SE., M.Si

NBM : 903078 NBM : 710561 Pembimbing I Dr. Hj. Arniati, SE., M. Pd NIDN : 0907037104 Pembimbing II Asdar,SE., M.Si NIDN : 0903039102

(5)

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi atas nama Sitti Ariska Sari Dewi, NIM 105711111816, diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0002/SK-Y/60201/091004/2021 tanggal 23 Jumadil Akhir 1442 H / 6 Februari 2021 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 25 Jumadil Akhir 1442 H 08 Februari 2021 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (...) )

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., M.M (...) )

(Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan)

3. Sekretaris : Dr Agus Salim HR, SE., MM (...) ) (Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Hj. Arniati, SE., M. Pd (...)

2. Dr. Ismail Badollahi, SE., M. Si. Ak. CA. CSP (...)

3. Asdar, SE., M. Si (...) )

4. Aulia, S. IP., MM (...) )

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ismail Rasulong, SE., MM NBM : 903078

(6)

vi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sitti Ariska Sari Dewi Stambuk : 105711111816

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Judul Skripsi : Pengaruh Modal dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pengusaha Gula Rafinasi Kota Makassar (Studi Kasus pada PT. Makassar Tene)

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 08 Februari 2021

Yang membuat pernyataan,

Sitti Ariska Sari Dewi

NIM : 105711111816

Diketahui Oleh :

Dekan Ketua Program Studi

Ismail Rasulong, SE., MM Hj. Naidah, SE., M.Si

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pengusaha Gula Rafinasi

Kota Makassar (Studi Kasus Pada PT. Makassar Tene)dan merupakan salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini terutama khususnya kepada kedua orang tua penulis yang selama ini selalu memberikan doa dan dorongan untuk menyelesaikan studi tepat waktu, dan tak lupa penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj Naidah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Asdar SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

5. Ibu Dr. Hj. Arniati, SE., M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak Asdar SE., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

7. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dalam menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Terima kasih kepada bapak Asho bagian HRD yang telah memberikan izin penelitian dan mengambil data yang bersangkutan mengenai penelitian ini. 10. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Ekonomi Pembangunan Angkatan 2016 yang memberi bantuan dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

11. Terima kasih kepada Nurfadilah yang membantu dalam penyusunan Skripsi ini dan memberikan semangat untuk tetap menyelesaikan Skripsi ini.

12. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

(9)

ix

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, Januari 2021

(10)

x

ABSTRAK

Sitti Ariska Sari Dewi, Tahun 2020. Pengaruh Modal dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pengusaha Gula Rafinasi Kota Makassar (Studi Kasus Pada PT. Makassar Tene). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar dibimbing oleh pembimbing I Arniati, dan pembimbing II Asdar.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene di Kota Makassar. Jenis Penelitian adalah kuantitatif. Data yang diolah adalah data modal, tenaga kerja dan pendapatan di PT. Makassar Tene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi di PT. Makassar Tene, ini terlihat dari hasil olah data dimana koefisien regresi sebesar 1,798 dan nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan variabel tenaga kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi di PT. Makassar Tene, ini terlihat dari hasil olah data dimana koefisien regresi sebesar 30374896,634 dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,104 > 0,05).

(11)

xi

ABSTRACT

Sitti Ariska Sari Dewi, Year 2020. The Influence of Capital and Number of Workers on the Income of Makassar City Refined Sugar Entrepreneurs (Case Study at PT. Makassar Tene). Thesis Program of Economic Development Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar. Guided by Supervisor I Arniati and Supervisor II Asdar.

The purpose of this study was to know how the impact of capital and labor total toward the income of refined sugar entrepreneurs at PT. Makassar Tene. This research was quantitative design. The data were capital, labor and income at PT. Makassar Tene. The findings showed that capital variabel has a positive and significant impact to the income of refined sugar entrepreneurs at PT. Makassar Tene in which the regression coefficient data was 1.798 and the significance value (Sig.) was smaller than 0.05 (0.000 < 0.05). Meanwhile,the labor variabel also has positive impact but it was not significantly form to the income of refined sugar entrepreneurs at PT. Makassar Tene in which the regression coefficient data was 30374896.634 with significant score greater than 0.05 (0.104 > 0.05).

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ...

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teori ... 8

1. Teori Produksi ... 8

2. Teori Konsumsi ... 9

(13)

xiii 4. Tenaga Kerja ... 12 5. Pendapatan ... 14 B. Tinjauan Empiris ... 16 C. Kerangka Pikir ... 19 D. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 23

D. Populasi dan Sampel ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31

B. Hasil Penelitian ... 33 C. Pembahasan ... 45 BAB V PENUTUP ... 48 A. Kesimpulan ... 48 B. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA ... 50 DAFTAR LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……….. 16

Tabel 4.1 Modal dalam Proses PT. Makassar Tene Tahun 2018-2020……… 34

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kerja PT. Makassar Tene…………. 35

Tabel 4.3 Pendapatan PT. Makassar Tene Tahun 2018-2020……… 35

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas………. 38

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda………. 41

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)……….. 42

Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan (Uji F)……….. 43

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ….………... 20

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Makassar Tene……. 33

Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas……….. 37

Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot Uji Normalitas………... 37

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….. 53

Lampiran 2 Tabel Data Hasil………. 55

Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas………... 57

Lampiran 4 Hasil Uji Multikolinearitas………. 58

Lampiran 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas……….. 58

Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda………. 59

Lampiran 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)……….. 60

Lampiran 8 Hasil Uji Simultan (Uji F)……….. 60

Lampiran 9 Hasil Uji Parsial (Uji t)……….. 60

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri berbasis perkebunan mempunyai kemampuan dalam pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan juga mendorong perbaikan distribusi pendapatan. Salah satu komoditas yang cukup strategis dan memegang peranan penting di sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional adalah komoditas gula.

