• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

11 II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1. Pengertian Sistem

Untuk mengawali pembahasan tentang analisa dan perancangan sistem informasi, berikut ini akan diberikan beberapa defenisi sistem secara umum yang berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian itu digunakan yaitu : 1. Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang sama. Contoh :

a. Sistem Tatasurya b. Sistem Pencernaan

c. Sistem Transportasi Umum d. Sistem Otomotif

e. Sistem Komputer f. Sistem Informasi

2. Sistem adalah Sekumpulan Objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antara objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai tujuan. (Agnes Heni Triyuliana, 2007:3)

Secara sederhana bahwa sistem itu merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling bernteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga diartikan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan

(2)

yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak dan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

II.1.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :

1. Informasi Strategis digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang yang mencakup informasi eksternal, dan rencana perluasan perusahaan.

2. Informasi Teknis dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

3. Informasi Teknis ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan khas penjualan.

Istilah informasi sering kalu tidak tepat pemakainya. Informasi dapat merujuk ke suatu data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi, sehingga peran dan kedudukan informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kekurangan informasi akan menjadi loyo, kerdil, dan akhirnya berakhir.

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprenstasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem

(3)

pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan, bila tak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. (Christian Putri, 2012 : 21-22)

Dengan demikian, Informasi dapat diartikan Data yang telah diproses/diolah dan sebaliknya yang dapat bermanfaat bagi penerimanya dan merupakan nilai yang sangat penting atau dipahami dalam keputusan yang sekarang dan nantinya. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta suatu kejadian yang nyata dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

II.1.3. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk mendapatkan penyediaan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. (Chritian Putri, 2012:38)

Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Namun yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, tehnik penyalur informasi yang memungkinkan manager merencanakan serta mengendalikan operasi telah ada.

(4)

Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian, dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

Sistem Informasi juga dapat diartikan sebagai bidang studi yang mencakup teori dan praktik yang berhubungan dengan informasi yang dapat disediakan oleh sistem komputer untuk membantu organisasi dalam mendefinisikan dan mencapai tujuannya, dan proses yang dapat diimplementasikan atau diperbaiki oleh organisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

II.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)

Geografis adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan dinamika perkembangan dan pembangunan wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan perbesaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena terdapatnya sumberdaya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, dimana memiliki artibut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan.

(5)

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. (Rianto, Prilnali EP, Hendi Indelarko, 2009 : 35)

Istilah sistem informasi geografis juga merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem informasi dan geografis. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga unsur-unsur tersebut sangat membantu dalam memahami SIG. SIG uga merupakan salah satu tipe sistem informasi yang menekankan pada unsur-unsur informasi geografis..

Pengertian sistem informasi geografis dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenan dengan objek-objek yang penting yang terletak dipermukaan bumi. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang digunakan untuk memfasilitasi proses pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran data/informasi geografis berikut atribut-atribut terkait. (Eddy Prahasta, 2009 : 109-110)

II.2.1. Komponen – Komponen dari SIG

Sistem Informasi Goegrafis merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umunya juga terintergrasi dengan lingkungan sistem komputer lainya di

(6)

tingkat fungsional dan jaringan. Dibawah ini diuraikan beberapa komponen-komponen dari sistem informasi geografis yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, dan metode yang dapat dilihat pada gambar II.1 sebagai berikut :

Gambar II.1 : Komponen-komponen Sistem Infomasi Geografis (Sumber : Adam Suseno & Ricky Agus : 2012 : 6)

1. Perangkat Keras.

Pada saat ini sistem informasi geografis sudah tersedia bagi berbagai flatform prangkat keras mulai dari kelas PC dekstop, workstation hingga multi-user host yang digunakan oleh bayak orang secara bersama dalam jaringan komputer yang luas, terbesar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah komputer (PC), Mouse, Monitor (Plus VGA-card grafik) yang bersolusi tinggi, digitizer, printer, plotter, receiver GPS, dan scanner.

(7)

2. Prangkat Lunak

Merupakan sistem prangkat lunak yang tersusun secara modular dimana sistem basis datanya mentegang peranan kunci. Pada kasus perangkat SIG tertentu, setiap sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program yang masng-masing dieksekusi tersendiri.

3. Data

Terdiri dari jenis yaitu : a. Data Spasial

adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi seperti kenampakan jalan, sungai, pemukiman, jenis penggunaan tanah, jenis tanah dan lain-lain. Data spasial dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Data Vector

Adalah simbol-simbol yang ada dalam SIG seperti dikenal degan feature titik (Point/node), feature garis (Line), feature area (polygon) feature permukaan (Surface).

2. Data Raster

Adalah data yang sangat sederhana, dimana informasi disimpan dalam bentuk petak-petak bujursangkar (grid) yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak yang membentuk bujursangkar disebut dengan pixel (picture element). Data yang disimpan dalam format ini adalah data hasil scanning, seperti gambar digital.

(8)

b. Data Non Spasial (Atribut/Tabular) adalah data berbentuk dimana tabel tersebut berisi informasi yang memiliki oleh objek dalam data spasial dan data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasil yang ada.

4. Manusia

Merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencanaan dan penggunaan dari SIG yang mempunyai tingkat seperti pada sistem informasi lainya dari tingkat spesialisasi teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada penggunaan yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaan sehari-hari.

5. Method

Digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. Sistem informasi geografis yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

II.3 Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP Hypertext Preprocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web dinamis berbasis server-side yanga dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilan suatu tampilan yang menarik. PHP merupakan pengembangan dari FI atau Form Interface yabg dibuat oleh Rasmus Lerdoff pada tahun 1995.

Berbeda dengan HTML, kode PHP tidak diberikan secara langsung oleh server ketika ada permintaan atau request dari sisi client namu dengan cara pemrosesan dari sisi server. Kode PHP disisipkan pada kode HTML. Perbedaan

(9)

dari kode (script) HTML dan PHP yaitu setiap kode PHP ditulis selalu diberi tag pembuka yaitu <?php dan pada akhir kode PHP diberi tag penutup yaitu ?> PHP sangat berperan besar ketika Anda ingin membuat website keren yang dinamis karena dapat melakukan banyak hal, seperti membaca file, menulis file, menampilkan gambar, animasi atau movie, dan yang paling pokok adalah dapat melakukan koneksi terhadap database. (YM Kusuma, 2012:88)

II.3.1 Embedded Script dan Non Embedded Script 1. Embedded Script

Kode (script) PHP yang sering disebut dengan istilah embedded script yaitu script PHP yang disisipkan diantara script HTML. Jadi dapat dikatakan script PHP hanya ditulis atau disisipkan ketika dibutuhkan saja, seperti menampilkan data dari database, meng-uplode file, delete data, edit data dan sebagainya.

2. Non Embedded Script

Non Embedded script adalah kode php murni, karena pembuatannya diawali tag <? Dan dakhiri ?>. Kode HTML diletakkan didalam kode PHP secara utuh atau keseluruhan.

II.4. Database

Database adalah sekumpulan file data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk mendapat dan

(10)

memproses data. Lingkungan sistem database menekankan data yang tidak tergantung (independent data) pada aplikasi yang akan menggunakan data. Data adalah kumpulan fakta dasar (mentah) yang terpisah. (Agnes Heni Triyuliana, 2006 : 5)

Database juga diartikan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data terebut dapat dimanupulasi, diambil, dan dicari secara tepat. Selain berisi data, database juga berisikan metadat, Metadata adalah data yang menjelaskan tentang struktur dari data itu sendiri, sebagai contoh kita dapat memperoleh data informasi tentang nama-nama kolom dan tipe data yang ada pada sebuah tabel. Database memiliki beberapa model diantaranya adalah model relasional. Dalam model relasional, tabel-tabel yang terdapat dalam suatu database idenya harus saling berelasi. (Budi Raharjo, 2011:3-4)

II.4.1. Konsep Dasar Basis Data (Database)

Database juga dapat diartikan sebagai suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mamapu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Sistem Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu

(11)

meneyediakan informasi yang optimal yang diperlukan sipemakai untuk proses mengambil keputusan. Ada empat komponen pokok sistem database, yaitu : 1. Data

Data didalam sebuah database dapat disimpan secara terintegrasi dan dapat dipakai secara bersama.

