• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAANLANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA DESA ADAT BUALU NUSA DUA, BALl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAANLANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA DESA ADAT BUALU NUSA DUA, BALl"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAANLANSKAP

KAWASAN WISATA BUDAYA DESA ADAT BUALU

NUSA DUA, BALl

Ole

h

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2000

(2)

GlTALlA HALlM (A02495008). Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Budaya

Desa Adat Bualu, Nusa Dua, Bali. (Di bawah bimbingan BAMBANG

SULISTYANTARA).

Desa Adat Bualu adalah suatu wilayah yang terletak di sebelah barat

Kawasan Pariwisata Nusa Dua (KPND) yang mernpunyai budaya Bali yang kuat. .

Dengan dijadikannya Desa Adat Bualu sebagai kawasan wisata budaya diharapkan dapat rnelestarikan budaya tradisional di Desa Adat Bualu sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya serta rnernpertahankan keberadaan Kawasan Pariwisata Nusa Dua sebagai kawasan pariwisata internasional yang sudah terkenal di seluruh dunia.

Metode yang digunakan dalarn studi ini adalah metode perencanaan kawasan wisata dengan rnenggunakan pendekatan kombinasi (Gold, 1980). Tahapan perencanaan meliputi tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis dan perencanaan. Studi ini menghasilkan rencana lanskap (landscape plan). Desa Adat Bualu rnerniliki luas k1345,6 ha, yang meliputi 8 banjar, yaitu Banjar Celuk, Banjar Peken, Banjar Bualu, Banjar Balekernbar, Banjar Pande, Banjar Penyarikan, Banjar Terora dan Banjar Mumbul. Karena letaknya yang sangat strategis dan merupakan pintu masuk KPND, maka Desa Adat Bualu merupakan penyangga KPND sekaligus desa dan rnasyarakatnya sendiri yaitu rnemberi citra yang baik bagi KPND sehingga kelangsungan KPND sebagai kawasan pariwisata dapat dipertahankan dan ditingkatkan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat dan kelangsungan kehidupan sosial budaya tradisional masyarakat desa. Desa Adat Bualu sebagai penyangga rnernpunyai tiga fungsi yaitu penyangga lingkungan, penyangga sosial budaya dan penyangga ekonomi.

Potensi fisik desa mencakup nilai visual yang baik, yaitu pemandangan alam berupa pantai dan laut, persawahan dan pemukiman tradisional, dan suhu yang cukup nyarnan bagi wisatawan. Potensi sosial budaya mencakup sistem sosial budaya, kesenian tradisional, upacara agama dan upacara adat, pola pemukiman dan bentuk bangunan dan arsitekturnya.

(3)

Kendala fisik yang diternui adalah pernbangunan tempat usaha yang tidak terkontrol, kondisi jaringan jalan yang buruk, kurangnya vegetasi dan buruknya kondisi saluran drainase. Kendala dalarn bidang sosial budaya adalah rnunculnya gejala kornersialisasi budaya tradisional yang dapat rnenghilangkan budaya itu sendiri, tingkat pendidikan yang rendah dan banyaknya tenaga kerja dari luar desa yang masuk desa.

Alternatif tindakan yang dihasilkan pada proses sintesis rnencakup usaha- usaha konservasi lahan, penarnbahan vegetasi, pernbangunan fasilitas dan utilitas, perbaikan kondisi jaringan sirkulasi, penataan pernukirnan tradisional serta pelestarian budaya tradisional masyarakat. Fungsi yang dikernbangkan adalah fungsi konservasi, wisata budaya, wisata alarn, pernukirnan, pertanian, pelayanan urnurn dan pelayanan wisata.

Konsep umurn perencanaan lanskap kawasan wisata budaya Desa Adat Bualu adalah terciptanya kawasan wisata pedesaan yang khas, alami, aman dan nyarnan, yang rnenonjolkan keseluruhan suasana asli seternpat, baik kehidupan sosal budayanya, sistern agraris, adat istiadat, arsitektur bangunan dan lingkungan yang khas. Konsep ini berusaha mengakornodasikan kepentingan wisata dengan pelestarian kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Adat Bualu.

