• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjabaran Kompetensi Dasar Dalam Pengembangan Indikator Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penjabaran Kompetensi Dasar Dalam Pengembangan Indikator Pembelajaran"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam tiap jenjang pendidikan pasti ada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Karena poin-poin tersebut untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dan tujuan apa saja yang harus dicapai sehingga mudah karena terarah dan merupakan program yang telah terstruktur dalam tiap sekolah.

Dimana dari standar kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator dapat mengetahuai kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga secara spesifisik dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga di jadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu

Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya standar kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator dalam pendidikan karena sebagai patokan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B Rumusan Masalah

a Apa pengertian Kompetensi Dasar dan Indikator?

b Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan penjabarannya dalam Indikator pembelajaran?

c Bagaimana perumusan Kompetensi Dasar dan Indikator?

C Tujuan

a Untuk mengetahui pengertian Kompetensi dasar dan Indikator.

b Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan penjabarannya dalam Indikator pembelajran.

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

A Pengertian Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa dalam mencapai standar kompetensi. Oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaranlebih lanjut dari standar kompetensi inti yang cakupan materinya lebih sempit.

Menurut Depag indikatora dalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indikator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.

Jadi, penetapan indikator merupakan hal penting dalam pencapaian SKI, KD, karena indikator merupakan penjabaran dari KD. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selanjutnya indikator digunakan sebagai dasar untuk pengembangan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan menyusun alat penilaian (instrumen).

B Langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan indikator

a Langah-langkah Penyusunan Kompetensi Dasar 1 Mengambil rumusan kompetensi dasar

2 Menganalisis kompetensi dasar. Untuk memudahkan analisis kompetensi dapat diklasifikasikan menjadi tig bagian, yaitu:

(3)

2 Sikap (prilaku) atau kebiasaan yang berkaitan dengan penerapan sikap nilai dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan meta pelajaran tersebut; apa yang harus diterapkan siswa?

3 Keterampilan (performance) yang harus ditinjukan siswa, ada dua performance, yaitu keterampilan yang akhirnya berupa product dan keterampilan yang akhirnya berupa penampilan kinerja; apa yang bisa diperbuat siswa? Apa yang harus diperagakan siswa?

3 Koreksi jabaran kemampuan. Rincian kemampuan siswa terjabar pada kolom pengetahuan disebut indikator kognitif, jabaran kemampuan keterampilan merupakan indikator (baik produk atau kinerja) disebut indikator psikomotor, dan jabaran kemampuan aspek sikapmdisebut indikator afektif.

Mengingatpentingnya peran indikator, guru profesional hendaknya jeli dan cermat dalam merumuskan kualitas yang harus dimiliki siswa. Keterampilan tersebut sangat berguna terutama dalam menentukan teknik penilaian yang sesuai.

Tingka kompetensi kaa kerja operasional:

No Klasifikasi Tingkat

Kompetensi Kata Kerja Operasional yang Digunakan

1 Kognitif 1 Mendeskripsikan 2 Menyebutkan 3 Melengkapi 4 Mendafar 5 Mendefinisikan 6 Menghitung 7 Menceritakan 8 Menamai 2 Afekif 1 Mensintesis 2 Mengelompokan 3 Menjelaskan

(4)

4 Mengorganisasikan 5 Melakukan eksperimen 6 Menganalogi 7 Mengurutkan 8 Mengkategorikan 9 Menganalisis 10 Membandingkan 11 Mengklasifikas 12 Menghubungkan 13 Membedakan 14 Mengungkapkan sebab

3 Psikomotorik 1 Menerapkan suatu prinsip

2 Membuat model 3 Mengevaluasi 4 Merencanakan 5 Mengestimasi 6 Memprediksi 7 Menduga 8 Menggeneralisasikan 9 Mempertimbangkan 10 Membayangkan 11 Merancang 12 Menciptakan

13 Membuat kesimpulan awal

b Langkah-langkah penyusunan Indikator

Sebelum melakukan penyusunan indikator, maka harus diperhatikan terlebih dahulu komponen-komponen sebagai berikut :

1 Indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.

(5)

2 Rumusan indikator menggunakan kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi

3 Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian .

Kata-kata operasional yang dijabarkan dalam membuat indikator: 1 Kognitif Meliputi:

1) Knowledge (pengetahuan) yaitu, menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, dan melukiskan.

2) Comprehension (pemahaman) yaitu, menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.

3) Application (penerapan) yaitu, mengoperasikan, menghasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung. 4) Analysis (analisis) yaitu, menguraikan, membagi-bagi, memilih dan

membedakan.

4) Syntnesis (sintesisi) yaitu, merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan.

5) Evaluation (evaluasi) yaitu, mengkritisi, menafsirkan dan memberikan evaluasi.

2 Afektif meliputi:

1) Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.

2) Responding (menanggapi) yaitu, konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.

3) Valuing (penanaman nilai) yaitu, menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.

4) Organization (pengorganisasian) yaitu, menverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan dan mempengaruhi.

(6)

5) Characterization (karakterisasi) yaitu menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini.

