No. Daftar/FPEB/551/UN.40.7.DI/LT/2013
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KOMPETENSI GURU SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh
Indah Mulyani
0801071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMPETENSI GURU
SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya)
Bandung, Desember 2013
Skripsi ini telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Dra.Neti Budiwati, M.Si
NIP. 19590830 198601 2 001
Pembimbing II
Susanti Kurniawati, S.Pd, M.Si
NIP. 19760318 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, MM
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR HAK CIPTA
PENGARUH KOMPETENSI GURU SARANA PRASARANA
SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya)
Oleh Indah Mulyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Indah Mulyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Indah, Mulyani. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. (Survey pada Siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya). Dibawah bimbingan Dra. Neti Budiwati, M.Si. dan Susanti Kurniawati, S.Pd., M.Si
Latar belakang penelitian ini adalah menurunnya prestasi hasil belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dari nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) mata pelajaran ekonomi yang mengalami penurunan dari tahun pelajaran 2011/2012 ke tahun pelajaran 2012/2013, banyak yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 72.
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya sebanyak 378 orang, tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode Stratified Random Sampling dengan sampel sebanyak 195 responden dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial yang dipersepsikan siswa berada pada kategori sedang, sarana prasarana sekolah berada pada kategori sedang, motivasi belajar berada pada kategori sedang, dan hasil belajar berada pada kategori sedang. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kompetensi guru, motivasi belajar dan sarana sekolah berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Kata Kunci : Kompetensi Guru, Sarana prasarana Sekolah, Motivasi Belajar, Hasil
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The Effect of Teacher Competence, School’s Infrastructure, and Learning Motivation on Students’ Learning Results in Economics Subject (Survey to Students of The First Grade SMAN 1 Tasikmalaya). By Indah Mulyani (0801071). Under guidance: Dra. Neti Budiwati and Susanti Kurniawan, S.Pd., M.Si
Background in this study is the declining achievement of students’ learning results in SMAN 1 Tasikmalaya. This is evidenced from the School Final Examination (UAS) results of economic subject. It decreased between 2011/2012 academic year to 2012/2013 academic year, most of the students’ result were below the minimum completeness criteria (KKM), 72.
The purpose of this study is to determine the effect of teacher competence, school’s infrastructure and students’ motivation on students’ learning outcomes.
The populations in this study were students of the first grade SMAN 1 Tasikmalaya, 378 people, in 2012/2013 school period. The sampling technique is done through stratified random sampling method, total sample were 195 respondents, with SPSS 17.00 for windows using regression analysis for data analysis techniques.
The results showed that the teacher competence, such as: pedagogical, professional, personal, and perceived social competence that are perceived by students is in middle category, school infrastructure is the middle category, learning motivation in middle category, learning results in middle category as well. Hypothesis test results showed that the variables of teacher competence, motivation to learn and school facilities simultaneously and partially effect on students’ learning results in Economics Subject.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 4
DAFTAR GAMBAR ... 6
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Secara Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2. Secara Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark
not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Teori-Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Konsep Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarError! Bookmark not
defined.
2.1.3 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1 Pengertian Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.2 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Sarana Prasarana Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4.1 Pengertian Sarana Prasarana SekolahError! Bookmark not defined.
2.1.4.2 Indikator Sarana Prasarana Sekolah.. Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi BelajarError! Bookmark not
defined.
2.1.5.3 Indikator Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1.2 Sampel... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Pengujian instrument penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Error! Bookmark not defined.
3.8 Uji Prasyarat Analisis ... Error! Bookmark not defined.
1. Uji Normalitas………..………..52
2. Uji Multikolinieritas... Error! Bookmark not defined.
3. Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.
4. Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.
3.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.9.1. Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined.
3.9.2. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)Error! Bookmark not defined.
3.9.3. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) ………..…….56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.4 Gambaran Umum Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
4.1.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Deskripsi Data Variabel Penelitian .... Error! Bookmark not defined.
4.1.6.1 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6.2 Sarana Prasarana Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6.3 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6.4 Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined.
