29
RSUD Kota Bandung sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan berupaya untuk merekrut para pelamar dengan beberapa tahapan dan proses seleksi. Ini ditujukan untuk memperoleh pegawai yang kompeten dan berkualitas. Selain itu juga, pegawai tentunya harus memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
Berikut adalah alur dari pengadaan pegawai di RSUD Kota Bandung : 1. Usulan Kebutuhan Pegawai;
2. Penetapan Formasi Pegawai; 3. Pembentukan Panitia;
4. Pengumuman Penerimaan Pegawai melalui Papan Informasi dan Website; 5. Masa Pendaftaran (Verifikasi dan Kelengkapan Persyaratan Berkas
Lamaran Waktu 12 Hari Kerja);
6. Penetapan dan Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi; 7. Seleksi Ujian Tulis (Ujian Tulis TKD dan TKP);
8. Penetapan dan Pengumuman Hasil Ujian Tulis; 9. Seleksi Tes Psikotest;
10. Seleksi Tes Praktek; 11. Seleksi Tes Wawancara;
12. Penetapan dan Pengumuman Hasil Akhir Seleksi; 13. Pemeriksaan Kesehatan dan Medical Check Up; 14. Penetapan dan Pengumuman Hasil Kesehatan; dan 15. Orientasi.
Proses atau alur diatas sesuai dengan SOP Pengadaan Pegawai RSUD Kota Bandung. Alur tersebut nantinya akan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh instansi yaitu ahli, berkualitas dan bertanggungjawab atas pekerjaannya.
4.2 TATA LAKSANA
RSUD Kota Bandung sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan, selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas perencanaan. Perencanaan kebutuhan pegawai dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan pengembangan rumah sakit, RSUD Kota Bandung sebagai ruah sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memiliki otoritas untuk merekrut pegawai sebagai pegawai Non PNS BLUD. Sebagai konsekwensinya rumah sakit harus memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan kebutuhan pegawai. Masing – masing satuan perangkat daerah atau organisasi setiap tahun anggaran berkewajiban membuat perencanaan kebutuhan pegawai. Hasil perencanaan kebutuhan pegawai tersebut selanjutnya diusulkan dalam rangka usulan formasi melalui jalur formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara berdasarkan pertimbangan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara atau usulan melalui cara lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pengusulan formasi melaui jalur CPNS diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003.
4.2.1 TATA LAKSANA USULAN KEBUTUHAN PEGAWAI
1. Instalasi / Bagian / Unit menyusun kebutuhan Pegawai dengan melampirkan Analisis Beban Kerja (ABK) dan Analisis Kebutuhan Pegawai yang selanjutnya diusulkan kepada Direktur RSUD Kota Bandung melalui Petugas atau Pegawai Pengadministrasi Surat Masuk pada Sub Bag Umum dan Perlengkapan;
2. Sub Bag Pengembangan SDM menerima Surat Penerus / Disposisi dari Direktur tentang Usulan Penambahan Pegawai dari Instalasi / Bagian / Unit untuk di tindak lanjuti; dan
3. Sub Bag Pengembangan SDM membuat telahaan staf perihal usulan kebutuhan pegawai di RSUD Kota Bandung, berdasarkan rekapitulasi
Analisis Beban Kerja (ABK) dan Analisis Kebutuhan Pegawai dari tiap Instalasi / Bagian / Unit serta Pola Ketenagaan yang sudah dibuat.
4.2.2 TATA LAKSANA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN FORMASI PEGAWAI
1. Sub Bag Pengembangan SDM mengagendakan atau menjadwalkan untuk Rapat Penyusunan Formasi atau dapat disampaikan pada Rapat Pimpinan atau Direksi;
2. Berdasarkan hasil rapat Sub Bag Pengembangan SDM membuat Draft Surat
3. Keputusan (SK) Direktur / Pimpinan BLUD tentang Formasi Pegawai BLUD Non PNS baik Tenaga Kesehatan maupun Tenaga Non Kesehatan; 4. Direktur / Pimpinan BLUD RSUD Kota Bandung menandatangani Surat
Keputusan (SK) Direktur / Pimpinan BLUD RSUD Kota Bandung tentang Formasi Pegawai BLUD Non PNS.
5. Sub Bag Pengembangan SDM membuat Draft SK tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS di RSUD Kota Bandung.
