BPS Provinsi Sulawesi Tengah
Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012
(Unaudited)
Jl. Prof. Moh. Yamin, SH No. 48 Palu 94114 Telp. (0451) 48310, 483611, 483613
E-mail: bps7200@bps.go.id Homepage: http://sulteng.bps.go.id
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Pusat Statistik Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Palu, 18 Januari 2013
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah
Johanes De Britto Priyono, M.Sc NIP.19590916 198501 1 001
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Pernyataan Tanggung Jawab iv iv Ringkasan 1
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3
II. Neraca 4 4
III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5
A. Penjelasan Umum 5
A.1. Dasar Hukum 5 X
A.2. Kebijakan Teknis 6 X
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9 XX
A.4. Kebijakan Akuntansi 9 XX
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 15
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 15 XX
B.2. Belanja Negara 16 XX
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 20
C.1. Aset Lancar 20 XX
C.2. Aset Tetap 22 XX
C.3. Piutang Jangka Panjang 26 XX
C.4. Aset Lainnya 26 XX
C.5. Kewajiban Jangka Pendek 27 XX
C.6. Ekuitas Dana Lancar 29 XX
C.7. Ekuitas Dana Diinvestasikan 30 XX
D. Pengungkapan Penting Lainnya 31
D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 31 XX
D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 31 XX
D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 31 XX
D.4. Rekening Pemerintah 31 XX
D.5. Pengungkapan Lain-lain 31 XX
Laporan-laporan Pendukung 33
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan 34
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja 37
Neraca Percobaan 44
Laporan Barang Pengguna 47
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 1
Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2012 dan 2011 2
Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang 14
Tabel 4 : Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP 15
Tabel 5 : Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 16
Tabel 6 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 16
Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 17
Tabel 8 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011 18
Tabel 9 : Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 18
Tabel 10 : Perbandingan Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 19
Tabel 11 : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 20
Tabel 12 : Rincian Persediaan 21
Tabel 13 : Rincian Aset Tetap 22
Tabel 14 : Rincian Aset Lainnya 26
Tabel 15 : Rincian Aset tak Berwujud 27
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Palu, 18 Januari 2013
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah
Johanes De Britto Priyono, M.Sc NIP.19590916 198501 1 001
- 1 -
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2012 adalah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp3.934.087,00.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp7.941.857.085,00 atau mencapai 97,65 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp8.133.220.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 (dalam Rupiah) Uraian TA 2012 TA 2011 Anggaran Realisasi % Real. thd Anggar an Realisasi Pendapatan Negara 0,00 3.934.087,00 0,00 38.728.920,00 Belanja Negara 8.133.220.000,00 7.941.857.085,00 97,66 11.233.837.670,00
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
- 2 -
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2012 dan 2011.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp12.598.415.186,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp117.764.770,00, Aset Tetap sebesar Rp11.867.414.757,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp613.235.659,00.
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp14.845.433,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp12.583.569.753,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp102.919.337,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp12.480.650.416,00
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011
Uraian Tanggal Neraca Kenaikan/ (penurunan) 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp) (Rp) % Aset Aset Lancar 117.764.770 139.592.384 (21.827.614) (15,63) Aset Tetap 11.867.414.757 11.649.506.350 217.908.407 1,87
Piutang Jangka Panjang 0 0 0 0
Aset Lainnya 613.235.659 541.225.659 72.010.000 13,30
Jumlah Aset 12.598.415.186 12.330.324.393 268.090.773 2,17
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 14.845.433 1.714.916 13.130.517 765,66
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar 102.919.337 137.877.468 (34.958.131) (25,35) Ekuitas Dana Investasi 12.480.650.416 12.190.732.009 289.918.407 2,37
Jumlah Ekuitas Dana 12.583.569.753 12.328.609.477 254.960.276 2,06
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 12.598.415.166 12.330.324.393 268.090.773 2,17
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
3
-I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam Rupiah) Uraian Catatan TA 2012 TA 2011 Anggaran Realisasi % Realisasi terhadap Anggaran Realisasi PENDAPATAN
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 3.934.087 0 38.728.920
Jumlah Pendapatan 0 3.934.087 0 38.728.920 BELANJA 1. Belanja Pegawai 2.777.326.000 2.776.018.576 99,95 2.712.715.715 2. Belanja Barang 5.355.894.000 5.165.838.509 96,45 7.868.271.955 3. Belanja Modal 0 0 0 651.850.000 Jumlah Belanja 8.133.220.000 7.941.857.085 97,65 11.232.837.670
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
4
-II. NERACA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH NERACA
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
( dalam Rp)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2012 31 DESEMBER 2011
ASET
Aset Lancar C.1
Kas dan Bank
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 0 0
Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2 0 0
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 717.163 0
