• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Pupuk Iskandar Muda atau dengan nama lain PT PIM adalah anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang industri pupuk urea dan industri kimia lainnya, merupakan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia yang dibangun oleh putra – putri Indonesia dengan kontraktor nasional PT Rekayasa Industri, sebagai proyek berskala besar pertama yang dipercayakan Pemerintah kepada kontraktor nasional. Didirikan Berdasarkan Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita SH No. 54 pada tanggal 24 Februari 1982, dengan nama PT Pupuk Iskandar Muda. Penetapan lokasi pembangunan pabrik PT PIM di Lhokseumawe – Aceh Utara berdasarkan faktor kesediaan cadangan gas bumi sebagai sumber bahan baku, fasilitas water intake dan adanya sarana pelabuhan sebagai tempat bongkar muat peralatan pabrik, serta letak yang sangat strategis bagi negara tujuan ekspor.

Pembangunan Pabrik PIM-1 selesai tahun 1984 dengan total investasi sebesar US$ 308,4 juta, sedangkan Pabrik PIM-2 selesai dibangun pada tahun 2005 dengan total investasi sebesar US$ 310,2 juta.

Pabrik PT PIM terdiri dari :

1. Unit Pabrik Urea Prill (Pabrik Urea 1) dengan kapasitas produksi sebesar 570.000 ton/tahun, menggunakan teknologi Mitsui Toatsu Jepang.

(2)

2. Unit Pabrik Amonia (Pabrik Amonia 1) dengan kapasitas produksi sebesar 386.000 ton/tahun menggunakan teknologi Kellog Amerika.

3. Unit Pabrik Urea Granule ( Pabrik Urea 2 ) dengan kapasitas produksi sebesar 570.000 ton/tahun, menggunakan teknologi Toyo Acces dari Jepang.

4. Unit Pabrik Amonia (Pabrik Amonia 2) dengan kapasitas produksi sebesar 396.000 ton/tahun menggunakan teknologi Kellog Amerika.

Saat ini PT PIM memiliki 2 unit pabrik yang memproduksi urea jenis prill (butiran) dan granule (tablet) yang masing-masing berkapasitas sama. Kedua jenis urea itu diproyeksikan dapat mensuplai pupuk nasional setiap tahun dan bahkan dapat mengekspor melalui fasilitas pelabuhan sendiri.

Pada tahun 2014, menyesuaikan dengan lingkungan bisnis yang berkembang dan telah diperolehnya jaminan pasokan gas untuk kebutuhan 1 pabrik sampai dengan tahun 2027 dan berubahnya asumsi sesuai ekonomi global serta rencana pengembangan usaha ke depan yang akan beroperasi hanya 1 pabrik, maka PT PIM telah melakukan review atas Rencana Jangka Perusahaan (RJP) 2011-2015 menjadi RJP 2015-2019. Perubahan tersebut mendorong PT PIM untuk melakukan terobosan dengan mengembangkan usaha diversifikasi antara lain ; pembangunan pabrik NPK, pabrik asam sulfat dan asam fosfat, produk alsintani, benih padi, dll.

Dengan pengembangan dan penyempurnaan diversifikasi usaha tersebut maka akan menguatkan posisi PT PIM sebagai perusahaan pupuk dan petrokimia yang terus maju dan berkembang di masa depan, sehingga dapat memberikan nilai

(3)

tambah kepada stakeholders dan berperan aktif dalam menunjang ketahanan pangan dengan memenuhi standar mutu yang berwawasan lingkungan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Pupuk Iskandar Muda memproduksi Urea, Amonia, Adsorben Pimit, Urea Formaldehyde (dalam tahap commissioning) dan Pupuk Organik. Dalam proses produksinya, pabrik didukung dengan sarana produksi yang sangat memadai dan teknologi berstandar internasional.

Seluruh produk pupuk telah terdaftar secara resmi di Badan Sertifikasi. Untuk memperoleh sertifikasi masing-masing produk dilakukan serangkaian uji mutu di laboratorium dan uji efektifitas di lapangan oleh lembaga penguji independen yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sehingga, produk yang dihasilkan mampu memberi manfaat maksimal bagi konsumen.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Pupuk Iskandar Muda terletak di wilayah Zona Industri Lhokseumawe (ZILS) ± 250 Km sebelah selatan Banda Aceh, berlokasi di Jl. Medan – Banda Aceh, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Indonesia. Lokasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(4)

PT. Pupuk Iskandar Muda

Gambar 2.1. Lokasi PT. Pupuk Iskandar Muda

2.3. Struktur Organisasi

Sruktur organisasi yang digunakan oleh PT. Pupuk Iskandar Muda adalah struktur organiasasi campuran antara struktur organisasi lini dan fungsional Struktur organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda dapat dilihat pada gambar 2.2.

Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah struktur organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti teknik dan pengembangan produksi, keuangan, pemasaran, umum, SDM dan sebagainya yang memiliki fungsi yang terspesialisasi. Spesialisasi di sini akan memberikan efisiensi kerja yang lebih tinggi lagi.

(5)

Sumber: PT. Pupuk Iskandar Muda

(6)

2.4.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut :

1. Sekretaris Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah:

a. Memastikan terselenggaranya kegiatan rapat management secara internal maupun rapat dengan pihak stake holder dan terjadwal dengan baik.

b. Memastikan terselenggarakannya fungsi corporate communication sesuai tujuan perusahaan.

c. Memastikan terkoordinasinya kegiatan CSR sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

d. Memastikan ketaatan perusahaan untuk menerapkan peraturan yang berlaku

(regulatory compliance).

2. Kompartemen Humas

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Humas adalah:

a. Memastikan terciptanya hubungan yang yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat luas.

b. Memastikan dihasilkannya pemberitaan yang berimbang mengenai perusahaan dan lingkungan kepada pihak internal dan eksternal.

c. Memastikan pemberian bantuan dalam rangka community social

responsibylity tepat waktu & sasaran.

3. Kompartemen Tata Kelola

(7)

a. Memastikan bahwa semua kegiatan operasional Perusahaan sudah berjalan dengan baik dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.

b. Memastikan semua produk beraspek hukum yang dikeluarkan Perusahaan memenuhi persyaratan hukum yang berlaku.

c. Memastikan terwakilinya kepentingan Perusahaan dalam bidang hukum. 4. Kepala SPI

Tugas dan tanggung jawab Kepala SPI adalah:

a. Memastikan kelancaran pemeriksaan keuangan dan operasional (penilaian atas pengendalian pengelolaan).

b. Memastikan kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta rekomendasinya dapat dipertanggungjawabkan.

c. Memastikan kelancaran pelaksanaan audit oleh pihak pemeriksa ekstern berjalan dengan baik dan tepat waktu (KAP, BPK, BPKP, dll)

5. Kelompok Pengawasan Operasional

Tugas dan tanggung jawab Kelompok Pengawasan Operasional adalah:

a. Memastikan terlaksananya pemeriksaan/pengawasan di bidang Operasional. b. Memastikan tersusunnya draft final Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). c. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan audit oleh pihak pemeriksa

ekstern (KAP,BPK,BPKP,dll).

6. Kompartemen Manajemen dan Mitigasi Risiko

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Manajemen dan Mitigasi Risiko adalah:

(8)

a. Memperhatikan dan mengelola setiap potensi resiko yang secara fungsional terhadap jenis – jenis resiko sebagai berikut: Resiko keuangan, resiko operasional, resiko strategis, dan resiko eksternal.

b. Mengelola risiko operasional pabrik c. Mengelola risiko operasional non pabrik 7. Kelompok Pengawasan Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Kelompok Pengawasan Keuangan adalah:

a. Memastikan terlaksananya pemeriksaan/pengawasan di bidang keu & akuntansi

b. Memastikan tersusunnya draft final Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

c. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan audit oleh pihak pemeriksa ekstern (KAP,BPK,BPKP,dll)

8. Kompartemen Teknik dan Pengembangan

Tugas dan tanggung jawab General Manager Teknik dan Pengembangan adalah:

a. Memastikan terkelolanya bagian teknik dalam perencanaan dan pengembangan proyek

b. Memastikan terselenggaranya tugas pencanaan proyek antara lain: menyiapkan program kerja, jadwal pelaksanaan dan rencana anggaran biaya c. Memastikan terlaksananya survey, pengumpulan data dan informasi

9. Kompartemen Rendal Produksi

(9)

a. Memastikan pengawasan dan pengendalain proses berlangsung baik dengan target parameter operasi dalam range kendali yang telah ditetapkan.

b. Memastikan perencanaan dan perhitungan produksi dilakukan secara cermat dan data yang disajikan akurat serta tepat waktu.

c. Memastikan bahwa data hasil analisa laboratorium disajikan secara akurat dan selesai tepat waktu.

d. Menyusun anggaran biaya pemakaian bahan baku dan penolong setiap tahun untuk dimasukkan dalam RKAP.

e. Mengusahakan efisiensi pemakaian bahan baku dan penolong sesuai dengan target RKAP.

10. Kompartemen Kehandalan

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Kehandalan adalah:

a. Memastikan kegiatan perencanaan & pengendalian peralatan pabrik dapat dilaksanakan secara rutin dan berkala sehingga sasaran tepat waktu, mutu dan biaya dapat tercapai sesuai dengan yang ada dalam RKAP serta dapat memenuhi semaksimal mungkin harapan dari manajemen perusahaan. b. Memastikan tindakan perencanaan & pengendalian pemeliharaan peralatan

pabrik secara ad hoc dapat terlaksana dengan tepat, cepat dan cost effective. c. Memastikan seluruh proses perencanaan & penegendalian pemeliharaan

dan perawatan peralatan pabrik berlangsung dengan aman sesuai dengan standar K3LH.

11. Kompartemen Rancang Bangun

(10)

a. Memastikan kegiatan engineering (bidang proses, mekanikal, perpipaan, listrik, instumentasi dan sipil) dapat terlaksana sesuai code & standard dan dapat diaplikasikan dengan waktu penyelesaiannya sesuai jadwal yang ditentukan

b. Memastikan terlaksananya pengawasan konstruksi jasa borongan untuk program investasi barang modal dan jasa pihak ke tiga sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja (mutu, biaya dan waktu).

c. Mengelola anggaran biaya jasa teknik dan jasa lainnya yang disetujui. 12. Kompartemen K3 & LH

Tugas dan tanggung jawab Manajer K3 & LH adalah:

a. Memastikan kegiatan keselamatan kerja terlaksana dengan optimum dalam rangka mencapai upaya zero insiden.

b. Memastikan pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan dengan baik. c. Memastikan kegiatan pemantauan, pengendalian dan penanggulangan

lingkungan terlaksana menurut jadwal dan sesuai dengan RKL/ RPL 13. Kompartemen Proyek dan Pengembangan

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Proyek da Pengembangan adalah: a. Menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan dan didiposisikan kepada

Kelompok Proyek & Pengembangan dari atasan langsung maupun dari Dir. Prod, Tek & Bang.

b. Melaksanakan semua persiapan untuk kegiatan kajian kelayakan, penelitian dan persiapan proyek yang telah disetujui oleh Manajemen

(11)

c. Menyusun dan menghasilkan Buku RJPP yang terevaluasi & terevisi setiap tahun.

14. Kompartemen Produksi

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Produksi adalah:

a. Memastikan operasional pabrik aman terhadap orang, peralatan dan lingkungan

b. Memastikan terselenggaranya kegiatan operasi dan terpeliharanya peralatan pabrik untuk mencapai target produksi sesuai dengan RKAP perusahaan

c. Menyusun anggaran biaya kompartemen produksi berbasis efektif dan efisien setiap tahunnya

15. Kompartemen Operasi

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Operasi adalah:

a. Mengelola Proses Operasional dalam pencapaian target Produksi sesuai dengan RKAP Perusahaan untuk Pabrik Ammonia, Urea, Utilitas, PIMIT dan Handling Produk dengan SOP yang berlaku serta mengacu kepada Distinc Job Manual sehingga berjalan secara Aman , Efisien dan memenuhi standard Mutu serta berwawasan Lingkungan.

b. Mengusulkan Kebutuhan anggaran biaya Operasi dan pendukung berbasis efektif dan efisien setiap tahunnya melalui Unit kerja terkait ( Dept. Rendal produksi, Pemeliharaan, Rancang bangun, Pengembangan SDM, Pelayanan Umum, Tata Kelola, Infokom).

(12)

16. Kompartemen Pemeliharaan

Tugas dan tanggung jawab Manajer Pemeliharaan adalah:

a. Memastikan kegiatan perencanaan & pengendalian peralatan pabrik dapat dilaksanakan secara rutin dan berkala sehingga sasaran tepat waktu, mutu dan biaya dapat tercapai sesuai dengan yang ada dalam RKAP serta dapat memenuhi semaksimal mungkin harapan dari manajemen perusahaan. b. Memastikan tindakan perencanaan & pengendalian pemeliharaan peralatan

pabrik secara ad hoc dapat terlaksana dengan tepat, cepat dan cost effective.

c. Memastikan seluruh proses perencanaan & penegendalian pemeliharaan dan perawatan peralatan pabrik berlangsung dengan aman sesuai dengan standar K3LK.

17. Koordinator Shift

Tugas dan tanggung jawab Koordinator Shift adalah:

a. Memastikan kegiatan operasi pabrik berjalan normal dan terkendali.

b. Memastikan kegiatan di area pabrik, kantor dan perumahan berjalan normal

c. Memastikan tersedianya kecukupan bahan baku (gas bumi & air baku) agar operasi pabrik berjalan normal.

18. Kompartemen Keuangan

Tugas dan tanggung jawab General Manager Keuangan adalah:

a. Memastikan terkelolanya penagihan, pembayaran dan penempatan dana pada portfolio investasi yang memberikan hasil yang optimal.

(13)

b. Memastikan terkelolanya administrasi perpajakan perusahaan dan penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan serta terkelolanya penutupan asuransi atas aset-aset perusahaan sesuai usulan unit kerja pengelola aset ybs.

c. Memastikan tersusunnya laporan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sesuai target waktu yang ditetapkan Pemegang Saham.

19. Manajer Adm. Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Manajer Adm. Keuangan adalah:

a. Memastikan arus kas (cash flow)) perusahaan berjalan dengan baik

b. Memastikan pembayaran kepada buyer dilakukan sesuai dengan ketentuan c. Memastikan tagihan para vendor dilunasi sesuai kontrak

d. Tersusunnya anggaran biaya Kompartemen Keuangan e. Mereview perhitungan perpajakan

f. Memastikan asset perusahaan, jiwa dan keselamatan kerja karyawan telah diasuransikan

20. Kompartemen Akuntansi

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Akuntansi adalah:

a. Memastikan dihasilkannya laporan keuangan, laporan kegiatan usaha dan laporan manajemen yang akurat sesuai dengan pedoman akuntansi holding dan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan tepat waktu.

b. Tersusunnya anggaran biaya Kompartemen Akuntansi yang efektif dan efisien setiap tahun

(14)

c. Memastikan kebenaran & kelengkapan dokumen pembayaran sesuai dengan ketentuan

21. Kompartemen Infokom

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Infokom adalah:

a. Memastikan bahwa pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tuntutan stake holders.

b. Memastikan bahwa semua peralatan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan beroperasi dengan baik dan optimal.

c. Memastikan pemeliharaan peralatan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan berjalan dengan baik dan dengan cost effektif setiap tahun.

22. Kompartemen Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Pemasaran adalah:

a. Memastikan terlaksananya perencanaan, pengendalian dan pelaporan penjualan produk bersubsidi dan non subsidi serta jasa sesuai target dan ketentuan yang ditetapkan dengan sasaran tepat waktu, mutu, tempat, jenis, harga dan jumlah.

b. Memastikan terlaksananya pembuatan kajian terpadu secara menyeluruh untuk mengevaluasi strategi pemasaran serta pengembangn pasar.

c. Memastikan terlaksananya penjualan produk bersubsidi dan memastikan pembayaran hasil penjualan sesuai target dan ketentuan pemerintah yang ditetapkan diwilayah tanggung jawab Perusahaan.

(15)

23. Kompartemen Penjualan

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Penjualan adalah:

a. Memastikan dan membuat perhitungan perencanaan dan pengendalian serta penjualan produk dan jasa.

b. Memastikan keakuratan/ketepatan data dalam perhitungan dan penyusunan laporan penjualan produk dan jasa

c. Memastikan dan melaksanakan survey serta analisa perkembangan pasar. 24. Kompartemen Logistik

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Logistik adalah:

a. Memastikan terlaksananya implementasi aplikasi Sistem Pemasaran Online (SIPO)

b. Memastikan ketersediaan gudang dan pengelolaannya dengan efektif dan efesien

c. Memastikan terlaksananya pengelolaan produk sesuai dengan rencana kerja perusahaan

25. Kompartemen Umum

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Umum adalah:

a. Terkoordinirnya pemeliharaan aset perusahaan meliputi perlengkapan perkantoran, kendaraan dinas, perumahan serta lingkungan pertamanan. b. Terkendalinya ketertiban dan keamanan karyawan baik di perusahaan

maupun di perumahan serta lingkungan perusahaan yang meliputi pabrik dan areal water intake dalam upaya meningkatkan rasa aman dan nyaman.

(16)

c. Terkoordinirnya pelayanan umum dan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.

d. Terkelolanya anggaran biaya Kompartemen Umum yang telah disetujui RKAP untuk didistribusikan & dikontrol penggunaannya.

e. Mengelola Proses Manajemen Risiko.

f. Mengkoordinir dan mengawasi proses pengadaan barang dan jasa. 26. Kompartemen Pelayanan Umum

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Pelayanan Umum adalah:

a. Terlaksananya penggunaan dan pemeliharaan aset perusahaan yang meliputi gedung kantor, rumah dinas, perlengkapan kantor, sarana perumahan, water intake, instalasi listrik di perkantoran dan perumahan (tidak termasuk jaringan yang bertegangan 2,4 kV dan 13,8 kV) dan air. b. Terlaksananya kegiatan kerumahtanggaan dan perjalanan karyawan / tamu

perusahaan.

c. Memastikan kebersihan dan keindahan di lingkungan perkantoran dan perumahan termasuk pertamanan.

27. Kompartemen Keamanan

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Keamanan adalah:

a. Terselenggaranya sistim pengamanan perusahaan yang meliputi instalasi pabrik, kantor, water Intake, komplek perumahan dan lingkungan perusahaan.

b. Terjaminnya keamanan dan ketertiban di plant site komplek perumahan dan Water Intake.

(17)

c. Terjaminnya keamanan seluruh asset perusahaan baik yang ada di plant site di komplek perumahan maupun water Intake.

28. Kompartemen Pengadaan

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Pengadaan adalah:

a. Memastikan semua kegiatan administrasi dan proses pelelangan maupun penunjukan pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan transparan

b. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kebijakan operasional pengadaan barang dan jasa

c. Memastikan semua proses pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai dengan prosedur pengadaan barang dan jasa yang telah ditetapkan oleh perusahaan

d. Mengelola suasana kerja yang lebih kondusif dan fleksibel sehingga proses improvement dapat berlangsung seperti yang diharapkan dan sesuai dengan tuntutan kemajuan

29. Kompartemen Material

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Material adalah:

a. Memastikan semua kegiatan pengadaan barang dilaksanakan secara rutin dan berkala, serta berlangsung sesuai dengan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan

b. Menjaga barang persediaan dari kehilangan dan kerusakan

c. Memastikan tersusunnya anggaran biaya pengadaan barang rutin secara tepat setiap tahun

(18)

30. Kompartemen SDM

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen SDM adalah:

a. Terkoordinirnya pengelolaan sumber daya manusia meliputi administrasi, remunerasi, jumlah dan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.

b. Memastikan dimilikinya sistem managemen SDM sesuai dengan rencana perusahaan.

c. Tercapainya hubungan yang baik dengan instansi terkait yang menyangkut ketenagakerjaan.

d. Terkoordinirnya pengkajian dan evaluasi kebijakan pokok perusahaan, mencakup parameter, ketentuan, atau peraturan menyangkut sistem manajemen yang berlaku maupun yang berkembang.

31. Kompartemen Personalia

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Personalia adalah:

a. Dimilikinya sistem manajemen personalia sesuai dengan rencana perusahaan

b. Memastikan sistem manajemen personalia berjalan baik

c. Memastikan kebutuhan tenaga kerja di perusahaan terpenuhi sesuai dengan rencana

32. Kompartemen Pengembangan SDM

Tugas dan tanggung jawab Manajer Pengembangan SDM adalah:

a. Memastikan terselenggaranya perencanaan sumber daya manusia sesuai kebutuhan organisasi

(19)

b. Memastikan terselenggaranya penyesuaian (modifikasi atau perubahan) organisasi perusahaaan yang telah disetujui Dewan Direksi

c. Memastikan terlaksananya sistem pengembangan dan pembinaan karir karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku

33. Rumah Sakit

Tugas dan tanggung jawab Rumah Sakit adalah:

a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga. b. Terselenggaranya kegiatan general check-up bagi karyawan.

c. Terselenggaranya pembinaan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat disekitar perusahaan bekerja sama dengan Puskesmas/Rumah Sakit lainnya.

d. Terlaksananya administrasi Rumah Sakit yang up to date. e. Terselenggaranya pelayanan emergency.

f. Terselenggaranya pelayanan Penunjang Medis. g. Terselenggaranya Pelayanan Poli Gigi

h. Terselenggaranya Penyuluhan Keshatan karyawan & keluarga. i. Teselenggaranya Higene Perusahaan yang baik

j. Terselenggaranya Kesehatan Kerja karyawan. 34. Kompartemen Sistem Manajemen

Tugas dan tanggung jawab Kompartemen Sistem Manajemen adalah:

a. Memfasilitasi pengkajian dan evaluasi kebijakan pokok perusahaan, mencakup parameter, ketentuan, atau peraturan menyangkut sistem

(20)

manajemen yang berlaku maupun yang berkembang, melalui koordinasi dengan seluruh unit kerja.

b. Memfasilitasi penyusunan draft revisi penyempurnaan kebijakan pokok yang berlaku maupun perancangan draft penyusunan baru, melalui koordinasi dengan seluruh unit kerja terkait.

c. Mengkoordinir penyelenggaraan sosialisasi terhadap setiap implementasi hasil revisi kebijakan pokok perusahaan maupun implementasi kebijakan baru, melalui presentasi oleh pejabat terkait yang berkompeten atau instruktur yang ditunjuk.

2.5. Proses Produksi Urea

Proses pembuatan urea secara umum berlangsung dengan mereaksikan amonia dan karbondioksida pada tekanan dan temperatur tinggi di dalam reaktor membentuk amonium karbamat yang kemudian didehidrasi menjadi urea dan air.

Unit urea PT Pupuk Iskandar Muda menerapkan proses Mitsui Toatsu

Total Recycle C Improved (TRCI). PT Pupuk Iskandar Muda memproduksi pupuk

urea dengan kapasitas terpasang 1.725 ton/hari. Proses ini dipilih karena mempunyai beberapa kelebihan, antara lain mutu produk yang tinggi, tidak ada problem eksplosif, lowest steam consumption process, dan limbah dengan tingkat polusi yang rendah. Bahan baku pupuk urea antara lain :

1. Larutan NH3 (Ammonia)

Karakteristik : Cair

(21)

Kadar H2O : 0,5%w, maksimum

Kadar minyak : 5 ppm, maksimum Tekanan : 17 kg/cm2G Temperatur : 30˚C

2. Gas CO2

Karakteristik : Gas

Komposisi (dry basis) : CO2 98%v, maksimum

Total sulfur 1,0 ppm, maksimum Tekanan : 0,6% kg/cm2G

Temperatur : 380˚C

Urutan proses pembuatan urea secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Tahap Sintesis Urea

Urea disintesis dengan mereaksikan NH3 cair dengan gas CO2 dari unit

amonia dan larutan recycle karbamat dari unit recovery pabrik urea. Larutan dan sintesa urea dikirim ke unit purifikasi untuk memisahkan amonium karbamat dan amonia berlebih, setelah dilepaskan dengan gas CO2 , amonia

cair dipompakan ke dalam Reaktor melalui Ammonia Preheater dengan pompa Centrifugal Ammonia Feed Pump.

2. Tahap Purifikasi/Pemurnian

Seksi ini berfungsi untuk memisahkan urea dari produk reaksi sintesis (urea, biuret, amonium karbamat, dan amonia berlebih) dengan tiga langkah dekomposisi. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

(22)

Reaksi berlangsung pada temperatur 151˚C – 165˚C. Pengurangan tekanan akan menaikkan temperatur sehingga akan memperbesar konversi. Selama dekomposisi reaksi, menyebabkan berkurangnya urea yang dikehendaki sebagai produk akibat hidrolisis.

b. Reaksi Hidrolisis Urea

Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan waktu tinggal zat yang lama. Pembentukan biuret adalah faktor lain yang harus diperhatikan baik dalam proses dekomposisi, maupun dalam proses berikutnya.

c. Reaksi Pembentukan Biuret

Reaksi ini bersifat bolak-balik dan berlangsung pada temperatur di atas 90oC, dan tekanan parsial amonia yang rendah. Pembentukan biuret dapat ditekan dengan adanya kelebihan amonia. Dekomposisi berlangsung pada saat larutan keluar dari top reaktor urea dengan temperatur 126oC melalui kerangan ekspansi yang disebut Letdown Valve, pada proses tersebut sebagian besar karbamat akan terurai menjadi amonia dan CO2

yang disebabkan turunnya tekanan sebesar 17 kg/cm2G. 3. Tahap Recovery/Daur Ulang

Gas-gasamonia dan CO2 yang telah dipisahkan pada seksi purifikasi diserap

dan didaur ulang didalam dua tingkat Absorber, yakni High Pressure

Absorber dan Low Pressure Absorber menggunakan proses kondensat

(23)

Gas dari bagian atas Low Pressure Decomposer pada seksi purifikasi dikirim ke Low Pressure Absorber, yang dioperasikan untuk penyerapan amonia dan CO2 dengan sempurna. Sedangkan gas dari sebagian atas High

Pressure Decomposer dikirim ke High Pressure Absorber, untuk

dikondensasikan dan diserap dengan sempurna oleh larutan dari Low Presssure Absorber.

Gas yang keluar dari Low Pressure Decomposer dikondensasikan diserap secara sempurna dalam Low Pressure Absorber dengan cara bubbling

melalui pipa Sparger di dasar permukaan cairan.

Panas yang dihasilkan dalam proses penyerapan pada High Pressure

Absorber diserap oleh larutan di dalam Vacum Consentrator dengan

mensirkulasikan larutan urea dan digunakan sebagai sumber panas untuk memekatkan larutan urea. Larutan karbamat yang terbentuk didalam High

Pressure Absorber didaur ulang ke Kondenser Karbamat dan Scrubber.

4. Tahap Kristalisasi

Larutan urea dari Gas Separator dengan konsentrasi 70-75% dikirim ke

Crystalizer dengan Pompa urea disini urea divakumkan untuk mengurangi

kandungan air yang ada dalam larutan urea. Kristal-kristal yang terbentuk dalam vakum Crystalizer dikirim ke Centrifuge untuk dipisahkan Mother

Liquor, kemudian dikeringkan melalui Dryer sampai kadar airnya 0,3%

dengan menggunakan udara panas.

Kristal-kristal urea kering dikirim ke atas Prilling Tower dengan Pneumatic

(24)

Melter dan lelehan tersebut turun ke Head Tank melalui Distributor dan

Spraying Nozzle Granulator di dalam Prilling Tower dan di bawahnya

dihembus dengan udara sebagai media pendingin sehingga dihasilkan butiran urea.

Urea keluar dari bagian bawah Prilling Tower diayak melalui Tromel

untuk dipisahkan ukuran yang besar dengan yang memenuhi spesifikasi selanjutnya dikirim ke gudang dengan menggunakan Belt Conveyer. Butiran Urea yang lebih besar dilarutkan di dalam Solving Tank, selanjutnya dikirim ke

Crystalizer dan sebagian lagi dikirim ke recovery. Debu urea yang tidak terserap

dibuang ke atmosfir melalui Urethane Foam Filter. Butiran urea yang dihasilkan memiliki kadar air yang relatif rendah yaitu 0,3% berat maksimum.

2.6. Daerah Pemasaran

PT. PIM berdiri dengan strategi untuk mencukupi kebutuhan pupuk urea di kawasan Indonesia bagian barat yang secara geografis termasuk kawasan pertanian, setelah sebelumnya kebutuhannya dirintis oleh PT. Pusri Palembang. Maka kehadiran PT. PIM dapat memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani dan perkebunan yang sangat luas di wilayah Sumatera bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat). Posisi PT. PIM juga sangat strategis untuk mengekspor kelebihan produknya ke negara-negara tetangga karena secara topografis sangat dekat.

(25)

2.7. Sistem Distribusi dan Rantai Pasok

PT. Pupuk Iskandar Muda merupakan bagian dari Holding Company PT. Pupuk Indonesia yang memiliki visi untuk mencukupi kebutuhan pupuk urea di Indonesia bagian barat. Hasil produksi pupuk urea didistribusi sebagai pupuk bersubsidi dan pupuk non-subsidi. Pupuk urea bersubsidi didistribusikan ke wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, dan Kalimantan Barat.

Pupuk urea bersubsidi didistribusikan ke setiap daerah yang menjadi tanggungan PT. Pupuk Iskandar Muda. Pendistribusian ini disalurkan dari pabrik ke gudang distributor pusat milik PT. Pupuk Iskandar Muda disetiap provinsi (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep.Riau dan Kalimantan Barat), selanjutnya disalurkan ke pengecer/retailer yang terdaftar disetiap gudang distributor pusat. Pupuk urea bersubsidi diterima oleh kelompok tani penerima pupuk urea bersubsidi melalui pengecer yang tersebar di seluruh daerah kawasan pemasaran. Pola distribusi dan rantai pasok pupuk urea bersubsidi oleh PT. Pupuk Iskandar Muda dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(26)

PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Aceh Besar Langsa Pidie Naganraya Kota Bangun Padang Sidempuan Rawang By Pass Dumai Bone Tanjung Pinang CV. Karya Pelita Makmur CV. Rahmat Jaya CV. Sarana Citra Kencana CV. Juang Makmur

CV. Mitra Tani Sari CV. Deli Agro

Makmur

CV. Tiga Putra Jaya CV. Rio Agrotama

CV. Daya Makmur CV. Dumai Bone

Bersama

Lini II Lini III Lini IV Konsumen

Kelompok Tani Penerima Pupuk Urea Bersubsidi

Pemasok

Kutacane

Kutacane

CV.Meuligo Raya

Sumber: PT. Pupuk Iskandar Muda

Gambar 2.2. Pola Distribusi dan Rantai Pasok Pupuk Urea Bersubsidi PT. Pupuk Iskandar Muda

Sistem rantai pasok yang dilaksanakan di PT. Pupuk Iskandar Muda adalah dengan pemesanan pupuk urea bersubdisi yang dimulai dari hilir ke hulu. Jumlah pemesanan pupuk urea bersubsidi yang dilakukan retailer kepada gudang distributor pusat didasarkan pada jumlah permintaan per bulan yang diajukan oleh kelompok tani penerima pupuk urea bersubsidi. Selanjutnya dari gudang distributor pusat melakukan pemesanan kepada pabrik. PT. Pupuk Iskandar Muda menyediakan pupuk urea bersubsidi sesuai dengan pesanan yang diajukan gudang distributor, namun PT. Pupuk Iskandar Muda tetap melakukan estimasi terhadap jumlah permintaan pupuk urea bersubsidi disetiap wilayah tanggungan berdasarkan data kebutuhan kelompok tani dan jumlah lahan.

(27)

Untuk Provinsi Aceh, gudang distributor pusat milik PT. Pupuk Iskandar Muda langsung berada di kota – kota (Lini III), berbeda dengan provinsi lain, dimana gudang distributor milik perusahaan hanya satu disetiap provinsi (Lini II). Biaya persediaan, biaya sewa dan biaya administrasi gudang distributor milik perusahaan ditanggung oleh PT. Pupuk Iskandar Muda.

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi PT. Pupuk Iskandar Muda
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.2. Pola Distribusi dan Rantai Pasok Pupuk Urea Bersubsidi PT.

Referensi

Dokumen terkait

Daerah urban dalam penelitian ini yang berada di wilayah Puskesmas Lamper Tengah mempunyai sumberdaya lokal, yang dapat men- jadi pertimbangan dasar dalam membuat suatu

(b) Dalam suatu ujian BOD, 3 mL air sisa mentah telah dilarutkan kepada 300 mL menggunakan air pencairan. Sekiranya nilai oksigen terlarut sampel yang dicairkan ini sebelum dan

Dalam penelitian ini hanya ditemukan 3 jenis modalitas dalam tindak tutur ilokusi representatif, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan data

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning

Administrator pada sistem ini bisa disebut sebagai staf pelayanan pada perusahaan, Pimpinan perusahaan dalam sistem informasi pelayanan jasa desain rumah berbasis web

&esaran &esaran angka angka korelasi korelasi menunjukkan bah%a korelasi antara Dicipline dan 'erformance berada dalam kategori menunjukkan bah%a korelasi antara Dicipline

New South Wales Department of Education and Training (2002) provides a simple definition: Blended learning is learning which combines online and face-to-face approaches. Sampai

Analisis sifat fisik makrostruktur granula pati menggunakan SEM, sedangkan profil gugus fungsi diamati dengan alat FT-IR yang keduanya dilakukan hanya pada pati