• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor-Fakto

Penyem

Dian Nur 1. RSUP Prof.Dr.R.D.K

Latar belakang: Penyembuhan l rusak. Infeksi menghambat prose mortalitasbertambah besar. Tujuan: untuk mengetahui fakto sectio caesarea(post SC). Metode: Penelitian ini adalah s keseluruhan jumlah ibu post SC berjumlah 186 orang dengan Pengumpulan data diperoleh dari data menggunakan ujiChi-Squar Hasil penelitian: Hasil uji Chi-value=0.009 (p< 0.05), penyaki Kesimpulan: Ada hubungan a penyembuhan lukapostSC.

Kata kunci: Faktor-faktor yang b

PENDAHULUAN

Angka kematian ibu (AKI salah satu indikator penting da tingkat derajat kesehatan ma suatu negara. Menurut surve dan kesehatan Indonesia (SD AKI di Indonesia tahun 2012 359 per 100.000 kelahiran hi tersebut jauh dari target

development goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI menj 100.000 kelahiran hidup.1 D peroleh dari Dinas Kesehat Sulawesi Utara, AKI tahun 2012 125 per 100.000 kelahiran penyebab kematian ibu terba karena pendarahan 36%, ekla infeksi 6%, dan lain-lain 29% infeksi setelah operasi persa tetap mengancam sehingga

aktor Yang Berhubungan Dengan Pros

embuhan Luka

Post Sectio Caesarea

.

Nurani1, Femmy Keintjem2, Fredrika Nancy Losu3 .D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ma

ABSTRAK

n luka adalah proses penggantian dan perbaikan f oses penyembuhan luka sehingga menyebabkan angk ktor-faktor yang berhubungan dengan proses peny

survey analitik dengan pendekatan cross section C yang dirawat di Irina D Atas RSUP Prof.Dr.R. n sampel 127 orang yang diambil secara ac dari status pasien dan lembar observasi dalam bentuk Square.

hi-Square untuk usia ibu, nilai p value =0.019 (p

akit penyerta (DM) nilaip value=0.038 (p< 0.05).

n antara usia, anemia dan penyakit penyerta (D

yang berhubungan, proses penyembuhan luka.

KI) merupakan dalam menilai masyarakat di survei demografi SDKI), tercatat 2012 mencapai n hidup, angka get millennium s) tahun 2015 enjadi 102 per Data yang di hatan Provinsi un 2012 sebesar an hidup dan terbanyak oleh klampsia 29%, n 29%. Bahaya rsalinan masih ngga perawatan

setelah operasi meme untuk menurunkan angka kematian.2

Infeksi luka operasi salah satu masalah utam pembedahan. Infeksi m penyembuhan luka sehin angka morbiditas

bertambah besar. 3 D Rawat Inap (Irina) D Dr.R.D. Kandou Mana terjadi peningkatan jum dalam dua tahun terak Pada tahun 2012 juml sebanyak 1054 orang da sebanyak 1066 orang, de terbanyak yaitu: ketuban 158 orang (15%), gawa (14%), bekas SC 124 o total 1066 ibu post SC

roses

s Manado

n fungsi jaringan yang n angka morbiditas dan penyembuhan luka post tional. Populasi adalah .R.D. Kandou Manado accidental sampling. ntukcheck list. Analisis 0.019 (p < 0.05), anemia p

).

(DM) dengan proses

merlukan perhatian ngka kesakitan dan asi (ILO) merupakan utama dalam praktek menghambat proses hingga menyebabkan dan mortalitas

Data di Instalasi D Atas RSUP Prof Manado, menunjukkan umlah persalinan SC rakhir yaitu 1,14%. umlah persalinan SC dan pada tahun 2013 , dengan tiga indikasi uban pecah dini (KPD) wat janin 144 orang 124 orang (12%). Dari C, yang mengalami

(2)

penyembuhan luka lama ka infeksi berjumlah 29 orang ( bulan Januari-Februari 2014, jumlah ibu yang melahirkan sebanyak 186 orang, dengan terbanyak yaitu: gawat jani (35%), KPD 45 orang (24%), 30 orang (16%). Dari total 186 SC, yang mengalami penyem lama karena terjadi infeksi orang (4,8%). Hal ini menunj ibu post SC yang menga penyembuhan luka lama ka terjadi peningkatan, sementa infeksi merupakan indika pelayanan keperawatan di r yang secara nasional ang ditetapkan harus dibawah tersebut bahkan akan ditur menjadi 1,5%. 4

Penyembuhan luka ada penggantian dan perbaikan fun yang rusak.5 Penyembuha melibatkan integrasi proses