Jumlah Kas dan Bank 717.163 0
Piutang
Piutang Bukan Pajak C.1.4 0 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.5 0 0
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.1.6 0 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TPA C.1.7 0 0
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.1.8 0 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan TGR C.1.9 0 0
Jumlah Piutang (Bersih) 0 0
Belanja Dibayar Dimuka C.1.10 0 0
Persediaan C.1.11 117.047.587 139.592.384
Jumlah Aset Lancar 117.764.770 139.592.384
Aset Tetap C.2
Tanah C.2.1 4.283.900.000 4.283.900.000
Peralatan dan Mesin C.2.2 4.623.626.790 4.423.071.018
Gedung dan Bangunan C.2. 3 2.805.436.684 2.805.436.684
Jalan Irigasi dan Jaringan C.2.4 0 0
Aset Tetap Lainnya C.2.5 154.451.283 137.098.648
KDP C.2.6 0 0
Jumlah Aset Tetap 11.867.414.757 11.649.506.350
Piutang Jangka Panjang C.3
TPA C.3.1 0 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TPA C.3.2 0 0
TP/TGR C.3.3 0 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR C.3.4 0 0
Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) 0 0
Aset Lainnya C.4
Aset Tak Berwujud C.4.1 411.878.659 411.878.659
Aset Lain-Lain C.4.2 201.357.000 129.347.000
Jumlah Aset Lainnya 613.235.659 541.225.659
JUMLAH ASET 12.598.415.166 12.330.324.393
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek C.5
Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 14.128.250 1.714.916
Uang Muka dari KPPN C.5.2 0 0
Pendapatan yang Ditangguhkan C.5.3 717.183 0
Pendapatan Diterima Dimuka C.5.4 0 0
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 14.845.413 1.714.916
JUMLAH KEWAJIBAN 14.845.413 1.714.916
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar C.6
Cadangan Piutang C.6.1 0 0
Cadangan Persediaan C.6.2 117.047.587 139.592.384
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka
Pendek C.6.3 (14.128.250) (1.714.916)
Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima C.6.4 0 0
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan C.6.5 0 0
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 102.919.337 137.877.468
Ekuitas Dana Investasi C.7
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.7.1 11.867.414.757 11.649.506.350
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.7.2 613.235.659 541.225.659
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 12.480.650.416 12.190.732.009
JUMLAH EKUITAS DANA 12.583.569.753 12.328.609.477
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
5
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dasar Hukum
A. PENJELASAN UMUM
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2012;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 57/PMK.05/2007
tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih;
14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah;
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah;
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
6
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
20. Keputusan Menteri Keuangan Nomor-229/KMK.6/2012 tentang Perubahan dan Penambahan atas Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara; 21. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-07/KN/2009
tentang Tata Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;
22. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan;
23. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Anggaran Melalui Pemberian Kuasa Antar Kuasa Pengguna Anggaran.
24. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga;
25. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga;
26. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-37/PB/2012 tentang Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun Anggaran 2012; 27. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
Rencana Strategis
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPS PROVINSI SULAWESI TENGAH
RENCANA STRATEGIS BPS PROVINSI SULAWESI TENGAH
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas, serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 2010-2014 dan Pembangunan Jangka Menengah (PJM) 2010-2014, Kepala Badan Pusat
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
7
Statistik Provinsi Sulawesi Tengah dalam menetapkan rencana strategis tahun 2010-2014 mengacu Renstra BPS Pusat 2010-2014
Visi
Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
Misi
Terwujudnya Visi yang dikemukakan di atas merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh jajaran BPS Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai penjabaran dari Visi tersebut maka ditetapkan Misi BPS Provinsi Sulawesi Tengah sbb :
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien dengan Penataan kelembagaan, dan career planning didalam seluruh unsur kekuatan BPS termasuk BPS Provinsi maupun Kabupaten/ Kota.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia dengan Pengembangan Kualitas SDM, melalui STIS dan Diklat baik dari BPS maupun dari instansi daerah yang menyelenggarakan.
3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik dengan Penguatan NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria)
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak dengan Penguatan Sirusa (Sistem Rujukan Statistik), Updating website
serta melakukan press release secara kontinyu mengenai data statistik. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.
Tujuan
Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas serta pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal, efektif, dan efisien.
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Statistik
1. Mengacu pada Renstra BPS RI, prioritas pembangunan jangka menengah di bidang data dan informasi statistik adalah peningkatan kualitas statistik nasional, Kualitas data diukur dalam enam dimensi, yaitu akurat, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren/coherence
yang berarti konsisten antar sektor dan anta rperiode dan spasial, serta mudah diinterpretasi/interpretability.