3. Psikomotorik atau gerak jiwa meliputi:

1) Observing (pengamatan) yaitu mengamati proses, memperhatikan pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.

2) Initation (peniruan) yaitu melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali struktur dan menggunakan sebuah model.

3) Practicing (pembiasaan) yaitu membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.

4) Adapting (penyesuaian) yaitu menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.

Berikut ini urutan cara penyusunan Indikator :

1) Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga tentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.

2) Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila belum lakulanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.

3) Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.

Pertimbangan dalam mengembangkan indikator adalah sebagai berikut:

1 Menganalisis kompetensi yang dapat dilihat melalui kata karja operasional yang igunakan dalam KD

2 Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didiik, dan sekolah 3 Menganalisis potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan

(7)

C. Perumusan Kompetensi Dasar dan Indikator

a Perumusan Kompetensi Dasar

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merumuskan KD diantaranya antara lain:

1 Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang berkaitan pada saat pembelajaran berlangsung.

2 Seimbang, artinya dimana setiap peserta Kompetensi perlu dapat dicapai melalui alokasi waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif. 3 Relevan, maksudnya adalah dimana setiap Kompetensi terkait dengan

penyiapan peserta didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan pengalaman.

4 Perbedaan, merupakan upaya pelayanan individual dimana peserta didik perlu memahami apa yang perlu untuk dipelajari, bagaimana berfikir, bagaimana berbuat untuk mengembangkan Kompetensi serta kebutuhan individu masing-masing.

Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang baik adalah sebagai berikut:

1 Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada perubahan tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta didik.

2 Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah laku yang dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata operadional.

3 Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar )

b Perumusan Indikator

Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam

(8)

intelegensi dan gaya belajar, oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut.

Peserta didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dan dapat terukur secara proporsional. Karakteristik sekolah dan daerah juga menjadi acuan dalam pengembangan indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi. termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan indikator dari SK dan KD.

Dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar nasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.

Dalam merumuskan indikator pembelajaran perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi dua indikator

2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja oprasional yang digunakan dalam SK dan KD.

3. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.

4. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi. 5. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat

kompetensi dan materi pembelajaran.

6. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

7. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan indikator sebagai berikut:

(9)

2 Indikator penilaian yang digunakan dalam penyesuaian kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal.

Contoh indikator pencapaian kompetensi:

Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Mengiden tifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen

; Mendiskusikan dua bangun yang sebangun atau kongruen melalui bangun datar

; Mengidentifikasikan dua bangun datar sebangun atau kongruen

1.2 Mengiden- tifikasi sifat-sifat dua segi-tiga seba-ngun dan kongruen

; Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga.

; Menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen.

1.3 Mengguna- kan konsep keseba-ngunan segitiga dalam pemecah-an masa-lah

; Menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun dan menghitung panjangnya

; Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

BAB III

PENUTUP

(10)

Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa dalam menvapai standar kompetensi. Oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaranlebih lanjut dari standar kompetensi yang cakupan materinya lebih sempit.

Penetapan indikator merupakan hal penting dalam pencapaian SKI, KD, karena indikator merupakan penjabaran dari KD. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selanjutnya indikator digunakan sebagai dasar untuk pengembangan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan menyusun alat penilaian (instrumen).

Langah-langkah Penyusunan Kompetensi Dasar 1 Mengambil rumusan indikator

2 Menganalisis kompetensi dasar

3 Koreksi jabaran kemampuan

Berikut ini urutan cara penyusunan Indikator : 1) Mengkaji Kompetensi Dasar

2) Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD

3) Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.

DAFTAR PUSTAKA

Susilawati, Wati. (2014). Perencanaan Pembelajaran Matematika. Bandung: Insan Mandiri.

file:///D:/My%20Document/KULIAH/kurikulum/penjabaran-kompetensi-dasar-indikator.html

(11)

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/06/21/download-permendikbud-tentang-kurikulum-2013/ http://www.slideshare.net/NASuprawoto/pengembangan-indikator# file:///D:/My%20Document/KULIAH/kurikulum/Pengertian%20Standar %20Kompetensi%20%28SK%29,%20Kompetensi%20Dasar%20%28KD %29,%20dan%20Indikator%20_%20dunia%20pendidikan,%20pengalaman %20dan%20hiburan.html

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sistem pendidikan salafiyah Az-Ziyadah, kurang lebih hampir mirip dengan pondok pesantren salafiyah yang lainnya, meskipun di sini kita sudah menggunakan sistem

[r]

Strategi WO (Weakness Opportunity) Perusahaan ritel harus memperbaiki sistem promosi monoton dengan sistem promosi yang lebih menarik sehingga dapat menarik

On November 6, 2016, ANTAM and Newcrest Mining Limited announced that both companies have entered into a strategic alliance to undertake exploration for gold and

dokumen asli penawaran dan data perusahaan sesuai isi pada form isian elektronik data kualifikasi yang saudara isi beserta 1 (satu) set fotokopinya. Demikian

Oleh karena itu pada penelitian ini, diusulkan gagasan untuk mengembangkan suatu produk tempat sampah yang mampu membantu menguraikan sampah plastik, yakni bernama

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan