• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. bahwa dengan adanya bantuan rehab rumah lanjut usia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a. bahwa dengan adanya bantuan rehab rumah lanjut usia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

Mengingat 1

PERATI'RA.IT WALIKOTA

PAYAI(IUBIIH

NOUOR

:

TAHIIII

2015

TEIYTAITG

PEDOMAN BAITTUAN RTHAB RUMAH LAITJI'T USIA KOTA PAYAKT'UBI'H TAIIUN

2015

a.

bahwa dengan adanya

bantuan

rehab

rumah

lanjut

usia

sebanyak

10

unit

dalam kegiatan peningkatan

kualitas

hidup

bagi

lanjut

usia

pemberian UEP

pada

DPA Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja perlu segera

ditindaklanjuti

proses

pelaksanannya;

b.

bahwa

untuk

kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud perlu ditetapkan panduan pelaksanaannya;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

huruf

a

dan

b

perlu

menetapkan Peraturan

Walikota

tentang Panduan

Pelaksanaan

Bantuan

Rehab

Rumah Lanjut Usia di Kota Payakumbuh ;

Undang-Undang

Nomor

13 tahun 1998

tentang Kesejahteran

l,anjut

Usia

(

Lembaran

Negara Republik Indonesia

Tahun

1998

Nomor l9O,

Tambahan

kmbaran

Negara Nomor Republik Indonesia 3796 );

2.

Undang-Undang Nomor 39

Tahun

1999 tentang Hak Azasi

Manusia

(

l,embaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 1999

Nomor

165, Tambahan

kmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3886 );

3.

Undang-undang Nomor 17

tahun

2O03 tentang Keuangan Negara

(lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3

Nomor

47,

Tambahan

kmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor a286 );

4.

Undang-undang

Nomor I Tahun

2OO4

tentang

Perbendaharaan

Negara (l,embaran Negara

Republik Indonesia

tahun

2O04

Nomor

05,

Tambahan

lrmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5.

Undang-Undang

Nomor

15

Tahun

2OO4,

tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor

66,

Tambahan

kmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 44OO);

DEIfGAIT RAIIMAT

TI'HAI|

YA.ITG

TAIIA

ESA

WALIKOTA PAYAKTIMBUH,

27

(2)

6.

Undang-Undang

Nomor

33

Tahun

2OO4,

tentang

Perimbangan Keuangan Antana Pemerintah

Pusat

dan Daerah

(kmbaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2O04

Nomor 126,

Tambahan

kmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 443a );

7.

Undang-Undang

Nomor

l1

Tahun

2OO9,

tentang Kesejahteraan Sosial (Lcmbaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009

Nomor

12,

Tambahan

kmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 4967) ;

8.

Undang-Undang

Nomor

12 Tahun 2011

tentang

Pembentukan Peraturan

Perudang-Undangan (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 20ll

Nomor

S2,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

s23a);

9.

Undang

-

Undang Nomor

23

Tahun

201,4

tentang

Pemerintahan

Daerah

(kmbaran

Negara

Republik Indonesia

Tahun

2Ol4

Nomor

244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587;)

10.

Peraturan Pemerintah Nomor

43 Tahun

2O04

tentang

Upaya

Pelaksanaan

Peningkatan Kesejahteraan

Sosial l"anjut Usia ;

1 1.

Peraturan Pemerintah Nomor

56

Tahun

20O5,

tentang

Sistem

Informasi

Keuangan Daerah (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO5

Nomor 138,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45761 ;

12.

Peraturan Pemerintah

Nomor

58

Tahun

20O5,

tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO5

Nomor

140, Tambahan

lrmbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13.

Peraturan Menteri

dalam

Negeri

Nomor 13 Tahun

2006

Tentang

Pedoman

Pengelolaan

Keuangan

Daerah sebagaimana yang telah

diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

59 Tahun

2OO7 Terltang Perubahan

Atas

Peraturan Menteri Dalam

Negeri

Nomor 13

Tahun 20O6 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.;

14.

Peraturan

Menteri

Sosial Republik Indonesia

Nomor

:

lO7 lHUKl2OOg

tentang Akreditasi

Lembaga

di Bidang

Kesejahteraan Sosial;

15. Peraturan

Menteri

Sosial Republik Indonesia Nomor

:

19

Tahun

2Ol2

tentang

Pedoman

Staldarisasi

Pelayanan

Sosial

Lanjut

Usia;

16.

