• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi #15: Fahmi Mochtar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Saksi #15: Fahmi Mochtar"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Selasa, 11 Oktober 2011

Saksi #15: Fahmi Mochtar

Hakim Ketua : Pakai Mic nya, ya. Saudara tadi sudah disumpah menurut agama yang saudara anut. Itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar, ya. Sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami, dan saudara dengar langsung. Saudara menjabat sebagai GM PT.PLN Disjaya Tangerang sejak kapan?

Saksi (FM) : Sejak tanggal 5 November 2003 menggantikan Pak Margo Santoso. Hakim Ketua : Menggantikan Margo Santoso. Dalam kaitan dengan CIS RISI ini, apa

yang saudara ketahui?

Saksi (FM) : Sebelum saya menjabat saya tidak tahu sama sekali pak.

Hakim Ketua : Ya. Loh tadi kan saudara menjabat dari tahun 2003, terangkanlah tentang CIS RISI yang saudara ketahui sejak 2003 ini. Bagaimana?

Saksi (FM) : Sejak saya serah terima jabatan dari Pak Margo, kemudian saya terima surat dari Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, Pak Aritonang, tanggal 7 November 2003.

Hakim Ketua : Surat apa itu?

Saksi (FM) : Surat yang isinya poin-nya adalah agar dilakukan negosiasi ulang untuk mendapatkan harga yang terbaik untuk CIS RISI. Kemudian agar dilakukan oleh tim yang lama. Kemudian agar ditanda tangani oleh GM yang lama dan baru. Kemudian agar dilaksanakan dalam waktu satu minggu dan dilaporkan kembali ke Direksi.

Hakim Ketua : Itu isi perintahnya? Saksi (FM) : Iya, pak.

Hakim Ketua : Terus?

Saksi (FM) : Kemudian atas dasar itu karena saya tidak memahami, saya telepon pak Margo Santoso sebagai GM yang lama. Saya sampaikan bahwa saya terima surat dari Direktur Niaga bunyinya seperti yang saya sampaikan tadi. Kemudian Pak Margo menjelaskan kepada saya bahwa memang PLN Distribusi Jakarta Raya sedang memproses CIS RISI yang pelaksananya adalah Netway, PT.Netway. Kemudian Pak Margo juga menjelaskan bahwa ada ketua Tim Penunjukkan Langsung yang

(2)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 ketuanya adalah Pak Budi Harsono. Atas dasar itu kemudian saya memanggil Pak Budi Harsono ke ruang kerja saya dan saya tunjukkan surat dari Direktur Niaga ini, kemudian Pak Budi Harsono menyatakan bahwa betul dia adalah Ketua Tim Penunjukkan Langsung. Atas dasar penjelasan Pak Budi Harsono dan surat dari Direktur Niaga ini, saya meminta kepada tim melalui Pak Budi Harsono untuk melakukan negosiasi. Nah, saya sampaikan sedapat mungkin harga dapat diturunkan dan waktu hanya satu minggu. Atas itu Pak Budi Harsono menyatakan kesanggupannya, kemudian tim melaksanakan tugasnya. Pada tanggal 12 November, Pak Budi Harsono melaporkan hasil kerja tim yang intinya adalah bahwa harga dapat diturunkan dari sekitar 142 menjadi 137 Milyar, ya. Kemudian disampaikan juga bahwa pelaksanaannya akan 2 tahun. Nah angka 142 ini saya ketahui setelah penelusuran surat yang ternyata ini adalah usulan dari Pak, eh GM yang lama, tanda tangan Pak Margo Santoso ke PLN Pusat. Nah atas dasar surat, atas dasar penjelasan dan Berita Acara, kemudian saya laporkan kepada PLN Pusat kepada Direktur Pelayanan Pelanggan & Niaga suratnya, dan juga saya tembuskan kepada seluruh Direksi, termasuk Direktur Utama. Karena surat Direktur Niaga yang ditujukan kepada saya juga ada tembusannya jadi saya mengikuti seperti itu. Dan dalam surat itu saya sampaikan bahwa telah terjadi negosiasi dan penurunan harga dari 142 menjadi 137, kemudian dalam kondisi kenapa dia mau turun. Jadi ada beberapa poin saya lupa, kalau diijinkan saya bisa membacanya.

Hakim Ketua : Iya, pokoknya bisa turun lah ya menjadi 137. Nah terus?

Saksi (FM) : Setelah itu ya saya diam saja Pak, menunggu apa, kemudian saya mendapatkan surat tembusan dari Dewan Komisaris, surat tembusannya tanggal 21 November tahun 2003.

Hakim Ketua : Surat nomor berapa itu? Perihal apa?

Saksi (FM) : Intinya adalah tentang CIS RISI yang isi esensi-nya adalah Dekom mendukung pelaksanaan CIS RISI dengan kondisi-kondisi yang harus dilakukan efisiensi bla bla bla bla. Tapi itu hanya tindasan kepada saya, surat itu ditujukan kepada Direksi PLN.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa? Ketika itu? Saksi (FM) : Ketika itu? Iya.

Hakim Ketua : Iya, terus?

Saksi (FM) : Karena surat dari Dekom tentu saya sebagai General Manager posisi saya bukan di bawah Dekom lah ya. Nah tapi setelah itu tanggal 22

(3)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Desember 2003, ada surat dari Direktur Utama PLN tentang CIS RISI yang isinya pekerjaan Roll Out CIS RISI dapat disetujui untuk dilaksanakan. Kemudian kontrak dengan Netway adalah Roll Out Software dan Support implementasi-nya.

Hakim Ketua : Itu suratnya?

Saksi (FM) : Suratnya. Kemudian agar dibentuk tim supaya pelaksanaannya dapat efektif, demikian agar dilaksanakan. Itu intinya, pak. Atas dasar itu maka kemudian kami mengikuti perintah-perintah apa yang disampaikan dalam isi surat tersebut.

Hakim Ketua : Apa perintanya itu?

Saksi (FM) : Ya perintahnya yang tadi itu pak. Hakim Ketua : Yang sudah jadi itu?

Saksi (FM) : Iya, agar dilaksanakan itu perintah pak. Atas dasar itu kemudian saya memanggil saudara Haryanto. Saudara Haryanto ini adalah Manajer Bidang Perencanaan yang membawahi juga Teknologi Informasi. Dia bersama dengan saya juga menjadi pejabat di DKI menggantikan Pak Budi Harsono, pak. Nah karena surat dari Dirut itu menyatakan agar dibentuk kepanitiaan dengan melibatkan juga tim yang lama. Pak Haryanto kami tunjuk sebagai Ketua Tim Pembuat Kontrak, disamping itu juga dibuatkan surat penunjukkan kepada PT. Netway sebagai pemberitahuan bahwa yang bersangkutan telah disetujui oleh Direksi untuk melaksanakan pekerjaan. Dalam rangka mobilisasi, dalam rangka menyiapkan performance bond, mobilisasi orang, peralatan dan sebagainya, pak. Nah kemudian setelah itu tim melaksanakan tugasnya, menyusun draft kontrak, dan dalam penyusunan draft kontrak tersebut tim dibantu juga oleh konsultan hukum yang tugasnya mendampingi untuk membuat pasal-pasal dalam kontrak tersebut. Dan kemudian tim pembuat kontrak ini melaporkan kepada saya bahwa General Manager tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani kontrak CIS RISI ini.

Hakim Ketua : Yang seharusnya menandatangani siapa?

Saksi (FM) : Karena surat kuasa umum yang saya terima pada saat saya jadi General Manager ada pembatasan-pembatasan kewenangan. Disamping itu juga direncanakan dalam proses CIS RISI ini kalau sudah menjadi produk akan di proses hak cipta-nya oleh PLN. Nah atas dasar itu saya melaporkan kepada Pak Dirut, Pak Eddie Widiono, saya sampaikan

(4)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 bahwa saya tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani karena adanya batasan-batasan yang... (dipotong Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Kewenangan-kewenangan yang GM itu tertuang di dalam SK pengangkatan saudara sebagai GM?

Saksi (FM) : Secara umum demikian, pak. Tetapi disitu disebut ada batasan-batasan Anggaran Dasar. Atas dasar itu kemudian kami mengajukan permohonan surat kuasa khusus dan.. (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Sebentar dulu, sebentar. Saudara kan menghadap kepada Terdakwa nih? Saksi (FM) : Iya, pak.

