• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Gangguan Mobilitas Fisik Pada Lansia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Gangguan Mobilitas Fisik Pada Lansia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEPERAWATAN GERONTIK  KEPERAWATAN GERONTIK 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN

HAMBATAN MOBILITAS FISIK  HAMBATAN MOBILITAS FISIK 

DI WISMA ANGGREK PANTI WREDA HARAPAN IBU DI WISMA ANGGREK PANTI WREDA HARAPAN IBU

Dosen Pembimbing: Ns. Elis Hartati, M. Kep. Dosen Pembimbing: Ns. Elis Hartati, M. Kep.

Disusun Oleh: Disusun Oleh: Dina

Dina Ratnawati Ratnawati (222!!(222!!"!#"$%"!#"$%

PRO&R'M PROE)* NER) PRO&R'M PROE)* NER)

+R +R)'N )'N KEPEKEPER'-R'-'''N'N 'K/') KEDOKER'N 'K/') KEDOKER'N N*0ER)*') D*PONE&ORO N*0ER)*') D*PONE&ORO 2!1 2!1

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

'. /atar ela3ang

Mobilisasi a4alah pengerahan 5ang memberi3an 3ebebasan 4an 3eman4irian bagi seseorang. Mobilisasi a4alah pusat utu3 berpartisipasi 4alam meni3mati 3ehi4upan. Mempertahan3an mobilitas optimal sangat penting untu3 3esehatan mental 4an 6isi3 semua lansia. Mobilitas bu3an merupa3an sesuatu 5ang absolut 4an statis 4alam menentu3an 3emampuan untu3 ber7alan, tetapi mobilitas optimal merupa3an sesuatu 5ang in4i8i4ualistis, relati6 4an 4inamis 5ang tergantung pa4a intera3si antara 6a3tor96a3tor ling3ungan 4an sosial, a6e3ti6 4an 6ungsi 6isi3. Mobilitas 4i4e6inisi3an seara luas sebagai ting3at a3ti8itas 5ang 3urang 4ari mobilitas optimal. )tu4i9stu4i tentang insi4ens 4iagnosis 3eperawatan 5ang 4iguna3an untu3 lansia 5ang bera4a 4i institusi perawatan mengung3apa3an bahwa hambatan mobilitas 6isi3 a4alah 4iagnosis pertama atau 3e4ua 5ang paling sering munul. Keletihan 4an 3elemahan batasan 3ara3teristi3 intoleransi a3ti8itas, telah 4i3etahui sebagai  pen5ebab paling umum 3e4ua 5ang paling sering ter7a4i 5ang men7a4i 3eluhan  pa4a lansia. )e3itar $"; lansia telah 4ii4enti6i3asi memili3i ga5a hi4up 3urang gera3, a3hirn5a se3itar 1; penurunan 6unsional pa4a lansia 4ihubung3an 4engan 4isease. Pen5ebab imobilitas bermaam9maam, berbagai anaman 4ari imobilitas 6isi3 4apat 4i3ategori3an berhubungan 4engan ling3ungan internal 4an e3sternal atau 4engan 3ompetensi 4an sumber9sumber internal 4an e3sternal 3lien.

. u7uan Penulisan !. u7uan mum

'gar mahasiswa mampu memahami 4an mela3sana3an asuhan 3eperawatan pa4a lansia 4engan gangguan mobilisasi.

2. u7uan Khusus

a. 'gar mahasiswa mampu mela3u3an peng3a7ian pa4a lansia 4engan gangguan mobilisasi.

 b. 'gar mahasiswa mampu menega33an 4iagnosa 3eperawatan pa4a lansia 4engan gangguan mobilisasi.

(3)

. 'gar mahasiswa mampu mela3sana3an inter8ensi pa4a lansia 4engan gangguan mobilisasi.