Peraturan Daerah

Kota

Payakumbuh Nomor

18

Tahun

2014

Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah

Kota

Payakumbuh

Tahun

Anggaran

2015

(

Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2014 Nomor 18 ) ;

(3)

17. Peraturan

Walikota

Payakumbuh Nomor

35 Tahun

2014

Tentang Penetapan Standar Biaya Sebagai Pedoman Dalam Penyusunan

dan

Pelaksanaan

APBD Kota

Payakumbuh

Tahun

Anggaran

2015

(Berita

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2014 Nomor 35 ) ;

18. Peraturan

Walikota

Payakumbuh Nomor

86

Tahun

2Ol4

Tentang

Penjabaran

Anggaran

Pendapatan

dan

Belanja Daerah

Kota

Payakumbuh

Tahun

Anggaran

2015

(Berita Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2014

MEMUTUSKAN

Menetapkan PERATI'RAN WALIKOTA TEITTAITG PEDOMAIT BANTUAN

R"EHAB

RT'DIAII LAIYJUT

USIA KOTA

PAYAI(IMBTIH TAIIUIT

2015

BAB

I

XETEITIUAN T'UUU Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1.

Daerah adalah Kota Payakumbuh.

2.

Pemerintah Daerah adalah Wa,likota

dan

Perangkat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah.

3.

Walikota adalah Walikota Payakumbuh.

4.

Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja adalah Dinas Sosial

dan

Tenaga Keda Kota

Payakumbuh.

5.

tembaga

Kesejahteraan

Sosial

yang

selanjutnya

disingkat

dengan

LKS

adalah

organisasi

sosal

atau

perkumpulan

sosial

yang

melaksanakan

penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang

dibentuk

oleh masyarakat, baik yang berbadan

hukum

maupun yang

tidak

berbadan

hukum.

6.

Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 6O tahun ke atas.

7.

Rehab

Rumah adalah suatu kegiatan

untuk

memperbaiki sebuah rumah

yang

tidak layak

huni

karena

rawan

terhadap kesehatan

dan

keselamatan penghuninya.

8.

Kelompok

Kerja

Masyarakat

yang

selanjutnya disingkat dengan

POKJA

adalah

Kelompok

Ke{a

Masyarakat sosial sejenis LKS

yang dibentuk

oleh

Lurah

bersama

pemuka

masyarakat setempat

minimal berjumlah

5

(lima)

orang sebagai pengelola dan pengendali pelaksanaan rehab rumah lansia.

9.

Penanggung Jawab Pokja adalah Lurah tempat domisi

Lanjut

Usia penerima bantuan rehab rumah.

10.Tim Pelaksana dan Pengawasan merupakan porsonil yang

terdiri dari

PNS di Linkungan Pemerintah Kota Payakumbuh sebagai pelaksana dan monitoring pelaksanaan rehab rumah.

11. Perencana

Teknis

merupakan PNS

yang

berkompeten

dalam

membatu

POKJA

untuk

membuat perencanaan rehab

rumah dan

perencanaan sosial

dalam peningkatan partisipasi masyarakat.

12. Pengawas

Lapangan

adalah

PNS

yang

berkompeten

dalam

melakukan

(4)

13. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang selanjutnya disingkat dengan

TKSK adalah

mitra

Dinas

Sosial

dan

Tenaga

Kerja yang

wilayah penugasannya

di

kecamatan.

14.

Peke{a

Sosial Masyarakat

yang

selanjutnya

disingkat

dengan PSM adalah

mitra

Dinas Sosial dan Tenaga Kef a yang mempunyai

jiwa

pengabdian sosial berkedudukan dan bertugas di kelurahan.

15. Laporan pertanggung

jawaban adalah

surat

Laporan

pertanggungiawaban pelaksanaan rehab rumah dan pemanfaatan barang bantuan.

BAB

II

TUJUAJT DAN SASARAN

PELIIKSANAJY REHAB

RU}IAII

L/UYSIA Pasal 2

Pelaksalan rehab rumah

lanjut

usia bertujuan

untuk

;

a. memperbaiki

rumah

lanjut

usia yang

semula

tidak

layak

huni

menjadi rumah layak

untuk

tinggal

lanjut

usia.

b. tersedianya tempat tinggal yang sehat, aman dan nyaman bagi

lanjut

usia. c. terwujudnya kesejahteraan sosial lansia .

d.

meningkatnya kepedulian

dan

partisipasi

masyarakat

dalam

upaya peningkatan kesejahteran sosial

lanjut

usia.

Pasal 3

Sasaran pelaksanan rehab rumah

lanjut

usia adalah : a. Lanjut Usia yang tirregaf di rumah

tidak

layak huni.

b.

l,anjut

Usia yang menempati rumah tergolong miskin

dan/atau

terlantar. c.

