Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 5PROFIL DAERAH
A.
GAMBARAN UMUM WILAYAH
1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Kabupaten Donggala terletak antara 0°,30” Lintang Utara dan 2°,20” Lintang Selatan serta 119°,45”- 121°,45” Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara = berbatasan dengan Kabupaten Toli-toli
Sebelah Timur = berbatasan dengan Kabupaten Parigi Muotong, Kabupaten Sigi dan Kota Palu
Sebelah Selatan = berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Sigi dan Kota Palu
Sebelah Barat = berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat dan Selat Maassar.
Berdasarkan letak geografis, kondisi sosio kultur, potensi sumber daya dan infrastrukturnya Kabupaten Donggala dapat dipetakan sebagai berikut :
Pantai Barat, meliputi Kecamatan Labuan, tanantovea, Sindue, Sindue Tombusabora, Sindue Tobata, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung, Damsol, Sojol dan Sojol Utara yang merupakan daerah pantai dan memiliki lahan yang relatife kurang subur. Potensi yang menonjol adalah perikanan, pertambangan, peternakan dan perdagangan. Wilayah ini memiliki potensi tambang yang cukup besar khususnya galin C dan emas.
Banawa, meliputi kecamatan Banawa, Banawa Tengah, Banawa Selatan, Pinembani dan Rio Pakava yang merupakan daerah yang relatife subur. Khusus Kecamatan Banawa sebagai ibukota Kabupaten Donggala, infrastrukturnya sudah mulai tertata dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan pemerintah dan masyarakat. Potensi pariwisata juga sudah mulai ditata. Bagian terbesar dari struktur ekonomi adalah pertanian, perkebunan dan perikanan
Kabupaten Donggala sebelum adanya pemekaran Kabupaten sesuai dengan Undang-Undang No. 27 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi mempunyai luas wilayah 1.047.171 Ha yang terbagi atas 30 Kecamatan dengan 302 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan terbentuknya Kabupaten Sigi, maka Kabupaten Donggala saat ini memiliki wilayah seluas 527.569 Ha yang terbagi atas 15 Kecamatan 149 Desa dan 9 Kelurahan. Di Tahun 2013, terjadi pemekaran Kecamatan yang semula 15 Kecamatan menjadi 16 Kecamatan dengan 169 Desa dan 9 Kelurahan. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 6 Tabel 2.1. Luas Wilayah Berdasarkan KecamatanNo.
Kecamatan
Desa/Kelura
han
Luas Wilayah
(km2)
Persentase
(%)
1
Rio pakava
14
872,16
16,53
2
Pinembani
9
402,61
7,63
3
Banawa
14
99,04
1,88
4
Banawa Selatan
19
430,67
8,16
5
Banawa tengah
8
74,64
1,41
6
Labuan
7
126,01
2,39
7
Tanantovea
10
302,64
5,74
8
Sindue
13
177,19
3,36
9
Sindue tombusabora
6
211,55
4,01
10
Sindue tobata
6
211,92
4,02
11
Sirenja
14
286,94
5,44
12
Balaesang
13
314,23
5,96
13
Balaesang tanjung
8
188,85
3,58
14
Damsol
14
732,76
13,89
15
Sojol
9
705,41
13,37
16
Sojol utara
5
139,07
2,64
Total
169
5.5275,69
100,00
Keterangan : -Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
2. Keadaan Topografi
Kondisi Topografi Kabupaten Donggala cukup beragam, mulai dari dataran yang rendah, dataran yang berbukit hingga pengunungan. Dataran rendah tersebar di sepanjang pesisir Kabupaten Donggala yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar dimana sebagian besar berada di wilayah Pantai Barat. Wilayah perbukitan dan pegunungan sebagian besar berada pada wilayah perbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut hingga mencapai ketinggian di atas 2500 meter di atas permukaan laut.
Tabel 2.2. Kondisi Topografi Berdasarkan Luas Wilayah
No.