Gula (gula pasir) merupakan kebutuhan pokok rakyat yang cukup strategis yaitu sebagai bahan pangan sumber kalori yang menempati urutan keempat setelah padi-padian, pangan hewani serta minyak dan lemak. Sebagai salah satu sumber bahan pemanis utama, gula telah digunakan secara luas dan dominan baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun bahan baku industri pangan.

Realita ini terjadi karena di satu sisi gula mengandung kalori sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi dan sisi lain gula digunakan sebagai bahan pengawet. Sebagai salah satu bahan pangan pokok konsumsi gula selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketergantungan konsumen terhadap konsumsi gula cukup besar karena kecilnya/lemahnya kecenderungan untuk mensubsitusikannya dengan gula buatan nasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan masyarakat, dan pertumbuhan industri pengolahan makanan dan minuman.

(18)

2

Gula merupakan kebutuhan bahan pangan yang sangat penting bagi kebutuhan sehari hari baik rumah tangga maupun industri makanan dan minuman baik yang berskala besar maupun kecil. Gula menjadi sangat penting karena gula mengandung kalori yang dibutuhkan bagi kesehatan dan gula juga digunakan sebagai bahan pemanis utama yang digunakan oleh industri makanan dan minuman (Sugiyanto, 2007).

Gula semut proses pembuatannya lebih panjang yaitu sampai terbentuknya Kristal-kristal gula, kemudian dijemur atau di oven hingga kadar airnya mencapai 3% (Bank Indonesia, 2008).

Gula semut merupakan diversifikasi produk gula merah yang terbentuk butiran kecil (granulasi) berdiameter antara 0,8-1,2 mm. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa atau pohon aren (enau). Kedua pohon ini termasuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing secara umum gula semut juga disebut palm sugar.

Gula semut memiliki beberapa kelebihan dari gula cetak antara lain yaitu lebih mudah larut, daya simpan lebih lama, bentuknya lebih menarik, pengemasan dan pengangkutan lebih mudah, mudah di perkaya dengan bahan lain seperti rempah-rempah, iodium dan vitamin A atau mineral (Mustaufik dan Dwianti, 2007), serta harga yang lebih tinggi dari pada gula cetak.

Proses pembuatan gula semut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu gula semut yang dibuat dari nila kelapa dan gula kelapa cetak. Pada prinsipnya proses produksi gula kelapa Kristal meliputi : proses pengaturan pH dan penyaringan nira atau pemilihan gula cetak, pemanasan/pemasakan

(19)

nira atau larutan gula, proses solidifikasi, proses granulasi /kristalisasi, pengayakan, pengeringan, dan pengemasan (Mustaufik dan Haryanti, 2006).

Gula Semut memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan gula (bahan pemanis) nasional yang selama ini sebagian besar masih impor dan juga berpeluang untuk masuk di pasaran luar negeri (ekspor) seperti ke singapura, jepang, Hongkong, USA dan jerman. Berdasarkan survei pasar, permintaan gula untuk ekspor sangat besar sekitar 400 ton/tahun dan baru terpenuhi sekitar 50% dari total permintaan (Pragita, 2010).

Produk berupa gula kelapa dan gula semut sangat aman dikonsumsi secara langsung, karena dalam prosesnya tanpa menggunakan bahan kimia dan apabila dilihat dari aspek lingkungannya pada proses pembuatan gula ini tidak mencemari lingkungan. Oleh sebab itu gula semut banyak digunakan dan dikonsumsi sebagai pemanis minuman, bahan pemanis kue, industri perhotelan dan pabrik kecap sebagai bahan campuran pembuatan kecap. Dewasa ini bahan pangan yang bersifat alami/organik banyak diminati, karena berdampak baik untuk kesehatan.

Pembuatan gula semut secara tradisional menghasilkan keseragaman butiran yang rendah, sehingga perlu meningkatkan efisiensinya dengan menggunakan alat mekanis. Pembuatan gula semut menggunakan disc mill bertujuan untuk meningkatkan keseragaman ukuran butiran gula semut yang dihasilkan dan meningkatkan produktivitas hasil.

Proses manual akan digantikan dengan teknologi mesin penggiling atau pengecilan ukuran. Prinsip kerja mesin ini adalah menggerus bahan dengan gaya tekan dan gesekan antara dua piringan yang satu berputar dan yang lainnya tetap. Menurut Sumariana (2012), Kecepatan putaran mesin

(20)

4

(rpm) sangat berpengaruh terhadap hasil penggilingan. Proses penggilingan juwawut menggunakan disc mill dengan kecepatan putar yang paling tinggi menghasilkan ukuran diameter partikel yang lebih kecil diantara kecepatan Putar lainnya.

Gula merupakan karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula biasanya diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan ataupun minuman. Gula juga memiliki manfaat sebagai sumber kalori bagi masyarakat selain dari beras, jagung dan umbi-umbian sehingga gula digunakan sebagai bahan makanan pokok. Kebutuhan akan gula dari setiap negara tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, tetapi gula juga merupakan bahan pemanis utama yang digunakan sebagai bahan baku pada industri makanan dan minuman.

Semakin lama permintaan masyarakat akan gula terus meningkat. Hal ini disebabkan karena perkembangan penduduk yang semakin meningkat dan semakin banyaknya industri yang menggunakan gula sebagai bahan baku. Meningkatnya konsumsi masyarakat akan gula sebaiknya disertai dengan meningkatnya produksi gula. Permintaan gula nasional selalu mengalami perubahan dan bahkan mengalami kenaikan seiring dengan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin bertambah setiap tahun.