4.2.3 TATA LAKSANA PEMBENTUKAN PANITIA
1. Panitia Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS dibentuk dan ditunjuk dengan Surat Keputusan (SK) Direktur / Pimpinan BLUD RSUD Kota Bandung.
2. Ka.Sub Bag Pengembangan SDM sebagai Ketua Panitia dalam pelaksanaan
3. kegiatan Pengadaan Pegawai ini, dibantu oleh Pejabat dari Instalasi / Bagian / Unit yang terkait dengan Kebutuhan atau Formasi Pegawai.
4.3 PENGADAAN PEGAWAI
Pengadaan pegawai tentunya harus memiliki beberapa persiapan yang harus disiapkan untuk mendapatkan pegawai yang baik dan berkualitas. Untuk itu ada beberapa tahap dalam pengadaan pegawai diantaranya :
4.3.1 PERSIAPAN
a. Panitia Pengadaan Pegawai BLUD Non PNS menyusun dan membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK);
b. Panitia Pengadaan Pegawai BLUD Non PNS menyusun Jadwal Kegiatan;
c. Panitia Pengadaan Pegawai BLUD Non PNS mengagendakan rapat – rapat Panitia; dan
d. Panitia Pengadaan Pegawai BLUD Non PNS melaksanakan Proses Seleksi.
4.3.2 PERSYARATAN a. Persyaratan Umum
1. Warga Negara Indonesia (WNI).
2. Berusia serendah – rendahnya 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 35 (tiga
3. puluh lima) tahun per – akhir bulan tahun untuk jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Atas sampai dengan Strata 1 (S1) atau sederjat, atau paling tinggi berumur 46 (empat puluh enam) tahun untuk jenjang pendidikan Srata 2 (S2) atau sederajat.
4. Melampirkan Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
5. Melampirkan Pas Foto Terbaru Berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 (tiga) buah.
6. Melampirkan Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah (asli). 7. Melampirkan Fotocopy Surat Keterangan Kelakuan Baik dari
Kepolisian setempat (dilegalisir).
b. Persyaratan Khusus 1) Tenaga Medis
a) Lulusan Profesi Kedokteran yang sudah Terakreditasi. b) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Minimal : 3.00.
c) Satu Lembar Fotocopy Ijazah Profesi Dokter / Sarjana Kedokteran yang telah dilegalisir.
d) Satu Lembar Fotocopy Ijazah Profesi Dokter / Dokter Spesialis yang telah dilegalisir.
e) Satu Lembar Fotocopy Transkip Nilai Profesi Dokter / Sarjana Kedokteran yang telah dilegalisir.
f) Satu Lembar Fotocopy STR yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku.
2) Tenaga Kesehatan
a) Lulusan Institusi Pendidikan yang sudah Terakreditasi B / melampirkan Surat Pernyataan dari Institusi Pendidikan yang sudah Terakreditasi Minimal.B
b) Fotocopy Ijazah dan Transkip Nilai dilegalisir c) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) min 2,75
d) Melampirkan Surat Tanda Registrasi (STR) Tenaga Kesehatan yang masih berlaku, atau melampirkan Surat Keterangan dari Institusi atau Organisasi Profesi terkait yang menerangkan bahwa STR Tenaga Kesehatan ybs masih dalam proses pembuatan.
3) Tenaga Non Kesehatan / Tenaga Teknis
a) Lulusan Institusi Pendidikan yang sudah Terakreditasi B / melampirkan Surat Pernyataan dari Institusi Pendidikan yang sudah Terakreditasi Minimal.B
b) Fotocopy Ijazah dan Transkip Nilai dilegalisir. c) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) min 2,75.
d) Untuk Formasi Pengemudi / Supir Wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) B.
e) Untuk Formasi Petugas Keamanan / Satpam, syarat khusus lainnya:
i. Tinggi Badan (TB) sekurang – kurangnya 160 cm (untuk laki – laki) dan 155 cm (untuk perempuan) serta Berat Badan (Proposional).
ii. Melampirkan Sertifikat sebagai Tenaga Keamanan (Satpam), dan melampirkan surat keterangan dari perusahaan bahwa pernah bekerja sebagai Tenaga Keamanan (Satpam) minimal 2 Tahun.
