• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAWASAN KEAMANAN, MUTU dan GIZI PANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGAWASAN KEAMANAN, MUTU dan GIZI PANGAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan oleh: Yusra Egayanti, S.Si., Apt. Kasubdit Standardisasi Pangan Khusus Badan Pengawas Obat dan Makanan RI

PENGAWASAN KEAMANAN, MUTU

dan GIZI PANGAN

(2)

2

•Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

•Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan

Pangan

•Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.06.51.0475 tentang

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan dan Revisinya

•Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik

Indonesia Nomor Hk.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim Dalam Label Dan Iklan Pangan Olahan

•Lampiran Peraturan Ka BPOM tentang Pendaftaran Pangan Olahan 2

(3)

Pangan olahan untuk Penanganan Gizi

Kurang/Gizi Buruk

• Digolongkan sebagai Pangan untuk keperluan

medis khusus (Food for special medical

(4)

4

Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus

adalah pangan olahan yang diformulasikan sesuai

dengan prinsip gizi dan kondisi medis tertentu yang

diperuntukkan bagi pasien dalam pengelolaan diet

dan hanya digunakan dibawah pengawasan medis.

Rancangan Peraturan kepala Badan POM tentang Pangan Olahan untuk

(5)

They are intended for the exclusive or partial feeding of patients with limited or impaired capacity to take, digest, absorb or metabolize ordinary foodstuffs or certain nutrients contained therein, or who have other special medically-determined nutrient requirements, whose dietary management cannot be achieved only by modification of the normal diet, by other foods for special dietary uses, or by a combination Foods for special medical purposes are a category of foods for special dietary uses which are specially processed or formulated and presented for the dietary management of patients and may be used only under medical supervision.

(6)

6

REGULATION (EU) No 609/2013

food for special medical purposes’ means food specially processed or formulated and intended for the dietary management of patients, including infants, to be used under medical supervision; it is intended for the exclusive or partial feeding of patients with a limited, impaired or disturbed capacity to take, digest, absorb, metabolise or excrete ordinary food or certain nutrients contained therein, or metabolites, or with other medically-determined nutrient requirements, whose dietary management cannot be achieved by modification of the normal diet alone;

(7)

FSANZ Standard 2.9.5

Food For Special Medical Purposes

food is a food for special medical purposes if the food is –

(a) specially formulated for the dietary management of individuals –

(i) by way of exclusive or partial feeding, who have special medically determined nutrient requirements or whose capacity is limited or impaired to take, digest, absorb, metabolise or excrete ordinary food or certain nutrients in ordinary food; and (ii) whose dietary management cannot be completely achieved without the use of the food; and

(b) intended to be used under medical supervision; and

(c) represented as being a food for special medical purposes or for the dietary management of a disease, disorder or medical condition.

A food is not a food for special medical purposes if the food is –

(8)

8

Persyaratan Pangan umtuk Keperluan Medis Khusus

meliputi:

(9)

Restriction on the persons by whom, and the premises at which, food for special medical purposes may be sold

(1) A food for special medical purposes must not be sold to a consumer, other than from or by- (a) a medical practitioner or dietitian; or

(b) a medical practice, pharmacy or responsible institution; or (c) a majority seller of that food for special medical purposes.

(2) In this clause, medical practitioner means a person registered or licensed as a medical practitioner under legislation in Australia or New Zealand, as the case requires, for the registration or licensing of medical practitioners.

(3) In this clause, a person is a majority seller of a food for special medical purposes during any [24] month period if –

(a) during the period, the person sold that food for special medical purposes to medical practitioners, dietitians, medical practices, pharmacies or responsible institutions; and

(b) the sales mentioned in paragraph (a) represent more than one half of the total quantity of that food for special medical purposes sold by the person during the period.

PEREDARAN FSANZ Standard 2.9.5 Food For Special Medical Purposes REGULATION (EU) No 609/2013

1. may only be placed on the market if it complies with this Regulation. 2. shall only be allowed on the retail market in the form of prepacked food.

