• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI

SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

I Made Gde Wirabuana, Mohammad Jahja*, Sri Maryati**

Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Geografi (S1)

F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Email : madewirabuana@gmail.com

ABSTRAK

I Made Gde Wirabuana. 2014. Pemetaan SMA/SMK/MA Di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr.rer.nat. Mohammad Jahja, M.Si dan Pembimbing II Dr. Eng. Sri Maryati, S.Si.

Penelitian ini merupakan pemetaan yang digambar berdasarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan dengan lokasi SMA/SMK/MA yang berada di Kabupaten Banggai. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan lokasi SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah serta menampilkan sarana dan prasarana SMA/SMK/MA dalam bentuk Sistem Informasi dengan menggunakan WebGIS. Metode yang digunakan dalam pengambilan data ialah observasi langsung, dengan alat GPS (Global Positioning System) dalam pengambilan data titik koordinat dari populasi penelitian yakni seluruh SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai. Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar SMA/SMK/MA yang ada di Kabupaten Banggai belum memenuhi kriteria sarana dan prasarana minimal. Sebanyak 17,2 % dari total populasi penelitian atau 5 (Lima ) unit sekolah tidak memiliki laboratorium yang berdasarkan pada kriteria minimal dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007. Pengaplikasian web ini dapat dibuka dengan aplikasi XAMPP tanpa koneksi internet dengan browsing pada alamat localhost/peta. Kata Kunci : Pemetaan, Sarana dan Prasarana SMA/SMK/MA, WebGis,

XAMPP, Kabupaten Banggai ABSTRACT

I Made Gde Wirabuana. 2014. Mapping of SMA/SMK/MA in Banggai Central Sulawesi Province by using Web-Based Geographic Information Systems. The Thesis, Geography Education Program, Department of Physics, Mathematical and Natural Sciences Faculty, State University of Gorontalo. First Supervisor Dr.rer.nat. Mohammad Jahja, M.Si and second Supervisor Dr. Eng. Sri Maryati, S.Si.

This study is mapping that drawn based actual situation in the field with the location of SMA/SMK/MA is located in Banggai. This study aims to map the location of SMA/SMK/MA in Banggai, Central Sulawesi Province, and display infrastructure SMA/SMK/MA in Information Systems by using WebGIS. The method that used in the data collection is direct observation, by GPS (Global Positioning System) coordinates of the point in collecting data from the population of research are all of SMA/SMK/MA in Banggai. The survey results revealed the majority of SMA/SMK/MA's in Banggai not met the minimum criteria for facilities and infrastructure. A total of 17.2% of the total study population or 5 (five) units do not have a laboratory school that is based on the minimum criteria in the Ministerial Regulation No. 24 of 2007. The application of this website can be opened with XAMPP application without an internet connection by browsing to the localhost address/map.

Keywords: Mapping, Facilities and Infrastructure SMA/SMK/MA, WebGIS, XAMPP, Banggai

I Made Gde Wirabuana, 451410008, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. rer. nat Mohammad Jahja, M.Si, Dr. Eng. Sri Maryati, S.Si

(3)

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan meliputi kegiatan yang dilakukan setiap individu dalam menempuh atau mencari ilmu sesuai keperluan atau kebutuhan yang diinginkan serta akan menerapkan ilmu yang didapat pada kehidupan sehari – hari. Di Indonesia faktor pendidikan menjadi salah satu permasalahan yang penting, yang mempengaruhi perkembangan negara. Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengurangi permasalahan yang ada dalam pendidikan. Tirtarahardja, 2005 dalam (Karno, 2007: 79 – 80) menyebutkan ada empat permasalahan pokok yang mendasar pendidikan yang menjadi kesepakatan nasional dan harus diprioritaskan dalam penanggulangannya yaitu masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan. Secara lebih rinci disebutkan berbagai permasalahan pendidikan terpenting yaitu :

a. Rendahnya kualitas sarana fisik b. Rendahnya kualitas guru c. Rendahnya kesejahteraan guru d. Rendahnya prestasi siswa

e. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan f. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan g. Mahalnya biaya pendidikan