4. 'gar mahasiswa mampu mela3sana3an implementasi pa4a lansia 4engan gangguan mobilisasi.

e. 'gar mahasiswa mampu mala3u3an e8aluasi pa4a lansia 4engan gangguan mobilisasi.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

*. KON)EP D')'R PEN<'K*

'. De6inisi

&angguan mobilitas 6isi3 5aitu suatu 3ea4aan 3eterbatasan 3emampuan pergera3an 6isi3 seara man4iri 5ang 4ialami seseorang.

. a3tor9a3tor 5ang Men5ebab3an atau urut erperan erha4ap *mobilitas

!. Penurunan 6ungsi mus3ulos3eletal Otot9otot (atro6i, 4istro6i, atau e4era%, tulang (in6e3si, 6ra3tur, tumor, osteoporosis, atau osteomalasia%, sen4i (athritis 4an tumor%, atau 3ombinasi stru3tur  (3an3er 4an obat9obatan%.

2. Perubahan 6ungsi neurologis *n6e3si, tumor, trauma, obat9obatan,  pen5a3it 8as3ular (mis, stro3e%, pen5a3it 4emelinasi, pen5a3it 4egenerati6 (e=: pen5a3it par3inson%, gangguan metaboli3 (mis, hipergli3emia%, gangguan nutrisi.

". N5eri Pen5ebabn5a multipel 4an ber8ariasi seperti pen5a3it 3ronis 4an trauma.

$. De6isit perseptual Kelebihan atau 3e3urangan masu3an persepsi sensori.

1. er3urangn5a 3emampuan 3ogniti6 &angguan proses 3ogniti6, seperti 4emensia berat 7auh.

>. +atuh E6e3 6isi3: e4era atau 6ra3tur. E6e3 psi3ologis: sin4rom setelah 7atuh.

?. Perubahan hubungan sosial a3tor96a3tor a3tual (mis, 3ehilangan  pasangan, pin4ah 7auh 4ari 3eluarga atau teman9teman%, 6a3tor96a3tor   persepsi (mis, perubahan pola pi3ir seperti 4epresi%.

#. 'spe3 psi3ologis Keti4a3ber4a5aan 4alam bela7ar. @. Program erapeuti3

Program penanganan me4is memili3i pengaruh 5ang 3uat terha4ap 3ualitas 4an 3uantitas pergera3an pasien. a3tor96a3tor me3anisme menegah atau menghambat pergera3an tubuh atau bagian tubuh 4engan  penggunaan peralatan e3sternal (misaln5a gips 4an tra3si% atau alat9alat (misaln5a 5ang 4ihubung3an 4engan pemberian airan intra8ena,  pengisapan gaster, 3ateter urine, 4an pemberian o3sigen%. )ebagai

(5)

inter8ensi 4ian7ur3an istirahat 4apat menurun3an 3ebutuhan metaboli3, 3ebutuhan o3sigen 4an beban 3er7a 7antung. )elain itu istirahat memberi3an 3esempatan pa4a sistem mus3ulos3eletal untu3 rela3sasi menghilang3an n5eri, menegah iritasi 5ang berlebihan 4ari 7aringan 5ang e4era, 4an meminimal3an e6e3 gra8itasi. )eara 6isiologis, suplai o3sigen 5ang ti4a3 a4e3uat mengganggu pemeliharaan 6ungsi sel untu3  mening3at3an a3ti8itas. )eara psi3ologis, 4epresi menurun3an energi 5ang terse4ia.