Selanjutnya konsep tersebut dituangkan dalarn rencana lanskap yang berupa rencana ruang, recana wisata, rencana sirkulasi, rencana tata hijau, rencana bangunan dan arsitektur, erncana fasilitas dan utilitas serta rencana lanskap secara keseluruhan.

Berdasarkan fungsinya ruang dibagi rnenjadi rnenjadi ruang konservasi, ruang wisata budaya, ruang wisata alarn, ruang pemukiman, ruang pertanian, ruang pelayanan urnum dan ruang pelayanan wisata. Untuk tata ruang pernukiman

dan perurnahan menerapkan konsep

Tri

Angga. Rencana wisata dibagi rnenjadi

wisata alam dan wisata budaya. Budaya tradisonal dijadikan obyek wisata dengan tetap mernpertahankan dan melestarikan budaya tersebut.

Rencana sirkulasi menjadikan pola sirkulasi desa sekaligus sebagai sirkulasi wisata. Untuk itu perlu pelebaran dan perbaikan kondisi perkerasan jalan dan trotoar. Rencana tata hijau rneliputi tarnan pada lingkungan pernukiman, taman pada pusat lingkungan, tarnan rurnah dan taman telajakan. Konsep disain tarnan

(4)

berdasarkan konsep tradisional Bali yaitu Tri Angga dan konsep pertarnanan tradisional lainnya. Untuk rencana bangunan dan arsitektur juga menerapkan konsep Tri Angga. Namun bentuk hiasan dan jenis bahan bangunan yang digunakan harus tetap rnernperhatikan ciri tradisional Bali. Rencana fasilitas dibatasi pada fasilitas yang boleh dan tidak boleh dibangun. Sedangkan rencana utilitas berupa pemasangan jaringan utilitas bawah tanah sehingga desa akan terlihat lebih asri dan alarni. Rencana lanskap secara keseluruhan dapat dilihat pada Garnbar Lampiran 1.

(5)

PERENCANAANLANSKAP

KAWASAN WISATA BUDAYA DESA ADAT BUALU NUSA DUA, BALl

Laporan Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Budaya Desa Adat

Bualu, Nusa Dua, Bali

Narna : Gitalia Halim

NRP : A02495008

Program Studi : Arsitektur Pertarnanan

Menyetujui, Dosen PemtiEiMqg

\ .

Dr. Ir. Barnbang ~ u l ~ s t - v a n t ~ MAgr NIP. 131 578 797

(7)

g&&

&'it

dilahirkan di Lubuk Linggau, Surnatera Selatan pada tanggal 25 Juli 1977 dari pasangan Koti Halirn dan Dewi Mulia. Penulis rnerupakan anak ketiga dari lirna bersaudara.

Penulis rnenghabiskan rnasa pendidikan dasar di SD Xaverius Lubuk Linggau dan pada tahun 1989 penulis diterirna di SMP Xaverius Lubuk Linggau. Kemudian tahun 1992 penulis rnelanjutkan ke SMA Xaverius Lubuk Linggau.

Setelah lulus SMA tahun 1995 penulis diterirna di lnstitut Pertanian Bogor rnelalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), di Jurusan Budidaya Pertanian, Program Studi Arsitektur Pertarnanan.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar kesarjanaan pada Program Studi Arsitektur Pertarnanan, jurusan Budi Daya Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan banyak pihak laporan ini tidak

dapat tersusun. Dalam kesernpatan ini penulis rnengucapkan terima kasih

kepada :

1. Papa Koti, Mama Dewi, Bobo, Sisi, Silvi, Paulia, dan Esa atas doa dan dorongannya.

2. Dr. Ir. Barnbang Sulistyantara, MAgr selaku dosen pembirnbing yang telah memberi masukan dan arahan.

3. Dr. Ir. Nurhajati Ansori Mattjik, MS selaku pernbirnbing akademik. 4. Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr selaku dosen penguji.

5. Ir.Made Mandra selaku Direktur Operasi PT.BTDC yang telah menyarankan

topik skripsi ini dan rnernbimbing penulis selarna rnagang di PT. BTDC.

6. Seluruh staf perencanaan PT. BTDC : Bpk. Putu Gedong, Bpk. Nyornan

Subratha, Bpk. Marutha, Bpk. Alit Riyana, Bpk. Nengah Suatama, dan I Made Sugiantara atas bantuan dan perhatiannya.