4.1.7 Sebaran Variabel Penelitian Berrdasarkan Karakteristik Responden....80
4.1.7.1 Sebaran Variabel Motivasi Belajar berdasarkan Karakteristik Responden ……….80
4.1.7.2 Sebaran Tingkat Motivasi belajar Berdasarkan jenis kelamin…….. 81
4.1.7.3 Sebaran Variabel Hasil Belajar berdasarkan Karakteristik Responden………...…...81
4.1.7.4 Sebaran Tingkat Hasil Belajar Berdasarkan jenis kelamin………....82
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian ... 83
4.2.1 Uji Prasyarat Analisis ...83
4.2.1.1 Uji Normalitas………..………..…………..83
4.2.1.2 Uji Multikolinieritas...84
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity Test) ...84
4.2.1.4 Uji Autokorelasi (Autocorrelation Test) ...85
4.3 Pembahasan ... 89
4.3.1. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Siswa...89
4.3.2. Pengaruh Sarana prasarana terhadap Hasil Belajar Siswa ...89
4.3.3. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa ...91
BAB V PENUTUP ... 93
5.1. Kesimpulan... 93
5.2. Saran ... 94
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata UAS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Hasil Belajar Ranah KognitifError! Bookmark not
defined.
Tabel 2.2 Indikator Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kerangka Sampel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Uji Statistik Durbin-Watson ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas InstrumenError! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Skor Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Skor Sarana Prasarana ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Skor Motivasi Belajar Siswa... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran EkonomiError! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Batasan Hasil UAS Siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Analisis Butir Soal Tingkat Kesukaran (TK)Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Indeks Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Analisis Butir Soal Daya Pembeda (DP) .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Skor Penilaian dan Penafsiran data………..……….80
Tabel 4.13 Tingkat Motivasi Belajar (Rasio Profitabilitas) siswa kelas X kelas 1 Tasikmalaya
berdasarkan karakteristik jenis kelamin………...…..81
Tabel 4.14 Skor Penilaian dan Penafsiran data……….………..82
Tabel 4.15 Tingkat Hasil Belajar (Rasio Profitabilitas) siswa kelas X kelas 1 Tasikmalaya
berdasarkan karakteristik jenis kelamin……….82
Tabel 4.3 Nilai VIF & Tolerance ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Uji Signifikansi Model... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Hasil Uji t ... Error! Bookmark not defined.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Esensial Belajar dan PembelajaranError! Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Uji Normalitas………..81
Gambar 4.2 Scatter Plot ... Error! Bookmark not defined.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau
memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan manusia yang
memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan
serta memiliki keterampilan, pemerintah telah menggariskan dalam Pasal 3 Bab II
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Berdasarkan tujuan di atas, maka diperlukan pembangunan pendidikan. Salah
satu pembangunan pendidikan pada saat ini adalah peningkatan kualitas
2
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan
diatas adalah melalui hasil belajar. Budiwati dan Permana (2010: 22), “Hasil belajar siswa merupakan penguasaan kompetensi yang meliputi kebulatan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh
siswa.” Sedangkan menurut Makmun (2004: 26), mengungkapkan bahwa, “Hasil
belajar merupakan seperangkat kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui
suatu proses belajar mengajar yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku,
perubahan tingkah laku tersebut diwujudkan dalam pola-pola respon yang bersifat
kognitif, afektif dan psikomotor.” Rumusan hasil belajar tersebut sesuai dengan
klasifikasi hasil belajar menurut Bloom at all (Syaodih 2009: 180) bahwa „Ada tiga
ranah (domain) hasil belajar yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.‟
Ranah kognitif merupakan ranah yang paling sering digunakan oleh guru
untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik, diantaranya dalam bentuk
hasil ujian akhir sekolah (UAS) mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil observasi
diketahui tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik pada mata pelajaran ekonomi
SMAN 1 Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata UAS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013
Nilai
3
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 1.1, dapat diketahui pencapaian hasil belajar siswa kurang
memuaskan, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang telah
ditetapkan. Perolehan nilai UAS yang kurang dari KKM merupakan sebuah masalah
pendidikan yang harus segera diselesaikan. Kondisi ini menunjukan masih rendahnya
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.
