• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/PDT.G/2010/PA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/PDT.G/2010/PA."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT HUKUMNYA

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PUTUSAN

PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/PDT.G/2010/PA.MDN)

TESIS

Oleh

WIRDA NASUTION

137011011/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT HUKUMNYA

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PUTUSAN

PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/PDT.G/2010/PA.MDN)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

WIRDA NASUTION

137011011/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/PDT.G/2010/PA.MDN)

Nama Mahasiswa : WIRDA NASUTION Nomor Pokok : 137011011

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD)

Pembimbing Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Dr.T.Keizerina Devi A,SH,CN,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 12 Januari 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 3. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : WIRDA NASUTION

Nim : 137011011

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT

HUKUMNYA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/PDT.G/2010/PA.MDN)

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : WIRDA NASUTION

(6)

i

ABSTRAK

Kekayaan merupakan persoalan penting dalam kehidupan manusia yang sering menimbulkan konflik manakala harta tersebut diberikan kepada anggota keluarga dan orang lain. Salah satunya, pemberian dalam bentuk hibah. Mulai dari barang hibah yang diberikan dan dipindah tangankan kepemilikannya, sampai persoalan sahnya perjanjian hibah dan penarikan hibah kembali. Penelitian ini mengkaji pengaturan hibah dalam Hukum Islam, dasar-dasar pertimbangan hakim dan akibat hukum dari putusan Pengadilan Agama Medan No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn, serta tinjauan Hukum Islam atas penarikan kembali hibah dan penggunaannya untuk hal-hal yang bertentangan dengan kemaslahatan manusia.

Penelitian ini adalah yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan, penelitian lapangan dalam bentuk dokumentasi dan wawancara terhadap hakim dan notaries tentang putusan Pengadilan Agama Medan No. 249/pdt.G/2010/PA/mdn.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaturan hibah dalam Hukum Islam telah diatur dalam Alquran dan Hadis. Pengaturan hibah di Indonesia telah diatur pula dalam Kompilasi Hukum Islam dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), termasuk rukun dan syarat-syarat sahnya hibah (Pasal 210 KHI dan Pasal 685 KHES). Sedangkan dasar pertimbangan hakim Pengadilan Agama Medan dalam putusan perkara No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn, yang mengabulkan penggugat untuk menarik kembali atau membatalkan hibahnya yaitu tidak terpenuhinya persyaratan formil atas surat hibah yang tidak ditandatangani di hadapan Notaris. Atas dasar tersebut, hakim memutuskan bahwa transaksi hibah yang dilakukan pada tanggal 14 September 2002 tidak sah dan surat pemberian hibah yang didaftarkan(waarmerking)

di kantor Notaris (21 Maret 2004) tidak berkekuatan hukum. Hakim juga merujuk pada ketentuan bahwa orang tua berhak menarik kembali hibah dari anaknya selama anak tersebut masih hidup (Pasal 212 KHI dan Pasal 714 KHES). Sedangkan akibat hukum dari putusan hakim ini adalah peralihan kepemilikan harta hibah dan pembatalan akta hibah yang dibuat notaries sebelumnya. Dalam hukum Islam, penarikan kembali hibah haram dilakukan, kecuali penarikan kembali hibah oleh orang tua dari anaknya. Akibat hukum penarikan kembali hibah adalah batalnya akad yang telah dibuat sebelumnya dan kembalinya kepemilikan harta kepada pemberi hibah. Hukum Islam sangat memperhatikan aspek kemaslahatan dalam penggunaan dan penarikan harta hibah, Tujuannya untuk menghindari penerima hibah dari kerusakan dan keburukan, sehingga harta hibah yang ditarik kembali dapat dimanfaatkan untuk kebaikan dan memelihara harta dari keburukan. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan agar para pemberi dan penerima hibah memahami ketentuan formil tentang akad hibah. Pengadilan Agama hendaknya menjelaskan tentang objek hibah yang disengketakan dalam putusannya. Penarikan kembali hibah oleh orang tua dari anaknya hendaknya didasari oleh semangat kemaslahatan, sehingga tidak member dampak buruk bagi penerima hibah yang ditarik kembali hibahnya.

