• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wrap Up buka rahasia medis dimeja hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wrap Up buka rahasia medis dimeja hijau"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKENARIO 1

Buka Rahasia Medis Berakhir di Meja Hijau

Seorang wanita, dirawat di salah satu RS Jiwa selama dua minggu karena gangguan kejiwaan yang cukup berat. Beberapa bulan setelah perawatan, suami meminta wanita tersebut yang kebetulan berprofesi dokter, menemui psikiater yang merawat istrinya. Atas dasar pertimbangan bahwa sang suami merupakan teman sejawat, psikiater tersebut memberikan keterangan yang sebenarnya dan bahkan ketika suami meminta Salinan rekam medis istrinya, maka dokter psikiater memberikannya dengan senag hati.

Tiga bulan setelah penyerahan Salinan rekam medis, psikiater tersebut didatangi kuasa hukum sang istri untuk menuntut secara pidana maupun perdata. Pasalnya dokter psikiater memberikan salinan atau membuka rahasia medis tanpa sepengetahuan kliennya kepada suami. Salinan tersebut digunakan suami untuk menggugat cerai istrinya di pengadilan agama.

(2)

KATA SULIT 1. Psikiater

Profesi dokter spesiaistik yang memiliki spesialis dalam diagnosis dan penanganan gangguan emosional seorang pasien.

2. Rekam medis

Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain.

3. Pidana

Berasal dari Bahasa Belanda yaitu kata straf yang berarti penderitaan atau nestapa yang sengaja dikenakan kepada orang yang telah terbukti bersalah melakukan suatu tindak pidana.

4. Perdata

Ketentuan yag mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu dalam masyarakat yaitu berupa suatu penderitaan dari pihak yang berwanang sebagai hukuman yang dikenakan pada seorang pelaku pada sebuah pelanggaran

5. Gangguan kejiwaan

Gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berfikir, perilaku dan presepsi.

6. Kuasa hukum

Badan hukum yang menuntut undang-undang serta yang berhak bertindak mewakili badan atau seseorang tanpa surat kuasa.

7. Klien

Orang yang memperolah pelayanan secara tepat mengenai suatu hal sesuai kepentingannya.

8. Menuntut

Gugatan, dakwaan atau hukuman yang dijatuhkan pada seseorang yang melakukan pelanggaran hukum.

9. Rahasia medis

Sesuatu yang dianggap rahasia yang diungkapkan ataupun tidak diungkapkan ketika melakukan pemerikasaan fisik dan penunjang.

(3)

PERTANYAAN

1. Mengapa Salinan rekam medis tidak boleh diberi tahu bahkan kepada keluarga terdekat? 2. Apa saja tugas dan kewajiban seorang dokter psikiater?

3. Apa manfaat rekam medis?

4. Mengapa sang suami yang juga sebagai dokter tidak menerapkan KODEKI yang harusnya ia terapkan, bukan sebatas teori?

5. Siapa yang berhak mengetahui isi rekam medis?

6. Apa hukumnya dalam islam untuk menjaga rahasia orang lain? 7. Apa sanksi bagi psikiater yang membocorkan rahasia pasien?

8. Mengapa dokter dituntut pidana atau perdata perihal pemberian rekam medis? 9. Apakah ada batasan sebagai seorang dokter kepada teman sejawatnya?

10. Apa saja kah syarat-syarat perihal pemberitahuan rekam medis kepada pihak lain? 11. Apa saja isi rekam medis?

(4)

JAWABAN

1. Rekam medis tidak boleh diberi tahu karena rekam medis adalah berkas yang berisikan informasi tentang identitas diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, tenagaa kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan serana pelayanan kesehatan.

2. Tugas dan kewajiban psikiater adalah :

- Psikiater bertugas memberikan konsultasi seputar kesehatan jiwa. Sebab mereka dilengkapi dengan pelbagai kemampuan baik konseling dan psikoterapi. Mereka belajar keahlian ini (dihitung dari S1) selama sepuluh tahun, bahkan bisa lebih. Disamping itu psikiater berhak memberikan (resep) obat kepada pasien atau klien.

- Kewajiban psikiater adalah menjaga amanah mengenai rahasia pasiennya 3. Manfaat rekam medis adalah :

- Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;

- Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi;

- Keperluan pendidikan dan penelitian (dengan persetujuan tertulis, namun jika untuk kepentingan negara tidak perlu persetujuan pasien);

- Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; dan - Data statistik kesehatan.

4. Sang suami tidak menerapkan kodeki karena sang suami hanya melakukan hal yang is ingin lakukan. Ia tidak menerapkan kodeki yang harusnya dilakukan sebagai dokter. Ia hanya mementingkan dirinnya sendiri, tanpa melihat kepentingan orang lain ter masuk istrinya sendiri.