D. Dampa3 Masalah pa4a /ansia

/ansia sangat rentan terha4ap 3onse3uensi 6isiologis 4an psi3ologis 4ari imobilitas, perubahan 5ang berhubungan 4engan usia 4isertai 4engan  pen5a3it 3ronis men7a4i pre4isposisi bagi lansia untu3 mengalami 3ompli3asi93ompli3asi ini imobilitas mempengaruhi tubuh 5ang telah terpengaruh sebelumn5a. Kompetensi 6isi3 seseorang lansia mung3in  bera4a atau 4e3at 4engan ting3at ambang batas untu3 a3ti8itas mobilitas tertentu. Perubahan lebih lan7ut atau 3ehilangan 4ari imobilitas 4apat membuat seseorang men7a4i tergantung. )ema3in besar 7umlah pen5ebab imobilitas, sema3in besar potensial untu3 mengalami e6e39e6e3 a3ibat imobilitas. Keuntungan latihan seara teratur untu3 lansia termasu3  memperlambat proses penuaan, memperpan7ang usia. ungsi 3ar4io8as3ular 5ang lebih bai3 4an pening3atan perasaan se7ahtera.

(6)

E. Penatala3sanaan !. Penegahan Primer

)ebagai suatu proses 5ang berlangsung sepan7ang 3ehi4upan mobilitas 4an a3ti8itas bergantungan pa4a 6ungsi sistem mus3ulos3eletal, 3ar4io8as3ular 4an pulmonal, walaupun latihan ti4a3  a3an mengubah rang3aian proses penuaan normal, hal tersebut 4apat menegah e6e3 imobilitas 5ang merusa3 4an ga5a hi4up 3urang gera3. Program latihan 7uga 4ihubung3an 4engan pening3atan moo4 atau ting3at 3etegangan ansietas 4an 4epresi. Hambatan terha4ap latihan : erbagai hambatan mempengaruhi partisipasi lansia 4alam latihan seara teratur. Hambatan ling3ungan termasu3 3urangan5a tempat 5ang aman untu3 latihan 4an 3on4isi i3lim 5ang ti4a3 men4u3ung. )i3ap bu4a5a a4alah hambatan lain untu3 mela3u3an latihan. Mo4el  peran 5ang 3urang gera3, gangguan itra tubuh, 4an 3eta3utan a3an 3egagalan atau 3eti4a3setu7uan semuan5a turut berperan terha4ap 3egagalan lansia untu3 berpartisipasi 4alam latihan 5ang teratur.

2. Penegahan )e3un4er

Penegahan se3un4er mem6o3us3an pa4a pemeliharaan 6ungsi 4an penegahan 3ompli3asi, 4isgnosa 3eperawatan 5ang 4ihubung3an 4engan penegahan se3un4er a4alah: gangguan mobilitas 6isi3.

". Penegahan ersier

pa5a9upa5a rehabilitati6 untu3 mema3simal3an mobilitas bagi lansia melibat3an upa5a multi4isiplin 5ang ter4iri 4ari perawat, 4o3ter, ahli 6isioterapi 4an terapi o3upasi seseorang ahli giAi, a3ti8is sosial, 4an 3eluarga serta teman9teman.

(7)

**. KON)EP D')'R ')H'N KEPER'-''N '. Peng3a7ian

!. '3ti8itasB*stirahat

&e7ala : N5eri sen4i 3arena gera3an, n5eri te3an, memburu3 4engan stres pa4a sen4iC 3e3a3uan pa4a pagi hari, biasan5a ter7a4i bilateral 4an simetris. /imitasi 6ungsional 5ang berpengaruh pa4a ga5a hi4up, wa3tu senggang, pe3er7aan, 3eletihan.

an4a : Malaise, 3eterbatasan rentang gera3C atro6i otot, 3ulit, 3ontra3torB 3elaianan pa4a sen4i.

2. Kar4io8as3ular

&e7ala : enomena Ra5nau4 7ari tanganB 3a3i ( mis: puat intermitten, sianosis, 3emu4ian 3emerahan pa4a 7ari sebelum warna 3embali normal%.

". *ntegritas Ego

&e7ala : a3tor96a3tor stres a3utB 3ronis: misC 6inansial, pe3er7aan, 3eti4a3mampuan, 6a3tor96a3tor hubungan, 3eputusan 4an 3eti4a3ber4a5aan ( situasi 3eti4a3mampuan %, anaman pa4a 3onsep 4iri, itra tubuh, i4entitas priba4i ( misaln5a 3etergantungan pa4a orang lain%.