Rendahnya hasil belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya diduga disebabkan oleh
banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal. Slamento (2010: 54-74)
menyatakan bahwa faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi hasil belajar
sebagai berikut:
1. Faktor eksternal (faktor dari luar individu), yakni kondisi keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), kondisi sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas belajar, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, metode belajar dan tugas rumah), kondisi masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
2. Faktor internal (faktor dalam diri individu yang sedang belajar), yakni keadaan jasmaniah (kesehatan, dan cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan kelelahan.
Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa
adalah kompetensi guru. Guru merupakan salah satu komponen yang paling
menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, terutama dalam pendidikan
di sekolah. Menurut Dekan Sampoerna School of Education Paulina Pannen,
mengatakan bahwa:
4
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Faktor eksternal kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah
fasilitas belajar atau sarana prasarana sekolah. Tersedianya fasilitas belajar disekolah
harus mendapat perhatian dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, karena
fasilitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah.
Menurut Dimyati (1999: 249) bahwa:
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas labolatorium sekolah dan berbagai media pengajaran lain.
Pada ayat 1 pasal 45 UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang
berbunyi:
Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Djamarah (2011: 151) mengemukakan bahwa, “Anak didik tentu dapat belajar
lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan
belajar anak didik, masalah yang anak didik hadapi dalam belajar relatif kecil, hasil
belajar anak didik tentu akan lebih baik.”
Motivasi merupakan faktor internal yang diduga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya. Menurut Sagala (2008:100), ”Motivasi dapat
difahami sebagai “Suatu variabel penyelang yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,
mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju suatu sasaran”. Sedangkan
menurut Koeswara etc, dalam Dimyati (2002:80), “Motivasi dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar”. Dari latar belakang masalah diatas maka penulis bermaksud untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik internal maupun
5
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Ekonomi” (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran umum kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, motivasi
belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?
2. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi?
3. Bagaimana pengaruh sarana prasarana belajar terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi.?
4. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi?
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :
1. Gambaran umum kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, motivasi belajar dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
2. Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi.
3. Pengaruh sarana prasarana belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi.
4. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi.
1.4 Manfaat Penelitian
6
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4.1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya
khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh kompetensi guru, sarana
prasarana sekolah, dan motivasi belajar serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi.
1.4.2. Secara Praktis
Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka
meningkatkan motivasi dan keberhasilan belajar peserta didik.
Sebagai pertimbangan bahwa sarana dan prasara sekolah yang ideal merupakan salah satu faktor kelancaran pembelajaran, sehingga dapat meninggatkan
keberhasilan belajar siswa.
Sebagai perbandingan antara guru yang berkompetensi dengan yang kurang berkompetensi dalam menggunakan sarana prasarana sekolah yang ada sehingga
mampu meningkatkan minat atau motivasi siswa mencapai keberhasilan belajar. Bagi penulis
Menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk
melakukan penelitian-penelitian selanjutnya tentang model kompetensi guru,
pemanfaatan sarana prasarana, motivasi belajar dan hasil belajar pada lembaga
pendidikan lainnya.
42
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kompetensi guru yang
dipersepsikan siswa, sarana prasarana sekolah dan motivasi belajar terhadap Hasil
belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya pada Mata Pelajaran Ekonomi. Objek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya dengan variabel
eksogennya (variabel yang tidak ada variabel eksplisitnya) adalah Kompetensi
guru (X1) dan Sarana prasarana Sekolah (X2), sedangkan variabel endogennya
(variabel perantara dan tergantung) adalah Motivasi belajar siswa (X3) dan Hasil
belajar (Y), dan yang dijadikan variabel antaranya yaitu motivasi belajar.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
explanatory. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006 :4), “survey explanatory
adalah Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan untuk
menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.”
Kerlinger dalam Sugiyono (Fitriani 2011:78) mengemukakan bahwa, “Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan
antarvariabel sosiologi maupun psikologis.”
