• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA (LKJ) INSTANSI PEMERINTAH TRIWULAN IV"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

TRIWULAN IV

BP3U PALEMBANG

BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM

PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2016

(2)

TIM PENYUSUN

Sevi Sawestri, S.Si, M.Si Aroef Hukmanan Rais, S.Si Suwinda Pratama, S.St.Pi Achmad Novianza, A.Md Arya Nugraha, A.Md Acim Tirtana, SE

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) BP3U triwulan IV Tahun 2016. LkjIP BP3U disusun dalam rangka implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN – RB) Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban BP3U dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kaitannya dengan terselenggaranya good governance. Laporan Akuntabilitas Kinerja BP3U Tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program penelitian dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil- hasil penelitian dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan.

Demikian LKj IP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa mendatang.

Palembang, Desember 2016

Kepala Balai P3U

(4)

DAFTAR ISI

Tim Penyusun Kata Pengantar Daftar Isi I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan ... 1

1.3. Gambaran Umum Organisasi ... 2

1.4. Sistematika Laporan ... 7

II. Perencanaan Kinerja 2.1. Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Tahunan BP3U TA 2016 ... 8

2.2. Penetapan Kinerja BP3U Tahun 2016 / Perjanjian Kerja... 12

III. Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016... 14

3.2. Hasil Pengukuran Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS), Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS) dan Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) Balitbang KP... 20

3.3. Evaluasi dan Analisis Kinerja:... 25

3.3.1 CUSTOMER PERSPECTIVE ... 25

SS 1. Meningkatnya Hasil Penyelenggaraan Litbang Dan Layanan Iptek Pengelolaan Perikanan Dan Konservasi Sdi Yang Mendukung Produktivitas Usaha Dan Pendapatan Negara Dari Sektor Kp ... 25

IKU 1. Presentase hasil penelitian perikanan perairan umum yang digunakan sesuai kontrak kinerja Eselon I KKP (%) SS 2. Tersediannya Rekomendasi Dan Masukan Kebijakan Pembangunan Kp Yang Efektif ... 26

IKU 2. Jumlah Wilayah Pengelolaan PUD Yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya IKU 3.Jumlah Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengelolaan PUD SS 3. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP ... 28 IKU 4. Proporsi fungsional di BP3U dibandingkan total

pegawai BP3U

IKU 5. Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang perikanan perairan umum yang

(5)

SS 4. Terselenggaranya pengendalian pengelolaan perikanan dan konservasi SDI... 30

IKU 6. Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset perikanan perairan umum (minimal) 3.3.2 LEARN & GROWTH PERSPECTIVE ... 31 SS 5. Tersedianya ASN lingkup P4KSI yang kompeten dan

profesional ... 31 IKU 7. Indeks Kompetensi dan Integritas BP3U

IKU 8. Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup Balitbang KP (orang)

SS 6. Tersedianya Manajemen Pengetahuan Bp3u Yang Handal Dan Mudah Diakses ... 33 IKU 9. Presentase Unit Kerja BP3U yang menerapkan system

management pengetahuan terstandat (%) SS 7. Terwujudnya Birokrasi Bp3u Yang Efektif, Efisien, Dan

Berorientasi Pada Layanan Prima ... 35 IKU 10. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BP3U

IKU 11. Nilai SAKIP BP3U

SS 8. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien... 37 IKU 12. Nilai Kinerja Anggaran BP3U (%)

IKU 13. Presentasi Kepatuhan Terhadap SAP BP3U (%) B. Realisasi Anggaran IV. Penutup 4.1. Kesimpulan ... 40 4.2. Penutup ... 42s Lampiran 1. Perjanjian Kinerja

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BP3U) merupakan Unit eselon 3 yang memiliki fungsi dalam penyusunan rencana anggaran dan rencana program penelitian perikanan perairan umum di Indonesia. BP3U dalam upaya untuk meningkatkan pencapaian pembangunan perikanan melalui peningkatan akuntabilitas kinerjanya, sejak tahun 2013 telah mengikuti program Balitbang KP dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Balanced Scorecard (BSC) pada akhirnya diterapkan pada sasaran strategis dalam Rencana Strategi (Renstra) BP3U tahun 2015-2019. BP3U memiliki 8 (delapan) sasaran strategis yang telah dicapai dalam tahun 2016. Ke delapan sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 13 indikator kinerja utama (IKU).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari delapan sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2016, semua sasaran strategis yang dilaksanakan pada triwulan IV terlaksana dengan baik dalam percapaian progres kegiatannya. Jumlah presentase hasil penelitian perikanan perairan umum yang digunakan sesuai kontrak kinerja Eselon I KKP (%) terpenuhi 100%. Jumlah Wilayah Pengelolaan PUD Yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya, telah tercapai 100% dan progress fisik telah mencapai 95,94%. Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan PUD tahun 2016 mencapai 117,86% atau sejumlah 33 KTI dari 28 KTI yang ditargetkan. Realisasi proporsi fungsional di BP3U dibandingkan total pegawai BP3U sebesar 52,38%. Jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan litbang perikanan perairan umum yang ditingkatkan kapasitasnya telah mencapai nilai 1 (100%). Proporsi kegiatan riset aplikatif 88,89%. Jumlah indeks kompetensi dan integritas BP3U dengan output mencapai 82% terhadap target 77%. ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup Balitbang KP (orang) dengan progress fisik mencapai 99,06%, dengan nilai volume output mencapai 146,67% dari jumlah target 15 orang diperoleh 22 orang ASN. Presentase unit kerja BP3U yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar menghasilkan output yang telah mencapai 100% dari target 50%. Nilai kinerja reformasi birokrasi BP3U dengan nilai output sebesar 85. Nilai SAKIP BP3U telah mencapai nilai output sebesar 85.Nilai kinerja anggaran BP3U telah mencapai output dan progress fisik sebesar 89,47%. Nilai persentase kepatuhan terhadap SAP BP3U dengan realisasi output mencapai 100%.

(7)

BAB I/ PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Peraturan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa setiap Instansi Pemeritah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

Definisi kinerja instansi pemerintah sendiri menurut Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No : 239/IX/6/8/2003 adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

LKjIP merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan pada setiap instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi hasil analis terhadap pengukuran kinerja yang telah ditetapkan.

Penyusunan LkjIP BP3U didasarkan pada indikator kinerja yang ada yang ditetapkan lewat tujuan dan sasaran yang direncanakan. Realisasi dan dilaporkan dalam LKjIP ini adalah realisasi dari pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 berdasarkan perjanjian kinerja yang telah disusun.

1.2 TUJUAN

Tujuan penyusunan pelaporan kinerja adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi BP3U untuk meningkatkan kinerjanya.

(8)

1.3 GAMBARAN UMUM ORGANISASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum yang selanjutnya disingkat BP3U, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.29/Men/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian perikanan perairan umum daratan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI). Institusi ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian perikanan perairan umum daratan yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.

Dalam melaksanakan tugasnya, BP3U menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan; 2. Pelaksanaan penelitian perikanan perairan umum daratan meliputi ekosistem waduk,

ekosistem danau, ekosistem sungai dan rawa banjiran, dan ekosistem estuaria, di bidang biologi, ekologi, dinamika dan genetika populasi, lingkungan sumber daya dan plasma nutfah ikan perairan umum daratan;

3. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan kerja sama penelitian perikanan perairan umum daratan;

4. Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

SASARAN

Sumberdaya perikanan perairan umum yang dapat dimanfaatkan untuk generasi sekarang dan yang akan datang untuk pangan, estetika, ilmu pengetahuan.

Keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BP3U perlu dievaluasi, sesuai dengan Undang-Undang No 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) pasal 3, yaitu penyelenggaraan negara harus mengacu kepada azas proposionalitas, profesional dan akuntibilitas.

(9)

Struktur organisasi BP3U dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang membawahi (i) Subbagian Tata Usaha, (ii) Seksi Tata Operasional, (iii) Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana, dan (iv) Kelompok Jabatan Fungsional.

Subbagian Tata Usaha terdiri atas (i) Urusan Keuangan dan Umum dan (ii) Urusan Kepegawaian. Seksi Tata Operasional membawahi dua Subseksi, yaitu: (i) Subseksi Program dan (ii) Subseksi Monitoring dan Evaluasi. Selanjutnya Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana terdiri atas (i) Subseksi Pelayanan Teknis (ii) Subseksi Prasarana dan Sarana. Struktur organisasi BP3U tersaji dalam gambar berikut.

(10)

PROFIL SDM

Adapun BP3U dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh sumber daya manusia sebagaimana terlihat pada grafik berikut :

Gambar 2. Diagram Pie Jumlah Pegawai BP3U

Total pegawai BP3U secara keseluruhan berjumlah 121 orang pegawai/karyawan yang terdiri atas 63 orang PNS dan 58 orang tenaga kontrak. Tenaga kontrak berperan dalam membantu kegiatan laboratorium (kualifikasi S1 dan D3), administrasi, perpustakaan, satpam,

pengemudi dancleaning service.

Gambar 3. Grafik Jumlah PNS menurut jabatan struktural dan fungsional

Sesuai dengan grafik, pegawai BP3U pada tahun 2016 yang terbanyak adalah Eselon V, yaitu sejumlah 6 orang sedangkan esellon III dan IV masing – masing 1 dan 3 orang. BP3U merupakan Balai setingkat Eselon III maka tidak memiliki eselon I dan II.

(11)

Grafik 4. Pegawai BP3U Menurut Golongan

Dilihat pada grafik diatas, komposisi pegawai BP3U paling banyak pada Golongan III yaitu sebanyak 36 orang (57,14%), sedangkan jumlah paling sedikit pada Golongan I yaitu sebanyak 1 orang (1,59%). Sebagai keterangan bahwa hingga Semester II jumlah pegawai BP3U mengalami penambahan staff sebanyak 1 orang serta mengalami pengurangan anggota sebanyak 4 orang pegawai, berikut rinciannya :

1. Pengurangan sebanyak 1 orang teknisi non fungsional atas nama Apriyadi, A.Md karena meninggal dunia akibat sakit malaria, setelah melaksanakan tugas kedinasan;

2. Pengurangan sebanyak 1 orang tenaga kontrak Laboratorium Kimia atas nama Elva Dwi Harmilia, S.Si, M.Si karena resign;

3. Pengurangan sebanyak 2 orang pegawai karena mengalami purnabakti : 1) Burlian, NIP. 19580610 198503 1 006, Ka.Subseksi Monitoring dan Evaluasi;

2) Misbah, NIP. 19580414 198603 1 007, Staf pada Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana;

4. Penambahan 1 orang pegawai karena mutasi dari Direktorat Pengelolaan Ruang Laut, UPT BPSPL Padang atas nama Suwinda Pratama, S.St.Pi pada tanggal 1 Maret 2016.

(12)

Tergambar bahwa pegawai BP3U didominasi dengan tingkat pendidikan D4/S1 sebanyak 27 orang (42,86%), disusul dengan pendidikan SMA sebanyak 12 orang (19,05%), pendidikan S2 sebanyak 9 orang (14,29%), pendidikan D3 sebanyak 8 orang (12,70%), pendidikan SMP sebanyak 3 orang (4,76%) dan pendidikan S3 sebanyak 4 orang (6,35%).

Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, saat ini BP3U telah mengirim para peneliti untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui kegiatan tugas belajar dan izin belajar beberapa universitas didalam negeri. Mereka adalah :

Tabel 1. Nama pegawai tugas dan izin belajar

No Nama Prodi Bidang/ Fakultas/

Jurusan PerguruanTinggi Keterangan JangkaWaktu

1 Ni Komang Suryati,

S.Pi PengelolaanLingkungan S2 PengelolaanLingkungan UniversitasSriwijaya No.858/BALITBANGIZIN BELAJAR

KP/ III/2015

Agustus 2014 – Juli 2016

2 Mirna Dwirastina,

A,Md.,S.Pi ManajemenPerikanan S2 ManajemenPerikanan UniversitasTerbuka No.2078/BALITBANIZIN BELAJAR

G KP/VII/2016

Februari 2016 – Februari

2018

3 Tuah Nanda Merlia

Wulandari, S.Si ManajemenPerikanan S2 ManajemenPerikanan UniversitasTerbuka No.2077/BALITBANIZIN BELAJAR

G KP/VII/2016

Februari 2016 – Februari

2018

4 Siswanta Kaban, S.Si,

M.Si LingkunganS3 Ilmu UniversitasSriwijaya No.01/SJ/KP.530/III/2IZIN BELAJAR

016

Agustus 2015 – Juli 2018

5 Sevrina Asri, A.Md Teknik

Informatika S1 Ilmu Komputer Bina DarmaUniversitas No.203/BALITBANGIZIN BELAJAR

KP.0/KP.560/I/2016

September 2015-Agustus

2018

6 Melfa Marini, S.Pi Pengelolaan

Sumberdaya Perairan

S2 Pengelolaan Sumberdaya

Perairan

IPB TUGAS BELAJAR

KEPMEN KP No. 91/SJ/KP.530/III/2016

September 2015 – Agustus 2017

Grafik 6. Klasifikasi Umur Pegawai PNS BP3U

Jumlah pegawai menurut kelompok umur 18-34 sebanyak 20 orang, kelompok umur 35-51 sebanyak 26 orang, kelompok umur > 52 sebanyak 17 orang.

(13)

1.4 SISTEMATIKA LAPORAN

Pada dasarnya laporan ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja BP3U tiap triwulan pada tahun 2016. Capaian kinerja (performance results) 2016 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :

Format Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah

(Penerapan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014)

BAB I – PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, gambaran umum organisasi, dan sistematika laporan.

BAB II – PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan muatan rencana strategis BP3U, sasaran strategis, rencana kerja tahunan dan penetapan kinerja/perjanjian kinerja di tahun 2016.

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan staandar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative solusi yang dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran BAB IV – PENUTUP

Menjelaskan kesimpulan, permasalahan dan tindak lanjut

LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja

(14)

BAB II/ PERENCANAAN KINERJA

2.1. SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN BP3U TA 2016

Rencana Strategis BP3U 2016 berisi langkah-langkah stratejis jangka menengah yang akan memberi arah bagi penyelenggaraan penelitian dan pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan. Penyusunan renstra BP3U mengacu pada renstra kementerian kelautan dan perikanan yang telah ditetapkan oleh kepala Balitbang KP, dengan SK nomor PER. 15.1/BALITBANG KP/2010. Pada periode pertengahan tahun 2014, sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang ada upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi pada tingkat BP3U, yaitu berupa penggunaan metodebalanced scorecard(BSC).