4.3.3 PENGUMUMAN PENGADAAN PEGAWAI
Pengumuman Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS dimuat di Papan Pengumuman / Informasi dan Website resmi RSUD Kota Bandung yang ditandatangani oleh Ketua Tim Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS; dan Pengumuman berisikan atau memuat informasi Formasi Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Kode Lamaran, Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran.
1. Pendaftaran
a. Pendaftaran dilakukan selama 12 (dua belas) hari kerja dimulai sejak berakhirnya pengumuman;
b. Pendaftaran atau pengiriman berkas lamaran wajib dikirim melalui PT.POS Indonesia diwilayah setempat;
c. Penerimaan berkas lamaran dilakukan selama masa pendaftaran dan pada jam kerja;
d. Berkas lamaran meliputi persyaratan umum dan persyaratan khusus (sesuai
e. dengan persyaratan);
f. Berkas lamaran yang telah dikirim melalui PT.POS Indonesia menjadi kewenangan
g. Panitia Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS dan tidak dikembalikan; h. Berkas lamaran dicatat dan diarsipakan secara digital (soft copy data)
sebagai suatu proses Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS dengan retensi atau penghapusan setelah dilaksanakan Pengangkatan Pegawai BLUD NON PNS yang dinyatakan LULUS dan diterima sebagai Pegawai BLUD; dan
4.4 PROSES SELEKSI PEGAWAI BLUD NON PNS Proses seleksi ini meliputi beberapa tahapan, diantaranya : 4.4.1 Seleksi Administrasi
a. Penerimaan Berkas Lamaran
1) Penerimaan berkas lamaran dilakukan oleh Panitia Pengadaan atau Penerimaan Pegawai Kontrak BLUD NON PNS RSUD Kota Bandung yang ditunjuk oleh Direktur;
2) Berkas lamaran yang diterima oleh Panitia adalah berkas lamaran yang dikirim oleh peserta melalui PT.POS Indonesia (Wajib Cap Pos);dan 3) Penerimaan, pemeriksaan dan pencatatan berkas lamaran dilakukan
pada tanggal, sesuai jadwal yang ditetapkan dalam pengumuman.
b. Pemeriksaan dan Pencatatan Pendaftaran
1) Pemeriksaan dan Pencatatan dilakukan oleh Panitia Pengadaan atau Penerimaan Pegawai Kontrak BLUD NON PNS RSUD Kota Bandung yang ditunjuk oleh Direktur;
2) Pemeriksaan berkas dilakukan dengan memeriksa kebenaraan dan kesesuian antara berkas administrasi pendaftaran dan syarat yang telah ditentukan;
3) Pencatatan berkas lamaran dilakukan secara elektronik dengan meng-input data pelamar ke dalam program computer sesuai dengan syarat yang ditentukan;
4) Untuk menghindari kesalahan berkas yang telah diteliti dan diperiksa lakukan lagi proses verifikasi;
5) Keputusan Verifikasi Berkas adalah MS (Memenuhi Syarat) dan TMS (Tidak Memenuhi Syarat);
6) Berkas lamaran yang telah diverifikasi disimpan berdasarkan kriteria MS dan TMS, sesuai dengan formasi dan nomor urut peserta; dan
7) Untuk menghindari kerusakan / kehilangan data, Ketua Panitia wajib membuat data cadangan (Back-Up) hasil pengolahan seleksi administrasi.
c. Penetapan Lulus Seleksi Administrasi
1) Keputusan Lulus Seleksi Administrasi ditetapkan melalui Mekanisme Rapat Panitia yang kemudian dituangkan dalam Hasil Berita Acara Hasil Seleksi Administrasi;
2) Peserta / Calon dinyatakan Lulus apabila bekas lamaran Memenuhi Syarat (MS) yang telah ditentukan dalam Pengumuman; dan
3) Peserta yang dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi berhak untuk mengikuti Tahap selanjutnya yaitu Tes / Seleksi Tertullis, Peserta yang dinyatakan Tidak Lulus Administrasi tidak berhak untuk mengikuti Tes / Seleksi Tertulis dan berkas / dokumen tidak kembali.