3.2.1 Populasi dan Sampel
3.2.1.1 Populasi
Menurut Sugiyono (Fitriani 2011:78), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
43
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, populasinya adalah jumlah seluruh siswa kelas X SMAN 1
Tasikmalaya, dan akan mempersepsikan kompetensi guru. Menurut Pangky
(Wulandari 2010:68) yang dimaksud persepsi terhadap kompetensi guru adalah,
“Proses ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki gurunya saat
mengajar”. Dalam penelitiannya, Pangky mempersepsikan kompetensi guru kepada
siswa, sehingga penulis mengambil populasi siswa untuk mempersepsikan
kompetensi guru kepada siswa.
Pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013
Menurut Sugiyono (Wulandari 2010:73), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
44
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili).
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode
Stratified Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang bertujuan agar
dapat menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen yang dilakukan
dalam beberapa tahap, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus
Sari Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan dkk (2011: 210) sebagai berikut:
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
= presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
dari perhitungan diatas maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah
194.34 yang dibulatkan menjadi 195 orang. Adapun kerangka sampelnya sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Kerangka Sampel
No Kelas Ukuran sampel
1 X1 19
2 X2 19
3 X3 20
4 X4 20
5 X5 20
45
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 X7 20
3.3 Operasional Variabel
Tabel 3.3 Operasional Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep
Empiris
Konsep Analisis Skala
46
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang utuh
47
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i Personal Memiliki pribadi
yang jujur, tegas,
fasilitas belajar di sekolah dan di rumah di ukur menurut persepsi siswa yang meliputi:
48
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah, sehingga 3. Ketersediaan alat
pembelajaran 2. Kondisi Meja dan
kursi untuk
belajar.
49
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (X3) daya, atau suatu
Tingkat aspirasi yang hendak
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2004:129), “Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder”. Sumber primer yaitu sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya kuesioner atau angket,
50
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpul data misalnya melalui dokumen. Adapun alat pengumpul data dalam
penelitian ini adalah:
1. Wawancara, yaitu pengumpulan data secara lisan yang bertujuan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan untuk mengetahui jumlah
respondennya sedikit/banyak.
2. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bentuk kuesioner tertutup.
3. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang ada pada unit analisis, dalam hal ini
nilai rapor siswa kelas X semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri yang diteliti.
3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2004:84), “Instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti”. Dalam penelitian ini, instumen
yang digunakan adalah kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang berhubungan dengan
variabel yang diteliti. Adapun langkah-langkah penyusunan angket menurut
Suharsimi (2006:151) adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari
responden mengenai kompetensi pedagogik guru dan iklim sekolah yang
dipersepsikan siswa, motivasi dan prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran
Ekonomi.
b. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu siswa kelas X yang menjadi
sampel.
c. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.
51
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban untuk jenis jawaban yang
sifatnya tertutup. Jenis instrument yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar
pertanyaan tertulis yang disertai alternatif jawaban yang sudah disediakan.
f. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang bersifat
tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar
pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal, berarti objek
yang diteliti mempunyai peringkat saja. Sedangkan untuk data yang bersifat
interval, para responden diberi kebebasan untuk mengisi angket yang telah
disediakan.
g. Menyebarkan angket
h. Mengelola dan menganalisis angket.
3.6 Pengujian instrument penelitian
Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Menurut Riduwan dan Kuncoro
(2011:217), untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari nilai korelasi
antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan
setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam
uji validitas ini digunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Riduwan dkk (2011:217)
Dimana:
= koefisien relasi
Xi = jumlah skor item
Yi = jumlah skor total (seluruh item)
52
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan menggunakan rumus:
√ √
Riduwan dkk (2011:217)
Dimana:
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah responden
Distribusi (tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat keabsahan (dk=n-2), maka keputusan yang diambil adalah:
a. Jika t hitung > t tabel berarti valid
b. Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid
Uji Reliabilitas
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:220), “Uji reliabilitas dilakukan untuk
mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data
(instrument) yang digunakan”. Sedangkan Menurut Arikunto (2006:178),
“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel arinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”.