5. Yang berhak mengetahui isi rekam medis adalah : - Pasien;

- Dokter yang menangai pasien; - Orang yang diberi kuasa oleh pasien;

- Orang yang mendapan persetujuan tertulis dari pasien atau keluarga pasien; dan - Sarana pelayanan kesehatan lainnya.

6. Al-Ghazali berkata : menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal tersebut mengingkari dan merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia termasuk perbuatan khianat. (Ihya’ Uhummudin).

Dari hadits diatas diketahui bahwa hukum menjaga rahasia orang lain adalah wajib, karena kita harus menjaga amanah apa yang sudah orang lain percayakan kepada kita. 7. Sanksi bagi psikiater yang membocorkan rahasia pasiennya adalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.

8. Dokter dituntut pidana atau perdata oleh pasien karena telah memberikan rahasia rekam medis, maka dokter tersebut sudah melakukan hal pelanggaran dalam aturan KODEKI dengan tidak menjaga amanah yang diberikan oleh pasien.

9. Seorang dokter sebagai anggota profesi kesehatan, diharap¬kanmemperlakukan profesi kesehatan lain lebih sebagai anggota keluargadibandingkan sebagai orang lain, bahkan sebagai teman. Sebagai balasan atas kehormatan yang diberikan masyarakat dan kepercayaan yang diberikan oleh pasien, maka profesi kesehatan harus membangun standar perilaku yang tinggi untuk anggotanya dan prosedur pendisiplinan dalam menyelidiki tuduhan adanya tindakan yang tidak benar dan jika perlu menghukum yang berbuat salah. Seperti yang dinyatakan dalam Kode Etik Kedokteran Internasional yang dikeluarkan oleh WMA menyatakan: ”Dokter harus berusaha keras untuk menyatakan kekurangan karakter dan kompetensi dokter ataupun yang terlibat dalam penipuan atau kecurangan”.

(5)

10. Penjalasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

11. Rekam medis berisikan catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang akan ataupun telah diberikan pada pasien .

(6)

HIPOTESIS

Psikiater adalah profesi dokter spesiaistik yang memiliki spesialis dalam diagnosis dan penanganan gangguan emosional. Kewajiban seorang dokter adalah menjaga amanah mengenai rahasia pasiennya yang tercantum dalam catatan rekam medis. Karena rekam medis berisi menganai catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang diberikan pada pasien. Salah satu manfaat rekam medis adalah untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang harus mencantumkan tanda izin dari si pasien. Oleh karena itu jika ada seorang dokter atau dokter gigi yang memberitahukan rahasia medis tanpa mengikuti syarat-syarat pemberitahuan rekam medis kepada yang tidak berhak, maka sang dokter akan diberikan hukuman yang salah satunya berupa pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.

(7)

1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI REKAM MEDIS 1.1. DEFINISI

1.1. Menurut IDI (Ikatan Dokter Indonesia)

Rekam medis kesehatan adalah rekam dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis/kesehatan kepada seorang pasien.

1.2. Menurut Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran

Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan yang telah dilakukan, pengobatan yang diberikan oleh dokter, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.

1.3. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/MenKes/Per/XII/1989

Rekam Medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan pada pasien oleh sarana pelayanan kesehatan.

1.4. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan 269/MenKes/3/2008 Pasal 1

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

.2. ISI DAN JENIS a.

Pasal 2

(1) Rekam medís harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.

(2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

b.

Pasal 3

(1) Rekam medís untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan, sekurang-kurangnya memuat :

- Identitas pasien; - Tanggal dan waktu;

- Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; - Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;

- Diagnosis;

- Rencana penatalaksanaan; - Pengobatan dan tindakan;

- Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;

- Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan - Persetujuan tindakan bila diperlukan.

(2) Rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari, sekurang-kurangnya memuat :

- Identitas pasien; - Tanggal dan waktu;

- Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; - Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;

(8)

- Diagnosis;

- Rencana penatalaksanaan; - Pengobatan dan tindakan;

- Persetujuan tindakan bila diperlukan;

- Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan; - Ringkasan pulang ( discharge summary);

- Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan; dan

- Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu dan untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.

(3) Rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat : - Identitas pasien;

- Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan; - Identitas pengantar pasien;

- Tanggal dan waktu;

- Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; - Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;

- Diagnosis ;

- Pengobatan dan tindakan;

- Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut;

- Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan;

- Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain; dan

- Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (4) Rekam medís pasien dalam keadaan bencana.

Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditambah dengan : - Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan;

- Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal; dan - Identitas yang menemukan pasien.

(5) Rekam medís untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

(6) Rekam medis untuk Pelayanan yang díberikan dalam ambulans atau pengobatan masal. - Dicatat dalam rekam medís sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan

disimpan pada sarana pelayanan kesehatan yang merawatnya. c.

