• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN STABILITAS DIMENSIONAL PADA BAHAN CETAK SILOXANE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN STABILITAS DIMENSIONAL PADA BAHAN CETAK SILOXANE"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN STABILITAS

DIMENSIONAL PADA BAHAN CETAK SILOXANE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

Riny Zoraya Rinaldy

NIM : 050600039

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

(2)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN ILMU MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI TAHUN 2009

RINY ZORAYA RINALDY

HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN STABILITAS DIMENSIONAL PADA BAHAN CETAK SILOXANE

IX+24 HALAMAN

Bahan cetak siloxane adalah salah satu bahan cetak rubber base impression material yang disebut juga silikon tipe adisi. Bahan cetak ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an dan sejak saat itu sering digunakan karena memiliki stabilitas dimensional yang baik. Stabilitas dimensional sering dihubungkan dengan temperature, penggunaan sarung tangan latex, proses cross linking, viskositas, tekanan, flow, dan juga sifat elastisitas bahan cetak tersebut.

Bahan cetak tersebut memiliki beberapa sifat yaitu sifat khemis, sifat fisis yang terdiri atas kekerasan, creep, viskositas dan resilience, sifat mekanis yang terdiri atas tear strength, elastisitas, flow, dan fleksibilitas, sifat biologis yang terdiri atas reaksi hipersensitivitas dan toksisitas.

Pada bahan cetak siloxane, stabilitas dimensional hasil cetakannya dapat berubah melalui sifat elastisitas yang dapat dipengaruhi oleh jumlah cross linking

(3)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

agent, jumlah filler, bahan sarung tangan latex, lamanya curing time, sifat viskositas

bahan cetak tersebut.

(4)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 19 Juni 2009

Pembimbing : Tanda Tangan

Sumadhi S, drg., Ph.D ………

(5)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 19 Juni 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Lasminda Syafiar, drg., M.Kes

ANGGOTA : 1. Sumadhi, drg., Ph.D 2. Rusfian, drg.

(6)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……….. HALAMAN PERSETUJUAN……… HALAMAN PENGUJI SKRIPSI………

KATA PENGANTAR………..iv

DAFTAR ISI………....vi

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR TABEL...ix

BAB 1 PENDAHULUAN………1

BAB 2 KOMPOSISI DAN SIFAT-SIFAT BAHAN CETAK SILOXANE………....3

2.1 Komposisi bahan cetak siloxane...3

2.2 Sifat-sifat bahan cetak siloxane...5

2.2.1 Sifat Khemis...5 2.2.2 Sifat Fisis...6 2.2.2.1 Creep...7 2.2.2.2 Viskositas...7 2.2.3 Sifat Mekanis...8 2.2.3.1 Flow...8 2.2.3.2 Elastisitas...8 2.2.3.3 Tear Strength...9 2.2.3.4. Fleksibilitas...10 2.2.4. Sifat Biologis...10

BAB 3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STABILITAS DIMENSIONAL...12

3.1 Pemanipulasian...12

3.1.1 Temperatur...12

3.1.2 Proses Crosslinking...13

3.1.3 Penggunaan sarung tangan Latex...13

(7)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010. 3.2.1 Viskositas...13 3.2.2 Flow...14 3.2.3 Elastisitas...14 3.2.4 Tekanan...14

BAB 4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS...16

4.1 Komposisi...16

4.1.1 Crosslinking Agent...16

4.1.2 Filler...16

4.2 Pemanipulasian...17

4.2.1 Penggunaan sarung tangan Latex...17

4.2.2 Curing Time...17

4.3 Sifat Fisis...18

4.3.1 Viskositas...18

BAB 5 ELASTISITAS DAN STABILITAS DIMENSIONAL BAHAN CETAK SILOXANE...19

5.1 Komposisi...19

5.1.1 Crosslinking Agent...20

5.1.2 Filler...20

5.2 Pemanipulasian...20

5.2.1 Penggunaan sarung tangan Latex...21

5.2.2 Curing Time...21 5.3 Sifat Fisis...21 5.3.1. viskositas...21 BAB 6 KESIMPULAN...22 DAFTAR PUSTAKA...23 KERANGKA KONSEP...25

(8)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(9)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai viskositas bahan cetak...8