Insisi bedah yang bersih contoh luka dengan sedikit ja hilang. Luka bedah akan penyembuhan primer (primary

Tepi-tepi kulit merapat a berdekatan sehingga mempun infeksi yang rendah dan pe terjadi dengan cepat.

penyembuhan luka terdiri dari

inflamasi, proliferasi (epite maturasi (remodelling). P luka pada fase inflamasi ter hari ke-5 setelah pembedahan, ini bisa singkat jika tidak terj Proses penyembuhan luka oleh berbagai faktor yaitu: usi penyakit penyerta, vaskularisasi

karena terjadi ng (2,7%). Pada 2014, tercatat kan dengan SC n tiga indikasi anin 65 orang ), makrosomia l 186 ibu post yembuhan luka ksi berjumlah 9 nunjukkan kasus ngalami proses karena infeksi ntara kejadian ndikator mutu di rumah sakit, angka infeksi h 3%. Angka diturunkan lagi adalah proses fungsi jaringan buhan luka oses fisiologis. sih merupakan t jaringan yang kan mengalami ary intention). atau saling punyai risiko n penyembuhan 3 Proses dari 3 fase yaitu

pitelisasi) dan Penyembuhan terjadi sampai han, lama fase terjadi infeksi.6 uka dipengaruhi u: usia, anemia, arisasi, nutrisi, kegemukaan, obat-obata stres.7

Usia dapat mengan penyembuhan luka se

vaskuler menganggu si luka, penurunan fungsi

sintesis faktor pem

inflamasi lambat, pemb dan limfosit menurun, kurang lunak, jaringa

elastis.3 Menurut Bart reproduksi sehat adalah bagi seorang wanita melahirkan yaitu usia 20 utuh pada dewasa m merupakan suatu ba

terhadap trauma mekani begitupun yang berlak sistem imun, sistem kardi

sistem respirasi yang penyembuhan luka Sementara usia > 35 ta organ reproduksi mulai m berisiko untuk menja karena usia 35 ta merupakan kriteria keha (KRT), setiap kehamil risiko tinggi akan men

morbiditas atau mortali

baik dalam kehamilan, p nifas.10Seiring dengan be perubahan yang terjad frekuensi penggunaan responinflamasi terhada

sensoris, proteksi mek barier kulit.9 Kecepat berlangsung sejalan den atau kematangan usia selanjutnya proses menurunkan sistem perba dapat memperlambat pro luka.7

atan, merokok, dan nganggu semua tahap seperti: perubahan u sirkulasi ke daerah gsi hati menganggu mbekuan, respons mbentukan antibodi un, jaringan kolagen

gan parut kurang artini (2013), usia lah usia yang aman a untuk hamil dan 20-35 tahun. 8 Kulit muda yang sehat

barier yang baik kanis dan juga infeksi, laku pada efisiensi kardiovaskuler dan ang memungkinkan lebih cepat. 9 35 tahun fungsi-fungsi ai menurun, sehingga njalani kehamilan,8 tahun atau lebih hamilan risiko tinggi ilan dengan faktor enghadapi ancaman

ortalitas ibu dan janin, n, persalinan maupun n bertambahnya usia, jadi di kulit yaitu an sel epidermis, hadap cedera, persepsi ekanis, dan fungsi patan perbaikan sel dengan pertumbuhan a seseorang, namun penuaan dapat perbaikan sel sehingga proses penyembuhan

(3)

Anemia adalah gejala (defisiensi) sel darah merah ka

hemoglobin yang rendah. merupakan suatu kondisi m jumlah sel darah merah atau kurang dari normal 12. S melibatkan peningkatan kehil jika dibandingkan dengan spontan per vaginam. Seber kehilangan darah yan membahayakan kondisi indi tidak diketahui secara pa memastikan bahwa ibu tidak sebelum maupun setelah merupakan tindakan yang bijaksa anemia dapat menganggu pe luka.5Penggolongan anemia, y gr% tidak anemia, Hb 9-10 ringan, Hb 7-8 gr% anemia se gr% anemia berat.11