3. Member States may not restrict or forbid the placing on the market of food which complies with this Regulation, for reasons related to its composition, manufacture, presentation or labelling.

(10)

10 LABEL

Dalam pemberian produk PKMK kepada pasien, dokter berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain termasuk Ahli Gizi.

pelabelan Produk: “tulisan “PENGGUNAAN HARUS

DIBAWAH PENGAWASAN DOKTER, AHLI GIZI (DIETISIEN), ATAU TENAGA MEDIS LAINNYA”, dicetak tebal dan

dicantumkan terpisah dari informasi lain;”.

Ruang lingkup Tenaga Medis dapat merujuk pada UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.

(11)

IKLAN

The advertising of these products to the

general public should be prohibited.

(12)

12 12

Pangan untuk keperluan Medis

khusus (Food for special medical

purposes)

dalam tahap pembahasan

Selain persyaratan keamanan, mutu, gizi, label, cara produksi

PERSYARATAN IKLAN (Dilarang?)

PEREDARAN (dengan resep dokter, di apotik/sarana pelayanan kesehatan?

(13)

Pangan diet khusus atau untuk

keperluan gizi khusus lainnya

• formula bayi

• formula lanjutan

• formula pertumbuhan

• Makanan Pendamping ASI

• dlll

(14)

14 14

ASI MAKANAN TERBAIK UNTUK BAYI

WHO-UNICEF TAHUN 2009

“Acceptable Medical Reason for Use of Breast Milk Substitues” Contoh bayi dengan kondisi:

 Galaktosemia.  Fenilketonuria.

 berat lahir kurang dari 1500 g.

 lahir kurang dari 32 minggu gestasi.

FORMULA BAYI FORMULA LANJUTAN FORMULA PERTUMBUHAN

(15)
(16)

16 16 16

Formula Bayi

(17)

Pelabelan Formula Bayi

• Mencantumkan tulisan “Produk Formula Bayi bukan merupakan produk

steril oleh karena itu perhatikan petunjuk penyiapan”.

• Mencantumkan kalimat “ASI adalah makanan terbaik untuk bayi anda” atau kalimat sejenis yang menyatakan keunggulan menyusui/ASI.

• Pernyataan bahwa produk hanya digunakan atas anjuran dokter, bidan, perawat independen berdasarkan indikasi medis dan disertai penjelasan cara penggunaan yang benar.

• Mencantumkan informasi bahwa bayi usia 6 (enam) bulan keatas harus diberi MP-ASI selain susu formula. Pemberian sebelum usia 6 (enam) bulan harus atas petunjuk dokter, bidan dan perawat independen. • Label produk harus jelas antara Formula Bayi, Formula Lanjutan dan

(18)

18 18

Pelabelan Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus

– Tulisan “GUNAKAN DI BAWAH PENGAWASAN DOKTER” dicantumkanterpisah dari tulisan dan informasi lain.

– Pada label harus dicantumkan peringatan tambahan mengenai bahaya penggunaan pangan khusus jika dikonsumsi oleh

konsumen yang tidak memiliki penyakit, gangguan medis atau kondisi medis lain. Tulisan harus dicantumkan dengan jelas pada label dengan huruf tebal pada area yang terpisah dari tulisan, gambar atau informasi lain.

– Pernyataan bahwa produk bukan untuk pemberian secara parenteral harus dicantumkan.

(19)

Pelabelan Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus

(lanjutan)

– Pernyataan “Untuk kontrol diet pada ...” diisi dengan nama penyakit, gangguan medis atau kondisi medis lain sesuai dengan peruntukan pangan tersebut.