Kabupaten Banggai sebagai satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah juga memiliki pokok - pokok permasalahan pendidikan. Kabupaten ini memiliki luas 9.672,70 Km2 dan dibagi ke dalam 23 Kecamatan. Berdasarkan kondisi geografis, topografi sebagian besar wilayah Kabupaten Banggai merupakan perbukitan yang terletak pada ketinggian 500 – 1.000 m.d.p.l (BPS Kabupaten Banggai, 2013). Dengan kondisi seperti ini topografi menjadi salah satu faktor penghambat adanya pengawasan, serta pemantauan terhadap sekolah – sekolah yang ada di Kabupaten Banggai oleh pemerintah setempat.

Kondisi pendidikan di Kabupaten Banggai, berdasarkan hasil survei menyatakan bahwa tingkat pendidikan penduduk miskin di Kabupaten Banggai 33,32 % belum pernah sekolah/tidak tamat SD; 55,64 % tamat SD/SLTP dan 11,04 % tamat SMA/SMK/MA (BPS Kabupaten Banggai, 2013). Sehingga hal ini dapat menghambat pemerintah dalam upaya melaksanakan pelayanan dan pemerataan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah salah satu program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan bagi setiap orang untuk memperoleh pendidikan. Karena belum ada sistem informasi yang menyajikan data sekolah secara detail, yang dipengaruhi oleh kondisi topografi wilayah Kabupaten Banggai terdiri dari perbukitan. Sehingga pemerintah setempat kesulitan menjangkau ke lokasi sekolah dalam melakukan pelayanan, pengawasan serta pemantauan kondisi sekolah dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di Kabupaten Banggai.

Dengan melihat letak geografis serta kondisi topografi di wilayah yang terdiri dari perbukitan, maka perlu dilakukan upaya yang dapat menyajikan informasi secara visual tentang kondisi sekolah – sekolah yang ada dengan memanfaatkan perkembangan dunia teknologi saat ini. Teknologi yang dibutuhkan haruslah mempunyai kemampuan yang dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi, komputer grafik, dan basis data (DBMS). Teknologi tersebut harus mampu menangani penyimpanan, pengelolaan, analisis, manipulasi, dan penyajian data yang berinformasi spasial. Teknologi yang memudahkan dalam proses pengambilan keputusan yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai salah satu sistem informasi yang digunakan (Prahasta, 2009 : 19-20).

(4)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis menganggap penting melakukan penelitian yang berjudul : “Pemetaan SMA/SMK/MA Di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web”. METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis Kabupaten Banggai terletak antara 12200’10”- 12400’20” BT dan 000’30” - 200’20” LS dimana wilayah bagian utara berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah timur dengan Laut Maluku, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Banggai Kepulauan, dan pada bagian barat dengan Kabupaten TojoUnaUna dan Kabupaten Morowali.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yakni dimulai pada bulan maret 2014 sampai bulan agustus 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Banggai, dengan lingkup kegiatan berupa pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer berupa pengambilan koordinat sekolah (SMA/SMK/MA), profil pendidikan, jumlah guru, jumlah siswa dan jumlah fasilitas. Sedangkan pengumpulan data sekunder berupa peta administrasi, data statistik dan sarana dan prasarana sekolah. Pengumpulan data ini membutuhkan waktu yakni 1 bulan.

Dari hasil pengumpulan data selanjutnya melakukan pengolahan data yang meliputi digitasi peta administrasi, yang membutuhkan waktu selama 1 bulan. Kemudian selesai pembutan peta, selanjutnya pembuatan aplikasi web, baik pembuatan bahasa program, pembuatan database yang membutuhkan waktu selama 2 bulan.

Setelah melakukan pengolahan, selanjutnya penyajian hasil penelitian yang dilaksanakan serta penarikan suatu kesimpulan yang didapatkan. Hal ini membutuhkan waktu yaitu 2 bulan.

