• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : 134- K / PM III -18 / AD / X / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : 134- K / PM III -18 / AD / X / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-18 A M B O N

P U T U S A N

NOMOR : 134- K / PM III -18 / AD / X / 2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-18 Ambon yang bersidang di Ambon dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : ROBIANSYAH

Pangkat/Nrp : Letda Inf/11090022281187

Jabatan : Pama Korem 151/Binaiya (Mantan Danton I Ki A Yonif 734/Lor Labay)

Kesatuan : Korem 151/Binaiya

Tempat, tanggal lahir : Bandar Lampung, 08 November 1987 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asmil Yonif 731/Kabaresi Masohi Malteng. Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 18 AMBON, tersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dari Denpom XVI/Pattimura Nomor : BP-02 / A-02 / I / 2012 tanggal 26 Januari 2012.

Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 151/Binaiya selaku

Papera Nomor : Kep / 134 / X / 2012 tanggal 22 Oktober 2012. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Militer III-18 Ambon Nomor : Sdak

/ 128 / X / 2012 tanggal 25 Oktober 2012. 3. Surat Penetapan dari :

a. Kepala Pengadilan Militer III-18 Ambon tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap / 134 / PM.III-18 / AD / X / 2012 tanggal 25 Oktober 2012.

b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tap/134 /PM.III-18/ AD / X/ 2012 tanggal 29 Oktober 2012.

4. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 128 / X / 2012 tanggal 25 Oktober 2012 di dalam persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :

(2)

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau untuk meraih keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu barang, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 ke-1 KUHP.

b. Oleh karena Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

Pidana penjara : Selama 8 (Delapan) bulan. c. Memohon agar barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (Satu) lembar foto copy STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 2 (Dua) lembar Foto Sepeda motor Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

Barang-Barang :

- 1 (Satu) unit Sepeda Motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 1 (Satu) lembar STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS nama Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RW.01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan di persidangan menyatakan bahwa ia mengakui kesalahannya dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana seringan- ringannya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditur Militer III-18 Ambon Nomor : Sdak / 128 / X / 2012 tanggal 25 Oktober 2012 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai

berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat tersebut

dibawah ini, yaitu pada bulan November tahun Dua ribu sepuluh sampai dengan bulan November tahun Dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2010 s/d tahun 2011 di kediaman Terdakwa di Mess Mayonif 734/Lor Labay Desa Waysawak Tanimbar Selatan Kec. Saumlaki Kab. MTB Provinsi Maluku atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-18 Ambon, telah melakukan tidak pidana : “Barang siapa membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau untuk meraih keuntungan, menjual,

(3)

menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu barang, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan”, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa Robiansyah masuk menjadi Prajurit TNI-AD

pada tahun 2006 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua tahun 2009, selanjutnya mengikuti pendidikan Kecabangan Infanteri selama 6 (Enam) bulan di Pusdikif Cipatat Bandung dan setelah lulus ditempatkan di Kodam XVI/Pattimura dan pada tanggal 15 Juli 2010 mutasi ke Yonif 734/Lor Labay dan pada bulan November 2011 pindah ke Korem 151/Binaiya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini berpangkat Letda Inf. Nrp 1109002281187 jabatan Pama Korem 151/Binaiya.

b. Bahwa pada pertengahan bulan November 2010 Terdakwa membeli sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS seharga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dari Briptu Andre anggota KP3 tanpa dilengkapi BPKB dan hanya dilengkapi dengan STNK saja dengan perjanjian pada bulan April 2011 BPKB akan diberikan namun hingga sekarang belum dikirim/diberikan kepada Terdakwa.

c. Bahwa pada bulan April 2011 saat Saksi-2 (Prada Herman Krisnof Suripatty) sedang bersama terdakwa didalam mobil Ambulance Batalyon 734/Lor Labay menuju Kota Saumlaki ditawari sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS oleh Terdakwa dengan harga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah).

d. Bahwa setelah pulang dari Kota Saumlaki pada malam hari sekira pukul 19.30 Wit, saksi-2 dipanggil oleh Terdakwa dirumah Terdakwa dan ditanya tentang kesanggupan saksi-2 untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa selanjutnya Saksi-2 melihat kondisi fisik sepeda motor yang ditawarkan Terdakwa dan ternyata masih dalam kondisi baik sehingga saksi-2 menyanggupi untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa tersebut dengan pembayaran setelah pengajuan kredit Saksi-2 ke BRI cair serta disetujui Terdakwa, kemudian Terdakwa menyerahkan sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS berikut kunci dan STNK atas nama Suyitno Hasan alamatDusun Krajan RW 01/12 Pasar desa Kraton Kec. Kraton tanpa BPKB kepada Saksi-2 dan selanjutnya saksi-2 membawa pulang sepeda motor tersebut ke rumah Saksi-2.

e. Bahwa bulan Oktober 2011 sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang sudah dikuasai oleh Saksi-2 diambil oleh Terdakwa dikarenakan Saksi-2 sudah tidak lagi membayar sisa kekurangan pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dari harga yang telah disepakati sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) yang telah Saksi-2 bayar kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) yang telah Saksi-2 bayar kepada Terdakwa sebagai cicilan pertama karena Saksi-2 merasa telah memakai selama 4 (Empat) bulan.

(4)

f. Bahwa pada bulan September 2011 ketika Saksi-1(Prada Suarno Saomole) sedang melaksanakan korve di Mayonif 734/Lor Labay mendengar kabar Terdakwa ingin menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS kemudian Saksi-1 memastikannya dengan menanyakan kepada Terdakwa dan benar selanjutnya terjadi kesepakatan harga sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS sebesar Rp. 6.500.000,- (Enam juta lima ratus rupiah).

g. Bahwa selanjutnya beberapa hari kemudian Saksi-1 membayar dengan memberi uang muka sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) tanpa kwitansi hanya disaksikan Prada Salamun dan kemudian Saksi-1 menerima 1 (Satu) unit sepeda motor Honda warna Hitam Nopol N 4202 VS tanpa dilengkapi surat kendaraan berupa STNK maupun BPKB dari Terdakwa sedang sisa pembayaran akan dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dipotong dari gaji Saksi-1.

h. Bahwa perbuatan terdakwa dari hasil membeli dan menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS Terdakwa meraih keuntungan.

i. Bahwa perbuatan Terdakwa membeli dan menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang hanya dilengkapi dengan STNK tanpa adanya BPKB patut diduga bahwa sepeda motor tersebut diperoleh dari hasil kejahatan. Berkesimpulan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur- unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 378 KUHP. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengerti dan telah

melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan disertai uraian yang cukup jelas untuk lebih lanjut menjadi bahan pertimbangan. Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh

Penasihat Hukum tetapi menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa Saksi-1 An. Prada Suarno Suamole tidak dapat hadir karena sedang mengikuti Latorlan selama 6 (Enam) bulan dan Saksi-2 An. Prada Herman Krisnof Suripatty melakukan tindak pidana THTI yang sampai saat ini belum hadir di kesatuan. Sehingga Oditur Militer tidak sanggup lagi untuk menghadirkan para Saksi tersebut dan mohon agar keterangan para Saksi tersebut dibecakan dari BAP Pom karena keterangan tersebut diberikan dibawah sumpah, atas persetujuan Terdakwa, Oditur Militer membacakan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik sebagai berikut : Saksi-1 :

Nama lengkap : SUARNO SUAMOLE. Pangkat/Nrp : Prada/31090591170889.

Jabatan : Tamunisi Ton Bantuan Kipan A. Kesatuan : Yonif 734/Lor Labay.

Tempat, tanggal lahir : Naflo Sanana Malut, 11 Desember 1989. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

(5)

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Februari tahun 2010 dalam hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan September 2011 ketika Saksi sedang melaksanakan korve di Mayonif 734/Lor Labay mendengar kabar Terdakwa ingin menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS kemuidan saksi memastikannya dengan menanyakan kepada terdakwa dan benar, selanjutnya terjadi kesepakatan harga sepeda motor Honda Tiger warana Hitam Nopol N 4202 Vs sebesar Rp. 6.500.000,- (Enam juta lima ratus ribu rupiah) dan selanjutnya beberapa hari kemuidan saksi membayar dengan memberi uang muka sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) tanpa kwitansi hanya disaksikan oleh Prada salamun dan kemudian Saksi menerima 1 (Satu) unit motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS tanpa dilengkapi surat kendaraan veruapa STNK maupun BPKB dari Terdakwa sedang sisa pembayaran akan dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dipotong dari gaji saksi.

3. Bahwa bulan Oktober 2011, Saksi untuk yang pertama kali membayar cicilan sepeda motor secara langsung kepada Terdakwa sebesar Rp. 700.000,- (Tujuh ratus ribu rupiah) tanpa kwitansi dan masih terseisa kekurangan pembayaran sebesar Rp. 3.800.000,- (Tiga juta delapan ratus ribu rupiah).