Lanjut

Usia ada,la-h penduduk Kota Payakumbuh yang

dibuktikan

dengan

kartu

tanda penduduk dan

kartu

keluarga.

BAB

In

PERSYARATAI{ DAIY XRITERIA

RI'TAII

L/TNSIA

Pasal 4

Syarat rehab rumah adalah rumah tempat tinggal

lanjut

usia miskin yang

tidak

layak

huni, tidak

sehat,

tidak

aman

dan

nyarnan

secara sosial dengan

kriteria

sebagai

berikut

:

a.

tanah

dan

bangunan adalah

milik

lanjut usia

yang

didukung

dengan

surat

keterangan

dari

pemerintah

kelurahan

diketahui

camat

setempat.

b.

kondisi rumah dalam keadan rusak, dan atau mudah bocor;

c.

dinding dan atap

rrmah

terbuat dari

bahan yang

mudah rusak,

dan atau telah lapuk.

d.

dinding

dan atap

sebagaimana

dimaksud

huruf

c

tidak

mungkin dipertahankan lagi sehingga membahayakan penghuninya.

(5)

e.

rumah yang ditempati memiliki/

tidak

memiliki fasilitas kamar ataupun MCK yang kurang layak.

f.

lantai rumah dari tanah atau beton tetapi dalam kondisi rusak.

Pasal 5

a.

Setiap

rumah

yang

telah

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

pasal

4

diusulkan oleh

Kelompok

Kerja

Masyarakat

diketahui

Lurah kepada Dinas Sosial dan Tenaga

Ke{a

dengan melampirkan :

1)

identitas

pemohon

(

nama, alamat,

dan

nomor

telepon

yang

dapat dihubungi).

2) lokasi

kegiatal

rehab rumah.

3)

kondisi awal rumah lansia yang akan dibedah (photo).

4) rencana

kebutuhan barang dan penggunaan bantuan.

5)

keseluruhan biaya yang

dibutuhkan untuk

melaksanakan kegiatan.

6) data

sasaran rehab rumah lansia penerima bg name bg oddress

b.

Tim

pelaksana

dan

pengawasan

melakukan

verifikasi

usulan

dan merekomendasikannya

kepada

Walikota

untuk

ditetapkan

dengan

Keputusan Walikota.

BAB

TV

iIEI(AITISME PELI\KSANAAN REHAB RUMAH LANSIA Bagian Pertama

Kelompok Kerja Masyarakat Pasal 6

(1)

Untuk

kelancaran, ketertiban

dan

keamanan pelaksanaan rehab rumah

lansia maka

disetiap kelurahan

penerima

bantuan dibentuk

satu Kelompok Kerja Masyarakat.

(2) Personil Kelompok Kerja Masyarakat

terdiri

dari

unsur

tokoh

masyaralat

minimal

be{umlah

5 (lima) orang dan paling banyak lO (sepuluh) orang. (3) Kelompok Kerja Masyarakat

dipimpin

oleh seorang Ketua, sekretaris dan

anggota.

(4) Pengajuan Kelompok

Kerja

Masyarakat disampaikan

oleh Lurah

selaku

penanggung jawab kelompok

ke{a

Masyarakat kepada Walikota melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan diketahui Camat setempat.

(5)

Untuk

membantu kelancaran tugas Kelompok

Ke{a

Masyarakat

ditunjuk

seorang

Penanggung

Jawab Pokja

yang

merupakan

Lurah

tempat domisili penerima bantuan rehab rumah.

(6) Pengukuhan Kelompok Kerja Masyarakat

dan

Penanggung Jawab Pokja

(6)

Bagian Kedua

T\rgas dan Tanggungiawab Kelompok

Ke{a

Masyarakat

Pasal 7

Tlrgas dan tanggunglawab Kelompok Kerja Masyarakat adalah :

a.

menfapkan

administrasi yang diperlukan

untuk

penerima bantuan.

b.

menyusun Rencana Kebutuhan Barang.

c.

menghimpun tenaga gotong royong

untuk

pekerjaan rehab rumah.

d.

mengatur jadwal dan pembagial tugas tenaga gotong royong .

e.

melaksanakan, mengendalikan dan pengawasi pelaksalaan peke{aan.

f.

menyampaikan laporan

teknis

pelaksana€rn yang dilengkapi dengan foto 0% , 50 o/o dan loOo/o kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

.

Bagian Keempat Tugas dan Tanggungjawab Tim pelaksana dan pengawasan

Pasal 9

T\-rgas dan Tanggungiawab Tim pelaksana dan pengawasan adalah :

a.