Rentang
Tingkat
kemiringan
Kondisi
Luas Wilayah
(Ha)
Persentase
(%)
1
0 – 3 °
Datar
123.094
23,33
2
3 – 15 °
Landai sampai
berombak
12.506
2,37
3
15 – 40 °
Berombak sampai
bergelombang
95.075
18,02
4
˃ 40 °
Bergelombang sampai
berbukit
296.894
56,28
Total
527.569
100,00
Keterangan : -Sumber : Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 7 3. Keadaan GeologiTatanan geologi wilayah Kabupaten Donggala merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan geologi regional Pulau Sulawesi. Bentuk pulau yang khas ini didasari oleh dinamika tektonis yang sangat kompleks merupakan implikasi dari interaksi lempeng Euroasia di bagian Timur laut, Indo-Australia dibagian selatan dan Pasifik sendiri di bagian timur. Interaksi ini menimbulkan proses geologi yang kompleks, Berdasarkan struktur geologinya, wilayah Kabupaten Donggala didasari oleh sejumlah formasi
Keadaan geologi Kabupaten Donggala secara umum tidak sama untuk setiap kecamatan. Jenis tanah Alluvial terdapat dilembah Palu dan kecamatan Sirenja, sedangkan batuan sedimen, laterit dan alkali terdapat pada dataran yang menonjol kelaut (tanjung) di Balaesang Tanjung. Secara umum geologi tanah di kabupaten Donggala bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi, batuan terobosan yang tidak membeku, batuan-batuan metamorphosis dan sedimen. Dataran-dataran yang cocok untuk pertanian intensif adalah sebagai berikut :
a) Dataran Monto – Balukang
Dataran ini mempunyai geologi tanah yang terdiri dari alluvia baru yang berasal dari sedimen-sedimen yang telah membeku dan yang lebih tua. Tanahnya kemungkinan bertekstur sedang dengan drainase yang agak lebih baik, topografi dari datar hingga berombak.
b) Dataran Bambamua – Tanah Mea
Geologi dataran ini terdiri dari endapan-endapan pantai dan alluvial baru yang berasal dari sedimen tua. Tanahnya bertekstur sedang dengan drainase yang agak lebih baik, topografi dari datar hingga berombak. Dataran-dataran yang lebih kecil terdapat dipesisir yaitu pesisir pantai barat seperti dataran sabang, palada, malei, tanjung padang, sibayu dan dataran towia.
4. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Donggala adalah ultisol, alfisol, entisol dan histosol. Jenis tanah tersebut menyebar dari daerah pantai sampai pada daerah ketinggian. Namun secara umum jenis tanah didominasi ultisol. a) Histosol
Histosol atau tanah gambut tersebar di kecamatan Banawa dan damsol. Histosol terbentuk akibat produksi dan penimbunan yang lebih besar dari mineralisasinya. Keadaan demikian terdapat ditempat-tempat yang selalu digenangi air sehingga sirkulasi oksigen sangat lambat.
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 8b) Entisol
Entisol adalah jenis tanah yang baru berkembang yang banyak ditemukan disekitar Lambah Palu dan kecamatan Banawa. Jenis tanah ini banyak digunakan masyarakat untuk usaha pertanian.
c) Ultisol
Jenis tanah ini merupakan bagian terluas dari lahan kering yang ada dan dapat ditemukan hampir semua kecamatan. Ultisol adalah jenis tanah yang tingkat perkembangannya sudah sangat lanjut dan miskin unsur hara akibat seringnya terjadi pelindian/pencucian.
B.
SUMBERDAYA
1. Sumber Daya Alam (SDA) a) Energi
Kebutuhan energi untuk Kabupaten Donggala selama ini masih disuplai oleh PLN. Sebagian diantaranya merupakan distribusi dari fasilitas pembangkit yang berada di wilayah Kota Palu, yaitu PLTD Silae dan PLTU PJPP. Gambaran pembangkit dan pusat tenaga listrik tergambar pada tabel berikut:
Tabel 2.3. Pembangkit Tenaga Listrik dan Pusat Tenaga Listrik Menurut Unit PLN No. Unit PLN Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Listrik Terpasang (kw) Mampu (kw) Beban Puncak (kw) 1 PLTD Silae*) Diesel 42.240 25.200 22.985 2 PLTU PJPP PLTU 30.000 25.000 25.240 Donggala - - - Labuan - - - Toaya - - - Tompe - - - Kulawi - - - Tambu - - - Sabang - - -
3 Sistem Palu diluar PLTD Silae
Wuasa PLTD Wuasa 850 530 510 Bariri PLTD Bariri 100 100 53 Siboang PLTD Siboang 1.202 525 515
Total 74.210 51.355 49.303
Keterangan : *) PLTD Silae, melayani sistem kelistrikan Kota Palu, Kab. Donggala dan Kab. Sigi
Sumber : PLN Wilayah VII Cabang Palu
b) Mineral
Potensi kandungan mineral yang terdapat di wilayah Kabupaten Donggala terbagi atas logam, non logam, dan geotermal. Ketiga jenis mineral tersebut tersebar di beberapa kecamatan, dan saat ini sebagian besar sudah dalam tahap eksplorasi dan eksploitasi oleh berbagai
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 9perusahaan lokal dan nasional. Secara lengkap gambaran potensi mineral di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel 2.1 pada Bab II, yang terdiri atas sumber daya emas,biji besi, tembaga, batu bara, gabro, granit, pasir flespar-kwarsa, diorite dan andesit, lampung dan tanah liat serta potensi panas bumi.
