Written by Raditya Dika
TALKING HEAD MIKO
2 2
MIKO
Selama enam bulan ini banyak yang berubah. Gue pindah ke kontrakan baru. Soalnya kontrakan yang lama mau digusur untuk dijadikan WC umum terbesar di jakarta.
Miko melihat sekelilingnya.
MIKO (CONT’D)
Gue masih mencoba membiasakan diri di kontrakan yang baru ini. Karena, masih banyak barang yang mudah
rusak..
CUT TO:
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH - DAY
3 3
Kita melihat Miko, dari luar rumah mencoba membuka pintu. MIKO
Mas Anca tolong pintunya rusak nih, gak bisa dibuka.. Tolong bukain dong.
Anca datang sambil menggendong MORGANISSA. ANCA
Oh, ini emang harus digedor dulu mas..
Miko menggedor-gedor pintunya. ANCA (CONT’D)
Bukan gitu, Mas.. Harus lebih keras.
Anca menaruh Morganissa di lantai. Anca mundur, dia mengambil ancang-ancang untuk lari. Dia menarik napasnya, lalu lari dengan muka penuh semangat.
ANCA (CONT’D) AAAAAAH!
Anca menabrak pintu dengan keras. Dia terjungkal. Anca lalu berdiri, dan membuka pintu.
ANCA (CONT’D) (santai) Silakan, Mas..
Miko masih berusaha memahami apa yang barusan terjadi.
CUT BACK TO:
TALKING HEAD MIKO
4 4
MIKO
Lalu.. Rian, temen baik gue udah gak tinggal bareng gue lagi, karena dia mau keliling Indonesia jadi standup comedian.
Kata Rian sih, supaya beda dari yang lain, dia bakal jadi standup comedian khusus untuk para
nelayan.. Manggung dari perahu ke perahu.. Rian emang jenius.
CUT TO:
EXT. LAUT LEPAS - DAY
5 5
Rian membawa amplifier portable lengkap dengan mikrofon. Dia berdiri di atas perahu yang sedang bergoyang.
RIAN
Selamat siang para nelayan-nelayan yang saya cintai.. Gimana kabarnya hari ini?
Di depannya duduk dua nelayan, satu sedang memancing. Satu lagi bengong, tidak meresepon.
RIAN (CONT’D)
Ya sudah kita langsung mulai saja ya! Yeah!
Hening.
RIAN (CONT’D)
Uh.. Lo suka bingung gak sih kalo lo lagi jalan ke mall dan ternyata gak ada baju yang lo mau..
Soalnya.. BAJUNYA GAK MUAT!
Rian mengantisapis. Para nelayan bengong memerhatikan Rian. RIAN (CONT’D)
Lucu kan? Hahahaha.. Hahahaha.. Haha.. Ha..
RIAN (CONT’D)
Oke! Ada yang mau liat sulap?!
CUT BACK TO:
TALKING HEAD MIKO
6 6
MIKO
Tapi di antara semua perubahan yang gue alami beberapa bulan ini, ada satu hal yang tidak berubah.
Hanpdhone Miko berbunyi.
MIKO (CONT’D) Halo?
RACHEL (O.S.) Miko.. Nanti jadi, kan?
MIKO
Iya, Rachel. Iya, nanti sore ya, iya di cafe biasa.
Miko bicara ke arah kamera.
MIKO (CONT’D)
Gue masih jadian sama Rachel. Miko senyum-senyum ge’er.
RACHEL (O.S.) Halo? Halo?
Miko buru-buru kembali ke teleponnya. MIKO
Eh, iya, halo..
TALKING HEAD ANCA
7 7
ANCA
Apa aja yang terjadi selama enam bulan ini? Hmmm... selain jadi pacaran jarak jauh sama Maemunah, saya sibuk ngebenerin rumah
kontrakan ini.. Banyak sekali bagian rumah yang rusak.
INT. RUMAH MIKO - KAMAR MANDI - DAY
8 8
Miko masuk ke kamar mandi sambil membawa handuk. Miko terlihat heran ketika dia mendapati Anca di atas TANGGA LIPAT, sedang memegangi lampu kamar mandi.
ANCA Mas Miko..
MIKO Kok elo..
ANCA
Ini, lampunya rusak, Mas.. Kalo gak dipegangin dia gak mau nyala..
MIKO
Tapi gue gak kan mau mandi.. ANCA
Gak papa, Mas.. Mandi aja.. Mandi.. Saya merem.
Anca menutup matanya. Miko keluar kamar mandi.
CUT BACK TO:
TALKING HEAD ANCA
9 9
ANCA
Dan hari ini bakalan ada penghuni rumah baru. Jadi rumah ini harus rapi-serapinya.. Sebagai pembantu yang bertanggungjawab, saya siap membereskan semuanya.
EXT. SOEKARNO HATTA - NIGHT
10 10
Dovi keluar dari Soekarno Hatta.
TALKING HEAD DOVI
11 11
DOVI
Nama gue Dovi. Gue lama tinggal di luar negeri, pindah-pindah. Yah, lo bisa bilang gue child of the world lah.
Dovi merogoh tasnya, dan mengeluarkan beberapa foto. DOVI (CONT’D)
Nih, ini pas gue di Nigeria, Kuil Shaolin, dan Kutub Utara..
GRAFIS: FOTO DOVI BERSAMA TENTARA NIGERIA GRAFIS: FOTO DOVI DI KUIL SHAOLIN
GRAFIS: FOTO DOVI DI KUTUB UTARA DOVI (CONT’D)
Setelah keliling ke berbagai macam negara, you name it: Mongol,
Guatemala, Iran, akhrinya gue balik ke kampung halaman gue.. RAWA
BELONG, YO!
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH - NIGHT
12 12
Miko membawa tumpengan berisi nasi kuning, melintasi ruang tengah. Dia melihat KACA TEMPEL sudah hampir copot.
MIKO Mas Anca..
Anca datang. Miko menunjuk ke arah kaca yang tertempel di tembok ruang tengah.
MIKO (CONT’D)
Itu kacanya mau copot, nanti jatoh lho.. Benerin gih, pake lem kayu. Anca mengangguk.
MIKO (CONT’D)
Hati-hati sama lem kayunya, dulu lo sempet mabok lem kan?
ANCA
Hehe.. Abis baunya enak, Mas.. MIKO
Terus, saudara gue, Si Dovi, mau mulai tinggal sini hari ini. Dia bakal nelpon ke rumah nanya jalan. Kasih tau ya..
Anca mengangguk. Miko bersiap pergi. ANCA
Mas Dovi itu saudara Mas Miko dari mana sih, Mas?
MIKO
Iya, jadi dia itu anak dari
sepupunya neneknya tantenya kakek gue..
MIKO (CONT’D)
Terus tantenya dari yang tadi itu punya anak lagi sama ponakannya tetangganya oom gue yang kawin sama sepupunya adik sepupu nenek gue..
ANCA
(lemas, memegangi kepalanya) Kepala saya, Mas.. Kepala saya.. Aduh..
TALKING HEAD ANCA
13 13
ANCA
Kata dokter, saya gak boleh kebanyakan mikir.
EXT. PANGKALAN TAKSI - NIGHT
14 14
Dovi mendatangi sebuah taksi. DOVI Taksi?
Supir taksinya mengangguk. Dovi masuk ke dalamnya.
TALKING HEAD DOVI
15 15
DOVI
Gue orangnya gimana? Gue peduli kenyamanan man. Jadi gue kalo kemana-mana harus pake taksi.. Kalau tidur harus ada AC.. Kalau pipis harus jongkok..
INT. SEBUAH TAKSI - NIGHT
16 16
Supir taksi tersenyum-senyum. DOVI
Kenapa, Mas kok senyum-senyum? SUPIR TAKSI
Kita kan orang Indonesia harus
murah senyum, Mas.. Kalo disenyumin ya mbok senyum balik..
Dovi senyum balik.
SUPIR TAKSI (CONT’D) Gitu kan ganteng.. Mau kemana?
DOVI
Dovi memencet nomer telepon.
DOVI (CONT’D)
Halo, ini Mas Anca? Mas, saya mau ke sana.. Boleh minta arahannya?
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH - NIGHT
17 17
Anca sedang memegang lem kayu sambil membenarkan kaca, dia mengeluarkan PETA JAKARTA dari lemari sebelahnya.
ANCA
Sebentar, Mas.. Mas Dovi sudah di mana?
Anca membolak-balik halaman peta Jakarta.
INT. SEBUAH CAFE - NIGHT
18 18
Miko memasuki sebuah cafe sambil membawa NASI TUMPENG. Dia melirik, mencari di mana Rachel berada. Miko lalu menemukan Rachel. Dia mendatanginya.
Ketika Miko berjalan, dia melihat di sebuah meja ada TIGA ORANG BERJUBAH HITAM yang sedang duduk diam, melirik ke arah Miko.
Miko duduk di depan Rachel. Dia langsung memberikan tumpeng. MIKO
Selamat dua bulanan! Biar hubungan kita selamat, jadi kita harus
selametan.. RACHEL Selametan berdua? MIKO Iya.. Berdua.. RACHEL
Bisa ngabisin, makan segini banyak? MIKO
Aku puasa kok dari pagi. Rachel menghela napas.
RACHEL Miko, duduk deh. Miko duduk.
RACHEL (CONT’D)
Sebelumnya, aku harus nanya ini ke kamu, Miko. Kamu harus jawab jujur.
MIKO Ini ada apa ya.. Beat.
RACHEL Kamu suka pesut gak?
MIKO
Hah? Gimana, gimana? RACHEL
Pesut. Kamu suka pesut, gak? MIKO
Biasa aja sih..
Ekspresi Rachel langsung berubah menjadi tidak suka. Miko kebingungan.
INT. SEBUAH TAKSI - NIGHT
19 19
Dovi memerhatikan daerah sekelilngnya dengan kebingungan. SUPIR TAKSI
Mas-nya boleh sering ke luar negeri tapi, sebagai orang Indonesia kita tidak boleh lupa sama
keramah-tamahan kita.. Apalagi senyum.. DOVI
Sebentar.. Mas, ini kita kok gak nyampe-nyampe ya?
SUPIR TAKSI
Lho saya kan ngikutin instruksinya, Mas..
Dovi menelepon Anca. INTERCUT WITH:
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH
20 20
Anca sedang membenarkan kaca yang ditempel dengan menggunakan lem kayu. Telepon berbunyi, lalu dia mengangkatnya.
ANCA
DOVI
Ini gimana sih kok saya jadi nyasar, Mas?
ANCA Sebentar, Mas..
Anca mengambil peta, dan memerhatikannya. ANCA (CONT’D)
Tadi dari jalan simatupang belok kiri? Abis itu belok kanan kan, lampu merah Mas Dovi ke..
Anca baru sadar dia membaca peta-nya terbalik. ANCA (CONT’D)
Waduh.. Maap, kebalik, Mas.. Waduh, ini jadinya malah makin jauh..
DOVI
Hah? Kebalik apanya? Kok bisa kebalik? Mas, terus saya gimana? Beat.
ANCA
(berpura-pura, suara robot) Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif..
INT. SEBUAH CAFE - NIGHT
21 21
Rachel dan Miko duduk berdua dengan canggung. Rachel melihat ke arah meja lain. dia mengangguk-angguk kepada tiga orang berbaju hitam tadi.
Miko menyadari ini. Raut wajah Miko berubah.
TALKING HEAD MIKO
22 22
MIKO
Kalau dilihat dari gelagat Rachel hari ini.. Kayaknya dia selingkuh. Miko menunduk lesu.
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH - NIGHT
23 23
Anca kembali membenarkan kaca dengan lem di tangannya. Dia terlihat kecewa karena kacanya tidak nempel-nempel.
Dia melihat lem di tangannya. Dia berpikir sebentar, dia lalu ngisep lemnya dalam-dalam. Dia terlihat suka. Dia terdiam, lalu menghisap lemnya kembali.
EXT. KOMPLEKS RUMAH MIKO - NIGHT
24 24
Dovi turun dari taksi. Dia membuka dompetnya dan baru sadar.. Dia hanya membawa Dollar Zimbabwe.
DOVI
Waduh, maaf ya, Pak. Saya cuma bawa dollar zimbabwe.
SUPIR TAKSI
Gak papa kok, saya punya kembalian banyak.
Supir taksi juga mengeluarkan dollar zimbabwe dari dalam dompetnya. Dovi memasukkan uang tersebut ke dalam kantong celananya.
Mobilnya pergi. Dovi mendekati pintu rumah. DOVI
Permisi?
Dovi membuka pintu rumah dan melihat Anca yang sedang mabuk lem tersenyum lebar.
DOVI (CONT’D) Ini.. Mas.. Anca?
Dovi terdiam, dia melihat Anca. Lalu dia membalas senyumnya. Suasana canggung.
INT. SEBUAH CAFE - NIGHT
25 25
Miko mengumpulkan keberanian untuk akhirnya berkata.. MIKO
Rachel. Aku tahu apa yang terjadi.. Kamu selingkuh kan?
RACHEL Selingkuh?
Miko menunjuk ke arah tiga orang tersebut. MIKO
Iya.. Sama salah satu di antara tiga orang itu kan?
RACHEL Enggak..
MIKO
Enggak? (beat) Ya ampun.. Kamu selingkuh sama tiga-tiganya?!
RACHEL Mik, bukan.. Aku..
MIKO Kamu kenapa?
RACHEL
Aku masuk sekte penyembah pesut, Miko.
Miko tertegun.
MIKO
Sekte.. Penyembah.. Pesut? RACHEL
Aku ketemu mereka waktu aku lagi main ke pantai. Mereka nyamperin aku, dan mereka membuka mataku bahwa pesut sebenarnya adalah dewa kita, Miko..
Pesut adalah lambang kehidupan, dengan mata mereka yang elegan, badan mereka yang menggemaskan.. (menghela napas) Kemana aja aku baru sadar ini..
Akhirnya, aku ikutan ritual penyembahan yang mereka lakukan tiap minggu, Miko..
CUT TO:
INT. SEBUAH GUDANG TUA - NIGHT
26 26
Rachel dan kawanan berjubah hitam menyembah gambar pesut yang terpampang di dinding.
RACHEL DAN KAWAN-KAWAN Pesut.. Oh pesut.. Brrrr... Pesut.. Mereka menyembah dengan khusyuk.
CUT BACK TO:
INT. SEBUAH CAFE - NIGHT
27 27
Miko mangap. Rachel memegang tangan Miko. RACHEL
Miko.. Sekarang aku mau ngajak kamu bergabung ke sekte kami ini.. Kamu mau kan ikutan menyembah pesut?
MIKO
(berteriak ke arah pelayan) TOLONG!!!!
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH - NIGHT
28 28
Dovi dan Anca masih senyum-senyuman berdua. Dari dalam ruangan kita melihat mobil Miko masuk.
Miko memasuki ruangan. MIKO
Mas Anca si Dovi udah nyampe be..
Miko melihat Dovi dan Anca lagi senyum-senyuman. Dovi menengok ke arah Miko, dia tersenyum kepada Miko.
Miko, karena Dovi dan Anca tersenyum, dia ikut tersenyum. Sekarang mereka bertiga senyum-senyuman di ruang tengah.
TALKING HEAD ANCA
29 29
ANCA
(dengan mulut kaku) Gara-gara lem kayu, saya dan Mas Dovi jadi senyum-senyuman selama dua jam. Saya susah ngomong.
TALKING HEAD DOVI
30 30
DOVI
(dengan mulut kaku) Pembantu kami ternyata kampret.
TALKING HEAD MIKO
31 31
MIKO
Gue akhirnya putus sama Rachel, karena... yah, kami beda keyakinan. Tapi, kabar baiknya, nasi tumpeng yang udah gue siapin, dipakai untuk tujuan yang lebih baik.
INT. RUMAH MIKO - RUANG TENGAH - NIGHT
32 32
MIKO (V.O.)
Gue sih nganggepnya sebagai perayaan pindahan ke kontrakan baru.
Kita melihat Dovi, Anca dan Miko makan nasi tumpeng sama-sama. Anca gak bisa membuka mulutnya yang sedang kaku.
MIKO (V.O.)
Gue lupa, gue belom sempet
selametan sama Anca karena kita udah pindah rumah. Gue juga belom selametan supaya Rian sukses.. Miko menambahkan makanan ke piring Dovi.
MIKO (V.O.)
Selametan ini juga sekalian
selametan Dovi tinggal bareng sama kita di rumah ini.
Dovi mencoba memakan tapi gak bisa, karena mulutnya kaku.
TALKING HEAD MIKO
33 33
MIKO
Dan.. Entah kenapa gue punya
firasat, malam minggu malam minggu gue setelah ini.. Akan kembali mengenaskan seperti dulu. Mudah-mudahan enggak ya..
Miko menelan ludah. Tepat setelah dia menelan ludah, kaca yang menempel di kayu yang coba dilem sama Anca jatuh berhamburan. Miko terkejut.
Kamera ke arah serpihan kaca. Kamera kembali ke Miko.
MIKO (CONT’D)