Hakim Ketua : Ya? Nah apa yang saudara sampaikan kepada Terdakwa?

Saksi (FM) : Jadi sebelum saya menghadap Terdakwa ya, saya menyampaikan dahulu bahwa saya tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani karena batasan-batasan Anggaran Dasar dan rencana untuk pembuatan Hak Cipta.

Hakim Ketua : Nah ini saudara sampaikan kepada? Saksi (FM) : Kepada Pak Dirut.

Hakim Ketua : Nah terus?

Saksi (FM) : Setelah itu surat kuasa di tanda tangani. Hakim Ketua : Jadi saudara meminta Kuasa Khusus itu? Saksi (FM) : Surat Kuasa Khusus, pak.

Hakim Ketua : Saudara tidak berwenang waktu itu? Jadi saudara kan tidak berwenang, kenapa saudara berniat meminta membuat Surat Kuasa Khusus? Kenapa saudara tidak meminta kepada Dirut untuk menandatangani kontrak tersebut?

Saksi (FM) : Ya itu saya mengikuti apa yang disarankan oleh Tim Pembuat Kontrak, pak.

Hakim Ketua : Jadi oleh Tim Pembuat Kontrak juga dimintakan agar saudara meminta Surat Kuasa Khusus?

Saksi (FM) : Meminta Surat Kuasa Khusus, dan itulah yang bisa saya lakukan, pak. Hakim Ketua : Nah terus nggak ada Surat Kuasa Khusus tersebut?

(5)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Hakim Ketua : Nah terus?

Saksi (FM) : Ya atas dasar itu kemudian tim meneruskan penyiapan pembuatan draft kontrak-nya dan setelah disiapkan oleh tim kemudian jadi, setelah diperiksa oleh yang berwenang para Manager Bidang, kontrak kami tanda tangani tanggal 29 April.

Hakim Ketua : 2000 berapa? Saksi (FM) : 2004.

Hakim Ketua : Terus berjalan sampai saat ini ya? Saksi (FM) : Iya berjalan pak.

Hakim Ketua : Nah terus? Saksi (FM) : Udah Pak. Hakim Ketua : Segitu aja?

Saksi (FM) : Iya pak. Terima Kasih pak.

Hakim Ketua : Dalam proses tersebut ya, dari saudara membentuk Tim Khusus lah, yang menandatangani kontrak, adakah saudara menerima sejumlah uang dari PT. Netway?

Saksi (FM) : Tidak pernah pak. Tidak pernah. Hakim Ketua : Bener?

Saksi (FM) : Bener pak.

Hakim Ketua : Bener. Tau kah saudara apakah Terdakwa selaku Dirut juga menerima sejumlah uang?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu pak.

Hakim Ketua : Tidak tahu. Hakim Anggotaada?

Hakim Anggota : Ada. Saudara sebagai GM. Ini di dalam Berita Acara saudara nomor 7, pada waktu akan diadakan penyusunan kontrak, apakah saudara Terdakwa ini pernah mengatakan kepada saudara apakah sudah di tanda tangani belum? Itu ada pernah dia?

Saksi (FM) : Jadi begini pak. Setelah surat kuasa saya terima, eh Surat Kuasa Khusus saya terima, yang ditinggal di tanda tangan, tim masih menyusun draft kontrak pak. Nah secara kebetulan saya ada rapat di PLN Pusat kemudian ketemu dengan Terdakwa di, bukan di kantornya secara

(6)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 khusus pak. Tapi kebetulan suasananya, kemudian beliau menanyakan apakah kontrak CIS RISI sudah ditanda tangan. Saat itu saya menjawab belum pak, karena masih disusun oleh tim nya, begitu pak.

Hakim Ketua : Apakah saudara mengetahui, kan saudara yang menanda tangani kontrak ya?

Saksi (FM) : Betul.

Hakim Ketua : Bersama dengan kontrak PT.Netway ya? Saksi (FM) : Betul pak.

Hakim Anggota : Ini dari PT.Netway siapa yang menandatangani? Saksi (FM) : Gani Abdul Gani

Hakim Anggota : Berapa itu nilai kontrak-nya itu? Saksi (FM) : Sekitar 137 Milyar.

Hakim Anggota : 137 Milyar. Saksi (FM) : Rupiah. Iya.

Hakim Anggota : Apakah saudara mengetahui isi kontrak tersebut? Item-item yang paling penting apa?

Saksi (FM) : Secara umum saya mengetahui pak. Tapi secara detail ada tim yang melakukan pengawasan. Ada Direksi-nya, ada manager proyeknya, dan lain sebagainya.

Hakim Anggota : Saudara tadi mengatakan bahwa saudara mendapatkan Surat Kuasa Khusus, ya. Surat Kuasa Khusus itu apakah memang khusus mencakup untuk menandatangani kontrak atau ada yang lainnya?

Saksi (FM) : Untuk menandatangani kontrak CIS RISI, yang terkait dengan CIS RISI, kemudian juga dalam rangka pengurusan Hak Cipta.

Hakim Anggota : Pengurusan Hak Cipta?

Saksi (FM) : Iya. Dan lain-lain pak. Ada butir-butir nya.

Hakim Anggota : Baik. Kemudian apakah saudara mengetahui, apakah saudara mengetahuinya nih ya, apakah ini sudah pernah dibicarakan di dalam RUPS ataukah ini mendapat persetujuan dalam RUPS?

(7)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Hakim Anggota : Jadi pada waktu saudara menandatangani tidak tahu ya?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

Hakim Anggota : Apakah saudara mengetahui ini sudah ada persetujuan dari Dewan Komisaris?

Saksi (FM) : Seperti yang tadi saya sampaikan, bahwa Dewan Komisaris membuat surat kepada Direksi yang saya dapat tindasannya tanggal 21 November 2003 yang isinya mendukung CIS RISI.

Hakim Anggota : Saudara tadi mengatakan bahwa pada mulanya saudara tidak mengetahui ya, bahwa yang mengetahui ini adalah yang lama, GM yang lama ya. Saksi (FM) : Betul pak.

Hakim Anggota : Pada waktu saudara menanda tangani, apakah saudara pernah meminta juga persetujuan ini di tanda tangani oleh GM yang lama? Direktur yang lama? GM yang lama?

Saksi (FM) : Pada waktu Berita Acara Negosiasi pak, dari 142 menjadi 137, sesuai dengan surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, mengatakan bahwa agar ditanda tangani juga oleh GM yang lama. Atas dasar itu saya sebelum tanda tangan Berita Acara, saya menelepon Pak Margo Santoso pak. Saya sampaikan bahwa sesuai dengan surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, Pak Margo juga harus menanda tangani Berita Acara tersebut, surat tersebut. Dan Pak Margo menyatakan keberatannya. Dia menyatakan bahwa tidak logis dan tidak lazim bahwa surat di tanda tangani oleh GM yang lama dan yang baru, begitu.

Hakim Anggota : Dan akhirnya memang saudara tanda tangani ya?

Saksi (FM) : Iya akhirnya saya tanda tangani, setelah tim yang tanda tangani.

Hakim Anggota : Oh ya, soal Hak Cipta tadi bagaimana? Apakah di tindak lanjuti waktu itu?

Saksi (FM) : Hak Cipta di tindak lanjuti dan sudah diperoleh oleh PLN. Hakim Anggota : Siapa yang memperolehnya? PLN?

Saksi (FM) : PLN pak.

Hakim Anggota : Berbentuk apa itu saudara peroleh waktu itu? Saksi (FM) : Dari Dirjen HAKI pak.

(8)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Saksi (FM) : Bukan pak. Untuk PLN.

Hakim Anggota : Untuk PLN. Saksi (FM) : Ya. Milik PLN.

Hakim Ketua : Silahkan Penuntut Umum.

PU : Makasih Yang Mulia. Ijin bertanya. Saudara saksi ya, saudara saksi sudah disumpah ya.

Saksi (FM) : Sudah pak.

PU : Baik. Kembali ke penegasan kepada saksi ya. Pada waktu saksi mendapatkan surat kuasa dari Terdakwa, pada waktu Terdakwa menanyakan apakah kontrak itu sudah di tanda tangani, itu apakah surat kuasa belum atau sudah di berikan kepada saksi?