Diabetes melitus (DM) a gula atau kencing manis ada yang ditandai dengan kadar g yang melebihi normal (hi

akibat tubuh kekurangan i absolut maupun relatif. 1 menyebabkan hemoglobin afinitas yang lebih besar unt sehingga hemoglobin gagal oksigen ke jaringan. H

menganggu kemampuan leuk

melakukan fagositosis

mendorong pertumbuhan inf dan ragi yang berlebihan.3 T glukosa darah menentuka seseorang menderita DM a Kriteria diagnostik DM yang ADA (American Diabetes

yaitu bila terdapat salah satu hasil pemeriksaan gula darah darah sewaktu ≥ 200 mg/dl, la kekurangan h karena kadar ndah.11 Anemia medis dimana au hemoglobin SC biasanya hilangan darah an persalinan berapa banyak yang dapat ndividu wanita pasti, tetapi dak anemia baik h pembedahan bijaksana karena u penyembuhan a, yaitu: Hb 11 10 gr% anemia sedang, Hb <7 ) atau penyakit dalah penyakit r glukosa darah (hiperglikemia) insulin baik 13 Diabetes obin memiliki untuk oksigen, gal melepaskan Hiperglikemia leukosit untuk dan juga infeksi jamur Tingkat kadar ukan apakah M atau bukan. ang dianjurkan s Association) satu atau lebih h : Kadar gula

dl, Kadar gula

darah puasa ≥ 126 mg/

plasma ≥ 200 mg/dl pa beban glukosa 75 gram glukosa oral.13

METODE

Penelitian ini,

survey analitik denga

sectionalyang ingin men antar variabel dengan m terhadap data variabel y dalam suatu saat. dilaksanakan mulai dengan Juni 2014. di Ir Prof. Dr. R.D. Kandou Ma bebas (Independent

penelitian ini adalah usia penyerta (DM). V (Dependent Variable) penyembuhan luka. keseluruhan jumlah ibu dirawat di Instalasi raw RSUP. Prof Dr.R.D bulan Januari sampa Februari 2014 yaitu 186 dalam penelitian ini ada SC. Teknik pengambil penelitian ini secara aksi

sampling),.15. Instrumen dalam penelitian ini ad dan lembar observasi da

list. Analisis data mengg

Square.

HASIL

Hasil analisis univa responden di Irina Prof.Dr.R.D. Kandou M karakteristik dari masin yaitu usia, anemia dan (DM), serta penyemb dilihat pada tabel distr bawah ini :

g/dl, Kadar glukosa

pada 2 jam sesudah am pada tes toleransi

, adalah penelitian ngan desain cross

engetahui hubungan melakukan analisis l yang dikumpulkan t. 14 Penelitian Februari sampai Irina D Atas RSUP ndou Manado. Variabel

nt Variable) dalam h usia, anemia, penyakit Variabel terikat

able) adalah proses uka. Populasi adalah ibu post SC yang rawat inap D Atas Kandou Manado pai dengan bulan u 186 ibu. Sampel adalah 127 ibu post

bilan sampel dalam ksidental (accidental

en yang digunakan adalah status pasien dalam bentuk check

enggunakan uji

Chi-univariat terhadap 127 D Atas RSUP ndou Manado berdasarkan sing-masing variabel dan penyakit penyerta buhan luka dapat stribusi frekuensi di

(4)

a. Gambaran responden berda dapat dilihat pada tabel 1:

Tabel 1. D Var Usia ≥ 35 ˂ 35 Anemia Anemia Tidak Anemia Diabetes Melitus Diabetes Meli Tidak Diabete Penyembuhan luk Baik Kurang Tabel 1 menunjukk karakteristik responden terban usia adalah usia < 35 tahun Status anemia terbanyak pada yang tidak anemia (71,7%)

Tabel 2. Hubungan usia, ane Irina D Atas RSU

Berdasarkan tabel 2 m bahwa responden terbanyak tidak berisiko (< 35 tahun penyembuhan kurang baik orang (46,2%) dan penyem sebanyak 89 orang (78,1%) Variabel Pen Kura n Usia ≥ 35 Tahun 7 < 35 Tahun 6 Anemia Anemia 8 Tidak Anemia 5 Penyakit DM DM 6 Tidak DM 7

rdasarkan faktor usia, anemia, diabetes melitus,dan 1:

l 1. Distribusi responden menurut variabel penelitian

ariabel n % 32 95 25,2 74,8 ia 36 91 28,3 71,7 us (DM) elitus (DM) betes Mellitus (DM) 28 99 22,0 78,0 n lukapostSC 114 13 89,8 10,2 ukkan bahwa, banyak menurut hun (74,8 %). pada responden 1,7%). Sementara

menurut status diabet terbanyak adalah yang t Dan penyembuhan luka responden yang me penyembuhan luka baik , anemia dan penyakit DM dengan proses penyembuha

UP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado April - Mei 2014.

