• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Juni 2015 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,83 persen dan Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,45 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,83 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,12 persen, kelompok sandang sebesar 0,32 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga dengan angka mendekati 0,00 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen sedangkan kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2015 Kota Padang adalah sebesar -2,02 persen, dan Kota Bukittinggi sebasar -0,91 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2015 terhadap Juni 2014) Kota Padang sebesar 8,42 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 6,34 persen.

 Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 22 (dua puluh dua) kota mengalami inflasi dan 1 (satu) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 1,44 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,39 persen. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kota Pangkal Pinang sebesar 0,14 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 9 di Sumatera dan posisi ke 18 dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 20 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan ke 52 secara nasional.

No. 37/07/13/Th. XVIII, 1 Juli 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

JUNI 2015 INFLASI KOTA PADANG SEBESAR 0,83 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2015 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Di Kota Padang pada bulan Juni 2015 terjadi inflasi sebesar 0,83 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,46 pada bulan Mei 2015 menjadi 123,48 pada bulan Juni 2015. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Juni 2015 adalah sebesar -2,02 persen,

sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2015 terhadap Juni 2014) adalah sebesar 8,42 persen. Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan harga pada 6 (enam) kelompok

pengeluaran sedangkan satu kelompok mengalami deflasi. Kelompok yang mengalami inflasi antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,83 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen; kelompok sandang sebesar 0,32 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga

(2)

2 Berita Resmi Statistik No. 37/07/13/Th. XVIII, 1 Juli 2015

dengan angka mendekati 0,00 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen, sementara kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.

Tabel 1

Inflasi Kota Padang Juni 2015, Tahun Kalender 2015, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran Des IHK 2014 IHK Mei 2015 IHK Juni 2015 Inflasi Juni 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 126.03 122,46 123.48 0.83 -2.02 8.42 1. Bahan Makanan 144.79 127,76 131.37 2.83 -9.27 12.15 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 117.22 121,23 121.61 0.31 3.75 5.94 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 117.21 118,93 119.07 0.12 1.59 9.54

4. Sandang 106.98 110,44 110.79 0.32 3.56 2.51

5. Kesehatan 114.84 121,30 121.05 -0.21 5.41 12.56

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 116.38 118,33 118.33 0.00 1.68 8.08 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 133.23 127,16 127.25 0.07 -4.49 6.02

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Juni 2015 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,62 pada bulan Mei 2015 menjadi 117,15 pada bulan Juni 2015. Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2015 sebesar -0,91 persen, dan inflasi year on year (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 6,34 persen.

Di Kota Bukittinggi inflasi terjadi pada 6 (enam) kelompok pengeluaran dan 1 (satu) kelompok mengalami deflasi. Kelompok yang mengalami inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,81persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 1,14 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar 0,05 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Bukittinggi Juni 2015, Tahun Kalender 2015, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran IHK Des 2014 IHK Mei 2015 IHK Juni 2015 Inflasi Juni 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (4) (4) (5) (6) (7) Umum 118.22 116,62 117.15 0.45 -0.91 6.34 1. Bahan Makanan 133.53 120,94 121.92 0.81 -8.69 3.73 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 108.84 110,85 111.49 0.58 2.43 4.29 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 113.54 120,73 121.03 0.25 6.60 12.26

4. Sandang 102.98 103,79 104.97 1.14 1.93 2.16

5. Kesehatan 112.42 114,60 114.81 0.18 2.13 5.07

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 110.64 110,91 110.85 -0.05 0.19 5.78 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 128.14 122,41 122.47 0.05 -4.42 7.85

Inflasi Sumatera Baratterjadi karena adanya peningkatan harga pada semua kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 4,99 persen; kelompok makanan jadi,

Inflasi Sumate ra Baratte

*) Persentase perubahan IHK Juni 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Juni 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Juni 2015 terhadap IHK bulan Juni 2014

(3)

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni 2015 di kota Padang antara lain: cabai merah, telur ayam ras, beras, ikan tongkol/ambu-ambu, ayam hidup, rokok kretek filter, daging sapi, bawang merah, emas perhiasan, tomat sayur, dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: jengkol, petai, pasta gigi, buah pir, ikan teri kering, sepat siam kering, teh, jeruk, telur ayam kampung, ketimun, dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Padang pada bulan Juni 2015, 5 (lima) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga dengan angka mendekati 0,00 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, sementara kelompok kesehatan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen,

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di kota Bukittinggi antara lain: cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, gula pasir, jeruk, rokok kretek, baju kaos tanpa krah, rokok kretek filter, beras, bahan bakar rumah tangga, dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah; daging ayam ras, ikan tongkol/ambu-ambu, ikan dencis, minyak goring, kentang, ikan nila, ikan lele, ikan tuna, apel, ikan mujair dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Bukittinggi pada bulan Juni 2015, 6 (enam) kelompok pengeluaran memberikan sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,19 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 pesen, serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan angka mendekati 0,00 persen, sementara kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan sumbangan deflasi dengan angka mendekati 0,00 persen.

