PERBEDAAN PERUBAHAN DIMENSI HASILCETAKAN
PADA BAHAN CETAKELASTOMER
POLYVINYLSILOXANETIPE LIGHTBODY DAN
MEDIUM BODY
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh :
DAHLIANA PURBA
NIM : 080600082
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Material dan Teknologi
Kedokteran Gigi
Tahun 2012
Dahliana Purba
PERBEDAAN PERUBAHAN DIMENSI HASIL CETAKAN PADA BAHAN
CETAK ELASTOMER POLYVINYL SILOXANE TIPE LIGHT BODY DAN
MEDIUM BODY
xi + 41 halaman
Bahan cetak polyvinyl siloxane adalah elastomer reaksi adisi silikon yang
tersedia dalam berbagai bentuk viskositas yaitu low (light body), reguler (medium body), high (heavy body) dan verry high (medium body). Light body dapat merekam
secara akurat detail permukaan preparasi gigi dan medium body dapat memiliki viskositas yang cukup untuk mencegah kelebihan aliran jika dimasukkan kedalam
sendok cetak. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan
perubahan dimensi hasil cetakan pada bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe
light body dan medium body. Sampel yang digunakan adalah die stone hasil cetakan
dari bahan cetak elastomer EXAFLEX polyvinyl siloxane tipe light body dan medium body dengan menggunakan ring cetakan berlubang yang segera diisi bahan dental stone sebanyak 10 buah untuk setiap tipe bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane .
Penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan uji Mann–Whitney Test. Dari
hasil uji data penelitian yang dilihat dari 3 daerah pengukuran yaitu daerah basis,
sebesar 0,018 (p<0,05), pada daerah puncak adanya perbedaan perubahan dimensi
yang bermakna sebesar 0,016 (p<0,05) dan pada tinggi adanya perbedaan perubahan
dimensi yang bermakna sebesar 0,010 (p<0,05). Dari pengamatan tersebut diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa HO ditolak (p<0,05) yang artinya ada perbedaan
yang bermakna antara bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light body dan
medium bodypada daerah basis, puncak dan tinggi dari die stone hasil cetakan terhadap terjadinya perubahan dimensi hasil cetakan.
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan tim penguji skripsi
Medan, 27 Juni 2012
Pembimbing : Tanda tangan
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji
Pada tanggal Mei 2012
TIM PENGUJI
KETUA :Lasminda Syafiar, drg., M.Kes
ANGGOTA : 1.Sumadhi S, drg., Ph.D
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini telah
selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Kedokteran Gigi.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan
pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Nazruddin, drg.,Sp.Ort.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Sumatera Utara Medan.
2. Sumadhi S, drg., Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengarahan serta saran
dalam penulisan skripsi ini.
3. Indra Basar, drg., M.Kes selaku dosen pembimbing akademik penulis yang
telah begitu banyak membantu, membimbing, dan memberi nasihat yang berharga
selama penulis menjalani masa studi di perkuliahan.
4. Ketua departemen IMT beserta seluruh staf yang sudah memberikan
bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi.
4. Ayahanda B.Purba dan Ibunda L. Saragih serta KakakEvi, Kakak Anita
Adik Putri, dan Adik Mei atas kasih sayang, doa restu serta dukungan moral maupun
5. Sahabat-sahabat penulis Gideon, Amma, Tio, Angel, Okta, Riyanti, Dian,
Ima, Nora, Evi, dan Eva serta seluruh teman-teman angkatan 2008 yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan skripsi Nia dan Elan yang telah berbagi dalam
suka dan duka serta membantu penulis, kepada teman-teman skripsi di IMTKG Ilice,
Jahe, Putripa, dan Aprilia. Kepada bang Mulyadi yang selalu membantu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan
skripsi ini dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menghasilkan karya yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan
masyarakat.
Medan, Juni 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN ...
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...
KATA PENGANTAR ... iv
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 10
3.2 Desain Penelitian ... 10
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 10
3.5 Variabel Penelitian ... 12
3.6 Definisi Operasional ... 14
3.7 Alat dan Bahan Penelitian ... 14
3.8 Prosedur Penelitian ... 20
3.9 Analisis Data ... 22
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 23
4.2 Analisis Penelitian ... 27
BAB 5 PEMBAHASAN ... 28
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 30
6.2 Saran ... 30
DAFTAR PUSTAKA ... ... 31
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 By product yang dihasilkan bahan cetak elastomer selama reaksi
polimerisasi ... 4
2. Nilai konsistensi bahan cetak polyvinyl siloxane ... 8
3 Nilai deformasi permanen pada bahan cetak polyvinyl siloxane ... 9 4. Hasil Pengukuran pada daerah basis bahan cetak elastomer polyvinyl
siloxane tipe light body dan medium body ... 24 5. Hasil Pengukuran pada daerah puncak bahan cetak elastomer polyvinyl
siloxane tipe light bodydan medium body ... 25 6. Hasil Pengukuran pada daerah tinggi bahan cetak elastomer polyvinyl
siloxane tipe light bodydan medium body ... 26
7. Hasil uji statistik perubahan dimensi pada bahan cetak cetak elastomer
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Reaksi kimia polyvinyl siloxane... 6
2. Ring cetakan berlubang... 15
3. Master die ... 15
4. Alat bantu dalam pengambilan cetakan... 16
5. Kaliper digimatic (Krisbow) ... 16
6. Glass plate ... 16
7. Cement spatel (Smic) ... 17
8. Rubber bowl dan gips spatula (Prodental) ... 17
9. Spuit 3 ml (Terumo®) ... 17
10. Lekron (Smic) ... 18
11. Stop watch (Alba) ... 18
12. Vibrator (HI-Supara) ... 19
13. Timbangan digital (Pocket scale) ... 19
14. Bahan cetak elastomer exaflex polyvinyl siloxanelight body dan medium body ... 19
15. Dental stone Moldadur® type 3 ... 20
16. Pengambilan cetakan dengan menggunakan alat bantu pengambilan cetakan ... 21
18. Pengambilan cetakan dengan bahan cetak light body dan
medium body ... 23
19. Die stone hasil cetakan dengan menggunakan bahan cetak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kerangka konsep ... 33
2. Skema alur penelitian ... 34
3. Hasil pengukuran konsistensi dan perubahan dimensi bahan
cetak elastomer polyvinyl siloxane ... 35
4. Tes normalitas ... 36
5. Hasil analisis deskriptif perubahan dimensi pada bahan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perubahan dimensi biasanya terjadi pada cetakan gigi dan mulut selama
pengambilan atau setelah melakukan pencetakan. Perbedaan dimensi yang terdapat
diantara model dan objek, menghasilkanrestorasi yang tidak pas sewaktu dipasangkan
didalam mulut.1
Perubahan dimensi dapat terjadi akibat beberapa faktor yaitu tipe bahan cetak
yang digunakan, ketebalan bahan cetak, waktu pengisian bahan cetak, cara
mengeluarkan cetakan, pengisian hasil cetakan, cara penyimpanan, dan efek
perendaman dalam bahan antiseptik.1,2
Ada beberapa jenis bahan cetak yang digunakan di kedokteran gigi, yaitu
impression compound, zinc oxyde eugenol paste, agar reversible hydrocolloids, alginate irreversible hydrocolloids, dan elastomer.Bahan cetak ini secara signifikan memiliki perbedaan sifat dari satu produk dengan produk lainnya. 2,3
Bahancetak yang idealharus dapat mencatatsecara akuratstrukturmulut,
dapatdengan mudahdilepasdari mulut tanpa distorsi, dan tetap memiliki dimensi yang
stabil setelah diisi bahan gypsum. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang
kedokteran gigi, timbul kebutuhan untuk mendapatkan hasil cetakan yang akurat
tanpa disertai adanya perubahan dimensi sehingga mendukung elastomer untuk
masuk kedalam dunia kedokteran gigi.4
Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak yang menyerupai karet dan
termasuk dalam bahan cetak elastik.5,6,7Pada bahan cetak ini, perubahan dimensi dapat disebabkan oleh karena sifat bahan cetak, waktu pengisian cetakan, kehilangan
produk samping (air atau alkohol), pengerutan waktu polimerisasi, thermal shrinkage
akibat perubahan temperatur (dari temperatur mulut ke temperatur ruangan).1,8,9Bahan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu polieter, polisulfid, silikon kondensasi, dan silikon
Bahan cetak polyvinyl siloxane adalah elastomer reaksi adisi silikon yang diperkenalkan pada tahun 1970.Bahan ini tersedia dalam beberapa viskositasyaitu low viscosity (light body), medium viscosity (reguler body), high viscosity (heavy body), and very highviscosity (putty).1,7,8,11-14 Viskositas adalah suatu ukuran kekentalan cairan dan ketidakmampuannya untuk mengalir.2Ceyhan, dkk (2003) menunjukkan bahwa viskositas bahan cetak merupakan faktor penting dalam menghasilkan cetakan
die dengan porosity yang minimal dan detail yang maksimal.15
Dengan tersedianya berbagai viskositas bahan cetak elastomer ini, apakah
viskositas bahan tersebut dapat menyebabkan perubahan dimensi pada hasil cetakan
yang berbeda.
1.2Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul permasalahan apakah viskositas yang berbeda pada
bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane mempunyai perubahan dimensi yang berbeda pula pada hasil cetakan.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya
perbedaan perubahan dimensi hasil cetakan pada bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light body dan medium body.
1.4Hipotesis Penelitian
Tidak ada perbedaan dimensi hasil cetakan elastomer poyvinyl soloxane tipe
light body dan medium body.
1.5 Manfaat Penelitian
Dapat diketahui apakah viskositas yang berbeda akan mengakibatkan
mendapatkan hasil cetakan yang akurat, tanpa terjadi perubahan dimensi yang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Bahan Cetak Elastomer
Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak dengan komposisi
pasta dasar yang berwarna putih, dan dalam pengerasannya diperlukan pasta katalis
yang berwarna coklat atau abu-abu tua.1,3,5-7 Bahan cetak ini dikelompokkan sebagai karet sintetik.Spesifikasi American Dental Association (ADA) menyebutkan
beberapa jenis bahan cetak elastomer berdasarkan bahan dasarnya yaitu polieter,
polisulfid, dan silikon.Berdasarkan reaksi polimerisasinya bahan cetak silikon terbagi
atas silikon kondensasi dan silikon adisi yang dikenal dengan nama polyvinyl siloxane. Masing-masing bahan tersebut dapat mencetak struktur rongga mulut dengan cukup akurat untuk digunakan dalam pembuatan restorasi protesa cekat atau
lepasan. Bahan cetak ini dikemas dalam bentuk dua pasta yaitu pasta basis dan pasta
katalis.1,3,5-7,10,11,14Masing – masing bahan cetak elastomer tersebut memiliki perbedaan sifat dari ada tidaknya by product yang dihasilkan selama reaksi polimerisasi. Perbedaan sifat ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel1.By product yang dihasilkan bahan cetak elastomer selama reaksi polimerisasi.1,2,7,16
No Generik By product yang dihasilkan selama
polimerisasi
1. Polisulfid Air
2. Silikon kondensasi Ethyl alkohol pada reaksi kondensasi
3. Polieter Tidak menghasilkan by product
seperti adisi silikon
4. Adisi silikon (Polyvinyl siloxane ) Tidak menghasilkan by product
2.2 Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Bahan cetak Polyvinyl siloxane adalah elastomer polimerisasi adisi silikon yang diperkenalkan secara luas di pasaran pada tahun 1970 dan sejak saat itu banyak
digunakan.Bahan ini mempunyai sifat- sifat fisik dan mekanis yang sangat baik,
seperti perubahan dimensi yang rendah, elastic recoveryyang baik, tidak membentuk produk sampingan pada reaksi polimerisasi, tidak terjadi shringkage pada bahan
cetak, dan mempunyai stabilitas dimensi yang baik. Polyvinyl siloxane digunakan pada pembuatan gigi tiruan cekat, tambalan, gigi tiruan lepasan dan implan.12,13,16
2.2.1 Komposisi Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Bahan cetak ini terdiri atas pasta basis dan pasta katalis yang mengandung
bentuk vinil silikon. Pasta basis mengandung polymethyl hydrogen siloxane, pasta katalis mengandung divinyl polydimethyl siloxane. Pasta katalis mengandung aktivator garam platinum, dan pasta yang basis mengandung hidrid silikon.7Pasta basis dan pasta katalis berisi bahan pengisi (filler).Bahan pengisi secara normal berguna untuk meningkatkan bond strength antara bahan pengisi dan polimer, yang mana berfungsi sebagai cross-linkeratau ikatan silang, serta untuk mendapatkan viskositas yang diinginkan. Semakin banyak filler semakin tinggi viskositasnya.1,12 Warna agen juga ditambahkan untuk membedakan pasta basis dan katalis dan untuk
membantu evaluasi mixing.12
Komposisi pasta basis terdiri dari:
1. Polymethyl hydrogen siloxane (CH3SiH)
2. Filler yang mengandung amorphous silica atau flourcarbons1,7,12
Komposisi pasta katalis terdiri dari:
1. Divinyl polydimethyl siloxane(CH2CHSiCH3)
2. Filler yang mengandung amorphous silica atau flourcarbons
4. Coloring agent, seperti iron oxide dan pigmen yang menghasilkan warna merah, kuning, dan biru.1,7,12
2.2.2 Sifat kimia Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Bahan cetak polyvinyl siloxane disebut juga adisi silikon yang memiliki polimer reaksi tambahan berujung kelompok vinil dan berikatan dengan kelompok
hidrid (silane), serta diaktifkan oleh katalis garam platinum (asam chloroplatinic).1,3,7,16
Reaksi adisi silikon adalah sebagai berikut:6
Silane siloxane +vinyl siloxane Pt silikon rubber.
CH3 CH3 CH3 CH3
Si H + CH2 CH SI + H2PtCl6 Si CH2 CH2 Si
CH3 CH3 CH3 CH3
Gambar 1. Reaksi kimia polyinyl siloxane
Pada bahan cetak ini tidak terdapat produk sampingan (by product) seperti alkohol maupun gas hidrogen karena ada penambahan garam platinum untuk
menyerap hidrogen, sehingga tidak terjadi kontraksi silikon dan poreus permukaan cetakan serta meminimalisasi perubahan dimensi yang terjadi selama
2.2.3 Perubahan Dimensi Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Perubahan dimensi pada bahan cetak polyvinyl siloxanemenunjukkan perubahan dimensi yang paling kecil pada waktu setting (pengerasan) dari semua bahan cetak elastomer. Kebanyakan shrinkage terjadi akibat polimerisasi pada tiga menit pertama sewaktu cetakan dikeluarkan dari mulut.Ketika bahan cetak
dikeluarkan dari mulut, akan terjadi shrinkage akibat penurunan temperatur yang terjadi dari temperatur mulut ke temperatur kamar.8 Viskositas bahan yang rendah menunjukkan perubahan dimensi yang paling besar (0,02-0,05 persen shrinkage)
akibat bahan pengisi yang rendah.10,12
Bahan cetak polyvinyl siloxane adalah bahan cetak yang paling stabil dimensinya dibandingkan semua bahan yang ada. Hal ini disebabkan karenatidak ada
penguapan by product yang menyebabkan pengerutan bahan. Bahan yang mengeras secara klinis hampir mengalami proses reaksi sempurna, sehingga sedikit sekali
residu polimerisasi yang menghasilkan perubahan dimensi.7
Perubahan dimensi umumnya berasal dari pengerutan termal, begitu bahan
mendingin dari temperatur mulut ke temperatur ruangan.Pada tipe adisi ini,
pengerutan yang terjadi segera setelah bahan cetak dikeluarkan dari mulut juga
menunjukkan angka yang cukup kecil jika dibandingkan dengan bahan elastomer
lain.7
2.2.4 Sifat Fisis Bahan Cetak Polyvinyl siloxane (Adisi Silikon)
2.2.4.1 Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu bahan beserta ketidakmampuannya
untuk mengalir.2 Bahan dengan viskositas rendah memiliki kemampuan untuk mengalir lebih baik daripada bahan dengan viskositas yang tinggi.17 Bahan cetak
ditambahkan untuk meningkatkan viskositas bahan cetak tersebut. Viskositas bahan
ini dapat meningkat sesuai dengan kandunganfiller didalamnya. Semakin banyak
filler yang ditambahkan semakin tinggi viskositasnyayang diikuti dengan menurunnya tingkat kecairan bahan cetak.10,12,17
Bahan cetak adisi silikon tipemedium body memiliki viskositas yang cukup untuk mencegah kelebihan aliran jika dimasukkan kedalam sendok cetak.12 Bahan cetak tipe light body dapat merekam secara akurat detail permukaan preparasi gigi.3 Detail permukaan adalah kemampuan bahan cetak untuk menghasilkan keakuratan
permukaan objek dan berhubungan dengan viskositas bahan cetak. Viskositas yang
rendah menghasilkan detail yang lebih baik.18
Nilai viskositas bahan cetak polyvinyl silikon berdasarkan ADA speifikasi no. 19
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Nilai viskositas bahan cetak adisi polyvinyl siloxane.19
Bahan cetak PVS berdasarkan viskositas
Ukuran nilai viskositas (Nsm-2)
Putty 400-700
Heavy body 200-300
Reguler 40-150
Light body 10-70
Keterangan: Nsm-2 = poise, 1 poise = 0,1 N s/m2, 1 Ns/m2= 0,102 kg s/m2.
2.2.5 Sifat Mekanis Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
2.2.5.1 Daya alir (Flow)
Daya alir adalah sifat bahan yang memungkinkan untuk berubah bentuknya
mencetak detail yang baik. Daya alir pada bahan cetak polyvinyl siloxane baik bila dibandingkan dengan bahan cetak elastomer lainnya. 11,17
2.2.5.2 Elastisitas ( Elasticity )
Elastisitas adalah sifat suatu benda yang dimungkinkan untuk diubah
bentuknya dengan beban yang bila beban tersebut dihilangkan akan kembali kebentuk
semula.2 Sifat elastik yang baik pada suatu bahan dapat ditunjukkan dengan melihat besarnya elastic recovery dan perubahan dimensi bahan tersebut.5
Polyvinyl siloxane dilaporkan sebagai bahan cetak paling elastik karena dapat memperlihatkan elastic recovery yang lebih baik dan deformasi permanen yang kecil dibandingkan bahan elastomer yang lain.12 Besar deformasi permanen pada bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Nilai deformasi permanen pada bahan cetak polyvinyl siloxane 14
Adisi Silikon
Viskositas Deformasi Permanen (%)
Low 0,05-0,4
Medium 0,05-0,3
High 0,1-0,3
Very High 0,2-0,5
Polyvinyl siloxane adalah bahan cetak yang memiliki elasticrecovery yang paling tinggi bila dibandingkan dengan bahan cetak elastomer lainnya. Bahan cetak
siloksan memiliki sifat elastis yang paling baik dibandingkan dengan bahan cetak
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian : Eksperimental laboratorium
3.2. Desain Penelitian :Posttestonly control group desain
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat :Penelitian dilakukan di Departemen IlmuMaterial
dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Gigi USU Medan
3.3.2 Waktu : Maret - April 2012
3.4. Sampel dan Besar Sampel
3.4.1 Sampel : Die stonehasil cetakan dari bahan cetak
elastomer EXAFLEX polyvinyl siloxane tipe viskositas light bodydanmedium body dengan ring cetakan berlubang, yang segera diisi bahandental
stone.
3.4.2 Besar Sampel :Besar sampel diestimasi berdasarkan rumus Steel
dan Torrie sebagai berikut :
N1N2: 2 δ2 [ Z1-α/2 + Z1-β ] 2
Dengan ketentuan: α : 5% = 1,96
Jadi, besar sampel yang diperoleh ± 10
Dalam penelitian ini sampel yang dibuat sebesar 10 buah untuk setiap perlakuandari
bahan cetak elastomer EXAFLEX polyvinyl siloxane tipe viskositas light bodydan
3.5. Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Tipe bahan cetak elastomer EXAFLEX polyvinyl siloxane light body dan
medium body.
3.5.2 Variabel Tergantung
Dimensi die dental stone dari hasil pengisian cetakan
3.5.3 Variabel Terkendali
1. Ring cetakan berlubang
2. Ratio basis pasta dan accelerator (katalis) 3. Cara pengambilan cetakan
4. Cara pelepasan cetakan dari die
5. Durasi working time dan setting time
3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
Variabel Tergantung
• Dimensi die dental stone dari hasil pengisian
cetakan
Variabel Bebas
• Tipe bahan cetak elastomer EXAFLEX polyvinyl siloxane light body dan medium body.
Variabel Terkendali
• Ring cetakan berlubang
• Ratio basis pasta dan accelerator
• Cara pengambilan cetakan
• Cara pelepasan cetakan dari die
• Durasi working time dan setting time
Variabel Tidak Terkendali
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
diidentifikasikan yang dapat diamati (diobservasi).
1. Bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane adalah bahan cetak reaksi adisi silikon yang terdiri atas pasta basis dan katalis
2.Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu bahan beserta
ketidakmampuannya untuk mengalir atau perlawanan cairan untuk mengalir. Tingkat
viskositas yang rendah (low viscosity) disebut light body, viskositas reguler (medium viscosity) disebut medium body.
3 Perubahan dimensi adalah perubahan yang terjadi padadie stone hasil cetakansetelah pencetakan dan dibandingkan dengan master die.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian
3.7.1 Alat penelitian
Alat yang digunakan adalah :
a. Ring cetakan berlubang yang terbuat dari kuningan dengan diameter: 1 cm,
dan tinggi: 1,5 cm. Lubang pada ring yaitu 1 mm dari basis dan 6 mm dari puncak
(ukuran berdasarkan penelitian terdahulu).20
b. Master die yang terbuat dari kuningan dengan ukuran diameter basis 8,16
mm, diameter puncak 6,63 mm dan tinggi 10 mm (ukuran berdasarkan penelitian
terdahulu).20Titik pengukuran dilakukan 1 mm diatas basis yaitu 8,02 mm, 1 mm
dibawah puncak yaitu 7,03 mm dan tinggi 10 mm.
c. Alat bantu dalam pengambilan cetakan
d. Kaliper digimatic (Krisbow®) e. Glass plate
f. Cement spatel (Smic)
g. Rubber bowl dan gips spatula (Prodental)
i. Lekron (Smic)
j. Stop watch (Alba)
k. Vibrator (HI-Supara)
3.7.2Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan adalah:
a.Bahan cetak elastomer EXAFLEX Polyvinyl siloxane dengan tipe viskositaslight body dan medium body.
b. Dental stone type 3 (Moldadur™ Heraeus Kulzer GmbH, Jerman) c. Aquades
Gambar 2. Ring cetakan berlubang
Gambar 4. Alat bantu dalam pengambilan cetakan
Gambar 5. Kaliper digimatik (Krisbow®)
Gambar 7. Cement spatel (Smic)
Gambar 8. Rubber bowl dan Spatula
Gambar 10. Lekron (Smic®)
Gambar 11. Stopwatch (alba)
Gambar 13. Timbangan digital (pocket scale)
Gambar 14. Bahan cetak elastomer
polyvinyl siloxanetipe
light body
Gambar 15. Bahan cetak elastomer
polyvinyl siloxanetipe
Gambar 16. Dental stone
(Moldadur™)
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut:
3.8.1 Pengamatan perubahan dimensi hasil cetakan
- Bahan cetak basis dan katalis diaduk seperti membolak balik lipatan (untuk
lightworking time minimal 2 menit 15 detik, dan mediumworking time minimal 1 menit 45 detik) sampai kedua bahan homogen diatas glass plate
- Mengambil bahan cetak dengan cement spatel dan kemudian dimasukkan kedalam ring cetakan yang sudah ditandai bagian depan dan belakangnya, kemudian
Gambar 17. Pengambilan cetakan dengan menggunakan alat bantu pengambilan cetakan
- Melepaskan ring cetakan setelah bahan cetak mengeras, cetakan dilepas dari
model dan segera diisi dengan bahan pengisi yaitu dental stone dengan P/W ratio 3:1
(dental stone 5 gr : air 1,5 ml), sambil digetar-getarkan dengan menggunakan
(a) (b)
Gambar 18. a. Die hasil cetakan dari viskositas light body b. Die hasil cetakan dari viskositas medium body
- Melakukan pengukuran pada diameter basis, puncak (dimana pengukuran
dilakukan 1 mm diatas basis dan 1 mm dibawah puncak) dan tinggi dari die dental
stone dengan menggunakan kaliper digimatik (Krisbow®). Selanjutnya dibandingkan dengan ukuran master die sebagai kontrolnya, sehingga diperoleh data perubahan
dimensi.
3.9 Analisis Data
Untuk membedakan pengukuran model die hasil cetakan dari bahan cetak
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil PenelitianPengamatan Perubahan Dimensi Hasil Cetakan
4.1.1 Pengamatan Pengambilan Cetakan
Selama prosedur pengambilan cetakan dengan menggunakan ring cetakan
berlubang, terlihat bahwa bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light bodydanmedium body terdorong keluar melalui lubang– lubang yang ada pada ring.Hal ini dapat terlihat pada gambar 19.
Gambar 19. Pengambilan cetakan dengan bahan cetak a.light body dan b.medium body
4.1.2 Perubahan Dimensi Pada Daerah Basis Bahan Cetak Elastomer
Polyvinyl siloxane Tipe Light body dan Medium body
Hasil pengukuran seluruh die hasil cetakan pada daerah basis dari kedua
Tabel 4. Hasil Pengukuran pada daerah basis bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light body dan medium body.
Perubahan dimensi ∆X(mm)
No. Kontrol Light body Medium body
Master Die Die stone ∆X
(+) Ukuran die stone hasil cetakan lebih besar daripada master die (-) Ukuran die stone hasil cetakan lebih kecil daripada master die
4.1.3 Perubahan Dimensi Pada Daerah Puncak Bahan Cetak Elastomer
Polyvinyl siloxane Tipe Light body dan Medium body
Hasil pengukuran seluruh die hasil cetakan pada daerah puncak dari kedua
Tabel 5. Hasil Pengukuran pada daerah puncak bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light bodydan medium body.
Perubahan dimensi ∆X(mm)
No. Kontrol Light body Medium body
Master Die Die stone ∆X
4.1.4 Perubahan Dimensi PadaTinggi Bahan Cetak Elastomer Polyvinyl
siloxane Tipe Light body dan Medium body
Hasil pengukuran seluruh die hasil cetakan pada tinggi dari kedua bahan cetak ini
Tabel 6. Hasil Pengukuran pada tinggi bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe
light bodydan medium body.
Perubahan dimensi ∆X(mm)
Kontrol Light body Medium body
No. Master Die Die stone ∆X
(+) Ukuran die stone hasil cetakan lebih besar daripada master die
(a) (b)
4.2 Analisis Hasil Pengamatan Perubahan Dimensi
Data hasil pengukuran perubahan dimensi pada daerah basis, puncak dan
tinggi daridie hasil cetakan dengan menggunakan bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light body dan medium body dilakukan uji normalitas, didapat bahwa bahwa data tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu data diuji dengan
menggunakan uji Mann – Whitney Test seperti yang terlihat pada lampiran 3, dengan
derajat kemaknaan (α = 0,05). Uji ini merupakan alternatif untuk Uji t independent.
Hasil uji statistik ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7.Hasil uji statistik perubahan dimensi pada bahan cetak cetak elastomer
polyvinyl siloxane tipe light body dan medium body.
Daerah Ukur Rerata perubahan Dimensi ± SD (mm)
p
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 Percobaan Perubahan Dimensi
Dari data hasil pengukuran, diperoleh nilai rerata perubahan dimensi pada
daerah basis, puncak dan tinggi dari die stone hasil cetakan bahan cetak elastomer
polyvinyl siloxane tipe light body. Pada daerah basis didapat die stone hasil cetakan lebih besar yaitu sebesar (+) 0,0320 mm. Pada daerah puncak didapat die stone hasil cetakan lebih kecil yaitu sebesar (-) 0,1360 mm. Sedangkan pada tinggi didapat die stone hasil cetakan yang lebih tinggi yakni sebesar (+)0,1120 mm.
Die stone hasil cetakan dengan menggunakan polyvinyl siloxane tipe medium body pada daerah basis, puncak, dan tinggi didapat hasil pengukuran sebagai berikut: hasil pengukuran pada diameter basis menunjukkan didapatnya die stone hasil cetakan yang lebih besar yakni sebesar (+)0,0090 mm. Pengukuran diameter pada
daerah puncak didapat die stone hasil cetakan yang lebih kecil yakni sebesar(-)0,090 mm. Dan pengukuran pada tinggi die hasil cetakan didapat die stone hasil cetakan yang lebih besar yakni sebesar (+)0,0850 mm.
Dari hasil uji analisis statistik pada daerah basis dari die stone hasil cetakan tipe light body dan medium body terlihat perbedaan perubahan dimensi dengan signifikansi 0,018(p<0,05) dengan kesimpulan bahwa HO ditolak. Berarti ada
perbedaan yang bermakna antaraviskositaslight body dengan medium body terhadap perubahan dimensi die hasil cetakanapabila dilihat dari ukuran basis. Seperti terlihat
pada lampiran 6.
Pada daerah puncak dari die stone hasil cetakan tipe light body dan medium body terlihat perbedaan perubahan dimensi dengan signifikansi 0,016(p<0,05), dengan kesimpulan HO ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang bermakna
Sedangkan tinggi dari die hasil cetakan diperoleh hail uji analisis statistik
dengan signifikansi sebesar 0,010(p<0,05), dengan kesimpulan HO ditolak yang
berarti terdapatnya perbedaan yang bermakna antaraviskositaslight body dengan
medium body terhadap perubahan dimensi dilihat dari ukuran tinggi.
Dari seluruh hasil penelitian tersebut dapat diperoleh adanya perbedaan
perubahan dimensi hasil cetakan yang bermakna pada daerah basis, daerah pucak, dan
tinggiantara bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light bodydan tipe medium body.
Terdapatnya perbedaan perubahan dimensi antara die stone hasil cetakan dengan master die sesuai dengan hasil penelitian ChandurP.K. Wadhwani, dkk (2005)
yang melakukan penelitian mengenai keakurasian dari bahan cetak elastomer fast-setting jenis polyvinyl siloxane, diperoleh bahwa model kerja yang dihasilkan dari bahan cetak light body lebih besar dari master modelnya.9 Selain itu Michael N. Mandikos (1998) juga menyatakan bahwa viskositas bahan yang rendah
menunjukkan perubahan dimensi oleh shrinkage yang paling besar yaitu 0,02-0,05 persen.12
Piwowarczyk A (2002) meyatakan ada pengaruh viskositas tipe medium body
walaupun tidak signifikan, hal ini sesuai dengan pengamatan ini dimana die stone
hasil cetakan dengan menggunakan viskositas tipe medium body mengalami perubahan dimensi.21
Walaupun demikian, Reisbick M.H. (1973) yang melakukan penelitian
tentang efek keakurasian dan stabilitas dengan bahan cetak elastik silicon, polysulfide, dan reversible hydrocolloid, mendapatkan hasil yang berbeda dengan pengamatan ini. Beliau menyatakan bahwa bahan cetak viskositas tinggi atau rendah
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil uji data penelitian pada bahan cetak elastomer polyvinyl siloxanetipe
light body dan medium body yang dilihat dari 3 daerah pengukuran yaitu daerah basis, puncak, dan tinggi, pada basis adanya perbedaan perubahan dimensi yang bermakna
sebesar 0,018 (p<0,05), pada daerah puncak adanya perbedaan perubahan dimensi
yang bermakna sebesar 0,016 (p<0,05) dan pada tinggi adanya perbedaan perubahan
dimensi yang bermakna sebesar 0,010 (p<0,05).
Dari hasil uji analisis statistik yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
HO ditolak (p<0,05) yang artinya ada perbedaan yang bermakna antara bahan cetak
elastomer polyvinyl siloxane tipe light body dan medium bodypada daerah basis, puncak dan tinggi dari die stone hasil cetakan terhadap terjadinya perubahan dimensi hasil cetakan.
6.2 Saran
1. Diharapkan hasil penelitian ini sebagai data awal untuk penelitian lebih
lanjut.
2. Diharapkan penelitian lanjutan yang lebih jauh dan mendalam untuk dapat
mengetahui lebih pasti penyebab perubahan dimensi hasil cetakan pada bahan cetak
DAFTAR PUSTAKA
1. Annusavice KJ. Philips science dental materials. 11th ed. St. Louis: Saunders Elsevier, 2009 : 207 - 26.
2. Sumadhi S. Perubahan dimensi hasil cetakan gigi dan mulut. 1st ed. Medan: USU press, 2010 : 5 - 71.
3. Mc Cabe JF. Applied dental materials. 9th ed. Oxford: Blacwell Publishing Ltd, 2008 : 137 - 71
4. Ali KS, Shenoy VK, Rodrigues SJ. Comparative evaluation of dimensional accuracy of casts made by repeated pouring of addition silicone impressions using1) Two-step putty/light-body technique using stock tray and2) One-step simultaneous dual viscosity technique usingcustom tray: An in vitro study.
Journal of nepal dental association. 2010; 11(1): 32-3
5. Philips RW. Skinner’s Science of dental materials. 8th ed. Philadelphia : W.B. Saunders, 1982 : 137 - 41.
6. Manappalil JJ. Basic dental materials. Calcuta: Jaypee Brothers Med Public, 2002 : 79 - 87.
7. Annusavice KJ. Philips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi (Philips’ science of dental materials). Alih Bahasa. Johan Arief Budiman, Susi Purwoko. 10th ed. Jakarta: EGC, 2004 : 117 - 35.
8. Vitti RP, Sobrinho LC, Sinhoreti AM. Dimensional accuracy of stone casts made by a monophase impression technique using different elastomeric impression materials. Braz J Oral Sci 2011; 10(3) : 175 - 76.
9. Wadhwani C, Johson GH, Lepe X, Raigrodski AJ. Accuracy of newly formulated fast setting elastomeric impression materials. The journal of Prosthetic Dentistry 2005; 93(6) : 531.
11. Power JM. Dental materials properties and manipulation. 9thed. St. Louis : Mosby Elsevier, 2008 : 186 - 87.
12. Mandikos MN. Polyvinyl siloxane impression materials: An update on clinical use. Australian Dental Journal 1998; 43(6) : 428 - 30.
13. Mishra S, Chowdhary R. Linear dimensional accuracy of a polyvinyl siloxane of varyng viscosities using different impression techniques. Journal of Investigative and Clinical Dentistry 2010; 1 : 37 - 44.
14. Power JM, Sakaguchi RL. Craig’s restorative dental materials. 12th ed. St. Louis: Mosby Elsevier, 2009 : 283 - 93.
15. Ceyhan JA, Johson GH, Lepe X. The effect of tray selection, viscosity of impression material, and sequence of pour on the accuracy of dies made from dual arch impressions. J Prosthet Dent 2003; 90 (2) : 143 – 49.
16.Craig RG. Dental materials properties and manipulation. 7th ed. St. Louis: Mosby, 2000 :13 - 169.
17. Terry DA, Leinfelder KF, Lee EA, James A. The impression: A blue print to restorative success. Inside Dentistry 2006; 2(5) : 1 - 3.
18.Burgess JO. Impression material basics. Inside Dentistry 2005; 1(1) : 3.
19.Combe EC. Notes on dental materials. 5th ed. Churchill Livingstone: Edinburg London, 1986: 221.
20.Sumadhi S. Dimensional changes of alginate impression by using perforated and non-perforated ring trays. Padjajaran Journal of Dentistry 2010; 2(1) : 50-52.
21.Piwowarczyk A et al. In vitro study on the dimensional accuracy of selected materials for monophase elastic impression making. Int J Prosthodont 2002; 15(2):168-74
22.Reisbick MH. Effect viscosity on the accuracy and stability of elastic impression materials. J Dent Res 1973: 416.
Lampiran 1. Kerangka Konsep
Bahan cetak elastomer
Polyvinyl Siloxane
(Adisi silikon)
Reguler (medium body) Low
(light body)
Lampiran 2. Skema Alur Penelitian
BAHAN CETAK ELASTOMER POLYVINYL SILOXANE
Reguler (medium body) Low (light body)
Pencetakan dengan ring cetakan berlubang
Pencetakan dengan ring cetakan berlubang
Hasil Cetakan Hasil Cetakan
Diisi dengan dental stone Diisi dengan dental stone
Pengukuran dimensi hasil cetakan pada basis, puncak, dan
tinggi dari die stone
Pengukuran dimensi hasil cetakan pada basis, puncak,
dan tinggi dari die stone
Die stone dibandingkan dengan master die sebagai
kontrol
Die stone dibandingkan dengan master die sebagai
kontrol
Data perubahan dimensi Data perubahan dimensi
Lampiran 3. Hasil Perubahan Dimensi Bahan Cetak Elastomer Polyvinyl
siloxane
Hasil Pengukuran pada daerah basis bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe
light body.
Hasil Pengukuran pada daerah basis bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe
Hasil Pengukuran pada daerah puncak bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe
Hasil Pengukuran pada daerah puncak bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe
Hasil Pengukuran pada tinggi bahan cetak elastomer polyvinyl siloxane tipe light
Lampiran 4. Tes Normalitas
Lampiran 5. Hasil Analisis Deskriptif Perubahan Dimensi Pada Bahan Cetak
Elastomer Polyvinyl siloxane
Descriptives
1. Light body berdasarkan Ukuran Basis
2. Medium body berdasarkan Ukuran Basis
3. Light body berdasarkan Ukuran Puncak
4. Medium body berdasarkan Ukuran Puncak
Tests of Normality
,134 60 ,009 ,937 60 ,004
Perubahan Dimensi
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correction a.
Descriptive Statistics
10 8,03 8,07 8,0520 ,01619
10 ,01 ,05 ,0320 ,01619
10 Perubahan Dimensi
Perubahan Dimensi Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptive Statistics
10 7,99 8,05 8,0290 ,01912
10 -,03 ,03 ,0090 ,01912
10 Perubahan Dimensi
Perubahan Dimensi Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptive Statistics
10 6,83 6,96 6,8940 ,04526
10 -,20 -,07 -,1360 ,04526
10 Perubahan Dimensi
Perubahan Dimensi Valid N (listwise)
5. Light body berdasarkan Ukuran Tinggi
6. Medium body berdasarkan Ukuran Tinggi
Lampiran 6Mann-Whitney Test
Descriptive Statistics
10 6,92 6,96 6,9400 ,01633
10 -,11 -,07 -,0900 ,01633
10 Perubahan Dimensi
Perubahan Dimensi Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptive Statistics
10 10,08 10,14 10,1120 ,02201
10 ,08 ,14 ,1120 ,02201
10 Perubahan Dimensi
Perubahan Dimensi Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Descriptive Statistics
10 10,07 10,10 10,0850 ,01080
10 ,07 ,10 ,0850 ,01080
10 Perubahan Dimensi
Perubahan Dimensi Valid N (listwise)
1. Berdasarkan Basis
Kesimpulan : Ho Ditolak, artinya ada beda viskositaslight body dengan medium body
terhadap perubahan dimensi dilihat dari ukuran basis (p<0,05) p= 0,018
NPar Tests
N Mean Rank Sum of Ranks
Te st S tatisticsb
19,000 Ex act Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Perubahan Dimensi
Not correct ed for ties. a.
Grouping V ariable: Visk osit as b.
Kesimpulan : Ho Ditolak, artinya ada beda viskositaslight body dengan medium body
terhadap perubahan dimensi dilihat dari ukuran puncak (p<0,05) p= 0,016
NPar Tests
Mann-Whitney Test
3. Berdasarkan Tinggi
Kesimpulan : Ho Ditolak, artinya ada beda viskositaslight body dengan medium body
terhadap perubahan dimensi dilihat dari ukuran tinggi (p<0,05) p= 0,010
Te st S tatisticsb
18,500 Ex act Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Perubahan Dimensi
Not correct ed for ties. a.
Grouping V ariable: Visk osit as b.
N Mean Rank Sum of Ranks
Te st S tatisticsb
16,500 Ex act Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Perubahan Dimensi
Not correct ed for ties. a.