2 menunjukkan ak pada usia ahun) dengan k sebanyak 6 embuhan baik 8,1%), sedangkan

pada usia berisiko (≥

penyembuhan luka kuran orang (53,8%) dan penye sebanyak 25 orang (2 statistik Chi-Square kepercayaan 95% (deraj enyembuhan Luka Total x2 р Kurang Baik % n % n % 53,8 25 21,9 32 25,2 6,307 0,019 46,2 89 78,1 95 74,8 61,5 28 24,6 36 28,3 7,855 0,009 38,5 86 75,4 91 71,7 46,2 22 19,3 28 22,0 4.897 0,038 53,8 92 80,7 99 78,0

dan penyembuhan luka

tian.

betes melitus yang g tidak DM (78,0%). uka terbanyak pada mengalami proses ik (89,8 %).

buhan lukapost SC di i 2014.

≥ 35 tahun) dengan

rang baik sebanyak 7 nyembuhan luka baik (21,9%). Hasil uji

Square pada tingkat

rajat kemaknaan α =

р OR

019 4.153

009 4.914

(5)

0,05) didapatkan nilai ρ =

0.05), sehingga dapat disimpul ada hubungan yang signifikan dengan proses penyembuhan l

Odds Ratio (OR) = 4.153, responden yang berusia ≥

memiliki risiko proses penyem kurang baik sebanyak dibandingkan dengan responde berusia < 35 tahun. Hasil ana dengan proses penyembuhan l menunjukkan bahwa angk berada pada responden yang t yaitu untuk proses penyem kurang sebanyak 5 orang ( penyembuhan luka baik sebany (75,4%), sedangkan pada responde anemia untuk penyembuhan sebanyak 8 orang (61,5% penyembuhan luka baik ada (24,6%). Hasil uji statistik pada tingkat kepercayaan 9

kemaknaan α = 0,05) didapatka 0.009 (α < 0.05), sehingg

disimpulkan bahwa ada hubung signifikan antara anemia de penyembuhan luka, dengan (OR) yang di dapat adalah 4.914, ibu yang anemia memiliki r penyembuhan luka kurang ba 4.914 kali dibandingkan denga yang tidak anemia. Hasil anal penyerta (DM) denga penyembuhan luka post SC m bahwa angka tertinggi pada yang tidak DM dengan pe kurang sebanyak 7 orang ( penyembuhan kurang baik se orang (80,7%), sedangkan pada yang DM dengan penyem kurang sebanyak 6 orang ( penyembuhan baik sebanyak

= 0.019 (α <

pulkan bahwa kan antara usia n luka, dengan 4.153, artinya ≥ 35 tahun yembuhan luka 4.153 kali sponden yang analisa anemia n luka post SC ngka tertinggi g tidak anemia embuhan luka (38,5%) dan banyak 86 orang esponden yang n luka kurang (61,5%) dan ada 28 orang ik Chi-Square n 95% (derajat patkan nilai p = hingga dapat hubungan yang dengan proses n Odds Ratio h 4.914, artinya ki risiko proses baik sebanyak ngan responden nalisis penyakit ngan proses menunjukkan pada responden penyembuhan (53,8%) dan k sebanyak 92 pada responden embuhan luka (46,2%) dan yak 22 orang

(19,3%). Hasil uji sta pada tingkat kepercaya

kemaknaan α = 0,05), di

0.038 (α < 0.05),

disimpulkan bahwa ada signifikan antara penyak dengan proses penyemb

Odds Ratio(OR) = 3.58 mengalami DM memil penyembuhan luka kura 3.583 kali dibandingkan yang tidak DM.

PEMBAHASAN

Hasil analisis menur 127 sampel yang terb penyembuhan kurang menunjukkan untuk usi penyembuhan luka ( berjumlah 7 orang (53, dibandingkan dengan usi (< 35 tahun) berjumlah Usia merupakan sal menentukan proses pe Seiring dengan be perubahan yang terjad frekuensi penggunaan responinflamasi terhada

sensoris, proteksi mek barier kulit. 9 Rochay (2012), mengemukakan lebih merupakan kriteria tinggi (KRT), setiap ke faktor risiko tinggi a ancaman morbiditas at dan janin, baik da persalinan maupun nifas. menganggu semua tah luka karena terjadi pe yang menganggu sirkula penurunan fungsi hati m faktor pembekuan, r lambat, pembentukan ant

statistik Chi-Square

ayaan 95% (derajat

, didapat nilai ρ =

), sehingga dapat ada hubungan yang yakit penyerta (DM) buhan luka, dengan 3.584, artinya ibu yang miliki risiko proses kurang baik sebanyak kan dengan responden

enurut usia ibu, dari rbagi dalam proses g baik 13 orang usia berisiko dalam ( ≥ 35 tahun)