Tabel 2.4. Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala
No. Jenis
Sumberdaya Deposit Lokasi Keterangan
1 Emas 5.000 Ha Kec. Balaesang Tanjung
(IUP) Tahap Eksplorasi 16.626 Ha Kec. Labuan Tahap
Eksplorasi 10.008 Ha Kec. Balaesang (IUP) Tahap
Eksplorasi 4.289 Ha Kec. Sirenja (IUP) Tahap
Eksplorasi 9.357 Ha Kec. Banawa (IUP) Tahap
Eksplorasi 42.229 Ha Kec. Rio Pakava (IUP) Tahap
Eksplorasi 2 Biji Besi 10.022 Ha Kec. Sojol (IUP) Tahap
Eksplorasi 3.005 Ha Kec. Damsol (IUP) Tahap
Eksplorasi 4.642 Ha Kec. Sindue (IUP) Tahap
Eksplorasi 1.142 Ha Kec. Sindue Tombusabora Tahap Eksplorasi 5.953 Ha Kec. Banawa tengah (IUP) Tahap Eksplorasi 3 Tembaga 4.632 Ha Kec. Tanantovea (IUP) Tahap
Eksplorasi 4.966 Ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap
Eksplorasi 4 Batu bara 0,331 Juta M3 Kec. Sindue (IUP) Tahap
Eksplorasi 5 Gabro
(gabbro)
10.000 Ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksplorasi 4.966 Ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap
Eksplorasi 6 Granit 12,31 Milyar M3 Kec. Sojol -
8,43 Milyar M3 Kec. Balaesang - 240 Milyar M3 Kec. Sirenja - 7 Pasir Felspar
- Kwarsa
15,90 Juta M3 Kec. Damsol - 22,30 Juta M3 Kec. Balaesang - 0,51 Juta M3 Kec. Sirenja - 8 Diorit & Andesit 30 Ha Kec. Tanantovea - 120 Ha Kec. Labuan - 500 Ha Kec. Banawa - 50 Ha Kec. Sindue - 25 Ha Kec. Sindue Tobata - 40 Ha Kec. Sindue Tombusabora -
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 1075 Ha Kec. Sirenja - 9 Lampung &
Tanah Liat
5,10 Juta M3 Kec. Banawa - 24,40 Juta M3 Kec. Damsol - 0,60Juta M3 Kec. Sirenja - 10 Panas Bumi 48.000 Ha Kec. Sindue - 600 Ha Kec. Balaesang -
Keterangan : -
Sumber : Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten Donggala Tahun 2012
2. Sumber Daya Manusia (SDM) a) Pendidikan
Penduduk Kabupaten Donggala tergolong penduduk muda, berarti pada umumnya penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 40 %). Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, terutama dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Secara lengkap gambaran jumlah sekolah, murid dan guru di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.5. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No. Tingkatan
Sekolah
Jumlah
Sekolah Murid Guru Rasio
1 TK 155 3.914 629 6 2 SD 340 43.169 1.949 22 3 SLTP/MTs 102 13.783 1.428 10 4 SLTA/MA 25 5.740 192 30 5 SMK 12 2.662 140 19 Total 634 69.268 4.338 87 Keterangan : -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
b) Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa serta penyediaan sarana air bersih. Sehubungan dengan penambahan fasilitas tersebut juga diikuti oleh penambahan tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya.. sebagai gambaran tersaji pada tabel dibawah ini:
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 11 Tabel 2.6. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2012No. Kabupaten Rumah
Sakit Rumah Bersalin Puskesmas Puskesmas Pembantu Toko Obat 1 Kabupaten Donggala 1 - 14 74 10 Total 1 - 14 74 10 Keterangan : -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
Tabel 2.7. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No . Kabupaten Dokter Sarjana Kesehatan S P K /S P R P er aw at S P P H /S anit a ria S p es ial Um u m G igi S1 S2 1 Kabupaten Donggala 2 42 5 62 10 49 10 28 Total 2 42 5 62 10 49 10 28 Keterangan : -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
C.
GAMBARAN UMUM KOMODITAS
Pembangunan di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam tahapan pembangunan yang dilaksanakan diarahkan pada sektor industri dengan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebih penting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar. Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kabupaten Donggala disajikan pada bab ini.