Saksi (FM) : Setelah di tanda tangani. Surat Kuasa Khusus sudah di tanda tangani. PU : Nah ini bagaimana dengan keterangan saksi ya pada BAP tanggal 25

Maret 2010 nomor 7 saya bacakan ya, “dalam kurun waktu proses mekanisme kontrak PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dengan pihak PT.Netway Utama, saya pernah ditanya oleh saudara Eddie Widiono selaku Dirut PLN saat saya berada di kantor PT. PLN Pusat dimana yang bersangkutan bertanya kepada saya apakah kontrak proyek CIS RISI sudah di tanda tangani? Atas pertanyaan tersebut saya menjawab belum. Kemudian saudara Eddie Widiono menyampaikan kepada saya atas jawaban saya tersebut bahwa apabila sudah di tanda tangani harap diberitahukan kepada saya. Dalam kurun waktu proses mekanisme pembuatan kontrak, PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pernah meminta saran dan pendapat dari pihak Kantor Hukum RSP. Kantor Hukum ini bekerja untuk mendampingi, memberikan saran dan pendapat kepada PT.PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam penyusunan kontrak perjanjian. Dalam kurun waktu proses mekanisme pembuatan kontrak saya pernah diminta oleh Tim Penyusunan Kontrak untuk mendapatkan surat kuasa khusus dari Dirut PT. PLN, dimana pada saat itu berdasarkan masukan dari tim penyusunan kontrak, seorang General Manager Distribusi mempunyai batasan kewenangan untuk menandatangani perjanjian. Atas kondisi tersebut kemudian tim penyusunan kontrak menyiapkan surat permohonan surat kuasa khusus kepada Dirut PT.PLN, yang intinya meminta kepada Dirut PT. PLN untuk memberikan surat kuasa khusus kepada General Manager PT. PLN Disjaya dan Tangerang untuk

(9)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 mempunyai kewenangan dalam menandatagani kontrak CIS RISI.” Bagaimana dengan keterangan saksi ini?

Saksi (FM) : Jadi draft kontrak itu pak dibuat setelah ada surat persetujuan Dirut yang tanggal 22 Desember tahun 2003. Nah kemudian ada Tim Penyusunan Pembuat Kontrak, jadi draft kontrak itu dibuat mulai saat itu sampai dengan kontrak di tanda tangani. Jadi penjelasan saya di yang Bapak, yang Bapak Jaksa Penuntut Umum sampaikan tadi sebetulnya kemudian secara umum diperjelas di Berita Acara terakhir pada waktu kami di- (ucapan saksi tidak jelas)

PU : Baik. Untuk kontrak, apakah dibuat oleh Tim Penyusun Kontrak atau dibikinkan atau dibuatkan kepada Kantor Hukum?

Saksi (FM) : Dibuat oleh Tim Penyusun Kontrak yang dibantu oleh Tim Hukum. PU : Kantor Hukum maksud saksi.

Saksi (FM) : Eh Kantor Hukum pak.

PU : Bisa saudara sebutkan dari Kantor Hukum mana?

Saksi (FM) : Dari Kantor Hukum RSP pak. Reksa .. tapi saya lupa kepanjangannya pak.

PU : Saudara saksi ya, tadi saudara menyebutkan ada melakukan Penunjukan Langsung kepada PT.Netway, ya, dengan dasar surat, saudara melaksanakan penunjukan langsung kepada PT.Netway?

Saksi (FM) : Oh, surat penunjukkan intinya adalah surat pemberitahuan.

PU : Baik. Nggak, ini surat ini ya, surat tanggal 16 Januari 2004 nomor 047 perihal Surat Penunjukan Pekerjaan Jasa Outsourcing Roll Out CIS RISI kepada Direktur PT. Netway Utama di tanda tangani oleh ini, saudara Fahmi Mochtar. Benar ya?

Saksi (FM) : Betul.

PU : Baik. Kemudian saudara saksi juga menjelaskan bahwa perintah tersebut ada karena ada-nya perintah dari Direksi ya?

Saksi (FM) : Kita lanjut dari persetujuan Direksi tanggal 22 Desember 2003.

PU : Benar ini karena adanya surat persetujuan nomor 3618 tanggal 22 Desember 2003 ya, benar ya?

(10)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PU : Benar ya. Bisa saksi terangkan apa isi perintah yang ada di dalam surat

tersebut?

Saksi (FM) : Ya, saya perlu membacanya pak. Atau inti poin-poin nya saja?

PU : Baik, saya bacakan ya. Isi nya adalah memperhatikan surat dari Dewan Komisaris PLN No.19... (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum kan tanya perintahnya apa, ya kan?

PU : Siap!

Hakim Ketua : Ya perintahnya aja yang dibacakan disitu, jangan semuanya dibaca. Perintahnya apa ya itu aja yang dibaca poinnya, kan gitu.

PU : Baik. Karena ini satu kesatuan Yang Mulia. Hakim Ketua : Iya.

PU : Jadi menunjuk, pertama menunjuk surat Dekom No.19 kemudian menunjuk surat Direktur Utama No.3163 tanggal 23 November 2001 perihal Roll Out CIS RISI maka disampaikan kembali bahwa kontrak dengan Netway adalah Roll Out software dan support implementasinya. Kontrak pengadaan hardware agar dipisah dari Kontrak Roll Out CIS RISI dan dilakukan dengan skema sewa langsung dengan principal yang dipercaya dan mengacu kepada Keputusan Direksi No.38 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Untuk efektifnya pelaksanaan Roll Out CIS RISI harap dibentuk kepanitiaan yang baru dengan melibatkan keanggotaan sebagian anggota Tim Re-negosiasi yang lama. Demikian disampaikan, untuk diperhatikan dan untuk dilaksanakan. Betul ini? Saksi (FM) : Benar.

PU : Baik. Kemudian apa yang dimaksud dengan ini “agar dibentuk kepanitiaan yang baru”, maksudnya apa ini?

Saksi (FM) : Karena sudah disetujui oleh Dirut, maka tim ini adalah dalam rangka melaksanakan kontrak atau dalam rangka melaksanakan perintah dari Direksi tersebut, oleh karena itu tim ini merupakan Tim Pembuat Kontrak, agar pelaksanaannya bisa efektif.

PU : Apakah tim ini juga bersifat melakukan pengawasan terhadap jalannya pekerjaan?

Saksi (FM) : Oh tidak. Untuk pengawasan pekerjaan ada Tim Supervisi secara khusus, ada Direksi Pekerjaan dan ada Manager Project serta Tim Supervisi Pengawasan.

(11)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PU : Dari pekerjaan yang saksi tanda tangani bersama Gani Abdul Gani, dengan nilai 137 Milyar sekian, itu pada masa saksi sebagai GM, itu sudah dilaksanakan dan apakah sudah selesai?

Saksi (FM) : Sudah selesai. Karena pernah dibuat adendum dari 137, kemudian turun menjadi 125, sekitar 125 Milyar.

PU : Baik. Untuk pelaksanaan total seluruh pekerjaan, saksi ingat berapa seluruhnya?

Saksi (FM) : Atas dasar adendum yang kami kontrak, 120, sekitar 123 Milyar tetapi yang telah dibayarkan sekitar 101 Milyar.

PU : Baru 101 Milyar? Kemudian di dalam pelaksanaan pekerjaan, tadi juga saksi bilang bahwa ada Tim Pengawas ya, apakah ada dilaporkan kepada saksi bahwa pekerjaan tersebut ada beberapa hambatan atau kendala atau bagaimana?

Saksi (FM) : Sepenuhnya ini menjadi tanggung jawab Direksi Pekerjaan dan Manager Project. Kami tidak mengawasi secara detail, langsung, hari ke hari atas pelaksanaan proyek ini.

PU : Dilanjutkan. Saudara saksi, tadi saksi sampaikan bahwa saksi melakukan, diperintahkan untuk melakukan negosiasi dengan Netway, kemudian saksi menelepon Margo. Dalam proses 1 minggu itu apakah saksi mencoba menghubungi Gani Abdul Gani?

Saksi (FM) : Tidak.

PU : Tidak. Apakah saksi terlibat langsung dalam proses negosiasi tadi? Saksi (FM) : Tidak.

PU : Tidak. Kemudian ketika di dalam negosiasi itu terkait juga ada pengurangan pekerjaan, apakah saksi tahu itu?

Saksi (FM) : Saya mengetahui setelah dilaporkan oleh Tim Negosiasi dan kami laporkan pengurangan, item-item pengurangan tersebut kepada Direksi sesuai dengan surat dan seluruh Berita Acara kami lampirkan.

PU : Satu lagi. Ketika saksi sebelum menandatangani kontrak, apakah saksi juga tahu bahwa terkait pelaksanaan pekerjaan ini RUPS sudah memberikan persetujuan?

(12)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PU : Saudara saksi, pengangkatan saudara sebagai GM Disjaya dan

Tangerang berdasar SK Direksi No.1335.K/440/DIR/2003 tanggal 9 Oktober 2003, betul ya?

Saksi (FM) : Betul.

PU : Kemudian pada tanggal 5 November itu baru dilakukan serah terima jabatan?

Saksi (FM) : Benar.

PU : Kemudian saksi pada saat hasil dari Tim Re-negosiasi itu dari harga 142 Milyar menjadi 137 Milyar sekian apakah kemudian dituangkan dalam Berita Acara?

Saksi (FM) : Benar. Dituangkan ke dalam Berita Acara oleh tim. PU : Iya. Dan kemudian saudara laporkan kepada Terdakwa?

Saksi (FM) : Kepada Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan dan suratnya dari sana dan ditembuskan kepada Direktur Utama PLN.

PU : Oke. Kemudian setelah itu saudara membuat surat penunjukkan PT.Netway Utama dengan nilai yang 137 Milyar sekian itu ya?

Saksi (FM) : Benar.

PU : Lalu setelah itu saudara membentuk Tim Penyusunan Kontrak dengan SK yang di tanda tangani saudara?

Saksi (FM) : Benar.

PU : Siapa Ketua Tim Penyusun Kontrak nya?

Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum jangan saksi ini dituntun, ya.

PU : Iya.

Hakim Ketua : Pertanyaan diajukan kepada saksi, jangan dituntun.

PU : Siap Majelis. Siapa Ketua Tim Penyusunan Kontrak ini saudara saksi? Saksi (FM) : Haryanto WS.

PU : Haryanto WS. Kemudian saksi tadi mengatakan untuk menandatangani itu sesuai dengan syarat di Tim Penyusun Kontrak maka dibuatlah Surat Kuasa Khusus ya? Pertanyaannya, tadi kan saudara saksi bilang, dalam surat kuasa umum saksi sebagai GM ada pembatasan-pembatasan

(13)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 kewenangan dan batasan-batasan itu ada di dalam Anggaran Dasar. Dan saudara melaporkan itu kepada Terdakwa ya?

Saksi (FM) : Benar.

PU : Benar. Pada saat itu saudara tahu batasan-batasan dalam Anggaran Dasar itu?

Saksi (FM) : Batasan-batasannya disebut kalau tidak salah Pasal 11 Ayat (6) dan seterusnya. Yang intinya bahwa saya tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani, karena hal yang berkaitan dengan CIS RISI ini, itu adalah kewenangan Direksi.

PU : Apakah saudara tahu bahwa dalam batasan-batasan tersebut, bahwa untuk pekerjaan itu untuk lebih dari 1 tahun diperlukan persetujuan Dekom dan ijin RUPS?

Saksi (FM) : Antara lain itu yang menyebakan perlu nya Surat Kuasa Khusus. PU : Saudara tahu kalau dalam pekerjaan itu sudah ada ijin tersebut? Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

PU : Cukup, Majelis.

Hakim Ketua : Silahkan Penasehat Hukum. PU : Eh ada tambahan pak.

Hakim Ketua : Ada tambahan lagi katanya. Sebentar, sabar. PU : Satu yang terlupa.

Hakim Ketua : Satu rangkaian atau satu pertanyaan? (audience tertawa)

PU : Satu. Saudara saksi ya, ini ada surat 2087 tanggal 13 November 2003, yang hasil Negosiasi Ulang Jasa Outsourcing. Tadi kalau nggak salah saksi bilang eh sebutkan kasih laporan kepada siapa tadi?

Saksi (FM) : Kepada Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, ditindaskan kepada Direktur Utama PLN.

PU : Kalau surat disini ya, ini surat yang saksi tanda tangani tanggal 13 November 2003, No.2087 ini perihal hasil Negosiasi Ulang Pekerjaan Jasa Oursourcing CIS RISI ini ditujukan kepada PT.PLN Kantor Pusat, sedangkan Direktur Niaga eh, Up. Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan?

(14)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 (audience tertawa)

Saksi (FM) : Iya, betul pak. Betul demikian. PU : Betul. Bener ya?

Saksi (FM) : Iya.

Hakim Ketua : Nggak ada masalah kan?

PU : Bukan, bukan. Maksudnya ini ada 2, “U.P” kan tembusan pak. Saksi (FM) : Bukan Pak.

(audience tertawa)

Kalau tembusan di surat paling bawah pak. “U.P” itu kepada. Untuk Penerima.

PU : Baik, terima kasih. Hakim Ketua : Silahkan.

PH (MI) : Terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi ya. Saksi (FM) : Iya, pak.

PH (MI) : Saya teruskan dulu pertanyaan tadi mengenai apa soal kontrak ya. Seingat saudara saksi ya, dalam penunjukkan tim melakukan negosiasi ulang itu kemudian juga tadi saudara saksi katakan juga meminta Tim Hukum atau yang tadi kita sebut, tadi saudara sebut tadi adalah satu law firm yang sebagai Penasehat Hukum dari tim ini. Nah pertanyaan saya, ketika tim itu saudara bentuk ya, apakah ada perintah atau arahan dari Dirut?

Saksi (FM) : Arahan seperti apa pak?

PH (MI) : Untuk membentuk tim, menentukan orang yang jadi tim, menentukan orang yang jadi pendamping?

Saksi (FM) : Disebutkan dalam Butir 3 Surat Dirut tanggal 22 Desember 2003 agar dibentuk panitia yang baru dengan melibatkan tim yang lama untuk efektif-nya pelaksanaan. Kira-kira intinya itu pak.

PH (MI) : Intinya begitu ya. Akan tetapi- (dipotong oleh Saksi FM)

Saksi (FM) : Penunjukkan anggota-anggota timnya itu merupakan kewenangan kami di kantor Distribusi dan itu dilakukan dalam satu rapat pimpinan. Kemudian ditunjuklah saudara Haryanto karena dia Manager Bidang

(15)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Perencanaan yang membawahi Bidang IT, dan dia yang menggantikan Pak Budi Harsono untuk menjadi Ketua Tim Pembuat Kontrak.

PH (MI) : Di dalam surat saudara tanggal 13 November ya, yang tadi dikatakan bahwa U.P nya itu Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan, ya, disini saudara membuatkan Laporan Hasil Negosiasi. Nah, apakah Hasil Negosiasi yang saudara sampaikan ini, ini menindak lanjuti surat yang mana ya?

Saksi (FM) : Menindak lanjuti surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada GM, sesuai dengan isi suratnya. PH (MI) : Pertanyaan saya lebih lanjut, hubungannya dengan surat dari Dirut yang

tanggal 22 Desember 2003 itu apa?

Saksi (FM) : Apa yang terjadi di PLN Pusat saya tidak tahu pak. Tetapi tentu itu merupakan rangkaian dari surat menyurat yang dilakukan di PLN Pusat. Dan itu dalam surat tanggal 13 November kami melaporkan dan juga ada tindasannya kepada Direktur Utama.

PH (MI) : Oke. Apakah saudara saksi ingat Nota Dinas dari Budi Harsono pada tanggal 12 November 2003?

Saksi (FM) : Ya intinya melaporkan bahwa negosiasi telah dilakukan dan ada penurunan harga dari 142 menjadi 137. Dan dengan kondisi-kondisi apa yang dilakukan, perubahan-perubahan.

PH (MI) : Saksi tahu atau tidak bahwa untuk negosiasi ini ada satu perintah ataupun persetujuan dari Dewan Komisaris?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu pak.

PH (MI) : Oh tidak tahu ya. Oke, saya mau tanya soal harga ya, harga kontrak. Saudara katakan tadi pada awal bertugas di Jakarta ini saudara saksi bertugas dimana?

Saksi (FM) : Di Jawa Timur pak.

PH (MI) : Di Jawa Timur ya, sebagai GM di Jawa Timur, ya. Seingat saudara saksi apakah sebagai GM Jawa Timur, saudara saksi juga sedang mengerjakan pekerjan serupa dengan CIS RISI yang ada di DKI Jakarta ini?

Saksi (FM) : Situasi saat itu pak, hampir seluruh unit mengembangkan teknologi, pemanfaatan software teknologi informasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Jadi saya tidak tahu apakah Jawa Timur sama dengan Jakarta pak.

