49
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan strategi yang utama dan mempunyai peran yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah ini, karena penggunaan metode adalah landasan yang harus diikuti agar dapat
memahami dan menjawab permasalahan yang akan diteliti.1 Untuk sampai
pada rumusan yang tepat terhadap pembahasan ini maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pustaka ( Library Reasearch )
yaitu penelitian yang mendasarkan analisa pada buku pustaka,
makalah, artikel, jurnal2 dan bahan-bahan pustaka lainnya yang
relevan dengan judul penelitian ini.
Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu sebuah penelitian yang lebih menekankan analisis pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah melalui cara berfikir formal dan argumentatif.
Dalam penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Arif Furchan dan Agus Maimun menjelaskan bahwa
1
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,1997), hlm. 27-28.
2 Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1996), hlm. 33.
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat
diamati dari subyek penelitian itu sendiri.3
B. Pendekatan Penelitian
1) Pendekatan Historis
Pendekatan historis digunakan untuk menelusuri latar belakang pemikiran Munawir Sjadzali. Pendekatan historis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah sosial intelektual. Pendekatan sejarah sosial Intelektual sebagaimana diuraikan oleh Nur Huda adalah tradisi keilmuan, hubungan antara guru dan murid, termasuk di dalamnya sejarah pendidikan dan wacana intelektual yang berkembang pada seorang pemikir dengan melihat kondisi dan situasi yang mengitarinya seperti
kondisi sosial, ekonomi, politik dan sebagainya.4 Hal ini mutlak
harus dilakukan karena sebuah pemikiran mustahil lahir kecuali ada faktor luar yang mendukungnya yakni keadaan sosial yang mengitari seorang intelektualis.
2) Pendekatan Normatif
Khairudin nasution menjelaskan bahwa pendekatan normatif dalam studi Islam adalah pendekatan yang memandang masalah dari sudut legal formal dan atau normatifnya. Sebagai
3
Arief Furchan dan Agus Maimun, Studi Tokoh; Metodologi Penelitian Mengenai Tokoh, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 15
4 Nor Huda, Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Arruz Media, 2007)
contoh dari yang legal formal adalah yang berkaitan dengan
halal-haram, boleh atau tidak,dan sejenisnya.5 Sedangkan
normatifnya adalah seluruh ajaran yang terkandung dalam naṣ. Intinya pendekatan ini akan berusaha menggali aspek legal formal dari Fikih Waris dari sumbernya yakni Al-Qur‟an dan Hadis.
3) Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis digunakan untuk menganalisis peta pemikiran Munawir Sjadzali dalam merumuskan metodologinya ketika merespon hak dan pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan. Pendekatan maslahah akan menjadi pendekatan filosofis yang digunakan dalam penelitian ini karena permasalahan hak waris pada dasarnya menimbang maslahah yang ada dalam pembagianya sebagaimana disebutkan.
C. Sumber Data
Mengenai sumber data dari penelitian ini, penulis dapat mengkategorikan kedalam 3 (tiga) sumber, yaitu:
1) Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah bahan utama yang digunakan dalam penelitian dan dalam hal ini sumber primer yang digunakan adalah buku-buku karangan Munawir Sjadzali yang berisikan tentang pemikiranya mengenai Reaktualisasi Ajaran
5 Khairuddin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Akademia dan Tazaffa, 2009), hlm. 197
Islam. Beberapa buku karya Munawir Sjadzali yang aka digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Polemik Reaktualisasi Ajaran Islam
b. Ijtihad Kemanusiaan
c. Bunga Rampai Wawasan Islam Dewasa Ini
d. Islam dan Tata Negara
2) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah bahan-bahan yang menunjang dan mendukung penelitian. Diantara sumber sekunder yang digunakan adalah buku-buku atau karya-karya tulis yang membahas tentang Munawir Sjadzali dan pemikiranya. Beberapa sumber sekunder ini diantaranya:
a. Rekontruksi Teori Hukum Islam: Membaca Ulang
Pemikiran Reaktualisasi Hukum Islam Munawir Sjadzali.
b. Al-Qur‟an dan Hadis
c. Undang-Undang dan KHI
3) Sumber Data Tersier
Data tersier yaitu data-data pelengkap yang di gunakan penulis untuk menyeleseikan tesis ini seperti kamus, ensiklopedia.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mencari, mengumpulkan, dan menyusun secara sistematis. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukakan pengolahan data dari tokoh mengenai permasalahan yang akan dibahas, dan data-data tersebut untuk memaparka dan menganalisis pemikiran Munawir Sjadzali
kemudian dikaitkan dengan konteks keindonesiaan.6
Dalam metode Deskriptif Kualitatif diperlukan dua metode
diantaranya:
a. Analisa Domain adalah upaya peneliti untuk memperoleh
gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Analisis domain bertujuan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari oyek penelitian atau situasi sosial.