– Pernyataan yang menjelaskan tentang zat-zat gizi yang telah mengalami pengurangan, penghapusan, peningkatan atau

modifikasi lain dibandingkan terhadap persyaratan normal dan alasan pengurangan, penghapusan, peningkatan atau

(20)

20 20

PENGAWASAN FORMULA BAYI,

LANJUTAN & PERTUMBUHAN

PRODUK HARUS MEMENUHI PERSYARATAN :

(21)

PERSYARATAN KEAMANAN: Harus Menerapkan GMP dan HACCP Harus Memenuhi batas maksimum penggunaan BTP yg diizinkan

(22)

22 22

PERSYARATAN MUTU & GIZI:

 Contoh Pehitungan Kandungan Protein Faktor Konversi Nitrogen Susu Sapi N x 6,25 Susu Lain N x 6,38 Kedelai N x 5,71

(23)

PERSYARATAN LABEL:

Pelabelan harus memenuhi ketentuan ttg Pelabelan yang berlaku seperti : Nama Produk, Informasi nilai Gizi, Tanggal Kedaluwarsa, petunjuk penyimpanan, petunjuk penggunaan, dll

Khusus untuk Formula bayi &

Lanjutan WAJIB mencantumkan cara membersihkan dan mensterilisasi peralatan serta cara penyiapan dan menyajikan Formula Bayi

(24)

24 24

Larangan terkait label dan iklan

Mengacu pada: WHO International Code of Marketing of Breastmilk Substitutes

(25)

Larangan

 Mengiklankan Formula Bayi dan Formula Bayi

Untuk Keperluan Medis Khusus, selain pada

media ilmu kesehatan sesuai dengan

ketentuan.

 Mencantumkan klaim gizi dan klaim kesehatan

pada label Formula Bayi.

 Mencantumkan klaim kesehatan pada Formula

BayiUntuk Keperluan Medis Khusus.

 Menggunakan perlakuan iradiasi terhadap

(26)

26 26

 Memuat gambar bayi dan wanita atau gambar lain.  Kalimat yang

mengunggulkan

penggunaan formula bayi.  Menyatakan Formula Bayi

memiliki kualitas yang sama dengan ASI.

 Istilah menyetarakan

dengan manusia, ibu atau istilah serupa / semakna.

26

(27)

Makanan Pendamping ASI

Makanan bergizi yang

diberikan disamping ASI

kepada bayi usia 6 bulan

sampai 24 bulan atau

berdasarkan indikasi

medik untuk mencapai

kecukupan gizi.

(28)

28 28

WHO Guiding Principles for Complementary

Feeding of Breastfed Child

• Complementary feeding is defined as the process starting when breast milk alone is no longer sufficient to meet the nutritional requirements of infants, and therefore other foods and liquids are needed, along with breast milk. The target age range for

complementary feeding is generally taken to be 6 to 24 months of age, even though breastfeeding may

(29)

ACUAN

SNI 01-7111.1 – 2005 MP ASI Bubuk Instan SNI 01-7111.2 – 2005 MP ASI Biskuit

SNI 01-7111.3 – 2005 MP ASI Siap Masak SNI 01-7111.3 – 2005 MP ASI Siap Santap

(30)

30 30

PERSYARATAN KEAMANAN MP ASI:

Harus Menerapkan GMP dan HACCP Harus Memenuhi batas maksimum penggunaan BTP yg diizinkan

Harus memenuhi batasan persyaratan cemaran kimia dan mikroba

(31)

PERSYARATAN MUTU & GIZI MP ASI:

Bahan utama dan bahan lain

Komposisi gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dll)

Tekstur

(32)

32 32

Label dan Iklan MPASI

• Pangan untuk bayi yang boleh diiklankan

hanya makanan pendamping ASI (MP-ASI).

• Iklan MP-ASI wajib memuat keterangan

peruntukannya.