(16)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PH (MI) : Ketika saudara pindah itu kan mesti, waktu saudara saksi masih berada di Surabaya di Jawa Timur, ini kan kerangka dasar dari kegiatan yang ada di Surabaya itu kan saudara saksi tahu ya? Seperti apa di Jawa Timur?

Saksi (FM) : Saya kira bukan hanya Jawa Timur pak. Seluruh Indonesia juga sama pak. Karena ada Tata Usaha Layanan Pelanggan ’94, itu lah sebagai referensi pengembangan software Teknologi Informasi untuk fungsi-fungsi terkait dengan Tata Usaha Langganan. Bukan hanya di Jawa Timur Pak.

PH (MI) : Bukan hanya di Jawa Timur ya. Yang saya mau tanya, mengenai yang saudara saksi tinggalkan di Jawa Timur, ketika itu apakah sudah selesai implementasinya?

Saksi (FM) : Setau saya sih dia sederhana pak. Tidak, belum seluruh fungsi karena fungsi Tata Usaha Langganan ada 6, itu baru mungkin baru salah satu fungsi dan fungsi lainnya belum terintergrasi satu dengan yang lainnya pak.

PH (MI) : Pertanyaan saya lebih lanjut, harganya ketika itu yang saudara saksi, biaya yang saudara saksi setujui di Jawa Timur itu berapa ketika itu? Saksi (FM) : Wah saya tidak tahu pak. Lupa.

Hakim Ketua : Kalau yang nggak salah Jawa Timur itu kasus juga? Kebetulan saya Majelis yang memutus perkara itu. Lampung kasus juga, saya juga yang memutus. DKI, saya juga sekarang ini. Kasus itu semua itu, masalah CIS RISI ini kasus semua. Ya, kebetulan ini pengetahuan Majelis ya, itu. Ini semua berkasus nih masalah CIS RISI ini.

PH (MI) : Iya, saya mau tahu- (dipotong Hakim Ketua) Hakim Ketua : Kalau tidak salah Jawa Timur bukan saudara ya? Saksi (FM) : Bukan pak.

PH (MI) : Apakah betul ketika saudara saksi masih berada disana ya, sebelum saudara saksi meninggalkan pos di Jawa Timur itu, sudah dikeluarkan biaya sampai 100 Milyar rupiah?

Saksi (FM) : Saya lupa pak persisnya. Mungkin begitu pak.

PH (MI) : Nah pertanyaan saya lebih lanjut. Kalau dibandingkan dengan yang saudara tanda tangani perjanjiannya dengan di Jakarta ini ketika itu ya, pekerjaan yang dilakukan disini kalau kita bandingkan apple-to-apple, apakah disini jauh lebih banyak perkerjaannya atau seperti apa?

(17)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Saksi (FM) : Saya kira agak sulit membandingkannya pak. Agak berbeda.

PH (MI) : Letak perbedaannya menurut pengetahuan saudara saksi dimana?

Saksi (FM) : Kalau di Jawa Timur dia cabangnya banyak, terpisah-pisah, daerahnya jauh-jauh, Jakarta satu kesatuan. Kemudian juga fungsi-fungsi yang dikelola di Jakarta dan fungsi-fungsi yang dikelola di Jawa Timur tidak sama.

PH (MI) : Saya mau tahu perbandingan presentase biaya ketika itu yang di Jawa Timur dengan yang di Jakarta ini seperti apa?

Saksi (FM) : Saya tidak bisa menjawabnya pak. Tidak tahu.

PH (MI) : Tidak bisa menjawabnya ya, oke baik. Saya teruskan pertanyaan saya mengenai tadi saudara saksi sudah ditanya Majelis mengenai soal penerimaan uang ya. Saudara saksi juga mengatakan apakah saudara saksi sebagaimana disebut di dalam Surat Dakwaan ini ya, dikatakan disini saudara saksi bersama-sama dengan, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan Eddie Widiono, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan Margo Santoso dan Fahmi Mochtar, serta bersama-sama pula dengan Gani Abdul Gani dan seterusnya ya, kemudian di ujungnya adalah disebut sebagai Terdakwa ya. Pertanyaan saya apakah saksi pernah diperiksa sebagai Tersangka dalam perkara ini?

Saksi (FM) : Tidak pernah.

PH (MI) : Tidak pernah. Pernah diperiksa sebagai saksi untuk perkaranya Margo Santoso?

Saksi (FM) : Tidak pernah.

PH (MI) : Pernah diperiksa sebagai saksi untuk perkaranya Gani Abdul Gani? Saksi (FM) : Tidak pernah.

PH (MI) : Saya teruskan yang lain. Apakah saudara saksi pernah mengetahui bahwa Terdakwa ini memerintahkan Margo Santoso untuk menandatangani 6 kontrak yang dimulai tanggal 4 Juli 2001 sampai dengan September 2009? Eh 2003, maksud saya.

Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

PH (MI) : Saudara saksi tidak pernah tahu ya. Apakah saksi pernah mengetahui bahwa saudara Terdakwa ini pernah memerintahkan Gani Abdul Gani untuk mendaftarkan hak cipta atas CIS RISI ini?

(18)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

PH (MI) : Saudara saksi tidak tahu. Apakah saudara saksi juga pernah mengetahui secara berulang, ya, saudara Terdakwa memerintahkan Sunggu Aritonang untuk menghubungi saudara saksi untuk segera menyelesaikan kontrak dengan Netway?

Saksi (FM) : Tidak pernah pak, saya tidak tahu.

PH (MI) : Saudara saksi tidak tahu ya. Saudara saksi ya, ketika tahun, sesudah perjanjian ini ditandatangani dan perjanjian ini selesai, tahun 2005 atau tahun 2006? 2006 ya?

Saksi (FM) : 2006

PH (MI) : 2006. Ketika itu saksi sudah menjabat Direktur atau belum di (dipotong oleh saksi FM)

Saksi (FM) : Saya masih di PLN Distribusi Jakarta

PH (MI) : Masih di Disjaya Jakarta ya. Sepengetahuan saudara saksi, apakah terhadap Direksi yang bertugas mulai dari tahun 2003 sampai 2008, saudara saksi pernah menjadi bagian ya dari Direksi itu ya?

Saksi (FM) : Saya di ujung pada tahun 2008 lebih kurang 2 bulan.

PH (MI) : Ok. Pertanyaan saya adalah, apakah terhadap Direksi ketika pertanggungjawaban terakhir diberikan, ada diberikan acquit et de charge oleh Pemegang Saham?

Saksi (FM) : Wah saya tidak tahu pak. (tidak terdengar saksi mengatakan apa)

PH (MI) : Berupa pembebasan dari segala bentuk tanggung jawab ketika RUPS diselenggarakan. Pernah dengar itu?

Saksi (FM) : Kalau khusus CIS RISI ini saya tidak tahu pak. Tapi kalau kata-kata itu, biasanya kalau RUPS, itu disebut. Apakah dalam rangka ini, saya tidak tahu.

PH (MI) : Yang saya mau tanya adalah, apakah Direksi diberikan pembebasan dari bentuk, segala bentuk tanggung jawab selama mengelola kegiatan di PLN pada akhir periode sebagai Direksi ketika itu, 2004 – 2008? Saudara saksi ingat?

Saksi (FM) : Saya lupa pak. Mungkin perlu ditanyakan competence saya bukan untuk menjawab itu pak? Mungkin RUPS bisa menjawab.

(19)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Saksi (FM) : Saya lupa pak.

PH (MI) : Dalam BAP saudara saksi, pada pemeriksaan tanggal 23 Maret 2010, atas pertanyaan no.9 ya, saudara saksi mengatakan disini bahwa menjawab pertanyaannya apa yang saudara lakukan setelah saudara mendapat informasi terkait CIS RISI dari saudara Margo Santoso guna menjawab surat yang diberikan oleh saudara S.A.Aritonang selaku Direktur Niaga, Pelayanan Pelanggan terkait dengan pelaksanaan negosiasi ulang tersebut? Jelaskan! Jawaban saudara saksi “Atas informasi yang saya terima dari saudara Margo Santoso, kemudian saya memanggil saudara Budi Harsono, yang selanjutnya setelah saya bertemu dengan yang bersangkutan di ruang kerja saya, lalu saya perlihatkan surat PT.PLN Persero No.00765/334/DITNIAGA/2003 tanggal 7 November 2003 perihal CIS RISI kepada saudara Budi Harsono, dan sesuai dengan permintaan yang tercantum dalam isi surat tersebut, kemudian saya menugaskan kepada saudara Budi Harsono untuk melaksanakan negosiasi ulang dengan hasil sebisa mungkin adanya penurunan dari nilai harga yang dulu pernah disepakati dstnya.” Pertanyaan saya, apakah ketika itu saudara saksi pernah meminta persetujuan atau pernah meminta arahan dari saudara Terdakwa?