Melakukan verifikasi usulan calon penerima bantuan dari Lurah

b.

memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rehab rumah lansia.

c.

mengkoordinasikan

dan

mengarahkan kelompok

dalam

pelaksanaan pekerjaan.

d.

membantu kelompok dalam menyusun administrasi pertanggungiawaban pelaksanaan kegiatan.

e.

memberikan teguran kepada kelompok yang

tidak

memenuhi target dan sasaran pekerjaan sebagaimana ditentukan.

f.

menyampaikan laporan monitoring kepada Kepala

Dinas

Sosial

dan

Tenaga Kerja setiap minggu.

Bagian Ketiga

Tim pelaksana dan pengawasan Pasal 8

(1)

Untuk

terlaksananya serta terkendali dan terkoordinasinya pelaksanaan rehab rumah maka dibentuk Tim pelaksana dan pengawasan.

(2) Tim pelaksana dan pengawasan

terdiri dari unsur aparatur

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan aparatur Kecamatan.

(3)

personil

Tim

pelaksana

dan

pengawasan

diajukan oleh

Kepala Dinas

Sosial dan Tenaga

Ke{a

kepada Walikota.

(4)

Pengukuhan

Tim

pelaksana

dan

pengawasan

ditetapkan

dengan

(7)

Bagran Kelima

Perencana Teknis Pasal 1O

(f)

Untuk

terkendali dan terkoordinasinya perencanaan teknis rehab rumah maka

ditunjuk

perencana teknis.

(2) Perencana

teknis

terdiri dari unsur

aparatur Dinas

Sosial

dan

Tenaga Kerja dan aparatur Dinas Pekerjaan Umum.

(3) personil Perencana teknis dari aparatur Dinas Pekerjaan Umum diajukan

oleh

Kepala Dinas

Pekerjaan

Umum kepada Walikota melalui

Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja.

(4) Pengukuhan Perencana teknis ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Bagian Keenam

Tugas dan Tanggung Jawab Perencana Teknis

Pasal

1l

(1) Melakukan kajian terhadap rencana kebutuhan

barang

yang diqiukan Kelompok Kerja Masyarakat.

(2) Membantu Kelompok Kerja Masyarakat dalam penJrusunan

akhir

rencana kebutuhan barang.

(3) Mengesahkan rencana kebutuhan

barang

akhir yang diajukan Kelompok

Kerja Masyarakat.

(4) Membantu Kelompok Keda Masyarakat dalam pengoptimalan partisipasi masyarakat. (1)

Untuk

terkendalinya Pengawas lapangan. Bagian Ketujuh Pengawas Lapangan Pasai 12

pelaksanaan

teknis rehab rumah maka ditunjuk

(2) Pengawas lapangan

terdiri dari unsur aparatur

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan aparatur Dinas Pekerjaan Umum.

(3)

Personil

Pengawas

lapangan

dari

aparatur Dinas

Pekerjaan

Umum

diajukan oleh

Kepala

Dinas

Pekerjaan

Umum

kepada

Walikota

melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

(4)

Pengukuhal

Pengawas lapangan ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Bagian Kedelapan

T\:gas dan Tanggungiawab

Pengawas Lapangan Pasal 13

(1)

Memberikan arahan

dan

pembinaan

teknis

bagi

anggota pelaksana/ Kelompok

Ke{a

Masyarakat.

(8)

supervise/ bedah yang dilaksanakan Kelompok Kerja Masyarakat.

BAB

V

PELIII<SAITAAIY RE,IIAB RT'UATI

I"AilSIA

Bagian Pertama

Penyaluran Barang Bantuan

Pasal

14

(1)

Dinas

Sosial

dan

Tenaga Kerja menyerahkan barang

kebutuhan

untuk

rehab rumah

kepada penerima

bantuan

melalui

2

(dua)

tahap penyerahan , tahap 1 (pertama) 50o/o tahap 2 (kedualoo% sesuai dengan Rencana kebutuhan Barang yang diajukan kelompok kerja masyarakat. (2) Penyerahan

barang kebutuhan

untuk

rehab

rumah

ini

diketahui

oleh

Kelompok Kerja Masyarakat dan Lurah setempat .

(3) Penerima

bantuan menandatangaai

surat

penyerahan bantuan

yang diketahui oleh Kelompok Kerja Masyarakat dan Lurah setempat.

(4)

Kelompok

Kerja Masyarakat

menandatangani

surat

pemanfaatan

bantuan

dan

pelaksanaan pekerjaan

yang diketahui

oleh

penerima bantuan dan Lurah setempat.

