• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN

PENGUKURAN INTENSI

INTENSITA

TAS CAHAY

S CAHAYA

A

II.. LLaannddaassaan n TTeeoorriittiiss 1.

1. PePengngerertitian an CaCahahayyaa

Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa dimana gelombang tersebut memiliki panjang

terbang ke angkasa dimana gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentudan frekuensi tertentu y

yanang g ninilalaininyya a dadapapat t didibebedadakakan n dadari ri enenerergy gy cacahahayya a lalaininnynya a dadalalam m spspecectrtrumum elektromagnetisnya (Suhadri, 200!."enurut #epmenkes no. 1$0% tahun 2002 tentang elektromagnetisnya (Suhadri, 200!."enurut #epmenkes no. 1$0% tahun 2002 tentang Persya

Persyaratan ratan #eseh#esehatan &ingkunatan &ingkungan #erja gan #erja PerkanPerkantoran dan 'ndustri, pencahaytoran dan 'ndustri, pencahayaanaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

kegiatan secara efektif.

itempat kerja memerlukan intensitas penerangan yang cukup untuk dapat itempat kerja memerlukan intensitas penerangan yang cukup untuk dapat melihat dengan baik dan teliti. 'ntensitas penerangan yang baik ditentukan oleh sifat melihat dengan baik dan teliti. 'ntensitas penerangan yang baik ditentukan oleh sifat dan jenis pekerjaan dimana pekerjaan yang teliti memerlukan intensitas penerangan dan jenis pekerjaan dimana pekerjaan yang teliti memerlukan intensitas penerangan ya

yang ng lelebibih h bebesar sar (S(Sumuma)ma)mur ur , , 1*1**+*+$$!!. . PePenenerarangngan an papada da temtempapat t kekerjrja a sansangagatt  berpengaruh terhadap

 berpengaruh terhadap keadaan keadaan kesehatan, kesehatan, keselamatan, keselamatan, dan dan produkti-itas tenaga produkti-itas tenaga kerja.kerja. Pen

Pencahcahayaayaan an padpada a temtempat pat kerkerja ja yayang ng memmemadai adai baibaik k yanyang g alamalami i maumaupun pun buabuatantan me

mememegagang ng peperanranan an yayang ng cucukukup p pepentinting ng dadalam lam upupayaya a pepeniningngkakatatan n kekesehsehataatan,n, keselam

keselamatan atan dan produkti-dan produkti-itas itas tenaga kerja. tenaga kerja. SedanSedangkan baik gkan baik tidakntidaknya ya pencahpencahayaanayaan dis

disuatuatu u temtempat pat kerkerja ja selaselain in ditditententukaukan n oleoleh h kuakuantintitas tas atau atau tintingkagkat t iluiluminminasi asi yayangng me

menynyebebababkakan n obobyeyek k dadan n seksekititarnarnya ya terterlilihahat t jeljelas, as, tettetapapi i jujuga ga ololeh eh kukualalitaitas s dadariri  pencahayaan

 pencahayaan tersebut tersebut diantaranya diantaranya menyangkut menyangkut arah arah dan dan penyebaran penyebaran atau atau distribusidistribusi cahaya tipe dan tingkat kesilauan. emikian pula dekorasi tempat kerja khususnya cahaya tipe dan tingkat kesilauan. emikian pula dekorasi tempat kerja khususnya mengenai arna dari dinding, langit/langit, peralatan kerja, ikut menentukan tingkat mengenai arna dari dinding, langit/langit, peralatan kerja, ikut menentukan tingkat  penerangan di tempat kerja (Soearno, 1**2

 penerangan di tempat kerja (Soearno, 1**2!.!.

2.

(2)

Sifat dari cahaya (charaxter of light ! ditentukan oleh

1! #uantitas cahaya

anyaknya cahaya yang jatuh pada suatu permukaan yang menyebabkan terangnya permukaan tersebut dan sekitarnya.#uantitas penerangan yang dibutuhkan adalah tergantung dari tingkat ketelitian yang diperlukan, bagian yang akan diamati dan kemampuan dari objek tersebut untuk memantulkan cahaya yang jatuh padanya, serta brightness dari sekitar objek. 3ntuk melihat suatu benda atau objek yang berarna gelap dan kontras antara objek dan sekitarnya jelek, diperlukan intensitas penerangan yang tinggi (beberapa ribu lu4!, sedangkan untik objek5benda yang berarna cerah kontras antara objek  dan sekitarnya cukup baik, maka diperlukan beberapa ratus lu4 saja.