4) Pencetakan Kartu Tanda Peserta dan Kartu Kendali Peserta
i. Kartu Tanda Peserta Ujian dan Kartu Kendali Peserta diterbitkan sebagai bukti berkas lamaran dinyatakan Memenuhi Syarat (MS); dan
ii. Kartu Tanda Peserta Ujian dengan tanda tangan Ketua Panitia Pengadaan atau Penerimaan Pegawai BLUD NON PNS memuat informasi : Nomor Ujian, Nama Lengkap, Tempat Tanggal Lahir, Alamat Lengkap, No.HP, Pejabat yang mengeluarkan dan mendatangani (Ketua Panitia) dan Pas Photo Pelamar ukuran 4x6 berwarna.
4.4.2 SELEKSI UJIAN TULIS
a. Tes Tertulis dilaksanakan oleh Panitia, meliputi Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan Profesi (TKP). Untuk Tenaga / Calon Medis Tes Tertulis hanya Tes Tulis Kemampuan Dasar (TKD); b. Naskah Soal Tes Tulis, baik TKD dan TKP digandakan dan
NON PNS. Untuk Tes Kemampuan Dasar (TKD) soal dibuat oleh Sub Bag Pengembangan SDM dan Tes Kemampuan Profesi (TKP) dibuat oleh masing – masing profesi sesuai formasi yang dibutuhkan;
c. Materi Tes Kemampuan Dasar
1) Jumlah Soal Tes Kemampuan Dasar (TKD) sejumlah 60 soal pilihan ganda; dan
2) Materi Soal Tes Kemampuan Dasar (TKD), meliputi : Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan, Sinonim, Anonim, Deret Angka, dan Aritmatika.
d. Materi Tes Kemampuan Profesi (TKP)
1) Jumlah Soal Tes Kemampuan Profesi (TKP), disesuaikan atau diserahkan kepada masing – masing Panitia dengan Profesi yang dibutuhkan. Bisa berbentuk pilihan ganda maupun essay;
2) Materi Soal Tes Kemampuan Profesi (TKP) sesuai dengan formasi profesi yang dibutuhkan; dan
e. Pelaksanaan dan Persiapan Ujian Tulis, meliputi : 1) Tempat Ujian;
2) Tata Tertib dan Jadwal Pelaksanaan Ujian Tulis; 3) Berita Acara Pelaksanaan Ujian Tulis;
4) Daftar Hadir Peserta dan Daftar Hadir Panitia atau Pengawas;
5) Nomor Meja, Label Ruangan dan Daftar Nama Peserta Ujian Tertulis serta Denah Ruangan Ujian Tulis; dan
6) Alat Tulis Kantor.
4.4.3 PENETAPAN KELULUSAN UJIAN TULIS
Ketua Panitia melalui Sekretaris Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS menerima hasil Nilai, baik TKD maupun TKP untuk dilakukan input data dibuat dalam rangking atau peringkat ujian hasil tes tulis untuk setiap formasi yang dibutuhkan;
a. Untuk setiap Nilai baik TKD maupun TKP mempunyai bobot nilai, dengan skala nilai, adalah :
1) Bobot Nilai TKD 30 – 50 % 2) Bobot Nilai TKP 50 – 70 %
3) Total Nilai Ujian Tulis, adalah : Bobot Nilai TKD + Bobot Nilai TKP b. Penetapan Passinggrade Kelulusan atau Keputusan Hasil Kelulusan Ujian
Tulis ditetapkan melalui Rapat Panitia serta Keputusan Rapat Panitia Tidak Dapat Diganggu gugat; dan
c. Peserta yang dinyatakan Lulus Ujian Tulis berhak untuk mengikuti Ujian Psikotest, Praktek dan Wawancara.
4.4.4 PSIKOTEST
a. Psikotest dilaksanakan oleh Panitia bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung - Bidang Pengembangan Karier (Bangrier);
b. Naskah Soal Psikotest dibuat dan digandakan oleh BKD – Bidang Bangrier Pemerintah Kota Bandung;
c. Pengolahan hasil Psikotest langsung dilaksanakan oleh Tim Psikotest dari BKD – Bidang Bangrier Pemerintah Kota Bandung. Dengan hasil Psikotest, adalah Rekomendasi Disarankan – Kurang Disarankan – Tidak Disarankan; dan
d. Hasil Psikotest diterima oleh Panitia 12 Hari Kerja terhitung mulai selesai dilaksanakan kegiatan Psikotest.