(7)

ii

ABSTRACT

Property which comes from hibah becomes an important issue in human life since it usually arouses conflict, particularly when it is related to an agreement and its withdrawal. The research analyzed the regulation on hibah in the Islamic law, judge’s consideration, and legal consequences of the Verdict of Medan religious Court No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn and the withdrawal of hibah and its use for anything which is contrary to people’s welfare, viewed from the Islamic law.

The research used judicial normative and descriptive analytic method. The data were gathered by conducting library study and field study in the form of documentation and interviews with judges and notaries about the verdict of Medan Religious Court. The conclusion is that hibah in the Islamic law is regulated clearly in the Al-Quran and Hadis. Hibah in Indonesia is regulated in KHI (Compilation of the Islamic law) KHES (Compilation of Sharia Economic Law), including the principle of validity in hibah (Article 10 of KHI and Article 685 of KHES). Meanwhile, the judge in Medan Religious Court in giving a verdict No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn agreed with the plaintiff to withdraw or to cancel his hibah since the Hibah certificate was not signed by a Notary, and thus the judge decided that the hibah transaction signed on September 14, 2002 was illegal and the Letter of Giving the Hibah which had been registered (waarmerking) in the Notarial Office NI (March 21, 2004) did not have any legal force. The judge also referred to the provision that parents had the right to withdraw hibah which had been given to their children when the children were still alive (Article 212 of KHI and Article 714 of KHES).

The legal consequence of the judge’s verdict was that it was the transfer of ownership in hibah property and the cancellation of hibah certificate signed by the previous Notary. In the Islamic law, withdrawal of hibah is illegal except it is done by the parents from their children. The legal consequence of hibah withdrawal is the cancellation of the previous contract and the transfer of the property to the hibah giver. The Islamic law pays serious attention to the welfare aspect in using and withdrawing hibah property. The purpose is to avoid hibah receiver from bad impact so that its withdrawal can be used for the benefit and keep it from badness. It is recommended that those who give and receive hibah property understand formal provision on hibah contract. The Religious Court should explain about disputed hibah object in its verdict. A hibah which is withdrawn by parents from their children should be based on the spirit of welfare so that it does not give bad impact on its receiver whose hibah is withdrawn.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Ni’mat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini serta shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menyebarkan syari’at islam dan menegakkan tauhid di muka bumi ini.

Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitar Sumatera Utara dengan judul “PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN AKIBAT HUKUMNYA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM” (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn)”.

Dalam penulisan tesis, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara serta selaku dosen pembimbing II, yang membimbing penulis selama penyusunan tesis ini.

4. Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD, selaku pembimbing I, yang dengan sabar dan penuh rasa tanggung jawab telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.

(9)

iv

5. Ibu Dr. T. Keizerina Devi, SH, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan serta selaku dosen pembimbing III yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai pada Program Studi Magister Kenotariatan USU yang telah banyak membantu penulis selama menuntut ilmu yang penulis peroleh.

7. Bapak Rahman, Hakim Pengadilan Agama Medan yang telah membantu saya dalam memberikan data guna melengkapi penulisn ini.

8. Almarhum Ayahanda tercinta H. ABDUL HALIM NASUTION dan Ibunda tersayang Hj. NUR CAHAYA, yang tiada henti-hentinya berdoa untuk kesuksesan penulis agar selalu diberikan Allah SWT kesehatan, keselamatan dan kelancaran serta kemudahan disetiap tahap dan rintangan yang penulis lewati. 9. Suamiku M. THAIF HAKIM, SH, atas segala dukungannya dengan segala

keiklasannya telah banyak membantu penulis serta membiayai pendidikan penulis dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini. Serta banyak hal-hal lain yang luar biasa yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah beliau lakukan kepada penulis.