7. Seluruh staf Litbang PT. BTDC : Bpk. Dewa Darmada, Bpk. Gede Nuaja, dan AAG Ratna Dewi atas bantuan dan perhatiannya.

8. Seluruh staf perneliharaan PT. BTDC, lbu lndah Juanita dan lbu Esther.

9. Ibu Ketut Suka sekeluarga atas perhatian dan bantuannya selarna di Bali. 10. Yudi, Bli Nengah, Bli Ketut, atas canda tawa dan rnakan-rnakannya selarna di

Bali.

11. Nenes atas perhatiannya yang tulus, bantuan dan pinjarnan kornputernya 12. Cihu Tonny dan Apeng atas bantuannya.

13. Emili yang sangat rnenghibur.

14. Oniek, Pepen, Bebi, Awang, Dian dan Ana atas kerjasama dan bantuannya selama di Bali.

(9)

15. Ternan-ternan lanskap'32 : Merry, Korning, Wina, Egi, Vivi, Devi, Fanny, Widya, Azrneri, Mira, Ita, Ati, Arief, Cahyo, Cinthia, Daniel, Mbak Siti, Nurdin, Abang Ucok atas persahabatannya.

16. Anak-anak Belida : Han Ing, Merne. Dee-dee, Maya, Lili, Ing-lng, Intan, Ika, Bu Win dan Mbak Lince atas perhatiannya.

17. Warga Sarnbu 17 : KO Susi, Susan, Junot, Koseng, KO Teddy atas

persahabatannya

18. Ce Dewi, Juli dan Jimmy atas perhatiannya.

19. Ujang dan Eneng atas persahabatannya.

20. Sernua pihak yang telah rnernbantu penulis dalarn rnenyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi sernua pihak yang berkepentingan dan dapat rnembantu terwujudnya kawasan wisata budaya yang baik di rnasa-rnasa yang akan datang.

(10)

DAFTAR IS1 RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR IS DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ...

.

.

... PENDAHULUAN ...

.

.

.

... Latar Belakang ...

...

Latar Belakang Kegiatan Magang

Latar Belakang Studi

...

...

Tujuan

...

Tujuan Kegiatan Magang

Tujuan Studi

...

...

Manfaat

...

Manfaat Kegiatan Magang

Manfaat Studi

...

...

METODOLOGI

Waktu dan Ternpat

...

...

Metode

TINJAUAN PUSTAKA

...

Lanskap Budaya

...

.

.

Elernen Budaya Trad~s~onal

...

...

... Pariwisata : Wisata Budaya . :

...

Produk Wisata ...

...

Falsafah MasyarakatBali

...

Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata

INVENTARISASI

...

Aspek Fisik

...

Letak dan Batas-Batas

...

vi vii ix xii . xiii 1

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh konsentrasi aktivator dan waktu perendaman yang semakin bertambah menyebabkan kadar abu mengalami fluktuasi karena semakin banyak dan lamanya aktivator

heveae yang banyak menyerang klon karet sebesar 1,04%, interaksi antara klon dan penyakit gugur daun tidak berpengaruh nyata, stomata yang terbanyak yakni pada klon RRIC 100

Banyak garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang tersedia, dengan tidak ada 3 titik yang segaris adalah ….. Dari setiap kantong diambil satu kelereng secara

Dalam pelaksanaan pembelajarannya muncul beberapa kendala yang dapat menghambat proses kegiatan belajar mengajar di kelas diantaranya peserta didik pasif, pembelajaran lebih

Media padat diperoleh dengan menambahkan agar. Agar berasal dari ganggang merah. Agar digunakan sebagai bahan pemadat karena tidak diuraikan oleh mikroorganisme dan membeku pada

Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara jarak yang ditempuh siswa dengan kualitas belajar dan prestasi siswa.Secara sederhana dapat terlihat bahwa siswa yang rumahnya dekat

Pengukuran efisiensi modal kerja diukur dengan melihat perputaran modal kerja, jika perputaran modal kerja semakin tinggi maka semakin cepat kas yang di invetasikan dalam

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. 15) Metode yuridis normatif yaitu metode pendekatan yuridis normatif adalah penelitian hukum yang