Tabel 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang,dan Kota Bukittinggi Juni 2015 (persen)

KelompokPengeluaran

Andil Inflasi (%) Kota Padang Kota Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 0.83 0.45

1. Bahan Makanan 0.73 0.19

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 0.06 0.11 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0.02 0.05

4. Sandang 0.02 0.08

5. Kesehatan -0.01 0.01

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0.00 0.00 7. Transpor, Komunikasi danJasa Keuangan 0.01 0.00

(4)

Gambar 1

Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Juni 2015

(2012=100)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi Juni 2014 - Juni 2015 (2012=100) -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Padang Bukittinggi -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 Padang Bukittinggi

(5)

URAIAN MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 2,83 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 127,76 pada bulan Mei 2015 menjadi 131,37 pada bulan Juni 2015. Dari 11 (sebelas) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 7 (tujuh) subkelompok mengalami inflasi dan 4 (empat) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 16,11 persen, diikuti oeh subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,59 persen, subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 2,52 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,04 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,72 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,64 persen dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,07 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,73 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; cabai merah 0,58 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, beras, ikan tongkol/ambu-ambu, dan ayam hidup sebesar 0,03 persen, daging sapid an bawang merah sebesar 0,02 persen, tomat sayur dan cabai hijau 0,01 persen, terung panjang dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah jengkol sebesar 0,07 persen, petai dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Juni 2015 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 121,23 bulan Mei 2015 menjadi 121,61 pada bulan Juni 2015. Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi sebesar 0,01 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,39 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,95 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain rokok kretek filter sebesar 0,02 persen, gula pasir dan rokok kretek sebesar 0,01 persen, rokok putih dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Juni 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,12 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 118,93 pada bulan Mei 2015 menjadi 119,07 pada bulan Juni 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,40 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,02 persen, sedangkan subkelompok perlengkapan rumah tangga dan subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik sebesar 0,01 persen, bola lampu dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

(6)

4. S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan Juni 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,32 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 110,44 pada bulan Mei 2015 menjadi 110,79 pada bulan Juni 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,20 persen, subkelompok sandang wanita 0,06 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,87 persen sementara subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan.

Kelompok sandang ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang adalah emas perhiasan sebesar 0,01 persen, kemeja pendek batik dan beberapa komoditi lainnya dengan angka dibawah 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Pada bulan Juni 2015 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,21 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 121,30 persen pada bulan Mei 2015 menjadi 121,05 pada bulan Juni 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini hanya 1 (satu) subkelompok mengalami deflasi antara lain subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,47 persen, sementara subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen dengan komoditas penyumbang adalah pasta gigi yang memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Juni 2015 di Padang mengalami inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen dengan indek 118,33 pada bulan Juni 2015. Dari 5 (lima) subkelompok yang ada pada kelompok ini hanya terdapat 1 (satu) subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok rekreasi sebesar 0,03 persen, sementara 4 (empat) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen dengan komoditas penyumbang antara lain majalah berkala/dewasa dengan angka dibawah 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 127,16 pada bulan Mei 2015 menjadi 127,25 pada bulan Juni 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini hanya subkelompok traspor yang mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, sementara 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen dengan komoditas penyumbang antara lain angkutan udara dan bensin dengan angka di bawah 0,01 persen.