2. Hardware

Yang terdiri dari semua komputer yang digunakan untuk pengelolahan sistem database, berupa :

a) Peralatan untuk menyimpan database yaitu secondary storage (disk, drum dll) b) Peralatan input dan output

c) Peralatan komunikasi data 3. Sofrware

Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada database. 4. User/Pemakai

Pemakai dapat dibagi tiga klasifikasi yaitu : a) Database Administrator

b) Programmer c) User

II.4.2 Keuntungan Dan Kerugian Sistem Database 1. Keuntungan

a. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang

(12)

b. Mencegah ketidakkonsistenan

c. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwewenang

d. Integritas dapat dipertahankan

e. Data dapat dipergunakan bersama-sama f. Menyediakan recovery

g. Memudahkan penerapan standarisasi h. Data bersifat mandiri

i. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan dara berarti data harus akurat.

2. Kerugian

a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar

b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengelola data c. Prangkat lunaknya mahal

d. Kerusakan di sistem database dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

II.4.3 Istilah-istilah Dalam Sistem Database

Terdapat beberapa istilah-istilah dalam Database yaitu :

1. Enterprise, yaitu suatu bentuk organisasi, seperti bank, universitas, pabrik, dll. 2. Entitas, yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek laninya yang

dapat diwujudkan di dalam database. 3. Atribute/field, karakteristik entitas tertentu.

(13)

4. Data Value, merupakan data aktual atau informasi yang disimpan di tiap data elemen atau attribute.

5. Record/tuple, kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan

mengiformasikan tentang suatu entity secara lengkap.

6. File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen data attribut yang sama, namun berbeda-beda data valuenya.

7. Kunci elemen data, sebagai tanda pengenal yang secara unik

mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.

8. Database Management System (DEMS), file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengolahanya.

II.5. MySQL

MySQL Merupakan salah satu software sistem manejemen database yang bersifat open source yang dikembangkan serta didistribusikan oleh MySQL AB. MySQL memiliki bagian berupa Structure Query Language (SQL) yang digunakan untuk meneglolah database-database relasional yang ada didalamnya. Sejak dahulu MySQL merupakan pasangan dari PHP dalam pembuata web yang dinamis. (Arif Ramadhan, S.Kom ,2005 : 2)

MySQL juga dapat diartikan sebagai program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. Dalam menggunakan MySQL yang free software karena bebas menggunakan database untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensi.

(14)

MySQL mempunyai sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai diseluruh dunia. Adapun sifat-sifat yang dimiliki MySQL yaitu :

1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System). 2. Database adalah kumpulan data yang terstruktur.

3. MySQL merupakan RDBMS (Relation Database Management System). 4. Database relasional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan

menyimpan data dalam ruangan penyimpanan yang besar. Hal ini menambahkan kecepatan dan fleksibilitas.

5. MySQL merupakan software open source.

6. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubah software yang bersangkutan.

7. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya dan mudah digunakan.

8. MySQL Server dikembangkan untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir.

9. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded. 10. Software MySQL Server adalah sistem client-server yang terdiri atas

multi-threaded SQL Server yang mendukung backend berbeda. 11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

12. Aplikasi atau bahasa kesukaan sangat mungkin mendukung database MySQL Server.

(15)

II.6. Informasi Berbasis ArcView

Kemampuan arcview GIS pada berbagai serinya tidaklah diragukan lagi. Arcview GIS adalah software yang dikeluarkan oleh ESRI (Enviromental Systems Research Institute). Perangkat lunak ini memberikan fasilitas teknis yang berkaitan dengan pengelolaan data spasial. Kemampuan grafis yang baik dan kemampuan teknis dalam pengelolaan data spasial tersebut memberikan kekuatan secara nyata pada Arcview untuk melakukan analisis spasial. Kekuatan analisis inilah yang pada akhirnya menjadikan ArcView banyak diterapkan dalam berbagai pekerjaan, seperti pemasaran, perencanaan wilayah dan tata ruang, sistem informasi persil, pengendalian dampak linkungan, bahkan untuk kepeluan militer.

