• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA RUANG dalam rumah peninggalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TATA RUANG dalam rumah peninggalan "

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Indayati Lanya 1

TATA RUANG

~ TATA GUNA TANAH/ LAHAN

(Buku Pedoman Teknik Tata Ruang )

Latar belakang: Landasan hukum

Landasan filosofi

Definisi Tata ruang

Kerangka materi

Asas dan Tujuan

Ruang lingkup

Isi Rencana

(2)

Indayati Lanya 2

ISI DOKUMEN TATA RUANG

BAB I. MATERI RENCANA TATA RUANG

1.1. Ruang lingkup

1.2. Rencana Umum Tata Ruang

1.2.1. Rona Awal Daerah 1.2.2. Arah Pengembangan

1.2.3. Rencana Struktur Tata Ruang

1.2.4. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang

(3)

1.3. Rencana Detail tata Ruang (RDTR) 1.3.1. Rona Awal Wilayah

1.3.2. Arah Pengembangan

1.3.3. Rencana Struktur Tata Ruang

1.3.4. Rencana Alokasi Penggunaan Ruang

1.3.5. Rencana Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

1.4. Rencana Teknik Ruang (RTR)/RENCANA RINCI TATA RUANG (RRTR) 1.4.1. Arah Pengembangan

1.4.2. Rona Awal

1.4.3. Rencana Struktur Pusat Pelayanan Sosial Ekonomi 1.4.4. Rencana Blok Pengembangan

1.4.5. Rencana Tapak Bangunan

1.4.6. Rencana Tapak/ Kegiatan Lahan Usaha 1.4.7. Rencana Sistem Jaringan Utilitas

(4)

BAB II ASPEK HUKUM DAN KELEMBAGAAN

2.1. Kebijakan Pentaan Ruang Daerah

2.2. Dasar Hukum rencana tata ruang

2.3. Tata cara penataan ruang daerah

2.3.1. Penyusunan rencana 2.3.2. Pengesahan rencana

2.3.3. Kegiatan pelaksanaan rencana

(5)

BAB III METODE ANALISIS

3.1. Tahapan analisis

3.2. Arah pengembangan

3.3. Analisis sosial ekonomi

3.3.1. Analisis sumberdaya wilayah 3.3.2. Analisis kependudukan

3.3.3. analisis ekonomi

3.4. Analisis pola pemanfaatan ruang

3.4.1. Kesesuaian fisik

(6)

3.5. Analisis Struktur Tata Ruang

3.5.1. Analisis sistem hubungan

3.5.2. Analisis pola pemukiman

3.5.3. Analisis aksesibilitas

3.5.4. Analisis planimetris

3.5.5. Optimasi tata ruang

3.6. Identifikasi dan Tahapan Pembangunan

3.6.1. Identifikasi potensi dan masalah

3.6.2. Identifikasi program

(7)

BAB IV

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI

4.1. Ruang lingkup dan pendekatan 4.2. Identifikasi informasi

4.2.1. Tujuan dan sasaran pembangunan daerah 4.2.2. Potensi dan masalah pembangunan daerah

4.3. Identifikasi data

4.3.1. Kondisi ekonomi wilayah 4.3.2. Kondisi sosial wilayah 4.3.3. Lahan

4.3.4. Sumberdaya alam dan lingkungan 4.3.5. struktur tata ruang

(8)

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a.

Daftar istilah

b.

Kriteria lokasi

c.

Kriteria buku fasilitas pelayanan

d.

Daftar program komputer

e.

Kewenangan departemen teknis dan

pemda dalam penataan ruang

(9)

KLASIFIKASI /TINGKATAN PENATAAN RUANG

(10)

RENCANA UMUM TATA RUANG KABUPATEN

(RENCANA TATA RUANG WILAYAH )

 Kebijakan pemerintah menetapkan lokasi kawasan yg harus dilindungi

 Pedoman penyusunan program dan kegiatan pembangunan 5 tahunan, dan tahunan

 Mengacu pada RUTR propinsi, dan nasional (SNPPTR)  Dasar pemberian izin bila belum ada RDTR

 Seluruh wilayah administrasi kabupaten , waktu 10 th di bagi 5 tahunan  Skala peta dasar 1: 50 000 – 1 : 100000 . Data statsitik tingkat kecamatan

 Ruang Lingkup : Deskripsi rona awal, Rumusan arah pengembangan ,

Produk perencanaan (rencana struktur TR, rencana alokasi pemanfaatan ruang , Rencana tahapan pelaksanaan pembangunan 10 tahunan)

1. Deskripsi Rona Awal wilayah :

menemukenali potensi dan masalah pembangunan untuk menyusun skenario penataan ruang

a. Rona Sosial

(11)

b. Rona Ekonomi /kegiatan Pola Usaha

 Struktur ekonomi, tingkat kesejahteraan masyarakat  Fasilitas perdagangan dan jasa, kesempatan kerja  Ketersediaan bahan makanan , keadaan industri kecil

 Pendapatan asli daerah (PAD) dan sumber-sumber lainnya

c. Rona Fisik dan Lingkungan

 Keadaan fisik: topografi, iklim, geologi, struktur batuan, erosi , abrasi  Kesesuaian lahan tingkat sub kelas,

 Daya dukung lakan , status lahan, Produktivitas lahan ,  Ketersediaan Air, kelestarian lingkungan

 Keadaan Sumberdaya alam, bahan galian dan mineral

d. Diskripsi Struktur TR /Alokasi Pemanfaatan Ruang

 Pola pemanfaatan lahan , pusat pelayanan

 Identifikais satuan kawasan pemukiman , dan atau lokasi strategis, terkebelakang / terisolasi

(12)

e. Rona Kelembagaan

 Pendapatan asli daerah (PAD)

 Jumlah belanja rutin dan pembangunan

 Jumlah dan presentase subsidi

2. Rumusan Arah Pengembangan JM 10 th : petunjuk strategi pengembangan dan prioritas penanganan pusat-pusat pelayanan dan kawasan pengembangan dengan memperhatikan TR Nasional dan Propinsi

a. Arah Pengembangan Sosial

 Kependudukan:

 Jumlah penduduk, tingkat pertambahan penduduk,

 Distribusi dan perbandingan urban-rural

 Struktur kependudukan: tingkat pendidikan, penguasan Iptek dan ketrampilan

 Tingkat Fasilitas dan utilitas pelayanan sosial pada pusat satuan kawasan pengembangan (SKP)

 Jumlah, kualitas dan fasilitas pendidikan, keagamaan, perdagangan dan jasa, perhubungan, dan kesehatan dasar

 Utilitas sosial : air bersih, listrik, telepon, siste, drainase & persampahan

(13)

b. Arah Pengembangan Ekonomi

 Pertumbuhan ekonomi: laju pertumbuhan PDRB dirinci menurut sektor dam SKP kecamatan

 Pergeseran struktur ekonomi : struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian pada akhit tahun perencanaan

 Perbandingan antara jumlah tenaga kerja yg bekerja di

sektor pertanian dan non pertanian pada akhir perencanaan

 Perbandingan antara nilai produksi sektor pertanian dengan sektor non pertanian pada akhitr tahu perencanaan

(14)

RUTR/RTRW

c.

Arah Pengembangan Fisik:

arahan pemanfaatan ruang berwasan lingkungan

 Target alokasi pemanfaatan ruang untuk: Kawasan

lindung, penyangga dan budidaya

Target perbaikan lahan kritis, sumber-sumber air atau

usaha penghutanan kembali

(15)

3. Produk perencanaan:

3.1.

Rencana Struktur Tata Ruang (RUTR), Rencana Alokasi

Arahan wilayah pada

akhir tahun perencanaan

a. Tata jenjang pusat-pusat pelayanan wilayah perencanaan (pusat WPP dan pusat SKP) terkait kabupaten, direncanakan

 Jum;lah penduduk di pusat-pusat pelayanan dan di dalam wilayah perencanaan

 Fungsi dan jangkauan pelayanan regional yg domonan di pusat-pusat pelayanan di dalam wilayah perencanaan

 Jumlah dan jenis pelayanan sosial-ekonomi di pusat-pusat pelayanan dalam wilayah perencanaan

b. Fungsi masing-masing SKP

Parameter jumlah dan penyebaran penduduk, fasilitas sosial, ekonomi, mata pencaharian, luas dan kemampuan lahan

 Perbandingan urban –rural di dalam setiap SKP

 Dominansi SKP : % sektor leading terhadap seluruh sektor di SKP dan % sektor basis terhadap seluruh sektor di SKP

(16)

c.