(7)

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2015 Kota Padang sebesar -2,02 persen, dan kota Bukittinggi sebesar -0,91 persen, sedangkan laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Juni 2015 terhadap bulan Juni 2014 di Kota Padang tercatat sebesar 8,42 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 6,34 persen. Perbandingan laju inflasi dan inflasi year on year bulan Juni 2015 dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Juni 2015

Inflasi Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. Juni 0,83 0,45

2. Juni (Tahun Kalender) -2,02 - 0,91

3. Juni (tahun n) terhadap Juni (tahun n-1) (year

on year) 8,42 6,34

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Juni 2015 Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Juni 2015-Juni 2014) Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

-5 0 5 10 15 Jan-Des 2014

Jan-15 Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Juni

Padang Bukittinggi 0 2 4 6 8 10 12 14

Des14-Des13 Jan15-Jan14 Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Mei 2015, dari 82 kota IHK, 76 (tujuh puluh enam) kota mengalami inflasi dan 6 (enam) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,90 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,03 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,80 persen dan terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,14 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 18 dan kota Bukittinggi menduduki urutan ke 52 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Juni 2015, 22 (dua puluh dua) kota mengalami inflasi dan 1 (satu) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 1,44 persen dan terendah di Kota Palembang 0,39 persen. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kota Pangkal Pinang sebesar 0,14 persen. Sementara Kota Padang menduduki posisi ke 9 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi 20 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Juni 2015, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,89 persen dan terendah terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,14 persen.

Dan dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 28 (dua puluh delapan) kota mengalami inflasi dan 5 (lima) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,90 persen dan terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,80 persen dan terendah di Kota Singaraja sebesar 0,18 persen.

(9)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Juni 2015 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meulaboh 120.05 0.57 -0.42 6.47 2 Banda Aceh 115.26 1.20 0.37 6.12 3 Lhokseumawe 115.52 1.03 0.03 6.36 4 Sibolga 121.46 1.36 1.73 8.54 5 Pematang Siantar 123.52 1.44 1.27 7.37 6 Medan 121.91 0.77 1.01 7.92 7 Padangsidempuan 118.12 0.48 -0.12 6.41 8 Padang 123.48 0.83 -2.02 8.42 9 Bukittinggi 117.15 0.45 -0.91 6.34 10 Tembilahan 124.94 0.43 0.71 6.23 11 Pekanbaru 120.31 0.75 0.63 7.53 12 Dumai 120.83 0.59 1.03 7.29 13 Bungo 117.29 0.62 -1.49 6.02 14 Jambi 119.33 0.54 -0.59 6.46 15 Palembang 117.06 0.39 0.09 7.39 16 Lubuklinggau 116.62 0.86 0.13 8.32 17 Bengkulu 124.19 0.89 -0.29 9.90 18 Bandar Lampung 120.39 0.70 1.68 8.67 19 Metro 128.00 0.84 0.87 5.53 20 Tanjung Pandan 125.91 0.69 -0.72 8.28 21 Pangkal Pinang 117.90 -0.14 -0.30 6.12 22 Batam 118.68 0.87 1.43 8.27 23 Tanjung Pinang 120.78 0.60 1.22 7.84

(10)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Juni 2015 (2012=100)

Kota IHK Deflasi Inflasi/ (%) LajuInflasiTa hunKalender 2015 **) InflasiTahu nkeTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 DKI Jakarta 120.58 0.35 0.98 7.59 2 Bogor 119.96 0.49 1.24 6.55 3 Sukabumi 119.79 0.14 0.38 5.83 4 Bandung 119.02 0.72 1.63 7.31 5 Cirebon 117.61 0.31 0.43 5.33 6 Bekasi 117.89 0.43 0.34 6.52 7 Depok 118.75 0.36 -0.18 5.73 8 Tasikmalaya 118.18 0.72 1.03 6.40 9 Cilacap 121.85 0.43 0.55 6.09 10 Purwokerto 117.88 0.57 0.44 5.34 11 Kudus 124.73 0.56 0.46 6.17 12 Surakarta 117.15 0.53 0.27 5.75 13 Semarang 119.26 0.64 0.45 6.34 14 Tegal 116.17 0.89 1.26 6.63 15 Yogyakarta 117.96 0.35 0.96 5.68 16 Jember 117.69 0.20 0.14 5.69 17 Banyuwangi 118.05 0.26 0.32 4.85 18 Sumenep 117.73 0.38 0.37 6.49 19 Kediri 119.01 0.26 0.04 5.78 20 Malang 120.51 0.38 1.13 7.16 21 Probolinggo 119.50 0.44 0.66 5.81 22 Madiun 117.72 0.32 0.76 6.10 23 Surabaya 119.79 0.54 1.68 7.19 24 Tangerang 126.64 0.62 1.46 8.85 25 Cilegon 122.47 0.40 1.28 8.41 26 Serang 125.20 0.71 1.73 9.63