Alat dan Bahan

No Peralatan Kegunaan

1 Global Positioning System (GPS) Penentuan posisi letak geografis 2 Laptop Acer 4820 Core i3 Perangkat Keras Pengolah Data 3 Microsoft excel 2010 Menginput data sekolah dan

koordinat

4 ArGIS 10 Pengolah data digital

5 Macromedia dreamweaver 8.0 Pengoalah data ke web

6 XAMPP Server Koneksi Web

7 Navicat Premium Pengolahan Tabel ke Web

8 Notepad ++ Sebagai framework

9 Camera Cannon EOS1100D Pengambilan Gambar di lapangan 10 Peta Administrasi Kab. Banggai

Skala 1 : 250.000 Data penunjang penelitian 11 Data Statistika Data penunjang penelitian 12 Data Profil Pendidikan Data penunjang penelitian Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari suatu objek berupa dari hasil kerangka berpikir yakni lokasi geografis, profil pendidikan, jumlah guru, jumlah siswa, jumlaah fasilitas, peta administrasi, data statistik serta sarana dan prasarana.

(5)

Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu basis data spasial sekolah (SMA/SMK/MA) di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini berupa identitas sekolah, informasi guru, informasi pegawai, informasi murid, informasi sarana dan informasi lahan dan bangunan. Populasi Penelitian

Suatu penelitian yang telah direncanakan merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan populasi yang diambil yakni lokasi geografis sekolah SMA/SMK/MA dan basis data sekolah yang digunakan dalam teknik penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh sekolah (SMA/SMK/MA) di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung (observasi) peneliti dari sumber aslinya di lapangan. Data yang diobservasi meliputi : koordinat sekolah, profil pendidikan, jumlah guru, jumlah siswa, dan fasilitas sekolah. Sedangkan Data sekunder adalah data yang bersumber selain dari data primer yang diperoleh dari instansi tertentu. Data ini meliputi: Peta Administrasi Kabupaten Banggai tahun 2011 skala 1 : 250.000, Data Statistik, serta Sarana dan Prasarana.

Teknik Analisis Data Analisis Sistem

Analisis sistem ini bertujuan melakukan identifikasi permasalahan yang

muncul dalam pembuatan sistem, sehingga dilakukan proses perancangan aplikasi

agar tidak terjadi kesalahan – kesalahan yang tidak diinginkan, yang membuat

sistem dapat berjalan dengan baik dan selesai pada waktunya. Dalam analisis

sistem ini meliputi, analisis permasalahan, analisis kebutuhan sistem.

Desain Tampilan

Hal yang utama dilakukan pada proses pembuatan webGIS adalah pembuatan database dan perancangan desain tampilan web. Setelah pembuatan database yang nantinya akan di koneksikan dengan web, selanjutnya melakukan proses perancangan halaman terdiri dari perancangan halaman beranda (awal), halaman login admin, input data, halaman data sekolah dan hasil otuput tampilan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Peta SMA/SMK/MA Kabupaten Banggai

Peta SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai merupakan peta yang dapat menggambarkan posisi sekolah berada. Dimana berdasarkan pada peta dasar (Peta Administrasi Kabupaten Banggai) yakni 1 : 250.000. Peta ini memiliki keterangan/legenda informasi tentang lokasi SMA, SMK, dan MA dengan menggunakan simbol. Dalam peta ini, simbol SMA diberi warna Orange, simbol SMK diberi warna biru keabuan, sedangkan untuk Madrasah Aliyah (MA) diberi warna hijau muda. Peta SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

(6)
(7)

Sarana dan Prasarana SMA/SMK/MA

Data sarana dan prasarana SMA/SMKA/MA yang didapat di Kabupaten Banggai ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai

No 1 2 3 4 5

6

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

a b c d e f g

1 SMAN 1 Toili 301180431013 58 27 1 - 1 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 6 1 Ada 990 991 1 2 SMAN 1 Toili Barat 301180411027 25 15 1 - 1 - 1 1 - - 1 1 1 3 1 1 1 4 1 - 577 577 1 3 SMAN 1 Batui 301180431014 43 19 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 8 - Ada 607 607 1 4 SMAN 1 Kintom 301180402028 22 9 1 - 1 - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 6 1 - 169 167 1 5 SMAN 1 Luwuk 301180401001 54 26 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 10 - - 1.018 1.018 1 6 SMAN 2 Luwuk 301180401002 43 12 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 10 - - 480 480 1 7 SMAN 3 Luwuk 301180404124 58 20 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 10 - - 711 711 1 8 SMAN 1 Masama 301180410023 24 10 1 - - - - 1 1 1 1 1 1 1 3 - - 310 310 1 9 SMAN 1 Lamala 304180404027 37 9 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 7 - - 209 209 1 10 SMAN 2 Lamala 301180407301 31 8 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 3 - - 233 233 1 11 SMAN 1 Balantak Selatan 304180405028 12 2 - - - - - 1 1 1 - - - - 3 - - 68 68 1 12 SMAN 1 Balantak 301180408026 24 10 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 8 - - 326 326 1 13 SMAN 1 Bualemo 301180409029 20 9 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 5 - - 294 294 1 14 SMAN 1 Pagimana 301180604012 25 16 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 7 - - 478 478 1 15 SMAN 2 Pagimana 301180406030 8 7 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 3 - - 159 159 1 16 SMAN 1 Bunta 301180407015 34 21 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 7 - - 688 688 1 17 SMAN 2 Bunta 301180407032 23 12 1 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 7 - - 296 296 1 18 SMAN 1 Nuhon 301180413031 11 8 1 - - - 1 - - - 1 1 1 1 1 1 1 3 - - 188 188 1 19 SMKN 1 Toili 301180408006 46 20 1 - - - - 1 - - 1 1 1 - 1 1 1 4 1 Ada 601 590 1

(8)

Sumber : Observasi & Wawancara Langsung, Tahun 2014 Keterangan Tabel 4.3 :

1. Nama Sekolah 7. Ruang Pimpinan 12. Ruang UKS 17. Kursi

2. NSS/NSM 8. Ruang Guru 13. Ruang OSIS 18. Meja

3. Jumlah Guru 9. Ruang Tata Usaha 14. Jamban 19. Tempat Bermain/Olahraga 4. Jumlah Ruang Kelas 10.Tempat Beribadah 15. Gudang

5. Ruang Perpustakaan 11.Ruang Konseling 16. Ruang Sirkulasi 6. Laboratorium :

a. Lab. Biologi f. Lab. Bahasa

b. Lab. Fisika g. Ruang Praktek Gambar Teknik c. Lab. Kimia d. Lab. IPA e. Lab. Komputer 20 SMKN 1 Moilong 301180423001 26 3 1 - - - - 1 1 1 1 1 - - 3 - - 91 91 1 21 SMKN 1 Batui Selatan 301180422001 14 3 - - - - - 1 1 - 1 1 - - 3 - - 104 104 1 22 SMKN 1 Luwuk 341180401001 56 36 1 - - - - 4 - - 1 1 1 1 1 1 1 7 1 - 1.152 1.152 1 23 SMKN 2 Luwuk 321180401002 53 21 1 - - - - 1 - 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1 - 391 391 1 24 SMKN 3 Luwuk 341180401005 33 9 1 - - - - 1 - - 1 1 1 1 1 1 - 7 1 - 112 112 1 25 SMKN 5 Luwuk Timur 734118040800 22 9 1 - - - - 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 4 1 - 203 203 1 26 SMK Perikanan SuryaBiak 341180401008 18 4 1 - - - - 1 - - 1 1 1 1 1 1 - 3 1 - 37 37 1 27 MA Nurul Jihad Batui 312720108007 18 3 1 - - - - 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 2 1 - 75 75 1 28 MA Al-Khairaat Kintom 332272010493 15 3 1 - - - - 1 1 1 1 1 1 1 2 1 - 60 60 1 29 MAN Luwuk 311720111001 46 10 1 - - - 1 - - - 1 1 1 1 1 1 1 5 1 - 245 245 1

(9)

Aplikasi Web

Gambar 4.2. Tampilan Halaman Beranda (Awal)

Gambar 4.3. Halaman Admin

(10)

Gambar 4.5. Halaman Output Peta SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai Pembahasan

Sebanyak 14 % sekolah yang termasuk dalam rasio minimal atau 4 (empat) sekolah yaitu SMA Negeri 1 Toili Barat, SMA Negeri 2 Pagimana, SMA Negeri 1 Bunta dan SMK Negeri 1 Luwuk (dalam rasio minimal yang berdasarkan PP No 74 tahun 2008). Untuk sekolah yang memenuhi kriteria nominal yakni dikarenakan jumlah murid tidak mengalami kelebihan dibandingkan dengan jumlah guru atau dalam keadaan angka seimbang, sehingga rasio yang didapatkan memenuhi angka nominal 20 : 1 ( 1 orang guru mengajar 20 orang murid) untuk standar SMA, dan 15 : 1 ( 1 orang guru mengajar 15 orang murid) untuk standar SMK dan MA. Dibandingkan dengan sekolah yang tidak memenuhi rasio nominal, disebabkan oleh jumlah murid yang tidak sebanding dengan jumlah guru, ataupun sebaliknya jumlah guru yang tidak sebanding dengan jumlah murid untuk setiap sekolah atau tidak dalam keaadan seimbang. Dimana tidak sesuai standar untuk angka nominal SMA yakni 20 : 1 dan 15 : 1 untuk SMK dan MA di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, hasil perbandingan jumlah murid dengan jumlah guru harus patut dicermati oleh pemerintah, dalam melakukan analisis terhadap jumlah murid dengan jumlah guru sesuai dengan peraturan – peraturan yang terkait.

Dalam hal sarana dan prasarana, sebagian besar sekolah SMA, SMK dan MA ataupun yang sederajat di Kabupaten Banggai belum memenuhi kriteria minimal sarana dan prasarana sesuai dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007. Dimana data penelitian ini menunjukan 17,2 % ( 5 unit) Sekolah yaitu SMA Negeri 1 Masama, SMA Negeri 1 Balantak Selatan, SMK Negeri 1 Moilong, SMK Negeri 1 Batui Selatan dan MA Al-Khairaat Kintom di Kabupaten Banggai belum memiliki laboratorium. Hal ini dikarenakan kondisi topografi wilayah yang menghubungkan aksesibilitas jalan yang susah dijangkau untuk mencapai sekolah, disamping itu juga kondisi sekolah yang baru beroperasi, serta jumlah murid yang masih sedikit, sehingga pengadaan sarana dan prasarana untuk laboratorium belum diadakan adapun sudah diadakan tetapi belum direalisasikan oleh pemerintah setempat.

Dengan adanya permasalahan diatas, maka hasil penelitian ini digunakan bagi pemerintah dalam mengevaluasi bagaimana meningkatkan kuantitas serta kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah melalui salah satunya peningkatan sarana dan prasarana minimal yang ada serta telah ditetapkan oleh pemerintah.

(11)

Peneliti ini dibangun menggunakan Sistem Informasi Geografis yang berbasis data spasial SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Sistem ini diaplikasikan berbasis web dengan memanfaatkan sistem internet (WWW) yang dikenal dengan istilah World Wide Web, dan digitasi peta menggunakan ArcGIS 10 yang hasilnya berbentuk JPG. Sebagai suatu sistem informasi geografis yang dapat menyimpan data, mengumpulkan, menampilkan, memanipulasi dan memadukan data dalam hasil data spasial yang berisi atribut – atribut yang memberikan informasi kepada pengguna peta serta dapat mengembangkannya sebagai suatu penelitian atau informasi yang dibutuhkan. Hasil dari sistem informasi geografis ini, dapat diaplikasikan ke dalam bentuk web, sehingga mampu menampilkan informasi yang dibutuhkan dalam hal ini yaitu identitas sekolah, informasi jumlah guru, informasi jumlah siswa, informasi pegawai, informasi sarana dan prasaran serta informasi lahan dan bangunan di SMA, SMK dan MA yang ada di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Sistem ini dibangun sebagai tolak ukur untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, karena memberikan informasi sebaran sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. Sistem ini bersifat dinamis, hal ini dikarenakan sistem ini mampu mengikuti perubahan data sarana dan prasarana sekolah secara real time yang mana didukung oleh jaringan internet. Sehingga sistem ini mampu membantu pemerintah dalam hal pengawasan dan pengambilan keputusan dalam meningkatkan pelayanan dan pembangunan sarana dan prasarana SMA, SMK, dan MA di Kabupaten Banggai.

