40
PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
4.1. PENYAJIAN DATA
4.1.1. PROFIL OBJEK PENELITIAN
Puskesmas Balongpanggang terletak di desa Balongpanggang Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik mempunyai luas wilayah kerja 34.58 km² persegi terdiri dari dataran rendah 100 % dengan ketinggian 2 – 12 meter diatas permukaan air laut.
Jumlah desa wilayah kerja Puskesmas ada 15 desa yaitu Desa Balongpanggang, Desa Kedungpring, Desa Balongpanggang, Desa Klotok, Desa Ngasin, Desa Pinggir, Desa Ganggang, Desa Pucung, Desa Tenggor, Desa Dohoagung, Desa Wahas, Desa Pacuh, Desa Bandungsekaran, Desa Mojogede, Desa Kedungsumber Dan Desa Babatan. Dengan batas- batas wilayah adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Wilayah Kec. Duduk Sampeyan Kab. Gresik - Sebelah Timur : Wilayah Kec. Benjeng Kab. Gresik
- Sebelah Selatan : Wilayah Kab. Mojokerto - Sebelah Barat : Wilayah Kab. Lamongan
Jumlah penduduk tahun 2015 Sebesar 41.229 jiwa,yang terdiri dari 20.221 jiwa penduduk laki-laki dan 20.612 jiwa penduduk perempuan sedangkan tahun 2014 jumlah penduduk sebesar 40.833 jiwa,
Data sasaran program antara lain :
Jumlah bayi : 638
Jumlah Bumil : 620
Bulin : 638
Balita : 1.736
Anak Prasekolah : 913
Jumlah murid klas 1 SD/MI : 472
Jumlah murid klas 7 SMP : 602
Jumlah murid klas 10 SMU : 226
Sarana Kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Sarana Kesehatan Di wilayah Kerja Puskesmas
NO NAMA DESA PUSK/ PUSTU POLINDES /PONKESDES POSKESDES POSYANDU 1 KEDUNG PRING 0 0 0 0 2 BALONGPANGGANG 0 1 0 0 3 KLOTOK 0 1 0 0 4 NGASIN 1 1 0 0 5 PINGGIR 0 1 0 0 6 GANGGANG 0 1 1 0 7 PUCUNG 0 1 1 0 8 TENGGOR 0 1 1 0 9 DOHO AGUNG 0 1 1 0 10 WAHAS 0 1 1 0 11 PACUH 0 1 1 0 12 BANDUNG SEKARAN 0 1 1 0 13 MOJOGEDE 0 1 0 0 14 KEDUNG SUMBER 0 1 1 0 15 BABATAN 1 0 0 0 JUMLAH 2 13 8 0
Jumlah tenaga Kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 jumlah tenaga / pegawai puskesmas Balongpanggang
No Jenis Tenaga PNS PTT TKM Honor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Dokter Umum Dokter Gigi Perawat/ Akper Perawat Gigi Sanitarian Tata Usaha Jurim Asisten Apoteker Laborat Bidan - Induk - Pustu - Desa/ Polindes Adminitrasi - RR KIA Induk - Loket Pelaksana Komputer Gizi Penyuluhan Kesehatan Sopir
Tenaga Kebersihan/ jaga malam 2 1 5 1 - 1 - - 1 3 2 13 - 1 - 1 1 1 - - - 8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 - - - - - - 5 - - - 1 2 - - - 2 Jumlah 33 8 - 14
4.1.2. VISI DAN MISI PUSKESMAS BALONGPANGGANG
- VISI
Puskesmas Sebagai Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Representatif (Sebagai Rujukan Utama ) Bagi Semua Masyarakat
- MISI
Meningkatkan Pelayanan Secara Cepat, Tepat Dan Profesional Dengan Sarana Prasarana Yag Ada
Gambar 4.1 Gambar Struktur Organisasi KA.UPT. PUSKESMAS BALONGPANGGANG
Ka. Sub. Bag. T. U Pusk.