1. Pertanian Tanaman Pangan
Berdasarkan angka tetap (ATAP) Tahun 2012 BPS diketahui bahwa luas tanam padi selama Tahun 2012 mencapai 25.998 ha dengan produksi sebesar 118.568 ton. Sedangkan untuk tanaman palawija untuk jagung dengan luas tanam 2.624 ha dengan produksi 7.784 ton, tanaman kedelai dengan luas tanam 557 ha dengan produksi 181 ton, tanaman kacang tanah dengan luas tanam 472 ha dengan produksi 861 ton, tanaman kacang hijau dengan luas tanam 157 ha dengan produksi 134 ton, tanaman ubi kayu dengan luas tanam 312 ha dengan produksi 6.173 ton, serta tanaman ubi jalar dengan luas tanam 136 ha dengan produksi 1.617 ton, Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kabupaten Donggala disajikan pada tabel dibawah.
Tabel 2.8. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No. Jenis Tanaman
Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) 1 Padi 25.998 25.143 118.568 2 Jagung 2.624 12.176 7.784 3 Kedelai 557 138 181 4 Kacang tanah 472 482 861
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 12 5 Kabang hijau 157 160 134 6 Ubi kayu 312 310 6.173 7 Ubi jalar 136 149 1.617 Total 30.254 28.558 135.318 Keterangan : -Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Tahun 2013
2. Perkebunan
Subsektor perkebunan merupakan salah satu andalan Kabupaten Donggala. Sebagian besar masyarakatnya berusaha di sektor ini. Pada Tabel berikut disajikan data luas tanam dan produksi beberapa komoditas perkebunan yang dihasilkan oleh Kabupaten Donggala pada Tahun 2012.
Tabel 2.9. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No. Jenis Tanaman
Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) 1 Kelapa 27.257 26.572 30.058 2 Kelapa Sawit 6.568 6.459 82.435 3 Kakao 29.681 29.451 20.388 4 Cengkeh 4.537 4.467 1.422 5 Kopi 666 655 356 6 Lada 242 241 57 7 Jambu Mente 1.404 1.397 157 8 Pala 23 23 3 9 Vanili 404 402 9 10 Kapuk 77 76 44 Total 70.859 69.743 1.970 Keterangan : -
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Donggala Tahun 2013
3. Peternakan
Populasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing, domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2012 adalah: kerbau (43 ekor), sapi (35.309 ekor ), kuda (75 ekor ), kambing (27.713 ekor), domba (188 ekor) dan babi (6.469 ekor).
Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur, ayam buras dan itik adalah: ayam ras broiler 140.689 ekor, ayam ras petelur 38.741 ekor, ayam buras 205.756 ekor dan itik populasinya sebanyak 12.580 ekor
Tabel 2.10. Populasi Ternak di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No. Kabupaten Ternak Besar Ternak Kecil
Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
1 Kabupaten Donggala
35.309 43 75 27.713 188 6.469
Total 35.309 43 75 27.713 188 6.469
Keterangan : -
Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Tahun 2013
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 13 Tabel 2.11. Populasi Unggas di Kabupaten Donggala Tahun 2012No. Kabupaten Ayam
kampung Ayam petelur Ayam pedaging Itik 1 Kabupaten Donggala 140.689 38.741 205.756 12.580 Total 140.689 38.741 205.756 12.580 Keterangan : -
Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Tahun 2013
4. Perikanan
Potensi perikanan laut di Kabupaten Donggala adalah di Kecamatan Banawa, Banawa Selatan, Labuan, Tanantovea, Sindue, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung, Damsol, Sojol dan Sojol Utara. Sedangkan untuk perikanan darat merata di semua kecamatan, kecuali Kecamatan Pinembani dan Kecamatan Rio Pakava. Secara lebih jelas produksi ikan menurut jenis usaha dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2.12. Produksi Menurut jenis Usaha Perikanan di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No. Kabupaten Perikanan
laut (Kg) Perikanan Umum (Kg) Budidaya (Kg) 1 Kabupaten Donggala 17.778.516 22.100 1.088.274 Total 17.778.516 22.100 1.088.274 Keterangan : -
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala Tahun 2013
5. Kehutanan
Berdasarkan data Kabupaten Donggala Dalam Angka Tahun 2011 tercatat luas kawasan hutan sekitar 527.569 ha, maka luas kawasan hutan negara tercatat sebesar 302.257 ha serta hutan rakyat sebesar 225.312 ha. Sedangkan untuk kawasan budidaya tercatat sebesar 166.168 ha, yang terdiri atas lahan sawah sebesar 14.055 ha, lahan perkebunan 70.943 ha, tambak 3.635 ha, ladang 28.412 ha serta lahan yang tidak diusahakan 26.868 ha. Perkembangan produksi hasil hutan menurut jenisnya tahun 2008-2010 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.13. Perkembangan Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya di Kabupaten Donggala Tahun 2011
No. Jenis Hasil Hutan Satuan 2009 2010 2011
1 Kayu bulat/log m3 9.836 9.108 9.622 2 Kayu gergajian m3 2.093 4.895 5.662 3 Rotan ton 1.582 1.400 1.320 4 Meranti m3 - 1.453 1.797 5 Kayu manis ton - 2.959 7.716
Total 13.511 19.815 26.117
Keterangan : -
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 14D.
GAMBARAN EKONOMI MAKRO
1. Perkembangan PDRB
Kemajuan perekonomian suatu daerah diukur dari besarnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan atau berlaku, tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, besar jumlah pendapatan perkapita pertahun, Laju insflasi dan perkembangan jumlah penduduk.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala tahun 2013 bahwa total PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2012 berjumlah Rp. 5.238.652,- juta dengan kontribusi sektor pertanian 36,45 % Penggalian 7,02 %, industri pengolahan 3,56 %, listrik 0,30 %, bangunan 9,82 %, perdagangan, hotel dan restoran 13,21 %, angkutan dan komunikasi 6,76 %, keuangan, persawahan dan jasa perusahaan 2,18 %, dan 20,69 % disumbangkan oleh sektor jasa.
Tabel 2.14. Perkembangan PDRB (Atas Dasar Harga Berlaku) Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Donggala Tahun 2012
No. Jenis Lapangan Usaha Jutaan Rupiah
2010 2011 2012
1 Pertanian 1.542.817 1.721.581 1.909.739 2 Penggalian 193.501 263.030 367.779 3 Industri pengolahan 158.992 173.440 186.469 4 Listrik dan air bersih 10.986 13.237 15.862 5 Bangunan 300.358 387.599 514.250 6 Perdagangan, hotel dan
restoran
495.805 588.802 692.241 7 Angkutan dan komunikasi 253.067 298.337 354.370 8 Keuangan, persewaan dan
jasa
83.888 100.292 114.274 9 Jasa-jasa 710.857 883.791 1.083.667
Total 3.750.271 4.430.109 5.238.652
Keterangan : -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
2. Pertumbuhan Ekonomi
Selanjutnya tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata selama 3 (tiga) tahun (2010 s/d 2012) terus mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2010 sebesar 7,54 %, tahun 2011 sebesar 8,81%, dan pada tahun 2012 naik lagi sebesar 8,95 %.
Lebih jelasnya perkembangan laju pertumbuhan masing-masing lapangan usaha (sektor) disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.15. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2012
No. Jenis Lapangan Usaha Pertumbuhan
2010 2011 2012
1 Pertanian 1,49 4,85 5,23 2 Penggalian 17,37 15,48 16,03 3 Industri pengolahan 2,03 1,62 1,47 4 Listrik dan air bersih 11,38 11,93 10,39 5 Bangunan 18,75 17,57 18,72
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 156 Perdagangan, hotel dan restoran
8,79 8,94 7,96 7 Angkutan dan komunikasi 14,02 8,91 10,11 8 Keuangan, persewaan dan
jasa
11,31 9,09 8,02 9 Jasa-jasa 12,80 13,64 12,32
Total 7,54 8,81 8,95
Keterangan : -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
3. Inflasi
Berdasar angka pertumbuhan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 18.438.621 dibanding dengan pada 2 tahun sebelumnya, pada tahun 2010 jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 13.347.823 naik menjadi Rp 15.667.825 pada tahun 2011. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita selama 3 tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.16. Pendapatan regional dan Angka Perkapita di Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2012
No. Jenis Lapangan Usaha Pertumbuhan
2010 2011 2012
1 Pertanian 3.750.271 4.430.109 5.238.652 2 Penggalian 185.638 219.290 259.313 3 Industri pengolahan 3.564.633 4.210.818 4.979.339 4 Listrik dan air bersih 52.503 62.021 73.341 5 Bangunan 3.512.129 4.148.797 4.905.998 6 Perdagangan, hotel dan
restoran
280.965 282.752 284.113 7 Angkutan dan komunikasi 13.347.823 15.667.825 18.438.621
Keterangan : -