Pembuatan webGIS ini bisa berfungsi tanpa adanya koneksi internet. Hal ini dikarenakan web ini menggunakan server sendiri sebagai suatu sistem pada aplikasi XAMPP yang berfungsi mampu membaca bahasa program sehingga web ini mampu berfungsi tanpa adanya koneksi dan menghasilkan tampilan informasi. Untuk penggunaan web ini bisa dilakukan dengan melakukan penginstalan aplikasi XAMPP tersebut serta mengcopy data folder web ke dalam data folder XAMPP (htdocs) sehingga folder webGIS bisa dibuka dan berfungsi pada komputer ataupun laptop mana saja. Namun sebelum mengaktifkan webGIS perlu mengaktifkan database dalam hal ini folder SQL pada localhost/phpmyadmin yang kemudian database bisa digunakan dan berfungsi pada webGIS.

Kelemahan pada penggunaan WebGIS ini memiliki tampilan web yang masih sederhana dimana peta lokasi sekolah sudah ditentukan dalam bentuk peta Jpg, proses pembuatan web yang digunakan tidak hanya menggunakan satu program (aplikasi) melainkan berbagai program tambahan yang dapat mendukung dalam proses pembutan web ini. Disamping itu juga bahasa pemrograman yang sulit dipahami, sehingga saling terkait satu sama lain antara tabel tampilan web dengan database yang digunakan agar mampu dibaca oleh program dan dapat menampilkan tampilan pada web. Tampilan web berbentuk Peta SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) yang memiliki keunggulan dalam mengumpulkan data, menyimpan, menampilkan, manipulasi dan memadukan data spasial (keruangan) yang digabung ke dalam basis data web, sehingga menampilkan informasi yang lebih akurat, cepat, dan dapat dikembangkan serta lebih detail tentang informasi sekolah yang ada di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Oleh karena itu sistem informasi geografis (SIG) sangat mendukung dalam proses pembuatan dan sebagai pemberi informasi spasial, khususnya informasi sekolah SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

(12)

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada bab – bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil analisis perbandingan jumlah murid dengan jumlah guru menunjukkan sebanyak 14 % sekolah yang termasuk dalam rasio minimal atau 4 (empat) sekolah yaitu SMA Negeri 1 Toili Barat, SMA Negeri 2 Pagimana, SMA Negeri 1 Bunta dan SMK Negeri 1 Luwuk. Ini berarti bahwa Kabupaten Banggai kelebihan ataupun kekurangan Guru untuk SMA/SMK/MA. Sedangkan untuk sebaran sarana prasarana 17,2 % dari 5 (unit) sekolah yang tidak memiliki laboratorium. Sesuai dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007.

2. Penelitian ini menghasilkan peta SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai dalam suatu Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Saran

Aplikasi WebGIS untuk pemetaan SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai yang penulis bangun masih memiliki keterbatasan, sehingga perlu dikembangkan untuk selanjutnya, seperti :

1. Pengembangan aplikasi WebGIS dalam Informasi pemetaan SMA/SMK/MA dalam bentuk JPG agar mampu memperbesar dan memperkecil ukuran JPG peta, sehingga tampilan informasi lebih detail.

2. Menambah fasilitas keamanan agar sistem yang dibuat tidak dapat dihacking atau dicuri oleh orang yang tidak berwenang.

3. Bagi pemerintah, hendaknya dapat menggunakan Sistem Informasi Geografis untuk membantu dalam hal pengontrolan, perencanaan pelayanan dan penyediaan sarana dan prasarana sekolah.