Tujuan strategis BP3U dalam pencapaian visi-misi adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan sebagai bahan bagi perumusan komponen kebijakan teknis pemanfaatan dan pengelolaan perikanan perairan umum; 2. Menyiapkan dan meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya riset;

3. Memberdayakan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya riset, meningkatkan citra institusi dan mempercepat proses alih pengetahuan dan teknologi;

4. Mewujudkan kinerja riset yang efektif dan efisien.

Sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum dirumuskan sebagai berikut :

1. Tersedianya data dan informasi IPTEK potensi dan karakteristik sumber daya ikan serta inovasi teknologi pemanfaatannya;

2. Tersebarnya data dan informasi IPTEK strategis status, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum;

3. Terbentuknya institusi riset yang menjadi pusat data dan informasi IPTEK strategis perikanan perairan umum;

4. Tercapainya sistem manajemen administrasi dan keuangan yang transparan, akuntable, efektif dan efisien.

(15)

Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BP3U. Peta strategi memudahkan BP3U untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/ pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BP3U. Peta strategi BP3U tahun 2016 berikut Gambar Peta Strategis BP3U :

Gambar 7. Peta Strategis BP3U

Pada gambar Peta strategi BP3U diatas setiap SS yang disusun dimaksudkan untuk pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. menggunakan metodologi Balanced Scorecard, setiap SS dikelompokan kedalam empat perspektif, yaitu a)stakeholders perspective, b ) customers perspective, c ) internal process perspective, dan d) learning and growth perspective. Dari perpektif stakeholder, terdapat SS yang disusun untuk melihat dampak dari program penelitian dan pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan bagi KKP dan stakeholder.

Dari perspective customers terhadap KKP dan masyarakat kelautan dan perikanan, terdapat SS yang disusun untuk meningkatkan pemanfaatan hasil Litbang KP oleh masyarakat KP dan meningkat pengelolaan SDKP yang berkelanjutan. U ntuk mendukung pencapaian SS pada dua layer stakeholders perspective dan customers perpective tersebut diperlukan adanya empat faktor penting berupa Tersedianya kebijakan kelautan dan perikanan yang implementatif, Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah KP, Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan, pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan yang

(16)

optimal dan bermutu dan Terselenggaranya pengendalian BP3U. Sedangkan dari perspektif learning and growth, terdapat empat faktor penting :

a ) Tersedianya SDM BP3U yang kompeten dan professional, b) Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses, c) Terwujudnya good governance & clean government dan e) Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup BP3U.

Penetapan sasaran strategis BP3U merupakan penjabaran dari rencana strategis BP3U yang telah disusun. Rencana strategis BP3U 2016 terdiri dari 9 kegiatan litbang, 28 KTI, 7 output dokumen dukungan managerial, 1 paket Mebulair Gedung IFRDMD II, dan 12 bulan pelayanan perkantoran. Keseluruhan Renja BP3U 2016 ditampilakan pada tabel dibawah ini:

(17)
(18)

2.2. PENETAPAN KINERJA BP3U TAHUN 2016 / PERJANJIAN KERJA

Pada tahun 2016, BP3U telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala BP3U dengan Kepala PUSLITBANGKAN. Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi (strategy map) dengan 8 sasaran strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap SS yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Adapun dokumen penetapan kinerja yang dimaksud ditampilkan pada gambar 8 sebagai berikut :

(19)

Penetapan kinerja BP3U Tahun 2016 / Perjanjian Kinerja merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Penetapan kinerja BP3U Tahun 2016 / Perjanjian kinerja ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator kinerja utama (IKU) tersebut merupakan salah satu dukungan program penelitian dan pengembangan Iptek kelautan dan perikanan tahun 2016 yang dianggarkan sebesar Rp.

(20)

21.392.912.000.-BAB III/ AKUNTABILITAS KINERJA

Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS), Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS) dan Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK) tahun 2016 sampai dengan triwulan IV dari 10 Sasaran Strategis (SS) dan 11 Indikator Kinerja Utama (IKU) memiliki kinerja yang baik, dengan Peta Strategis BP3U TA. 2016 berikut :

Gambar 9. Peta Strategis BP3U TA 2016

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

3.1.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TRIWULAN IV TA 2016

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BP3U. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BP3U tahun 2016 dapat tercapai.

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BP3U tahun 2016 pada customer perspective, internal process perspective, dan learn & growth perspective mengalami perubahan

(21)

dan penyesuaian yang mengacu pada dokumen Penetapan Kinerja (TAPJA). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah berhasil tercapai, dan sebagian belum dilakukan pengukuran dikarenakan terdapatnya perubahan IKU Balitbang KP dalam APBN-P. pencapaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2016 yang mengacu dokumen Penetapan Kinerja (TAPJA) dapat dilihat pada Gambar 10, 11, 12, dan 13 berikut:

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

3.2. HASIL PENGUKURAN NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS), NILAI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS (NPIS) dan NILAI KINERJA KESELURUHAN (NKK) BP3U

a. NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)

NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti tabel berikut :

No Validitas IKU Bobot

1 Lead input 0,1 2 Lead proses 0,2 3 Lag output 0,3 4 Lag outcome 0,4

Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian < 100 % Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan menyepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS.

KLASIFIKASI STATUS NSS / NKP / NPSS (Toleransi 0%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<100% X>100% X>100% atauX<100% Buruk

X=100% X=100% - Sedang

X≥100% X≤100% X=100% Baik

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah : Maximixe adalah Semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Minimize adalah Semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;Stabilizeadalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

(27)

Hasil perhitungan NPSS sesuai dengan gambar yang tertuang dalam aplikasi "KINERJAKU" sebagai berikut :

Gambar 14. Hasil Pencapaian Kinerja BP3U dalam Aplikasi“kinerjaku.kkp.go.id”

Pengukuran capaian kinerja BP3U Tahun 2016 sampai dengan triwulan IV dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi IKU pada masing-masing prespektif.

B. NILAI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS (NPIS)

NPIS merupakan nilai yang diberikan atas pelaksanaan inisiatif strategis (IS) yang melekat pada suatu IKU tertentu. Status pencapaian inisiatif strategis (baik, sedang dan buruk) ditentukan berdasarkan jumlah inisiatif strategis yang dilakukan 100% dibanding dengan total inisiatif strategis yang berada dalam 1 (satu) IKU yang sama. Adapun status capaian IS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian <100 % Untuk menentukan dan mensepakati standar status kinerja NPIS sesuai dengan kriteria sbb :

KLASIFIKASI STATUS NPIS

(Toleransi 10%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<100% X>100% X>100% atau

X<100% Buruk

(28)

X≥100% X≤100% X=100% Baik

Beberapa progres capaian kinerja sasaran strategis penelitian dan pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan pada BP3U Tahun 2016 hingga bulan Desember diantaranya sbb : 1. Jumlah presentase hasil penelitian perikanan perairan umum yang digunakan sesuai kontrak

kinerja Eselon I KKP (%) terpenuhi 100% karena kegiatan penelitian perikanan BP3U digunakan oleh Eselon 1 lain yaitu tertuang dalam kontrak kerja BalitbangKP dengan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP.

2. Jumlah Wilayah Pengelolaan PUD Yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya, dimana progress fisik telah mencapai 100% oleh kegiatan penelitian telah diselesaikan melalui pengambilan sampel dan analisa data termasuk pelaporan teknis penelitian pada periode Oktober- Desember 2016. Pencapaian progress fisik mencapai nilai 95,94% yaitu dari anggaran yang terserap dalam kegiatan penelitian.

3. Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan PUD tahun 2016 mencapai 33 KTI dengan persentase capaian volume mencapai 117,86%, sedangkan progress fisik mencapai 85,26%. 4. Realisasi proporsi fungsional di BP3U dibandingkan total pegawai BP3U hingga Desember

2016 menjadi sebesar 51,56%.

5. Jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan litbang perikanan perairan umum yang ditingkatkan kapasitasnya progres fisiknya sebesar 100%, atau 1 paket dokumen pada Desember 2016, dengan terselesaikannya tahap terakhir pengadaan mebulair gedung IFRDMD tahap 2.

6. Proporsi kegiatan riset aplikatif 88,89%.

7. Jumlah indeks kompetensi dan integritas BP3U mencapai nilai 82%.

8. ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup Balitbang KP (orang) mencapai 22 orang dari total target 15 orang di tahun 2016, atau 146,67% dengan capaian fisik 99,06%. 9. Presentase unit kerja BP3U yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang

terstandar mencapai nilai 100% dengan target 50%.

10. Nilai kinerja reformasi birokrasi BP3U mencapai nilai 85% atau kategori A, dengan capaian fisik 99,7%.

(29)

11. Nilai SAKIP BP3U mencapai nilai 85 dengan pencapaian fisik 100%. 12. Nilai kinerja anggaran BP3U mencapai nilai 89,47.

13. Nilai persentase kepatuhan terhadap SAP BP3U dengan realisasi output mencapai 100%.

C. NILAI KINERJA KESELURUHAN (NKK)

Untuk mengukur capaian kinerja organisasi BP3U menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). NKK diperoleh dari penjumlahan antara Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dengan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). Adapun status NKK mempunyai nilai toleransi 0 % yang ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut :

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 200 % Indeks Capaian = 200% Indeks Capaian < 200 %

Pencapaian kinerja keseluruhan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Pencapaian kinerja dikatakan buruk jika NPSS buruk dan NPIS buruk, Pencapaian kinerja dikatakan sedang (jika : NPSS buruk dan NPIS baik, NPSS baik dan NPIS buruk, atau NPSS sedang dan NPIS baik), dan Pencapaian kinerja dikatakan baik jika NPSS dan NPIS baik.

(30)
(31)

3.3. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

3.3.1. CUSTOMER PERSPECTIVE

Capaian kinerja BP3U pada perspektif pelanggan (custumer perspective) berasal dari 1 sasaran strategis berikut :

SASARAN STRATEGIS 1 :

MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAAN LITBANG DAN LAYANAN IPTEK PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SDI YANG MENDUKUNG

PRODUKTIVITAS USAHA DAN PENDAPATAN NEGARA DARI SEKTOR KP

Nilai sasaran strategis meningkatnya pemanfaatan hasil BP3U oleh masyarakat KP dan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :

IKU- 1 : Presentase hasil penelitian perikanan perairan umum yang digunakan sesuai kontrak kinerja Eselon I KKP (%)

IKU ini adalah Kontrak Kinerja kesepakatan atau perjanjian antara Balitbang KP dengan Eselon I lingkup KKP (Ditjen dan Badan) yang berisi komitmen penyedian hasil-hasil riset sesuai dengan kebutuhan dari Eselon I KKP yang selanjutnya akan digunakan oleh Eselon I KKP sebagai dasar penyusunan Kebijakan. IKU ini dilatarbelakangi oleh adanya keinginan agar hasil riset BalitbangKP termanfaatkan secara optimal terutama oleh dirjen teknis. Dalam hal ini BP3U yang memiliki poksi dalam melakukan penelitian sebagai bahan rekomendasi untuk perikanan daratan, akan lebih berkorelasi erat dengan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL), sebagai pengguna data dan informasi yang dihasilkan.

Dalam pemenuhan IKU ini akan diwujudkan dalam hal kontrak kerja Eselon 1, dimana kegiatan litbang Balitbang KP khususnya BP3U akan dimasukan dalam kerangka capaian kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) Hasil capaian dibuktikan dengan dokumen kontrak kinerja Eselon 1 yang ditanda tangani oleh Kepala Balitbang KP, Dirjen Perikanan Tangkap dan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut.

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

(32)

Tabel 3. Jumlah rekomendasi dan inovasi litbang PUD yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Presentase hasil penelitian perikanan perairan umum yang digunakan sesuai kontrak kinerja Eselon I KKP (%)

100 100 100 akumulasiTidak

* Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah rekomendasi dan inovasi litbang dari BP3U pada tahun 2016 belum terpenuhi.

SASARAN STATEGIS 2:

TERSEDIANNYA REKOMENDASI DAN MASUKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KP YANG EFEKTIF.

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu :

IKU - 2 : Jumlah Wilayah Pengelolaan PUD Yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya.

Kegiatan penelitian BP3U tahun 2016 terdapat 9 judul dengan mencakup 8 wilayah KPP PUD yaitu KPP-PUD 411, 431, 439, 432, 412, 422, 436, 438, dan 435. Adapun output yang diharapkan dalam 9 judul penelitian BP3U adalah data dan informasi mengenai karakteristik biologi perikanan, potensi, stok, dan aktivitas serta kapasitas penangkapan. Output dan progress fisik/ anggaran dari 9 judul penelitian yang dilakukan BP3U ditampilkan pada table berikut :

Tabel 4. Jumlah Wilayah PUD yang teridentifikasi.

IKU Output/VolumeT R % TProgress/ FisikR % Keterangan

Jumlah Wilayah Pengelolaan PUD yang terindentifikasi karakteristik biologi perikanan karakteristik biologi perikanan serta habitat sumberdaya, potensi produksi, kapasitas penangkapan ikannya.

(33)

Dari tabel tersebut diatas dari 9 judul penelitian, telah hampir memenuhi target pencapaian output. Judul penelitian guna memberikan informasi mengenai karakteristik perikanan berjumlah 9 buah akan dilaksanakan hingga tahun 2019, sesuai dengan Renja (Rencana Kerja) KKP pada Bapennas. Sedangkan presentase serapan fisik diperoleh total sebesar 95,94%, nilai ini diperoleh dari total pagu penelitian senilai Rp. 4.423.106,000,-dengan serapan 4.272.088.514,-.

IKU - 3 : Jumlah Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengelolaan PUD

IKU ini didefinisikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan pada suatu jurnal atau prosiding dalam dan luar negeri. Teknik menghitungnya yaitu jumlah karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan dan disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Badan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut :

Tabel 5. Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan PUD

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Jumlah Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengelolaan PUD

28 33 117,86 82,56 82,56 100 Tidak akumulasi * Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

Dari Tabel 6 di atas terlihat bahwa jumlah karya tulis ilmiah pada 2016 telah memenuhi target pencapaian output. Sedangkan pencapaian serapan (fisik) mencapai 36,85% yaitu diperoleh dari pagu anggaran senilai Rp. 78.000.000 dengan realisasi Rp. 72.718.000,-.

Guna perbaikan hasil KTI kedepan BP3U akan lebih meningkatkan capaian peneliti dalam menghasilkan KTI khususnya pada jurnal, dengan membuat beberapa terobosan kegiatan seperti halnya seminar internal peneliti untuk lebih memacu peneliti menghasilkan naskah KTI, dan juga memaksimalkan kinerja peneliti utama BP3U sebagai fungsi editor makalah yang dihasilkan peneliti BP3U.