(11)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Mei 2015 (2014=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2015**) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Singaraja 126.49 -0.18 0.81 8.72 2 Denpasar 117.42 0.14 0.84 6.60 3 Mataram 118.21 0.15 0.63 6.47 4 Bima 120.15 -0.79 -0.11 4.39 5 Maumere 113.42 0.05 0.19 2.24 6 Kupang 121.09 0.67 0.86 6.57 7 Pontianak 126.65 0.64 3.62 9.29 8 Singkawang 119.35 0.06 1.43 7.82 9 Sampit 119.64 0.91 2.06 6.79 10 Palangka Raya 118.41 0.96 1.94 5.35 11 Tanjung 118.79 0.35 1.59 6.26 12 Banjarmasin 117.55 0.80 1.36 6.05 13 Balikpapan 122.94 1.23 3.38 8.18 14 Samarinda 121.83 0.80 1.36 6.48 15 Tarakan 127.99 0.57 1.07 9.79 16 Manado 119.91 0.49 1.10 8.73 17 Palu 120.46 0.03 0.21 6.00 18 Bulukumba 125.55 0.63 -0.05 6.12 19 Watampone 116.35 0.54 -0.85 4.27 20 Makassar 118.67 0.75 1.86 8.61 21 Pare-Pare 116.96 0.68 -0.64 6.98 22 Palopo 117.88 0.77 1.15 6.89 23 Kendari 115.67 0.28 -0.42 6.40 24 Bau-Bau 123.88 1.13 1.63 9.90 25 Gorontalo 115.98 0.71 0.62 6.09 26 Mamuju 118.65 0.95 1.54 7.59 27 Ambon 120.87 -0.25 5.07 8.06 28 Tual 133.57 -0.80 6.57 17.83 29 Ternate 123.67 0.89 1.12 8.22 30 Manokwari 113.99 1.14 1.25 6.15 31 Sorong 119.69 1.90 3.15 8.93 32 Merauke 123.24 -0.57 -0.53 8.35 33 Jayapura 121.42 0.80 1.01 8.15

(12)

Tabel 9

IHK danPerubahan IHK Kota Padang MenurutKelompok/ Sub Kelompok Padang Juni 2015 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 123.48 0.83 -2.02 8.42 I BAHAN MAKANAN 131.37 2.83 -9.27 12.15

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 127.16 0.55 -6.16 14.35 Daging dan Hasil-hasilnya 115.48 2.59 6.97 3.74

Ikan Segar 113.66 0.99 3.71 -0.60

Ikan Diawetkan 119.38 -1.64 2.12 2.31

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 128.53 2.52 3.32 6.81

Sayur-sayuran 143.77 -1.72 0.49 5.46

Kacang - kacangan 140.80 0.19 1.81 1.83

Buah - buahan 134.89 -0.18 2.91 8.11

Bumbu - bumbuan 184.66 16.11 -39.01 58.49

Lemak dan Minyak 107.22 -0.07 1.61 -1.68

Bahan Makanan Lainnya 114.02 0.04 1.99 2.34

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 121.61 0.31 3.75 5.94

Makanan Jadi 119.65 0.01 4.03 6.19

Minuman yang Tidak Beralkohol 109.85 0.39 1.52 3.21 Tembakau dan Minuman Beralkohol 134.78 0.95 4.45 7.07 III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 119.07 0.12 1.59 9.54

BiayaTempatTinggal 114.79 0.00 0.81 5.21

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 133.60 0.40 2.73 21.86

Perlengkapan Rumahtangga 113.19 0.00 4.02 7.21 Penyelenggaraan Rumahtangga 112.33 0.02 0.65 5.62 IV SANDANG 110.79 0.32 3.56 2.51 Sandang Laki-laki 116.81 0.20 2.69 5.36 Sandang Wanita 108.27 0.06 1.50 3.95 Sandang Anak-anak 107.45 0.00 2.11 4.42

Barang Pribadi dan Sandang Lain 109.83 0.87 7.46 -2.45

V KESEHATAN 121.05 -0.21 5.41 12.56

Jasa Kesehatan 126.60 0.00 8.81 23.03

Obat-obatan 115.62 0.00 4.71 4.82

Jasa Perawatan Jasmani 119.32 0.00 4.66 6.27

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 118.43 -0.47 2.93 7.98

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 118.33 0.00 1.68 8.08

Pendidikan 114.88 0.00 0.00 2.48

Kursus-kursus / Pelatihan 134.67 0.00 0.00 23.66 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 119.59 0.00 11.30 16.01