4. WebGIS ini dikembangkan agar menjadi alternatif dengan menambahkan flash agar lebih menarik.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Banggai dalam angka 2013. Kabupaten Banggai Charter, D. 2004. Desain dan Aplikasi GIS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Connolly, T. M., and C. E. Begg. 2002. Database System : A Practical Approach to

Design, Implementation, and Management. Third Edition. Addison-Wesley, Reading, Massachusetts

David, M. K. 2002. Database Processing Fundamentals, Design, and Implementation. Eight Edition. Pretince Hall

Harmon, J. E., and S. J. Anderson. 2003. Komponen – Komponen SIG. Penerbit Informatika. Bandung

Kadir, A. 1999. Konsep & Tuntutan Praktis Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta . 2008. Belajar DATABASE Menggunakan MySQL. Penerbit Andi.

Yogyakarta

Karno, E. 2007. Permasalahan Pendidikan Di Indonesia (Online). SELAMI IPS Edisi Nomor 22 Volume II Tahun XII.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/222077884.pdf

Nugroho, B. 2004. PHP & mySQL dengan editor Dreamweaver MX, Andi.Yogyakarta Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Depdiknas. Jakarta

Permendiknas RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana untuk sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan SMK/MAK.

Depdiknas. Jakarta

Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2008 tentang suatu rasio minimal. Depdiknas. Jakarta

Prahasta, E. 2002. Konsep – konsep Dasar SIG. Bandung : Informatika

.2005. Sistem Informasi Geografis: Tutorial Arcview. Bandung: Informatika . 2009. Konsep – konsep dasar sistem informasi geogarfi. Bandung :

Informatika

Prasad, A.H.H. 2013.Mengamati Fenomena Geografi. Makassar : Jurusan Geografi FMIPA-UNM

Prihatna, H. 2005. Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional,Elex Media Komputindo. Jakarta

(14)

Raisz, E. 1948. General Cartography. New York : Mc. Graw Hill Book Co.Inc Sariyono, E., dan M. Nursa’ban.2010. Kartografi Dasar. (online)

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Kimpul%20Endro% 20Sariyono/Kartografi%20D asar.pdf

Setiawan, I., dan H.N. Rabbasa. 2005. Aplikasi OpenSource untuk Pemetaan Online. Makalah (Online)

http://mysetiawan.files.wordpress.com/2009/08/pemetaan_online_iwan_s.pdf Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Susanto, Y. A. 2008. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (WEBGIS) Untuk Pengembangan Sektor Industri di Kabupaten Pacitan. Retrieved Juli 03, 2014, from yomink.files.wordpress.com/2014/03/ jurnal.pdf

Tyner, J.A.2010. Principles of Map Design. New York: The Guildford Press

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta Whitten, Jeffery L., Bentley, Lonnie D., Dittman, Kevin C.2004. Sistems Analysis and

Gambar

Gambar 4.1 Peta SMA/SMk/MA Di Kabupaten Banggai
Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai
Gambar 4.2. Tampilan Halaman Beranda (Awal)
Gambar 4.5. Halaman Output Peta SMA/SMK/MA di Kabupaten Banggai  Pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian granul ekstrak daun jambu biji putih (Psidium guajava L.) yang dibuat dalam 2 formula dengan memvariasikan kadar asam sitrat dan asam tartrat, maka

 Menggunakan air : Tanaman berumur 2 minggu saat penenggelaman 34cm, saat penirisan 74cm, saat pengapungan

Sehingga pada penelitian kali ini pembutan produk pangan fungsional yaitu permen hisap ekstrak daun ciplukan dengan mengutamakan kandungan senyawa metabolit pada

Program implemtasi pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan di SDN 4 Cendono Kecamatan Dawe Kudus merupakan program yang dilakukan oleh guru dalam upaya untuk

Ditinjau dari segi teori set, fungsi adalah sebagai relasi yang tidak mempunyai pasangan urut dengan unsur pertama yang sama.. CARA

Penulisan Ilmiah ini berisikan sebuah program sederhana mengenai komputerisasi administrasi laundry, yaitu dengan menggunakan penginputan yang sesuai dengan proses yang

Penulisan ilmiah yang berjudul : âAplikasi Pemeliharaan Data Pegawai Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0.â ini dibuat untuk memberikan alternatif lain dalam memelihara

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh kelompok tani Sido Makmur dalam pembangunan jalan menuju