Mengapa Arcview dapat memiliki keluwesan yang sedemikian hebat? Hal itu disebabkan oleh adanya dukungan dari skrip Avenue. Melalui avenue ini dapat dibentuk suatu “kemampuan baru” pada Arcview. Tentu saja hal ini membuat Arcview menjadi sangat luwes untuk diterapkan pada berbagai permasalahan spasial. Aveneu dapat digunakan untuk “merombak” wajah Arcview sesuai kebutuhan penggunanya.

Avenue adalah sebuah skrip atau bahasa pemrograman berorientasi objek (object oriented programming). Dengan avenue ini dapat dibentu sebuah interface baru pada Arcview, otomasi pekerjaan- pekerjaan yang bersifat berulang (repetitif), ataupun membuat sebuar alur analisis spasial khusus yang belum terdapat pada Arcview GIS. Antarm muka sistem informasi (interface) dibentuk dengan memanfaatkan fasilitas Customize pada perangkat lunak Arcview GIS 3.3. Menu dan tombol dibentuk menggunakan teknik kustomasi tersebut. Teknik ini

(16)

dipilih dengan didasarkan pada kemudahaannya dalam membentuk menu dan berbagai tombol baru.

Dialog designer diperlukan untuk membentuk antarmuka penampil data atribut yang menjadi dasar pemilihan objek. Dialog degner yang dipilih adalah bentuk kotak daftar (listbox). Dengan menggunakan dialog ini operator akan memilih informasi apa yang akan dicari.

Untuk menghubungkan menu dan tombol dengan berbagai aksi yang diinginkan maka perlu dibentuk skrip atau program. Skrip atau program ini dibentuk menggunakan bahasa Avenue. Setiap aksi yang diperlukan diuraikan menjadi baris-baris perintah pada skrip Avenue dan selanjutnya dikaitkan ke masing-masing menu atau tombol yang bersangkutan

Dalam sebuah sistem informasi ditampilkan berbagai data seperti data shapefile dengan berbagai skala, data atribut yang ditampilkan pada sebuah form, ataupun data penginderaan jauh seperti citra satelit atau foto udara. Berbagai data tersebut saling melengkapi dan memperkuat informasi yang ditampilkan pada sistem informasi tersebut.

Data spasial seperti peta dan citra akan memberikan informasi letak atau sabarannya secara spasial. Data atribut akan memberikan uraian data yang berkaitan dengan objek terpilih. Data citra dapat diturunkan setelah melalui beberapa prosedur pengolahan citra. Pengolahan citra dilakukan dengan menggunakan berbagai perangkat lunak pengolahan citra. Citra tersebut diregistrasi untuk memberikan presisi secara spasial. Dalam sistem informasi iini citra digunakan bersama dengan shapefile. Citra dan shapefile di-overlay-kan

(17)

untuk memberikan ketepatan lokasi pengambilan data. Data atribut pada sistem informasi dapat berupa data atribut tipe Ftab ataupun data atribut tipe Vtab. Data atribut tipe Ftab menjelaskan tampilan data spasial pada view. Pada atribut ini biasa digunakan untuk proses-proses pemunculan informasi secara interaktif melalui tampilan peta atau citra. Data atribut Vtab biasa digunakan untuk berbagai proses query atau pencarian data serta editing data. Proses pemunculan data sering menggunakan form. Proses pemunculan data ini sering dihubungkan dengan sebuah tombol atau submenu. (Budiyanto, Eko, 2010:177)

II.7. Pengertian UML

UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. (Cloneles, 2003 : bab1) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model mengguunakan konsep UML ada aturan - aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model – model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari system, bagaimana transaksinya? Bagaimana system mengatasi error yang terjadi? Bagaimana keamanan terhadap system yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML. (Sumber : Prabowo Pudjo Widodo dan Heriawanti, 2006: 7)

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk: 1. Merancang Perangkat Lunak

(18)

3. Menjabarkan system secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan system.

4. Mendokumentasi system yang ada, proses – proses dan organisasinya.

UML telah diaplikasikan dalam bidang investasi perbankan, lembaga kesehatan, departemen pertahanan, system terdistribusi, system pendukung alat kerja, retail, sales dan supplier.