53,8%) lebih banyak n usia tidak berisiko ah 6 orang (46,2%). salah satu faktor penyembuhan luka. berjalannya usia, jadi di kulit yaitu an sel epidermis, hadap cedera, persepsi ekanis, dan fungsi hayati dalam Sofian kan usia 35 tahun atau eria kehamilan risiko p kehamilan dengan akan menghadapi atau mortalitas ibu dalam kehamilan, fas. 10 Penuaan dapat tahap penyembuhan perubahan vaskuler

kulasi ke daerah luka, i menganggu sintesis

respons inflamasi

(6)

menurun, jaringan kolagen kur jaringan parut kurang elastis. 114 orang yang mengala penyembuhan luka baik, terbanyak pada usia tidak be tahun) yaitu 89 orang (78,1% usia berisiko (≥35 tahun) be orang (21,9%). Usia reproduksi adalah usia yang aman ba wanita untuk hamil dan mela usia 20-35 tahun.8Kulit utuh muda yang sehat merupakan yang baik terhadap trauma m juga infeksi, begitupun yang be

efisiensi sistem imun,

kardiovaskuler dan sistem re

memungkinkan penyembuhan cepat.9 Dari hasil uj menggunakan uji Chi-Square

melihat hubungan usia ibu de

penyembuhan luka didapatka value = 0.019 (α < 0.05).

terdapat hubungan yang signi usia dengan proses penyem dengan Odds Ratio (OR) = 4.153 bahwa ibu yang berusia ≥

memiliki risiko proses penyem kurang baik sebanyak dibandingkan dengan responde berusia < 35 tahun. Hal ini se penelitian yang dilakukan (2010), yang menunjukkan ada antara umur dengan proses pe luka. Pada proses penyembuh semakin tua usia seseorang ak lama proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh adanya

elasitin dalam kulit dan penggantian kolagen me penyembuhan luka. 16 Hasil juga mendukung teor mengemukakan kecepatan pe

kurang lunak,

astis. 3 Dan dari ngalami proses k, responden berisiko (< 35 8,1%), sementara ) berjumlah 25 produksi sehat bagi seorang elahirkan yaitu uh pada dewasa kan suatu barier

a mekanis dan g berlaku pada un, sistem

respirasi yang buhan luka lebih uji statistik

Square yaitu untuk bu dengan proses patkan hasil р 0.05). Ini berarti gnifikan antara embuhan luka, 4.153 artinya ≥ 35 tahun yembuhan luka 4.153 kali sponden yang sejalan dengan n oleh Hayati n ada hubungan s penyembuhan mbuhan luka, akan semakin n luka. Hal ini a penurunan dan perbedaan mempengaruhi sil analisis ini teori yang n perbaikan sel

berlangsung sejalan den atau kematangan usia selanjutnya proses menurunkan sistem perba dapat memperlambat pro luka.7

Hasil analisis berda anemia, dari 127 sam dalam proses penyemb berjumlah 13 orang m responden terbanyak pad anemia yaitu 8 orang (6 yang tidak anemia be (38,5%). Anemia merupa medis dimana jumlah se

hemoglobin kurang Penurunan hemoglobin

(anemia) akan menguran

arteri dalam kapiler

perbaikan jaringan. melibatkan peningkatan jika dibandingkan de spontan per vaginam. kehilangan darah membahayakan kondisi tidak diketahui seca memastikan bahwa ibu sebelum maupun sete merupakan tindakan yan anemia dapat mengangg luka.5 Sedangkan unt luka baik berjumlah 114 responden terbanyak pad tidak anemia yaitu 86 sementara yang anem orang (24,6%). Hemog molukel protein di dalam yang bergabung denga

karbondioksida untuk sistem peredaran darah tubuh. Abadi (2007), m ibu hamil seharusnya

dengan pertumbuhan a seseorang, namun penuaan dapat perbaikan sel sehingga proses penyembuhan rdasarkan kelompok sampel yang terbagi buhan kurang baik menunjukkan untuk pada kelompok yang (61,5%), sementara berjumlah 5 orang upakan suatu kondisi h sel darah merah atau g dari normal.12

obin dalam darah rangi tingkat oksigen

er dan menganggu

3

SC biasanya an kehilangan darah dengan persalinan

nam. Seberapa banyak yang dapat kondisi individu wanita cara pasti, tetapi bu tidak anemia baik setelah pembedahan ang bijaksana karena ganggu penyembuhan untuk penyembuhan h 114 orang, dengan pada kelompok yang 86 orang (75,4%), emia berjumlah 28

oglobin merupakan lam sel darah merah ngan oksigen dan uk diangkut melalui ah ke sel-sel dalam , menjelaskan bahwa ya memiliki kadar