• Keterangan peruntukan harus jelas dinyatakan

bahwa produk tersebut ditujukan untuk bayi

berusia 6 bulan ke atas atau berdasarkan

(33)

PENGAWASAN PRODUK

“PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN

(PMT)”

PERSYARATAN MUTU, GIZI & LABEL

Sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan

PERSYARATAN KEAMANAN

Harus Menerapkan GMP dan HACCP

Harus Memenuhi batas maksimum penggunaan BTP yg diizinkan

(34)

34 34 34

(35)

Pengajuan oleh produsen

pangan / importir / distributor

Pengawasan

Pre Market

• tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu,

gizi

• Tidak ada petunjuk penyimpanan produk. • Ketidaksesuaian label, dll. Nomor Registrasi PENOLAKAN KARENA: PRE MARKET EVALUATION

YES

NO

(36)

36 36 36

FOOD SAFETY, QUALITY, EFFICACY AND LABEL CONTROL

TRADITIONAL MARKET

PRODUCTION FACILITY (MD)

Pengawasan

Post Market

• Food sampling and testing in distribution channels

• Inspection in production and distribution channels

(37)

Peraturan Perundangan dan Pelaksanaannya Bimbingan bagi Industri/ Perdagangan Pendidikan bagi Konsumen Pengumpulan Informasi dan Penelitian Penyediaan Jasa terkait dengan Kesehatan Masyarakat Terdidik dan Berpengetahuan Konsumen yang Selektif dan Waspada Cara Penanganan Pangan yang Aman

di Rumah Partisipasi Masyarakat Kelompok Konsumen Aktif Cara Penanganan yang Baik oleh

Produsen Jaminan Mutu dan Pengawasan Pangan

Olahan Pengolahan dan Teknologi yang Tepat

Manajer dan Pengolah Pangan

yang Terlatih Label Informatif dan

Pendidikan Konsumen

INDUSTRI/

TANGGUNG JAWAB BERSAMA

PANGAN

YANG AMAN UNTUK SEMUA WHO, 1996

(38)

38

Peraturan Perundangan dan

Pelaksanaannya Saran bagi Industri/

Perdagangan Pendidikan bagi Konsumen Pengumpulan Informasi dan Penelitian Penyediaan Jasa terkait dengan Kesehatan Masyarakat Terdidik dan Berpengetahuan Konsumen yang Selektif dan Waspada Cara Penanganan Pangan yang Aman

di Rumah Partisipasi Masyarakat Kelompok Konsumen Aktif Cara Penanganan yang Baik oleh

Produsen Jaminan Mutu dan Pengawasan Pangan

Olahan Pengolahan dan Teknologi yang Tepat

Manajer dan Pengolah Pangan

yang Terlatih Label Informatif dan

Pendidikan Konsumen

KONSUMEN

PEMERINTAH PERDAGANGAN INDUSTRI/ JAMINAN KEAMANAN PANGAN

PENGAWASAN OLEH PEMERINTAH

(39)

Referensi

Dokumen terkait

1. Bahwa pada tanggal 11 Nopember 1998, Pemohon I dengan Pemohon II melangsungkan pernikahan yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kasui Kabupaten

“…proporsi terbesar populasi pedesaan di dunia (dan oleh karena itu populasi terbesar secara total) adalah “petani”, dan kelompok manusia yang luar biasa besarnya ini

Revolusi Iran merupakan sesuatu yang monumental dalam sejarah Iran, Tentu saja yang paling menonjol adalah perubahan besar di bidang politik, yaitu dengan

Wisata Alam Ngunut dan Bayanan, Obyek wisata Ngunut dan Bayanan adalah obyek wisata alam dengan mata air panas yang mengandung sulfur dan sangat baik untuk mengobati berbagai

Gambar 1. Research & Development Model.. produk lama atau proses lama sehingga ditemukan kelemahan atau kekurangan yang dapat diselesaikan dengan pembuatan produk

a) Peneliti mengkaji dan memahami karakteristik anak siswa, dengan cara melakukan observasi ataupun wawancara kepada guru/wali kelas yang bersangkutan. b)

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri adalah sikap positif individu terhadap dirinya sendiri, dimana individu memiliki kesadaran

bangun datar dan ruang pada mata pelajaran matematika yang ditempuh di kelas X semester genap tahun ajaran 2013/2014 dan nilai tugas dari kompetensi dasar