4.4.5 TES PRAKTEK
a. Ujian atau Tes Praktek dilakukan untuk mengukur kemampuan atau keterampilan peserta ujian terkait Kompetensi Jabatan atau Pekerjaan; b. Peserta Ujian atau Tes Praktek adalah Peserta dari masing – masing
profesi sesuai dengan Formasi Pegawai baik Tenaga Kesehatan maupun Tenaga Non Kesehatan (Perawat, Bidan, dan tenaga teknis lainnya);
c. Penilaian dalam Ujian atau Tes Praktek
1) Langkah atau Tugas yang harus dikerjakan dalam memberikan Nilai Praktek Tenaga Kesehatan, meliputi ;
i. Langkah – langkah tidak dilakukan, mendapatkan score / nilai 1(satu); ii. Langkah – langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak sesuai
dengan urutannya, mendapatkan score / nilai 2 (dua);
iii. Langkah – langkah dilakukan dengan benar tetapi tidak sesuai dengan urutannya, mendapatkan score / nilai 3 (tiga);
iv. Langkah – langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, mendapatkan score / nilai 4 (empat);
v. Langkah atau tugas yang harus dikerjakan, meliputi : pemeriksaan Fisik, Tindakan, Dokumentasi, Responsi dan Sikap untuk Kategori Tenaga Kesehatan; dan
vi. Seluruh score penilaian dijumlahkan dan dikorelasi kedalam penilaian puluhan.
2) Langkah atau Tugas yang harus dikerjakan dalam memberikan Nilai Praktek Tenaga Non Kesehatan Ujian, meliputi : Ketelitian, Kerapihan dan Kecepatan dalam melaksanakan Tugas, yaitu;
i. Langkah – langkah tidak dilakukan, mendapatkan score / nilai 1(satu); ii. Langkah – langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak sesuai
dengan urutannya, mendapatkan score / nilai 2 (dua);
iii. Langkah – langkah dilakukan dengan benar tetapi tidak sesuai dengan urutannya, mendapatkan score / nilai 3 (tiga);
iv. Langkah – langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, mendapatkan score / nilai 4 (empat);
v. Langkah atau Tugas yang harus dikerjakan, meliputi : Ketelitian, Kerapihan dan Kecepatan dalam Melaksanakan Tugas; dan
vi. Seluruh score penilaian dijumlahkan dan dikorelasi ke dalam penilaian puluhan.
4.4.6 TES WAWANCARA
a. Tes atau Ujian Wawancara dilaksanakan oleh Panitia, Bidang / Instalasi / Unit terkait dan Ka.Sub.Bag Pengembangan SDM;
b. Penilaian dalam Tes atau Ujian Wawancara terdiri atas Sikap, Perilaku dan Penampilan Fisik peserta; dan
c. Ranting Penilaian dalam Tes atau Ujian Wawancara adalah : 1) Baik Sekali : 85 – 90
2) Baik : 75 – 80 3) Cukup : 65 - 70 4) Kurang : 56 – 60
d. Kelulusan Tes Wawancara Minimal 75 (tujuh puluh lima).
4.4.7 PENETAPAN KELULUSAN PSIKOTEST, PRAKTEK DAN WAWANCARA
a. Nilai Kelulusan Psikotest dengan Rekomendasi: Disarankan;
b. Nilai masing – masing kategori seleksi diurutkan berdasarkan ranking atau peringkat;
c. Penetapan Hasil Kelulusan dan Cadangan dilakukan melalui Mekanisme Rapat Panitia yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Hasil Kelulusan Akhir dan ditetapkan oleh Ketua Panitia;
d. Kelulusan Psikotest, Praktek dan Wawancara Calon Pegawai diumumkan melalui Papan Informasi dan Website Resmi RSUD Kota Bandung yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS; dan
e. Peserta yang Lulus Seleksi wajib mengikuti Test Kesehatan atau Pemeriksaan Kesehatan.
4.4.8 TES KESEHATAN / MEDICAL CHECK UP (MCU)
a. Peserta yang dinyatakan Lulus pada seluruh tahap seleksi Wajib harus menjalani Pemeriksaan Kesehatan / Tes Kesehatan;
b. Tes Kesehatan / Pemeriksaan Kesehatan dilakukan di Poliklinik Umum atau Instalasi Medical Check-Up RSUD Kota Bandung, meliputi : Darah Rutin, Urine Rutin, Narkoba, Foto Thorax, HBsAG, dan CBC; dan
c. Biaya Tes Kesehatan / Pemeriksaan Kesehatan sebesar dibebankan kepada masing – masing peserta.
d. Peserta yang dinyatakan Lulus Tes Kesehatan apabila Hasil Tes Kesehatan peserta dinyatakan SEHAT;
e. Penetapan Hasil Kelulusan Tes Kesehatan dilakukan melalui Mekanisme Rapat Panitia yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan / Tes Kesehatan dan ditetapkan oleh Ketua Panitia;
f. Pengumuman Hasil Kelulusan Tes Kesehatan / Pemeriksaan Kesehatan melalui papan informasi dan website resmi RSUD Kota Bandung dengan alamat website : Http://rsudkotabandung.web.go.id.
g. Peserta yang dinyatakan Lulus Seleksi yang dinyatakan diterima sebagai Calon Pegawai BLUD NON PNS RSUD Kota Bandung.
4.5 PELAPORAN
Dengan telah dilaksanakannya Kegiatan Pengadaan Pegawai BLUD NON PNS di RSUD Kota Bandung, maka pelaporan harus secara tertulis kepada Direktur atau Pimpinan BLUD RSUD Kota Bandung sebagi bentuk hasil kegiatan dan pertanggung jawaban kegiatan pengadaan pegawai BLUD NON PNS dilingkungan RSUD Kota Bandung.
4.6 DATA PEGAWAI RSUD KOTA BANDUNG
Sistem pegawai di RSUD Kota Bandung memiliki 3 jenis pegawai yaitu PNS, BLUD dan PTT. PNS atau Pegawai negeri sipil adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengertian Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas. Sedangkan PTT atau Pegawai Tidak Tetap merupakan pegawai kontrak yang pendek.
Berikut adalah Data Jumlah Pegawai yang ada di RSUD Kota Bandung.
JABATAN PNS BLUD PTT TOTAL
STRUKTURAL 13 13
DOKTER SPESIALIS 24 8 4 36
DOKTER GIGI SPESIALIS & DOKTER GIGI 6 6 DOKTER UMUM 14 3 4 21 PERAWAT 109 145 254 PERAWAT ANESTHESI 4 4 8 PERAWAT GIGI 6 6 BIDAN 23 12 17 52 ANALIS KESEHATAN 13 12 25 BANK DARAH 1 1 2 APOTEKER 5 7 12 ASSISTEN APOTEKER 12 18 30 RADIOGRAFER 8 1 9 NUTRISIONIS 5 5 REKAM MEDIS 10 13 23 SANITARIAN 3 3 FISIOTERAPHIS 1 2 3 OKUPASI TERAPI 1 1 TERAPIS WICARA 1 1 ELEKTRO MEDIS 1 1 2 EPIDIOLOGI 0 FUNGSIONAL UMUM 70 70 VCT 1 1 OPERATOR 4 4 PENGADMINISTRASI 42 42 PENDISTRIBUSI RM 3 3 PENYAJI MAKANAN 10 10 CSSD 6 6 LAUNDRY 6 6 SIM RS 4 4 POS 15 15 PROTOKOLER 0 SOPIR 2 2 GAS MEDIS 5 5
IPSRS 4 4
LAB PA 1 1
CLEANING SERVICE 34 34
PENGAWAS CLEANING SERVICE 2 2
OPERATOR AIR & TPS 2 2
PETUGAS PEMULASARAAN JENAZAH
0
SATPAM 23 23
SPI (dr. Niken, MARS) 1 1
Koki 4 4
TOTAL 328 398 25 752
Tabel 4.1 Data Pegawai RSUD Kota Bandung
Seperti yang tertera diatas bahwa jumlah pegawai yang saat ini bekerja di RSUD Kota Bandung berjumlah 752 Orang.