Sistem jaringan transportasi di pusat-pusat

pelayanan dan di dalam wilayah Pelayanan

Fungsi jaringan transportasi secara regional , bagi

angkutan darat, laut, sungai udara

Jalan raya: seluruh jaringan arteri, kolektor dan lokal

Kereta api: seluruh jaringan lintas utama /induk (I) dan

lintas cabang besar (II) dan lintas cabang kecil (III)

Jaringan penerbangan : seluruh jalur nusantara,

regional, lokal dan perintis

Jaringan pelayayaran laut: seluruh jalur nusantara,

regional, lokal dan perintis

Angkutan sunga: seluruh sistem pergerakan

(17)

Fasilitas transportasi di pusat-pusat pelayanan

 Jalan raya: seluruh terminal (penumpang

barang,

orientasi pemasaran, tingkat aksesibilitas

Kereta api stasiun utama/induk, stasiun cabang

besar dan kecil

Angkutan udara: bandara nasional, regional,

lokal dan perintis

Angkutan laut: pelabuhan utama , pengumpul,

trunk port dan dermaga

Angkutan sungai: seluruh dermaga tambahan

Diarahkan pada tingkat perencanaan yang lebih

(18)

3.2. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang

Arahan lokasi, fungsi dominan dan non dominan SKP.

Tujuan : Optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan ruang , peningkatan produktifitas dan konservasi lingkungan

a. Lokasi dan luas masing-masing kawasan pengembangan

 Kawasan pengembangan dominan: kawasan lindung (konservasi), penyangga (terbatas), budi daya (pertanian dan non pertanian)

 Kawasan lindung: hutan lindung, taman nasional , jalur hijau, RTHK, pengamanan sungai dan mata air dsb

 Kawasan penyangga: hutan suaka alam, hutan wisata, hutan produksi produksi terbatas, hutan tanaman industri

 Kawasan budidaya pertanian: hutan produksi tanaman tahunan, pertanian lahan kering dan lahan basah

 Kawasan budidaya non pertanian: kawasan permukiman, industri, perdagangan, pertambangan, pariwisata, kawasan khusus.

Rincian dari masing-masing kawasan

(19)

b.

Sasaran pengembangan masing-masing kawasan

 Target produksi pertanian per komoditi dan atau non

pertanian andalan dan unggulan

 man-land rasio di kawasan pengembangan

c. Neraca air di setiap kawasan

 Defisit air: dirinci menurut sumbernya (air hujan, air tanah,

air irigasi)

(20)

3.3.

RENCANA TAHAPAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN (Jangka Menengah 10

th

)

Fungsi:

 Arahan penyusunan indikasi program

 Pembagian program pembangunan berdasarkan sektor strategis pada setiap SKP dan atau kecamatan dalam jangka waktu 5 tahun

 Penetapan strategi pengembangan dan prioritas penanganan pusat-pusat pelayanan dan kawasan strategis

Materi dan kedalaman materi:

a. Paket indikasi program strategis 5 tahunan:

 Nama program, Tujuan dan sasaran, uraian kegiatan, dimensi waktu, lokasi menurut SKP dan atau kecamatan

b. Urutan prioritas penanganan 5 tahunan

 Urutan prioritas perencanaan per SKP dan atau per kecamatan  Urutan prioritas secara sektoral

(21)

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)

Ruang Lingkup:

1.

Deskripsi rona awal lingkungan

2.

Rumusan arah pengembangan jangka menengah

5 tahunan

3.

Produk perencanaan :

1. Rencana struktur tata ruang

2. Rencana alokasi penggunaan ruang menurut satuan

pemukiman (SP)

3. Rencana tahapan pelaksanaan pembangunan jangka

(22)

Fungsi RDTR

Arahan lokasi kegiatan menurut SKP

Indikasi program dan proyek

Prioritas pengembangan satuan pemukiman ,

Petunjuk teknis sektoral

Unit wilayah: satu SKP atau lebih luas

100 000 -200000 ha

Dimensi perencanaan 5 tahun

(23)

Rona awal, Arah pengembangan

,

Rencana struktur

tata ruang RDTR ~ RUTR + SP

4. Rencana Alokasi Penggunaan lahan

Fungsi:

arahan alokasi kegiatan menurut kawasan

pengembangan, memberikan dominasi dan

gambaran setiap jenbsi pemanfaatan ruang

Materi:

a. Lokasi dan luas setiap pemanfaatan dikelompokkan menurut fungsi hidroorologi:

Kawasan lindung:

 Kawasan pengembangan hutan lindung

(24)

Indayati Lanya 24

Kawasan Penyangga

:

 Kawasan Pengembangan hutan suaka alam, Cagar alam

 Kawasan pengembangan hutan wisata  Taman wisata, taman baru

 Kawasan pengembangan hutan produksi terbatas

 Kawasan pengembangan tanaman tahunan

Kawasan Budidaya Pertanian:

 Kawasan pengembangan hutan produksi

 Kawasan pengembangan tanaman tahunan (jenis)

 Kawasan pengembangan tanaman pangan lahan kering

 Kawasan pengembangan tanaman pangan lahan basah

 Kawasan pengembangan peternakan

(25)

Kawasan budidaya non pertanian:

Kawasan pengembangan pemukiman perkotaan

Kawasan pengembangan pemukiman terbatas

Kawasan pengembangan permukiman pedesaan

Kawasan pengembangan industri

Kawasan pengembangan industri terbatas

Kawasan pengembangan obyek

pariwisata/rekreasi

(26)

b. Kegiatan dominan /kegiatan bangunan yg mutlak

diperlukan

c.

Petunjuk /persyaratan /standar teknik sektoral

 Kepadatan lingkungan setiap jenis pemanfaatan ruang (non resapan: wilayah seluruhnya )

 Pengaman / konservasi tanah dan air

 Konservasi lahan pertanian /pengendalian konversi lahan pertanaian

 Teknik pengelolaan lahan : sumuran, terasering, pengolahan limbah, penambangan golongan C

 Kegiatan dominan yang dibatasi: terlanjur ada: pemukiman, industri, bangunan terbatas

d. Sasaran pengembangan: setiap jenis pemanfaatan

 Sasaran produkdifitas (ton/ha), intensitas tanaman, man land ratio (jiwa/ha)

e. Neraca air pada awal dan akhir perencanaan  Debit dan kualitas air, direinci menurut sumbernya

(27)

5. Rencana tahapan pelaksanaan pengembangan

Isi: Uraian tentang paket-paket indikasi program dan

kegiatan pembangunan sektor strategis JM 5 tahunan dan dirinci dalam program tahunan

Materi dan kedalaman materi:

a. Indikasi program : dirinci menurut bidang, sektor dan subsektor

 Bidang ekonomi:

 Pertanian (subsektor tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan)

 Industri, pertambangan dan penggalian, energi, perhubungan, pariwisata, dunia usaha dan golongan ekonomi lemah , tenaga kerja, transmigrasi, SDA dan lingkungan hidup

 Bidang sosial budaya :

(28)

Paket-paket program pembangunan sektor/subsektor

Paket p

rogram

peningkatan produksi:

 (pertanian, pengairan, industri, pertambangan dan energi )

Paket program

peningkatan sarana

 (PU, perhubungan dan pariwisata)

Paket program

pelayanan ekonomi

 (pengembangan dunia usaha, perdagangan dan koperasi)

Paket program

peningkatan SDM

 (permukiman, perumahan rakyat, kesehatan, pendidikan)

Paket program

konservasi SDA dan peningkatan

kualitas LH

Paket program

pendukung

(29)

Indikasi program dan kegiatan

 Nama sektor / subsektor,

 Nama program dan kegiatan

 Volume program dan kegiatan 9ha, jiwa, km2,

 Lokasi, pelaksanaan pembangunan dirinci per tahun

 Nama instansi yg bertanggung jawab

 Sumberdana: APBN, APBD, Bantuan LN, PMDN, PMDA

b.

Prioritas penanganan satuan permukiman

 SP yang memerlukan keterpaduan/koordinasi program-program pembangunan

 SP yang memiliki kecenderungan perkembangan fisik dari pertanian ke non pertanian

(30)

RENCANA TEKNIK RUANG

SATUAN PEMUKIMAN (RTR-SP)

 Jembatan perumusan dan permujudan manfaat ruang

 Rencana tapak skala 1: 2500 – 1: 5000

 Pedoman teknik operasional dlm membangun KSP

 Disusun setalah RDTR atau sendiri tanpa melewati jenjang RUTR, RDTR, apabila Pemda menganggap penanganan suatu kawasan mendesak

 Pedoman teknis operasional RTR-SP

 Memuat petunjuk teknik bangunan

 Arahan penyusunan peraturan bangunan daerah setempat, bila perda bangunan belum ada atau akan diperbaharui,

 Perizinan bangunan pada lokasi tertentu. Pengendalian

 Pedoman pelaksanaan konsolidasi lahan

 Penentuan bangunan dan bukan bangunan, penyusunan anggaran oleh pemda, sektor, swasta dan masyarakat yang berkepentingan

(31)

Ruang Lingkup RTR-SP

1.

Penjabaran arah pengembangan

2.

Deskripsi rona awal wilayah perencanaan

3.

Petunjuk teknis dan non teknis: produk RTR-SP

a. Rencana struktur pusat-pusat pelayanan

b. Rencana blok pengembangan

c. Rencana tapak bangunan

d. Rencana tapak kegiatan /lahan usaha

e. Rencana jaringan utilitas

f. Petunjuk teknik ruang dan sektoral ,

(32)

1. ARAH PENGEMBANGAN

Materi dan Kedalaman Materi

a.

Arah pengembangan sosial

 Laju pertumbuhan penduduk lokal dan total SP

 Jumlah fasilitas pelayanan sosial dan distribusinya per

jumlah penduduk

b.

Arah pengembangan ekonomi

 Proporsi kegiatan ekonomi penduduk SP

 Pengembangan jenis-jenis kegiatan SP

 Jumlah fasilitas pelayanan ekonomi per jumlah

penduduk SP maupun berdasarkan fungsi pelayanan

c.

Arah pengembangan fisik

• Kepadatan lingkungan dan kepadatan bangunan

(33)

2. Rona Awal

a. Rona Sosial

 Kependudukan,

 Perawatan kesehatan dasar, gizi dan persediaan air bersih

b. Rona Ekonomi dan kegiatan /Pola Usaha

 Struktur ekonomi, Tingkat kesejahteraan masyarakat

 Fasilitas perdagangan dan jasa, Kesempatan kerja

 Ketersediaan bahan makanan

 Keadaan industri kecil

c. Rona Fisik dan lingkungan

 Keadaan fisik: topografi wilayah, iklim. geologi,/ struktur batuan, erosi, aberasi dsb

 Kemampuan /kesesuaian lahan, produktivitas lahan

 Daya dukung lahan, stratus lahan Ketersediaan air ( air permukaan dan air tanah )

 Keadaan kelestarian lingkungan

(34)

d.

Deskripsi tentang Struktur Tata Ruang dan

Alokasi Pemanfaatan ruang :

Pola pemanfaatan lahan

Pusat pelayanan

Aksesibilitas ke lokasi pelayanan dan fasilitas

e. Rona Kelembagaan

 PAD, Jumlah belanja rutin dan pembangunan

 Jumlah dan persentasi subsidi

 Daya serap

(35)

3. Rencana Struktur Pusat Pelayanan Sosial dan

Ekonomi

Materi dan Kedalaman Materi

a. Letak dan Batas Pusat SP dan Pusat Lingkungan

 Luas lahan yg diperlukan dan batas-batas fisiknya (secara geografis dan fisik koordinat)

 Jarak jangkau dari tempat tinggal ke SP dan ke pusat lingkungan

 Ketersediaan lahan dan status lahan

b. Batas Lingkungan  Luas lahan lingkugan

 Jumlah bangunan / rumah yg terdapat di dalam delineasi lingkungan

 Jarak jangkau dari rumak penduduk ke pusat lingkungan

(36)

c. Jumlah dan Jenis fasilitas di Pusat-pusat SP dan

lingkungan

 Jenis fasilitas yg diperlukan

 Jumlah fasilitas per jenis, per satuan penduduk/KK (rasio fasilitas terhadap penduduk yg dilayani)

d. Sistem jaringan jalan

(arteri, kolektor primer, lokal primer lokal sekunder yg terdapat di dalam SP yang direncanakan

 Sistem sirkulasi, garis sempadan jalan

 Geometri jalan dan kapasitas jalan

e. Hubungan fungsional antara kegiatan

 Terminal (lokasi dan luas, kapasitas)

(37)

4. RENCANA BLOK PENGEMBANGAN

Meteri yang diatur: Alokasi kegiatan dan luas lahan peruntukan dirinci dlm blok-blok pengembangan /pemanfaatan ruang

Kedalaman materi:

 Lokasi dan luas lahan yg tersedia untuk pengembangan perumahan s/d th akhir perencanaan

 Alokasi penggunaan ruang untuk bangunan / non perumahan (gedung dan bukan gedung)

 Alokais penggunaan ruang untuk non bangunan (pertanian, lapangan terbuka, taman dll)

(38)

Indayati Lanya 38

RENCANA TAPAK BANGUNAN

Materi yang diatur

:

 lokasi dan luas kapling, persil bangunan, fasilitas utama dan pendukung fungsi SP di pusat SP dan sekitasnya atau di lokasi terpilih lainnya

Kedalaman materi:

 Lokasi dan luas kapling perusahaan dan fasilitas di sekitas pusat SP dan dilokasi terpilih

 Jaringan utilitas

 Karingan dan prasarana pergerakan, serta pola sirkulasi

(39)

RENCANA TAPAK KEGIATAN /LAHAN USAHA

Materi dan kedalaman materi:

a. Lokasi dan luas lahan budidaya pertanian sebagai

sumberdaya mata pencaharian penduduk SP (lahan sawah, lahan kering dan tanaman tahunan)

 Jumlah kapling per jenis blok penggunaan lahan budidaya pertanian

 Jumlah pemilik (KK) lahan untuk setiap blok pengembangan

b. Jaringan prasana pergerakan  Aksesibilitas dan pola sirkulasi

c. Jaringan Prasarana produksi (Dam, irigasi, saluran)

 Lokasi Bangunan , Arah dan besaran saluran irigsi dari bendungan sampai ke petak sawah

(40)

RENCANA SISTEM JARINGAN UTILITAS

Materi : rencana penyediaan pelayanan

Air bersih, linstrik, telepon

pematusan air hujan dan air limbah

Pembuangan / pengelolaan sampah

Kedalaman matereri pemukiman dan blok pengembangan

Sistem sirkulasi

Kapasitras pelayanan

(41)

PETUNJUK TEKNIK RUANG DAN SEKTOR

Materi dan kedalaman materi:

a. Petunjuk teknik ruang

 Penentuan batas /delineasi areal untuk masing-masing penggunaan persatuan zona tingkat pengendalian

 Standar teknik sektoral: pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dsb

 Tata hijau

b. Petunjuk teknik bangunan

 Kepadatan lingkungan, kepadatan bangunan

 Garis sempadan,

 jarak bangunan,

 tinggi bangunan

(42)

INDIKASI PROYEK

Materi yg diatur: penanganan bangunan dan jaringan

(pergerakan dan nutilitas dlm SP, dirinci setiap

lingkungan dan blok pembangunan

 Bangunan atau jaringa yg perlu dibangun

 Bangunan atau jaringan yg perlu diperbaiki

Kedalaman materi:

 Jenis/ nama proyek, lokasi proyek, volume kegiatan

 Unit cost, perkiraan biaya, sumberdana, instansi pelaksana

 Tahapan pelaksanaa rencana

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model PAIKEM pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Pembelajaran

pelaksanaannya terdapat beberapa perubahan, diantaranya perubahan kelas dalam mengajar dikarenakan status guru yang bersangkutan. Keterbatasan ini menyebabkan praktikan

Latihan kondisi fisik umum adalah latihan fisik yang belum dikaitkan dengan cabang olahraga tertentu. Dengan kata lain pembentukan kondisi fisik tersebut masih

Pada periode 1966-77, mereka menemukan bahwa ekspor Indonesia berpengaruh positif terbadap pertumbuhan PDB, tetapi tidak sebaliknya Sepintas lalu, temuan tersebut nampaknya

Indomobil Sukses Internasional Tbk Lampiran 8: Model ARMA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Lampiran 9: Correlogram ARMA. Lampiran 10:

(6) Penyediaan akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf f, merupakan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan

Defek kecil yang melibatkan margo palpebra superior dapat diperbaiki dengan penutupan langsung jika teknik ini tidak mengambil tekanan yang terlalu besar pada luka.. Penutupan

Personil ini bertanggungjawab kepada pihak pemerintah setempat (pihak poin 1), dengan cara melaporkan setiap perkembangan kondisi lapangan yang terjadi. Lakukan pembagian