b. Analisa Taksonomi adalah penelitian yang berupaya
memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sarana penelitian. Masing – masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain
6 Bagung Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai
setelah itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Dalam penelitian kualitatif, setidaknya ada tiga alur kegiatan yang perlu dilakukan ketika data telah dikumpulkan dan hendak menganalisis data tersebut yaitu: Kondensasi data,
Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan / verifikasi.7 Jenis
analisis data yang akan digunakan adalah analisis domain yang merupakan jenis analisis untuk memperoleh gambaran umum dan relatif menyeluruh terhadap fokus studi.
Teknis analisis data yang dikembangkan dengan
menggunakan teori Mattew B. Miles, A. Michael Huberman dan Johny Saldana yaitu:
1. Kondensasi Data (Data Condensation)
Kondensasi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan final dapat diambil dan diverifikasi. Ia (kondensasi) mengacu pada
proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,
pengabstrkan, atau mentransformasikan data secara utuh yang diperoleh dari data lapangan, transkip wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainya. Dengan adanya kondensasi tersebut, dapat membuat data semakin kuat, seperti dapat
7 Mattew B. Miles, dkk., Qualitative Data Analysis A Methods
Sourcebook Edition 3, terjemah Tjetjep Rohidin Rohidi, UI – Press, (USA: Sage Publication, 2014), hlm. 31-33
dilihat, kondensasi data terjadi secara terus menerus sepanjang kehidupan yang berorientasi pada kualitatif proyek. Bahkan sebelum data dikumpulkan, kondensasi data antisipasif terjadi disaat peneliti memutuskan kerangka kerja konseptual mana yang terjadi, peryataan penelitian yang mana dan pendekatan penelitian mana yang harus dipilih. Ketika pengumpulan data berlanjut, selanjutnya yang harus
dilakukan adalah menulis ringkasan, mengkode,
mengembangkan tema, membuat kategori dan menulis memo analitik.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data yaitu kumpulan informasi yang terorganisir dan terkompresi yang memungkinkan penarikan dan tindakan kesimpulan. Melihat pajangan atau tampilan data tersebut membantu para peneliti memahami apa yang sedang terjadi dan melakukan sesuatu untuk menganalisis lebih lanjut atau mengambil tindakan berdasarkan pemahaman itu. Bentuk pajangan yang paling sering untuk data kualitatif di masa lalu adalah teks yang diperluas. Seperti teks (dalam bentuk, katakanlah, 1000 halaman catatan ficld) sangat rumit. Ini
tersebar berurutan dari pada simultancous, kurang
tersetruktur,dan sangat besar. Dengan hanya menggunakan teks yang diperluas, peneliti mungkin merasa mudah untuk
beralih ke kesimpulan yang terburu-buru, sebagian, dan tidak berdasar. Manusia tidak terlalu kuat sebagai pengolah informasi dalam jumlah besar. Teks yang diperluas membebani kemampuan perosesan informasi peneliti dan
memangsa kecenderunganya untuk menemukan pola
penyederhanaan. Tampilan yang dibahas dan diilustrasikan dalam buku ini mencakup banyak jenis matriks, grafik, bagan, dan jaringan. Semua dirancang untuk mengumpulkan informasi yang terorganisir ke dalam bentuk yang mudah diakses dan ringkas sehingga analis dapat melihat apa yang terjadi dan menarik kesimpulan yang dibenarkan atau melanjutkan ke langkah analisis selanjutnya yang disarankan oleh tampilan yang mungkin berguna seperti halnya dengan kondensasi data, pembuatan dan penggunaan tampilan tidak terpisah dari analisis, itu adalah bagian dari analisis. Merancang tampilan menentukan baris dan kolom matriks untuk data kualitatif dan memutuskan data mana yang harus dimasukkan dalam sel-adalah aktivitas analitik.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing
and Verification)
Langkah ketiga dalam analisis kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari awal pengumpulan data, analisis kualitatif mengiterprestasikan hal-hal apa yang dapat
dilakukan dengan mencatat pola, penjelasan, aliran sebab akibat, dan proposisi. Sikap terbuka dan skeptisisme, tetapi kesimpulan masih ada, tidak jelas pada awalnya, kemudian secara eksplisit semakin tidak jelas dan membumi.
Gambar : 1.1
Analisis Data Model Miles Huberman dan Saldana8
8
Mattew B. Miles, dkk., Qualitative...,hlm. 31-33 Pengumpulan Data Penyajian Data Kondensasi data Penarikan Kesimpulan/verifi kasi