Salah satu perusahaan yang memproduksi gula di Indonesia yaitu PT Makassar Tene. PT Makassar Tene adalah salah satu perusahaan yang memproduksi gula rafinasi dengan kualitas tinggi. Gula rafinasi yang di produksi yaitu Gula Kristal Rafinasi (R1 kasar dan halus) dan Gula Kristal Putih (GKP).

(21)

Tentunya, perusahaan ini juga memperhatikan tentang kualitas produk yang dibuat dan membutuhkan analisis pengendalian kualitas statistik agar barang yang diproduksi sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas gula rafinasi seperti Mean Aperture Grain Size (MA), Coefficient Variance (CV), warna (colour), kadar abu (ash), polarisasi, kadar air (moisture), reducing sugar, dan sedimen. Bermacam-macam langkah untuk perbaikan kualitas harus dilakukan mulai dari segi bahan baku, efisiensi perusahaan dalam mengolah bahan baku, manajemen, proses produksi, dan lain lain.

Pengendalian kualitas penting dilakukan perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Disamping itu, pengendalian kualitas dilakukan untuk mencapai target penjualan sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Sumber daya manusia juga sangat berperan penting dalam produksi, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang bertalenta sudah menjadi kebutuhan utama dan semua karyawan secara individual tetap dituntut untuk berkontribusi demi kemajuan perusahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan pada perusahaan.

Modal merupakan faktor pendukung dalam kegiatan usaha karena merupakan kebutuhan utama bagi seorang pengusaha dalam menjalankan usaha baik pada saat memulai, pengembangan maupun pada saat penurunan usaha. Modal mempunyai peranan penting yang akan menentukan peningkatan pendapatan usaha dari pengusaha karena, tersedianya modal yang cukup akan mempengaruhi kelancaran dan pengembangan usaha yang dijalankan.

(22)

6

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Modal, dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap

Pendapatan Pengusaha Gula Rafinasi Kota Makassar (Studi Kasus : PT.

Makassar Tene)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah modal berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene di Kota Makassar ?

2. Apakah jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene di Kota Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene di Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene di Kota Makassar.

(23)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam melakukan penelitian serta sebagai pembanding antara materi yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di dalam industri. 2. Manfaat Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus dan acuan bagi pembaca serta dapat memberikan referensi bagi pihak perpustakaan sebagai bahan bacaan dan dapat menambah ilmu pengetahuan sehingga pembaca mendapatkan referensi untuk penelitian, khususnya dalam pengelolaan modal dan tenaga kerja dalam usaha. 3. Manfaat Bagi Industri

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatur dan mengelola jumlah tenaga kerja serta modal pada perusahaan pihak perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk, sehingga dengan kualitas yang dihasilkan akan menambah daya beli konsumen sehingga akan berpengaruh dalam peningkatan jumlah pendapatan.

(24)

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Teori Produksi a. Pengertian Produksi

Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih lanjut Putong (2002), mengatakan produksi atau memproduksi menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.

Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan suatu perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum. Menurut Salvatore (2001), produksi adalah merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beberapa barang atau jasa.

Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi. Tidak akan pernah ada kegiatan konsumsi, distribusi, ataupun perdagangan barang dan jasa tanpa diawali dengan proses produksi. Produksi merupakan proses untuk menghasilkan suatu barang atau jasa, atau proses peningkatan utility (nilai) suatu benda. Dalam istilah ekonomi, produksi merupakan proses siklus kegiatan-kegiatan ekonomi untuk

(25)

menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam waktu tertentu. Produksi adalah kegiatan yang tidak hanya berorientasi pada barang dan jasa tetapi suatu proses mengubah kombinasi input menjadi output, yang menitikberatkan pada pencapaian maksimum keuntungan.

Jika produksi suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang lain yang sejenis akan turun dan sebaliknya, jika produksi suatu barang turun maka permintaan terhadap barang lain yang sejenis akan meningkat. Artinya berdasarkan hubungan produksi terhadap permintaan suatu barang tertentu memiliki hubungan yang negatif.

b. Fungsi Produksi

Menurut Sadono Sukirno fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dan suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jenis tenaga kerja yang digunakan. Fungsi produksi merupakan upaya menghasilkan suatu input dari perusahaan yang ada hubungannya dengan faktor-faktor produksi yang akan menghasilkan output perusahaan berupa produk maupun jasa.

2. Teori Konsumsi

Konsumsi merupakan semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tindakan konsumsi dilakukan setiap hari oleh siapapun, tujuannya adalah untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai kemakmuran

(26)

10

dalam arti terpenuhi berbagai macam kebutuhan, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder.

Tingkat konsumsi memberikan gambaran tingkat kemakmuran seseorang atau masyarakat. Konsumsi secara umum dapat diartikan sebagai barang-barang penggunaan dan jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia. Untuk dapat mengkonsumsi, seseorang harus mempunyai pendapatan, besar kecil pendapatan seseorang sangat menentukan tingkat konsumsinya.

Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini (current disposable income). Menurut Keynes ada batasan konsumsi minimal yang tidak tergantu tingkat pendapatan. Artinya tingkat konsumsi tersebut harus terpenuhi walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus (autonomous consumption).

Jika pendapatan disposable meningkat maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposable.

C = Co + bYd

Dimana,

C = konsumsi

Co = konsumsi otonomus

b = marginal propensity to consume (MPC) Yd = pendapatan disposable

(27)

Keynes juga berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes menyatakan bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Kesimpulannya bahwa pengaruh jangka pendek dari tingkat bunga terhadap pengeluaran individu dari pendapatannya yang bersifat sekunder dan relatif tidak penting.