Pasal 4

(1) Ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien.

(2) Isi ríngkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat : - Identitas pasien;

(9)

- Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan, dan tindakan lanjut; dan

- Nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan. 1.1.3. SYARAT DAN MANFAAT

Syarat

1. Setiap dokter atau dokter gigi wajib membuat rekam medis

2. Rekam medis yang dibuat secara tertulis , lengkap dan jelas atau secara electronic

3. Pembuatan rekaman medis melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan , pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain

4. Setiap catatan harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan

5. Pembetulan dari kesalahan pencacatan dengan cara dicoret tanpa dihilangkan dan diparaf (Sumber : Pasal 5 tentang cara penyelenggaraan )

KUHP

- Pasal 48 = Barang siapa melakukan suatu perbuatan karna pengaruh daya paksa, tidak dapat dipidana.

- Pasal 50 = Barang siapa melakukan suatu perbuatan untuk melaksanakan UU tidak dipidana.

- Pasal 51 = Barang siapa melakukan suatu perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berkuasa , tidak di pidana.

Manfaat

- Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien

- Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum

- Bahan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan

- Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan

- Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan

.3. KETENTUAN PENYIMPANAN

Ada 2 cara pengurusan penyimpanan dalam rekam medis yaitu : .Sentralisasi

Penyimpanan rekam medis pasien dalam satu kesatuan baik catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama seorang pasien dirawat , disimpan dalam 1 tempat yaitu bagian rekam medis.

.Desentralisasi

Penyimpanan rekam medis pada masing-masing unit pelayanan. Terjadi pemisahan antara rekam medis pasien poliklinik dengan rekam medis pasien dirawat. Rekam medis poliklinik disimpan pada poliklinik yang bersangkutan, sedangkan rekam medis pasien dirawat disimpan dibagian rekam medis.

( Sumber : repository.usu.ac.id )

Ada juga tentang berapa lama rekam medis dapat disimpan: a.

(10)

1. Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. 2. Setelah batas 5 tahun, rekam medis dapat lang dan dimusnahkan , kecuali ringkasan

pulang dan persetujuan tindakan medic.

3. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medic harus disimpan dalam jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.

4. Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

a.

Pasal 9

.Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya 2 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.

(11)

.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI RAHASIA MEDIS 2.1. DEFINISI

Rahasia Medis adalah prinsip dalam etika kedokteran dimana keterangan yang diberikan penderita kepada dokter bersifat rahasia dan mempunyai batasan mengenai bagaimana dan kapan rahasia medis ini dapat dibuka oleh pihak ketiga.

.2. HUKUM YANG MENGATUR a.

Pasal 322 KUHP

(1) Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, dihukum dengan hukum penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya enam ratus rupiah. (2) Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seorang yang tertentu, dia hanya dituntut atas pengaduan orang itu.

b.

Pasal 48 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004

Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka penegakan hukum, pernintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

c.

PP No. 26 Tahun 1960

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebgai dokter.

KODEKI a.

Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah dokter. Sumpah dokter pada poin ke 5 (Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai dokter).

b. Pasal 12

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

.3. SANKSI A. Sanksi Pidana

a.KUHP Pasal 112

Barangsiapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat keterangan yang diketahuinya bahwa harus dirahasiakan untuk kepentingan negara atau dengan sengaja memberitahukan atau memberikannya kepada negara asing kepada seorang raja atau suku bangsa diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.

b. KUHP Pasal 322

1 Barangsiapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah

2 Jika kejahatan dilakukan pada seorang tertentu maka perbuatannya itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang tersebut.

(12)

B. Sanksi Perdata

a.KUHP Perdata Pasal 1365

Setiap perbuatan yang melanggar hukum yang berakibat kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya mengakibatkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut.

b.

KUH Perdata Pasal 1366

Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya.

c.

KUH Perdata Pasal 1367

Seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugain yang disebabkan karena perbuatan orang- orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan karena perbuatan orang-orang yang berada dibawah pengawasannya.

(13)

.PANDANGAN ISLAM DALAM MENJAGA RAHASIA MEDIS 3.1. DALIL

A. Al-Anfal ayat 58

ننيننئناخنللا ببحنيي لن لل

ن ا نلإن ءءاونسن لنعن ملهنيللنإن ذلبننلافن ةةنناينخن مءولقن نلمن نلفناخنتن املإنون

ىى

“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.”

B.