(34)

SASARAN STRATEGIS 3 :

TERWUJUDNYA PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS SUMBERDAYA LITBANG DAN LAYANAN IPTEK KP

Nilai sasaran strategis Terwujudnya Peningkatan Kapasitas Dan Kapabilitas Sumberdaya Litbang Dan Layanan Iptek ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu:

IKU - 4 : Proporsi fungsional di BP3U dibandingkan total pegawai BP3U

IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional litbang KP dengan jumlah total pegawai BP3U keseluruhan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% 100 . x

Tot

Jml

P

Peg Jabfung Jabfung  Keterangan

P

Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BP3U

Jml

Jabfung = Jumlah fungsional BP3U

Tot

Peg . = Jumlah total pegawai BP3U

Tabel 6. Proporsi Fungsional Di Bp3u Dibandingkan Total Pegawai BP3U

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Proporsi Fungsional Di Bp3u Dibandingkan

Total Pegawai BP3U 50 52,36 104,36 100 100 100

Tidak akumulasi * Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian atas IKU ini diperoleh dari data SIMPEG/ atau SK TMT Fungsional yang bersumber dari Bagian Kepegawaian dan Hukum, Set. Balitbang KP. Adanya IKU ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Sumberdaya Litbang dan layanan iptek KP.

Dari Tabel di atas terlihat bahwa progres capaian kinerja proporsi jumlah pegawai fungsional BP3U dibandingkan dengan total pegawai BP3U adalah sebesar 100 % dari target yang telah ditetapkan. Jumlah pegawai fungsional BP3U adalah 33 orang terdiri dari 28 orang peneliti dan 5 orang teknisi, dibandingkan dengan total 63 orang pegawai, diperoleh

(35)

presentase perbandingan 52,36%. Nilai persentase pada triwulan ke 4 menurun dibandingkan triwulan ke 2 dikarenkan adanya pegawai BP3U yang telah meninggal dunia dikarenakann sakit malaria setelah melaksanakan tugas kedinasan. Sedangkan Almarhum yang bersangkutan merupakan salah satu fungsional teknisi. Dalam orientasi rencana strategis kedepan BP3U akan meningkatkan jumlah pegawai fungsional dari kelompok teknisi, dan jenis fungsional lain yang dibutuhkan balai dan diatur dalam perundangan. Kelompok jabatan fungsional teknisi memiliki potensi pengembangan yang besar karena tersedia SDM sejumlah 13 orang, dengan 5 orang yang telah memiliki jabatan fungsional teknisi. Dalam waktu ke depan kelompok fungsional teknisi ini yang akan dipacu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitasnya melalui pelatihan-pelatihan.

IKU - 5 : Jumlah Sarana Dan Prasarana, Serta Kelembagaan Litbang Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Yang Ditingkatkan Kapasitasnya

Indikator ini didevinisikan sebagai peningkatan kapasitas sarana dan prasarana serta kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/ belanja modal atau ruang lingkup akreditasi yang dilaksanakan oleh satuan kerja Balitbang KP. Adapun formulasi perhitungannya adalah jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/ belanja modal atau ruang lingkup akreditasi yang diusulkan. Jumlah yang dituangkan dalam dokumen merupakan satu paket dalam pengadaan belanja modal berupa Mebulair gedung IFRDMD ke II. Jumlah output dan progress pelaksanaan kinerja hingga akhir tahun 2016 ditampilkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 7. Jumlah sarana dan prasarana, serta Kelembagaan Litbang perikanan perairan umum yang ditingkatkan kapasitasnya.

IKU TOutput/VolumeR % TProgress/ FisikR % Keterangan

Jumlah Sarana Dan Prasarana, serta Kelembagaan Litbang Perikanan Perairan Umum Yang Ditingkatkan Kapasitasnya 1 1 100 95,67 95,67 100

-Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang perikanan perairan umum yang ditingkatkan kapasitasnya dengan target sebesar 1 paket dengan anggaran senilai Rp.

(36)

2.041.336,000,-. Target dalam bulan Desember adalah terselesaikannya keseluruhan pengadaan mebulair tersebut. Pada tahap ke II ini pengerjaan mebualair difokuskan pada penyediaan fasilitas laboratorium (interior) dan interior aula pertemuan gedung. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran gedung IFRDMD II dengan realisasi Rp.990.144.000,- yang telah diselesaikan pada bulan Desember. Pencapaian IKU ini dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima hasil pekerjaan (BAST penerimaan pekerjaan) pada tanggal 14 Desember 2016.

SASARAN STRATEGIS 4 :

TERSELENGGARANYA PENGENDALIAN LITBANG PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SDI

Nilai Sasaran Strategis Tersedianya Tersedianya Pengendalian Pengelolaan Perikanan Dan Konservasi Sdi Tersebut Terdiri Dari 1 (Satu) IKU Sebagai Berikut :

IKU – 6 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset perikanan perairan umum (minimal)

IKU ini sesuai dengan PP no 30 tahun 2008 yang menyatakan terdapat 3 jenis penelitian yaitu penelitian dasar perikanan, penelitian terapan dan penelitian pengembangan eksperimental perikanan. IKU ini bertujuan untuk memperoleh gambaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian terapan dan pengembangan eksperimental sehingga hasil litbang KP dapat cepat diterapkan dan dimanfaatkan stakeholder. Total jumlah penelitian BP3U tahun 2016 adalah 9 judul kegiatan. Persentase penelitian terapan BP3U mencapai nilai 88,89% yang diperoleh dari perhitungan jumlah penelitian terapan dan eksperimental dibagi jumlah seluruh penelitian BP3U dikalikan 100 persen. Dari hasil pengkategorian penelitian BP3U diperoleh 1 penelitian merupakan penelitian dasar. Sehingga perhitungan hasil diperoleh dari 8 kegiatan terapan / 9 total kegiatan dikalikan 100 persen. Adapun target capaian dalam IKU ini disampaikan pada table berikut ini:

(37)

Tabel 8. Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan Dan Pengembangan EksperimentalDibandingkan Total Kegiatan Penelitian BP3U

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset perikanan perairan umum (minimal)

88,89 88,89 88,89 97 97 100 akumulasiTidak * Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

Dari tabel capaian Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan Dan Pengembangan Eksperimental Dibandingkan Total Kegiatan Penelitian BP3U total kajian yang dihasilkan TA. 2016 adalah 88,89 %. Nilai ini diperoleh dengan memperbandingkan jumlah penelitian dasar yaitu 1 judul terhadap keseluruhan penelitian yang ada di BP3U (9 judul). Adapun penelitian yang dikategorikan sebagai penelitian dasar adalah penelitian dengan judul “Alat Tangkap Ramah Lingkungan di DAS Barito, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan” dikarenakan sifat penelitian yang merupakan survey dan inventarisir mendasar dalam penelitian. Dalam IKU ini bukti capaian yang disampaikan adalah matrik pengesahan dari kepala satker mengenai pengkategorian jenis riset aplikatif sesuai dengan PP No 30 Tahun 2008.