3. Modal

Modal merupakan faktor produksi yang sangat mendominasi dalam suatu proses usaha, dimana modal dapat menunjang terlaksananya kegiatan mulai awal sampai akhir produksi. Dengan pengalokasian dan pemanfaatan modal dengan baik dan efisien akan memperlancar proses produksi.

Menurut Soekarti (2006:23-24) bahwa modal dalam usaha dapat diklasifikasikan sebagai bentuk berupa kekayaan baik berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Modal menurut fungsi kerjanya terbagi menjadi dua, yaitu :

a) Modal tetap adalah modal yang berwujud peralatan untuk proses produksi. Contohnya mesin.

b) Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasi usaha seperti membayar bahan baku, yang diharapkan dapat kembali lagi.

Modal merupakan faktor dalam kegiatan usaha karena merupakan kebutuhan utama bagi seorang pengusaha dalam menjalankan usaha baik pada saat memulai, pengembangan maupun pada saat penurunan

(28)

12

usaha. Modal mempunyai peranan penting yang akan menentukan peningkatan pendapatan usaha dari pengusaha karena, tersedianya modal yang cukup akan mempengaruhi kelancaran dan pengembangan usaha yang dijalankan.

4. Tenaga Kerja

a. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam mempengaruhi tingkat pendapatan, karena tenaga kerja adalah faktor penggerak, tanpa adanya tenaga kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti.

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja memberikan pengertian tentang kerja yang terdapat dalam Pasal 1 ayat 2 bahwa tenaga kerja yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Menurut Sudarsono, tenaga kerja merupakan sumber daya manusia untuk melakukan pekerjaan. Sumber daya manusia atau human resources mengandung dua arti, pertama adalah usaha kerja atau jasa yang didapat diberikan dalam proses produksi. Sumber daya manusia mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, sumber daya manusia menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa tersebut.

(29)

Tenaga kerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh gaji atau upah sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

b. Indikator Tenaga Kerja

Menurut Masyhuri dalam (Rosadi Eva, 2019), indikator tenaga kerja sebagai berikut :

1) Ketersediaan tenaga kerja. Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dalam jumlah yang optimal. Ketersediaan ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, tingkat upah dan sebagainya. 2) Kualitas tenaga kerja. Skill menjadi pertimbangan yang tidak boleh

diremehkan, dimana spesialisasi sangat dibutuhkan pada pekerjaan tertentu dan jumlah yang terbatas. Apabila dalam kualitas tenaga kerja tidak diperhatikan tidak menutup kemungkinan adanya kemacetan produksi.

3) Jenis kelamin. Jenis kelamin akan menentukan jenis pekerjaan. Pekerjaan laki-laki akan mempunyai fungsi yang cukup berbeda dengan pekerjaan perempuan seperti halnya pengangkutan, pengepakan dan sebagainya kecenderungan lebih tepat pada pekerjaan laki-laki.

4) Upah tenaga kerja perempuan dan laki-laki berbeda. Perbedaan ini juga dibedakan oleh tingkat golongan, pendidikan, jenis pekerjaan dan lain sebagainya.

(30)

14

5. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Salah satu indikator utama untuk mengukur kemampuan ekonomi dalam berwirausaha adalah tingkat pendapatan usaha. Indikator yang di maksud hanya bersangkutan dengan pendapatan dan pengeluaran, akan tetapi yang lebih penting adalah dalam pembentukan laba rugi perusahaan. Dalam kamus manajemen pendapatan adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba.

Pengertian dari pendapatan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu dalam arti riil dan dalam arti jumlah uang. Pendapatan dalam arti riil adalah nilai jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat selama jangka waktu tertentu. Sedangkan pendapatan dalam arti jumlah uang merupakan penerimaan yang diterimanya, bisa dalam bentuk upah dari bekerja atau uang hasil penjualan, dan lain sebagainya (Tohar, 2007).

b. Sumber-Sumber Pendapatan

Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggap sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan selain memperoleh

(31)

pendapatan yang berasal dari kegiatan utama juga memperoleh pendapatan yang berasal dari kegiatan transaksi lainnya.

Menurut Baridwan, dalam pendapatan diketahui bahwa sumber pendapatan itu dapat melalui beberapa aspek dimana dapat dijabarkan menjadi tiga sumber pendapatan yaitu :

1) Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas utama perusahaan.

2) Pendapatan non operasional, pendapatan yang tidak terkait dengan aktivitas perusahaan, yaitu pendapatan yang didapat dari faktor eksternal.

3) Pendapatan luar biasa, yaitu pendapatan yang tak terduga dimana pendapatan ini tidak sering terjadi dan biasanya diharapkan tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.

c. Klasifikasi Pendapatan

Menurut Kusnadi dalam (Rosadi Eva, 2019) pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

1) Pendapatan Operasional, yaitu pendapatan yang timbul dari penjualan barang dagangan produk dan jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama suatu perusahaan yang berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan.

2) Pendapatan Non Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, akan tetapi bukan diperoleh dari kegiatan operasional utama perusahaan. Adapun jenis dari pendapatan ini dapat dibedakan sebagai berikut :

(32)

16

a) Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain. Contohnya pendapatan bunga, sewa, royalti, dan lain-lain.

b) Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang dagangan atau hasil produksi. Contohnya, penjualan surat-surat berharga.