4. Bahwa Saksi pada awal pembelian speda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS sudah menanyakan STNK dan BPKB namun dijelaskan oleh Terdakwa kalau STNK ada di Prada Suripatty sedang untuk BPKB diberitahu jika hilang dan dalam pengurusan.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal adalah sebagai berikut :

- Terdakwa tidak tahu BKPB hilang maupun BPKB tidak ada. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-1 tidak memberikan pendapatnya karena tidak hadir di persidangan.

Saksi- 2 :

Nama lengkap : HERMAN KRISNOF SURIPATTY. Pangkat/Nrp : Prada,/31090575661287.

Jabatan : Ta Munisi Ton III Kiban. Kesatuan : Yonif 734/Lor Labay

Tempat, tanggal lahir : Piru SBB, 18 Desember 1987. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Kristen Protestan.

Tempat tinggal : Asmil Yonif 734/ Lor Labay Saumlaki.

.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Januari 2011 ketika sama-sama dinas di Yonif 734/Lor Labay dalam hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

(6)

2. Bahwa pada bulan April 2011 saat Saksi bersama terdakwa di dalam mobil ambulance Batalyon menuju Kota Saumlaki di tawari sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS olej Terdakwa dengan harga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dan setelah pulang dari Kota Saumlaki pada malam hari sekira pukul 19.30 Wit. Saksi dipanggil oleh Terdakwa di rumah Terdakwa dan ditanya tentang kesanggupan Saksi untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa selanjutnya Saksi melihat kondisi fisik sepeda motor yang ditawarkan Terdakwa dan ternyata masih dalam kondisi baik sehingga Saksi menyanggupi untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa tersebut dengan pembayaran setelah pengajuan kredit Saksi ke BRI cair serta disetujui Terdakwa kemudian Terdakwa menyerahkan sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS berikut kunci dan STNK atas nama Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RW 01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton tanpa BPKB kepada Saksi dan selanjutnya Saksi membawa pulang sepeda motor tersebut kerumah Saksi.

3. Bahwa pada bulan Juni 2011 saksi setelah memakai dan menguasai sepeda motor Honda warna Hitam Nopol N 4202 VS selama 3 (Tiga) bulan, Saksi baru membayar kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) tanpa kwitansi dan sisanya Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) akan dibayar atau dilunasi setelah kredit BRI yang telah Saksi ajukan cair.

4. Bahwa bulan Oktober 2011 sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang sudah dikuasai oleh Saksi diambil kembali oleh Terdakwa dikarenakan Saksi sudah tidak membayar lagi sisa kekurangan pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dari harga yang telah disepakati sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dan Saksi tidak mempermasalahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) yang telah Saksi bayar kepada Terdakwa sebagai cicilan pertama karena Saksi merasa telah memakai selama 4 (Empat) bulan.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal adalah sebagai berikut :

- Setelah Sepeda motor diambil oleh Terdakwa, Terdakwa tidak pernah meminta uang lagi kepada Saksi.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-1 tidak memberikan pendapatnya karena tidak hadir di persidangan.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua tahun 2009 selanjutnya mengikuti pendidikan Kecabangan Infanteri selama 6 (Enam) bulan di Pusdikif Cipatat Bandung dan setelah lulus ditempatkan di Kodam XVI/Pattimura sejak tanggal 19 Juni 2009 dan pada tanggal 15 Juli 2010 mutasi ke Yonif 734/Lor Labay dan pada bulan November 2011 pindah ke Korem 151/Binaiya

(7)

sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini berpangkat Letda Inf Nrp 1109002281187 jabatan Pama Korem 151/Binaiya yang lalu Terdakwa BP di Yonif 731/Kabaresi.

2. Bahwa pada pertengahan bulan November 2010 Terdakwa membeli sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS seharga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dari Briptu Andre alias Solong Anggota KP3 tanpa dilengkapi BPKB dan hanya dilengkapi dengan STNK saja dengan perjanjian pada bulan April 2011 BPKB akan diberikan namun hingga sekarang belum dikirim/diberikan kepada Terdakwa.

3. Bahwa pada bulan April 2011 saat Saksi-2 Prada herman Krisnof Suripatty sedang bersama terdakwa didalam mobil Ambulance Batalyon 734/Lor Labay menuju Kota Saumlaki ditawari sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS oleh Terdakwa dengan harga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah).

4. Bahwa setelah pulang dari Kota Saumlaki pada malam hari sekira pukul 19.30 Wit. Saksi-2 dipanggil oleh Terdakwa dirumah Terdakwa dan ditanya tentang kesanggupan Saksi-2 untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa selanjutnya Saksi-2 melihat kondisi fisik sepeda motor yang ditawarkan Terdakwa dan ternyata masih dalam kondisi baik sehingga Saksi-2 menyanggupi untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa tersebut dengan pembayaran setelah pengajuan kredit Saksi-2 ke BRI cair serta disetujui Terdakwa kemudian terdakwa menyerahkan sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS berikut kunci dan STNK atas nama Suyitno Hasan alamatDusun Krajan RW 01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton tanpa BPKB kepada Saksi-2 dan selanjutnya Saksi-2 membawa pulang sepeda motor tersebut ke rumah Saksi-2.

5. Bahwa bulan Oktober 2011 sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang sudah dikuasai oleh Saksi-2 diambil oleh Terdakwa dikarenakan Saksi-2 sudah tidak lagi membayar sisa kekurangan pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dari harga yang telah disepakati sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) yang telah Saksi-2 bayar kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) yang telah Saksi-2 bayar kepada Terdakwa sebagai cicilan pertama karena Saksi-2 merasa telah memakai selama 4 (Empat) bulan.

6. Bahwa pada bulan September 2011 ketika Saksi-1 Prada Suarno Saomole sedang melaksanakan korve di Mayonif 734/Lor Labay mendengar kabar Terdakwa ingin menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS kemudian Saksi-1 memastikannya dengan menanyakan kepada Terdakwa dan benar selanjutnya terjadi kesepakatan harga sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS sebesar Rp. 6.500.000,- (Enam juta lima ratus rupiah).

7. Bahwa selanjutnya beberapa hari kemudian Saksi-1 membayar dengan memberi uang muka sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) tanpa kwitansi hanya disaksikan Prada Salamun dan kemudian Saksi-1 menerima 1 (Satu) unit Sepeda motor Honda warna Hitam Nopol N 4202 VS tanpa dilengkapi surat kendaraan berupa STNK maupun BPKB dari Terdakwa sedang sisa

(8)

pembayaran akan dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dipotong dari gaji Saksi-1.

8. Bahwa perbuatan terdakwa dari hasil membeli dan menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS Terdakwa meraih keuntungan.

9. Bahwa perbuatan Terdakwa membeli dan menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang hanya dilengkapi dengan STNK tanpa adanya BPKB patut diduga bahwa sepeda motor tersebut diperoleh dari hasil kejahatan.

Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan berupa :

Surat-surat :

- 1 (Satu) lembar foto copy STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 2 (Dua) lembar Foto Sepeda motor Honda Tiger warna hitam Nopol N 4202 VS.

Barang-Barang :

- 1 (Satu) unit Sepeda Motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 1 (Satu) kembar STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS nama Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RT.01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton.

Bahwa seluruh barang bukti tersebut diatas telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan telah diterangkan sebagai barang bukti yang telah dipergunakan oleh Terdakwa untuk melakukan tindak pidana / sebagai hasil tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembukti-buktian atas perbuatan- perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain di persidangan serta setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua tahun 2009 selanjutnya mengikuti pendidikan Kecabangan Infanteri selama 6 (Enam) bulan di Pusdikif Cipatat Bandung dan setelah lulus ditempatkan di Kodam XVI/Pattimura pada tanggal 19 Juni 2009 dan pada tanggal 15 Juli 2010 mutasi ke Yonif 734/Lor Labay dan pada bulan November 2011 pindah ke Korem 151/Binaiya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini berpangkat Letda Inf. Nrp 1109002281187 jabatan Pama Korem 151/Binaiya.

2. Bahwa benar pada pertengahan bulan November 2010 Terdakwa membeli sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS seharga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dari Briptu Andre anggota KP3 tanpa dilengkapi BPKB

(9)

dan hanya dilengkapi dengan STNK saja dengan perjanjian pada bulan April 2011 BPKB akan diberikan namun hingga sekarang belum dikirim/diberikan kepada Terdakwa.

3. Bahwa benar pada bulan April 2011 saat Saksi-2 (Prada Herman Krisnof Suripatty) sedang bersama terdakwa didalam mobil Ambulance Batalyon 734/Lor Labay menuju Kota Saumlaki ditawari sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS oleh Terdakwa dengan harga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah).

4. Bahwa benar setelah pulang dari Kota Saumlaki pada malam hari sekira pukul 19.30 Wit. Saksi-2 dipanggil oleh Terdakwa dirumah Terdakwa dan ditanya tentang kesanggupan Saksi-2 untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa selanjutnya Saksi-2 melihat kondisi fisik sepeda motor yang ditawarkan Terdakwa dan ternyata masih dalam kondisi baik sehingga Saksi-2 menyanggupi untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa tersebut dengan pembayaran setelah pengajuan kredit Saksi-2 ke BRI cair serta disetujui Terdakwa kemudian terdakwa menyerahkan sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS berikut kunci dan STNK atas nama Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RW 01/12 Pasar desa Kraton Kec. Kraton tanpa BPKB kepada Saksi-2 dan selanjutnya Saksi-2 membawa pulang sepeda motor tersebut ke rumah Saksi-2.

5. Bahwa benar bulan Oktober 2011 sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang sudah dikuasai oleh Saksi-2 diambil oleh Terdakwa dikarenakan Saksi-2 sudah tidak lagi membayar sisa kekurangan pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dari harga yang telah disepakati sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) yang telah Saksi-2 bayar kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) yang telah Saksi-2 bayar kepada Terdakwa sebagai cicilan pertama karena Saksi-2 merasa telah memakai selama 4 (Empat) bulan.

6. Bahwa benar pada bulan September 2011 ketika Saksi-1 Prada Suarno Saomole sedang melaksanakan korve di Mayonif 734/Lor Labay mendengar kabar Terdakwa ingin menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS kemudian Saksi-1 memastikannya dengan menanyakan kepada Terdakwa dan benar selanjutnya terjadi kesepakatan harga sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS sebesar Rp. 6.500.000,- (Enam juta lima ratus rupiah).

7. Bahwa benar selanjutnya beberapa hari kemudian Saksi-1 membayar dengan memberi uang muka sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) tanpa kwitansi hanya disaksikan Prada Salamun dan kemudian Saksi-1 menerima 1 (Satu) unit sepeda motor Honda warna Hitam Nopol N 4202 VS tanpa dilengkapi surat kendaraan berupa STNK maupun BPKB dari Terdakwa sedang sisa pembayaran akan dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dipotong dari gaji Saksi-1.

8. Bahwa benar perbuatan terdakwa dari hasil membeli dan menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS Terdakwa meraih keuntungan.

(10)

9. Bahwa benar perbuatan terdakwa membeli dan menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang hanya dilengkapi dengan STNK tanpa adanya BPKB patut diduga bahwa sepeda motor tersebut diperoleh dari hasil kejahatan. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal

yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur tindak pidana yang dituangkan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, namun mengenai pembuktian unsur dan berat ringannya pidana yang dijatuhkan maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan membuktikan lebih lanjut dalam putusan di bawah ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu : “Barang siapa”.

Unsur kedua : “Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau untuk meraih keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu barang”.

Unsur ketiga : “Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan”.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “Barang siapa”.

Bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” yaitu setiap orang (warga) Negara R.I. yang tunduk kepada undang- undang dan hukum Negara R.I. dan dapat dipertanggungjawabka ( dhi. Psl. 2-5, 7 dan 9 KUHP ) termasuk jugaatas diri Terdakwa sebagai Anggota TNI.

Bahwa yang dimaksud dengan “barangsiapa” juga memiliki pengertian yaitu setiap orang atau siapa saja yang sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggungjawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya, serta tunduk kepada peraturan perundang-undangan Hukum pidana yang berlaku di Indonesia dan merupakan Subjek Hukum.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua tahun 2009 selanjutnya mengikuti pendidikan Kecabangan Infanteri selama 6 (Enam) bulan di Pusdikif Cipatat Bandung dan setelah lulus ditempatkan di Kodam XVI/Pattimura pada tanggal 19 Juni 2009 dan pada tanggal 15 Juli 2010 mutasi ke Yonif 734/Lor Labay dan pada bulan November 2011 pindah ke Korem

(11)

151/Binaiya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini berpangkat Letda Inf. Nrp 1109002281187 jabatan Pama Korem 151/Binaiya. 2) Bahwa benar sesuai Keputusan Penyerahan Perkara

dari Danrem 151/Binaiya selaku Papera Nomor : Kep / 134 / X / 2012 tanggal 22 Oktober 2012, perkaranya dilimpahkan ke Dilmil III-18 Ambon untuk diperiksa dan diadili.

3) Bahwa benar pada saat Terdakwa menghadiri persidangan Terdakwa berpakaian lengkap dengan atributnya selayaknya anggota militer TNI AD lainnya dengan pangkat Letda Inf. Dan belum pernah mengakhiri maupun diakhiri ikatan dinasnya.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu yaitu “Barang siapa” telah terpenuhi.

2. Unsur kedua : “Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau untuk meraih keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu barang”.

Bahwa unsur tindak pidana yang dirumuskan dalam rumusan unsur delik tersebut di atas, disusun secara alternatif sehingga memberikan kebebasan kepada Majelis Hakim untuk memilih tindakan mana yang memungkinkan untuk dibuktikan dihadapkan dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan.

Bahwa yang dimaksud dengan “membeli” adalah suatu cara atau perbuatan/tindakan untuk mendapatkan suatu hak pemilikan atas suatu benda/barang menurut cara yang lazim berlaku dalam jual beli barang. Di mana dalam suatu perbuatan jual beli pada umumnya dilengkapi dengan surat-surat sah sebagai bukti telah terjadinya jual beli baik itu surat-surat perjanjian jual beli, kwitansi, faktur dan sebagainya.

Bahwa yang dimaksud dengan “menjual” adalah suatu perbuatan/tindakan untuk memindahkan barang sekaligus memindahkan hak kebendaannya kepada orang lain dengan cara-cara yang lazim berlaku dalam praktek jual beli pada umumnya.

Bahwa yang dimaksud dengan “barang” adalah barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat diterima akal untuk mendapat suatu keuntungan.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1) Bahwa benar pada pertengahan bulan November 2010 Terdakwa membeli sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS seharga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dari Briptu Andre anggota KP3 tanpa dilengkapi BPKB dan hanya dilengkapi dengan STNK saja dengan perjanjian pada bulan April 2011 BPKB akan

(12)

diberikan namun hingga sekarang belum dikirim/diberikan kepada Terdakwa.

2) Bahwa benar pada bulan April 2011 saat Saksi-2 (Prada Herman Krisnof Suripatty) sedang bersama terdakwa didalam mobil Ambulance Batalyon 734/Lor Labay menuju Kota Saumlaki ditawari sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS oleh Terdakwa dengan harga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah). 3) Bahwa benar setelah pulang dari Kota Saumlaki pada

malam hari sekira pukul 19.30 Wit. saksi-2 dipanggil oleh Terdakwa dirumah Terdakwa dan ditanya tentang kesanggupan Saksi-2 untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa selanjutnya Saksi-2 melihat kondisi fisik sepeda motor yang ditawarkan Terdakwa dan ternyata masih dalam kondisi baik sehingga Saksi-2 menyanggupi untuk membeli sepeda motor milik Terdakwa tersebut dengan pembayaran setelah pengajuan kredit Saksi-2 ke BRI cair serta disetujui Terdakwa kemudian Terdakwa menyerahkan sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS berikut kunci dan STNK atas nama Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RW 01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton tanpa BPKB kepada Saksi-2 dan selanjutnya Saksi-2 membawa pulang sepeda motor tersebut ke rumah Saksi-2.

4) Bahwa benar bulan Oktober 2011 sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang sudah dikuasai oleh Saksi-2 diambil oleh Terdakwa dikarenakan Saksi-2 baru membayar sebesar Rp. 2.000.000,-(Dua juta rupiah), sedangkan kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,-(Sepuluh juta rupiah) tidak dibayar lagi oleh Saksi-2.

5) Bahwa benar pada bulan September 2011 ketika Saksi-1 Prada Suarno Saomole sedang melaksanakan korve di Mayonif 734/ Lor Labay mendengar kabar Terdakwa ingin menjual sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS kemudian Saksi-1 memastikannya dengan menanyakan kepada Terdakwa apa benar Terdakwa akan menjual motor dan dijawab Terdakwa benar, sehingga antara Terdakwa dengan Saksi-1 terjadi tawar-menawar dan terjadi kesepakatan harga sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS sebesar Rp. 6.500.000,- (Ena juta lima ratus rupiah).

6) Bahwa benar selanjutnya beberapa hari kemudian Saksi-1 membayar dengan memberi uang muka sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) tanpa kwitansi hanya disaksikan Prada Salamun dan kemudian Saksi-1 menerima 1 (Satu) unit sepeda motor Honda warna Hitam Nopol N 4202 VS tanpa dilengkapi surat kendaraan berupa STNK maupun BPKB dari Terdakwa sedang sisa pembayaran akan dicicil setiap bulan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dipotong dari gaji Saksi-1.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu “Membeli dan menjual suatu barang”, telah terpenuhi.

(13)

3. Unsur ketiga : ”Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan”.

Bahwa dalam delik ini tersirat dua pengertian delik dolus (kesengajaan) sebagaimana tersurat dalam kata “diketahui” dan delik culpa yang tersurat dalam kata-kata “sepatutnya harus diduga” yang keduanya disenafaskan. Oleh karenanya ancaman pidananya disamakan.

Bahwa kendati unsur kesalahan “yang diketahui dan sepatutnya harus diduga (culpa)” ditempatkan di akhir perumusan delik, namun hal tersebut telah mencakupi seluruh unsur di depannya.

Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah bahwa walaupun si pelaku telah mengetahui (dolus) atau sepatutnya harus diduga (culpa) bahwa barang tersebut diperoleh dari kejahatan, namun pada kenyataannya si pelaku tetap saja melakukan tindakan atau perbuatannya membeli, menjual dan sebagainya.

Bahwa yang dimaksud dengan “diperoleh” adalah bahwa benda/barang tersebut tidak mesti harus sudah menjadi atau milik dari orang yang merupakan sumber barang tersebut. Terjadinya kejahatan yang menjadi sumber perolehan itu tidak harus sudah berselang beberapa waktu/lama, tetapi dapat juga terjadi hampir bersamaan.

Bahwa yang dimaksud dengan kata-kata “dari kejahatan” bahwa untuk memperoleh, mendapatkan atau memiliki suatu benda tersebut tidak melalui cara-cara pemindahan hak yang lazim berlaku baik itu jual beli, tukar menukar, hibah dan sebagainya, atau dengan kata lain diperoleh secara melawan hukum.

Berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1) Bahwa benar pada pertengahan bulan November 2010 Terdakwa membeli sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS seharga Rp. 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah) dari Briptu Andre anggota KP3, setelah dipakai sendiri oleh Terdakwa selanjutnya kendaraan tersebut dijual kepada Saksi-1 dan Saksi-2.

2) Bahwa pada waktu Terdakwa membeli kendaraan tersebut dari Briptu Andre, tanpa dilengkapi BPKB dan hanya dilengkapi dengan STNK saja dengan perjanjian pada bulan April 2011 BPKB akan diberikan namun hingga sekarang belum dikirim/diberikan kepada Terdakwa.

3) Bahwa walaupun Terdakwa mengetahui bahwa kendaraan sepeda motor Honda Tiger warna Hitam Nopol N 4202 VS yang dibeli tidak dilengkapi dengan surat-surat yang syah dan harganya dibawah harga pasaran, Terdakwa tetap membelinya bahkan dijual kembali kepada Saksi-1 dan Saksi-2, yang notabene adalah bawahannya.

(14)

4). Bahwa benar Terdakwa mengetahui kalau sepeda motor harus dilengkapi dengan surat-surat yaitu STNK, BPKB dan hal ini sudah menjadi pengetahuan umum kalau untuk menjual belikan kepemilikan Sepeda motor harus dengan adanya surat-surat yaitu STNK dan BPKB.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai uraian tersebut di atas unsur ketiga yaitu “Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan”, telah terpenuhi.

Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan maka Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa membeli dan menjual suatu barang, yang diketahui bahwa diperoleh dari kejahatan”.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 480 ke-1 KUHP.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya dan dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar atau alasan pemaaf maka Terdakwa harus dihukum.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini maka Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah membeli dan menjual Sepeda motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS tersebut, menunjukkan prilaku Terdakwa yang cenderung untuk mengabaikan ketentuan yang berlaku guna untuk memperoleh keuntungan yang mudah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara melanggar hukum yang berlaku, padahal Terdakwa telah mengetahui dan menyadari bahwa obyek jual beli kendaraan itu tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah sehingga patut diduga sebagai hasil kejahatan.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut di atas, seharusnya tidak perlu terjadi, apa lagi Terdakwa sebagai Perwira yang mengetahui hukum, dalam melangkah lebih cermat dan lebih teliti, namun dalam hal ini Terdakwa justru ikut merugikan orang lain (Saksi-1 dan Saksi-2) yang merupakan anggota Terdakwa sendiri. Hal ini menunjukkan suatu sikap pada diri Terdakwa yang menyepelekan dan cenderung mengabaikan ketentuan yang harus ditaati, dipatuhi dalam setiap tindakan.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut dapat menimbulkan image negatif masyarakat kalau TNI merupakan penadah dari barang-barang yang tidak benar, khususnya Sepeda motor disamping itu perbuatan dapat mencemarkan nama baik TNI dimata masyarakat.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat

(15)

insaf dan kembali kejalan yang benar, menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

2. Terdakwa belum pernah dihukum baik hukuman pidana maupun hukuman disiplin.

3. Terdakwa masih muda dan masih dapat dibina menjadi prajurit yang baik.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Terdakwa kurang menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI.

2. Perbuatan Terdakwa menyuburkan kejahatan curanmor dan merugikan masyarakat.

3. Terdakwa seorang Perwira seharusnya tidak menjual kepada anggotanya namun justru Terdakwa melibatkan anggotanya (Saksi-1 dan Saksi-2) untuk membeli Sepeda motor tersebut yang sudah diketahui Terdakwa kalau Sepeda motor tersebut tidak ada BPKBnya.

3. Perbuatan Terdakwa telah merusak citra TNI khususnya kesatuan Kodam XVI/Pattimura.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani

membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

- 1 (Satu) lembar foto copy STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 2 (Dua) lembar foto Sepeda motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

Barang-barang :

- 1 (Satu) unit Sepeda Motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 1 (Satu) lembar STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS nama Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RT.01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton.

(16)

Oleh karena barang bukti berupa surat dan barang tersebut di atas sejak awal merupakan satu kesatuan dengan berkas perkara dan menunjukkan adanya perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa serta berkaitan dengan perkara Terdakwa maka Majelis berpendapat bahwa barang bukti berupa surat dan barang tersebut di atas perlu ditentukan statusnya.

Mengingat : Pasal 480 ke-1 KUHP dan ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu Robiansyah, Letda Inf Nrp. 11090022281187, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Penadahan“. 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara : Selama 4 (Empat) bulan. 3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (Satu) lembar foto copy STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

- 2 (Dua) lembar foto Sepeda motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang :

- 1 (Satu) unit Sepeda Motor Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS. - 1 (Satu) lembar STNK Honda Tiger Warna Hitam Nopol N 4202 VS nama

Suyitno Hasan alamat Dusun Krajan RT.01/12 Pasar Desa Kraton Kec. Kraton.

Dikembalikan kepada yang berhak.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.20.000,- (Dua puluh ribu rupiah).

(17)

Demikian diputuskan pada hari Jumat di dalam musyawarah Majelis Hakim Oleh Asmawi, SH., Mayor Chk Nrp. 548012 sebagai Hakim Ketua, serta Mustofa, SH., Mayor Sus Nrp. 524423 dan Muhamad Khazim, SH., Mayor Chk, Nrp. 617529 sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II, diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Purwoko, SH., M.Hum., Kapten Chk, Nrp. 2920086461167 dan Panitera Khairudin, SH., Kapten Chk Nrp. 2910088600570 serta di hadapan Terdakwa dan umum.

Hakim Ketua Cap/ttd Asmawi, SH

Mayor Chk Nrp. 548012

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

Mustofa, SH Muhamad Khazim, SH Mayor Sus Nrp. 524423 Mayor Chk Nrp. 627529

Panitera Ttd

Khairudin, SH

Kapten Chk Nrp. 2910088600570

Untuk salinan yang sah

Panitera

Khairudin, SH

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada umur yang sama mortar geopolimer yang mengandung asam memiliki nilai kuat tekan lebih rendah dibandingkan dengan

Berdasarkan pada hasil analisis data dalam penelitian ini, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Pada saat mode non shoot through zero states (8 mode tradisional) maka arus pada induktor akan berkurang secara linear dan nilai tegangan induktor tidak sama

Bagi mereka yang bertani di luar desa tidak selamanya dekat dengan tempat tinggal, adakalanya jauh dan harus menginap di tempat mereka bertani atau untuk

Untuk fermentasi limbah tahu yang di- tambahkan dengan tanaman Tithonia Diversifolia semakin banyak tanaman yang ditambahkan dalam limbah tersebut maka kadar nitrogen juga

Dengan mengetahui jumlah akurat pemesanan bahan baku yang dibutuhkan pada tiap periode dan pencatatan pemakaian bahan baku dapat menunjang perkembangan usaha bagi