UML merupakan kesatuan bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan object Oriented Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metodologi in adalah analisis, desain sistem, desain objek dan impelmentasi. Keunggulan motode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan dan use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, desain dan implementasi dan model pengujian (test Model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhananamun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.

(19)

Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baruyang belum ada pada

metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya. Unsur-unsur yang membentuk UML ditunjukkan dalam Gambar II.9

Gambar II.2 : Unsur-unsur yang membentuk UML

( Sumber : Munawar, 2005:18)

UML adalah hasil kerja dari konsorsium berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai standar baku dalam OOAD (Object Oriented Analysis dan Design ). UML tidak hanya dominan dalam penotasian di lingkungan OO tetapi juga populer di luar lingkungan OO. Ada tiga karakter penting yang melekat di UML yaitu sketsa, cetak biru dan bahasa pemrograman. Sebagai sebuah sketsa UML bisa berfungsi sebagai sebuah cetak biru kerena sangat lengkap dan detil. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi detil tentang coding

(20)

program (Forward engineering ) atau bahkan membaca program dan mengiterpretasikannya kembali ke dalam diagram (reverse engineering ). Reverse engineering sangat berguna pada situasi dimana kode program yang tidak

terdokumentasi asli hilang atau bahkan belum dibuat sama sekali. Sebagai bahasa pemrogaraman, UML dapat menterjemahkan diagaram yang ada di UML menjadi kode program siap untuk dijalankan.

UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran khusus untuk mengintegrasikan content ke view yang lain. Model 4+1 view ditunjukkan pada gambar II.9

Gambar II.3 : Model 4+1 View

(Sumber : Munawar, 2005:20)

Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu dimana sistem akan diuji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili tentang sistem bisa dibentuk dengan menggabungkan informasi-informasi yang ada pada kelima view tersebut.

(21)

Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi daya tari bagi end user, analis dan tester. Pandangan ini mendefinisikan kebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yang mendeskripsikan aspek-aspek tertentu dari peran dan sering dikatakan yang mendrive proses pengembangan perangkat lunak.

Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view ini berisi definisi komponen program, class-class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilkau dan interaksinya. Informasi yang terkandung di view ini menjadi perjatian para programer karena menjelaskan secara detil bagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.

Implemantasi view menjelaskan komponen-komponen fisi dari sistem yang akan dibangun. Hal ini berbeda dengan komponen logic yang dideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantaranya file exe, library dan database. Informasi yang ada di view dan integrasi sistem.

Proses view berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan

concurrency do dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan

bagaimana komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungna fisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalankan. Kedua view ini menunjukkan kebutuhan non fungsional dari sistem seperti toleransi kesalahan dan hal-hal yang berhubungan dengan kinerja (Munawar; 2005: 17-21).

(22)

II.7.1 Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara deskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.

Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem.

Model use case adalah bagai dari model requirement. Termasuk disini adalah problem domain object dan penjelasan tentang user interface. Use case memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspectif user.

Notasi use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu actor use case dan system/sub system boundary. Actor mewakili peran orang, system yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.

(23)

Ilustrasi actor, usecase dan system ditunjukkan pada gambar II.5

Gambar II.4 : Usecase Diagram (Sumber : Munawar, 2005:64)

Untuk mengidentifikasi actor, harus ditentukan pembagian tenaga kerja dan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran pada konteks targer sistem. Actor adalah abstraction dari orang dan sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Orang atau sistem bisa muncul dalam beberapa peran. Perlu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case.

Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Oleh karena itu sangat penting untuk memilih abstraksi yang cocok. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use case harus merupakan „apa‟ yang dikerjakan software aplikasi, bukan „bagaimana‟ software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaaksinya dengan actor. Namun use case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada dua use case yang memiliki nama yang sama (Munawar; 2005: 63-66).

Sistem

UseCase

(24)

II.7.2 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :

1. Namakelas 2. Atribut 3. Metode

Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifa tberikut : 1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan. 3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metode. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class.