2. Nilai Tear strength dengan range viskositas...10

3. Perbandingan sifat-sifat bahan cetak elastomer...11

(10)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Halaman

(11)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bahan cetak siloxane adalah bahan cetak yang berfungsi untuk mendapatkan suatu cetakan yang tepat dari gigi dan jaringan mulut.Bahan cetak digunakan dalam pembuatan tambalan inlay, prothesa seperti gigi tiruan lepasan, bridge, crown, dan pesawat ortodontik yang memerlukan model tiruan dari struktur gigi dan rongga mulut yang diperoleh melalui proses pencetakan.1

Bahan cetak terdiri atas beberapa jenis yaitu: non elastic impression material seperti: zink oxide eugenol impression pasta, impressions plaster, impressions compound, impressions wax, elastic impression material yang terbagi atas hydrocolloid impression material seperti reversible dan irreversible hydrocoloid impressions material, dan rubber base impression material seperti: polieter, polisulfida, dan silikon. Silikon terbagi atas silikon kondensasi, dan silikon adisi (siloxane). Bahan cetak ini terdiri atas dua pasta yaitu pasta basis yang mengandung Polymethil hydrogen siloxane dan filler, serta pasta accelarator yang mengandung Divinyl polydimetil siloxane, filler, platinum salt, palladium, dan coloring agent. 2,3

Bahan cetak siloxane memiliki beberapa sifat yaitu sifat khemis, fisis, mekanis dan biologis. Sifat fisis terdiri atas kekerasan, creep, viskositas, dan resilience. Sifat mekanis terdiri atas tear strength, elastisitas, flow, dan fleksibilitas. Sifat biologis terdiri atas reaksi hipersensitivitas dan toksisitivitas. Stabilitas dimensional bahan cetak siloxane adalah kemampuan bahan cetak tersebut untuk

(12)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

mempertahankan bentuk ketika diberikan berbagai tingkatan suhu, kelembaban, atau tekanan.4 Stabilitas dimensional pada hasil cetakan dapat dilihat pada perubahan dimensi hasil cetakan tersebut bila dibandingkan dengan objek cetakan gigi dan jaringan mulut. Perubahan dimensi pada hasil cetakan dapat disebabkan oleh teknik pengambilan cetakan, sifat-sifat bahan cetak yang digunakan termasuk elastisitas, dan perlakuan terhadap bahan cetak sebelum pembuatan model.5,6

Dalam skripsi ini penulis akan mengemukakan tentang elastisitas serta hubungannya dengan stabilitas dimensional pada bahan cetak siloxane.

(13)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

KOMPOSISI DAN SIFAT-SIFAT BAHAN CETAK SILOXANE

Bahan cetak siloxane adalah bahan cetak rubber base impression material tipe silikon adisi. Bahan cetak ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an dan sejak saat itu banyak digunakan.1,3

2.1 Komposisi bahan cetak siloxane

Bahan cetak siloxane adalah bahan cetak yang terdiri atas dua pasta yaitu pasta basis dan accelerator. Pasta basis dan pasta accelerator mengandung bentuk vinil silikon. Pasta basis mengandung polymethil hydrogen siloxane (Si-H) yang memiliki berat molekul rendah dengan silane terminal grup, seperti di bawah ini.3,7

CH3 – Si – CH3

O CH3 – Si – H

O CH3 – Si – CH3 Polymethil hydrogen siloxane

(14)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

Pasta accelerator mengandung vinyl-terminated polydimethyl siloxane, seperti dibawah ini:

CH3

CH2 = CH – Si – CH3

CH3

Vinyl-terminated polydimethyl siloxane

Pasta accelerator memiliki massa molekul rendah dengan silane terminal dan mengandung choroplastic acid sebagai homogenous metal complex catalis (H2PtCl6).7 Pasta basis dan pasta accelerator berisi filler. Filler ini mengandung armophous silica atau flourocarbons untuk meningkatkan dan memperbaiki sifat

pasta. Silane untuk meningkatkan ikatan bond antara filler dan polimer yang berfungsi sebagai cross-linker atau ikatan silang.3

Komposisi pasta basis terdiri dari:

1. Polymethyl hydrogen siloxane (CH3 SiH)

2. Filler yang mengandung armophous silica atau flourocarbons,8,9,10 dan komposisi pasta accelerator terdiri dari:

1. Divinyl polydimetil siloxane (CH2=CHSiCH3)

2. Filler yang mengandung armophous silica atau flourocarbons

3. Platinum salt seperti chloroplatinic acid sebagai katalis dan cross linking

agent

(15)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

5. Coloring agent, seperti iron oxide dan pigmen yang menghasilkan warna merah, kuning, dan biru.7,8,11,12

2.2 Sifat-sifat bahan cetak siloxane

Beberapa sifat bahan cetak adalah seperti dibawah ini yaitu: 2.2.1 Sifat kemis

Pada waktu mixing, terjadi reaksi adisi antara grup silane dan vinyl. Terjadinya reaksi sampingan dieliminasi dengan penambahan paladium ke pasta sebagai absorber hidrogen.13

Siloxane terbentuk dari reaksi organo-hidrogen siloxane dan campuran grup

vinyl silane dengan penambahan metal-catalist yang baik, dapat dilihat pada reaksi

dibawah . CH3 CH3 O – Si – H + CH2 = CH – Si - O CH3 CH3 CH3 CH3 O – Si – CH2 – CH2 - Si –O CH3 CH3

(16)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

Reaksi silikon adisi adalah sebagai berikut:1

CH3 O – Si – CH = CH2 + H – Si – CH3 CH3 O CH3 CH3 – Si – H + CH2 = CH – Si – O CH3 O CH3 O – Si – CH = CH2 + H – Si – CH3 CH3 Garam platinum CH3 O – Si – CH2 – CH2 – Si – CH3 O CH3 CH3 CH3 – Si – CH2 – CH2 – Si – O CH3 O CH3 O – Si –CH2 – CH2 – Si – CH3

(17)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

2.2.2. Sifat fisis Sifat fisis terdiri atas: 2.2.2.1 Creep

Creep adalah perubahan dimensi yang berangsur-angsur tetapi permanen yang terdapat pada bahan cetak dibawah muatan statis atau tekanan konstan. Bahan cetak dapat mengalami deformasi permanen jika load diberikan dalam waktu yang lama walaupun load yang diberikan dibawah elastic limit.7,9,10

2.2.2.2 Viskositas

Viskositas adalah ukuran konsistensi suatu bahan beserta ketidakmampuannya

untuk mengalir.1 Bahan dengan viskositas rendah memiliki kemampuan untuk

mengalir lebih baik dari pada bahan dengan viskositas yang tinggi. Bahan cetak siloxane terdiri atas beberapa tingkatan viskositas yaitu: very high viscosity ( putty),

high viscosity (heavy body), medium viscosity (medium body), low viscosity (light

body), hal ini dapat dilihat pada tabel 1. Viskositas bahan ini dapat meningkat dengan

adanya filler didalamnya. semakin banyak filler semakin tinggi viskositasnya. 1,3,13 Viskositas suatu bahan juga dipengaruhi oleh shear force yang diberikan kepada bahan ketika pengadukan. Viskositas bahan dapat berkurang dengan meningkatnya tekanan dari luar atau shear stress. Sehingga, bahan dengan viskositas rendah hanya membutuhkan sedikit stress untuk menghasilkan flow yang tinggi.12.14

(18)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

Tabel 1. Nilai viskositas bahan cetak 15

Viskositas Ukuran nilai viskositas (Nsm-2)

Putty 400-700 Heavy body 200-300 Regular 40-150 Light body 10-70 2.2.3 Sifat Mekanis 2.2.3.1 Flow

Flow adalah sifat bahan yang memungkinkan untuk berubah bentuknya bila diberikan suatu load walaupun load tersebut tidak diperbesar lagi (konstan).1Bahan cetak yang memiliki flow yang tinggi mengalir dengan baik dan dapat mencetak detail yang baik. Flow pada bahan cetak siloxane baik bila dibandingkan dengan bahan cetak elastomer lainnya sepeti terlihat pada tabel 2.1,9,13