Adapun uji reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:221),
langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:
1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
∑
∑
Dimana:
Si = varians skor tiap-tiap item
53
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
2. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus: Si = S1 + S2 + S3+… + Sn
Dimana:
Si = jumlah varians semua item
S1 + S2 + S3+… + Sn = varians item ke-1, 2, 3, …, n
3. Menghitung varians total dengan rumus:
∑ ∑
Dimana:
St = varians total
Xi2 = jumlah kuadrat X total
(Xi)2 = jumlah X total dikuadratkan
N = jumlah responden
4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
∑
Dimana:
= nilai reliabilitas
Si = jumlah varians skor tiap-tiap item
St = varians total
k = jumlah item
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan distribusi
table-r (tabel-r) untuk α = 0.05 dan df (dk = n-2) dengan keputusan jika r11> rtabel
54
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Teknik Analisis Data
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal yang
meliputi kompetensi guru, sarana prasarana dan motivasi belajar sedangkan data
interval adalah hasil belajar siswa sehingga menurut Riduwan dan Kuncoro
(2011:30), “Data ordinal harus ditransformasi menjadi data interval dengan
menggunakan teknik transformasi yang paling sederhana yaitu MSI (Method of
Successive Interval)” dengan menggunakan software Microsoft Excel.
Dalam Riduwan dan Kuncoro (2011:222), langkah-langkah atau prosedur pengolahan
data adalah sebagai berikut:
a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa
jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan;
b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item
variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian dengan
menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan
skornya;
c. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data.
Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata, median, standar deviasi dan
varians data dari masing-masing variabel;
3.8 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai
distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi
apakah residual mempunyai distribusi normal atau tiak. (Rohmana, 2010:52)
Untuk mendeteksi normal atau tidaknya variabel pengganggu dapat melihatnya
dari normal probability yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting
data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Menurut Imam Ghazali
55
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengikuti arah garis diagonalnya/grafik historis maka, menunjukan pola
distribusi normal dan sebaliknya.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara
beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model
regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki :
1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai
hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel devenden secara
statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.
3. Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih
relatif tinggi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS, maka
menurut Rohmana (2010:143) dapat dilakukan beberapa cara berikut ini :
1. Multikolinieritas diduga ketika R2 tinggi yaitu antara 0,7-1,00 tetapi hanya sedikit variabel independent yang signifikan mempengaruhi variabel dependen melalui uji t namun berdasarkan uji F secara statistic signifikan yang berarti semua variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dalam hal ini menjadi kontradiktif dimana berdasarkan uji t secara individual variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, namun secara bersama-sama variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), jika nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum tentu dugaan itu benar.
56
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independent. Sebagai rule of thumb uji klien ini, jika R2 x1x2x3…x4 lebih besar dari R2 maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independent. Apabila terjadi multikolinieritas menurut Rohmana (2010:149), disarankan untuk
mengatasinya dengan cara :
1. Penambahan sampel.
2. Mengilangkan variabel independent.
3. Menggabungkan data cross-section dan data time series. 4. Transformasi variabel.
5. Penambahan data.
3. Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa
varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai
variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan 2.
Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas, (Rohmana, 2010:160),
Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastisitas adalah menyebabkan perhitungan
standard error metode OLS menjadi tidak bisa dipercaya kebenarannya, akibatnya
interval estimasi maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F
tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.
Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain : melalui metode
grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji
goldfield-Quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, uji
heteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier. Pada
penelitian ini peneliti akan mendeteksi heteroskedastis dengan metode grafik, dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik, atau hubungan lain
57
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Jika pada grafik plot tidak mengikuti aturan atau pola tertentu maka pada model
tersebut tidak terjadi heteroskedastis.
4. Autokorelasi
Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji
autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan adanya korelasi antara
anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya
dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan
dengan variabel gangguan yang lain (Rohmana 2010:192). Adanya gejala
autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan:
1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar.
2. Variance populasi �2 diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh varians
residual taksiran ( ^�2).
3. Akibat butir b, R2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated).
4. Jika �2 tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^
5. Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi, diantaranya
dengan mengguanakan metode Grafik, uji loncatan (Runs Test) atau uji Geary (Geary
Test), uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch-Godfrey
(Breusch-Godfrey test). Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin Watson (D-W)
untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara membandingkan DW statistik
dengan DW tabel.
Adapun langkah uji Durbin Watson adalah sebagai berikut :
1. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual e1.
2. Hitung nilai d (Durbin-Watson).
3. Dapatkan nilai kritis dL-du.
58
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Uji Statistik Durbin-Watson
Nilai Statistik d Hasil
0 ≤ d ≤ dL
dL≤ d ≤ du
du≤ d ≤ 4 – du
4 – du ≤ d ≤ 4 - dL
4- dL≤ d ≤ 4
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
Sumber: Rohmana (2010:195)
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara bersama
atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis.
Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Nilai
berikisar antara 0-1 (0< <1), dengan ketentuan:
a. Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat
dinilai baik
b. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik
3.9.2. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Uji secara simultan (keseluruhan) hipotesis statistik dirumuskan sebagai
berikut:
Ho : yx3 = yx2 = yx1 = 0
Ha : yx3 = yx2 = yx1 0
Makna pengujian signifikansinya yaitu:
a. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig
59
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau [0.05 ≥ Sig] maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pengujian bisa dilanjukan atau tidak.
Jika Ha terbukti diterima maka pengujian secara individual (pengujian antarvariabel
dapat dilanjutkan)
3.9.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing
variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. pengujian t statistik ini
merupakan uji signifikansi satu arah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.
Adapun kriteria uji t ini dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas 0.05
dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0.05 ≤ Sig] maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig
95
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi guru terdiri dari 4 macam diantaranya: kompetensi pedagogik,
professional, personal dan sosial. Sesuai dengan penelitian persentase
kompetensi pedagogik pada kategori tinggi yang meliputi kegiatan persiapan
mengajar, proses belajar mengajar dan mengevaluasi pembelajaran. Kompetensi
professional berada pada kategori sedang dalam hal penggunakan sumber bahan
ajar tambahan. Kompetensi personal berada pada kategori sedang dalam hal
mempunyai kepribadian yang baik, dan bertanggung jawab. Kompetensi sosial
berada pada kategori sedang dalam hal bertutur kata yang sopan dan santun di
lingkungan sekolah. Sarana prasarana pada kategori sedang dalam hal
kelengkapan fasilitas kelas seperti meja, kursi, white board. Motivasi pada
kategori sedang tetapi mereka mempunyai cita-cita yang tinggi untuk
melanjutkan kuliah pada jurusan ekonomi. Hasil belajar siswa yang paling tinggi
adalah dengan nilai 92 dan yang paling rendah adalah nilai 65.
2. Kompetensi guru berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi, dalam hal ini semakin tinggi kompetensi yang dimiliki
guru ekonomi maka hasil belajar akan meningkat.
3. Sarana prasarana sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi, dalam hal ini semakin meningkat sarana
prasarana sekolah maka hasil belajar siswa akan meningkat.
4. Motivasi belajar siswa berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi, dalam hal ini semakin tinggi motivasi belajar
96
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran
Berdasarkan berbagai kondisi yang penulis temukan di lapangan dan
ditunjang dengan hasil analisis data maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh guru
dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas mengajarnya. Hal ini
diperlukan untuk menjaga kualitas guru dalam dunia pendidikan, sehingga guru
yang ada adalah guru yang benar-benar memiliki kompetensi yang baik untuk
menciptakan prestasi di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian
kompetensi guru yang paling rendah adalah dalam mengalisis butir soal maka
sebaiknya sekolah mengadakan pelatihan kepada semua guru dalam perhitungan
butir soal untuk sebelum soal itu di ujikan kepada siswa.