(7)

hemoglobin > 11 gr/dl, saat minimal harus 10 g/dl apabila jumlah tersebut akan m

hemodilusi (pengenceran da membuat sirkulasi oksigen

Hemodilusi merupakan t

sirkulasi darah, suplai oksi mekanisme pertahanan tubuh pengenceran darah yang dapa penguapan tubuh yang berle

hemoglobin yang rendah.18 statistik Chi-Square pa

kepercayaan 95% (α < 0,05) nilai ρ = 0.009 (α < 0.05), se

artinya ada hubungan yang antara anemia dengan penyembuhan luka, dengan dapat adalah 4.914. Hal ini be responden yang anemia mem proses penyembuhan luka kur sebanyak 4.914 kali dibanding responden yang tidak anem sejalan dengan penelit Widyaningrum (2010), dari

Square didapatkan ρ = 0,023

bahwa ada hubungan yang signi anemia dengan proses penyem oleh karena semakin renda

hemoglobin semakin lam

penyembuhan luka terjadi. jaringan menurun pada or menderita anemia atau pernapasan kronik pada Kurangnya volume da mengakibatkan vasokonstri

menurunnya ketersediaan oksi nutrisi untuk penyembuhan l yang kadar hemoglobinnya normal (anemia) menurunka terhadap infeksi sehingga l pembedahan kemungkinan ga sembuh cepat.19 Hasil anali

saat postpartum bila kurang dari menimbulkan darah) yang n terganggu.17 terganggunya oksigen dan tubuh akibat pat disebabkan berlebihan serta h.18 Hasil uji pada tingkat 0,05) didapatkan , secara statistik ang signifikan ngan proses n OR yang di ni berarti bahwa emiliki risiko kurang baik ndingkan dengan nemia. Hal ini nelitian oleh dari hasil Chi-0,023 (ρ < 0,05) signifkan antara embuhan luka, rendah kadar lama proses di. Oksigenasi orang yang u gangguan da perokok. darah akan onstriksi dan oksigen dan n luka. Wanita a kurang dari unkan ketahanan luka setelah n gagal untuk nalisis ini juga

mendukung teori Hida (2009), bahwa anemi proses penyembuhan perbaikan sel membutuh yang cukup. Oleh seba mengalami kekurangan dalam darah akan m penyembuhan lama.7

Hasil analisis berda penyerta (DM), dari 1 terbagi dalam proses pen baik berjumlah 13 ora untuk responden terbany tidak DM berjumlah sementara yang DM 6 Menurut peneliti dari h dimana responden yang banyak mengalami pen dibanding dengan kemungkinan karena res DM memiliki fa mempengaruhi proses p seperti status nutrisi, perfusi jaringan, serta m Potter dan Perry (200 (2010), faktor-faktor menghambat penyembu operasi ada 2 faktor yait umur, penyakit penyer

oksigenisasi dan perfus

merokok. Kemudian fa teknik pembedahan bur pengobatan, manajemen tepat, psikososial d Sedangkan untuk pros luka baik dari 114 orang, kelompok yang tidak D orang (80,7%), dan yan 22 orang (19,3%). Hasi

Squarepada tingkat kepe

0,05), didapat nilai p = secara statistik artinya a

idayat dan Uliyah mia memperlambat n luka mengingat butuhkan kadar protein bab itu, orang yang gan kadar hemoglobin

mengalami proses berdasarkan penyakit i 127 sampel yang penyembuhan kurang orang menunjukkan nyak pada kelompok h 7 orang (53,8%) M 6 orang (46,2%). i hasil penelitian ini ang tidak DM lebih penyembuhan kurang responden DM, responden yang tidak faktor lain yang s penyembuhan luka si, oksigenisasi dan a merokok. Menurut 2006) dalam Hayati ktor yang dapat buhan luka pasca aitu faktor intrinsik: yerta, status nutrisi,

rfusi jaringan, serta n faktor ekstrinsik : buruk, mobilisasi, en luka yang tidak dan infeksi. 16 proses penyembuhan ang, terbanyak untuk k DM berjumlah 92 yang DM berjumlah asil uji statistik Chi-kepercayaan 95% (α =

= 0.038 (α < 0.05),

(8)

signifikan antara penyakit pen dengan proses penyembuhan l

OR yang di dapat adalah 3.584. berarti bahwa responden memiliki risiko proses penyem kurang baik sebanyak dibandingkan dengan responde tidak DM. Hal ini seja penelitian oleh Puspitasari (2011 judul faktor-faktor yang me penyembuhan luka post ope

caesarea (SC) dimana terdapa yang signifikan antara pe

(Diabetes Mellitus) dengan pe luka, dengan nilai probabilitas 0,05. Setelah dilakukan penel 38 responden, 3 orang (7,89% infeksi dan dari ketiga ora semuanya menderita DM berpotensi terjadi infeksi operasinya. Diabetes m peningkatan ikatan antara hem

oksigen sehingga gagal untuk oksigen ke jaringan. Salah penyakit diabetes adala

hiperglikemia yang berlang menerus. Hiperglikemi leukosit melakukan fagositosi

rentan terhadap infeksi. Jika luka akan sulit sembuh kare mempengaruhi kemampuan menyembuhkan diri dan mela Maka dari itu apabila seseor menderita penyakit DM denga yang sangat tinggi akan mem penyembuhan luka berjalan la penderita DM membutuhkan lama dalam penyembuha membutuhkan kesabaran ekst merawatnya, karena pada pe luka kecil sekalipun akan disembuhkan. 21 Hal ini te

penyerta (DM) n luka, dengan 3.584. Hal ini n yang DM yembuhan luka 3.583 kali sponden yang sejalan dengan (2011), dengan mempengaruhi operasi sectio dapat hubungan penyakit DM n penyembuhan itas p= 0,012 < nelitian kepada ,89%) mengalami orang tersebut M sehingga ksi pada luka menyebabkan hemoglobin dan untuk melepaskan ah satu tanda dalah kondisi angsung terus menghambat agositosis sehingga ika mengalami karena diabetes n tubuh untuk elawan infeksi. seorang tersebut ngan kadar gula embuat proses n lambat.20 Pada uhkan waktu lebih buhan luka ekstra dalam penderita DM n sulit untuk terjadi karena

pada penderita DM renta yang terjadi pada luka.2

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pe faktor-faktor yang ber proses penyembuhan luk D RSUP Prof. Dr. R. D. dapat disimpulkan sebaga 1. Ada hubungan yang

usia dengan proses pe

post SC di Irina D Dr. R. D. Kandou Ma 2. Ada hubungan yang

anemia dengan prose luka post SC di Iri Prof. Dr. R. D. Kandou 3. Ada hubungan yang

penyakit penyerta proses penyembuha Irina D Atas RSUP Kandou Manado.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah di diberikan saran-saran seb 1. Bagi tenaga kese

dapat memberikan pr kepada masyarakat faktor yang mem penyembuhan luka penyuluhan, media lain. Dan dalam mel luka post SC agar tanda-tandainflamasi

seperti adanya tanda

rubor (merah), dol

(panas), functio

fungsi), karena te tandainflamasi yan mengindikasikan dengan mengenali t sedini mungkin

ntan terhadap infeksi .22

l penelitian terhadap erhubungan dengan luka post SCdi Irina . D. Kandou Manado, bagai berikut :

ang signifikan antara oses penyembuhan luka D Atas RSUP Prof. ndou Manado.

ang signifikan antara proses penyembuhan Irina D Atas RSUP andou Manado. ang signifikan antara

ta (DM) dengan buhan luka post SC di UP Prof. Dr. R. D.

sil penelitian dari h dikemukakan dapat n sebagai berikut :

sehatan diharapkan n promosi kesehatan kat mengenai faktor-empengaruhi proses uka post SC melalui dia leaflet, dan lain-elakukan perawatan gar dapat mengenali

amasi yang berlebihan ndatumor (bengkak),

dolor (nyeri), calor o laesa (gangguan terdapatnya tanda-ang berlebihan dapat n adanya infeksi, li tanda-tanda infeksi n dan menerapkan

(9)

manajemen perawatan l dengan baik, diharapka menurunkan angka keja menjadi 1,5% da meningkatkan mutu keperawatan di rum khususnya di Irina D Atas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Angka Kematian 2013.

2. Manuaba. Ilmu Kebidanan, EGC, 2013

3. Potter & Perry.Fundamental 4. Purwana,F.LaporanInfeksiN

infeksi-nosokomial-rspgcisa

5. Boyle, M.Pemulihan Luka ( 6. Majid, A. & Prayogi, A.S

publishing. 2013

7. Hidayat, A.A. & Uliyah, M Jakarta: Salemba Medika. 2009. 8. Bartini, I.Buku Pintar Panduan D 9. Morison, M.J.Manajemen L 10. Sofian, A.Sinopsis Obsetetr 11. Pudiastuti.Buku Ajar kebidanan K 12. Proverawati.Anemia dan Ane 13. Hasdianah, H.R.Mengenal D 14. Budiman.Penelitian Kesehat 15. Notoatmodjo, S.Promosi Ke 16. Hayati. Faktor-Faktor Yang Bedah RSUP Dr. M. Djam Universitas Andalas. 2010. 17. Abadi,A.KadarHemoglobinI Februari 2013. 18. Dharma,dkk.DefinisiHemodi diakses 15 Februari 2013 19. Widyaningrum, D. Hubungan

Sectio Caesarea Di RSUD T D-IV Kebidanan. STIKES-N 20. Pramudiarja, A.N Uyung.

Health. 2010.

21. Puspitasari, H.A. Faktor-fak Sectio Caesarea (SC) RS PK Muhammadiyah Gombong. 2011 22. Marwati, E. Diabetes Melitus

Kesehatan Gigi (FKG) Univ

luka operasi rapkan dapat ejadian infeksi dan dapat pelayanan rumah sakit, tas.

2. Bagi peneliti selanj dapat meneliti faktor berhubungan d penyembuhan luka faktor umur, anem penyerta (DM).

atian Ibu dan Bayi. http//www.depkes.com. 2007. anan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidi

ntal of Nursing. Jakarta :EGC. 2006

siNosokomial.http://ferrypurwana.blogspot.com/2013 isarua.html?m=1. 2013. diaksestanggal 13 Maret 2014

a (Wound Healing in Midwifery). Jakarta: EGC. 2009. .S. Buku Pintar Perawatan Pasien Luka Bakar h, M. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk K

. 2009.

anduan Dan Tips hamil sehat. Yogyakarta : Nuha M n Luka. Jakarta : EGC. 2004.

tetri Jilid2 Edisi. Yogyakarta: EGC.2011.

idanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.2011. an Anemia Dalam Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Med

nal Diabetes Mellitus. Yogyakarta: N. Medika. 2012. ehatan. Cimahi : Refika Aditama. 2011.

Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipt ang Berhubungan Dengan Penyembuhan Luka Pas

jamil Padang Tahun 2010. Padang : Skripsi. Fa 010.

obinIbuPostPartum. 2007. http://www.simposia.ac

odilusi.http/www.simposia.ac.id/artikel/definisi_hem ubungan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penye

D Tugurejo Semarang Bulan Januari - Desember T -NWU. 2010.

ung. Penyebab Luka Penderita Diabetes Susah Sem -faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan S PKU Muhammadiyah Gombong.Skripsi. Jurusan K bong. 2011

litus dan Kesehatan Mulut. Bagian Penyakit Mulu niversitas Trisakti. 2011.

lanjutnya diharapkan ktor-faktor lain yang dengan proses uka post SC selain nemia, dan penyakit

2007. diakses 15 Februari idikan Bidan. Jakarta:

2014. . 2009.

akar. Jatirejo : Gosyen uk Kebidanan. Edisi 2. Medika. 2012. 11. edika. 2011 . 2012. ipta. 2010.

asca Operasi Di Irina Fakultas Keperawatan

.ac.id. diakses 15 hemodiluspdf. 2007. nyembuhan Luka Post r Tahun 2009. Skripsi. Sembuh. Artikel Detik buhan Luka Post Operasi n Keperawatan STIKes ulut.Jakarta : Fakultas

Gambar

Tabel 2.  Hubungan usia, ane Irina D Atas  RSU

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan beserta hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai

Pada alat ini papan board yang digunakan adalah Lolin v3 dan ESP8266 yang berfungsi untuk memprogram monitoring volume sampah sehingga dapat mengirimkan notifikasi ke aplikasi

Jadi Menurut Abdurrahman Wahid ada beberapa alasan mengapa Islam disebut sebagai agama demokrasi : Pertama, Islam adalah agama hukum, artinya agama Islam berlaku

Penerapan metode pembelajaran blended learning berbasis ICT pada mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) secara tepat dengan menggunakan fasilitas edmodo yang

著者リプライ 『「曖昧な生きづらさ」と社会 : クレイム申し立ての社会学』 書評論文リプライ 草柳, 千早Kusayanagi, Chihaya 三田社会学会 2005

Downward communication adalah komunikasi yang mengalir dari bagian atas lembaga ke bagian bawah lembaga yang dilakukan oleh pejabat atas (atasan) ke petugas bawah

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak yang telah berperan serta baik secara langsung maupun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode word square pada pokok bahasan ekosistem, mengetahui perbedaan peningkatan hasil