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penulisan (Tahun)

Judul Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1. Sri Endang Rahayu (2017) Analisis Perkembang an Impor Gula di Indonesia Metode penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif

Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa produksi, konsumsi, kurs, harga gula, dan pendapatan perkapita secara bersama-sama berpengaruh besar terhadap pembentukan nilai impor gula di Indonesia. Secara individu variabel kurs berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap impor gula di Indonesia, produksi dan harga gula berpengaruh negatif dan signifikan

sedangkan konsumsi dan pendapatan perkapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor gula di Indonesia. 2. Sofyan (2017) Analisis Pengaruh Metode penelitian ini

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

(33)

Modal, Jam Kerja, dan Pengalaman Kerja Terhadap Pendapatan Pengrajin Batu Bata di Desa Bontobiraeng Selatan Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa adalah metode penelitian kuantitatif modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan.

Pengalaman kerja juga sangat menentukan pendapatan seseorang. Semakin lama dan banyak pengalaman yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin terampil dan semakin cepat dalam menyelesaikan tugas. Sehingga output yang dihasilkan lebih banyak dan pendapatan yang diterima juga akan bertambah. Selain itu, Jam kerja juga

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan, hal ini dikarenakan pengrajin batu bata yang memiliki banyak jam kerja dalam mengontrol dan

mengelola lebih banyak menghasilkan produksi. 3. Eva Rosadi (2019) Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Perusahaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam Metode penelitian ini adalah menggunakan metode pendekatan secara kuantitatif

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa modal memiliki kontribusi terhadap pendapatan

perusahaan. Modal merupakan dana yang akan digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya modal produksi tersebut tidak akan dapat berjalan. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan

(34)

18 perusahaan. Tenaga kerja memiliki kontribusi terhadap pendapatan perusahaan dimana skill tenaga kerja sangat dibutuhkan di dalam produksi agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar. Sehingga produksi yang dihasilkan lebih banyak dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. 4. Yanto Togi Ferdinand Marpaung, Parulian Hutagaol, WH Limbong, Nunung Kusnadi (2011) Perkembang an Industri Gula Indonesia dan Urgensi Swasembad a Gula Nasional di Indonesia Metode penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif kualitatif

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan

menyadari besarnya potensi bisnis dalam industri gula di Indonesia, maka menghasilkan gula yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan biaya produksi yang efisien. Oleh karena itu peningkatan kinerja industri gula Indonesia yang bertujuan

mendorong tercapainya swasembada gula nasional sangat mendesak untuk dilakukan. Hal ini mempertimbangkan peranan industri gula yang sangat penting dalam perekonomian seperti penyerapan tenaga kerja. 5. Yayan Faktor- Metode yang Hasil penelitian

(35)

Sukma Wiranata (2013) Faktor yang Mempengaru hi Impor Gula Pasir di Indonesia Tahun 1980-2010 digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data runtun waktu atau time series dan model analisis data yang digunakan adalah alat analisis ekonometrika model koreksi kesalahan menunjukkan bahwa variabel jumlah penduduk, konsumsi gula pasir dan produksi gula pasir dalam jangka panjang tidak

berpengaruh signifikan terhadap impor gula pasir sedangkan dalam jangka pendek hanya variabel produksi gula pasir yang berpengaruh terhadap impor gula pasir. Produksi gula pasir domestik agar dapat ditingkatkan untuk dapat mencukupi kebutuhan gula pasir domestik sehingga impor dapat dikendalikan.

C. Kerangka Pikir

Tingkat pendapatan pengusaha ditentukan oleh modal usaha, dimana modal dapat meningkatkan produksi dan kapasitas produksi dalam suatu perusahaan. Dengan pengalokasian dan pemanfaatan modal dengan baik dan efisien akan memperlancar terjadinya proses produksi.

Penggunaaan modal yang besar dalam proses produksi di perusahaan dapat meningkatkan pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya apabila modal yang digunakan kecil maka pendapatan yang diperoleh perusahaan tersebut akan kecil.

Tenaga kerja sebagai faktor produksi utama yang sangat penting dalam mempengaruhi tingkat pendapatan, yang akan memberikan usaha kerja atau jasa yang didapat diberikan dalam proses produksi. Apabila jumlah

(36)

20

tenaga kerja pada perusahaan tidak sesuai dengan standar perusahaan, maka akan berdampak pada menurunnya kinerja dan produktivitas perusahaan.

Meningkatnya jumlah produksi akan mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga dengan demikian pendapatan juga akan meningkat. Tenaga kerja dapat membantu dalam proses produksi maupun melayani konsumen sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Jika permintaan konsumen dapat terpenuhi maka pendapatan juga akan menjadi meningkat.

Bagan kerangka pikir dapat dilihat berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Modal (x1)

Indikator :

1. Modal sebagai syarat usaha

2. Pemanfaatan modal tambahan

3. Besar modal usaha

Tenaga Kerja (x2)

Indikator :

1. Karyawan yang bekerja 2. Jenis kelamin karyawan

Pendapatan Pengusaha Gula (y)

Indikator : Hasil penjualan barang dan jasa yang diterima

(37)

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka, tinjauan pustaka, dan kerangka pikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene Kota Makassar.

2. Diduga bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi pada PT. Makassar Tene Kota Makassar.

(38)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu metode penelitian yang merupakan pendekatan ilmiah terhadap keputusan ekonomi. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Data kuantitatif yaitu berupa angka yang bertujuan untuk menunjukkan jumlah tenaga kerja dan modal terhadap pendapatan pengusaha gula rafinasi.

Penelitian ini mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Pendekatan metode ini berangkat dari data lalu diproses menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi pada PT. Makassar Tene Jl. Ir. Sutami No. 38, Kawasan Industri Pergudangan Parangloe Indah, Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar sebagai studi lokasi penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan membutuhkan waktu di mulai pada bulan September 2020.

