• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 3, No. 4, November 2014

PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

Komara Eka Putri1, Muhammad Arfan2, Hasan Basri 3 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2.3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This study tries to understand and prove the effects of e-performance and reward on government staff performance. There are 114 respondents in this research taken from local government agency (SKPK) in Banda Aceh as Budget User, Accounting Financial Officer and Treasury Officer. The methods used in this research is cencus, all elements of the population investigated individually in collecting data to obtain actual data. The hypothesis performed with multiple regression linear. The result show that: e-performance and reward simultaneously and partially have effects on government staff performance. Key word: E-performance, reward and government staff performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh e-kinerja dan penghargaan (reward) terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Responden penelitian ini sebanyak 114 orang yang terdiri dari: Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahan Keuangan dan Bendahara Pengeluaa\ran. Metode yang digunakan adalah sensus, yaitu seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu dalam pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-kinerja dan penghargaan (reward) secara bersama-sama dan sendiri-sendiri berpengaruh terhadap aparatur pengelola keuangan daerah.

Kata kunci: E-Kinerja, Penghargaan (Reward) dan Kinerja Aparatur

1. Pendahuluan

Sumber daya aparatur atau pegawai merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang harus dibenahi. Saat ini jumlah pegawai yang sangat banyak di Pemerintah Kota Banda Aceh menjadi kendala yang sangat besar dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dikarenakan jumlah pegawai yang begitu banyak, efisiensi dan

efektivitas kinerja dari pegawai susah untuk diukur.

Kesulitan pengukuran kinerja organisasi publik dikemukakan oleh Moenir (1995:26) yang menyatakan bahwa “kesulitan dalam mengukur kinerja organisasi pelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi organisasi acap kali tidak hanya sangat kabur akan tetapi juga sifat multi dimensional”. Organisasi

(2)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 2 publik memiliki stake holder privat.

Karena stakeholder dari organisasi publik seringkali memiliki kepentingan yang bersinggungan satu sama lain, yang mengakibatkan ukuran kinerja organisasi publik dimata para stakeholder juga menjadi berbeda-beda. Oleh karena itu Pemerintah Kota Banda Aceh mencoba menciptakan satu terobosan baru untuk meningkatkan kinerja pegawainya dengan suatu sistem yang terkoneksi dengan teknologi yang lebih canggih yang dinamakan elektronik kinerja.

Kinerja aparatur tidak hanya dipengaruhi oleh e-kinerja. Puji astuti (2013) menemukan bahwa pengahrgaan (rewards) berpengaruh terhadap kinerja. Penghargaan (rewards) dapat berupa insentif, publikasi melalui media massa dan bentuk penghargaan lainnya (PP Nomor 6 Tahun 2008). Penghargaan (rewards) dapat dilihat dari indikator yaitu kompensasi dan insentif (Mardiyah dan Listianingsih, 2005). Mahlil (2013) menemukan bahwa penghargaan (rewards) berpengaruh terhadap kinerja aparatur. Dapat dijelaskan bahwa penghargaan (rewards) merupakan

salah satu alat untuk meningkatkan motivasi kinerja pegawai/aparatur.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan e-kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, selanjutnya pada bagain 2 membahas tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya mengenai kinerja aparatur, bagian 3 memberikan Kerangka metodologi untuk dasar analisis data. Bagian 4 membahas temuan dan implikasinya dan akhirnya bagian 5 memberikan kesimpulan.

2. Kajian Pustaka

Kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam perencanaan strategi (strategy

planning), suatu organisasi. Secara

umum kinerja merupakan prestasi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006:274). Pemerintah Kota Banda Aceh membuat aplikasi Elektronik kinerja atau e-kinerja

(3)

3 - Volume 3, No. 4, November 2014 adalah salah satu aplikasi berbasis web untuk menganalisis kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit/satuan kerja organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja dengan mempedomani Permendagri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Anjab dan Permendagri Nomor 12 tahun 2008 tentang Analisa Beban Kerja (ABK). Tujuan e-kinerja adalah untuk peningkatan kinerja PNS dan organisasi; Melakukan penataan dan penyempurnaan organisasi; Melakukan penilaian atas prestasi kerja PNS dan organisasi; Memberikan rasa keadilan dan meningkatkan kesejahteraan PNS; Mendorong terciptanya kompetisi kerja yang sehat diantara PNS; Meningkatkan kompetensi SDM dan jabatan yang dimiliki PNS; dan Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi kerja PNS (Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 38 Tahun 2012 Pasal 5).

Penghargaan merupakan imbalan yang didapat oleh seorang karyawan atau pegawai dari hasil kerja, baik yang berbentuk material maupun ucapan. Seorang pegawai

berusaha semaksimal mungkin bekerja melaksanakan, mencapai atau memenuhi suatu tindakan, tugas atau fungsi untuk mencapai tujuan organisasi, dari hasil pekerjaannya maka pegawai tersebut akan mendapatkan imbalan atau penghargaan yang berupa gaji, bonus kinerja, pengakuan dan pujian. Penghargaan (rewards) dapat direfleksikan sebagai penilaian positif terhadap pegawai. Setiap individu atau kelompok yang memiliki kinerja yang tinggi perlu mendapatkan reward (penghargaan). Penghargaan (rewards) dapat berupa insentif, publikasi melalui media massa dan bentuk penghargaan lainnya (PP Nomor 6 Tahun 2008 pasal 56 ayat 2). Pemerintah melalui PP Nomor 74 tahun 2000 juga memberikan “tunjangan perbaikan penghasilan bagi aparatur”. Tujuannya untuk meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna yang sebesar-besarnya.

Mahlil (2013:40) menyatakan bahwa “reward (penghargaan) berpegaruh terhadap kinerja aparatur”. Reward berbasis kinerja mendorong pegawai dapat mengubah

(4)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 4 kecenderungan semangat untuk

memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi (Mulyadi dan Johny, 1999). Oleh karena itu pengaruh penghargaan terhadap kinerja sangat erat kaitannya dan hubungannya dikarenakan makin tinggi serta besar penghargaan yang didapatkan maka semakin baik juga kinerja seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Berdasarkan kajian pustaka, hubungan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. E-kinerja dan penghargaan (reward) berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.

2. E-kinerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. 3. Penghargaan (reward)

berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu Pejabat Pengelola Keuangan pada SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh. Penelitian ini termasuk pengujian hipotesis (hypothesis testing) yaitu bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang mempunyai sebab akibat antara variabel-variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam suatu pengujian hipotesis, yaitu mengetahui pengaruh e-kinerja dan penghargaan (reward) terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara cross sectional yaitu data hanya sekali

dikumpulkan dalam satu periode. Data primer diperoleh dengan cara mengumpulkan kuisioner dari masing-masing responden.

Data yang diperoleh dari responden perlu diuji. Pengujian meliputi uji validitas (validity) dan reliabilitas (reliability). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun

(5)

benar-5 - Volume 3, No. 4, November 2014 benar mengukur apa yang perlu diukur. Koefisien validitas menggambarkan tingkat kemampuan instrumen untuk mengungkapkan data atau informasi dari variabel yang diukur. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dari

Pearson dengan tingkat signifikansi

5% untuk mengetahui keeratan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan cara mengkorelasikan antara skor item pertanyaan terhadap skor total. Apabila nilai total person correlation > 0,3 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka item tersebut valid (Arikunto, 2002:146).

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji ini dilakukan pada pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

cronboach alpha masing-masing

instrumen. Bila cronbach alphanya

nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60 Sekaran (2006:177) yang menyatakan bahwa pada umumnya reliabilitas yang nilai r-nya kurang dari 0,6 dikatakan kurang reliabel, antara 0,6 sampai 0,8 adalah cukup reliabel, dan diatas 0,8 suatu instrumen dikatakan baik. Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan. Persamaan regresi linear berganda yang digunakan untuk meneliti pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Y adalah

sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 +ε Dimana Y adalah Kinerja Aparatur, αadalah Konstanta, β1β2 adalah Koefisien regresi, X1

adalah E-kinerja, X2 adalah Penghargaan

(Reward) dan ε adalah Error

4. Pembahasan

4.1 Statistik Deskriptif

Tabel 4.1 menyajikan statistik deskriptif dari variabel dependen dan independen dari penelitian ini.

(6)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 6 Tabel 4.1 : Descriptive Statistics

N Min Max Mean SD

Kinerja Aparatur (Y) 114 3,20 5,00 4,1965 .42487 e-kinerja (X1) 114 3,13 5,00 4,1535 .43078 Penghargaan (X2) 114 3,00 5,00 4,1429 .43754 Valid N (listwise) 114

Data yang diproses sebanyak 114, nilai minimum, maksimun, rata-rata dan standar deviasi yang digambarkan pada tabel 4.1. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai minimum kinerja aparatur adalah 3,20, nilai maksimum 5,00, nilai rata-rata 4,1965 dan nilai standar deviasi adalah 0,42487. Nilai minimum e-kinerja adalah 3,13, nilai maksimum 5,00, nilai rata-rata 4,1535 dan nilai standar deviasi adalah 0,43078. Dan nilai minimum penghargaan adalah 3,00, nilai maksimum 5,00, nilai rata-rata 4,1429 dan nilai standar deviasi adalah 0,43754.

a. Hasil Uji Regresi

Hasil uji regresi dengan menggunakan bantuan software

SPSS adalah seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 : Hasil Uji Regresi

Nama Variabel Koefisien Regresi (β) R R2 Konstanta 4,888 0,580 0,336 E-Kinerja 0,187 Penghargaan (Reward) 0,339

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat ditulis persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= 5.745 + 0.181X1 + 0.318X2

Berdasarkan Tabel 4.2. koefisien regresi (β) untuk semua variabel ≠ 0. Hal ini menunjukkan bahwa e-kinerja dan penghargaan (reward) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Koefisien korelasi (R) sebesar 0.580 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 58%, artinya variabel bebas e-kinerja dan penghargaan (reward) mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja aparatur pengelola keuangan daerah, hal ini dikarenakan persentase lebih dari 50% .

Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0.336 atau 33.6%, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah (Y) sebesar 33.6% dipengaruhi atau disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara bersama-sama pada variabel e-kinerja dan

(7)

7 - Volume 3, No. 4, November 2014 penghargaan (reward) sedangkan 66.4% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor dari variabel-varibel lain yang tidak tercakup dalam model regresi tersebut. Pengaruh E-Kinerja terhadap Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah.

Pengujian hipotesis kedua yaitu pengaruh e-kinerja terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah dilakukan dengan analisis regresi liner berganda. Untuk menguji pengaruh e-kinerja terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah dilakukan dengan melihat koefisien regresi (β). Koefisien regresi (β) e-kinerja sebesar 0.187, dimana β ≠ 0. Hasil penelitian menerima hipotesis kedua yaitu e-kinerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah.

Variabel e-kinerja (X1)

mempunyai pengaruh yang positif atau dengan kata lain setiap terjadi 1% perubahan dalam variabel e-kinerja secara relatif akan menaikkan 0.187% variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Ini menunjukkan bahwa e-kinerja mempengaruhi variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah sebesar 18.7%.

Hasil penelitian menemukan bahwa e-kinerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Kinerja karyawan/pegawai sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2000). Elektronik kinerja atau e-kinerja adalah salah satu aplikasi berbasis web yang digunakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menganalisis kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit/satuan kerja organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja dengan mempedomani Permendagri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Anjab dan Permendagri Nomor 12 tahun 2008 tentang Analisa Beban Kerja (ABK).

Penilaian kinerja aparatur dengan e-kinerja memberikan pengaruh terhadap kinerja aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Aparatur yang bekerja tidak maksimal akan dapat dinilai kinerjanya sehingga berdampak terhadap peningkatan karir dari

(8)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 8 aparatur itu sendiri dikarenakan

kinerja aparatur diukur berdasarkan pada azas: profesionalisme, keterpaduan. adil dan layak, proposional, keterbukaan dan transparan, efektif dan efisien, akuntabel, kesejahteraan. Dengan adanya e-kinerja yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, aparatur akan termotivasi untuk bekerja memenuhi tujuan dari organisasi. Organisasi menjadi baik dikarenakan didukung oleh kinerja aparatur dalam memenuhi target dan tujuan dari organisasi. Aparatur yang tidak bekerja maksimal dalam memenuhi instrumen dari e-kinerja, seiring dengan berjalannya waktu akan mengalami ketertinggalan dari apartur yang berkinerja baik sehingga akan menghambat promosi jabatan dan penghargaan yang diberikan oleh organisasi.

Pengaruh Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah.

Pengujian hipotesis ketiga yaitu pengaruh penghargaan (reward) terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah dilakukan dengan melihat koefisien regresi (β2). Berdasarkan Tabel 1,

koefisen regresi (β) pelaksanaan sebesar 0.339. Di mana β ≠ 0. Hal ini menunjukan bahwa penghargaan (reward) berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah sehingga menerima hipotesis ketiga. Variabel penghargaan (reward) (X2) mempunyai pengaruh

yang positif atau dengan kata lain setiap terjadi 1% perubahan dalam variabel penghargaan (reward) secara relatif akan menaikan 0.339% variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Ini menunjukkan bahwa penghargaan (reward) mempengaruhi variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah sebesar 33.9%.

Hasil penelitian menemukan bahwa penghargaan (reward) berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Penghargaan (reward) adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif (Simamora, 2004:514)

Penghargaan (rewards) dapat berupa insentif, publikasi melalui media massa dan bentuk penghargaan lainnya (PP Nomor 6

(9)

9 - Volume 3, No. 4, November 2014 Tahun 2008 pasal 56 ayat 2). Pemerintah melalui PP Nomor 74 tahun 2000 juga memberikan tunjangan perbaikan penghasilan bagi aparatur. Tujuannya untuk meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna yang sebesar-besarnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahlil (2013) yang menemukan bahwa penghargaan (reward) berpengaruh terhadap kinerja aparatur. Kinerja individu pegawai harus sejalan dengan kinerja yang hendak dicapai instansi.

5. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk secara empiris menguji pengaruh e-kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelelola keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-kinerja dan penghargaan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan daerah.

Namun, seperti penelitian lain makalah ini juga mempunyai beberapa keterbatasan. Koefisiensi determinsi yang diperoleh dari

e-kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan daerah hanya sebesar 3,36%, menunjukkan bahwa studi berikutnya harus mencakup lebih banyak variabel lain yang harus diteliti seperti memperluas responden yang akan diteliti.

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor

Publik: Suatu Pengantar.

Jakarta: Erlangga

Mahlil. 2013. Pengaruh Kejelasan

Sasaran Anggaran Dan

Reward Terhadap Kinerja

Aparatur Pemerintah

Kabupaten Nagan Raya. Tesis.

Unversitas Syiah Kuala: Banda Aceh

Mardiyah, Aida A. dan Listianingsih. 2005. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center Terhadap Hubungan antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial.

Simposium Nasional Akuntansi

8 Solo

Mankunegara, A. 2000. Evaluasi

Kinerja Sumber Daya

Manusia. Bandung: Refika

(10)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 10 Moenir. 1995. Manajemen

Pelayanan Umum di Indonesia.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Mulyadi dan Jhony. 1999. Sistem

Perencanaan dan

Pengendalian Manajemen:

Sistem Pelipat Ganda Kinerja

Perusahaan, Edisi I

Yogyakarta: Aditya Media

Pujiastuti. 2013. Pengaruh Penghargaan, Stres Kerja dan Jenis Jam Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

International Standard Book Number ISBN:978-979

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Di

Lingkungan Departemen

Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen

Dalam Negeri Dan

Pemerintah Daerah

Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Program e-Kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah

Keputusan Walikota Banda Aceh

Nomor 199 Tahun 2014

Tentang Penunjukan Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota

Banda Aceh Tahun Anggaran 2014

Sekaran, Uma. 2006. Research

Methods For Business, Edisi 4

buku 1, Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta:Salemba Empat

---, 2006. Research Methods

For Business, Edisi 4 buku 2,

Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta:Salemba Empat

Simamora, Henry. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : STIE YKPN

Gambar

Tabel 4.2 : Hasil Uji Regresi

Referensi

Dokumen terkait

者が出ないようにするため、知事は保安条例の施行を申請した。結局、佐賀県では死者八名、

Pengamatan morfologi bakteri dilakukan dengan mengamati koloni bakteri yang meliputi bentuk koloni, ukuran, margin, elevasi, pertumbuhan pada media miring dan tegak seperti

dilakukan melalui diklat teknis dengan lama pelatihan 48 JPL (6 hari) , kemampuan petugas yang harus diperhatikan dan mendapatkan alokasi waktu yang lebih

Uslu:b Insya:‟iyy Dalam Antologi Imam Shafie Riwayat hidup Imam Shafie Puisi Imam Shafie Ketokohan Imam Shafie Dalam Bahasa Arab Al-Insha:‟ Al-Ṭalabiyy Al-Insha:‟

Pengaruh tingkat bahaya erosi terhadap kualitas air dilakukan dengan melihat hasil pengukuran kualitas air, terutama kandungan TSS dan TDS yang berhubungan dengan

Pada penelitian ini teknik wawancara dengan nelayan adalah wawancara terstruktur yang dilengkapi dengan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan

Mengingat fenomena akan profitabilitas, yang mana (Munawir dalam Enang Sumarna, 2008) menyebutkan bahwa “ profitabilitas merupakan tujuan dari suatu kredit yang

Sistem informasi tersebut memiliki beberapa data dan informasi yang disesuaikan dengan proses bisnis Apotek terkait, meliputi master data (data produk,