• Tidak ada hasil yang ditemukan

ED SPA 540 - Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, Dan Pengungkapan Yang Bersangkutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ED SPA 540 - Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, Dan Pengungkapan Yang Bersangkutan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

EXPOSURE DRAFT

EXPOSURE DRAFT

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT

(“SPA”)

(“SPA”)

540

540

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI,

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI,

TERMASUK ESTIMASI AKUNTANSI

TERMASUK ESTIMASI AKUNTANSI

NILAI WAJAR, DAN PENGUNGKAPAN

NILAI WAJAR, DAN PENGUNGKAPAN

 YANG BERSANGKUTAN

 YANG BERSANGKUTAN

Exposure

Exposure draft ini draft ini diterbitkan diterbitkan oleholeh

Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 20 Mei 2012 dapat diterima paling lambat tanggal 20 Mei 2012 ke

ke Sekretariat IAPI Jl. Sekretariat IAPI Jl. Kapten P. Tendean No. Kapten P. Tendean No. 1 Lt. 11 Lt. 1 Jakarta 12710 atau melalui fax (021) 2525-175 atau email Jakarta 12710 atau melalui fax (021) 2525-175 atau email ke info@iapi.or.id atau divisi.standar_teknis@iapi.or.id ke info@iapi.or.id atau divisi.standar_teknis@iapi.or.id

   E

   E

   X

   X

   P

   P

   O

   O

   S

   S

   U

   U

   R

   R

   E

   E

   D

   D

   R

   R

   A

   A

   F

   F

   T

   T

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Indonesian Institute of Certified Public Accountants Indonesian Institute of Certified Public Accountants

(2)

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

DEWAN STANDAR PROFESI DEWAN STANDAR PROFESI

2008

2008 – – 2012 2012

Kusumaningsih

Kusumaningsih AngkawidjajAngkawidjaja a KetuaKetua Handri

Handri Tjendra Tjendra Wakil Wakil KetuaKetua Dedy

Dedy Sukrisnadi Sukrisnadi AnggotaAnggota

Fahmi Anggota

Fahmi Anggota

Godang

Godang Parulian Parulian Panjaitan Panjaitan AnggotaAnggota Johannes

Johannes Emile Emile Runtuwene Runtuwene AnggotaAnggota Lolita

Lolita R. R. Siregar Siregar AnggotaAnggota Renie

Renie Feriana Feriana AnggotaAnggota Yusron

(3)

STANDAR PERIKATAN AUDIT 540

STANDAR PERIKATAN AUDIT 540

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI AKUNTANSI

AKUNTANSI

NILAI WAJAR, DAN PENGUNGKAPAN YANG BERSANGKUTAN

NILAI WAJAR, DAN PENGUNGKAPAN YANG BERSANGKUTAN

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode dimulai atau

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode dimulai atau

setelah tanggal 1 Januari 2013)

setelah tanggal 1 Januari 2013)

Daftar Isi Daftar Isi Paragraf Paragraf Pendahuluan Pendahuluan

Ruang Lingkup SPA Ini ………

Ruang Lingkup SPA Ini ……… ... ……… 11 Sifat Estimasi

Sifat Estimasi Akuntan Akuntansi ………si ………   2-42-4

Tanggal Berlaku Efektif ………

Tanggal Berlaku Efektif ………... ……….………. 55 Tujuan Tujuan ………...………..……….. 66 Definisi Definisi ………...………..……….. 77 Ketentuan Ketentuan

Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan

Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan ………..……..………   8-98-9 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Material ………

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Material ……… ....……….……….   10-1110-11 Respons terhadap Risiko Salah Saji Material yang Telah Dini

Respons terhadap Risiko Salah Saji Material yang Telah Dini lai……….lai……….   12-1412-14 Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespons Risiko Signifikan …

Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespons Risiko Signifikan … ....…..….. 15-1715-17 Pengevaluasian atas

Pengevaluasian atas Kewajaran Kewajaran Estimasi Akuntansi Estimasi Akuntansi dan dan PenentuanPenentuan Salah Saji

Salah Saji ……… 1818 Pengungkapan yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi

Pengungkapan yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi ………..………   19-2019-20 Indikator Kemungkinan Keberpihakan Manajemen (

Indikator Kemungkinan Keberpihakan Manajemen ( Management BiasManagement Bias) ) ….…. 2121 Represent

Representasi asi TertulisTertulis ……… 2222 Dokumentasi ………..

Dokumentasi ……….. 2323 Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya

Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya Sifat Estimasi Akuntansi

Sifat Estimasi Akuntansi ……….…….……….…….   A1-A11A1-A11 Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan

Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan ………..………....……   A12-A44A12-A44 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Material ………

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Material ……… ....….….   A45-A51A45-A51 Respons terhadap Risiko Salah Saji Material yang Telah Dinilai….……

Respons terhadap Risiko Salah Saji Material yang Telah Dinilai….…… ....….….   A52-A101A52-A101 Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespons Risiko Signifikan …

Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespons Risiko Signifikan … ..….….  A102-A11 A102-A1155 Pengevaluasian

Pengevaluasian atas atas Kewajaran Kewajaran Estimasi AEstimasi Akuntansi kuntansi dandan Penentuan Salah Saji

(4)

Pengungkapan yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi

Pengungkapan yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi ………  A116-A119  A116-A119 Indikator Kemungkinan Keberpihakan Manajemen (

Indikator Kemungkinan Keberpihakan Manajemen ( Management BiasManagement Bias) ) .. .. A120-A123A120-A123 Represent

Representasi asi TertulisTertulis ………....…………   A126-A127A126-A127 Dokumentasi ……….…

Dokumentasi ……….…   A128A128

Lampiran: Pengukuran dan Pengungkapan Nilai Wajar Berdasarkan Kerangka Pelaporan Lampiran: Pengukuran dan Pengungkapan Nilai Wajar Berdasarkan Kerangka Pelaporan Keuangan yang Berbeda.

Keuangan yang Berbeda.

Standar Perikatan Audit (

Standar Perikatan Audit ( ““SPASPA”) 540, “Audit atas”) 540, “Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk EstimasiEstimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi  Akuntansi

 Akuntansi Nilai Nilai Wajar, Wajar, dan dan PengungPengungkapan kapan yang yang Berkaitan” Berkaitan” harus harus dibaca dibaca bersamaan bersamaan dengandengan SPA 200, “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Suatu Audit Berdasarkan SPA 200, “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Suatu Audit Berdasarkan Standar Perikatan Audit.”

(5)

Pendahuluan Pendahuluan

Ruang Lingkup SPA Ini Ruang Lingkup SPA Ini 1.

1. Standar Standar Perikatan Perikatan Audit Audit ((””SPASPA””) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas estimasi) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan dalam suatu audit atas laporan keuangan. Secara spesifik, SPA ini memperluas tentang dalam suatu audit atas laporan keuangan. Secara spesifik, SPA ini memperluas tentang bagaimana SPA 315

bagaimana SPA 31511  dan SPA 330  dan SPA 33022, serta SPA-SPA lain yang relevan diterapkan dalam, serta SPA-SPA lain yang relevan diterapkan dalam hubungannya dengan estimasi akuntansi. SPA ini juga mencakup ketentuan dan panduan hubungannya dengan estimasi akuntansi. SPA ini juga mencakup ketentuan dan panduan atas kesalahan penyajian estimasi akuntansi secara individual, dan indikator tentang atas kesalahan penyajian estimasi akuntansi secara individual, dan indikator tentang kemungkinan

kemungkinan keberpihakan keberpihakan manajemenmanajemen Sifat Estimasi Akuntansi

Sifat Estimasi Akuntansi 2.

2. Beberapa unsur laporan keuangan Beberapa unsur laporan keuangan tidak dapat diukur secara tidak dapat diukur secara tepat, namun hanya tepat, namun hanya dapatdapat diestimasi. Untuk tujuan SPA ini, unsur laporan keuangan seperti itu disebut sebagai diestimasi. Untuk tujuan SPA ini, unsur laporan keuangan seperti itu disebut sebagai estimasi akuntansi. Sifat dan keandalan informasi yang tersedia bagi manajemen untuk estimasi akuntansi. Sifat dan keandalan informasi yang tersedia bagi manajemen untuk mendukung pembuatan estimasi akuntansi bervariasi secara luas, oleh karena itu mendukung pembuatan estimasi akuntansi bervariasi secara luas, oleh karena itu berdampak terhadap derajat ketidakpastian estimasi yang berkaitan dengan estimasi berdampak terhadap derajat ketidakpastian estimasi yang berkaitan dengan estimasi akuntansi. Derajat ketidakpastian estimasi berdampak, pada gilirannya, terhadap risiko akuntansi. Derajat ketidakpastian estimasi berdampak, pada gilirannya, terhadap risiko kesalahan penyajian material estimasi akuntansi, termasuk kecurigaan terhadap kesalahan penyajian material estimasi akuntansi, termasuk kecurigaan terhadap keberpihakan manajemen yang disengaja atau tidak disengaja. (Ref: Para. A1-A11).

keberpihakan manajemen yang disengaja atau tidak disengaja. (Ref: Para. A1-A11).

3. Tujuan pengukuran estimasi akuntansi dapat bervariasi tergantung pada kerangka 3. Tujuan pengukuran estimasi akuntansi dapat bervariasi tergantung pada kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan unsur keuangan yang dilaporkan. Tujuan pelaporan keuangan yang berlaku dan unsur keuangan yang dilaporkan. Tujuan pengukuran untuk beberapa estimasi akuntansi adalah untuk memprakirakan hasil dari satu pengukuran untuk beberapa estimasi akuntansi adalah untuk memprakirakan hasil dari satu atau lebih transaksi, peristiwa, atau kondisi yang menimbulkan kebutuhan untuk estimasi atau lebih transaksi, peristiwa, atau kondisi yang menimbulkan kebutuhan untuk estimasi akuntansi. Untuk estimasi akuntansi lain, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, tujuan akuntansi. Untuk estimasi akuntansi lain, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, tujuan pengukurannya berbeda dan dinyatakan dalam satuan nilai transaksi kini atau unsur pengukurannya berbeda dan dinyatakan dalam satuan nilai transaksi kini atau unsur laporan keuangan berdasarkan pada kondisi yang umum pada saat pengukuran. Sebagai laporan keuangan berdasarkan pada kondisi yang umum pada saat pengukuran. Sebagai contoh, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mungkin mensyaratkan pengukuran contoh, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mungkin mensyaratkan pengukuran nilai wajar berdasarkan suatu asumsi transaksi hipotetis kini antara pihak yang mau dan nilai wajar berdasarkan suatu asumsi transaksi hipotetis kini antara pihak yang mau dan berpengetahuan

(kadang-berpengetahuan (kadang-kadang disebut sebagai “peserta pasar” atau yang setara) dalamkadang disebut sebagai “peserta pasar” atau yang setara) dalam suatu transaksi antarpihak yang independen, bukan penyelesaian suatu transaksi pada suatu transaksi antarpihak yang independen, bukan penyelesaian suatu transaksi pada waktu yang lalu atau di masa depan.

waktu yang lalu atau di masa depan.33 4.

4. Perbedaan antara hasil suatu Perbedaan antara hasil suatu estimasi akuntansi dan jumlah yang estimasi akuntansi dan jumlah yang semula diakui atausemula diakui atau diungkapkan dalam laporan keuangan tidak selalu merupakan kesalahan penyajian dalam diungkapkan dalam laporan keuangan tidak selalu merupakan kesalahan penyajian dalam laporan keuangan. Hal ini lazim dalam kasus estimasi akuntansi nilai wajar, karena hasil laporan keuangan. Hal ini lazim dalam kasus estimasi akuntansi nilai wajar, karena hasil yang diamati dipengaruhi oleh peristiwa atau kondisi setelah tanggal yang pada saat itu yang diamati dipengaruhi oleh peristiwa atau kondisi setelah tanggal yang pada saat itu pengukuran diestimasi untuk tujuan laporan keuangan.

pengukuran diestimasi untuk tujuan laporan keuangan. Tanggal Berlaku Efektif

Tanggal Berlaku Efektif 5.

5. SPA ini berlaku efektif untuk SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atauperiode dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013.

setelah 1 Januari 2013.

11 SPSPA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko A 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Melalui Salah Saji Melalui Pemahaman tentang Entitas dan Lingkungannnya.”Pemahaman tentang Entitas dan Lingkungannnya.”

2 2

SP

SPA 330, “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai.”A 330, “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai.” 3

3

Definisi nilai wajar yang berbeda mungkin ada di antara kerangka pelaporan keuangan Definisi nilai wajar yang berbeda mungkin ada di antara kerangka pelaporan keuangan

(6)

Tujuan Tujuan

6.

6. Tujuan auditor adalah Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti untuk memperoleh bukti yang cukup yang cukup dan dan tepat tentang tepat tentang apakah:apakah:

(a) estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dalam laporan keuangan, (a) estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dalam laporan keuangan,

baik yang diakui atau diungkapkan, adalah wajar; dan baik yang diakui atau diungkapkan, adalah wajar; dan

(b) pengungkapan yang bersangkutan dalam laporan keuangan adalah memadai dalam (b) pengungkapan yang bersangkutan dalam laporan keuangan adalah memadai dalam

konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Definisi

Definisi 7.

7. Untuk tujuan Untuk tujuan SPA SPA ini, istilah ini, istilah berikut memiliki makna berikut memiliki makna sebagai berikut:sebagai berikut: (a) Estimasi akuntansi

(a) Estimasi akuntansi ——  Suatu penaksiran atas suatu jumlah moneter ketika metode  Suatu penaksiran atas suatu jumlah moneter ketika metode pengukuran yang akurat tidak tersedia. Istilah ini digunakan untuk suatu jumlah yang pengukuran yang akurat tidak tersedia. Istilah ini digunakan untuk suatu jumlah yang diukur pada nilai wajar ketika terdapat ketidakpastian estimasi dan untuk jumlah lain diukur pada nilai wajar ketika terdapat ketidakpastian estimasi dan untuk jumlah lain yang memerlukan estimasi. Ketika SPA ini hanya mengatur estimasi akuntansi yang yang memerlukan estimasi. Ketika SPA ini hanya mengatur estimasi akuntansi yang melibatkan pengukuran pada nilai wajar, istilah “estimasi akuntansi nilai wajar” melibatkan pengukuran pada nilai wajar, istilah “estimasi akuntansi nilai wajar” digunakan.

digunakan.

(b) Estimasi tunggal auditor atau estimasi kisar auditor

(b) Estimasi tunggal auditor atau estimasi kisar auditor ——  Jumlah, atau kisar jumlah, yang  Jumlah, atau kisar jumlah, yang masing-masing diperoleh dari bukti audit yang digunakan dalam mengevaluasi estimasi masing-masing diperoleh dari bukti audit yang digunakan dalam mengevaluasi estimasi tunggal manajemen.

tunggal manajemen. (c) Ketidakpastian estimasi

(c) Ketidakpastian estimasi ——  kerentanan suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan  kerentanan suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan yang bersangkutan terhadap suatu ketiadaan ketepatan bawaan dalam penyusunan yang bersangkutan terhadap suatu ketiadaan ketepatan bawaan dalam penyusunan informasi.

informasi. (d)

(d) Keberpihakan Keberpihakan manajemenmanajemen ——  Ketiadaan netralitas manajemen dalam penyusunan  Ketiadaan netralitas manajemen dalam penyusunan informasi.Anomali

informasi.Anomali —— Suatu kesalahan penyajian atau penyimpangan yang secara jelas Suatu kesalahan penyajian atau penyimpangan yang secara jelas tidak mewakili kesalahan penyajian atau penyimpangan dalam suatu populasi.

tidak mewakili kesalahan penyajian atau penyimpangan dalam suatu populasi. (e) Estimasi tunggal manajemen

(e) Estimasi tunggal manajemen ——  Jumlah yang dipilih oleh manajemen untuk mengakui  Jumlah yang dipilih oleh manajemen untuk mengakui atau mengungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu estimasi akuntansi.

atau mengungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu estimasi akuntansi. (f)

(f) Hasil Hasil suatu suatu estimasi estimasi akuntansiakuntansi —— Jumlah moneter sesungguhnya yang merupakan hasil Jumlah moneter sesungguhnya yang merupakan hasil dari penyelesaian transaksi yang mendasari, peristiwa, atau kondisi yang dituju oleh dari penyelesaian transaksi yang mendasari, peristiwa, atau kondisi yang dituju oleh estimasi

estimasi akuntansakuntansi.i.

Ketentuan Ketentuan

Prosedur Penilaian

Prosedur Penilaian Risiko Risiko dan Kegiatan dan Kegiatan yang Bersangkutanyang Bersangkutan

(i)

(i) Ketika Pada waktu melaksanakan prosedur penilaian risiko dan kegiatan yangKetika Pada waktu melaksanakan prosedur penilaian risiko dan kegiatan yang bersangkutan untuk memperoleh suatu pemahaman atas entitas dan lingkungannya, bersangkutan untuk memperoleh suatu pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, sebagaimana yang diharuskan oleh SPA 315, termasuk pengendalian internal entitas, sebagaimana yang diharuskan oleh SPA 315, 44 auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas hal-hal di bawah ini untuk menyediakan auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas hal-hal di bawah ini untuk menyediakan suatu dasar untuk mengidentifikasi dan menentukan estimasi akuntansi: (Ref: Para A12) suatu dasar untuk mengidentifikasi dan menentukan estimasi akuntansi: (Ref: Para A12)

(a)

(a) Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang relevan terhadap estimasiKetentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang relevan terhadap estimasi akuntansi termasuk pengungkapannya. (Ref: Para. A13-15)

akuntansi termasuk pengungkapannya. (Ref: Para. A13-15)

(b)

(b) Bagaimana manajemen mengidentifikasi transaksi, peristiwa dan kondisi tersebut yangBagaimana manajemen mengidentifikasi transaksi, peristiwa dan kondisi tersebut yang mungkin menimbulkan perlunya estimasi akuntansi diakui atau diungkapkan dalam mungkin menimbulkan perlunya estimasi akuntansi diakui atau diungkapkan dalam laporan keuangan. Dalam pemerolehan pemahaman ini, auditor harus meminta laporan keuangan. Dalam pemerolehan pemahaman ini, auditor harus meminta keterangan kepada manajemen tentang perubahan dalam keadaan yang dapat keterangan kepada manajemen tentang perubahan dalam keadaan yang dapat menyebabkan timbulnya estimasi akuntansi baru, atau perlunya untuk merevisi estimasi menyebabkan timbulnya estimasi akuntansi baru, atau perlunya untuk merevisi estimasi akuntansi yang ada. (Ref: Para. A16-A21)

akuntansi yang ada. (Ref: Para. A16-A21)

4 4

SPA 315, paragraf 5

(7)

(c)

(c) Bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi, dan suatu pemahaman atas dataBagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi, dan suatu pemahaman atas data yang dipakai sebagai dasar, termasuk: (Ref: Para. A22-A23)

yang dipakai sebagai dasar, termasuk: (Ref: Para. A22-A23) (i)

(i) Metode, termasuk Metode, termasuk jika relevan, jika relevan, model, yang model, yang digunakan dalam digunakan dalam membuat estimasimembuat estimasi akuntansi; (Ref: Para. A24-A26)

akuntansi; (Ref: Para. A24-A26) (ii)

(ii) Pengendalian Pengendalian yang yang relevan; relevan; (Ref: (Ref: Para. Para. A27-A28)A27-A28) (iii)

(iii) Apakah manajemen Apakah manajemen telah menggunakan seorang telah menggunakan seorang pakar; (Ref: Para. pakar; (Ref: Para. A29-A30)A29-A30) (iv)

(iv) Asumsi yang Asumsi yang mendasari estimasi akuntansi; (Ref: mendasari estimasi akuntansi; (Ref: Para. A31-A34)Para. A31-A34) (v)

(v) Apakah telah Apakah telah terjadi atau terjadi atau seharusnya telah terjadi seharusnya telah terjadi suatu perubahan suatu perubahan dari periodedari periode sebelumnya dalam metode untuk membuat estimasi akuntansi, dan jika demikian, sebelumnya dalam metode untuk membuat estimasi akuntansi, dan jika demikian, apa penyebabnya; dan (Ref: Para. A37)

apa penyebabnya; dan (Ref: Para. A37)

9.

9.  Auditor harus menilai Auditor harus menilai hasil estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuanganhasil estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan periode lalu, atau, jika relevan, melakukan kembali estimasi dengan tujuan untuk periode periode lalu, atau, jika relevan, melakukan kembali estimasi dengan tujuan untuk periode kini. Sifat dan luas reviu yang dilakukan auditor harus mempertimbangkan sifat estimasi kini. Sifat dan luas reviu yang dilakukan auditor harus mempertimbangkan sifat estimasi akuntansi, dan apakah informasi yang diperoleh dari reviu tersebut relevan untuk akuntansi, dan apakah informasi yang diperoleh dari reviu tersebut relevan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material atas estimasi akuntansi mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material atas estimasi akuntansi yang dibuat dalam laporan keuangan periode kini. Namun, reviu tersebut tidak dimaksudkan yang dibuat dalam laporan keuangan periode kini. Namun, reviu tersebut tidak dimaksudkan untuk mempertanyakan pertimbangan yang dibuat dalam periode lalu yang didasarkan pada untuk mempertanyakan pertimbangan yang dibuat dalam periode lalu yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu. (Ref: Para. A39-A44)

informasi yang tersedia pada waktu itu. (Ref: Para. A39-A44) Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Material Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Salah Saji Material

10.

10.Dalam mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, sebagaimanaDalam mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, sebagaimana diharuskan oleh SPA 315,

diharuskan oleh SPA 315,55 auditor harus mengevaluasi derajat ketidakpastian estimasi yang auditor harus mengevaluasi derajat ketidakpastian estimasi yang bersangkutan dengan estimasi akuntansi. (Ref: Para. A45-A46)

bersangkutan dengan estimasi akuntansi. (Ref: Para. A45-A46)

11.

11. Auditor harus menentu Auditor harus menentukan apakah, menurut pertimbakan apakah, menurut pertimbangan auditor, estimasi akuntngan auditor, estimasi akuntansi yangansi yang telah diidentifikasi mempunyai ketidakpastian yang tinggi, yang dapat menimbulkan risiko telah diidentifikasi mempunyai ketidakpastian yang tinggi, yang dapat menimbulkan risiko signifikan. (Ref: Para. A47-A51)

signifikan. (Ref: Para. A47-A51)

Respons terhadap Risiko Salah Saji Material yang Telah Dinilai Respons terhadap Risiko Salah Saji Material yang Telah Dinilai

12.

12. Auditor Berdasarkan penilaian risiko salah  Auditor Berdasarkan penilaian risiko salah material, auditor harus material, auditor harus menentumenentukan: (Ref: kan: (Ref: Para.Para.  A52)

 A52)

(a)

(a) Apakah  Apakah manajememanajemen n telah telah secara secara tepat tepat menerapmenerapkan kan ketentuan ketentuan kerangka kerangka pelaporapelaporann keuangan yang berlaku, yang relevan terhadap estimasi akuntansi; dan (Ref: Para. keuangan yang berlaku, yang relevan terhadap estimasi akuntansi; dan (Ref: Para. A53- A56)

 A56)

(b)

(b) Apakah  Apakah metode metode untuk untuk membuat membuat estimasi estimasi akuntanakuntansi si adalah adalah tepat tepat dan dan telah telah diterapkanditerapkan secara konsisten, dan apakah perubahan, jika ada, dalam estimasi akuntansi atau secara konsisten, dan apakah perubahan, jika ada, dalam estimasi akuntansi atau dalam metode untuk membuat estimasi tersebut dari periode lalu sudah tepat dan dalam metode untuk membuat estimasi tersebut dari periode lalu sudah tepat dan sesuai dengan keadaan yang bersangkutan. (Ref: Para. A57-A58)

sesuai dengan keadaan yang bersangkutan. (Ref: Para. A57-A58)

13.

13.Dalam merespons risiko kesalahan penyajian yang telah dinilai, sebagaimana yangDalam merespons risiko kesalahan penyajian yang telah dinilai, sebagaimana yang diharuskan oleh SPA 330,

diharuskan oleh SPA 330,66  auditor harus melakukan satu atau lebih langkah-langkah di  auditor harus melakukan satu atau lebih langkah-langkah di bawah ini, dengan memperhitungkan sifat estimasi akuntansi: (Ref: Para. A59-A61)

bawah ini, dengan memperhitungkan sifat estimasi akuntansi: (Ref: Para. A59-A61)

(a)

(a) Menentukan apakah peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan auditorMenentukan apakah peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan auditor menyediakan bukti audit tentang estimasi akuntansi. (Ref: Para. A62-A67)

menyediakan bukti audit tentang estimasi akuntansi. (Ref: Para. A62-A67)

5 5 SPA 315, paragraf 25. SPA 315, paragraf 25. 6 6 SPA 330, paragraf 5. SPA 330, paragraf 5.

(8)

(b)

(b) Menguji bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi dan data yang dipakaiMenguji bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi dan data yang dipakai sebagai dasar pengujian. Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus mengevaluasi sebagai dasar pengujian. Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus mengevaluasi apakah: (Ref: Para. A68-A70)

apakah: (Ref: Para. A68-A70)

(i)

(i) Metode pengukuran yang digunakan sudah tepat dengan keadaan; dan (Ref: ParaMetode pengukuran yang digunakan sudah tepat dengan keadaan; dan (Ref: Para  A71-A76

 A71-A76))

(ii)

(ii)  Asumsi-asu Asumsi-asumsi yang digunakan oleh manamsi yang digunakan oleh manajemen adalah wajar dalam hubjemen adalah wajar dalam hubungannyungannyaa dengan tujuan pengukuran kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para. dengan tujuan pengukuran kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para.  A77-A83

 A77-A83))

(c)

(c) Menguji efektivitas operasi atas pengendalian terhadap bagaimana manajemenMenguji efektivitas operasi atas pengendalian terhadap bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi, bersama dengan prosedur substantif yang tepat. (Ref: membuat estimasi akuntansi, bersama dengan prosedur substantif yang tepat. (Ref: Para. A84-A86)

Para. A84-A86)

(d)

(d) Mengembangkan estimasi tunggal atau suatu kisar angka untuk mengevaluasi estimasiMengembangkan estimasi tunggal atau suatu kisar angka untuk mengevaluasi estimasi tunggal tersebut yang dibuat oleh manajemen. Untuk tujuan: (Ref: Para. A87-A91)

tunggal tersebut yang dibuat oleh manajemen. Untuk tujuan: (Ref: Para. A87-A91)

(i)

(i) Jika auditor menggunakan asumsi atau metode yang berbeda dengan yangJika auditor menggunakan asumsi atau metode yang berbeda dengan yang digunakan oleh manajemen, auditor harus memperoleh suatu pemahaman yang digunakan oleh manajemen, auditor harus memperoleh suatu pemahaman yang cukup

cukup atas aatas asumsi atau sumsi atau metode metode yang yang digunakan digunakan oleh oleh manajemen untukmanajemen untuk menetapkan bahwa estimasi tunggal atau kisar angka yang ditetapkan oleh menetapkan bahwa estimasi tunggal atau kisar angka yang ditetapkan oleh auditor telah mempertimbangkan variabel yang relevan dan mengevaluasi auditor telah mempertimbangkan variabel yang relevan dan mengevaluasi perbedaan signifikan yang ada dari estimasi tunggal manajemen. (Ref: Para. perbedaan signifikan yang ada dari estimasi tunggal manajemen. (Ref: Para.  A92)

 A92)

(ii)

(ii) Jika auditor menyimpulkan bahwa adalah tepat untuk menggunakan suatu kisar,Jika auditor menyimpulkan bahwa adalah tepat untuk menggunakan suatu kisar, auditor harus mempersempit kisar, berdasarkan bukti audit yang tersedia, auditor harus mempersempit kisar, berdasarkan bukti audit yang tersedia, sampai semua hasil dalam kisar tersebut dianggap wajar. (Ref: Para. A93-A95) sampai semua hasil dalam kisar tersebut dianggap wajar. (Ref: Para. A93-A95)

14.

14.Dalam menentukan hal yang diidentifikasi dalam paragraf 12 atau dalam merespons risikoDalam menentukan hal yang diidentifikasi dalam paragraf 12 atau dalam merespons risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai berdasarkan paragraf 13, auditor harus kesalahan penyajian material yang telah dinilai berdasarkan paragraf 13, auditor harus mempertimbangkan apakah keahlian atau pengetahuan khusus yang berkaitan dengan satu mempertimbangkan apakah keahlian atau pengetahuan khusus yang berkaitan dengan satu atau lebih aspek estimasi akuntansi diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup atau lebih aspek estimasi akuntansi diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. (Ref: Para. A96-A101)

dan tepat. (Ref: Para. A96-A101)

Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespons Risiko Signifikan Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespons Risiko Signifikan Ketidakpastian Estimasi 

Ketidakpastian Estimasi 

15.

15.Untuk estimasi akuntansi yang menimbulkan risiko signifikan, sebagai tambahan terhadapUntuk estimasi akuntansi yang menimbulkan risiko signifikan, sebagai tambahan terhadap prosedur substantif yang dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan SPA 330,

prosedur substantif yang dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan SPA 330, 77 auditor harus auditor harus mengevaluasi hal-hal sebagai berikut:

mengevaluasi hal-hal sebagai berikut: (a)

(a) Bagaimana manajemen Bagaimana manajemen telah mempertimbangkan asumsi telah mempertimbangkan asumsi atau hasil alternatif, danatau hasil alternatif, dan alasan penolakan terhadap asumsi atau hasil alternatif tersebut, atau bagaimana alasan penolakan terhadap asumsi atau hasil alternatif tersebut, atau bagaimana manajemen telah mempertimbangkan ketidakpastian estimasi dalam membuat estimasi manajemen telah mempertimbangkan ketidakpastian estimasi dalam membuat estimasi akuntansi. (Ref: Para A103-A104)

akuntansi. (Ref: Para A103-A104)

(b) Apakah suatu asumsi signifikan yang digunakan oleh manajemen adalah wajar. (Ref: (b) Apakah suatu asumsi signifikan yang digunakan oleh manajemen adalah wajar. (Ref:

Para. A107-A109) Para. A107-A109) (c)

(c) Jika relevan terhadap kewajaran dari asumsi signifikan yang digunakan Jika relevan terhadap kewajaran dari asumsi signifikan yang digunakan oleh manajemenoleh manajemen atau penerapan dengan tepat kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, maksud atau penerapan dengan tepat kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, maksud manajemen untuk melaksanakan serangkaian kegiatan spesifik dan kemampuan manajemen untuk melaksanakan serangkaian kegiatan spesifik dan kemampuan mereka untuk melaksanakan hal tersebut. (Ref: Para. A110)

mereka untuk melaksanakan hal tersebut. (Ref: Para. A110)

7 7

SPA 330, paragraf 18 SPA 330, paragraf 18

(9)

16.

16.Jika, dalam pertimbangan auditor, manajemen belum cukup memperhitungkan pengaruhJika, dalam pertimbangan auditor, manajemen belum cukup memperhitungkan pengaruh ketidakpastian estimasi terhadap estimasi yang menimbulkan risiko signifikan, auditor ketidakpastian estimasi terhadap estimasi yang menimbulkan risiko signifikan, auditor harus, jika dipandang perlu, mengembangkan suatu kisaran yang digunakan untuk harus, jika dipandang perlu, mengembangkan suatu kisaran yang digunakan untuk mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi. (Ref: Para. A111-A112)

mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi. (Ref: Para. A111-A112) Kriteria Pengakuan dan Pengukuran

Kriteria Pengakuan dan Pengukuran

17.

17.Untuk estimasi akuntansi yang menimbulkan risiko signifikan, auditor harus memperolehUntuk estimasi akuntansi yang menimbulkan risiko signifikan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah:

bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah:

(a) keputusan manajemen untuk mengakui, atau tidak mengakui, estimasi akuntansi dalam (a) keputusan manajemen untuk mengakui, atau tidak mengakui, estimasi akuntansi dalam

laporan keuangan; dan (Ref: Para. A113-A114) laporan keuangan; dan (Ref: Para. A113-A114) (b)

(b) dasar pengukuran yang dasar pengukuran yang dipilih untuk estimasi akuntansi, (Ref: Para. A115)dipilih untuk estimasi akuntansi, (Ref: Para. A115) adalah sesuai dengan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. adalah sesuai dengan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Penilaian Kewajaran Estimasi Akuntansi, dan Penentuan Salah Saji Penilaian Kewajaran Estimasi Akuntansi, dan Penentuan Salah Saji

18.

18. Auditor  Auditor harus harus mengevalmengevaluasi, uasi, berdasarkaberdasarkan n bukti bukti audit, audit, apakah apakah estimasi estimasi akuntansi akuntansi dalamdalam laporan keuangan adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, laporan keuangan adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau disajikan salah. (Ref: Para. A116-A119).

atau disajikan salah. (Ref: Para. A116-A119).

Pengungkapan yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi Pengungkapan yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi

19.

19. Auditor harus mempe Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan teparoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah pet tentang apakah pengungngungkapankapan dalam laporan keuangan yang berkaitan dengan estimasi akuntansi telah sesuai dengan dalam laporan keuangan yang berkaitan dengan estimasi akuntansi telah sesuai dengan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para. A120-A121)

ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para. A120-A121)

20.

20.Untuk estimasi akuntansi yang menimbulkan risiko signifikan, auditor harus jugaUntuk estimasi akuntansi yang menimbulkan risiko signifikan, auditor harus juga mengevaluasi kecukupan pengungkapan ketidakpastian estimasi dalam laporan keuangan mengevaluasi kecukupan pengungkapan ketidakpastian estimasi dalam laporan keuangan dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para. A122-A123)

dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para. A122-A123) Indikator Kemungkinan Keberpihakan Manajemen

Indikator Kemungkinan Keberpihakan Manajemen

21.

21. Auditor  Auditor harus harus mereviumereviu pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh manajemen dalampertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh manajemen dalam membuat estimasi akuntansi untuk mengidentifikasi apakah ada indikator tentang membuat estimasi akuntansi untuk mengidentifikasi apakah ada indikator tentang kemungkinan keberpihakan manajemen. Indikator tentang kemungkinan keberpihakan kemungkinan keberpihakan manajemen. Indikator tentang kemungkinan keberpihakan manajemen tidak dengan sendirinya merupakan kesalahan penyajian untuk tujuan manajemen tidak dengan sendirinya merupakan kesalahan penyajian untuk tujuan penarikan kesimpulan atas kewajaran estimasi akuntansi secara individual. (Ref: Para. penarikan kesimpulan atas kewajaran estimasi akuntansi secara individual. (Ref: Para.  A124-A12

 A124-A125)5)

Representasi Tertulis Representasi Tertulis

22.

22. Auditor  Auditor harus harus memperolememperoleh h representasrepresentasi i tertulis tertulis dari dari manajemen manajemen dan, dan, jika jika relevan, relevan, pihakpihak yang bertanggung jawab atas tata kelola apakah mereka yakin bahwa asumsi signifikan yang bertanggung jawab atas tata kelola apakah mereka yakin bahwa asumsi signifikan yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi adalah wajar. (Ref: Para. A126-A127). yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi adalah wajar. (Ref: Para. A126-A127). Dokumentasi

Dokumentasi

23.

23. Auditor harus memasu Auditor harus memasukkan dalam kkan dalam dokumendokumentasi auditasi auditnya:tnya:88

(a) Dasar kesimpulan auditor tentang kewajaran estimasi akuntansi dan pengungkapannya (a) Dasar kesimpulan auditor tentang kewajaran estimasi akuntansi dan pengungkapannya

yang menimbulkan risiko signifikan; dan yang menimbulkan risiko signifikan; dan (b)

(b) Indikator kemungkinan keberpihakan manajemen, jika ada. (Ref: Para. Indikator kemungkinan keberpihakan manajemen, jika ada. (Ref: Para. A128)A128) ≈≈≈≈≈

≈≈≈≈≈

8 8

SPA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8– 

(10)

Materi Penerapan dan Penjelasan Lain

Materi Penerapan dan Penjelasan Lain

Sifat Estimasi Akuntansi

Sifat Estimasi Akuntansi (Ref: Para.2)(Ref: Para.2)  A1.

 A1. Oleh Oleh karena karena ketidakpaketidakpastian stian bawaan bawaan dalam dalam kegiatan kegiatan bisnis, bisnis, beberapbeberapa a unsur unsur laporanlaporan keuangan hanya dapat diestimasi. Di samping itu, karakteristik spesifik dari suatu aset, keuangan hanya dapat diestimasi. Di samping itu, karakteristik spesifik dari suatu aset, liabilitas, atau komponen ekuitas, atau dasar atau metode pengukuran yang ditetapkan liabilitas, atau komponen ekuitas, atau dasar atau metode pengukuran yang ditetapkan oleh kerangka pelaporan keuangan dapat menimbulkan kebutuhan untuk mengestimasi oleh kerangka pelaporan keuangan dapat menimbulkan kebutuhan untuk mengestimasi suatu unsur laporan keuangan. Beberapa kerangka pelaporan keuangan menetapkan suatu unsur laporan keuangan. Beberapa kerangka pelaporan keuangan menetapkan metode spesifik pengukuran dan pengungkapan yang harus dilakukan dalam laporan metode spesifik pengukuran dan pengungkapan yang harus dilakukan dalam laporan keuangan, sementara kerangka pelaporan keuangan lain kurang begitu spesifik. Lampiran keuangan, sementara kerangka pelaporan keuangan lain kurang begitu spesifik. Lampiran SPA ini membahas pengukuran dan pengungkapan nilai wajar menurut kerangka SPA ini membahas pengukuran dan pengungkapan nilai wajar menurut kerangka pelaporan keuangan yang berbeda.

pelaporan keuangan yang berbeda.  A2.

 A2. Beberapa Beberapa estimasi estimasi akuntanakuntansi si melibatkan melibatkan ketidakpasketidakpastian tian estimasi estimasi yang yang secara secara relatifrelatif rendah dan mungkin menimbulkan risiko kesalahan penyajian rendah, sebagai contoh: rendah dan mungkin menimbulkan risiko kesalahan penyajian rendah, sebagai contoh:

Estimasi akuntansi yang timbul dalam entitas yang melakukan bisnis yang tidak Estimasi akuntansi yang timbul dalam entitas yang melakukan bisnis yang tidak kompleks.

kompleks.

Estimasi akuntansi yang sering dibuat atau diperbaharui karena estimasi tersebut Estimasi akuntansi yang sering dibuat atau diperbaharui karena estimasi tersebut berhubungan dengan transaksi rutin.

berhubungan dengan transaksi rutin.

Estimasi akuntansi yang diperoleh dari data yang tersedia, seperti tarif bunga yang Estimasi akuntansi yang diperoleh dari data yang tersedia, seperti tarif bunga yang dipublikasikan atau harga sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal. Data dipublikasikan atau harga sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal. Data tersebut dapat disebut sebagai “data yang dapat diobservasi” dalam konteks suatu tersebut dapat disebut sebagai “data yang dapat diobservasi” dalam konteks suatu estimasi akuntansi nilai wajar.

estimasi akuntansi nilai wajar.

Estimasi akuntansi nilai wajar yang metode pengukurannya ditetapkan oleh kerangka Estimasi akuntansi nilai wajar yang metode pengukurannya ditetapkan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku adalah sederhana dan mudah diterapkan terhadap pelaporan keuangan yang berlaku adalah sederhana dan mudah diterapkan terhadap aset atau liabilitas yang memerlukan pengukuran pada nilai wajar.

aset atau liabilitas yang memerlukan pengukuran pada nilai wajar.

Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan model yang dikenal dan dapat Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan model yang dikenal dan dapat diterima secara umum, dengan syarat bahwa asumsi atau data yang dimasukan ke diterima secara umum, dengan syarat bahwa asumsi atau data yang dimasukan ke dalam model tersebut dapat diobservasi.

dalam model tersebut dapat diobservasi.  A3.

 A3. Namun, untuk Namun, untuk beberapbeberapa a estimasi akuntansi, mungkin estimasi akuntansi, mungkin terdapat ketidakpastiterdapat ketidakpastian an yang ryang relatifelatif tinggi, terutama jika estimasi tersebut didasarkan pada asumsi signifikan, sebagai contoh: tinggi, terutama jika estimasi tersebut didasarkan pada asumsi signifikan, sebagai contoh:

Estimasi akuntansi yang berkaitan dengan hasil dari suatu tuntutan pengadilan. Estimasi akuntansi yang berkaitan dengan hasil dari suatu tuntutan pengadilan.

Estimasi akuntansi nilai wajar untuk instrumen keuangan derivatif yang tidak Estimasi akuntansi nilai wajar untuk instrumen keuangan derivatif yang tidak diperdagangkan di publik.

diperdagangkan di publik.

Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan suatu model yang dikembangkan Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan suatu model yang dikembangkan oleh entitas yang sangat tinggi spesialisasinya atau yang menggunakan asumsi atau oleh entitas yang sangat tinggi spesialisasinya atau yang menggunakan asumsi atau data yang tidak dapat diobservasi di pasar.

data yang tidak dapat diobservasi di pasar.  A5.

 A5. Tidak Tidak semua semua unsur unsur laporan laporan keuangan keuangan yang yang memerlukan memerlukan pengukupengukuran ran pada pada nilai nilai wajar,wajar, melibatkan ketidakpastian estimasi. Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi untuk beberapa melibatkan ketidakpastian estimasi. Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi untuk beberapa unsur laporan keuangan yang di dalamnya terdapat suatu pasar terbuka dan aktif yang unsur laporan keuangan yang di dalamnya terdapat suatu pasar terbuka dan aktif yang menyediakan informasi yang siap tersedia dan andal tentang harga pada saat pertukaran menyediakan informasi yang siap tersedia dan andal tentang harga pada saat pertukaran sesungguhnya terjadi, dalam kasus tersebut keberadaan harga penawaran yang sesungguhnya terjadi, dalam kasus tersebut keberadaan harga penawaran yang dipublikasikan biasanya merupakan bukti audit terbaik untuk nilai wajar. Namun demikian, dipublikasikan biasanya merupakan bukti audit terbaik untuk nilai wajar. Namun demikian, ketidakpastian estimasi dapat terjadi meskipun metode penilaian dan data telah ditetapkan ketidakpastian estimasi dapat terjadi meskipun metode penilaian dan data telah ditetapkan dengan baik. Sebagai contoh, penilaian sekuritas yang ditawarkan di suatu pasar terbuka dengan baik. Sebagai contoh, penilaian sekuritas yang ditawarkan di suatu pasar terbuka dan

dan aktif aktif pada pada harga harga pasar di pasar di bursa bursa kemungkinan memerlukan kemungkinan memerlukan penyesuaian penyesuaian jikajika kepemilikan adalah signifikan dalam hubungannya dengan pasar atau terkena kepemilikan adalah signifikan dalam hubungannya dengan pasar atau terkena pembatasan dalam pemasarannya. Di samping itu, keadaan ekonomi umum yang terjadi pembatasan dalam pemasarannya. Di samping itu, keadaan ekonomi umum yang terjadi

(11)

pada saat itu, sebagai contoh, pasar tertentu yang tidak likuid dapat berdampak terhadap pada saat itu, sebagai contoh, pasar tertentu yang tidak likuid dapat berdampak terhadap ketidakpastian estimasi.

ketidakpastian estimasi.  Akun pen

 Akun penyisihan pyisihan piutang tidaiutang tidak tertagih.k tertagih. Sediaan yang usang.

Sediaan yang usang. Kewajiban jaminan. Kewajiban jaminan.

Metode depresiasi atau umur ekonomis aset. Metode depresiasi atau umur ekonomis aset.

Cadangan terhadap nilai tercatat investasi dimana terdapat ketidakpastian tentang Cadangan terhadap nilai tercatat investasi dimana terdapat ketidakpastian tentang nilai yang dapat dipulihkan.

nilai yang dapat dipulihkan. Hasil kontrak jangka panjang. Hasil kontrak jangka panjang.

Beban yang timbul dari penyelesaian atau keputusan perkara pengadilan. Beban yang timbul dari penyelesaian atau keputusan perkara pengadilan.  A7.

 A7. Contoh Contoh tambahan tambahan situasi situasi dimana dimana estimasi estimasi akuntanakuntansi si nilai nilai wajar wajar mungkin mungkin diperlukandiperlukan mencakup:

mencakup:

Instrumen keuangan yang kompleks, yang tidak diperdagangkan di suatu pasar Instrumen keuangan yang kompleks, yang tidak diperdagangkan di suatu pasar terbuka dan aktif.

terbuka dan aktif.

Pembayaran berbasis saham Pembayaran berbasis saham

Properti atau alat-alat yang tersedia untuk dijual. Properti atau alat-alat yang tersedia untuk dijual.  Aset

 Aset atau atau liabilitas liabilitas tertentu tertentu yang yang diperoleh diperoleh dalam dalam suatu suatu kombinasi kombinasi bisnis bisnis termasuktermasuk goodwill

goodwill dan aset tak berwujud.dan aset tak berwujud.

Transaksi yang melibatkan pertukaran aset atau liabilitas di antara pihak independen Transaksi yang melibatkan pertukaran aset atau liabilitas di antara pihak independen tanpa adanya unsur moneter, sebagai contoh, suatu pertukaran tanpa moneter tanpa adanya unsur moneter, sebagai contoh, suatu pertukaran tanpa moneter fasilitas pabrik dalam lini bisnis yang berbeda.

fasilitas pabrik dalam lini bisnis yang berbeda.  A8.

 A8. Estimasi Estimasi melibatkan melibatkan pertimbanpertimbangan gan berdasarkaberdasarkan n informasi informasi yang yang tersedia tersedia pada pada waktuwaktu laporan keuangan disusun. Untuk banyak estimasi akuntansi, estimasi mencakup laporan keuangan disusun. Untuk banyak estimasi akuntansi, estimasi mencakup pembuatan asumsi tentang hal yang tidak pasti pada waktu estimasi dibuat. Auditor tidak pembuatan asumsi tentang hal yang tidak pasti pada waktu estimasi dibuat. Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi, transaksi, atau peristiwa masa depan bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi, transaksi, atau peristiwa masa depan yang, jika diketahui pada saat audit, kemungkinan berdampak signifikan terhadap yang, jika diketahui pada saat audit, kemungkinan berdampak signifikan terhadap tindakan manajemen atau asumsi yang digunakan oleh manajemen.

tindakan manajemen atau asumsi yang digunakan oleh manajemen. Keberpihakan Manajemen

Keberpihakan Manajemen  A9.

 A9. Kerangka Kerangka pelaporpelaporan an keuangan keuangan seringkalseringkali i menuntut menuntut netralitas, netralitas, yaitu, yaitu, bebas bebas daridari keberpihakan. Namun, estimasi akuntansi adalah tidak tepat, dan dapat dipengaruhi oleh keberpihakan. Namun, estimasi akuntansi adalah tidak tepat, dan dapat dipengaruhi oleh pertimbangan manajemen. Pertimbangan tersebut mungkin melibatkan keberpihakan pertimbangan manajemen. Pertimbangan tersebut mungkin melibatkan keberpihakan manajemen yang tidak disengaja atau disengaja (sebagai contoh, sebagai suatu akibat manajemen yang tidak disengaja atau disengaja (sebagai contoh, sebagai suatu akibat dari motivasi untuk mencapai hasil yang diharapkan). Kerentanan suatu estimasi dari motivasi untuk mencapai hasil yang diharapkan). Kerentanan suatu estimasi akuntansi terhadap keberpihakan manajemen meningkat dengan subjektivitas yang akuntansi terhadap keberpihakan manajemen meningkat dengan subjektivitas yang terdapat pada waktu membuat estimasi tersebut. Keberpihakan manajeman yang tidak terdapat pada waktu membuat estimasi tersebut. Keberpihakan manajeman yang tidak disengaja dan keberpihakan manajemen yang potensial disengaja merupakan bawaan disengaja dan keberpihakan manajemen yang potensial disengaja merupakan bawaan dalam keputusan yang bersifat subjektif yang seringkali diharuskan dalam pembuatan dalam keputusan yang bersifat subjektif yang seringkali diharuskan dalam pembuatan estimasi akuntansi. Untuk audit yang berlanjut, indikator keberpihakan manajemen yang estimasi akuntansi. Untuk audit yang berlanjut, indikator keberpihakan manajemen yang teridentifikasi selama periode audit sebelumnya mempengaruhi perencanaan dan teridentifikasi selama periode audit sebelumnya mempengaruhi perencanaan dan identifikasi resiko serta kegiatan penilaian auditor dalam periode kini.

identifikasi resiko serta kegiatan penilaian auditor dalam periode kini.  A10.

 A10. KeberpihaKeberpihakan kan manajemen manajemen mungkin mungkin sulit sulit untuk untuk dideteksdideteksi i pada pada suatu suatu tingkat tingkat akun.akun. Keberpihakan tersebut mungkin hanya dapat diidentifikasi pada waktu auditor Keberpihakan tersebut mungkin hanya dapat diidentifikasi pada waktu auditor mempertimbangkan agregasi kelompok estimasi akuntansi atau semua estimasi mempertimbangkan agregasi kelompok estimasi akuntansi atau semua estimasi akuntansi, atau pada waktu auditor mengobservasi beberapa periode akuntansi. Meskipun akuntansi, atau pada waktu auditor mengobservasi beberapa periode akuntansi. Meskipun beberapa bentuk keberpihakan manajemen merupakan bawaan dalam keputusan beberapa bentuk keberpihakan manajemen merupakan bawaan dalam keputusan subjektif, dalam melakukan pertimbangan tersebut kemungkinan tidak terdapat subjektif, dalam melakukan pertimbangan tersebut kemungkinan tidak terdapat

(12)

kesengajaan oleh manajemen untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan. Namun, kesengajaan oleh manajemen untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan. Namun,  jika

 jika terdapat kesengajaaterdapat kesengajaan n untuk menyesatkan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan, kpemakai laporan keuangan, keberpihakaneberpihakan manajemen merupakan suatu kecurangan.

manajemen merupakan suatu kecurangan.

Pertimbangan Spesifik terhadap Entitas Sektor Publik  Pertimbangan Spesifik terhadap Entitas Sektor Publik   A11. Entitas sektor publik kemun

 A11. Entitas sektor publik kemungkinan memegangkinan memegang aset khusus yang untuk aset tersebut tidag aset khusus yang untuk aset tersebut tidakk tersedia sumber informasi atau ada sumber informasi yang andal untuk tujuan pengukuran tersedia sumber informasi atau ada sumber informasi yang andal untuk tujuan pengukuran aset tersebut pada nilai wajar atau dasar lain nilai kini, atau kombinasi di antara keduanya. aset tersebut pada nilai wajar atau dasar lain nilai kini, atau kombinasi di antara keduanya. Seringkali aset khusus yang dimiliki tidak

Seringkali aset khusus yang dimiliki tidak menghasimenghasilkan arus klkan arus kas dan tidak memiliki as dan tidak memiliki pasarpasar yang aktif. Oleh karena itu, pengukuran pada nilai wajar biasanya mengharuskan estimasi yang aktif. Oleh karena itu, pengukuran pada nilai wajar biasanya mengharuskan estimasi dan kemungkinan kompleks, dan dalam beberapa kasus yang jarang terjadi mungkin dan kemungkinan kompleks, dan dalam beberapa kasus yang jarang terjadi mungkin pengukuran nilai wajar tersebut sama sekali tidak dapat dilakukan.

pengukuran nilai wajar tersebut sama sekali tidak dapat dilakukan. Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan

Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan (Ref: Para. 8)(Ref: Para. 8)  A12.

 A12. Prosedur Prosedur penilaian risiko penilaian risiko dan dan kegiatan kegiatan yang yang berkaitan berkaitan yang yang diharuskan oleh diharuskan oleh paragraf paragraf 88 SPA ini membantu auditor dalam mengembangkan suatu harapan tentang sifat dan jenis SPA ini membantu auditor dalam mengembangkan suatu harapan tentang sifat dan jenis estimasi akuntansi yang kemungkinan dimiliki oleh entitas. Pertimbangan utama auditor estimasi akuntansi yang kemungkinan dimiliki oleh entitas. Pertimbangan utama auditor adalah apakah pemahaman yang diperoleh cukup untuk mengidentifikasi dan menilai adalah apakah pemahaman yang diperoleh cukup untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam hubungannya dengan estimasi akuntansi, dan risiko kesalahan penyajian material dalam hubungannya dengan estimasi akuntansi, dan untuk merencanakan sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut.

untuk merencanakan sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut.

Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Ketentuan Kerangka Pelaporan Keuangan Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Ketentuan Kerangka Pelaporan Keuangan

yang Berlaku

yang Berlaku (Ref: Para. 8.a)(Ref: Para. 8.a)  A13.

 A13. PemerolehPemerolehan an suatu suatu pemahamapemahaman n tentantentang g ketentuan kerangka ketentuan kerangka pelaporapelaporan n keuangan yangkeuangan yang berlaku membantu auditor dalam menentukan apakah kerangka tersebut, sebagai contoh: berlaku membantu auditor dalam menentukan apakah kerangka tersebut, sebagai contoh:

Menetapkan kondisi tertentu untuk pengakuan,

Menetapkan kondisi tertentu untuk pengakuan,99  atau metode untuk pengukuran  atau metode untuk pengukuran estimasi akuntansi.

estimasi akuntansi.

Menyebutkan kondisi tertentu yang memperbolehkan atau mengharuskan pengukuran Menyebutkan kondisi tertentu yang memperbolehkan atau mengharuskan pengukuran pada suatu nilai wajar, sebagai contoh, dengan mengacu ke maksud manajemen pada suatu nilai wajar, sebagai contoh, dengan mengacu ke maksud manajemen untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu yang berkaitan dengan aset atau untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu yang berkaitan dengan aset atau liabilitas.

liabilitas.

Menyebutkan pengungkapan yang diperbolehkan atau diharuskan. Pemerolehan Menyebutkan pengungkapan yang diperbolehkan atau diharuskan. Pemerolehan pemahaman ini juga menyediakan suatu dasar bagi auditor untuk melakukan pemahaman ini juga menyediakan suatu dasar bagi auditor untuk melakukan pembahasan dengan manajemen tentang bagaimana manajemen telah menerapkan pembahasan dengan manajemen tentang bagaimana manajemen telah menerapkan ketentuan tersebut yang relevan dengan estimasi akuntansi, dan penentuan oleh ketentuan tersebut yang relevan dengan estimasi akuntansi, dan penentuan oleh auditor tentang apakah manajemen telah menerapkannya secara tepat.

auditor tentang apakah manajemen telah menerapkannya secara tepat.  A14.

 A14. Kerangka Kerangka pelaporapelaporan n keuangan keuangan mungkin mungkin menyedimenyediakan akan panduan panduan bagi bagi manajemen manajemen untukuntuk menentukan estimasi tunggal dimana terdapat alternatif. Sebagai contoh, beberapa menentukan estimasi tunggal dimana terdapat alternatif. Sebagai contoh, beberapa kerangka pelaporan

kerangka pelaporan keuangan mengharuskan keuangan mengharuskan estimasi tunggal estimasi tunggal yang dipilih yang dipilih merupakanmerupakan alternatif yang mencerminkan pertimbangan manajemen tentang hasil yang paling alternatif yang mencerminkan pertimbangan manajemen tentang hasil yang paling mungkin.

mungkin.1010  Kerangka pelaporan keuangan lainnya mungkin mengharuskan, sebagai  Kerangka pelaporan keuangan lainnya mungkin mengharuskan, sebagai 99 Hampir semua kerangka pelaporan keuangan mensyaratkan pencantuman unsur dalam laporan posisi keuangan Hampir semua kerangka pelaporan keuangan mensyaratkan pencantuman unsur dalam laporan posisi keuangan

atau laporan laba rugi

atau laporan laba rugi komprehensif yang memenuhi komprehensif yang memenuhi kriteria untuk pengakuan. Pengungkapan kebijakan akuntansikriteria untuk pengakuan. Pengungkapan kebijakan akuntansi atau penambahan catatan atas laporan keuangan tidak mengoreksi suatu kegagalan untuk mengakui unsur tersebut, atau penambahan catatan atas laporan keuangan tidak mengoreksi suatu kegagalan untuk mengakui unsur tersebut, termasuk estimasi

termasuk estimasi akuntansi.akuntansi.

10

10 Kerangka  Kerangka pelaporan keuangapelaporan keuangan yang n yang berbeda mungkin menggunakan istilah yang berbeda mungkin menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkanberbeda untuk menggambarkan

estimasi tunggal yang ditentukan dalam cara ini. estimasi tunggal yang ditentukan dalam cara ini.

(13)

contoh, penggunaan suatu

contoh, penggunaan suatu discounted probability-weighted expected value.discounted probability-weighted expected value. DalamDalam beberapa kasus, manajemen mungkin dapat membuat suatu estimasi tunggal yang andal beberapa kasus, manajemen mungkin dapat membuat suatu estimasi tunggal yang andal hanya setelah mempertimbangkan asumsi atau hasil alternatif, yang dari situ dapat hanya setelah mempertimbangkan asumsi atau hasil alternatif, yang dari situ dapat ditentukan suatu estimasi tunggal.

ditentukan suatu estimasi tunggal.  A15.

 A15. Kerangka pelaporan keuangan mungkin mengharuskan pengungKerangka pelaporan keuangan mungkin mengharuskan pengungkapan informasi tentangkapan informasi tentang asumsi signifikan yang menjadi penyebab estimasi akuntansi secara khusus sensitif. Di asumsi signifikan yang menjadi penyebab estimasi akuntansi secara khusus sensitif. Di samping itu, jika terdapat ketidakpastian estimasi yang tinggi, beberapa kerangka samping itu, jika terdapat ketidakpastian estimasi yang tinggi, beberapa kerangka pelaporan keuangan tidak memperbolehkan suatu estimasi akuntansi diakui dalam pelaporan keuangan tidak memperbolehkan suatu estimasi akuntansi diakui dalam laporan keuangan, namun pengungkapan tertentu mungkin diharuskan dalam catatan laporan keuangan, namun pengungkapan tertentu mungkin diharuskan dalam catatan atas laporan keuangan.

atas laporan keuangan.

Pemerolehan Pemahaman tentang Bagaimana Manajemen Pemerolehan Pemahaman tentang Bagaimana Manajemen Mengidentifikasi Kebutuhan untuk Estimasi Akuntansi

Mengidentifikasi Kebutuhan untuk Estimasi Akuntansi  A16.

 A16. PenyusuPenyusunan nan laporan laporan keuangan keuangan menuntumenuntut t manajemen manajemen untuk untuk menentumenentukan kan apakah apakah suatusuatu transaksi, peristiwa, atau kondisi menimbulkan kebutuhan untuk membuat estimasi transaksi, peristiwa, atau kondisi menimbulkan kebutuhan untuk membuat estimasi akuntansi, dan bahwa semua estimasi akuntansi yang diperlukan telah diakui, diukur dan akuntansi, dan bahwa semua estimasi akuntansi yang diperlukan telah diakui, diukur dan diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

berlaku.  A17.

 A17. Identifikasi Identifikasi manajemen manajemen atas atas transaksi, transaksi, peristiwaperistiwa, , dan dan kondisi kondisi yang yang menimbulkamenimbulkann kebutuhan untuk estimasi akuntansi kemungkinan didasarkan pada:

kebutuhan untuk estimasi akuntansi kemungkinan didasarkan pada:

Pengetahuan manajemen tentang bisnis entitas dan industri yang di dalamnya entitas Pengetahuan manajemen tentang bisnis entitas dan industri yang di dalamnya entitas tersebut beroperasi.

tersebut beroperasi.

Pengetahuan manajemen tentang pengimplementasian strategi bisnis dalam periode Pengetahuan manajemen tentang pengimplementasian strategi bisnis dalam periode kini.

kini.  A18.

 A18. PemahamaPemahaman n auditor auditor tentantentang g entitas entitas dan dan lingkunganlingkungannya nya yang yang diperoleh diperoleh selamaselama pelaksanaan prosedur penilaian risiko, bersama dengan bukti audit lain yang diperoleh pelaksanaan prosedur penilaian risiko, bersama dengan bukti audit lain yang diperoleh selama pelaksanaan audit, membantu auditor dalam mengidentifikasi keadaan, atau selama pelaksanaan audit, membantu auditor dalam mengidentifikasi keadaan, atau perubahan dalam keadaan, yang mungkin menimbulkan kebutuhan untuk suatu estimasi perubahan dalam keadaan, yang mungkin menimbulkan kebutuhan untuk suatu estimasi akuntansi.

akuntansi.  A19.

 A19. Permintaan Permintaan keterangan keterangan dari dari manajemen manajemen tentang tentang perubahperubahan an dalam dalam keadaan keadaan dapatdapat mencakup, sebagai contoh, permintaan keterangan apakah:

mencakup, sebagai contoh, permintaan keterangan apakah:

Entitas telah melakukan perikatan dalam suatu jenis transaksi baru yang mungkin Entitas telah melakukan perikatan dalam suatu jenis transaksi baru yang mungkin menimbulkan estimasi akuntansi.

menimbulkan estimasi akuntansi.

Syarat transaksi yang menimbulkan estimasi akuntansi telah berubah. Syarat transaksi yang menimbulkan estimasi akuntansi telah berubah.

Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan estimasi akuntansi telah berubah, Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan estimasi akuntansi telah berubah, sebagai akibat dari perubahan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku sebagai akibat dari perubahan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku atau sebaliknya.

atau sebaliknya.

Peraturan atau perubahan lain di luar kendali manajemen telah terjadi yang mungkin Peraturan atau perubahan lain di luar kendali manajemen telah terjadi yang mungkin mengharuskan manajemen untuk merevisi atau membuat estimasi akuntansi yang mengharuskan manajemen untuk merevisi atau membuat estimasi akuntansi yang baru.

baru.

Kondisi atau peristiwa baru telah terjadi yang mungkin menimbulkan kebutuhan untuk Kondisi atau peristiwa baru telah terjadi yang mungkin menimbulkan kebutuhan untuk estimasi akuntansi revisian atau baru.

(14)

 A20.

 A20. Selama Selama audit, audit, auditor auditor mungkin mungkin mengidenmengidentifikasi tifikasi transaksi, transaksi, peristiwaperistiwa, , dan dan kondisi kondisi yangyang menimbulkan kebutuhan untuk estimasi akuntansi yang manajemen gagal untuk menimbulkan kebutuhan untuk estimasi akuntansi yang manajemen gagal untuk mengidentifikasi. SPA 315 berhubungan dengan keadaan yang di dalamnya auditor mengidentifikasi. SPA 315 berhubungan dengan keadaan yang di dalamnya auditor mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material yang manajemen gagal untuk mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material yang manajemen gagal untuk mengidentifikasi, termasuk penentuan apakah terdapat suatu defisiensi signifikan dalam mengidentifikasi, termasuk penentuan apakah terdapat suatu defisiensi signifikan dalam pengendalian internal terhadap proses penilaian risiko entitas.

pengendalian internal terhadap proses penilaian risiko entitas.1111 Pertimbangan Spesifik terhadap Entitas yang Lebih Kecil

Pertimbangan Spesifik terhadap Entitas yang Lebih Kecil  A21.

 A21. PemerolehaPemerolehan n pemahampemahaman an untuk untuk entitas entitas yang yang lebih lebih kecil kecil seringkali seringkali kurang kurang komplekskompleks karena kegiatan bisnis mereka seringkali terbatas dan transaksi mereka kurang kompleks. karena kegiatan bisnis mereka seringkali terbatas dan transaksi mereka kurang kompleks. Di samping itu, seringkali individu tunggal, sebagai contoh manajer-pemilik, Di samping itu, seringkali individu tunggal, sebagai contoh manajer-pemilik, mengidentifikasi kebutuhan untuk membuat suatu estimasi akuntansi dan oleh karena itu mengidentifikasi kebutuhan untuk membuat suatu estimasi akuntansi dan oleh karena itu auditor dapat memfokuskan pada permintaan keterangan.

auditor dapat memfokuskan pada permintaan keterangan.

Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bagaimana Manajemen Membuat Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bagaimana Manajemen Membuat Estimasi Akuntansi

Estimasi Akuntansi (Ref: Para. 8c)(Ref: Para. 8c)  A22. Pen

 A22. Penyusunan yusunan laporan laporan keuangan keuangan juga menjuga mengharuskan gharuskan manajemen manajemen untuk meneuntuk menetapkan ptapkan prosesroses pelaporan keuangan untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk pengendalian internal pelaporan keuangan untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk pengendalian internal yang memadai. Proses tersebut mencakup:

yang memadai. Proses tersebut mencakup:

Pemilihan kebijakan akuntansi yang tepat dan penetapan proses estimasi, termasuk Pemilihan kebijakan akuntansi yang tepat dan penetapan proses estimasi, termasuk estimasi atau model evaluasi yang tepat, termasuk, jika relevan, model.

estimasi atau model evaluasi yang tepat, termasuk, jika relevan, model.

Pengembangan atau pengidentifikasian data dan asumsi relevan yang berdampak Pengembangan atau pengidentifikasian data dan asumsi relevan yang berdampak terhadap estimasi akuntansi.

terhadap estimasi akuntansi.

Penelaahaan secara periodik keadaan yang menimbulkan estimasi akuntansi dan Penelaahaan secara periodik keadaan yang menimbulkan estimasi akuntansi dan pengestimasian kembali estimasi akuntansi sebagaimana yang diperlukan.

pengestimasian kembali estimasi akuntansi sebagaimana yang diperlukan.  A23.

 A23. Hal-hal-yanHal-hal-yang g kemungkinakemungkinan n dipertimbadipertimbangkan ngkan oleh oleh auditor auditor dalam dalam pemerolehapemerolehan n suatusuatu pemahaman tentang bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi, mencakup, pemahaman tentang bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi, mencakup, sebagai contoh:

sebagai contoh:

Jenis akun atau transaksi yang terkait dengan estimasi akuntansi (sebagai contoh, Jenis akun atau transaksi yang terkait dengan estimasi akuntansi (sebagai contoh, apakah estimasi akuntansi timbul dari pencatatan transaksi rutin dan berulang atau apakah estimasi akuntansi timbul dari pencatatan transaksi rutin dan berulang atau apakah timbul dari transaksi nonrutin atau tidak biasa).

apakah timbul dari transaksi nonrutin atau tidak biasa).  Apakah

 Apakah dan, dan, jika jika demikian, demikian, bagaimanbagaimana a manajemen manajemen telah telah menggunmenggunakan akan teknikteknik pengukuran yang diakui untuk membuat estimasi akuntansi tertentu.

pengukuran yang diakui untuk membuat estimasi akuntansi tertentu.  Apakah estimasi akun

 Apakah estimasi akuntansi dibuat berdatansi dibuat berdasarkan data yang tersedia pada suatu tansarkan data yang tersedia pada suatu tanggalggal interim dan, jika demikian, apakah dan bagaimana manajemen telah interim dan, jika demikian, apakah dan bagaimana manajemen telah memperhitungkan dampak peristiwa, transaksi, dan perubahan dalam keadaan yang memperhitungkan dampak peristiwa, transaksi, dan perubahan dalam keadaan yang terjadi antara tanggal tersebut dan akhir periode.

terjadi antara tanggal tersebut dan akhir periode. Metode Pengukuran, termasuk Penggunaan Model 

Metode Pengukuran, termasuk Penggunaan Model  (Ref: Para. 8c i) (Ref: Para. 8c i)  A24. Dalam

 A24. Dalam beberapa kasus, kerangka pelaporan keuangan kemunginan menetapbeberapa kasus, kerangka pelaporan keuangan kemunginan menetapkan metodekan metode pengukuran untuk suatu estimasi akuntansi, sebagai contoh, suatu model tertentu yang pengukuran untuk suatu estimasi akuntansi, sebagai contoh, suatu model tertentu yang harus digunakan dalam mengukur suatu estimasi nilai wajar. Namun, dalam banyak harus digunakan dalam mengukur suatu estimasi nilai wajar. Namun, dalam banyak kasus, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak menetapkan metode kasus, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak menetapkan metode pengukuran, atau menyebutkan metode alternatif untuk pengukuran.

pengukuran, atau menyebutkan metode alternatif untuk pengukuran.

11 11

SPA 315, paragraf 16. SPA 315, paragraf 16.

Referensi

Dokumen terkait

Pengimplementasian Real Time Operating System pada mikrokontroler dapat berjalan dengan baik, pertama terbukti dengan adanya pengujian eksekusi tiap task berdasarkan

Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan nilai rata-rata MAPE terbaik sebesar 0,160% dengan menggunakan parameter terbaik yang telah diuji yaitu jumlah

McGlynn Versus Aveling: A Comparison of Translation Strategies Used in Sapardi Djoko Darmono’s Poems.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penjadwalan mata pelajaran adalah dengan menggunakan hibridisasi algoritme genetika dan simulated annealing (GA-SA)

Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk

cukup potensial diman- faatkan sebagai pakan kambing karena menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan produksi yang tinggi (51 ton segar/ha/panen) serta nilai nutrisi yang tinggi

Hace referencia al poder con que cuentan los consumidores o compradores de la industria para obtener buenos precios y condiciones, por lo general, mientras menor cantidad

a. Ukara-ukara ing ngisor iki sing nggunakake basa Jawa ngoko alus yaiku ,... Sepurane ya dhik, aku saiki isih durung bisa maringi apa-apa marang sampeyan. Supaya luwih