2! #ualitas Cahaya

#ualitas Cahaya adalah keadaan yang menyangkut arna, arah, dan difusi, cahaya, serta jenis dan tingkat kesilauan. #ualitas penerangan terutama ditentukan oleh ada atau tidaknya kesilauan langsung (direct glare! atau kesilauan karena pantulan cahaya dari permukaan yang mengkilap ( reflected   glare! dan bayangan ( shadows! (Suma)mur, 1**!.

+! Sistem Pencahayaan

"enurut Prabu (200*!, menyebutkan baha ada % sistem pencahayaan di ruangan, yaitu 

1. Sistem Pencahayaan &angsung (direct lighting !

Pada sistem ini *0/1006 cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang  perlu diterangi. Sistim ini dinilai paling efektif dalam mengatur   pencahayaan, tetapi ada kelemahannya, karena dapat menimbulkan bahaya

(3)

maupun karena pantulan cahaya. 3ntuk efek yang optimal, disarankan langi/langit, dinding, serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi arna cerah, agar tampak menyegarkan.

2. Pencahayaan Semi &angsung ( semi direct lighting !

Pada sistem ini 0/*06 cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit/langit dan dinding. engan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. iketahui baha langit/langit dan dinding yang diplester putih memiliki efisiensi pemantulan *06, sedangkan apabila dicat putih effisien  pemantulan antara %/*06.

+. Sistem Pencahayaan ifus ( general diffus lighting !

Pada sistem ini setengah cahaya $0/06 diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit/langit dan dinding. Pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect  yakni memancarkan setengah cahaya ke baah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah  bayangan dan kesilauan masih ditemui.

$. Sistem Pencahayaan Semi 7idak &angsung ( semi indirect lighting !

Pada sistem ini 0/*06 cahaya diarahkan ke langit/langit dan dinding  bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian baah. 3ntuk hasil yang optimal disarankan langit/langit perlu diberikan perhatian, serta diraat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada, serta kesilauan dapat dikurangi.

%. Sistem Pencahayaan 7idak &angsung (indirect lighting)

Pada sistem ini *0/1006 cahaya diarahkan ke langit/langit dan dinding  bagian atas, kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan.

(4)

Seluruh langit/langit dapat menjadi sumber cahaya, sehingga perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. #euntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan, sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.

+. Sumber Penerangan

Sumber penerangan dapat dibagi menjadi dua yaitu 

a. Sumber penerangan alami adalah sumber dari penerangan yamg didapat dari sinar alami pada aktu siang hari untuk keadaan selama 12 jam dalam sehari, untuk mendapatkan cahaya matahari harus memperhatikan letak jendela dan lebar jendela. &uas jendela untuk penerangan alami sekitar 206 luas lantai ruangan. Penerangan alami dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain  musim, aktu, jam, jauh dekatnya gedung yang bersebelahan, dan luas jalan masuk penerangan alami

 b. Sumber penerangan buatan adalah sumber penerangan yang berasal dari lampu  buatan seperti listrik, gas, atau minyak. Pencahayaan buatan dari suatu tempat kerja bertujuan menunjang dan melengkapi pencahayaan alami, juga dimaksudkan agar suatu ruangan kerja tercipta suasana yang menyenangkan dan terasa nyaman untuk mata kita. 3ntuk itu dalam pemilihan atau pengadaan lampu perlu di perhatikan tentang efek dari penerangan buatan terhadap obyek  yang di amati, tugas -isual tertentu memerlukan penerangan buatan yang lebih  baik.

$. Pengukuran Penerangan

8lat yang digunakan untuk mengetahui intensitas penerangan adalah “lux meter”. 8lat bekerja berdasarkan pengubahan energicahaya menjadi tenaga

(5)

listrik oleh photo electric cell. 'ntensitas inyatakan dalam penerangan dalam &u4. 'ntensitas penerangan diukur dengan 2 cara yaitu 

1! Penerangan umum adalah pengukuran dilakukan pada setiap meter persegi luas lantai, dengan tinggi pengukuran kurang lebih % cm dari lantai (setinggi  pinggang!

Penentuan titik pengukuran umum  titik potong garis hori9ontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai

2! Penerangan lokal adalah pengukuran ditempat kerja atau meja kerja pada objek yang dilihat oleh tenaga kerja (contoh  lampu belajar!.

Pengukuran titik pengukuran lokal  objek kerja, berupa meja kerja maupun  peralatan. ila merupakan meja kerja pengukuran dapat dilakukan di atas meja

yang ada.

"enurut S:' 1/;02/200$ jarak tertentu dapat dibedakan berdasarkan luas ruangan sebagai berikut 

a! &uas ruangan kurang dari 10 meter persegi  titik potong hori9ontal  panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap satu meter. Contoh daerah pengukuran intensitas penerangan umum untuk luas ruangan kurang dari 10 meter persegi seperti <ambar 2.1 berikut ini.

 b! &uas ruangan antara 10m2sampai 100m2 titik potong garis hori9ontal

 panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap + meter. Contoh daerah pengukuran intensitas penerangan umum untuk luas ruangan antara 10m2sampai 100m2seperti pada <ambar 2.2 berikut ini.

c! &uas ruangan lebih dari 100 meter persegi  titik potong hori9ontal  panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak  meter. Contoh daerah

(6)

 pengukuran intensitas penerangan umum untuk luas ruangan lebih dari 100 meter persegi seperti <ambar 2.+ berikut ini.

Standart Penerangan pada =uangan

"enurut Suma)mur (200*!, "enyebutkan baha kebutuhan intensitas  penerangan tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang

membutuhkan ketelitian sulit dilakukan bila keadaan cahaya di tempat kerja tidak memadai. 3ntuk lebih jelas, lihat 7abel 2.2 dibaah ini.

7abel.1. 7ingkat Penerangan erdasarkan >enis Pekerjaan

>enis pekerjaam Contoh pekerjaan 7ingkat Penerangan yang

dibutuhkan ( Lux! 7idak teliti Penimbunan barang 0  1;0

8gak teliti Pemasangan (tak teliti! 1;0/+%0

7eliti "embaca, menggambar +%0/;00

Sangat teliti Pemasangan ;00/1000

Sumber : Suma’mur !""#.

"enurut #eputusan "enteri #esehatan =epublik 'ndonesia :omor  1$0%5"?:#?S5S#5@'52002 tentang Persyaratan #esehatan &ingkungan #erja Perkantoran dan 'ndustri, tercantum dalam 7abel 2.+ berikut ini 

7abel.2. Standar 7ingkat Pencahayaan "enurut #epmenkes :o. 1$0% 7ahun 2002

(7)

Pencahayaan

"inimal ( &u4 ! Pekerjaan kasar dan

tidak terus/menerus

100 =uang penyimpanan dan

ruang peralatan5instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan

terus/menerus

200 Pekerjaan dengan mesin dan  perakitan kasar 

Pekerjaan rutin +00 =uang administrasi, ruang kontrol,

 pekerjaan mesin A perakitan5

 penyusun Pekerjaan agak 

Balus

%00 Pembuatan gambar atau

 bekerja dengan mesin kantor,  pemeriksaan atau pekerjaan

dengan mesin

Pekerjaan halus 1000 Pemilihan arna, pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus A perakitan halus.

Pekerjaan amat halus 1%00

7idak 

"engukir dengan tangan,  pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat

(8)

menimbulkan ayangan halus. Pekerjaan terinci +000 7idak  menimbulkan ayangan Pemeriksaan pekerjaan,  perakitan sangat halus.

Sumber : $epmen%es &o. '"!""!.

=umus yang dapat digunakan dalam perhitungan penerangan suatu ruangan adalah sebagai berikut 

...(2.1!

engan 

 :  jumlah armature

?  spesifikasi standart lumer ruangan, dapat dilihat dalam tabel yang ada untuk mengetahui standart lumer ruangan

8  luas bidang yang diterangi (mD!

E  lumen total per armature, dapat dihitung dengan 1 att  % lumen

?f F dihitung dengan permulaan menghitung nilai # untuk memperoleh

nilai ef (efisiensi!. Selain it ...(2.2!

(9)

P  panjang ruangan &  lebar ruangan

B  tinggi pemasangan lampu, tinggi bidang kerja

Setelah # diketahui nilai ef dapat dicari pada tabel berikut 

7abel.2.;.?fisiensi penerangan lampu 7& $0 att dengan faktor depresiasi  0,; dan reflektansi dinding  0,% # ?fisiensi 0,% 0,2 0, 0,+ 0, 0,$2 1 0,$ 1,2 0,%2 1,% 0,% 2 0,1 2,% 0,$ + 0, $ 0,* % 0,;1 Sumber: effecienc*asia!"''.