2.2.3.2 Elastisitas

Elastisitas adalah sifat suatu benda yang dimungkinkan untuk diubah bentuknya dengan beban yang bila beban tersebut dihilangkan akan kembali kebentuk semula.1,12 Sifat elastisitas yang baik pada suatu bahan dapat ditunjukkan dengan melihat besarnya elastic recovery dan perubahan dimensi bahan tersebut. Elastic recovery dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Muench’s

elasticitimeter, dapat dilihat pada gambar 1. Siloxane adalah bahan cetak yang

(19)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

elastomer lainnya, hal ini dapat dilihat pada tabel 3. Bahan cetak siloxane memilki sifat elastis yang paling baik dibandingkan dengan bahan cetak elastomer lainnya karena siloxane memiliki sifat tahan terhadap sobekan seketika.9,14

Gambar 1. Muench’s elasticitimeter5

A.Brass plate, B.Silinder yang mengendalikan C, C.Clynder:Dua lengan yang mengendalikan kontainer, D.Kontainer. Kontainer memiliki beberapa bagian yang dapat menahan bahan cetak ketika berdeformasi karena rotasi oleh F, E.Horizontal bar, F.Mobile rod, G.Indikator pada protractor, H.Knob slindris, I.Handle.

2.2.3.3. Tear strength

Tear strength adalah ketahanan suatu bahan cetak terhadap sobekan.4,16 Nilai

tear strength dapat dilihat dengan adanya tear resistance. Tear resistance pada bahan

cetak merupakan pertimbangan yang penting selama bahan cetak dipindahkan dari mulut. Bahan cetak siloxane memiliki tear resistance yang baik seperti yang dapat

(20)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

dilihat pada tabel 2 dan 3.1,9,13 Semakin tinggi viskositas bahan cetak siloxane nilai

tear strength nya juga semakin tinggi, hal ini dapat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Nilai tear strength dengan range viskositas14

Viskositas Tear strength(kN/M)

Low (light body) 1.5-3.0

Medium (medium body) 2.2-3.5

High (heavy body) 2.5-4.3

Very high (putty) -

2.2.3.4 Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk setelah diberikan sedikit stress. Maksimum fleksibilitas pada bahan cetak elastis dibutuhkan untuk berdeformasi tanpa menyebabkan perubahan bentuk yang permanen. Makin rendah nilai fleksibilitas suatu bahan cetak makin sulit bahan cetak tersebut diangkat dari mulut. Bahan cetak siloxane adalah bahan cetak yang memiliki nilai fleksibilitas yang relatif rendah, dapat dilihat pada table 3, namun nilai fleksibilitas ini sudah cukup untuk mengangkat bahan cetak dari undercut tanpa adanya deformasi permanen atau distorsi.1,9

2.2.4 Sifat biologis

Bahan cetak siloxane tidak mengiritasi, tidak beracun, dan dapat ditolerir oleh jaringan mulut. Bau dan rasanya netral sehingga dapat diterima oleh pasien. Artinya bahan cetak ini dapat diterima oleh gigi dan jaringan mulut.1,3

(21)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

Tabel 3. Perbandingan sifat-sifat bahan cetak elastomer1,9

Sifat-sifat Polisulfida Silikon kondensasi Poliether Siloxane Fleksibilitas (%) 7 5 3 4 Flow 0.5-2.00 0.08-0.14 0.02-0.05 0.01-0.04 Elastic recovery (%) 97.9 99.5 98.5 99.8

Tear resistance Baik Baik Baik Baik

Koefisien thermal ekspansi (10-6 0c-1) 270 190 300 190 Konsentrasi volume polymerisasi (%) 0.3 1.0 0.4 0.4

Weight loss at 24 hour (%)

0.15 0.9 0.02 0.05

Stress relaksasi (%) dalam

2 menit setelah setting time

45 10 11 5

Tear strength (Mpa) 0.5 1.6 1.5 2.8

Elongation at break (%)

(22)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

BAB 3

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STABILITAS DIMENSIONAL

Stabilitas dimensional bahan dimensional adalah kemampuan bahan tersebut untuk tetap mempertahankan bentuk ketika diberikan berbagai tingkatan suhu, kelembaban atau tekanan. Stabilitas dimensional menunjukkan keakurasian bahan cetak tersebut. Bahan cetak siloxane memiliki stabilitas dimensional yang baik. Stabilitas dimensional dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diperoleh ketika pemanipulasian maupun dari sifat-sifat bahan cetak itu sendiri.1,6,7