Saksi (FM) : Tidak.

PH (MI) : Kemudian, atas pertanyaan No.9, saudara saksi ditanya seperti ini, apakah saudara mengetahui berapakah nilai harga yang pernah disepakati sebelum adanya surat PT.PLN Persero No. dstnya tadi tanggal 3 November, perihal negosiasi ulang pelaksanaan proyek CIS RISI tersebut? Saudara saksi menjawab, “Nilai kesepakatan harga sebelum dilakukan negosiasi ulang sesuai dengan isi surat PT.PLN tersebut perihal CIS RISI adalah sebesar 142 Milyar, dimana angka tersebut saya ketahui pertama kali dari saudara Budi Harsono, ketika yang bersangkutan melaporkan hasil negosiasi ulang yang telah yang bersangkutan laksanakan sesuai dengan permintaan yang tercantum dstnya.” Pertanyaan saya, apakah saudara saksi mengetahui ketika itu saudara Terdakwa ingin juga mengetahui hasil perundingan ini?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu, tetapi hasil ini dilaporkan ke Direktur Niaga dan ditindaskan kepada Direktur Utama.

PH (MI) : Tapi saudara saksi tidak tahu bahwa Direktur Utama tahu mengenai hasil perundingan ini?

(20)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PH (MI) : Kemudian, atas pertanyaan No.11, disini saudara, ditanyakan kepada

saudara saksi, apakah perintah negosiasi ulang yang pernah saudara perintahkan kepada saudara Budi Harsono dapat dilaksanakan sesuai dengan keinginan surat PT.PLN dstnya? Jawaban saudara saksi “hal terkait dengan perintah sesuai dengan surat PLN dstnya perihal negosiasi ulang untuk nilai harga kesepakatan proyek CIS RISI tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan isi surat.” Kemudian saudara saksi menyebutkan juga disini bahwa kesepakatan itu, kesepakatan yang baru sebesar 137 Milyar dstnya. Pertanyaan saya, apakah di dalam Tim Negosiasi Ulang ini sampai kepada keputusan angka 137 Milyar, ini mendapat arahan dari Dirut Eddie Widiono ketika itu?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

PH (MI) : Apakah saudara saksi pernah mengetahui adanya peran khusus dari Dirut sehingga kontrak itu nilainya seperti itu?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

PH (MI) : Apakah saudara saksi mengetahui ketika perundingan sedang terjadi, saudara Dirut Eddie Widiono juga ikut memberitahu atau mempengaruhi tim perunding yang melakukan negosiasi ini?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

PH (MI) : Kemudian pada pertanyaan No.13 ditanyakan seperti ini pada saudara saksi, terkait dengan hasil pelaksanaan negosiasi ulang yang telah saudara terima laporannya dari saudara Budi Harsono sesuai dengan isi surat PT.PLN No.007 dstnya., apa yang saudara lakukan terkait dengan laporan tersebut? Jelaskan! Menurut jawaban saudara, ini yang paragraf terakhir saudara katakan begini, “kemudian pada tanggal 13 November 2003 saya selaku General Manager membawa surat Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan dan melaporkan tentang hasil negosiasi ulang pekerjaan jasa Outsourcing RISI dengan surat nomor sekian dan saya, dan surat saya tersebut saya tembuskan ke Dirut PLN, dilampiri juga Berita Acara Negosiasi Ulang dan Laporan Tim Penunjukan Langsung Pengadaan Jasa Outsourcing Pekerjaan Jasa Roll Out CIS RISI.” Menurut ingatan saudara saksi ya, apakah ketika hendak membalas surat dari Direktur Niaga yang menceritakan tentang adanya penurunan harga ini, saudara saksi juga mendapat perintah atau arahan dari Dirut ketika itu?

(21)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PH (MI) : Dalam hal negosiasi ulang ini, seingat saudara saksi ya, kata-kata perintah dari Dirut, yang dari tadi sering saudara katakan, itu apakah ada disebut secara tegas di dalam surat-surat yang disampaikan oleh Dirut? Atau itu hanya interpretasi saudara saksi?

Saksi (FM) : Kata-katanya adalah “agar dilaksanakan”. Saya sebagai General Manager, bawahan dari Direktur Utama, tentu secara hierarki itu merupakan perintah.

PH (MI) : Jadi itu pengertian saudara saksi begitu ya. Hakim Ketua : Ada pertanyaan lagi?

PH (MI) : Akan diteruskan, Yang Mulia.

PH (MR) : Terima kasih. Saudara saksi ya, tadi saudara saksi mengatakan ada addendum ya, dari kontrak harga yang sudah disepakati di negosiasi 137 Milyar menjadi 125 Milyar ya, ada addendumnya. Apa yang menjadikan alasan bahwa kemudian dilakukan addendum sehingga ketemu 125 Milyar?

Saksi (FM) : Itu mengikuti hasil pemeriksaan Satuan Pengawasan Internal dari temuan-temuan, dan juga dari surat Dekom yang menyatakan perlunya dilakukan efisiensi. Atas dasar itulah kemudian tim supervisi melakukan tindak lanjut dari temuan dan juga apa yang disampaikan oleh Dewan Komisaris sehingga angkanya keluar demikian.

PH (MR) : Ya. Pertanyaan saya selanjutnya ya, apakah yang 125 Milyar tadi merupakan efisiensi terhadap biaya kendaraan, sewa kendaraan, sewa gedung, dan biaya untuk melakukan training di luar negeri?

Saksi (FM) : Seingat saya, antara lain itu.

PH (MR) : Antara lain itu ya, hasil dari addendum. Kemudian ya, dalam hal atau dalam kaitannya dengan pekerjaan Roll Out CIS RISI ini ya, saudara saksi selaku GM Disjaya Tangerang itu melaporkan hasil pekerjaannya kepada siapa?

Saksi (FM) : Tidak dilaporkan kemana-mana pak, (dipotong oleh PH MR)

PH (MR) : Nggak, maksudnya di, apa, saudara sampaikan, saudara komunikasi dengan secara hierarkis komunikasi dengan Direksi itu di Direksi yang mana? (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Hal-hal yang dimaksud itu apakah saudara dalam pelaksanaan saudara bertanggung jawab terhadap siapa? Kepada Dirut atau kepada siapa? Apa itu yang dimaksud?

(22)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PH (MR) : Ya komunikasinya pak, terutama komunikasinya. Kan sering itu melakukan komunikasi, antara lain surat, gitu ya. Pertama kali yang akan saya tanyakan seperti itu, begitu.

Saksi (FM) : Pekerjaan CIS RISI ini menyangkut banyak direktorat pak. Hal yang terkait dengan kebutuhan uang, kami melaporkannya pada Direktur Keuangan. Hal yang terkait dengan bisnis, proses tata usaha langganan, karena berkaitan dengan TUL, maka ke Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan. Seperti itu pak.

PH (MR) : Oh begitu ya. Apakah saudara bisa langsung melakukan komunikasi ya, atau melaporkan hasil pekerjaan saudara tersebut kepada Dirut?

Saksi (FM) : Bisa pak, karena atasan langsung saya adalah pak Dirut, pak.

PH (MR) : Dalam hal apa saudara melaporkan hasil pekerjaan yang berkaitan dengan CIS RISI ini kepada Dirut?

Saksi (FM) : Dalam hal yang tidak termasuk dalam tugas-tugas Direktur-direktur yang lain pak. Contoh: Surat Kuasa Khusus, Surat Kuasa Khusus itu adalah dari Dirut, bukan Direktur yang lain.

PH (MR) : Begitu ya. Berkaitan dengan Surat Kuasa Khusus ini ya, tadi saudara katakan ini masukan dari Tim Penyusunan Kontrak ya?

Saksi (FM) : Betul

PH (MR) : Kemudian siapa yang mempersiapkan draft dari Surat Kuasa Khsusus ini?

Saksi (FM) : Orangnya siapa saya tidak tahu, tapi itu dari tim.