UNIT PEMBERANTASA N PENYAKIT T.B ISPA - DIARE - SURVEILANS KUSTA IMUNISASI HIV UNIT PENINGKATAN KELUARGA K.I.A KB DDTK MTBS GIZI UKS USILA PELAYANAN KESEHATAN DAN KEGAWAT BP UGD PELAYANAN GILUT PHN JIWA INDRA - KESLING PROMKES U.K.K APOTIK DAN GUDANG OBAT LABORATORIUM LOKET PUSTU NGASIN PUSTU BABATAN PONKESDES DOHOAGUNG PONKESDES TENGGOR PONKESDES KEDUNGSUMBE R POLINDES BALONGPANGG ANG POLINDES PACUH POLINDES KLOTOK POLINDES GANGGANG POLINDES PINGGIR POLINDES DOHOAGUNG POLINDES TENGGOR POLINDES KEDUNGSUMBE R POLINDES BANDUNGSEKA RAN POLINDES MOJOGEDE POLINDES WAHAS POLINDES PUCUNG
4.1.3. Deskriptis Variabel Penelitian
4.1.3.1.Penilaian Atas Masing – Masing Variabel
Pembahasan hasil penyebaran kuisioner dalam penelitian ini dengan mengkategorikan rata-rata jawaban responden atas masing-masing indikator-indikator pertanyaan yang telah diajukan. Untuk menentukan nilai kategori atas masing-masing variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), maka dilakukan dengan cara yang dikemukakan oleh Dajan (2008:13). Rumus untuk mencari interval kelas adalah sebagai berikut:
Nilai Interval Kelas =
kelas Jumlah terendah Nilai tertinggi Nilai
Nilai Interval Kelas = 0,8 5
1 5
Oleh karena itu digunakan sebagai tingkatan penilaian batasan nilai masing-masing kelas kategori yang dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kategori Mean Masing-Masing Variabel
INTERVAL KATEGORI NILAI
4,20 < a ≤ 5,00 3,40 < a ≤ 4,20 2,60 < a ≤ 3,40 1,80 < a ≤ 2,60 1,00 < a ≤ 1,80 sangat setuju (SS) setuju (S) netral (N) tidak setuju (TS)
sangat tidak setuju (STS)
5 4 3 2 1
4.1.3.2.Deskripsi Variabel Budaya Organisasi (X1)
Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel Budaya Organisasi (X1) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Jawaban Responden Mengenai VariabelBudaya Organisasi(X1)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
x1.1 54 2.00 4.00 2.7222 .73758 x1.2 54 2.00 4.00 2.5185 .74582 x1.3 54 2.00 4.00 2.6852 .72226 x1.4 54 2.00 4.00 2.7593 .77545 x1.5 54 2.00 4.00 2.8148 .70240 Valid N (listwise) 54
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden secara keseluruhan berada pada interval 2,60< a ≤ 3,40 berarti responden netralatas pernyataan yang diajukan mengenai variabel budaya organisasi.
4.1.3.3. Deskripsi Variabel Struktur Organisasi (X2)
Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel struktur organiasasi (X2) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Jawaban Responden Mengenai Variabel Struktur organisasi(X2)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
x2.1 54 1.00 4.00 2.5926 .74018 x2.2 54 2.00 4.00 2.5000 .69364 x2.3 54 2.00 4.00 2.5926 .68731 x2.4 54 1.00 4.00 2.6111 .87775 x2.5 54 2.00 4.00 2.4630 .71935 x2.6 54 1.00 4.00 2.5926 .68731 Valid N (listwise) 54
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden untuk pernyataan pertama, kedua, ketiga, kelima dan ke enamberada pada interval 1,80< a ≤ 2,60, berarti responden tidak setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel struktur organisasi. Dan sedangkan untuk penyataan ke empat berada pada interval 2,60 < a ≤ 3,40, berarti responden netral atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel struktur organisasi.