2. Bagi Guru
a. Berdasarkan hasil penelitian, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
adalah guru harus lebih dekat dengan siswa, memberikan materi yang
sistematis dalam mengajar, menggunakan multimetode dan multimedia dalam
pembelajaran dan bertuturkata yang sopan dan santun serta menjadi teladan
siswa.
b. Dalam mengevaluasi materi guru harus lebih ditingkatkan karena tidak semua
siswa yang kurang mengerti materi sebelumnya selalu bertanya, hanya
beberapa saja yang selalu menanyakan materi yang tidak dimengerti pada saat
les.
c. Kompetensi guru dalam menganalisis butir soal dipandang sangat penting
karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil evaluasi yang
dibuat oleh guru akan menjadi gambaran tingkat kemampuan siswa, sehingga
kualitas soal evaluasi harus baik, untuk itu sangat penting untuk dilakukannya
97
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Sekolah hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana terutama fasilitas
internet, agar siswa dan guru memperoleh informasi yang lengkap, terbaru
mengenai berbagai macam keilmuan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah cakupan populasi dengan
meneliti Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta di Tasikmalaya,
selain itu diharapkan dapat meneliti faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar
siswa, seperti tingkat intelegensi (IQ), minat belajar, iklim sekolah dan
lingkungan keluarga. Serta diharapkan dapat meneliti tentang Evaluasi efektivitas
pengajaran untuk meningkatkan kompetensi guru seperti: PPG, Diklat
Kepribadian (Personality training) dan Supervisi Akademik penyusunan RPP
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdul A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Abim S. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Adam R. (2011). Kualitas Guru Indonesia Harus Ditingkatkan . Tersedia [Online].
http://berita.liputan6.com/read/360011/kualitas-guru-indonesia-harus-ditingkatkan. [21 Februari 2012]
Ali I. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya
Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiwati N dan Permana L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab FPEB
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta
Djamarah Saeful B.. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta
Hadis A dan Nurhayati B. (2010). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Hamzah B Uno. (2008). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi
Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Hamzah B Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis Bidang
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel
dengan LISREL. Bandung: Alfabeta
Mulyasa E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa E. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Riduwan. (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Riduwan dan Kuncoro E. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta
Rohmana Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan EViews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI
Syah M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syah M. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: Grafindo Persada
Sudjana N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata S N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Wahyono T. (2009). 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wingkel WS. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Sumber Lainnya
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fitriani, Pratiwi, I. (2011). Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran kuntansi (survey Pada Kelas XI SMA
Negeri di Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Marhamah, Rahmah, R. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Survey pada
siswa kelas XI Madrasah Aliyah se-Kota Bandung). Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Nina Karlina. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran ekonomi. Skripsi UPI Bandung:
tidak diterbitkan
Rinny Dwi Cahyanti. (2011). Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru dalam
Mengelola Pembelajaran Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rustandi Putra (2012). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wulandari, Rini, S. (2010). Kontribusi Kompetensi Pedagogik Dan Profesional
Terhadap Proses Dan Hasil Pembelajaran Matematika (Survey Terhadap Guru
Matematika SMPN Di Kota Palembang).Tesis. Magister pada SPS UPI: Tidak
diterbitkan
Yamin, H. (2009). Kajian Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Synopsis. Online. Tersedia :
http//yusufhadi.net/wp-content/upload/2009/02/synopsis-kompetensi-guru.pdf. 26 januari 2010.
Iyet Suryanti. (2005). Pengaruh Iklim Sekolah dan Profesionalisasi Guru terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Skripsi FPEB UPI Bandung:
tidak diterbitkan.
Pangky Irawan. (2010). Hubungan Persepsi terhadap Kompetensi Guru dengan
Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tirto”. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Renny Rachmayani. (2009). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar
dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Kabupaten Cianjur. Skripsi FPIPS UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Rinny Dwi Cahyanti. (2011). Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru dalam
Mengelola Pembelajaran Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sumiati. (2011). Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa terhadap Motivasi Belajar dan
Implikasinya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Syariah di SMP Kota Tasikmalaya. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: tidak