3.1 Pemanipulasian 3.1.1 Temperature

Perubahan temperature pada bahan cetak siloxane dapat menyebabkan shrinkage yang juga dapat terjadi karena perbedaan temperature di dalam mulut dengan suhu ruangan. Temperature di dalam mulut lebih tinggi daripada temperature pada suhu ruangan, sehingga terjadi penurunan temperature pada saat bahan cetak dipindahkan dari mulut ke ruangan. Bahan cetak siloxane memiliki nilai koefisien thermal contraction sebesar 220 ppm/ 0c.1,11,15,16

(23)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

3.1.2 Proses Cross linking

Bahan cetak siloxane adalah bahan cetak yang berubah dari pasta menjadi solid melalui proses polimerisasi, ketika proses ini terjadi bahan cetak siloxane mengalami shrinkage. Shrinkage ini adalah hasil penyusunan kembali ikatan partikel yang terjadi ketika proses polimerisasi. Bahan cetak siloxane mengalami shrinkage yang paling sedikit dibandingkan dengan bahan cetak lainnya.14,15

3.1.3 Penggunaan sarung tangan Latex

Bahan cetak siloxane menunjukkan perbedaan stabilitas dimensional pada pengadukan yang menggunakan sarung tangan latex. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa sulfur yang terdapat di dalam sarung tangan latex dapat mempengaruhi platinum-katalis, sehingga berakibat penundaan pengerasan atau bahkan tidak terjadi polimerisasi pada area yang terkontaminasi sulfur tersebut.5,14

3.2 Sifat bahan cetak 3.2.1 Viskositas

Stabilitas dimensional bahan cetak siloxane juga dipengaruhi oleh viskositas bahan cetak tersebut. Bahan cetak dengan viskositas yang rendah memiliki shrinkage yang paling tinggi yaitu sekitar 0.02-0.005 persen shrinkage, hal ini disebabkan oleh sedikitnya filler yang terdapat di dalam bahan cetak tersebut. Oleh karena itu, pada bahan cetak dengan viskositas putty dapat mengurangi shrinkage.14,16

(24)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

3.2.2 Flow

Flow adalah sifat bahan yang memungkinkan untuk berubah bentuknya bila diberikan suatu load walaupun load tersebut tidak diperbesar lagi (konstan). Sifat flow suatu bahan cetak memungkinkan bahan cetak tersebut mengalir dan mencetak detail gigi dan jaringan mulut. Bahan cetak yang memiliki flow yang tinggi memiliki sifat viskositas yang rendah, dan bahan cetak yang memiliki sifat viskositas yang rendah mengalami shrinkage yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan cetak yang memiliki viskositas yang tinggi, sehingga bahan cetak yang memiliki flow yang rendah memiliki shrinkage yang rendah.1,13

3.2.3 Elastisitas

Stabilitas dimensional bahan cetak juga dipengaruhi oleh elastisitas. Suatu bahan cetak harus dapat kembali ke bentuk semula setelah diberikan tekanan. Bahan cetak yang memiliki stabilitas dimensional yang baik haruslah memiliki elastisitas yang tinggi, bahan cetak siloxane memiliki nilai elastic recovery sebesar 99.8%, yang artinya bahan cetak ini dapat kembali kebentuk semula sebesar 99.8%.1,14,10

3.2.4 Tekanan

Bahan cetak dengan viskositas yang tinggi memiliki nilai flow yang lebih rendah. Oleh karena itu maka dibutuhkan tekanan untuk membuat bahan cetak tersebut mengalir dan mencetak detail yang baik, namun pada bahan cetak siloxane cukup diberikan tekanan yang ringan untuk menghasilkan flow, karena dapat terjadi

(25)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

renggangan akibat tekanan yang kuat selama pencetakan. Renggangan ini dapat mengurangi stabilitas dimensional bahan cetak.1,14

(26)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

BAB 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS

Bahan cetak siloxane memiliki elastisitas yang baik dibandingkan dengan bahan cetak lainnya. Elastisitas pada bahan cetak siloxane dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi pada proses pemanipulasian maupun yang diperoleh dari sifat bahan cetak siloxane.2,6.13,16,

4.1 Komposisi

4.1.1 Cross Linking Agent

Cross linking agent berupa chloroplatinic acid, adalah salah satu komposisi

bahan cetak siloxane. Cross linking agent dapat menyebabkan terjadinya cross

linking atau ikatan silang pada reaksi polimerisasi bahan cetak siloxane. Pada bahan

cetak siloxane perbandingan antara pasta basis dengan cross linking agent dapat mempengaruhi nilai modulus elastisitas bahan cetak siloxane. Nilai modulus elastisitas bahan cetak ini menurun dengan meningkatnya rasio pasta basis terhadap

cross linking agent.6,17

4.1.2 Filler

Filler berupa Armophous silica atau flourocarbons, adalah salah satu komposisi bahan cetak yang terdapat pada pasta basis dan accelerator. Filler dapat mempengaruhi viskositas suatu bahan cetak, semakin banyak filler yang terdapat di dalam suatu bahan cetak maka viskositas bahan cetak tersebut semakin tinggi.

(27)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

Viskositas bahan cetak dapat mempengaruhi elastisitas bahan cetak tersebut. Sehingga filler juga memiliki pengaruh terhadap elastisitas bahan cetak tersebut.1,3,13

4.2 Pemanipulasian

4.2.1 Penggunaan sarung tangan Latex

Pada proses pemanipulsian maupun pencetakan bahan cetak digunakan sarung tangan untuk menghindari terjadinya kontaminasi bakteri dari operator kepada pasien maupun sebaliknya. Sarung tangan yang biasa digunakan adalah sarung tangan yang terbuat dari latex. Bahan cetak siloxane menunjukkan penurunan nilai elastic recovery pada pengadukan yang menggunakan sarung tangan latex. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa sulfur yang terdapat didalam sarung tangan latex dapat mempengaruhi platinum-katalis, sehingga berakibat penundaan pengerasan atau bahkan tidak terjadi polimerisasi pada area terkontaminasi sulfur tersebut. Untuk menghindari tersebut digunkan sarung tangan vinyl yang tidak mempengaruhi pengerasan bahan cetak.2,5,14

4.2.2 Curing Time

Curing time adalah waktu yang diperlukan bahan cetak untuk mengeras dan mencapai sifat elastistasnya. Sifat elastisitas pada bahan cetak dapat ditingkatkan dengan curing time, karena bahan cetak memerlukan cukup waktu untuk mencapai sifat elastisitas yang dapat mencegah terjadinya perubahan deformasi ketika bahan cetak tersebut dikeluarkan dari mulut. Pada bahan cetak siloxane sifat elastisitas dapat dicapai dalam waktu yang relatif singkat.1,14

(28)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

4.3 Sifat fisis

4.3.1 Viskositas

Viskositas adalah ukuran konsistensi suatu bahan beserta ketidakmampuannya untuk mengalir. Viskositas pada bahan cetak siloxane dapat mempengaruhi elastisitasnya, hal ini dapat dilihat dari nilai deformasi permanen yang diukur dari berbagai viskositas. Bahan dengan deformasi permanen 1% memiliki elastic recovery 99%. Semakin rendah viskositas suatu bahan cetak semakin rendah nilai deformasi permanen sehingga nilai elastisitas bahan tersebut menjadi semakin tinggi.14 (tabel 4) Tabel 4. Nilai deformasi permanen dibandingkan dengan viskositas 14

Viskositas Deformasi Permanen (%)

Low 0.05-0.04

Medium 0.05-0.03

High 0.1-0.3

(29)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

BAB 5

ELASTISITAS DAN STABILITAS DIMENSIONAL PADA BAHAN CETAK SILOXANE

Elastisitas adalah sifat suatu benda yang dimungkinkan untuk diubah bentuknya dangan beban yang bila tersebut dihilangkan akan kembali kebentuk semula. Elastisitas pada bahan cetak dapat mempengaruhi stabilitas dimensional, semakin tinggi elastisitas bahan tersebut, semakin tinggi kemampuan bahan cetak tersebut untuk kembali ke bentuk semula setelah diberikan load, sehingga semakin baik pula stabilitas dimensional bahan cetak tersebut. Bahan cetak siloxane memiliki nilai elastic recovery sebesar 99.8%, yang artinya bahan cetak ini dapat kembali ke bentuk semula sebesar 99.8%.1,9,13

Sifat elastisitas bahan cetak siloxane dapat mempengaruhi stabilitas dimensional bahan cetak tersebut melalui:

5.1 Komposisi

5.1.1 Cross linking agent

Cross linking agent adalah salah satu komposisi bahan cetak siloxane yang

dapat menyebabkan terjadinya cross linking atau ikatan silang pada reaksi polimerisasi bahan cetak siloxane. Nilai elastic modulus bahan cetak ini menurun dengan meningkatnya rasio pasta basis terhadap cross linking agent. Dengan menurunnya nilai modulus elastisitas maka elastisitas bahan cetak ini semakin rendah, sehingga bahan cetak ini tidak dapat kembali kebentuk semula setelah diberikan load, sehingga terjadi perubahan deformasi permanen.6,11

(30)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

5.1.2 Filler

Filler adalah salah satu komposisi bahan cetak yang terdapat pada pasta basis dan pasta katalis. Filler dapat mempengaruhi viskositas suatu bahan cetak, semakin banyak filler yang terdapat di dalam suatu bahan cetak maka viskositas bahan cetak tersebut semakin tinggi. Viskositas bahan cetak dapat mempengaruhi elastisitas bahan cetak, dengan elastisitas yang baik, bahan cetak dapat kembali ke bentuk semula maka stabilitas dimensional bahan cetak juga semakin baik. Sehingga filler melalui sifat viskositas bahan cetak ini mempengaruhi stabilitas dimensional bahan cetak tersebut.1,3,13

5.2 Pemanipulasian

5.2.1 Penggunaan sarung tangan latex

Senyawa sulfur yang terdapat di dalam sarung tangan latex dapat mempengaruhi platinum-katalis, sehingga berakibat penundaan pengerasan atau bahkan tidak terjadi polmerisasi pada area yang terkontaminasi sulfur tersebut. Bahan cetak siloxane menunjukkan penurunan nilai elastic recovery pada pengadukan yang menggunakan sarung tangan latex, dan menurunkan elastisitas bahan cetak sehingga bahan tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula pada bagian-bagian bahan cetak atau gigi yang terkontaminasi sarung tangan latex dan menurunkan stabilitas dimensional bahan cetak tersebut.2,5,14

(31)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

5.2.2 Curing time

Curing time adalah waktu yang diperlukan suatu bahan cetak untuk mengeras dan mencapai sifat elastisitasnya. Sifat elastisitas pada bahan cetak dapat ditingkatkan dengan curing time, karena bahan cetak memerlukan cukup waktu untuk mencapai sifat elastisitas yang dapat mencegah terjadinya perubahan deformasi ketika bahan cetak dan kembali ke bentuk semula sehingga stabilitas dimensional bahan cetak ini semakin baik.1,14

5.3 Sifat fisis

5.3.1 Viskositas

Viskositas bahan cetak siloxane dapat mempengaruhi elastisitas dan stabilitas dimensional suatu bahan cetak. Semakin rendah viskositas bahan cetak siloxane semakin tinggi elastisitasnya sehingga nilai deformasi permanen bahan cetak tersebut semakin rendah.14

(32)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

BAB 6 KESIMPULAN

1. Bahan cetak siloxane adalah bahan cetak rubber material yang terdiri atas pasta basis yang mengandung Polymethil hydrogen siloxane dan filler, serta pasta accelerator yang mengandung Divinyl polydimetil siloxane, filler, platinum salt, palladium, dan coloring agent.

2. Umumnya bahan cetak ini memiliki sifat elastisitas sebesar 99.8%.

3. Bahan cetak siloxane memiliki sifat elastisitas oleh karena adanya cross

linking agent dan filler.

4. Sifat elastisitas bahan cetak siloxane juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lain yaitu senyawa sulfur dalam sarung tangan latex, lamanya

curing time, dan viskositas bahan cetak itu sendiri.

5. Sifat elastisitas bahan cetak siloxane dapat mempengaruhi stabilitas dimensional bahan cetak karena kemampuan untuk kembali kebentuk semula melalui sifat elastisitas yang dapat dipengaruhi oleh jumlah cross linking

agent, jumlah filler, bahan sarung tangan latex, lamanya curing time, sifat

(33)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

1. Philips RW. Skinner’s science of dental materials. 8th ed. Philadelphia: Saunders Company, 1981. 137-76

2. Craig RG. O’Brien WJ, Powers JM. Dental materials properties and

manipulation. 5th ed. Missouri: Mosby year book, 1992. 151-93

3. Mandikos MN. Polyvinyl siloxane impression materials: an update on clinical

use. Aus Dent J. 1998: 43(6). 428-34

4. Franco EB, Da Cunha LF, Banneth AR. Effect of storage period on the

accuracy of elastomeric impressions. J Appl Oral Sci. 2007:15(3). 195-8

5. Filho LE, Muench A, Francci C, Luebke AK, Traina AA. The influence of

handling of the elasticity of addition silicone putties. Pesqui Odontol Bras.

2003: 17(3). 254-60

6. Carillo F, et al. Nanoidentation of polydimethylsiloxane elastomer: effect of

crosslinking, work of adhesion, and fluid environment on elastic modulus. J

Matter Res. 2005: 20(10). 2820-30

7. Mc Cabe JF. Anderson’s applied dental materials. 6th ed. Oxford: Blacwell Scientific Publication: 1984: 300-4

8. Manapallil JJ. Basic dental materials. New Delhi: Jaypee Brothers. 1998: 84-91

9. Ferracane JL. Materials in dentistry principle and application. 2nd ed. Pennsylvania: Lippincot William and Wilkins. 2001: 173-201

(34)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

10. Craig RG. Review of dental impresson material. Adv Dent Res. 1988: 2(1).51-64

11. Van Noort R. Introduction to dental material. 3rd ed. Edinburgh: Elsevier. 2007:186-207

12. Robert V. Very high viscosity polyvinylsiloxane impression material. Dentsply Reseach & Development Corp. 1999: 1-14

13. Terry DA, Leinfelder KF, Lee EA, James A. The impressions: a blueprint to

restorative success. Int Dent SA. 2006: 8(5).12-21

14. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s restorative dental material. 12th ed. Missouri: Elsevier. 2006: 270-311

15. Combe EC. Notes on dental materials. 5th ed. Edinburg: Churchill

Livingstone. 1986: 218-23

16. Wassell RW, Barker D, Walls AWG. Crowns and other extra-coronal

restoration: impression materials and technique. British Dent J. 2002: 192.

679-90

17. Pae A, Lee H, Heong-Seob K. Effect of temperature on the rheological

properties of dental interocclusal recording material. Korea-Aust Rheology J.

(35)

Riny Zoraya Rinaldy : Hubungan Elastisitas Dengan Stabilitas Dimensional Pada Bahan Cetak Siloxane, 2010.

Gambar

Gambar     Halaman
Gambar     Halaman
Tabel 1. Nilai viskositas bahan cetak  15
Gambar 1. Muench’s elasticitimeter 5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Akar rambut dalam fase pertumbuhan anagen dan katagen hanya didapatkan dengan mencabut rambut hingga akar, sedangkan akar rambut dalam fase telogen dapat ditemukan

Disamping itu, manfaat atau pentingnya pembuatan neraca awal yaitu dapat memberikan informasi yang jelas kepada Pemerintah Kabupaten Belu (Manajemen Pemerinatah

Setelah itu peneliti melakukan penafsiran dan pemahaman dari sumber tertulis dan sumber lisan dengan berdasarkan pada aspek pembahasan tentang akulturasi Islam dan

Cara pemberian ASI perahan kepada bayi adalah dengan mencairkan air susu ibu yang telah beku di bagian bawah lemari es, kemudian jika kan diberikan pada bayi

Sistem terdistribusi terjadi pada HoBSy dimana dua prosesor, Total Hari dan Total Harga Tempat Tidur, berjalan dan menempati satu memori yang terletak didalam Total

Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dasar dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan organisasi nirlaba, (2) mitra memiliki kemampuan

Kesungguhan dan kemauan yang kuat untuk menjadikan pengembangan dan penguatan literasi sebagai “ikhtiar bersama” dengan membangun budaya literasi untuk menyiapkan generasi