4.1.3.4.Deskripsi Variabel Kinerja (Y)
Dari hasil penyebaran kuesioner mengenai variabel Kinerja (Y) diperoleh jawaban dari responden yang selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Jawaban Responden Mengenai VariabelKinerja(Y)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
y1 54 2.00 4.00 2.7222 .73758 y2 54 2.00 4.00 2.5185 .74582 y3 54 2.00 4.00 2.7222 .71154 y4 54 2.00 4.00 2.6481 .73092 y5 54 2.00 4.00 2.6852 .72226 y6 54 2.00 4.00 2.7593 .77545 Valid N (listwise) 54
Sumber : Hasil Jawaban Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pertama, ketiga, ke empat, kelima dan ke enamberada pada interval 2,60< a ≤ 3,40 berarti responden netral atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel kinerja. Dan sedangkan jawaban responden kedua berada pada interval 1,80 < a ≤ 2,60 berarti responden tidak setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai variabel kinerja.
4.2. Analisis Data 4.2.1. Uji Instrumen
4.2.1.1. Hasil Pengujian Validitas
Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat.Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis product momen correlation dari pearson. Variabel dinyatakan valid dapat diketahui dari signifikansi dari hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Variabel juga dapat dinyatakan valid jika
r
hitung positif, sertar
hitung>r
tabel (Santoso, 2001: 277).Hasil pengujian validitas terhadap variabel budaya organisasi (X1) dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi(X1) Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,867 0,000 Valid
2 0,869 0,000 Valid
3 0,093 0,000 Valid
4 0,909 0,000 Valid
5 0,762 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel budaya organisasi yangtingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel budaya organisasi adalah valid.
Hasil pengujian validitas terhadap variabel struktur organisasi (X2) dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Validitas VariabelStruktur Organisasi (X2) Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,820 0,000 Valid 2 0,712 0,000 Valid 3 0,834 0,000 Valid 4 0,816 0,000 Valid 5 0,769 0,000 Valid 6 0,639 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel struktur organisasi yangtingkat signifikansinya 0,000 atau <0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel struktur organisasi adalah valid.
Hasil pengujian validitas terhadap variabel kinerja (Y) dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja (Y)
Pernyataan Koef. Korelasi Sig Keterangan
1 0,856 0,000 Valid 2 0,788 0,000 Valid 3 0,640 0,000 Valid 4 0,401 0,000 Valid 5 0,826 0,000 Valid 6 0,857 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel kinerja yangtingkat signifikansinya 0,000 atau < 0,05 dan tingkat korelasi > 0,4 maka hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan variabel kinerja adalah valid.
4.2.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel (handal) jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengertian lain adalah apakah seluruh pernyataan layak untuk digunakan.
Dengan kata lain, reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur penelitian. Analisisa reliabilitas item bertujuan untuk menguji konsistensi item-item pertanyaan dalam mengungkap indikator penelitian.
Alat ukur yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur yang reliable
(dapat dipercaya) akan menghasilkan data yang juga dapat dipercaya (Rangkuti, 2008: 76).
Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien alfa atau cronbach’s alpha (Sugiono dan Wibowo, 2001: 227). Item pengukuran dikatakan reliable jika memiliki koefisien alfa lebih besar dari 0,6 (Malhotra, 2005: 282).
Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel budaya organisasi (X1) danstruktur organisasi (X2) terhadap kinerja (Y)dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Cronbach's
alpha
Reliabilitas
minimum Keterangan
Budaya organisasi(X1) 0,819 0,600 Reliabel
Struktur organisasi (X2) 0,792 0,600 Reliabel
Kinerja (Y) 0,783 0,600 Reliabel
Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas
Dari hasil pengujian reliabilitas, dapat diperoleh hasil bahwa nilai koefisien alfa atau Cronbach’s Alpha untuk semua variabel adalah >0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah reliabel.
4.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh beberapa variableindependent atau variabel bebas yang terdiri dari budaya organisasi dan struktur organisasi terhadap variable dependent atau variabel terikat yaitu kinerja, maka digunakan analisa regresi linier berganda.