PH (MR) : Pada waktu saudara menerima draft yang dibuat oleh orang yang saudara tidak ingat tadi, itu saudara langsung ketemu dengan Dirut, dengan pak Eddie? Atau terlebih dahulu menemui bagian legal dari PLN?

Saksi (FM) : Oh tidak pak, saya tidak menemui legal PLN pak. PH (MR) : Jadi bagaimana?

Saksi (FM) : Jadi setelah saya menerima draft laporan dari Tim Pembuat Kontrak, kemudian saya menyampaikan kepada pak Dirut tentang hal tersebut. Setelah itu, pada suatu waktu, pada tanggal 25 seingat saya, 25 Maret, saya kebetulan ada urusan dengan Direktur yang lain dan saya menghadap pak Dirut. Saya sampaikan kembali apa yang saya sampaikan kemarin, pak.

(23)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 PH (MR) : Dalam hal pembuatan Surat Kuasa ini apakah saudara mengetahui

bahwa pak Eddie Widiono, Dirut itu sudah melakukan komunikasi atau konsultasi dengan bagian legal PLN?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu pak.

PH (MR) : Tidak tahu ya. Kemudian berkaitan dengan BAP saudara ya, bahwa saudara tidak berwenang untuk melakukan tanda tangan ini mengingat ada Anggaran Dasar Perseroan ya, terus yang tadi saudara katakan tadi ya. Nah di dalam Anggaran Dasar Perseroan ini disebutkan ya. Saudara membuat pernyataan seperti ini, ini mendapat masukan dari seseorang atau karena saudara memang mengetahui bahwa ada peraturan yang berkaitan dengan hal itu? Dengan Surat Kuasa ini, berkaitan dengan kewenangan saudara?

Saksi (FM) : Setelah mendapat masukan pak.

PH (MR) : Setelah saudara mendapatkan masukan ya? Jadi kalau saudara saya tanya misalnya di dalam hal yang 7 ini Direksi dapat memutuskan kegiatan dalam hal nilainya tidak material bagi perseroan, yaitu memenuhi salah satu dari kedua hal berikut: nilai maksimal 1% dari pendapatan revenue perseroan diluar pendapatan subsidi atau nilai maksimal setengah % dst.nya, saudara tahu nggak maksudnya ini? Kalimatnya ini?

Saksi (FM) : Ya itu kan bunyi Anggaran Dasar pak, menterjemahkannya tentu % itu ada bagian-bagian yang harus menindaklanjuti itu pak. Saya tidak tahu persis berapa itu.

PH (MR) : Jadi saudara hanya mengutip begitu saja? Saksi (FM) : Betul pak.

PH (MR) : Kemudian saudara juga mengatakan dalam, di dalam BAP saudara ya, “perbuatan-perbuatan dibawah ini hanya”, di pertanyaan atu jawaban No.10 ya, “perbuatan-perbuatan dibawah ini hanya dapat dilakukan Direksi setelah mendapat persetujuan dari RUPS dan persetujuan tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dan saran dari Komisaris dan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu antara lain” saya kutip saja yang b, yang e maksud saya, mengadakan kerjasama dengan Badan Usaha atau pihak lain berupa Kerja Sama Operasi, kontrak manajemen, kerja sama lisensi, bangun guna serah, bangun guna milik dan yang lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perseroang yang berlaku jangka waktu lebih dari satu tahun atau satu siklus usaha antara lain perjanjian pembelian tenaga listrik. Nah pertanyaan saya berkaitan dengan pekerjaan Roll Out CIS RISI ini apakah saudara

(24)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 mengetahui bahwa pekerjaan itu atau proyek itu berkaitan dengan atau mempunyai dampak bagi PLN? Dampak keuangan bagi PLN?

Saksi (FM) : Saya kira Rp 1. pun punya dampak pak bagi PLN. Tetapi dalam hal ini, terkait dengan lebih dari 1 tahun pak.

PH (MR) : Begitu ya, pemahaman saudara seperti itu ya. Dari kami cukup pak. Hakim Ketua : Siap saudara Terdakwa?

Terdakwa : Terima kasih Yang Mulia. Pak Fahmi, saya ingin menanyakan karena pak Fahmi menjabat sebagai GM Disjaya di 2003 ya, sampai 2008, apakah pak Fahmi bisa menjelaskan dampak dari implementasi Roll Out CIS RISI ini terhadap kinerja Disjaya?

Saksi (FM) : Baik pak, jadi memang saya melihat dampak atau hasil dari CIS RISI ini sangat positif buat PLN, dan juga bagi pelanggan. Bagi PLN antara lain kecepatan pelaporan keuangan menjadi cepat. Kemudian kemungkinan terjadinya keinginan oknum PLN atau siapapun untuk mengintervensi sistem yang manual yang selama ini pernah terjadi, itu tidak terjadi lagi. Kemudian kita bisa dengan cepat mengetahui berapa pendapatan PLN saat itu juga, dengan adanya sistem ini. Sehingga kita bisa mengetahui bagaimana cash flow perusahaan. Kemudian kita juga bisa mengurangi jumlah pegawai yang selama ini menangani CIS, juga kita bisa mengurangi jam lembur dari pegawai. Kemudian dari sisi pelanggan kita bisa melihat mereka mendapatkan kemudahan-kemudahan, bisa membayar rekening listrik dimanapun, bisa menanyakan kepada call center 123 berapa rekening listrik yang harus dia bayar, kemudian bisa mengajukan permohonan penyambungan dari tempat-tempat bukan khusus dari cabang yang bersangkutan. Kalau sebelumnya mungkin ada loket di sebelah rumahnya, dia sendiri tidak bisa membayar di loket sebelah rumahnya karena masih manual dan sistem belum baik. Dengan sistem ini, hal-hal itu sudah bisa dilakukan. Kemudian juga, mengenai kecepatan pelayanan juga meningkat. Pada waktu 2003 akhir, jumlah tunggakan kami ada 2 juta lembar dari 3 juta pelanggan. Tetapi dengan adanya CIS RISI ini kemudian kita bisa memantau dengan tepat dan cepat siapa yang menunggak, berapa besar, berapa bulan, dimana alamatnya, dan bisa diambil tindakan. Jadi, banyak saya kira hal-hal yang bisa bermanfaat dari sistem ini pak.

Terdakwa : Selanjutnya pak Fahmi, melihat atau mendengarkan penjelasan bapak, mungkin saya perdalam lagi sedikit. Dari sisi jumlah pelanggan yang dilayani per pegawai, apakah ada perbaikan? Dalam arti, bahwa efisiensi meningkat disitu?

(25)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Saksi (FM) : Seperti tadi saya sampaikan, karena dia sudah computerized, maka

jumlah pegawai tentu tidak sebanyak pada waktu manual, pak. Jadi, tentu ada peningkatan efisiensi.

Terdakwa : Apakah bisa mencapai 50% dari jumlah pelanggan per pegawai? Saksi (FM) : Saya tidak pernah menghitungnya pak.

Terdakwa : Berapa jumlah anggaran pegawai pak? Saksi (FM) : Saya tidak tahu.

Terdakwa : Dengan dampak yang demikian baik, pak Fahmi, apakah pelaksanaan CIS RISI ini mendapat pujian dari banyak pihak? Di koran-koran bagaimana situasinya?

Saksi (FM) : Saya kira setiap tahun kita ada survey pak. Survey kepuasan pelanggan. Dan ini menunjukkan terjadi peningkatan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PLN Jakarta.

Terdakwa : Apakah media selalu menyorot yang positif saja atau ada yang negatif? Saksi (FM) : Saya kira positif dan negatif selalu dilakukan pak.

Terdakwa : Baik. Saya menyoroti yang negatif, pak Fahmi. Apakah selama pelaksanaan Outsourcing Roll Out CIS RISI ini pernah diperiksa oleh Satuan Pengawas Intern?

Saksi (FM) : Pernah pak.

Terdakwa : Kapan? Dan hasilnya apa?

Saksi (FM) : Seingat kami tahun 2005, dan dari hasil pemeriksaan tersebut kami tindak lanjuti, kemudian dibuat addendum. Seperti yang tadi sudah kami sampaikan.

Terdakwa : Apakah juga pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung? Saksi (FM) : Pernah pak.

Terdakwa : Hasilnya?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu, karena setelah itu tidak ada pemberitaan lagi. Terdakwa : Apakah pernah diperiksa oleh BPK?

Saksi (FM) : Pernah diperiksa oleh BPK dalam rangka General Audit. Terdakwa : Hasilnya?