2. Untuk mewujudkan sasaran tersebut dirumuskan tiga langkah; (1) peningkatan kualitas data, (2) peningkatan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (3) peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan.
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
8
3. Statistik bermutu tinggi dan dapat diandalkan yang dihasilkan secara tepat waktu merupakan bagian esensial dalam proses perumusan suatu kebijakan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kualitas data dan informasi statistik ekonomi, meningkatnya kualitas data dan informasi statistik kesejahteraan rakyat, meningkatnya manajemen survei, meningkatnya metodologi survei, meningkatnya dan berkembangnya analisis statistik, meningkatnya hubungan dengan pengguna data meningkatnya efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik, serta meningkatnya penetapan teknologi informasi dan komunikasi. 4. Peningkatan kualitas data dan informasi statistik selama ini baru berfokus
kepada perbaikan metodologi dan teknis statistik. Saat ini perbaikan yang dilakukan diharapkan mulai menyentuh seluruh aspek seperti penelaahan kembali proses ketatalaksanaan (business process review), pengembangan kapasitas TIK, dan peningkatan kapasitas dan kemampuan SDM serta penataan kelembagaan.
5. Keberhasilan upayah peningkatan kualitas data dan informasi statistik ini tidak terlepas dari dukungan dan peranan TIK, yang diwujudkan melalui pembangunan arsitektur dan kerangka TIK dan manajemen informasi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan TIK Statistik.
6. Keberhasilan peningkatan kualitas data dan informasi statistik juga sangat memerlukan dukungan dan peranan dari SDM. Hal ini menunjukkan meningkatnya kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di pusat maupun daerah.
7. Pembangunan kapasitas dan penyediaan data dan informasi statistik nasional direncanakan akan dilakukan melalui sebuah program teknis kestatistikan, yaitu program penyediaan dan pelayanan Informasi Statistik. Program ini akan menjadi sebuah rencana kerja instansi penyedia data dan informasi statistik, baik di pusat maupun daerah.
Strategi dan Arah Kebijakan BPS Provinsi Sulawesi Tengah
1. Dalam rangka peningkatan kualitas data selama lima tahun ke depan BPS Provinsi Sulawesi Tengah perlu mengupayakan reformasi dan perubahan terhadap pembangunan statistik di daerah secara menyeluruh. Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan meningkatkan kualitas penyajian perlu dilakukan pembenahan-pembenahan, antara lain pemanfaatan TIK dan meningkatkan kualitas SDM. Proses peningkatan kualitas data ini, pada gilirannya akan dicermnkan oleh berkurangnya timelines penyajian data, dan meningkatkan kualitas penyajian, serta memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses data.
2. BPS Provinsi Sulawesi Tengah sebagai perpanjangan tangan BPS RI di daerah mempunyai peranan yang penting dalam rangka meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan. Alur kegiatan statistik menempatkan BPS Provinsi sebagai kontrol dan pengawas terhadap susksesnya kegiatan pengumpulan data di BPS Kabupaten/Kota. Data yang dikumpulkan di daerah perlu diberikan jaminan kualitas, proses pengolahan dan penyajian data yang handal diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas untuk menjawab peningkatan permintaan terhadap data dan informasi statistik dalam mendukung penyelenggaraan otonomi daerah. 3. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data yang berkualitas, pemanfaatan
TIK, dan peningkatan kapasitas SDM di BPS Provinsi Sulawesi Tengah perlu dilakukan. Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
9
ditetapkan, maka BPS Provinsi Sulawesi Tengah menetapkan strategi dan arah kebijakan yang merupakan serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaran-sasaran proses.
4. Strategi dan arah kebijakan BPS Provinsi Sulawesi Tengah antara lain dengan program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik antara lain kegiatan Sensus Penduduk 2010, Sensus Pertanian 2013, Survei Biaya Hidup 2012, Susenas, Sakernas, dan sebagainya yang telah terjadwal dan terencana dengan jelas.
5. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara seperti pengadaan tanah dan pembangunan gedung kantor untuk BPS yang baru terbentuk, revitalisasi gedunglama, pengadaan dan penggantian kendaraan operasional roda empat untuk eselon II dan III, serta pengadaan dan penggantian kendaraan operasional roda dua untuk eselon IV dan KSK. 6. Dengan meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarsisasi
kegiatan statistik di Provinsi Sulawesi Tengah serta mewujudkan system Statistik Nasional sehingga dapat mengurangi penyediaan data yang tumpang tindih.