$. Ma3ananB@airan

&e7ala : Keti4a3mampuan untu3 menghasil3anB meng3onsumsi ma3ananB airan a4e3uat: mual, anore3sia, 3esulitan untu3 mengun5ah. an4a : Penurunan berat ba4an, 3e3eringan pa4a membran mu3osa. 1. H5giene

&e7ala : erbagai 3esulitan untu3 mela3sana3an a3ti8itas perawatan  priba4i, 3etergantungan.

>. Neurosensori

&e7ala : Kebas, semutan pa4a tangan 4an 3a3i, hilangn5a sensasi pa4a  7ari tangan.

an4a : Pembeng3a3an sen4i simetris.

?. N5eriBKen5amanan

&e7ala : ase a3ut 4ari n5eri ( mung3in ti4a3 4isertai oleh  pembeng3a3an 7aringan luna3 pa4a sen4i %.

#. Keamanan

&e7ala : Kulit meng3ilat, tegang, no4ul sub3utan, /esi 3ulit, ul3us 3a3i. Kesulitan 4alam ringan 4alam menangani tugasB pemeliharaan

(8)

rumah tangga. Demam ringan menetap Ke3eringan pa4a mata 4an membran mu3osa.

. *ntera3si )osial

&e7ala : Kerusa3an intera3si sosial 4engan 3eluargaB orang lainC  perubahan peranC isolasi.

. Diagnosa Keperawatan 4an *nter8ensi

!. N5eri a3utB3ronis berhubungan 4engan 4estru3si sen4i. Kriteria Hasil :

9 Menun7u33an n5eri hilangB ter3ontrol.

9 erlihat rile3s, 4apat ti4urBberistirahat 4an berpartisipasi 4alam a3ti8itas sesuai 3emampuan.

9 Mengi3uti program 6arma3ologis 5ang 4iresep3an.

9 Menggabung3an 3eterampilan rela3sasi 4an a3ti8itas hiburan 3e 4alam program 3ontrol n5eri.

*nter8ensi 4an Rasional:

9 Ka7i n5eri, atat lo3asi 4an intensitas (s3ala 9!%. @atat 6a3tor9 6a3tor 5ang memperepat 4an tan4a9tan4a rasa sa3it non 8erbal.

Rasional : Membantu 4alam menentu3an 3ebutuhan mana7emen n5eri 4an 3ee6e3ti6an program.

9 eri3an matrasB3asur 3eras, bantal 3eil. inggi3an linen tempat ti4ur sesuai 3ebutuhan.

Rasional : Matras 5ang lembutBempu3, bantal 5ang besar a3an menegah pemeliharaan 3ese7a7aran tubuh 5ang tepat, menempat3an stress pa4a sen4i 5ang sa3it. Peninggian linen tempat ti4ur  menurun3an te3anan pa4a sen4i 5ang terin6lamasiBn5eri.

9 /ibat3an 4alam a3ti8itas hiburan 5ang sesuai untu3 situasi in4i8i4u. Rasional : Mem6o3us3an 3embali perhatian, memberi3an stimulasi, 4an mening3at3an rasa pera5a 4iri 4an perasaan sehat.

9 Kolaborasi: eri3an obat9obatan sesuai petun7u3.

Rasional : )ebagai anti in6lamasi 4an e6e3 analgesi3 ringan 4alam mengurangi 3e3a3uan 4an mening3at3an mobilitas.

9 eri3an es 3ompres 4ingin 7i3a 4ibutuh3an.

Rasional : Rasa 4ingin 4apat menghilang3an n5eri 4an beng3a3  selama perio4e a3ut.