4.7 HAMBATAN PEREKRUTAN
Dalam proses perekrutan tentunya memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Untuk hambatan perekrutan yang terjadi pada proses pengadaan pegawai di RSUD Kota Bandung ada sedikitnya 3 (tiga) hambatan yang seringkali terjadi pada proses perekrutan. Berikut adalah hambatan perekrutan yang ada saat proses pengadaan pegawai di RSUD Kota Bandung :
1. Proses Perekrutan yang terlalu kompleks
Sebenernya, proses rekrutmen yang terlalu kompleks merupakan suatu proses yang sah-sah saja untuk dilakukan. Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi dan standarisasi perusahaan, tentunya dibutuhkan suatu prosedur rekrutmen yang cukup ketat. Akan tetapi, bagaimana dengan manajemen kerja dari proses rekrutmen yang terlalu kompleks tersebut? dapat dipastikan, tentunya pihak dari RSUD Kota Bandung membutuhkan waktu serta tenaga ekstra yang dikerahkan untuk melakukan hal ini.’
2. Jumlah Kandidat yang cukup banyak
Jika jumlah kandidat terlampau sedikit, tentu saja ini bukanlah suatu masalah dalam melaksanakan tahapan-tahapan rekrutmen karyawan. Akan tetapi jika jumlah kandidat sudah membludak, hal ini dapat menjadi masalah bagi pihak
RSUD Kota Bandung. Dibutuhkan suatu strategi yang tepat agar proses rekrutmen karyawan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
3. Kesulitan dalam mendata Kandidat
Dalam melakukan rekrutmen karyawan, sudah tentu perusahaan membutuhkan data-data karyawan yang bersifat umum maupun personal. Dari data-data karyawan, perusahaan dapat menentukan pegawai yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Namun, data tersebut memiliki informasi-informasi yang cukup banyak untuk diterima suatu perusahaan, khususnya divisi HRD (Human Resources Development). Untuk melakukan penyaringan informasi, suatu divisi HRD haruslah meluangkan cukup banyak waktu untuk melakukan hal ini. Ditambah, Divisi HRD akan menghadapi kesulitan jika kuota kandidat terlampau banyak.
4. Sulit untuk mendapatkan Kandidat yang sesuai
Pada akhirnya, jika ketiga hal diatas tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka divisi HRD akan sulit untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Beban dari divisi HRD pun dapat bertambah jika sumber daya manusia divisi tersebut terlampau sedikit. Untuk menyikapi masalah ini, mungkin perusahaan akan mencari perusahaan pencarian jasa karyawan atau menambah sumber daya manusia divisi HRD. Akan tetapi, sebenarnya perusahaan dapat memilih untuk memanfaatkan teknologi terkini dari sistem pelaksanaan rekrutmen karyawan.
4.8 SOLUSI DALAM MENGATASI HAMBATAN PEREKRUTAN Solusi dari permasalahan pada poin nomor 1 dari hambatan perekrutan adalah menentukan standar penilaian bagi kandidat secara spesifik, dan tepat sasaran. Hal yang sia-sia dan membuang-buang waktu jika perusahaan menentukan standardisasi yang cukup banyak dan ketat jika sebenarnya kriteria tersebut tidak memiliki makna yang cukup berarti bagi perusahaan.
Sedangkan solusi dari kandidat yang terlalu banyak adalah membuat daftar kandidat dan memberikan penilaian dari informasi-informasi yang telah didapat untuk mempermudah proses penyeleksian karyawan. Divisi HRD dapat membuat
daftar kandidat dan penilaian secara manual atau menggunakan software penulisan seperti Ms. Word atau Ms. Excel.
Jika memang data kandidat yang masuk sangat banyak, kerahkan sejumlah karyawan dari divisi HRD untuk melakukan filtrasi dalam mendata kandidat. Jika memang hal ini tidak memungkinkan karena karyawan yang masih sedikit, Anda dapat mencari karyawan tambahan untuk melakukan hal ini. Tetapkan juga poin penting dalam penyeleksian data karyawan sehingga divisi HRD dapat menghemat waktu untuk melakukan seleksi data.
Kemudian untuk mencari solusi dari sulitnya mendapatkan kandidat yang sesuai, RSUD Kota bandung baiknya menghadirkan layanan sistem perekrutan karyawan terkini dengan pengoperasian yang mudah dan memudahkan pekerjaan divisi HRD. Sistem ini tak hanya diperuntukkan bagi calon karyawan agar mudah menemukan dan melamar posisi yang diinginkan, akan tetapi juga bagi perusahaan dalam menemukan kandidat yang sesuai dengan posisi dan kriteria yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Kemudahan dalam proses rekrutmen pegawai dapat dirasakan perusahaan dari fitur yang diberikan.