Bagian Kedua

Pemanfaatan Barang Bantuan

Pasal

15

(1)

Barang

bantuan

dimanfaatkan sesuai dengan Rencana

Kebutuhan

Barang

yang diajukan

Kelompok

Ke{a

Masyara}at kepada

Walikota

melalui Dinas

Sosial Tenaga

Kerja diketahui

dan

disetujui

Lurah setempat

dan

Rencana Kebutuhan

Baralg

tersebut

telah

mendapatkan persetujuan dari perencana teknis .

(2) Pemanfaatan

barang bantuan hanya

dipergunakan

untuk

pelaksanaan rehab rumah

lanjut

usia penerima bantuan.

(3)

Pelaksanaan

rehab

rumah

dike{akan

secara

gotongroyong

oleh

masyarakat setempat dibawah koordinasi Kelompok Kerja Masyarakat. (4) Pekerjaan rehab rumah harus sudah selesai dalam jang!<a

waktu

3O (tiga

puluh

hari) kalender terhitung tanggal penyerahan barang bantuan. Bagian Ketiga

Pertanggungiawaban Baraag Bantuan

Pasal

16

(1)

Penerima bantuan atau

yang

dikuasakan

harus mempertanggungiawabkan penggunaan barang

bantuan

secara

tertulis,

jelas dan terinci, didukung dengan

bukti-bukti

yang sah.

(2)

l,aporan

tertulis

sebagaimana

dimaksud

ayat

(1)

selain

memuat pertanggungiawaban realisasi penggunaan barang bantuan,

juga

memuat laporan perkembangan fungsional kegiatan (laporan kemajuan pekerjaan

) antara

lain

:

(9)

b. rincian realisasi penggunaan barang bantuan rehab rumah.

c.

dukungan dokumentasi berupa

foto:

1.

foto rumah lansia sebelum dibedah (0%)

2.

foto proses rehab rumah (5O%)

3.

hasil

akhir

rehab rumah (1OO%

(1) Laporan

kepada

Pasal 17

pertanggunglawaban

dibuat

rangkap

2

(dua)

disampaikan

a. Walikota Payakumbuh melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja;

b. Tim Pelaksana dan Pengawasan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja; (2) Laporan pertanggungiawaban disampaikan paling lambat

40

(tiga puluh)

hari

ke{a

setelah dana bantuan diserah terimakan,

atau

I

(satu) bulan 10

hari

sejak tanggal dimulainya p€kerjaan.

BAB

VI

XSTENTUAN PEITUTUP Pasa] 18

Peraturan Walikota

ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar

setiap

orang dapat

mengetahuinya memerintahkan

pengundangan

Peraturan Walikota

ini

dengan

menempatkan

dalam

berita

daerah

Kota

Payakumbuh.

Ditetapkan di Payakumbuh

Diundangkan di Payakumbuh

Pada tanggal;

BERITA DAERAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN

2OI5

NOMOR

pada tanggal 11 Maret 2015

WALIKOTA PAYAKUMBUH

RIZA FALEPI

ttd

11 Maret 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

BENNI WARLIS ttd

Referensi

Dokumen terkait

Proses yang terjadi dalam menonton film dapat diketahui dengan memahami alur cerita dan karakter tokoh dalam sebuah film, menimbulkan kerja aktif dalam otak yang

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah: meminta persetujuan siswa MAN 1 Yogyakarta untuk menjadi sampel penelitian dan pengumpulan data deskripsi

Bantuan Sosial Rehab Rumah Tidak Layak Huni Desa Sigedong Kec.. Bantuan Sosial Rehab Rumah Tidak Layak Huni Desa

Penelitian ini mencari wacana apa yang dibentuk oleh grup musik punk Marjinal asal Jakarta mengenai kritik sosial korupsi pada lirik lagu “Kita Perangi Korupsi” dan “Hukum

untuk menetapkan setiap bahaya keamanan pangan yang teridentifikasi, apakah terdapat proses pengendalian bahkan penghilangan bahaya sampai pada batas yang dapat diterima

(1) Laporan penggunaan Belanja Bantuan sosial berupa uang dan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf a disampaikan oleh Penerima Belanja Bantuan Sosial kepada

(1) Laporan penggunaan Belanja Bantuan Sosial berupa uang dan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a disampaikan oleh Penerima Belanja Bantuan

(2) Penerima bantuan sosial berupa barang dan jasa menyampaikan laporan penggunaan bantuan sosial kepada Kepala Daerah melalui kepala SKPD/Unit Kerja terkait,