(39)

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran

Definisi operasional variabel adalah aspek penelitian yang memberikan informasi tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang berupa karakteristik yang perlu diperjelas dan dibatasi definisinya agar sesuai dengan penelitian. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Modal (X1) merupakan semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan

secara langsung maupun tidak langsung yang digunakan untuk proses produksi.

2. Jumlah Tenaga Kerja (X2) merupakan jumlah tenaga kerja yang

dipekerjakan oleh PT. Makassar Tene yang memproduksi barang atau jasa.

3. Pendapatan Pengusaha Gula (Y) merupakan pendapatan yang diterima perusahaan dari hasil penjualan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan selama kegiatan dalam jangka waktu tertentu.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2014 : 80).

Oleh karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada Pabrik PT. Makassar Tene yang dikelola oleh Bapak Abuan Halim yang berjumlah kurang lebih 300 orang.

(40)

24

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Pabrik PT.Makassar Tene yang menjadi wakil populasi. Pengambilan sampel data dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. “Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. (Sugiyono,2014:82).

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan rumus slovin menurut Sugiyono (2014:65) dengan rumus sebagai berikut :

Dimana,

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Taraf atau tingkat kesalahan (error)

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 karyawan, persentase tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% atau 0,05 dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian berdasarkan rumus slovin sebagai berikut :

(41)

Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 172 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dengan pengumpulan data yang terarah maka akan diperoleh suatu kesimpulan yang benar dan tepat. Untuk mengumpulkan data-data penelitian ini menggunakan beberapa metode yang meliputi:

1. Observasi. ”Diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian”. (Widoyoko,2013:46).

2. Wawancara (Interview). Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Jadi wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Dalam penelitian ini dilakukan melalui tatap muka secara langsung dengan karyawan Pabrik PT. Makassar Tene.

(42)

26

3. Kuesioner (Angket) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. (Sugiyono, 2014:142).

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi dalam variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov. Uji normalitas data dilakukan dengan memperhitungkan penyebaran data (titik) pada normal p plot og regression residual variabel independen dimana :

1) Jika data menyebar di garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

(43)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2012). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam regresi maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan tingkat multikolinearitas adalah nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau sama dengan nilai lebih besar dari 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot tertentu pada scatter plot atau antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Apabila tidak terdapat pola tertentu dan tidak menyebar di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

(44)

28

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua. Model persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :

y = a + b1x1 + b2x2 + e

Dimana,

y = Variabel dependen yaitu pendapatan pengusaha gula a = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi x1 = Modal x2 = Tenaga Kerja e = Error 3. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien regresi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2012). Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2= 1, maka adjusted R2=R2= 1, sedangkan jika nilai R2=0, maka adjusted R2 = (1 – k)/(n – k). Jika k > 1, maka adjusted R2 akan bernilai positif (Ghozali, 2012).

(45)

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) :

1) Jika nilai Sig. < 0,05, maka hipotesis diterima. Maka artinya variabel bebas (independen) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen).

2) Jika nilai Sig. > 0,05, maka hipotesis ditolak. Maka artinya variabel bebas (independen) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen).

c. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Sugiyono (2011:87), uji t digunakan untuk menguji sendiri-sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X) dengan variabel dependen (variabel Y). Dalam hal ini ada dua acuan yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan, pertama dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) dan kedua membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) :

1) Jika nilai signifikansi (Sig.) < probabilitas 0,05 maka ada pengaruh variabel bebas (independen atau X) terhadap variabel terikat (dependen atau Y) atau hipotesis diterima.

2) Jika nilai signifikansi (Sig.) > probabilitas 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel bebas (independen atau X) terhadap variabel terikat (dependen atau Y) atau hipotesis ditolak.

(46)

30

Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan t tabel :

1) Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 diterima, artinya ada pengaruh positif antara variabel bebas (independen atau X) terhadap variabel terikat (dependen atau Y).

2) Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas (independen atau X) terhadap variabel terikat (dependen atau Y).

(47)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah singkat PT. Makassar Tene

Makassar Tene didirikan pada tanggal 7 Desember 2003 dan mendapatkan SP BKPM No. 02/73/I/PMDN/2004 tanggal 6 April 2004, PT. Makassar Tene merupakan pabrik gula rafinasi pertama dan satu-satunya yang beroperasi di Kawasan Timur Indonesia. Berdiri di kawasan pergudangan dan industri Parangloe Indah di Kotamadya Makassar, hanya beberapa kilometer dari pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Pabrik gula rafinasi Makassar Tene mampu memproduksi sampai 1.800 Ton gula rafinasi per hari untuk memenuhi kebutuhan gula di kawasan gula timur Indonesia.

Melihat potensi industri di kawasan timur yang masih perlu dikembangkan, pabrik gula rafinasi Makassar Tene telah membuktikan diri menjadi pionir dalam menjaga kontinuitas pasokan gula berkualitas baik dengan harga yang kompetitif dibandingkan harga di Pulau Jawa.

Lebih jauh dari pada itu Makassar Tene telah mulai secara nyata ikut berperan dalam peningkatan produksi gula nasional melalui bimbingan kepada petani tebu dan akan segera masuk dalam kegiatan pembangunan perkebunan di Sulawesi Selatan.

(48)

32

2. Visi dan Misi PT. Makassar Tene

PT. Makassar Tene melihat bahwa kebutuhan gula di kawasan timur Indonesia haruslah dipasok dari pabrik gula di kawasan tersebut, hal ini amat penting untuk menjaga kontinuitas pasokan gula di kawasan timur, sehingga keterlambatan pasokan gula dari pulau Jawa dapat diatasi.