3.3.2. LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Capaian kinerja BP3U pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Learn & Growth perspective) berasal dari 3 sasaran strategis berikut :

SASARAN STRATEGIS 5 :

TERWUJUDNYA APARATUR SIPIL NEGARA BP3U YANG KOMPETEN, PROFESIONAL DAN BERKEPRIBADIAN

Nilai sasaran strategis tersedianya aparatur sipil negara BP3U yang kompeten, professional dan berkepribadian dan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sbb :

IKU - 7 : Indeks Kompetensi dan Integritas BP3U

Nilai IKU ini guna mencapai terwujudnya aparatur sipil BP3U yang kompeten, professional dan berkepribadian. IKU ini didefinisikan dengan kompetensi sebagai nilai kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan,

(38)

sedangkan integritas adalah kecenderungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma. IKU ini menggunakan klasifikasi minimize, dengan nilai target pencapaian sesuai dengan target sebesar 77%. Nilai dalam IKU ini ditentukan dari beberapa komponen diantaranya adalah capaian SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) baik bulanan dan tahunan, Presensi / Absensi pegawai setiap bulan dalam (%), dan pemenuhan kewajiban pegawai dan pengelola dalam LHKPN dan LHKASN. Nilai IKU indeks kompetensi pegawai BP3U digambarkan dalam table berikut ini:

Tabel 9. Nilai Indeks Kompetensi Pegawai BP3U.

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Indeks kompetensi

dan Integritas BP3U 80 82 102,5 87,03 87,03 100 Akumulasi

* Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

Hasil pengukuran terhadap kompetensi pejabat di lingkup BP3U, Capaian kinerja IKU ini belum dapat diukur. NIlai dalam target kinerja Balai mencapai nilai 77%, akan tetapi dalam pelaksanaan BP3U telah mencapai nilai diatas 80%, hal ini yang dijadikan dasar bahwa pencapaian indeks kompetensi BP3U pada Desember ditargetkan pada nilai 80%. Nilai yang diperoleh sebesar 82% diperoleh dari presentase kehadiran pegawai hingga bulan November yang mencapai rata-rata 84%, nilai SKP pegawai triwulan ke IV yang tercapai 100% dan nilai pemenuhan LHKPN dan LHKASN yang telah selesai 100%.

Pada dasarnya dalam IKU ini tersusun dari inisiatif strategis pengembangan SDM dan penataan organisasi litbang perikanan. Kompetensi merupakan kombinasi keterampilan, pengetahuan dan sikap yang kompleks yang ditunjukkan oleh seorang anggota organisasi yang sangat penting bagi terselenggaranya fungsi organisasi secara efektif dan efisien. Kombinasi keterampilan, pengetahuan, perilaku dan atribut personal yang terobservasi dan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja seorang pegawai dan kesuksesan organisasi.

Dalam perencanaan tahun selanjutnya BP3U berusaha untuk mempertahankan nilai tersebut. Kendala yang terjadi adalah dalam perhitungan IKU inipegawai yang melaksanakan Dinas masih masuk dalam criteria pegawai tidak hadir dalam absensi/ presensi, hal ini yang menjadikan nilai capaian indeks menurun.

(39)

IKU - 8 : Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup Balitbang KP (orang).

IKU ini memiliki pengertian SDM BP3U baik PNS, CPNS yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru, non gelar (diklat fungsional tertentu/diklatpim), pelatihan (kursus teknis dalam dan luar negeri) dan izin belajar (yang berjalan) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. Tahun 2016 IKU BP3U untuk ini ditargetkan adalah 10 orang :

Tabel 10. Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya.

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup Balitbang KP (orang).

15 22 146,67 99,06 99,06 100 kontribusi

Kontribusi dari jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya adalah berasal dari 6 orang pegawai yang sedang melaksanakan tugas dan izin belajar didalam negeri, 3 orang yang telah melaksanakan diklat prajabatan PNS, dan 14 orang pegawai yang melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi baik dari segi tata kelola laboratorium, pelatihan bahasa dan lain-lain. Total dari target tahunan yaitu 15 orang, diperoleh 22 orang yang telah ditingkatkan dengan pencapaian 146,67%. Hal ini melebihi dari target yang ditentukan.

Pada perencanaan tahun 2017, jumlah pelatihan dalam bidang managerial berusaha ditingkatkan, guna menambah capaian jumlah pegawai yang ditingkatkan kompetensinya. Harapan dari pencapaian IKU ini adalah kualitas SDM BP3U menjadi semakin baik, terasah dan terlatih guna menhadapi tantangan yang semakin kompleks.

SASARAN STRATEGIS 6 :

TERSEDIANYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BP3U YANG HANDAL DAN MUDAH DIAKSES.

Nilai sasaran strategis tersedianya management pengetahuan yang handal dan mudah diakses adalah untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut:

(40)

IKU - 9 : Presentase Unit Kerja BP3U yang menerapkan system management pengetahuan terstandat (%).

IKU ini memiliki pengertian suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Adapun pengukuran dari IKU ke 6 ini adalah dengan menggunakan aplikasi standart “Bitrix” yang digunakan seluruh lingkup KKP. Dalam aplikasinya dituntut untuk seluruh level I – IV, berpartisipasi dalam sharing informasi melalui aplikasi tersebut. Hasil pengukuran IKU tersebut pada triwulan IV ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 11. Nila capaian persentase unit kerja BP3U yang terstandart.

IKU T Output/VolumeR % T Progress/ FisikR % Keterangan

Presentase Unit Kerja BP3U yang menerapkan system management pengetahuan terstandat (%) 100 100 100 86,2 86,2 100 Belum Diukur

Nilai 100 % dari target 50% yang dicantumkan dalam tapja 2016 adalah diperoleh dari presentase keikut sertaan dalam sharing data dan informasi pejabat eselon 3 – 4 (Level 3 – 4) BP3U dalam aplikasi Bitrix, dimana seluruh level di BP3U telah mengaplikasi hal tersebut. Nilai progress fisik mencapai 86,2%,hal ini diperoleh dari inisiatif strategis Balai dalam program kerja BP3U yaitu berupa pelaksanaan updating dan pengelolaan Website, serta pelaksanaan maintenance laboratorium pengujian BP3U dalam standarisasi KAN sesuai ISO 17025. Pada perencanaan menengah ke depan standarisasi organisasi BP3U akan ditingkatkan yaitu menyasar pada standarisasi KNAPP (Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian). Standarisasi ini diharapkan menjadikan BP3U, menjadi organisasi penelitian yang handal dan terpercaya sebagai penyedia informasi dan data guna kepentingan stake holder khusunya untuk perairan umum.

(41)

SASARAN STRATEGIS 7 :

TERWUJUDNYA BIROKRASI BP3U YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN BERORIENTASI PADA LAYANAN PRIMA:

IKU - 10 : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BP3U

Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan BP3U pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang pelaksaan dilakukan melalui program-program meliputi 1). Manajemen perubahan, 2). peraturan perundang-undangan, 3). Penataan organisasi, 4). Penataan tata laksana, 5). penataan SDM aparatur, 6). Pengutan pengawasan internal, 7). Penguatan akuntabilitas kinerja, 8). Peningkatan kualitas pelayanan publik dan 9) pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Adapun capain IKU ini di tahun 2016 adalah sesuai tabel dibawah. Tabel 12. Nilai pengukuran reformasi birokrasi BP3U.

IKU T Output/VolumeR % T Progress/ FisikR % Keterangan

Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi

BP3U A A - 99,7 99,7 100

*Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

Perhitungan nilai kinerja reformasi birokrasi BP3U belum dilaksanakan. Perhitungan indeks kinerja RB diharapkan sudah tidak menganut adopsi langsung dari IKU Balitbang KP. Nilai kinerja BP3U adalah diperoleh dari gabungan dari berbagai parameter pengukuran. Dari pengukuran diperoleh nilai > 85 atau dalam kategori A. Sedangkan dalam pencapaian progress fisik diperoleh nilai 99,7% dalam bentuk kegiatan sosialisasi dan pencegahan korupsi internal. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance) dilakukan melalui dalam 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu:

a) Organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing);

b) Tata Laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan

sesuai dengan prisip-prinsipgood governance;

c) Peraturan Perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; d) SDM Aparatur; SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional,

berkinerja tinggi, dan sejahtera;

(42)

f) Akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

g) Pelayanan Publik; Pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat h) Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi.

Profil PMPRB yang baik apabila komponen hasil lebih tinggi dari pada komponen pengungkit. Komponen pengungkit adalah berbagai kriteria dan berbagai pendekatan yang telah dilakukan oleh suatu unit kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komponen hasil adalah: 1) capaian yang diperoleh dari hasil pengukuran atas persepsi pegawai dan masyarakat terhadap suatu unit kerja, 2) pengukuran atas indikator kinerja internal dan eksternal yang menunjukkan seberapa baik suatu unit kerja mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

IKU - 11 : Nilai SAKIP BP3U

IKU ini adalah Penilaian KemenPAN atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. IKU ini belum dilakukan pengukuran, dan ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel 13. Capaian nilai SAKIP BP3U

IKU T Output/VolumeR % T Progress/ FisikR % Keterangan

Nilai SAKIP BP3U 80 85 100 100 100 100 DiukurBelum Nilai SAKIP diperoleh dari pengukuran LKE (Lembar Kerja Evaluasi) SAKIP, yang telah dilakukan pada bulan Oktober. Nilai diperoleh dari kesesuaian program dan kekonsistenan program kerja BP3U pada program eselon diatasnya. Adapun dasar pengukuran adalah Renstra KKP, Renstra BalitbangKP dan Renstra Puslitbangkan serta Renstra BP3U. Kelinearan dari program kerja BP3U diharapkan dapat mendukung pencapaian/ akselerasi program pemerintah kedepan. Nilai 85 diperoleh dengan kategori A.

Kendala dalam pengukuran ini adalah kondisi yang dinamis dalam internal KKP, sehingga masih adanya kemungkinan perbuhan kebijakan program kerja KKP baik Eselon 1, dan 2.

(43)

SASARAN STRATEGIS 8 :

TERKELOLANYA ANGGARAN PEMBANGUNAN BP3U SECARA EFISEN DAN AKUNTABEL

Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan secara optimal lingkup BP3U dan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut :

IKU - 12 : Nilai Kinerja Anggaran BP3U (%)

Pelaksanaan anggaran harus dikelola secara optimal sesuai rencana yang ditetapkan. Implementasi IKU ini adalah dimana target dari kinerja organisasi dapat dicapai dengan anggaran yang efisien. Dimana tujuan dalam suatu perencanaan adalah tercapainya target dengan nilai anggaran seefisien mungkin, semakin kecil nilai anggaran guna mencapai nilai kinerja tinggi akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi dalam penilaian IKU ini. Adapun nilai kinerja BP3U TW IV ditampilkan dalam table berikut:

Tabel 14. Nilai kinerja anggaran BP3U

IKU Output/Volume Progress/ Fisik Keterangan

T R % T R %

Nilai Kinerja

Anggaran BP3U 85 89,47 105,26 85 89,47 105,26 *Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi BP3U

Pengukuran IKU ini menggunakan perhitungan berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor 249/PMK.02/2011, tentang pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga. IKU ini diukur secara mandiri bedasarkan manual IKU dari Balitbang KP, dengan melibatkan berbagai parameter yaitu penyerapan anggaran (P), konsistensi perencanaan dan implementasi (K), pencapaian keluaran (PK), nilai efisiensi (NE) dan aspek manfaat/ capaian hasil (CH). Dan nilai kinerja anggaran disimpulkan dari nilai aspek implementasi ditambah capaian hasil.

Salah satu komponen IKU ini menggunakan adalah nilai serapan dalam satu tahun, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. pada TA 2016 BP3U mendapatkan pagu sebesar Rp. 21.392.912,000,- sampai dengan triwulan IV dapat terealisasi sebesar 20.638.461.938,- (96,47) %.

(44)

IKU - 13 : Presentasi Kepatuhan Terhadap SAP BP3U (%)

Komponen SAP merupakan standar akuntansi yang digunakan dalam pemerintahan baik daerah ataupun pusat. Pelaksanaan SAP telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. Beberapa pengungkapan yang terdapat dalam SAP merupakan pengungkapan wajib yang harus dibuat oleh pemerintah, kesesuaian format penyusunan dan penyampaian lapran keuangan yang sesuai dengan standart akuntansi akan mencerminkan kualitas, manfaat, dan kemampuan laporan keuangan itu sendiri. Pelaksanaan IKU presentasi kepatuhan terhadap SAP ditampilkan dalam table sebagai berikut:

Tabel 15. Nilai persentase kepatuhan BP3U terhadap SAP.

IKU T Output/VolumeR % T Progress/ FisikR % Keterangan

Persentase Kepatuhan

Terhadap SAP BP3U 100 100 100 95 95 100 *Pengukuran manual sesuai juklak pengukuran kinerja organisasi bp3u

Penilaian dalam IKU ini lebih ditekan kan pada kesesuaian dengan format system penganggaran dan pelaporan yang berlaku dimana satker BP3U berada. Ketepatan perencanaan penarikan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan yang tepat waktu. Dalam pengukuran IKU ini BP3U telah dianggap memenuhi/ sesuai dengan system akuntansi yang berlaku. Dalam pencapaian fisik nilai yang digunakan adalah besarnya realisasi dalam pengelolaan administrasi keuangan, operasional perkantoran dan gaji tunjangan pegawai yang telah mencapai nilai 95%.

Langkah ditahun tahun berikutnya adalah mempertahankan ketaatan terhadap system akuntansi pemerintah yang ditetapkan, sehingga tata kelola pelaksanaan anggaran BP3U sesuai standart yang berlaku.

B. REALISASI ANGGARAN

Realisasi anggaran triwulan ke IV meningkat dari triwulan I, II dan III, dimana hingga bulan Desember mencapai 96,47%. Nilai total serapan hingga triwulan IV disajikan dalam tabel perkembangan anggaran seperti berikut ini.

(45)

Tabel 16. Perkembanggan anggaran hingga triwulan IV

No UPT / Output DIPA AWAL

Triwulan I Triwulan II

DIPA REVISI Triwulan III Triwulan IV

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi

Rp Rp % Rp % Rp Rp % Rp %

1

Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan (KPP PUD) yang telah Teridentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan, serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi dan Kapasitas Penangkapan Ikannya

Rp. 6.200.000.000,- Rp. 889.546.673,- 14,35 Rp.

2.297.941.223,- 37,06 Rp. 4.423.106.000,- Rp. 3.860.747.706,- 87,29 4.272.088.514,- 96,59

2

Karya Tulis Ilmiah (KTI) Bidang IPTEK Perikanan

Budidaya

Rp.78.000.000,-Rp. 16.794.000,- 21,53 Rp.19.844.000,- 25,44 Rp. 78.000.000,- Rp.28.744.000,- 36,85 72.718.000,- 92,23 3 Pelayanan dan PengelolaanSarana dan Jasa Litbang

Perikanan

Rp. 161.870.000,- Rp. 23.922.246,- 15,4 Rp. 60.272.286,- 37,23 Rp. 161.870.000,- Rp. 114.955.328,- 71,02 142.502.701 88,04 4 Perencanaan danPenganggaran Litbang

Perikanan Rp.

305.415.000,-Rp. 87.000.417,- 28,49 Rp.128.167.368,- 41,96 Rp. 232.875.000,- Rp.174.109.721,- 74,77 225.528.350,- 96,85 5 Pengendalian dan PelaporanLitbang Perikanan Rp. 201.610.000,- Rp. 36.311.100,- 18,01 Rp. 39.770.135,- 19,73 Rp. 146.660.000,- Rp. 71.772.019,- 48,94 137.308.180,- 93,62 6 Penatausahaan keuangan,BMN dan rumah tangga

Litbang Rp.

594.345.000,-Rp 52.822.937,- 8,89 Rp.150.488.213,- 25,32 Rp. 406.225.000,- Rp.267.793.150,- 65,92 383.687.446,- 94,45 7

Pengembangan SDM dan penataan organisasi Litbang

Perikanan Rp.

208.840.000,-Rp. 36.953.398,- 17,69 Rp. 79.576.846,- 38,10 Rp. 159.560.000,- Rp. 109.255.846,- 68,47 150.840.379,- 94,54 8 Pengelolaan Data,Informasi, dan Publikasi

hasil Litbang Perikanan

Rp. 149.200.000,- Rp. 10.155.800,- 6,81 Rp. 50.900.894,- 34,12 Rp. 145.110.000,- Rp. 54.609.894,- 37,63 141.065.077,- 97,21 9 Pengembangan KerjasamaLitbang Perikanan Rp. 224.720.000,- RP. 3.100.000,- 1,38 RP. 12.389.100,- 5,51 Rp. 80.360.000,- RP. 16.122.100,- 20,06 79.622.100,- 99,08 10 Layanan Perkantoran Rp. 13.672.806.000,- Rp. 2.812.782.568,- 20,57 Rp.6.316.181.011,- 46,20 Rp.13.517.810.000,- Rp.9.089.728.545,- 67,24 12.427.002.729,- 99,08 11 Peralatan dan FasilitasPerkantoran Rp. 2.500.000.000,- Rp. 0,- 0 Rp.245.380.000,- 9,82 Rp. 2.041.336.000,- Rp.990.144.000,- 48,50 1.947.289.324,- 95,39

(46)

BAB IV/ PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sesuai dengan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan di atas, pada tahun 2016 Badan Penelitian Perikanan Perairan Umum telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi dengan 07 Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 berjumlah 13 Indikator Kinerja Utama (IKU).

Gambar 16. Hasil Analisis Capaian IKU BP3U

Beberapa progres capaian kinerja sasaran strategis penelitian dan pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan pada BP3U Tahun 2016 Triwulan ke IV diantaranya sebagai berikut :

1. Jumlah presentase hasil penelitian perikanan perairan umum yang digunakan sesuai kontrak kinerja Eselon I KKP (%) terpenuhi 100% karena kegiatan penelitian perikanan tangkap BP3U sesuai dengan kontrak kerja BalitbangKP dengan Dirjen Perikanan Tangkap dan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut.

(47)

2. Jumlah Wilayah Pengelolaan PUD Yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan Karakteristik Biologi Perikanan Serta Habitat Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya, telah tercapai 100% dan progress fisik telah mencapai 95,94% dengan terselesaikannya kegiatan penelitian dan telah disusunya laporan teknis penelitian 2016.

3. Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan PUD tahun 2016 mencapai 117,86% atau sejumlah 33 KTI dari 28 KTI yang ditargetkan.

4. Realisasi proporsi fungsional di BP3U dibandingkan total pegawai BP3U sebesar 52,38% dari total 63 pegawai BP3U.

5. Jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan litbang perikanan perairan umum yang ditingkatkan kapasitasnya telah mencapai nilai 1 (100%), dengan terselesaikannya pengadaan tahap ke 2 mebulair gedung IFRDMD II pada 14 Desember 2016.

6. Proporsi kegiatan riset aplikatif 88,89%, dari 8 riset aplikatif dibandingkan 1 riset dasar di tahun 2016 sedangkan progress fisik sebesar 97%.

7. Jumlah indeks kompetensi dan integritas BP3U dengan output mencapai 82% terhadap target 77% dan progress fisik mencapai 87,03%.

8. ASN yang ditingkatkan kompetensinya lingkup Balitbang KP (orang) dengan progress fisik mencapai 99,06%, dengan nilai volume output mencapai 146,67% dari jumlah target 15 orang diperoleh 22 orang ASN.

9. Presentase unit kerja BP3U yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar menghasilkan output yang telah mencapai 100% dari target 50% dalam tapja, dan untuk progress fisik mencapai 86,2%.

10. Nilai kinerja reformasi birokrasi BP3U dengan nilai output sebesar 85, dengan progress fisik mencapai 99,7% .

11. Nilai SAKIP BP3U telah mencapai nilai output sebesar 85, dengan progress fisik sudah mencapai 100%.

12. Nilai kinerja anggaran BP3U telah mencapai output dan progress fisik sebesar 89,47%. 13. Nilai persentase kepatuhan terhadap SAP BP3U dengan realisasi output mencapai 100%

(48)

4.2. PENUTUP

Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK KP guna pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan akan dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat sesuai dengan kemampuan sumber daya peneliti yang tersedia termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan. Langkah percepatan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pada awal tahun anggaran dan mengkaji perkembangan permasalahan aktual dan terkini masyarakat KP perlu terus dilakukan.

Akhirnya, adanya LAPORAN KINERJA Triwulan IV TA 2016 ini diharapkan dapat menjadi pertanggung jawaban tertulis kepada pemberi wewenang serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan sehingga terbentuklah pemerintahan yang baik (Good Governance). Selain itu, Laporan ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi rencana kerja

(Operational Plan), Rencana Kinerja(Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis(Strategic Plan)pada tahun berikutnya.

(49)
(50)
(51)

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi BP3U
Gambar 3. Grafik Jumlah PNS menurut jabatan struktural dan fungsional
Grafik 4. Pegawai BP3U Menurut Golongan
Tabel 1. Nama pegawai tugas dan izin belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan 3 item dari Entrepreneurial Leadership Questionairre (Covin&amp;Slevin, 1986) yang menggunakan skala likert 7 poin yang memiliki 2

Aplikasi internet yang digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain dalam sebuah forum adalah….. Di bawah ini cara-cara menghubungkan dengan internet

Sedemikian pentingnya kompetensi pedagogik ini, pembelajaran yang baik tidak cukup hanya didukung oleh perencanaan pembelajaran yang baik saja, namun harus di dukung

Namun demikian, ia juga terlibat secara aktif dalam politik menjadi salah seorang pendiri Partai Islam Indonesia (PII), Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), Masyumi dan

Kepatuhan perawat melaksanakan cuci tangan sesudah tindakan keperawatan dari 23 responden yang masing-masing melakukan 6 tindakan dan setelah direkapitulasi didapatkan 138

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidahyang disebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar

Variasi dosis ragi dan beban organik masing-masing diujikan dengan perlakuan yang sama pada dua reaktor DCMFCs dan GAC-DCMFCs untuk dapat dilihat perbedaan kinerja

Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui bahwa pada bor 1 beban kolom struktur tersebut dapat dipikul oleh konfigurasi kelompok tiang 3x3 diameter tiang spacing 2D dengan