Al-Isra ayat 34

لةوئيسلمن نناكن دنهلعنللا نلإن دنهلعنللابن اوفيولأنون هيدلشيأن غنليبلين تلحن نيسنحلأن ينهن يتنللابن للإن منيتنينللا لنامن اوبيرنقلتن لنون

ىى

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” C. Al-Mu’minun ayat 8-11

) ننوعي ملهندنهلعنون ملهنتن لنن ملهي ننيذنللٱون

ررى

نرىمرى

٨

) ننوظيفناحنيي ملهنتن لنصن لنعن ملهي ننيذنللٱون(

ورى ىى

٩

ميهي كنئن أي(

لىرلوو

) ننوثيرن للٱ

ورى

١٠

) ننوديلن اهنيفن ملهي سنولدنرلفنللٱ ننوثيرنين ننيذنللٱ(

خرى

١١

(

“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yg dipikulnya) danjanjinya danorang-orang yg memelihara sembahyangnya. Mereka adalah danorang-orang-danorang-orang yang akan mewarisi(yakni) yang akan mewarisi (surga) firdaus. Mereka kekal didalamnya.”

D. An-Nisa ayat 58

املعننن لل

ن ا نلإن لندلعنللابن اوميكيحلتن نلأن سنانللا ننيلبن ملتيملكنحن اذنإنون اهنلنهلأن لنإن تناننامنللنا اودبؤنتي نلأن ملكيريميألين للنا نلإن

ىى

ارةيصنبن اعةيمنسن نناكن لل

ن ا نلإن هنبن ملكيظيعنين

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” E. Al-Anfal ayat 27

ننوميلنعلتن ملتينلأنون ملكيتناننامنأن اونيوخيتنون لنوسيرللاون لل

ن ا اونيوخيتن لن اونيمنآ ننيذنللا اهنيبأن اين

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

.2. HADITS A. HR. Bukhari

“Jika amanat diabaikan, maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari) B. Al-Ghazali

Al-Ghazali berkata: menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal tersebut mengingkari dan merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia termasuk perbuatan khianat.

(14)

C. HR. Muslim

“Barangsiapa yang membuka aib saudara muslim, maka Allah akan membuka aibnya di dunia maupun di akhirat (HR. Muslim)

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hanafih, MJ. Amri, A. 2007. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

2. Sampurna B, Syamsu Z, Siswaja TD (2005). Bioetika dan Hukum Kedokteran. Jakarta:Pustaka Dwipa.

3. UU RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

4. Depkes, Permenkes RI, No. 269/MenKes/Per/III/2008, Tenrang Rekam Medis. (Jakarta : Depkes RI. 2008).

5. Lampiran SK PB IDI No. 315/PB/A.4/88

https://books.google.co.id/books? id=9vnO9z5CxK0C&pg=PR13&lpg=PR13&dq=lampiran+sk+pb+idi+no.315/pb/a.4/88 &source=bl&ots=KEENg6R2-1&sig=YKr6RXFVOAnZRmSl1rbu6gXdJ8g&hl=id&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwilnv LS-7_PAhUBuY8KHRVsC44Q6AEIGjAA#v=onepage&q=lampiran%20sk%20pb %20idi%20no.315%2Fpb%2Fa.4%2F88&f=false 6. http://pormiki.or.id/definisi-rekam-medis/ 7. http://ngada.org/menkes269-2008.htm 8. Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21393/4/Chapter%20II.pdf 9. http://tafsirq.com/ 10.http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51fe16f7d4473/hak-pasien-dan keluarganya-atas-rekam-medis 11.http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5375c51212169/bolehkah-dokter membuka-rahasia-pasien-bila-menemukan-dugaan-pelecehan-seksual 12.http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/sehat/Kode-Etik-Kedokteran.pdf

Referensi

Dokumen terkait

• Pengembangan model Program Desaku menanti di DI Jogyakarta yang dialokasikan kegiatan di kabupaten Gunung Kidul dengan luas tanah 2 Ha untuk 40 KK dengan 131 Jiwa, dengan

Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang untuk mengalami pelemahan setelah imbal hasil surat utang global yang beregrak

Untuk nilai standar error estimate (Se), apabila semakin kecil nilainya maka akan membuat model regresi semakin tepat memprediksi variable dependen.. Berdasarkan model-model

umum, yakni seorang dosen hams memiliki .berbagai kriteria atau sifat-sifat yang diperlukan untuk profesi kedosenan yaitu antusias, stimulatif, mendorong mahasiswa untuk

Confidelity Confidelity   (kerahasiaan) yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan   (kerahasiaan) yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan

Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular ke orang lain melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan juga lalat.Parasit Entamoeba hystolytica

Filsafat Negara, Maupun Ideologi Bangsa Secara Scientific. Tujuan Akhirnya Adalah Agar Nilai-Nilai Pancasila Terinternalisasi Sehingga Menjadi Guiding Principles Atau

Analisis data dimulai dengan menganalisis sistem keamanan WPA-PSK, WPA2- PSK jaringan wifi. Serta melakukan uji penetrasi terhadap jaringan wireless tersebut menggunakan sebuah