• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan ke-6 TENAGA AIR CIV-407 TERJUN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL. Rizka Arbaningrum, ST., MT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertemuan ke-6 TENAGA AIR CIV-407 TERJUN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL. Rizka Arbaningrum, ST., MT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TENAGA AIR

Rizka Arbaningrum, ST., MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Pertemuan ke-6

TERJUN

(2)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

1. Pendahuluan & Sejarah Tenaga Air 2. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Air 3. PLTA Dengan Waduk

4. PLTA Aliran Sungai

5. Dasar Debit Tenaga Air 6. Terjun

7. Diagram Muatan Harian

8. UTS

9. Menghitung Volume Kolam Tahunan 10. Garis Masa Debit

11. Beberapa Tipe Bendungan 12. Turbin Air

13. Hubungan Kolam Tandon Harian dan Turbin 14. Pipa Pesat

15. Pipa Lepas

(3)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT

Pokok Bahasan

Terjun dan Jalan Air

1. Terjun

2. Kehilangan Energi

3. Kehilangan energi primer

4. Kehilangan energi sekunder

5. Trashrack

6. Inlet penstock

7. Belokan

8. Outlet penstock

9. Surge Tank

(4)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI

TERJUN

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank

TERJUN/ KETINGGIAN (HEAD)

Terjun Rencana

Terjun Terukur Terjun rencana

adalah terjun bersih yang telah

direncanakan pada efisiensi terbaik.

Terjun bersih pada saat turbin dengan pintu terbuka penuh (full gate point) akan memberikan rated capacity dari

generator dalam kilowatt.

(5)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI

TERJUN

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank CONTOH

Proyek PLTA Asahan mempunyai : Efisiensi generator sebesar =60 % Terjun H eff = 800 m

Debit air = 15 m3/d

Dengan data ini kita dapat memanfaatkan berapa energi yang dijual sebagai tenaga listrik.

𝐸 = 9,81 𝑄 𝐻 η 𝑇

= 9,81 x 15 x 800 x 0,6 x 360 =25.427.520 kWh

Diperkirakan harga listrik tiap kWh = Rp 1.200,00 Maka jumlah listrik yang terjual

= Rp 1.200,00 x 25.427.520

(6)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI

TERJUN

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank PIPA TERJUN/HEAD RESERVOIR/WADUKDEBIT 𝐻𝑒𝑓𝑓= 𝐻 − Ʃ𝐻𝑓→ Ʃ𝐻𝑓 = kehilangan energi = 𝐻𝑓+ 𝐻𝑘

𝐻𝑓 = kehilangan energi akibat gesekan pada pipa→Kehilangan energi primer 𝐻𝑘 =kehilangan energi akibat adanya lubang/kisi → Kehilagan energi sekunder

𝐻𝑓 = 𝑓 𝐿 𝐷 𝑉2 2𝑔 𝐻𝑘 = 𝐾𝑉 2 2𝑔 V : kecepatan aliran; L : panjang pipa; g : percepatan gravitasi; D : diameter pipa. Terjadi dua macam kehilangan energi pada

saluran tertutup (penstock), yaitu major losses dan minor losses. Major losses adalah kehilangan energi yang timbul akibat

gesekan dengan dinding pipa. Sedangkan minor losses diakibatkan oleh tumbukan dan turbulensi, misal tejadi pada saat melewati kisi-kisi (trashrack), perubahan penampang, belokan dan lain-lain.

(7)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI

TERJUN

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank 𝐻𝑓 = 𝑓 𝐿 𝐷 𝑉2 2𝑔

(8)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI

TERJUN

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank

Beberapa nilai kekasaran pipa (

k

) dapat

dilihat pada tabel di bawah.

Jenis pipa (baru) Nilai

k

(mm)

▪ Kaca

▪ Besi dilapis aspal ▪ Besi tuang ▪ Plester semen ▪ Beton ▪ Baja ▪ Baja dikeling ▪ Pasangan batu 0,0015 0,06 – 0,24 0,18 – 0,90 0,27 – 1,20 0,30 – 3,00 0,03 – 0,09 0,90 – 9,00 6 𝐻𝑓 = 𝑓 𝐿 𝐷 𝑉2 2𝑔 Re =𝑉𝐷 𝜈 Angka Reynolds mempunyai bentuk: Dengan: V : kecepatan aliran D : diameter pipa v: kekentalan kinematik

(9)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI

TERJUN

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank

Pembesaran Penampang

K= 1 − 𝐴1 𝐴2 ²

g

V

K

h

e

2

2

=

𝐻𝑘 = 𝐾𝑉 2 2𝑔

(10)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank 𝐻𝑘 = 𝐾𝑉 2 2𝑔

Pembesaran Penampang

g

V

V

K

h

e

2

'

2 2 2 1

=

(11)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank 𝐻𝑘 = 𝐾𝑉 2 2𝑔

Pengecilan Penampang

g

V

K

h

e

2

2 2

=

(12)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank 𝐻𝑘 = 𝐾𝑉 2 2𝑔

Pengecilan Penampang

g

V

K

h

e

2

'

2 2

=

(13)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank TRASRACK/ SARINGAN 𝐻𝑘

(14)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank INLET PENSTOCK 𝐻𝑘 𝐻𝑓

(15)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank BELOKAN 𝐻𝑘

(16)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank OUTLET PENSTOCK 𝐻𝑘

(17)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank

Tangki pendatar (Surge Tank) dan sering juga disebut tangki gelombang atau tangki pendatar pada umumnya ditempatkan pada bagian pipa pesat (penstock) yang merupakan perubahan pipa pesat bagian mendatar dengan pipa pesat bagian curam dengan fungsi sebagai berikut (O.F.Patty,1995 dan) :

TANGKI PENDATAR (SURGE TANK)

• Menghilangkan atau mengurangi tambahan tekanan pada pipa pesat akibat penutupan turbin secara tiba-tiba sehingga menimbulkan tekanan pululan air. Gelombang yang timbul dapat keluar ke dalam tangki pendatar dan tidak mengakibatkan tambahan tekanan pada pipa pesat.

• Menyediakan tampungan (reservoir) dengan permukaan bebas pada saat penutupan turbin.

• Untuk mensuplai tambahan air bila ada penambahan beban. Air dapat dipenuhi dengan mengambilnya dari tangki pendatar, dan dengan demikian timbulnya kehampaan dalam pipa pesat yang mengakibatkan kerusakan pipa oleh tekanan udara dapat dihindarkan.

(18)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank

TANGKI PENDATAR (SURGE TANK)

y = 𝑉 𝐿 𝑔 𝑥 𝑎 𝑠 𝑠𝑖𝑛 𝑔 𝐿 𝑥 𝑠 𝑎𝑥(𝑡) ymax = 𝑉 𝐿 𝑔 𝑥 𝑎 𝑠 T = 2μ 𝐿 𝑔 𝑥 𝑠 𝑎

S : Luas untuk diameter surgetank

a : Luas untuk diameter pipa menuju surgetank

L : Panjang Tunnel g : grafitasi

V : Kecepatan pada Tunnel

T: Waktu/ Periode T (aksilasi) (menit atau detik) y : Tinggi muka air maksimum (m)

(19)

TENAGA AIR (CIV 407)

Rizka Arbaningrum, ST., MT BAB VI TERJUN DAN JALAN AIR

POKOK BAHASAN

1. Terjun 2. Kehilangan Energi 3. Kehilangan energi primer 4. Kehilangan energi sekunder 5. Trashrack 6. Inlet penstock 7. Belokan 8. Outlet penstock 9. Surge Tank

TANGKI PENDATAR (SURGE TANK) CONTOH

Hitung kenaikan tinggi muka air optimal akibat penutupan pintu turbin mendadak dimana diameter Sruge Tank adalah 5 m, sedangkan diameter mulut Surge Tank adalah 0,5 m. Panjang Tunnel adalah 0,5 km dengan debit 1 m3/d. dengan nilai (t) sebesar = 15 menit

𝑆 = (1/4) μ 𝐷𝑠𝑡² = (1/4) x 3,24 x 5² = 19,625 m² a = (1/4) μ 𝐷𝑚𝑠𝑡² = (1/4) x 3,24 x 0,5² = 0,196 m² V = Q/a = 1/ 0,196 = 5,10 m/det y = 𝑉 𝐿 𝑔𝑥 𝑎 𝑠 𝑠𝑖𝑛 𝑔 𝐿 𝑥 𝑠 𝑎𝑥(𝑡) y = 5,10 500 9,81𝑥 0,196 19,625 𝑠𝑖𝑛 9,81 500𝑥 19,625 0,196 𝑥15 y = -2,745 m

(20)

Referensi

Dokumen terkait

!erja *!+ di Laboratorium, agar kita dapat melaksanakan praktikum dengan aman dan lancar. !eselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan alat alat

Berdasarkan penilaian dan analisis terhadap jawaban responden pada kriteria prioritas pemeliharaan jalan di Kota Payakumbuh, maka ada beberapa hal yang dapat

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompetensi individu yang terdiri dari technical skills, critical understanding dan communicative abilities

disimpulkan bahwa rebusan daun salam 50% dapat menghambat pertumbuhan plak pada restorasi gigi tiruan tetap dan pada 24 jam dan 168 jam setelah perlakuan menunjukkan

Komposisi pepton yang kompleks menyebabkan kadar protein dalam media dengan sumber N pepton memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar protein pada

kenyataannya > a > juga dapat dihasilkan pada juga dapat dihasilkan pada campuran yang kurus karena campuran yang kurus karena pembakaran tidak merata karena distribusi

Pengetahuan Umum, Kosakata, Hubungan Kata, Aritmatika, Deret Angka dan Menghafal. Jadi pada hari H tanggal 2 juni 2014 tes GAT dilaksanakan di Politeknik Negeri Ujung Pandang,

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ketentuan dalam pembinaan dan pengawasan fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan ketentuan yang diatur pada pasal 65 ayat (1) dan Pasal