(25)

Contoh diagram class dapat dilihat pada gambar II.6 dibawah ini:

Gambar II.5 : Class Diagram ( Sumber : Munawar, 2005:220) II.7.3 Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.Adapun simbol activity diagram dapat dilihat pada table II.5 :

Tabel II.1. Simbol Activity Diagram

Notasi Keterangan

Titik Awal Titik Akhir Activity

(26)

Pilihan untuk pengambilan keputusan

Forkdigunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu

Rakemenunjukkanadanyadekomposisi

Tandawaktu Tandapengiriman Tandapenerimaan

AliranAkhir (Flow Final)

(Sumber : Munawar, 2005:110) II.7.4 Squence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah sekenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan pesan yang diletakkan diantaran objek-objek ini di dalam use case.

Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang ditulisakan dengan kotak segiempat bernama. Messege diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.

1. Objek /participant

Objek diletakkan di dekat bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan. Mereka diatur dalam urutan guna menyederhanakan diagram. Setiap participant dihubungkan dengan garis titik-titik yang disebut lifeline. Sepanjang lifeline ada kotak yang disebut activation. Activation mewakili sebuah eksekusi

(27)

operasi dari participant. Panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi activation. Bentuk participant dapat dilihat pada gambar II.7

Gambar II.6 : Bentuk Participant

(Sumber : Munawar, 2005:88)

2. Messege

Sebuah messsage bergerak dari satu participant ke participant yang lain dan dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah participant bisa mengirim sebuah message kepada dirinya sendiri.

Sebuah message bisa jadi simple, synchronous atau asynchoronous. Message yang simple adalah sebuah perpindahan (transfer), contoh dari satu participant ke participantyang lainnya. Jika sebuah participantmengirimkan sebuah messagae tersebut akan ditunggu sebelum diproses dengan urusannya. Namun jika message asynchoronous yang dikirimkan, maka jawabannya atas message tersebut tidak perlu ditunggu.

(28)

Gambar II.7 : Bentuk Messege

(Sumber : Munawar,2005:88)

3. Time

Time adalah diagram yang mewakili waktu pada arah vertikal. Waktu dimulai dari ata ke bawah. Message yang lebih dekat dari atas akan dijalankan terlebih dahulu dibanding message yang lebih dekat ke bawah.

Terdapat dua dimensi pada squence diagram yaitu dimensi dari kiri ke kanan menunjukkan tata letak participant dan dimensi dari atas ke bawah menunjukkan lintasan waktu. Simbol-simbol yang ada pada squence diagram ditunjukkan pada gambar II.9

Gambar II.8 : Bentuk Messege

Gambar

Gambar II.1 : Komponen-komponen Sistem Infomasi Geografis  (Sumber : Adam Suseno &amp; Ricky Agus : 2012 : 6)
Gambar II.2 : Unsur-unsur yang membentuk UML
Gambar II.3 : Model 4+1 View
Gambar II.4 : Usecase Diagram  (Sumber : Munawar, 2005:64)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bila unsur-unsur ini terdapat dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang diperlukan, baik orang, perlengkapan, bahan ataupun produk, mereka hanya akan menambah nilai,

Berdasarkan hal tersebut, Peneliti mencoba melakukan penelitian untuk melihat pengaruh variasi ketebalan pasir dan karbon aktif pada media saringan pasir lambat

Selain itu, adapun penelitian yang dilakukan oleh Usman tahun 2015 dengan judul penelitian “Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Pendekatan Contextual

Penciptaan karya dilakukan tidak terbatas oleh media, baik yang berasal dari alam maupun buatan manusia yang dianggap dapat mendukung makna yang ingin disampaikan seperti pada

yang digunakan lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia selama ini dalam membangun sebuah website portal dilakukan dengan membandingkan pada pendekatan berbasis

Jawaban saudara saksi “Atas informasi yang saya terima dari saudara Margo Santoso, kemudian saya memanggil saudara Budi Harsono, yang selanjutnya setelah saya bertemu dengan

Selain alasan itu, penelitian pelafalan singkatan bI perlu dilakukan mengingat banyak singkatan kata yang kita serap dari bahasa daerah maupun bahasa asing khususnya bahasa

Sedangkan keahlian yang menjadi prioritas dengan peringkat paling rendah dan yang paling kritis terhadap kesuksesan kampanye pada fase Implementasi Lapangan berikutnya