• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH

DOA PEMBUKA

I Marilah Berdoa: Allah Bapa mahakuasa dan kekal, Engkau telah menganugerahi umat manusia keselamatan kekal dengan perantaraan Santa Maria, Perawan dan Bunda. Kami mohon, semoga kami pun Kauperkenankan menikmati doa dan perlin-dungannya, sebab ia telah melahirkan bagi kami Putra-Mu, pemberi hidup, yaitu Ye-sus Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.

U Amin.

BACAAN PERTAMA

P Pembacaan dari Kitab Bilangan (Bil 6:22-27)

Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah kamu harus memberkati orang Israel: Katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wa-jah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel; maka Aku akan memberkati mereka.

P Demikianlah sabda Tuhan. U Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN Mazmur 67: 2-3.5-6.8; Ul:lh. 2a do=d 2/2 0 1 3 4 | 5 5 6 7 | A1 7 6 .|5 . 6 6 |4 3 2 .|0 1 4 3 |2 . 1 .+ Ber-be-las- ka-sih-lah Tu-han dan a - dil Al- lah ka - mi a- da- lah ra - him

Ayat : 1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi,

dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa!

2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai; sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.

(2)

2 LITURGI

3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,

Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya! BACAAN KEDUA

P Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia (Gal 4:4-7)

Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita di terima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru “Abba, ya Bapa”. Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; dan kalau kamu anak, maka kamu juga menjadi ahliwaris-ahliwaris oleh karena Al-lah.

P Demikianlah sabda Tuhan. U Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL PS 960 do=f 4/4 kanon Reff: By j12 | 3 3 j.2 j35| k5j6j 5 5 . 3 J21 | J21 1 B. + Al- le- lu- ya, al– le– lu– ya, al– le– lu– ya.

Ayat: Dahulu Allah bersabda kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; Kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putera-Nya.

BACAAN INJIL

I Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (Luk 2: 16-21)

Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat; semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikan-dung ibu-Nya.

P Demikianlah Injil Tuhan. U Terpujilah Kristus

(3)

LITURGI

DOA UMAT

I Allah kita bukanlah Allah yang jauh. Kita diperkenankan menyapa-Nya: Allah Bapa. Tahun yang baru ini kita diserahkan kepada-Nya dalam doa kita:

P Bagi Gereja: Semoga Allah Bapa menjadikan kiranya Gereja-Nya ibu bagi siapa pun yang menghadapi kesulitan dan tidak tahu jalan keluarnya, serta menjadi pelabuhan yang aman sentosa bagi mereka yang tersesat. Marilah kita mohon,…

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P Bagi nusa dan bangsa: Semoga Allah Bapa yang mahakuasa memberkati nusa dan bangsa kita agar selama tahun baru ini dapat berhasil dalam mengusahakan kea-manan, kedamaian dan kesejahteraan umum. Marilah kita mohon,….

P Bagi anak-anak kita: Semoga Allah Bapa mendampingi anak-anak kita agar me-ngalami masa muda yang tenang dan segar serta menggembirakan orangtua mereka. Marilah kita mohon,….

P Bagi kita semua: Semoga Allah Bapa mendampingi kita agar dalam tahun ini ber-hasil maju dalam menaruh belas kasih kepada sesama dan tidak menuntut yang lebih berat kepada orang lain melebihi tuntutan kepada diri sendiri. Marilah kita mohon,... P Bagi kepentingan diri kita masing-masing: …(hening).... Marilah kita mohon,...

I Allah Bapa kami, kami mohon agar Bunda Maria, yang Kauperkenankan mengandung Allah manusia, merestui dan mengantar permohonan kami kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I Allah Bapa yang mahakuasa, segala sesuatu yang baik, Engkaulah memulai dan me-nyelesaikannya pula. Dengan gembira hati kami merayakan Santa Maria Bunda Al-lah, pada pembukaan tahun baru ini. Engkau telah memulai karya-Mu dengan rah-mat. Kini kami mohon, selesaikanlah kiranya karya-Mu itu, sehingga kami dapat memperoleh kebahagiaan yang bersumber pada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

(4)

4 LITURGI DOA DAMAI

I Musa telah diperintahkan memohon berkat Tuhan demikian, “Semoga Tuhan mem-berkati dan melindungi engkau; semoga Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan merelai engkau; semoga Tuhan memperlihatkan wajah-wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Maka pada permulaan tahun baru ini kita mohon berkat damai sejahtera kepada Sang Raja Damai:

I Tuhan Yesus Kristus,….. U Amin

DOA SESUDAH KOMUNI

I Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, kami beryukur karena dengan gembira hati kami telah menyambut sakramen surgawi. Kami mohon, semoga San-ta Maria teSan-tap perawan, yang kami imani sebagai Bunda Putra-Mu dan Bunda Ge-reja, merestui kami dalam perjalanan menuju hidup kekal di bawah bimbingan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U Amin.

MARIA BUNDA ALLAH

Dalam kehangatan suasana Natal, redaktur GEMA meminta tulisan tentang Maria “Bunda Allah”. Konteksnya tepat! Sebab, gelar Maria “Bunda Allah” sangat erat berhubungan dengan peristiwa inkarnasi [Allah menjelma menjadi daging atau manu-sia], yang kita rayakan dalam Natal. Santo Cyrillus dari Alexandria [abad V] menjelas-kan bahwa Maria adalah Bunda Allah [Theotokos], karena dia melahirmenjelas-kan dalam da-ging Sabda yang menjadi dada-ging. Santo Yohanes Paulus II menjelaskan, demikian: Dogma Maria “Bunda Allah” adalah meterai pada dogma inkarnasi, saat Sang Sabda benar-benar mengambil hakikat manusia dalam kesatuan pribadi-Nya, tanpa mengha-pus hakikat-Nya sebagai Allah. [Yohanes Paulus II. Redemptoris Mater, art.4]. Devosi sejati kepada Bunda Allah se-sungguhnya bersifat kristosentris. Secara amat mendalam devosi tersebut berakar dalam misteri Allah Tritunggal, inkarnasi, dan penebusan. [Yohanes Paulus II. Melintasi Ambang Pintu Harapan. Jakarta: Obor, 1995, hlm.266].

Allah rela mengambil kodrat manusia adalah bukti nyata bahwa Allah sungguh me-ngasihi manusia, betapa pun gelap dan rapuhnya kehidupan manusia. Allah hadir dan menyongsong manusia untuk diselamatkan, dengan kasih-Nya yang tak terhingga. Juga, jika kasih itu menuntut pengurbanan nyawa [Yoh 15,13]. Allah mengundang kita untuk tinggal dalam kasih-Nya itu [Yoh 15,9]. Dalam rahim Maria yang mengandung dan melahirkan Allah, kasih keibuan Allah mencapai kepenuhannya.

(5)

REFLEKSI

SEBAGAI DOGMA

Maria “Bunda Allah” bukan sekedar rentetan gelar yang ada dalam doa Litani Santa Perawan Maria, melainkan telah menjadi dogma. Dogma adalah ajaran resmi tentang iman yang dinyatakan oleh otoritas mengajar Gereja [Latin: Magisterium], sehingga berlaku untuk seluruh Gereja. Maksud dari dogma mariologi [ilmu tentang Maria] adalah: Pertama, membahasakan kebenaran iman tentang Maria yang diwahyukan oleh Tuhan, dan dinyatakan oleh Magisterium Gereja sebagai kebenaran yang mengikat secara iman. Kedua, menyajikan ajaran iman yang resmi tentang Maria da-lam hubungan tak terpisahkan dari Yesus Kristus, Allah Penyeda-lamat. Ketiga, men-dokumentasikan karya kasih Allah yang menyelamatkan dalam diri Maria dan pe-ranannya dalam sejarah keselamatan. Selama sekitar 20 abad, Magisterium menge-luarkan 4 [empat] dogma tentang Maria, yakni: Maria Perawan [abad III], Maria Bun-da Allah [431], Maria Dikandung Tanpa NoBun-da [1854] Bun-dan Maria Diangkat ke Surga [1950].

Dogma Maria sebagai “Bunda Allah” dinyatakan dalam Konsili Efesus (431). Isinya: Maria adalah Bunda Allah, karena mengandung dan melahirkan Yesus Kristus, yang adalah Allah Putra. Yesus yang dikandung Maria tersebut, ternyata Allah yang menjel-ma menjadi menjel-manusia [Yun: sarx=daging]. Maka, Maria menyandang gelar “Bunda Al-lah”. Dogma “Maria Bunda Allah” merupakan buah dari dogma tentang Yesus Kristus sebagai “sungguh Allah dan sungguh Manusia”.

DALAM LITURGI

Maria Bunda Allah dirayakan pada setiap 1 Januari, dalam Oktaf Natal. Paus Pius XI menetapkan tanggal 1 Januari sebagai Hari Raya Maria Bunda Allah, pada peringatan ke-1.500 [seribu limaratus] Konsili Efesus [431]. Seluruh dunia sepakat bahwa 1 Ja-nuari adalah awal Tahun Baru. Namun umat tidak perlu menjadi kecewa, jika Liturgi Gereja Katolik, pada 1 Januari tidak merayakannya sebagai “Tahun Baru”. Masalahnya adalah tanggal 1 Januari dirayakan sebagai Awal Tahun Masehi, yakni tahun yang di-hitung mulai dari kelahiran Masehi atau Mesias atau Kristus, yang biasa disebut AD [Anno Domini], yang berarti: Tahun Tuhan.

Hitungan tersebut diikuti oleh kalayak umum selama ratusan tahun. Namun setelah dihitung lagi dengan teliti, ternyata hitungannya keliru, meleset 6 tahun terlalu cepat. Yang terlanjur diikuti sebagai Awal Tahun ternyata tahun 6 Sebelum Masehi. Jadi hi-tungan yang benar mesti dikurangi enam.

Bagi Liturgi Gereja, kelahiran Kristus tetap dirayakan pada tanggal 25 Desember. Itu-lah keItu-lahiran Kristus yang seharusnya disebut sebagai Awal Tahun Masehi. Konse-kuensinya, Gereja tidak merayakan tanggal 1 Januari sebagai Awal Tahun Masehi, ka-rena sudah merayakannya pada tanggal 25 Desember sebagai hari Natal atau ke-lahiran Kristus. Selain itu, Gereja juga tidak mungkin mengubah kalender yang sudah berlaku selama ratusan tahun. Maka, Gereja mengambil 2 kebijakan yang cerdik:

(6)

6 REFLEKSI

PERTAMA, Natal sebagai kelahiran Kristus dirayakan selama satu oktaf. Kita mengenal Oktaf Natal, yang artinya: Natal dirayakan selama 8 hari berturut-turut, mulai tanggal 25 Desember. Tentu saja, 1 Januari masuk di dalam Oktaf Natal. Kata ‘oktaf’ berarti yang ke-8 [delapan]. Istilah ini biasa digunakan dalam lagu untuk me-lukiskan satu tangga nada yang lengkap, yang disimbolkan dengan not, yang kita ke-nal dengan istilah satu oktaf. Satu oktaf, tidak pernah digambarkan dengan angka 1 sampai dengan 8, tetapi angka 1 sampai dengan 1 [angka satu dengan titik di atasnya]. Antara “Natal” dan “Tahun Baru” dapat digambarkan seperti itu. Simbol Na-tal adalah angka 1 – Awal Tahun; dan simbol Tahun Baru adalah angka 1 [dengan titik di atasnya] – juga sebagai Awal Tahun. Maka, sebenarnya mengucapkan ‘Selamat Na-tal’ artinya sama dengan mengucapkan ‘Selamat Tahun Baru.’ Keduanya mempunyai maksud yang sama, yaitu merayakan kelahiran Kristus pada Awal Tahun Masehi. KEDUA, jika hari perayaan Natal sudah digunakan untuk menghormati kelahiran Kristus, maka hari perayaan Tahun Baru digunakan untuk menghormati misteri yang sangat erat dengan peristiwa kelahiran, yaitu “ibu yang melahirkan Kristus”, yakni Bunda Maria; dan karena Kristus adalah Allah, maka Maria adalah Bunda Allah juga. Inilah gelar tertinggi yang diberikan kepada Maria.

Dalam “Persiapan Persembahan”, Gereja berdoa: Ya Allah yang Maharahim, Engkau berkenan memulai segala yang baik dan menyempurnakannya. Kami mohon, bantulah kami yang dengan gembira merayakan pesta Santa Perawan Maria Bunda Allah, agar bermegah atas awal karunia-Mu dan bersukacita atas kepenuhannya. Dengan pengan-taraan Kristus, Tuhan kami. Amin. Tema doa tersebut adalah “awal karunia Allah yang Maharahim”, yakni peristiwa penebusan dalam Yesus Kristus yang diawali pada peristi-wa kelahiran-Nya di kandang Betlehem. Peristiperisti-wa tersebut patut dirayakan dengan “megah” dalam Liturgi Natal, karena merupakan pemenuhan janji Allah untuk me-nyelamatkan manusia. Ada “awal” sekaligus “pemenuhan”. Dalam diri Yesus Kristus, kita menemukan perpaduan yang indah antara “alfa” [awal waktu] dan “omega” [akhir masa] – pemenuhan.

MANFAATNYA BAGI ORANG BERIMAN

Dengan gelar “Bunda Allah”, Gereja tidak bermaksud menjauhkan Maria dari umat, tetapi justru meneguhkan iman umat, bahwa melalui Maria, doa-doa umat beriman tak pernah ditolak oleh Yesus [lihat, Yoh 2:1-11]. Dalam diri Maria, umat diajak melihat bahwa Allah memiliki sifat feminim [keibuan], yang terpancar terang-benderang dalam keibuan Maria. Rahim Maria bagaikan tabernakel, tempat Yesus Kristus tinggal. Rahim Maria adalah “kemah” Allah yang tinggal di tengah-tengah manusia. Maka, janganlah pernah meragukan kuasa Maria untuk menghantar doa-doa kita kepada Allah. Sebagai Bunda yang penuh rahmat kerahiman [Luk 1:28; bdk. doa “Salam Maria”], Maria sa-ngat memerhatikan doa anak-anaknya.

Dalam doa rosario, Maria disapa dengan hormat dan lembut sebagai “Bunda Allah Pu-tra”. Sapaan tersebut bergema kuat dalam hati umat. Santo Yohanes Paulus II,

(7)

mem-REFLEKSI

Senin 02-01-17 Pw S. Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze, UskPujG (P); 1Yoh. 2:22-28; Yoh. 1:19-28

Selasa 03-01-17 Hari Biasa Masa Natal (P); 1Yoh. 2:29-3:6; Yoh. 1:29-34 Rabu 04-01-17 Hari Biasa Masa Natal (P); 1Yoh. 3:7-10; Yoh. 1:35-42 Kamis 05-01-17 Hari Biasa Masa Natal (P); 1Yoh. 3:11-21; Yoh. 1:43-51 Jumat 06-01-17 Hari Biasa Masa Natal (P); 1Yoh. 5:5-13; Mrk. 1:7-11 Sabtu 07-01-17 Hari Biasa Masa Natal (P); 1Yoh. 5:14-21; Yoh. 2:1-11

Minggu 08-01-17 Hari Raya Penampakan Tuhan (P); Yes. 60:1-6; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12

HARI TANGGAL BACAAN MISA

bagikan pengalaman relasi dekat dengan Maria lewat doa rosario, “Rosario telah menemani saya pada saat sukacita maupun saat menghadapi aneka kesulitan. Kepada Santa Perawan Maria, saya mempercayakan aneka urusan, dan dalam doa rosario saya menemukan pertolongannya” [Rosarium Virginis Mariae, no.2]. Dengan relasi yang amat dekat dengan ibunda, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin! Maka bisa di-mengerti, hingga agak berlebihan, Santo Louis Marie Grignion de Montfort mengucap-kan semboyan yang sangat terkenal: Totus Tuus. Makna semboyan tersebut adalah: Aku ini seluruhnya kepunyaanmu, O Maria, dan segala kepunyaanku adalah milikmu. Semboyan tersebut diadopsi oleh Paus Yohanes Paulus II sebagai motto pontifikatnya. Paus ini mengakui bahwa berkat Santo Louis de Montfort-lah, dia memahami dengan lebih baik devosi kepada Bunda Maria, yang sempat dikesampingkannya sejak masa kanak-kanak.

Setiap umat beriman bisa berlari di bawah perlindungannya, pada saat mengalami kesusahan dan kesukaran. Maria akan membebaskannya dari segala bahaya, se-bagaimana dilukiskan dalam doa tertua yang berasal pada abad III, menjadi cikal-bakal ajaran tentang Maria sebagai Bunda Allah. Doa tersebut digemari umat, justru karena sederhana dan menunjukkan hubungan yang mendalam antara anak dan bun-danya:

Ke bawah perlindunganmu kulari, Bunda Allah yang suci Dengarkanlah doa kami, di dalam kesusahan dan kesukaran Namun bebaskanlah kami dari segala bahaya

Perawan yang mulia dan terberkati.

Bersama Maria Bunda Allah, umat beriman dibimbing pada kedalaman kerelaan hati untuk menyerahkan kehendak. Penyerahan kehendak inilah yang biasa disebut iman. Bukankah Yesus sendiri dalam doa Bapa Kami mengajarkan, “Jadilah kehendak-Mu?” Totalitas penyerahan kehendak merupakan sikap iman yang tinggi, seperti Kristus yang makanan-Nya melakukan kehendak Bapa (Yoh 4,34). Bersama Maria, umat beriman diajari untuk ‘memandang’ Allah dalam iman.

(8)

8

Doa Rosario dilaksanakan 30 menit sebelum Perayaan Ekaristi!

Setiap kor yang akan bertugas dalam Perayaan Ekaristi mohon menghubungi imam pemimpin (selebran) dan menyerahkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan sebelum Perayaan Ekaristi dimulai.

KEGIATAN RUTIN & PETUGAS PELAYANAN EKARISTI

PELAYANAN PERAYAAN EKARISTI DI PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

HARI MINGGU PESTA PEMBAPTISAN TUHAN (P)

07 Januari 2017 16:30 Theodora Irene Vox Anggelerum Lukas 2

06:00 Bernadeth Margrita Bell Canto Lukas 3

08:00 Theresia Intan Krisantus Lukas 4

10:30 Michael Brian Permata Yakobus Lukas 5

16:30 Claudia Hirawady Serafim Lukas 6

19:00 Nicolaus Cipto W Resonet Lukas 7

08 januari 2017

Tanggal Jam Pemazmur Paduan Suara Tab/Rosario

HARI RAYA St. MARIA BUNDA ALLAH (P)

31 Desember 2016 16:30 Helena Lydia OMK Lukas OMK MKK

01 Januari 2017

06:00 Lucia Esti Venantius Krisantus 3

08:00 C Tri Astuti Yohanes Pemandi Krisantus 4

10:30 Kristin Baros Santa Lusia Krisantus 5

16:30 Josephine Tri Astuti Gita Evangelisasi K Krisantus 6

19:00 Christina Debora Caecilia Lukas 1

Jumat Pertama (P)

06 Januari 2017 05.45

19:30 Jessica Hermawan Wil. Titus Brandsma Wil. Yoh. Pemandi

Petugas Misa Harian

HARI MINGGU BIASA II PEMBUKAAN PEKAN DOA SEDUNIA (H)

14 Januari 2017 16:30 Theresia Adhitirta Theresia Liseux Lukas 8

06:00 Regina Ita Krismila Yakobus 1

08:00 Atje Maringka PDPKK Yakobus 2

10:30 Jennifer Angela Petrus Paulus Yakobus 3

16:30 Graciella Yuwono P Santa Agnes Yakobus 4

19:00 Geraldina Triaz Gregorius Yakobus 5

15 Januari 2017

Para Pastor, Suster dan Dewan Paroki

Maria Kusuma Karmel Mengucapkan:

Selamat Hari Raya Natal 25 Desember 2016

&

Referensi

Dokumen terkait

Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Majelis Tarjih

Tujuan operasi adalah untuk menjamin keamanan bagi seluruh masyarakat serta mewujudkan

Perayaan hari ini mengundang kita para pengikut Yesus untuk berani beriman, percaya dan mengakui bahwa Yesus adalah satu-satunya Raja yang akan membawa kita masuk ke

Lagu Anak Domba Allah merupakan bentuk lagu inkulturasi untuk misa yang seringkali digunakan oleh awam maupun para rohaniawan di Gereja Assumpta yang bentuk lagunya tidak

Perayaan syukur Hari Ulang Tahun ke–10 ini, menjadi momen penting bagi kaum lanjut usia GPIB untuk tetap semangat dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus... Sebab

Paus Pius XI menetapkan Hari Raya ini dengan harapan di masa depan masyarakat akan kembali kepada Juruselamat kita Yesus Kristus dan menjadi tugas setiap umat Katolik

Lagu Anak Domba Allah merupakan bentuk lagu inkulturasi untuk misa yang seringkali digunakan oleh awam maupun para rohaniawan di Gereja Assumpta yang bentuk lagunya tidak

TUHAN juga digunakan pada Perjanjian Lama untuk menyatakan hari kedatangan Yesus yang yang kedua- kalinya, yaitu akhir akhir kehidupan