>ika yang dicari tidak ditemukan maka dilakukan interpolasi untuk menentukan, d  faktor  depresias

(10)

II. Alat ukur yang digunkan a. lu4 meter 

8lat ukur cahaya (lu4 meter! adalah alat yang digunakan amok  mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. esarnya intensitas cahaya ini perlu 3ntuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan  peneranganyang cukup.3ntuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukansebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahayayang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital.

Barga dari besarnya cahayadapat ditampilkan pada layar &C(&iGuid Crystal is  play! denganmenggunakan sebuah 8C (8nalog to igital Con-erter!

"a4 'C&);10 dengan tegangan masukan antara200 mH  2 H dan tegangan referensi antara 100 mH  1 H. Sensor cahayayang digunakan adalah solar cell dengan tegangan keluaran sebesar 0.% H dan arus20 m8 sampai +0 m8. 8lat ukur ini dibuat portable dengan menggunakantegangan somber * H C dari baterai.

(11)

III. Pengukuran Intensitas Caaya di !ala" Ruang Ker#a

"enurut S:' 1/;02/200$ tentang Pengukuran 'ntensi tas Penerangan di 7empat #erja, pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja menggunakan alat luxmeter . 8lat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam  bentuk arus digunakan untuk menggerakkan jarum skala. 3ntuk alat digital, energy

listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor.

Prosedur kerja pengukuran intensitas cahaya dalam ruang kerja menurut S:' 1/ ;02/200$ tentang Pengukuran 'ntensitas Penerangan di 7empat #erja adalah sebagai  berikut

1.  Luxmeter  dikalibrasi oleh laboratorium yang terakreditasi

2. "enentukan titik pengukuran, penerangan setempat atau penerangan umum

Penerangan setempat adalah penerangan yang mengenai obyek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan. ila meja kerja yang digunakan oleh pekerja, maka  pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang ada. enah pengukuran intensitas  penerangan setempat seperti berikut

Penerangan umum adalah titik potong garis hori9ontal panjang dan lebar ruangan  pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai. >arak tertentu tersebut

(12)

a. &uas ruangan kurang dari 10 meter persegi titik potong garis hori9ontal  panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 1(satu! meter.

 b. &uas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100 meter persegi titik   potong garis hori9ontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap

+ (tiga! meter.

c. &uas ruangan lebih dari 100 meter persegi titik potong hori9ontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak  meter. (selengkapnya bisa dilihat di S:' 1/;02/200$ tentang Pengukuran 'ntensitas Penerangan di 7empat #erja!

+. Syarat/syarat dalam pengukuran

a. Pintu ruangan dalam keadaan sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan dilakukan

 b. &ampu ruangan dalam keadaan dinyalakan sesuai dengan kondisi pekerjaan. $. Penggunaan luxmeter 

a. Bidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor   b. aa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik pengukuran

untuk intensitas penerangan setempat atau umum.

c. aca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat sehingga didapat nilai angka yang stabil.

d. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitas  penerangan setempat

8I78= P3S78#8

(13)

#eputusan "enteri #esehatan =epublik 'ndonesia :o. 1$0%5"?:#?S5S#5@'52002 7entang Persyaratan #esehatan &ingkungan #erja Perkantoran dan 'ndustri

S:' 1/;02/200$ tentang Pengukuran 'ntensitas Penerangan di 7empat #erja

Referensi

Dokumen terkait

The text on the paper was printed in thick black type, maybe hand-printed, on what Fitz took to be vellum - not that he'd ever seen vellum, but it was an odd, stiff and heavy

Dari hasil GCMS bio-oil dengan proses free fall reactor menggunakan katalis Ni/NZA dapat dilihat bahwa adanya penambahan katalis pada bahan baku menghasilkan komponen

Fase check ( pemeriksaan) bertujuan untuk melakukan peninjauan kembali terhadap keseluruhan proses yang terdapat pada BCP dengan kebutuhan dan tujuan utama organisasi. Pada

terus dibahas, karena itu pembahasan ini menempati posisi strategis dalam sistem organisasi, termasuk dalam pendidikan tinggi keagamaan Islam untuk dapat diurai

Pada hari ini, Senin tanggal 8 Oktober 2012 dengan mengambil tempat di Ruang Rapat KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu, jalan TB Simatupang Kav.39 Jakarta, telah

Daerah Hasil Komposisi untuk Data Bulan Januari..

tahun 1926 dan secara rutin menerbitkan kalender tahunan. Di dalam kalender NAHDATUL „ULAMA terdapat jadwal waktu Shalat dengan wilayah pemberlakuan yang luas sehingga

Negeri Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Sebagaimana