(26)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Saksi (FM) : Hasilnya antara lain, catatannya seingat kami adalah ada ketidakpatuhan pada administrasi. Karena saat itu ada pegawai yang terdaftar, ternyata tidak lagi bekerja disitu, tetapi digantikan oleh yang lain sehingga pekerjaannya itu jalan. Tetapi administrasinya, karena tidak diadministrasikan, sehingga BPK menyarankan dilakukan pemotongan atas pembayaran. Dan itu dilakukan oleh PLN Jakarta. Senilai hampir Rp 537.000.000,-.

Terkdakwa : Baik, lanjut. Tadi setelah bapak menjelaskan mengenai pembentukan berbagai jenis tim tadi, mohon dijelaskan, sehubungan dengan permintaan Dekom agar pembayaran dilakukan on actual basis dan dilakukan evaluasi setiap 6 bulan dalam upaya meniadakan kegiatan yang tidak perlu atau mengatur fasilitas yang berlebihan, dapatkah bapak menjelaskan, tadi sudah disebut angkanya tetapi saya tidak yakin apakah itu merupakan hasil dari tim-tim yang saksi bentuk?

Saksi (FM) : Jadi atas kontrak ini pak, dalam pelaksanaannya dilakukan review setiap bulan. Pembayaran kedua mengevaluasi pembayaran bulan pertama, pembayaran bulan ketiga mengevaluasi pembayaran bulan kedua, dstnya. Jadi melebihi apa yang diminta oleh Komisaris.

Terdakwa : Baik. Apakah saksi setelah melaksanakan kontrak sesuai dengan arahan Direksi dan Dekom mengetahui dari pemeriksaan bahwa ada perhitungan kerugian Negara sebesar 46 Milyar Rupiah dari pelaksanaan kontrak ini?

Saksi (FM) : Saya tidak tahu pak.

Terdakwa : Apakah pernah ditanya? Dalam penyidikan masalah ini? Saksi (FM) : Tidak pernah.

Terdakwa : Tidak pernah ditanya. Setelah kontrak selesai, bagaimana kelanjutan dari CIS RISI ini pak Fahmi?

Saksi (FM) : Setelah saya tinggalkan sebagai GM pada waktu itu masih berjalan, tapi sekarang saya tidak tahu pak, karena saya sudah pensiun pak.

Terdakwa : Bukan, pak Fahmi kan sampai 2008 disana, 2006 kontrak selesai. Setelah kontrak selesai, siapa yang melanjutkan?

Saksi (FM) : Atas kontrak itu, setelah berakhir tahun 2006, maka kontrak dengan Netway kita selesai. Tidak ada lagi hubungan kerja antara PLN Jakarta dengan PT.Netway. Kemudian yang melaksanakannya adalah gabungan antara orang-orang PLN, pegawai PLN dengan perusahaan-perusahaan per area-area pelanggan.

(27)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Terdakwa : Jadi manfaat dari CIS RISI masih dirasakan pada waktu itu?

Saksi (FM) : Masih pak.

Terdakwa : Bagaimana dengan biayanya? Saksi (FM) : Maksudnya gimana pak?

Terdakwa : Untuk manfaat yang dirasakan setelah 2006 tadi, Distribusi Jakarta membayar berapa besar kurang lebihnya? Apakah lebih mahal daripada waktu dibayarkan kepada Netway atau lebih rendah daripada Netway? Saksi (FM) : Lebih rendah pak.

Terdakwa : Lebih rendah. Pak Fahmi, saya harus membantah sedikit mengenai proses penyusunan SKK ya, karena saya ingat bahwa (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Nanti saudara, bisa membantah keterangan saksi nanti.

Terdakwa : Baik. Mungkin saya perlu penjelasan saja, karena SKK tersebut saya tidak lagi melihat setelah saya tanda tangani. Tapi dalam pemeriksaan ditunjukkan pada saya, dan meyakinkan saya bahwa prosesnya seperti yang saya maksudkan. Yaitu bahwa SKK tersebut telah diparaf oleh saudara Rex Panambunan, sebelum saya tanda tangani. Dimana saudara Rex Panambunan adalah Kepala Divisi Hukum PLN pada masa itu. Bisakah bapak memberi konfirmasi bahwa pada sisi saya ada paraf di sebelah kiri bawah, dari saudara Rex Panambunan?

Saksi (FM) : Saya tidak ingat pak.

Terdakwa : Saya kira nanti (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Surat Kuasanya sendiri kan tidak bermasalah sebenarnya? Atau bermasalah Surat Kuasanya? Atau dipermasalahkan dalam dakwaan? Kan tidak. Saya kira tidak dipermasalahkan soal Surat Kuasa Khusus itu! Terdakwa : Saya melihat, dikesankan di dalam surat dakwaan tersebut bahwa SKK itu merupakan suatu perintah dari Dirut kepada (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Itu kan pemberian Surat Kuasa itu aturan hukumnya ada! Majelis paham betul itu! Ya?

Terdakwa : Terimakasih, Yang Mulia. Saya tidak akan bertanya lagi. PH (MR) : Ada satu lagi, Yang Mulia.

(28)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011 Hakim Ketua : Satu rangkaian?

(Audience tertawa)

PH (MR) : Saudara saksi, berkaitan dengan surat Terdakwa tanggal 22 Desember, ini juga sudah pernah dikemukakan dalam sidang ini, kepada General Manager Disjaya dan Tangerang yang No.03618, yang ini pada prinsipnya bahwa usulan pekerjaan Oursourcing Roll Out CIS RISI dapat disetujui untuk dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang diminta oleh Dewan Komisaris. Pertanyaan saya, ketika saudara menerima surat ini apakah ada lampiran surat dari Dewan Komisaris yang dimaksud dalam surat ini?

Saksi (FM) : Surat lampirannya adalah surat Dewan, dari Komisaris Utama yang tanggal 21 November, 1 lembar. Yang surat itu kami juga terima sebagai tembusan.

PH (MR) : Nah di dalam surat itu kan ada saran atau permintaan dari Dewan Komisaris untuk melakukan penghematan. Nah kemudian

pertanyaannya, kenapa penghematan ini saudara lakukan pada tahun 2005 setelah dilakukan addendum dari yang 137 Milyar menjadi 125 Milyar? Kenapa addendum itu tidak dilakukan ketika saudara untuk pertama kalinya menerima surat tanggal 22 Desember tahun 2003 ini? Saksi (FM) : Saya kira tidak ada perintah dari Dirut untuk melakukan negosiasi ulang. PH (MR) : Di dalam surat ini kan ada ini pak

Saksi (FM) : Yang dimintakan adalah memperhatikan surat Dewan Komisaris. Itu diakomodir di pasal-pasal dalam kontrak, dan dalam perjalanannya dilakukan addendum.

Hakim Ketua : Ya cukup ya? Barang bukti ada yang mau diperlihatkan pada saksi? Silahkan, saudara saksi, saudara Terdakwa!

(Penuntut Umum, Saksi dan Terdakwa maju untuk menunjukkan barang bukti)

(29)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 11 Oktober 2011

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, penelitian ini dilaksanaan menggunakan proses pretreatment metode ultasonifikasi agar dapat menghasilkan selulosa yang lebih tinggi dengan partikel berukuran nano

Dengan kehandalan yang tinggi yang ditandai dengan ketepatan waktu perjalanan akan menyebabkan peningkatan dalam kapasitas baik dari sisi pelayanan kepada penumpang maupun

Adapun aspek citra yang ditimbulkan dalam game Call of Duty 4 : Modern Warfare tersusun dengan sangat tepat melalui perpaduan tampilan visual dan narasi yang kuat..

TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pembuatan gambar teknik peralatan tenaga listrik baik secara

Dalam cerita komik kedua karakter ini saling bertentangan, hero yang merupakan karakter baik adalah tokoh yang mempunyai tendensi untuk menolong orang

melaksanakan koordinasi, penyusunan rencana dan program, evaluasi serta pelaporan bidang kearsipan dan perpustakaan sesuai peraturan perundang- undangan dan petunjuk teknis

(1) Badan Pelaksana, BU, dan BUT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dan huruf b yang telah mendapat persetujuan ekspor, serta BU dan Pengguna Langsung

Data sekunder yaitu data untuk memperkuat data primer dalam melengkapi penulisan dengan melakukan penelitian lapangan dengan cara mencatat dan menganalisa