Dengan rumus :
Y = a + b1. X1 + b2. X2+ ei
Keterangan : a = konstanta
b1, b2= nilai koefisien masing – masing variabel bebas X1= budaya organisasi
X2= struktur organisasi Y = kinerja
ei = nilai kesalahan
Dimana dari hasil pengujian regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan progam SPSS (Statistical Product and Service Solutions)for windows diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,427 + 0,675X1+ 0,167X2 +
e
iBerdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dari perhitungan diatas maka dapat dijelaskan pengaruh antara variabel budaya organisasi(X1) danstruktur organisasi (X2) terhadap variabel kinerja (Y). Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a) Nilai Konstanta = 0,427
Nilai konstanta 0,427 menunjukkan bahwa apabila variabel X1 danX2dalam kondisi tetap atau konstan, maka kinerja (Y) sebesar 0,427 satuan, yang berarti bahwa tanpa adanya variabel bebas yaitu budaya organisasi (X1) danstruktur organisasi (X2)maka kinerja (Y) akan tetap sebesar 0,427.
b) Nilai b1= 0,675
Nilai b1menunjukkan nilai 0,675 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel budaya organisasi(X1) dengan variabel kinerja (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan atau kenaikan pada variabel budaya organisasi (X1) dengan asumsi bahwavariabelstruktur organisasi (X2)dalam kondisi tetap atau konstan, maka kinerja (Y) akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
c) Nilai b2= 0,167
Nilai b2menunjukkan nilai 0,167 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara variabel struktur organisasi(X2) dengan variabel kinerja (Y) yang artinya bahwa apabila terjadi peningkatan atau kenaikan pada variabel struktur organisasi (X2) dengan asumsi bahwa variabelbudaya organisasi (X1) dalam kondisi tetap atau konstan, maka kinerja (Y) akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
4.4.Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabelbudaya organisasi (X1) danstruktur organisasi (X2)secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja (Y)dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2) yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .930a .864 .859 .20188 1.738
a. Predictors: (Constant), struktur_organisasi, budaya_organisasi b. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat karena R = 0,930> 0,5. Sedangkan R
Square sebesar 0,864 berarti 86,4% variasi perubahan dari kinerja (Y) disebabkan oleh faktor budaya organisasi(X1) danstruktur organisasi(X2), sedangkan sisanya sebesar 13,6% variasi atau perubahan kinerja disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
4.5.Hasil Pengujian Hipotesis
4.5.1. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama-sama yaitu pengaruh variabel bebas yang terdiri daribudaya organisasi(X1) dan struktur organisasi(X2)secara bersama-sama (simultan) terhadap variabelkinerja(Y), maka digunakan uji F. Berdasarkan uji F sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Analisa Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 13.221 2 6.611 162.204 .000a
Residual 2.078 51 .041
Total 15.300 53
a. Predictors: (Constant), struktur_organisasi, budaya_organisasi b. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 162,204 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya untuk jumlah sampel sebanyak 54,2 variabel bebasyang diteliti, maka dapat diketahui bahwa besarnya Ftabel adalah sebesar 3,179.
Selanjunya nilai Fhitung dan Ftabel yang diperoleh, diplotkan kedalam kurva penerimaan dan penolakan Ho berikut ini:
Gambar 4.2 Kurva Distribusi Uji F
Ho diterima bila Fhitung< Ftabel
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho Ftabel
3,179
Fhitung 162,204
Ho ditolak bila Fhitung ≥ Ftabel
Karena Fhitung> Ftabel yaitu 162,204>3,179 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi (X1) dan struktural organisasi (X2)berpengaruh secara simultan atau bersama – sama terhadap kinerja.
4.5.2. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui atau menguji salah satu variabel bebas yang terdiri dari budaya organisasi(X1) danstruktur organisasi(X2) mempunyai pengaruh secara
parsial atau individu terhadap variabelkinerja (Y), maka digunakan uji
t
. Berdasarkan ujit
sesuai dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Hasil AnalisaUjit
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .427 .135 3.160 .003budaya_organisasi .675 .062 .797 10.881 .000 .496 2.016 struktur_organisasi .167 .070 .175 2.386 .021 .496 2.016 a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
a. Pengaruh Variabel Budaya Organisasi (X1) Terhadap Kinerja(Y) Ho: bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
Hi: bi0 (variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (54 - 2 - 1) = 96 ttabel = 2,008
thitung = 10,881
Gambar 4.3 Kurva Distribusi Uji t
Pengaruh Budaya Organisasi(X1) Terhadap Kinerja (Y)
Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Karena thitung> ttabel yaitu 10,881>2,008 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka variabel budaya organisasi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kinerja.
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho
ttabel 2,008 thitung 10,881 Daerah tolak Ho ttabel -2,008
b. Pengaruh Variabel Struktur Organisasi (X2) Terhadap Kinerja(Y)
Ho :bi = 0 (variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
Hi : bi ≠ 0 (variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung)
α = 0,05/2 = 0,025 dengan df = (n-k-1) = (54 - 2 - 1) = 51 ttabel = 2,008
thitung = 2,386
Gambar 4.4 Kurva Distribusi Uji t
Pengaruh Struktur Organisasi (X2) Terhadap Kinerja (Y)
Ho diterima dan Hi ditolak bila thitung < ttabel Ho ditolak dan Hi diterima bila thitung ≥ ttabel
Karena thitung> ttabel yaitu 2,386>2,008 dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,021< 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak, maka variabel struktur organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kinerja.
Daerah terima Ho Daerah tolak Ho
ttabel 2,008 thitung 2,386 Daerah tolak Ho ttabel -2,008
4.5.3. Hasil Pengujian Standardized Coefficients Beta
Untuk mengetahui besarnya kontribusi secara parsial variabel bebas yang terdiri dari budaya organisasi (X1) danstruktur organisasi (X2)terhadap kinerja (Y) dapat diketahui dari besarnya standardized coefficients beta yang dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.14
Standardized Coefficients Beta
Variabel Beta
Budaya organisasi(X1) 0,797
Struktur organisasi(X2) 0,175
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai standardized coefficients beta untuk variabel budaya organisasi (X1) sebesar 0,797 dan variabel struktur organisasi (X2) sebesar 0,175. Sehingga nilai koefisien determinasi parsial terbesar dimiliki oleh variabel budaya organisasi (X1) yaitu sebesar 0,797.
4.6.Pembahasan
Berdasarkan R square sebesar 0,864 berarti 86,4% variasi perubahan dari kinerja (Y) disebabkan oleh faktor budaya organisasi (X1) danstruktura organisasi (X2). Sedangkan sisanya sebesar 13,6% variasi atau perubahan kinerjadisebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.Misal nya kompensasi.
Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai F hitung (162,204) > F tabel (3,179) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 atau 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variable budaya organisasi (X1)dan struktur organisasi
(X2)secara simultan atau bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Y). sehingga dapat disimpulkan pernyataan hipotesis “Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Pegawai” dinyatakan terbukti.
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel budaya organisasi(X1) diketahui nilai t hitung (10,881) > t tabel (2,008) dengan tingkat signifikansi 0,000< 0,05 atau 5%.Variabel struktur organisasi (X2) diketahui tingkat t hitung (2,386) < t tabel (2,008) dengan tingkat signifikansi 0,021<0,05 atau 5%. Sehingga dapat disimpulkan hipoteisis yang kedua yang menyatakan “Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi secara partial berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Pegawai” dapat dinyatakan terbukti.
berdasarkan nilai standardized coefficients beta untuk variabel budaya organisasi (X1) sebesar 0,797 dan variabel struktur organisasi (X2) sebesar 0,175. Sehingga nilai koefisien determinasi parsial terbesar dimiliki oleh variabel budaya organisasi (X1) yaitu sebesar 0,797. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis ketiga yang menyatakan “Budaya Organisasi mempunyai pengaruh dominan Terhadap Kinerja Karyawan” dinyatakan terbukti.