2. *ntoleransi a3ti8itas berhubungan 4engan penurunan 3e3uatan otot. Kriteria Hasil :

9 Mempertahan3an 6ungsi posisi 4engan ti4a3 ha4irn5aBpembatasan 3ontra3tur.

(9)

9 Mempertahan3an ataupun mening3at3an 3e3uatan 4an 6ungsi 4ari 4anB atau 3onpensasi bagian tubuh.

9 Men4emonstrasi3an tehni3B perila3u 5ang memung3in3an mela3u3an a3ti8itas.

*nter8ensi 4an Rasional:

9 Pertahan3an istirahat tirah baringB4u4u3 7i3a 4iperlu3an 7a4wal a3ti8itas untu3 memberi3an perio4e istirahat 5ang terus menerus 4an ti4ur malam hari 5ang ti4a3 terganggu.

Rasional : *stirahat sistemi3 4ian7ur3an selama e3saserbasi a3ut 4an seluruh 6ase pen5a3it 5ang penting untu3 menegah 3elelahan mempertahan3an 3e3uatan.

9 antu 4engan rentang gera3 a3ti6Bpasi6.

Rasional : Mempertahan3anB mening3at3an 6ungsi sen4i, 3e3uatan otot 4an stamina umum.

9 Dorong pasien mempertahan3an postur tega3 4an 4u4u3 tinggi,  ber4iri, 4an ber7alan.

Rasional : Mema3simal3an 6ungsi sen4i 4an mempertahan3an mobilitas.

9 eri3an ling3ungan 5ang aman, misaln5a menai33an 3ursi, mengguna3an pegangan tangga pa4a toilet, penggunaan 3ursi r o4a. Rasional : Menghin4ari i4era a3ibat 3eela3aanB7atuh.

9 Kolaborasi: 3onsul 4engan 6isoterapi.

Rasional : erguna 4alam mem6ormulasi3an program latihanBa3ti8itas 5ang ber4asar3an pa4a 3ebutuhan in4i8i4ual 4an 4alam mengi4enti6i3asi3an alat.

". Kurang perawatan 4iri berhubungan 4engan n5eri pa4a wa3tu bergera3. Kriteria Hasil :

9 Mela3sana3an a3ti8itas perawatan 4iri pa4a ting3at 5ang 3onsisten 4engan 3emampuan in4i8i4ual.

9 Men4emonstrasi3an perubahan te3ni3Bga5a hi4up untu3 memenuhi 3ebutuhan perawatan 4iri.

9 Mengi4enti6i3asi sumber9sumber priba4iB3omunitas 5ang 4apat memenuhi 3ebutuhan perawatan 4iri.

*nter8ensi 4an Rasional:

9 Dis3usi3an ting3at 6ungsi umum (9$% sebelum timbul awitanBe3saserbasi pen5a3it 4an potensial perubahan 5ang se3arang 4iantisipasi.

(10)

Rasional : Mung3in 4apat melan7ut3an a3ti8itas umum 4engan mela3u3an a4aptasi 5ang 4iperlu3an pa4a 3eterbatasan saat ini.

9 Pertahan3an mobilitas, 3ontrol terha4ap n5eri 4an program latihan. Rasional : Men4u3ung 3eman4irian 6isi3Bemosional.

9 Ka7i hambatan terha4ap partisipasi 4alam perawatan 4iri. *4enti6i3asiBrenana untu3 mo4i6i3asi ling3ungan.

Rasional : Men5iap3an untu3 mening3at3an 3eman4irian 5ang a3an mening3at3an harga 4iri.

9 Kolaborasi: Konsul 4engan ahli terapi o3upasi.

Rasional : erguna untu3 menentu3an alat bantu untu3 memenuhi 3ebutuhan in4i8i4ual. MisC memasang 3aning, mengguna3an alat  bantu mema3ai sepatu, menggantung3an pegangan untu3 man4i  panuran.