Rekreasi 123.19 0.03 0.70 16.67

Olahraga 118.27 0.00 0.00 7.98

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 127.25 0.07 -4.49 6.02

Transpor 138.81 0.10 -5.98 7.70

Komunikasi Dan Pengiriman 99.30 0.00 0.00 -0.24 Saranadan PenunjangTranspor 108.07 0.00 1.68 4.83

Jasa Keuangan 108.07 0.00 0.00 7.04

(13)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi MenurutKelompok/ Sub Kelompok Juni 2015 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 117.15 0.45 -0.91 6.34 I BAHAN MAKANAN 121.92 0.81 -8.69 3.73

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 124.41 0.44 -10.30 2.45 Daging dan Hasil-hasilnya 109.76 -2.54 5.65 -9.41

Ikan Segar 107.32 -4.62 1.95 -4.25

Ikan Diawetkan 125.27 1.64 0.43 5.07

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 130.54 2.71 3.05 7.16

Sayur-sayuran 121.48 1.06 -12.55 -9.32

Kacang - kacangan 107.24 0.44 1.60 2.77

Buah - buahan 114.99 2.40 -6.08 -9.80

Bumbu - bumbuan 163.54 7.26 -30.56 63.31

Lemak dan Minyak 105.32 -1.38 -1.32 1.26

Bahan Makanan Lainnya 97.58 0.00 0.00 0.42

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 111.49 0.58 2.43 4.29

MakananJadi 107.30 0.15 0.98 2.86

Minuman yang Tidak Beralkohol 103.69 1.65 3.96 4.11 Tembakau dan Minuman Beralkohol 126.56 0.95 4.79 7.52 III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 121.03 0.25 6.60 12.26

BiayaTempatTinggal 113.12 0.13 2.83 5.44

BahanBakar, Penerangan dan Air 152.79 0.47 18.84 35.61

Perlengkapan Rumahtangga 108.87 0.10 2.28 8.22 Penyelenggaraan Rumahtangga 111.46 0.52 2.50 4.25 IV SANDANG 104.97 1.14 1.93 2.16 Sandang Laki-laki 114.96 1.96 2.10 3.68 Sandang Wanita 103.69 0.31 1.04 1.85 Sandang Anak-anak 104.89 1.16 1.72 2.45

Barang Pribadi dan Sandang Lain 96.86 1.14 2.97 0.58

V KESEHATAN 114.81 0.18 2.13 5.07

Jasa Kesehatan 121.13 0.00 0.00 3.17

Obat-obatan 104.09 0.05 2.32 2.45

Jasa Perawatan Jasmani 122.65 0.00 0.00 8.44

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 113.43 0.39 4.04 6.88

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 110.85 -0.05 0.19 5.78

Pendidikan 112.47 0.00 0.00 9.63

Kursus-kursus / Pelatihan 114.39 0.00 0.00 3.91 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 101.89 -0.34 0.91 2.07

Rekreasi 114.93 0.03 0.17 0.85

Olahraga 100.03 0.00 0.13 0.13

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 122.47 0.05 -4.42 7.85

Transpor 132.27 0.07 -6.06 10.91

Komunikasi Dan Pengiriman 97.88 0.00 0.00 -2.15 Sarana dan Penunjang Transpor 110.78 0.05 0.50 3.13

Jasa Keuangan 120.70 0.00 0.00 18.23

(14)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Dalam pembuatan Aplikasi Analisis Kelemahan Website Dengang Menggunakan Metode Injeksi Remote File Inclusion dan Local File Incluison ini dapat menscanning website dimana

Penggunaan lift berkapasitas 20 orang untuk atlet juga dilihat dari penggunaan koridor single loaded yang memungkinkan jumlah hunian yang akan ditekan atau lebih sedikit,

Semakin tinggi EPS suatu perusahaan berarti semakin besar earning yang akan diterima investor dari investasinya tersebut, sehingga bagi perusahaan peningkatan

MH., Mantan Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, yang saat ini telah bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Banten, yang telah

Didalam ekosistem mangrove keberadaan siput bakau sangat tergantung kepada kondisi lingkungan mangrove itu sendiri, siput bakau yang hidup dengan cara menempel

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, susu kacang tanah, susu kacang hijau dan susu kacang kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi kefir; kadar asam

Menurut Yoshikawa (1967) Nobunaga yang sudah muak dengan kelakuan Yoshiaki yang terus menerus menghasut semua pihak untuk menentang klan Oda dan selalu bermuka dua di depannya