10. Anak-anakku SHABRINA AISYAH DAN SYAKIRA NAFISA yang selalu memotifasi penulis dan doa-doa yang selalu mereka panjatkan demi untuk kelancaran dan kemudahan disetiap langkah-langkah mamanya. Semua ini mama persembahkan untukmu anak-anakku dan suamiku, semoga semua ini membawa hikmah yang sangat besar untuk kita semua.

(10)

v

11. Rekan-rekan mahasiswa MKN USU, special Group C Reguler angkatan 2013, atas kekompakan, kerjasama dan saling memberikan semangat dalam menuntut ilmu bersama-sama

12. Sahabat spesial penulis Suryani dan Asmanizar serta teman-teman, semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap berlanjut selamanya.

13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya semua semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.

Medan, Januari 2016 Penulis

WIRDA NASUTION NIM. 137011011

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : WIRDA NASUTION Tempat / Tanggal Lahir : Medan/ 05 Mei 1976 Jenis Kelami : Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswi Agama : Islam Status : Menikah

Alamat Rumah : Komplek Kejaksaan Setia Budi Blok B No. 8 Telepon/HP : 0812 6450 1848

II. PENDIDIKAN FORMAL

SDN. Medan Lulus Tahun 1989

SMPN. 11 Medan Lulus Tahun 1992 SMA Budi Utomo Lulus Tahun 1995 S-1 Fakultas Hukum UMSU Medan Lulus Tahun 2000

(12)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR ISTILAH ... ix BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Masalah Penelitian ... 11 C. Tujuan Penelitian ... 11 D. Manfaat Penelitian ... 12 E. Keaslian Penelitian ... 12

F. Landasan Teori dan Konsepsi ... 15

1. Landasan Teori ... 15

2. Konsepsi ... 22

G. Metode Penelitian ... 24

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 24

2. Sumber Data ... 25

3. Teknik Pengumpulan Data ... 26

4. Analisis Data ... 27

BAB II PENGATURAN TENTANG HIBAH DALAM HUKUM ISLAM ... 29

A. Hibah Dalam Fikih Islam ... 29

B. Hibah dalam Kompilasi Hukum Islam dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ... 44

BAB III DASAR-DASAR PERTIMBANGAN HUKUM DALAM PUTUSAN HAKIM DI PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 249/pdt.G/2010/PA.mdn ... 58

(13)

viii

A. Pengadilan Agama dan Kewenangan Penyelesaian Sengketa

Hibah ... 58

B. Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Pengadilan Agama Medan No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn ... 63

C. Akibat Hukum Dari Putusan Hakim di Pengadilan Agama Medan No. 249/pdt.G/2010/PA.mdn ... 73

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH DAN PENGGUNAAN HIBAH UNTUK HAL-HAL YANG BERTENTANGAN DENGAN KEMASLAHATAN HIDUP MANUSIA ... 79

A. Penarikan Kembali Hibah Dalam Tinjauan Hukum Islam ... 79

B. Akibat Hukum Penarikan Kembali Hibah Menurut Hukum Islam ... 90

C. Menggunakan Hibah Untuk Hal-Hal Yang Bertentangan Dengan Kemaslahatan Hidup Manusia ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 105

(14)

ix

DAFTAR ISTILAH

‘Aqad : Perjanjian

‘Umra : Umur

Al Kulliyat al- Khamsah : Lima prinsip-prinsip pokok

Al-maslahah al-‘ammah) : Kemaslahatan yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak, termasuk kepentingan mayoritas umat atau kemaslahatan umum

Al-maslahah al-Dharuriyyah: Kemaslahatan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok umat manusia

Al-maslahah al-Hajiyyah : Kemaslahatan yang dibutuhkan untuk menyempurnakan kemaslahatan pokok atau mendasar yang berbentuk keringanan untuk mempertahankan dan memelihara kebutuhan dasar manusia

Al-maslahah al-khassah : Kemaslahatan pribadi atau kemaslahatan khusus

Al-maslahah al-Tahsiniyyah : Kemaslahatan yang sifatnya pelengkap dalam bentuk keleluasaan yang dapat menempurnakan kemaslahatan sebelumnya

Al-musya : Dibagi-bagi

Al-qabdh : Penguasaan barang

Al-rabth : Ikatan atau mengikat

Amwal : Harta benda

Bait al-mal : Balai harta peninggalanbertentangan dengan ketentuan syara’

Constitutoire : Bersifat menciptakan

Dar’u al-Mafasid : Menghindari keburukan atau kerusakan

Declaratoire : Bersifat menyatakan

(15)

x

Field Research : Penelitian lapangan

Ghayah : Tujuan akhir

Hajiyat : Kebutuhan sekunder

Hijab hirmain : Penghalang yang menyebabkan ahli waris tidak mendapatkan warisan sama sekali karena ada ahli waris yang lebih dekat pertalian kerabatnya

Hubu ar-rih : Angin yang berhembus

Hukm al-‘aqd : Hukum akad

Ibra : Membebaskan utang

Ijtima’iyah : Kemasyarakatan

Infiradiyah : Bersifat pribadi

Iqrar : Pernyataan

Iwadh : Pengganti atau imbalan

Jalb al-Manafi’ : Membawa manfaat atau kebaikan

Levering : Penyerahan secara yuridis

Library research : Penelitian kepustakaan

Maqashid syariah : Tujuan Allah dan Rasul-Nya dalam merumuskan hukum-hukum Islam

Mashlahah mulghah : Suatu bentuk kemaslahatan yang ditolak, karena Mashlahah mursalah : Kemaslahatan yang keberadaannyatidak didukung

syara’dan kandungannyajuga tidak puladitolakmelalui dalil yang terperinci, tetapi cakupan sumberhukum terkandung terkandung dalam substansinya.

Maslahah : Kemaslahatan

Mauhub : Barang yang dihibahkan

Mauhub bih : Benda yang dihibahkan

Mauhub lah : Penerima

(16)

xi

Muwalla : Seseorang yang belum cakap melakukan

perbuatan hukum

Qabd : Penyerahan

Ruqbah : Mengintai

Statute Approach : Pendekatan perundang-undangan

Tabarru’ : Perbuatan baik

Tahsiniyah : Kebutuhan tertier

Vonnis : Putusan

Waarmerking : Legalisasi

Wahib : Pemberi

Wali : Seseorang atau kurator badan hukum yang ditetapkan oleh pengadilan untuk melakukan perbuatan hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan, untuk kepentingan terbaik bagi

muwalla.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun ini, TNP2K menginisiasi sebuah bentuk penguatan peran dan fungsi TKPK dalam Rapat Kerja Teknis Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tahun 2015, yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis air sumur gali (adanya bakteri MPN c oliformm dan E. coli ) yang dikonsumsi masyarakat Desa

Berdasarkan hasil penelitian secara menyeluruh, disimpulkan bahwa sumber daya manusia penyuluh pertanian di Kabupaten Sigi memiliki potensi dalam memberikan penyuluhan

Kewajiban dari pendidik atau guru adalah mengajar. Dalam proses pembelajaran harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga pembelajaran akan lebih

Tingginya bahan organik di perairan hutan mangrove dimanfaatkan sebagai daerah asuhan (nursery ground) bagi biota yang hidup pada ekosistem mengrove, fungsi yang lain

NO Nama Depan Nama Belakang Jenis Kelamin NIM Program Studi 1

[r]

Menurut Rindyastuti dan Agung (2010) menerangkan bahwa besarnya nilai awal dan penurunannya akan berkorelasi dengan cepat dan lambatnya proses dekomposisi karena