BAB III PENUTUP

'. Kesimpulan

Mobilitas bu3an merupa3an sesuatu 5ang absolut 4an statis 4alam menentu3an 3emampuan untu3 ber7alan, tetapi mobilitas optimal merupa3an sesuatu 5ang in4i8i4ualistis, relati6 4an 4inamis 5ang tergantung pa4a intera3si antara 6a3tor96a3tor ling3ungan 4an sosial, a6e3ti6 4an 6ungsi 6isi3. Keparahan imobilitas pa4a sistem mus3ulos3eletal a4alah penurunan tonus, 3e3uatan, 3etahanan otot, rentang gera3 sen4i 4an 3e3uatan s3eletal. Peng3a7ian pa4a  pasien gangguan mobilisasi 4apat 4itemu3an a4an5a atro6i otot, mengeiln5a ten4on, 3eti4a3a4e3uatn5a sen4i, n5eri pa4a saat bergera3, 3eterbatasan gera3,  penurunan 3e3uatan otot, paralisis, serta 3i6osis. '4apun 4iagnosa 3eperawatan 5ang munul pa4a pasien gangguan mobilisasi a4alah : N5eri a3utB3ronis  berhubung3an 4engan 4estru3si sen4i, *ntoleransi a3ti8itas berhubungan 4engan  penurunan 3e3uatan otot, 4an Kurang perawatan 4iri berhubungan 4engan n5eri  pa4a wa3tu bergera3.

. )aran

Pa4a 3esempatan ini 3elompo3 a3an mengemu3a3an beberapa saran sebagai bahan masu3an 5ang berman6aat bagi usaha pening3atan mutu  pela5anan asuhan 3eperawatan 5ang a3an 4atang, 4iantaran5a :

9 Dalam mela3u3an asuhan 3eperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang renana 3eperawatan pa4a pasien 4engan gangguan mobilisasi,

(11)

 pen4o3umentasian harus 7elas 4an 4apat men7alin hubungan 5ang bai3  4engan 3lien 4an 3eluarga.

9 Dalam rang3a mengatasi masalah resi3o in7uri pa4a 3lien 4engan gangguan mobilisasi ma3a tugas perawat 5ang utama a4alah sering mengobser8asi a3an 3ebutuhan 3lien 5ang mengalami gangguan mobilisasi.

9 ntu3 perawat 4iharap3an mampu menipta3an hubungan 5ang harmonis 4engan 3eluarga sehingga 3eluarga 4iharap3an mampu membantu 4an memoti8asi 3lien 4alam proses pen5embuhan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Maril5nn E. (2%. Renana 'suhan Keperawatan. E&@ : +a3arta.

 Nugroho, -ah5u4i. (!>%. Perawatan /an7ut sia. Penerbit u3u Ke4o3teran. E&@ : +a3arta.

)tanle5, Mi3e5, 433. (2>%. u3u '7ar Keperawatan &eronti3. E4isi 2. E&@ : +a3arta.

Referensi

Dokumen terkait

Saran : Tindakan ROM dan alih baring dapat sebagai masukan dalam tindakan keperawatan mandiri untuk meningkatkan mobilitas fisik.. Kata Kunci : Stroke, mobilitas

Lansia dengan usia lebih dari 65 tahun disarankan melakukan olahraga yang tidak terlalu membebani tulang, seperti berjalan, latihan dalam air, bersepeda statis, dan dilakukan

Ny.M Dengan Prioritas Masalah Gangguan Mobilitas Fisik Di RSUP.H. Adam Malik Medan”. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

Evaluasi pada diagnosa keperawatan Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan trauma SOL Medula Spinalis yang dilakukan pada tanggal 18-06-2013 penulis menemukan data

Kontraksi isometrik menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan aktif dari otot, misalnya, menganjurkan klien

2. Terapi non farmakologi dengan memberikan pendekatan serta edukasi untuk nafas dalam dan memenuhi nutrisi cairan dengan minum sedikit-sedikit tapi sering. Serta memenuhi

68 BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan keluarga pada pasien gout arthritis yang mengalami masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik dan nyeri

Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017 diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik yaitu : 1 Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan