• Tidak ada hasil yang ditemukan

Takbir Hari Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Takbir Hari Raya"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TAKBIR HARI RAYA

MASALAH LAFADZ TAKBIR HARI RAYA

Pertanyaan dari:

Dakwah Muhammadiyah Cabang Kp. Baru, Labuhan Haji Aceh Selatan, NAD

Pertanyaan:

Masalah Takbir Hari Raya:

1. Ucapan Allahu Akbar ada yang 2x dan ada yang 3x, mana yang lebih baik, beserta dalilnya? 2. Ucapan Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lillahi katsira ... dst sampai wa lau karihal-kafirun,

musyrikun, dll., kemudian diteruskan dengan La ilaha illallahu wahdah ... dst sampai wa hazamal-ahzaba wahdah. Apakah ada dasarnya?

Mohon penjelasan beserta dalil-dalilnya.

Jawaban:

Sebenarnya yang saudara tanyakan tentang permasalahan lafadz takbir hari raya (’Ied) tersebut telah sering ditanyakan dan telah dijawab serta telah dibukukan pada buku Tanya Jawab Agama terbitan Suara Muhammadiyah jilid 1 halaman 95, jilid 3 halaman 141 dan jilid 5 halaman 71 serta di Majalah Suara Muhammadiyah No. 22 Tahun 2004. Namun agar lebih jelasnya lagi, maka kami akan menjawab pertanyaan saudara sekaligus melengkapi jawaban-jawaban yang sebelumnya.

1. Menurut Muhammadiyah, lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.” (berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)

Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.

(2)

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat

al-Baihaqi, Sunan al-Kubra, Juz III: 316).

Pada hadits kedua ini, terdapat perbedaan lafadz. Pada lafadz pertama disebutkan takbir diucapkan tiga kali, sementara pada lafadz kedua, takbir diucapkan dua kali. Majelis Tarjih Muhammadiyah, melalui Muktamar Tarjih XX yang berlangsung tanggal 18 s.d 23 Rabi’ul Akhir 1939 Hijriyah di Kota Garut Jawa Barat memilih menggunakan lafadz takbir dengan mengucapkan Allahu Akbar dua kali.

2. Adapun ucapan takbir yang kedua, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain, kemudian diteruskan dengan La ilaha illa-Llahu wahdah … dan seterusnya sampai wa hazamal-ahzaba wahdah. Sementara ini kami belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafadz seperti itu. Namun pada kasus lain, kami menemukan beberapa hadis yang barangkali sama dengan lafadz yang saudara maksudkan, di antaranya adalah:

a. Pertama, hadis yang menunjukkan bacaan dzikir pada akhir pelaksanaan shalat:

Artinya: “Diriwayatkan dari Abi Zubair, ia berkata: Aku mendengar Abdullah ibn Zubair di atas mimbar berkata: Apabila Rasulullah saw selesai melaksanakan shalat, beliau membaca: La ilaaha illa-lLahu wahdah, mukhlishina lahud-din, wa lau karihal-kafirun, ….” [HR. Abu Dawud]

b. Kedua, ketika Nabi saw pulang dari perang, haji atau umrah ada riwayat dari Ibn ‘Umar yang menyatakan bahwa setelah Nabi saw mengucapkan takbir lalu lanjutan matannya menyebutkan doa kembali dari perjalanan:

Artinya: “Kita telah kembali, kita bertaubat, kita tetap menyembah pada Tuhan kita (Allah) dan tetap memuji-Nya: Allah tepati janji-Nya, Dia tolong hamba-Nya, dan Dia kalahkan musuh-musuh-Nya seorang diri.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

(3)

ketentuannya harus dikembalikan kepada dalil-dalil dari as-sunnah al-maqbulah. Oleh sebab itu, dalam mengumandangkan takbir pada dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, dimaksimalkan dapat menggunakan lafadz takbir yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw.

Wallahu a’lam bish-shawab. *putm)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya polimorfisme gen GDF-9 pada sapi PO ( Bos indicus ) dan hubungannya dengan keberhasilan inseminasi buatan pada

Salah satu bentuk pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan konstruktivis adalah pembelajaran kooperatif tipe Tim Siswa Kelompok Prestasi STAD (Student Teams

Es krim yang paling disukai dari segi tekstur dan harga dengan kandungan serat yang paling tinggi adalah sampel dengan perbandingan kefir dan pure labu kuning

Anak yang menyukai matematika akan belajar matematika dengan baik dan sungguh-sungguh, sementara anak yang tidak menyukai matematika akan belajar dengan kurang

Penulisan urutan kata ini adalah hal yang biasa terjadi dalam bahasa Rusia karena penulisan kata dalam kalimat dapat diurutkan berdasarkan kepentingan mana yang

Bengalon harusnya tidak dilakukan pemecahan secara manual ataupun menggunakan mesin pemecah agregat, hal ini akan sangat mempengaruhi faktor kekerasan agregat kasar

Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi tidak berjalan dengan baik perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban incest yaitu