Dalam waktu beberapa tahun kedepan pada saat Indonesia sudah berswasembada baik secara konsumsi langsung maupun untuk keperluan industri, sayangnya produksi gula nasional dapat terealisasi secara regional, dalam arti tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Makassar Tene saat ini tidak saja mengoperasikan pabrik gula rafinasi tetapi juga mulai mengantisipasi kondisi dimana 2014 pemerintah telah mencanangkan swasembada penuh.

Makassar Tene secara terprogram akan dibuat menjadi salah satu pabrik gula rafinasi terbaik di asia tenggara, bersih, indah, efisien, SDM yang bermutu tinggi, produk berkualitas, serta tingkat pelayanan yang prima.

Misi agar semua stakeholder bisnis pergulaan di kawasan Indonesia Timur dapat berjalan bersama kini telah dimulai oleh Makassar Tene berupa pengambilan peran nyata dalam peningkatan produksi gula berbasis tebu di dalam negeri.

(49)

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Makassar Tene

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Variabel

a. Modal (X1)

Modal merupakan salah satu faktor produksi yang digunakan dalam melakukan proses produksi. Dengan perkembangan teknologi serta semakin ketatnya persaingan di sektor industri, modal memiliki arti yang penting bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Berikut jumlah kebutuhan modal dalam proses PT. Makassar Tene dapat dilihat pada tabel 4.1 :

(50)

34

Tabel 4.1 Modal dalam Proses PT. Makassar Tene

Tahun 2018-2020 Bulan Tahun (Rp/Bulan) 2018 Tahun (Rp/Bulan) 2019 Tahun (Rp/Bulan) 2020 Januari 800,000,000 1,800,000,000 2,300,000,000 Februari 800,000,000 1,800,000,000 2,300,000,000 Maret 1,150,000,000 2,000,000,000 2,300,000,000 April 1,150,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Mei 1,150,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Juni 1,400,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 Juli 1,400,000,000 2,200,000,000 2,300,000,000 Agustus 1,500,000,000 2,200,000,000 2,500,000,000 September 1,650,000,000 2,200,000,000 2,500,000,000 Oktober 1,650,000,000 2,200,000,000 - November 1,650,000,000 2,300,000,000 - Desember 1,800,000,000 2,300,000,000 - Jumlah 16,100,000,000 25,000,000,000 20,200,000,000 Sumber : Data Sekunder Tahun 2018-2020

Dari tabel 4.1 di atas jumlah modal adalah pada tahun 2018-2020 sebesar Rp 112.898.385.000, jumlah modal paling tinggi adalah pada tahun 2019 sebesar Rp 25.000.000.000, dan jumlah modal paling rendah pada tahun 2018 sebesar Rp 16.100.000.000. setiap tahunnya jumlah modal mengalami naik turun, disebabkan harga bahan baku pembuatan naik turun.

b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor dalam menjalankan proses produksi barang maupun jasa, dimana tujuan akan mudah tercapai apabila perusahaan merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan dapat memelihara, membina tenaga kerja hingga sangat potensial bagi perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Jumlah tenaga kerja pada PT. Makassar Tene dari tahun 2018-2020 dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

(51)

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kerja PT. Makassar Tene

Tahun Jumlah (Orang)

2018 282

2019 290

2020 300

Sumber : Data Sekunder Tahun 2018-2020 c. Pendapatan

Pendapatan merupakan indikator utama untuk mengukur tingkat penghasilan perusahaan. Berikut perkembangan pendapatan PT. Makassar Tene dalam beberapa tahun yang diformulasikan dalam bentuk per bulan dapat dilihat pada tabel 4.3 :

Tabel 4.3 Pendapatan PT. Makassar Tene Tahun 2018-2020

Bulan Tahun (Rp/Bulan) 2018 Tahun (Rp/Bulan) 2019 Tahun (Rp/Bulan) 2020 Januari 1,001,505,000 3,175,500,000 4,241,500,000 Februari 1,142,500,000 3,802,500,000 4,472,000,000 Maret 1,502,000,000 3,225,000,000 4,610,000,000 April 1,523,500,000 3,745,000,000 4,315,500,000 Mei 1,785,000,000 3,790,000,000 3,713,000,000 Juni 2,300,730,000 3,525,000,000 4,120,500,000 Juli 3,500,125,000 3,571,500,000 4,233,500,000 Agustus 2,672,000,000 3,612,000,000 5,625,500,000 September 2,643,500,000 3,825,500,000 5,479,000,000 Oktober 3,301,525,000 3,581,000,000 - November 3,581,500,000 3,855,500,000 - Desember 3,152,000,000 4,273,500,000 - Jumlah 28,105,885,000 43,982,000,000 40,810,500,000 Sumber : Data Sekunder Tahun 2018-2020

Gula rafinasi merupakan hasil yang diproduksi dari PT. Makassar Tene, dimana data yang diperoleh dari tahun 2018-2020 menunjukkan ketidakstabilan pendapatan PT. Makassar Tene yang dihasilkan. Perkembangan hasil produksi dapat dilihat pada tabel 4.3.

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa pendapatan PT. Makassar Tene jumlah pendapatan paling tinggi adalah pada tahun 2019 sebesar

(52)

36

Rp 43.982.000.000 dan jumlah paling rendah pada tahun 2018 sebesar Rp 28.105.885.000.

2. Hasil Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun dengan melihat secara normal P-Plot. Normalitas data dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik normal P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Jika distribusi normal garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat grafik secara histogram dan garis normal P-Plot dengan menggunakan SPSS for windows versi 25.0

sebagaimana dengan terlihat dalam gambar 4.2 dan 4.3 sebagai berikut :

(53)

Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS 25.0, Data Diolah Tahun 2020

Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS 25.0, Data Diolah Tahun 2020 Dari gambar 4.2 di atas terlihat bahwa pola distribusi mendekati normal, karena data mengikuti arah garis grafik histogramnya. Dari gambar 4.3 normal P-Plot di atas menunjukkan

(54)

38

bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, mengikuti arah garis diagonal dan menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan mengamati nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 atau sama dengan jika nilai VIF lebih besar dari 10. Berdasarkan hasil pengujian data dengan uji multikolinearitas menggunakan SPSS for windows versi 25.0 didapatkan hasil sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Output SPSS 25.0, Data Diolah Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.3 di atas nilai Tolerance untuk variabel Modal (X1) dan Tenaga Kerja (X2) adalah 0,312 lebih

(55)

besar dari 0,10, sementara nilai VIF untuk variabel Modal (X1) dan Tenaga Kerja (X2) adalah 3,208 lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala dalam model regresi adalah dengan melihat grafik plot tertentu pada scatter plot atau antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut :

a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan SPSS for windows versi 25.0 didapatkan hasil sebagaimana dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut :

(56)

40

Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Output SPSS 25.0, Data Diolah Tahun 2020

Berdasarkan gambar 4.4 di atas diketahui Scatter plot tersebut, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

b. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini terdapat tiga variabel independen (variabel bebas atau X) yaitu Modal dan Tenaga Kerja, sedangkan variabel dependen (variabel terikat atau Y) yaitu Pendapatan. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh tiap variabel independen (variabel bebas atau X) terhadap variabel dependen (variabel terikat atau Y). Berdasarkan hasil pengujian data menggunakan alat bantu SPSS for windows versi 25.0 didapatkan hasil sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

(57)

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber : Output SPSS 25.0, Data Diolah Tahun 2020

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa koefisien regresi pada persamaan regresi linier berganda dapat dipahami sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Y = -8755261847,783 + 1,798X1 + 30374896,634X2 + e

a) Nilai konstan

Nilai konstan sebesar -8755261847,783 berarti jika modal (X1) dan tenaga kerja (X2) nilainya 0 atau konstan maka pendapatan PT. Makassar Tene sebesar -8755261847,783.

b) Modal (X1)

Nilai koefisien regresi modal sebesar 1,798 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 persen modal maka akan menyebabkan peningkatan pendapatan PT. Makassar Tene sebesar 1,1798 %. Arah hubungan antara modal dengan pendapatan adalah searah (+), artinya semakin tinggi biaya produksi maka pendapatan semakin meningkat.

(58)

42

c) Tenaga Kerja (X2)

Nilai koefisien regresi tenaga kerja sebesar 30374896,634 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 persen jumlah produksi maka akan menyebabkan peningkatan pendapatan PT. Makassar Tene sebesar 303748,97%. Arah hubungan antara tenaga kerja dengan pendapatan adalah searah (+), artinya semakin tinggi biaya produksi maka pendapatan semakin meningkat.

c. Uji Statistik

1) Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai persentase kontribusi variabel bebas (Independen) terhadap variabel terikat (Dependen). Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan SPSS for windows versi 25.0 didapatkan hasil sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber : Output SPSS 25.0, Data Diolah Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui nilai R adalah sebesar 0,931 dengan kata lain hubungan antara variabel X

(59)

terhadap variabel Y sebesar 0,931 atau 93,1%. Dan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,867 atau sama dengan 86,7%. Hal itu mengandung arti bahwa variabel modal (X1) dan variabel tenaga kerja (X2) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel pendapatan (Y) sebesar 86,7%. Sedangkan sisanya (100% - 86,7% = 13,3%). Jadi besarnya pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap pendapatan gula rafinasi di PT. Makassar Tene sebesar 86,9%, sedangkan sisanya sebesar 13,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

2) Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (variabel bebas) yaitu modal dan tenaga kerja secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu pendapatan. Berdasarkan hasil dari pengujian data dengan menggunakan SPSS for windows versi 25.0 didapatkan hasil sebagaimana pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan (Uji F)

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No  Penulisan
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Modal
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Makassar Tene
Tabel 4.1 Modal dalam Proses PT. Makassar Tene  Tahun 2018-2020  Bulan  Tahun  (Rp/Bulan)  2018  Tahun  (Rp/Bulan) 2019  Tahun  (Rp/Bulan) 2020  Januari  800,000,000  1,800,000,000  2,300,000,000  Februari  800,000,000  1,800,000,000  2,300,000,000  Maret
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “ PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, MODAL, UPAH, DAN LAMA USAHA TERHADAP HASIL PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN KAYU JATI DI KABUPATEN

input modal terhadap hasil produksi pada industri sangkar burung yang artinya mengalami kenaikkan tenaga kerja setiap satu satuan dengan mengasumsikan input lain

Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap hasil produksi industri kecil sangkar burung di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember,

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka permasalahan dalam penelitian adalah : “ Apakah penggunaan faktor-faktor produksi Luas lahan, Modal dan Tenaga Kerja pada

Dari analisis regresi menunjukkan hubungan variabel dependen terhadap masing-masing variabel independen, ditemukan modal merupakan variabel yang mempunyai

PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN ALOKASI WAKTU TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA KERUPUK SANJAI DI

Model regresi linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk memperkirakan kontribusi atau pengaruh modal kerja, lama usaha dan jumlah kamar

Industri furniture dari kayu merupakan salah satu jenis industri produktif yang layak menerima bantuan modal kerja dari pemerintah karena salah satu syarat KUR yang berhak