7. Meningkatkan kemampuan petugas dalam upaya pendekatan terhadap responden sehingga diperoleh informasi yang benar. Meningkatkan kerjasama dan dukungan pemerintah daerah sehingga hasil survei dapat dimanfaatkan secara memadai oleh pemerintah daerah.
8. Meningkatkan titik jaringan komunikasi data sehingga hasil pencacahan akan dikirim melalui jaringan dan langsung diolah di kantor provinsi ataupun kantor pusat secara online sehingga terbentuk kondisi data statistik yang selalu update.
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2012 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Satker BPS Provinsi Sulawesi Tengah. BPS Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun 2012 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp.8.133.220.000,-.
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.
Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
10
dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK BPS Provinsi Sulawesi Tengah adalah berdasarkan hasil rekonsiliasi di KPPN Palu
Pendapatan (1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
Aset (3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
11
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 30 Juni 2009 berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah), dan
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
12
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Lainnya c. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi
software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten,
goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Kementerian Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
13
Kewajiban (4) KewajibanKewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor201/PMK.06/20110 tentangKualitas Piutang Kementerian
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
14
Penyusutan Aset TetapNegara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih .
Tabel 3
Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh
tempo 0.5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10% Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
100%
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013.
Catatan Atas Laporan Keuangan
-15-
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Rp3.934.087,00
B.1 Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp3.934.087,00 atau mencapai (-) persen karena tidak ada estimasi pendapatan yang ditetapkan. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah BPS Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah adalah merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:
Tabel 4
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP
No Uraian Estimasi
Pendapatan
Realisasi %
1 Pendapatan penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survei, Pemetaan & Hasil Cetakan Lainnya
- 1.885.000
-2 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
- 1.773.500
-3 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
- 275.391
-4 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL
- 196 -
Jumlah - 3.934.087
-Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 2012 mengalami penurunan sebesar Rp34.794.833,00 atau 89,84 persen dibandingkan TA 2011 yang disebabkan karena pada TA 2011 terdapat penjualan Aset yaitu Mobil dan Motor Dinas pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi TengahTA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-16-
Tabel 5
Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011
No Uraian TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan)
(Rp) %
1 Pendapatan penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survei, Pemetaan & Hasil Cetakan Lainnya
1.885.000 1.849.000 36.000 1,95
2 Pendapatan Penjualan Lainnya
0 16.692.000 16.692.000 0
3 Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang
Berlebih/Rusak/Dihapuskan
0 18.350.000 18.350.000 0
4 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan
1.773.500 1.821.500 (48.000) 2,64
5 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
275.391 0 275.391 0
6 Pendapatan Lain-lain 0 16.420 (16.420) 0
7 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL 196 0 196 0 Jumlah 3.934.087 38.728.920 (34.794.833) 89,84 B.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara Rp7.941.857.085
Realisasi belanja Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah pada TA 2012 adalah sebesar Rp7.941.857.085,00 atau sebesar 97,65 persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp1.171.440,00. Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 6
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012
Kode
Jenis Blj. Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja (%)
51 52 53 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal 2.777.326.000 5.355.894.000 0 2.776.018.576 5.165.838.509 0 99,95 96,45 0 Jumlah 8.133.220.000 7.941.857.085 97,65
Catatan Atas Laporan Keuangan
-17-
Realisasi belanja TA 2012 mengalami penurunan sebesar Rp3.289.809.145,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain karena pada TA 2011 terdapat belanja modal dan karena adanya kegiatan PPLS yang membutuhkan dana yang lebih banyak. Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini
Tabel 7
Perbandingan realisasi Belanja TA 2012 dan 2011
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun)
TA 2012 TA 2011 Rp % 51 Belanja Pegawai 2.777.190.016 2.712.715.715 64.233.331 2,37 52 Belanja Barang 5.165.838.509 7.868.271.955 (2.702.433.446) (34,35) 53 Belanja Modal 0 651.850.000 (651.850.000) 0 Jumlah 7.943.028.525 11.232.837.670 (3.289.809.145) (29,29) Belanja Pegawai Rp2.776.018.576 B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp2.776.018.576,00 dan Rp2.712.715.715,00. Kenaikan realisasi belanja pegawai antara lain disebabkan kenaikan belanja gaji pokok dan tunjangan seiring dengan bertambahnya jumlah pegawai. Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: 0 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal D al am R u p iah Belanja
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012
Anggaran Realisasi Belanja
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi TengahTA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-18-
Tabel 8
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011
Uraian TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Naik/ (Turun) %
Belanja Gaji Pokok PNS 1.795.749.300 1.739.833.900 55.915.400 3,21 Belanja Pembulatan Gaji PNS 33.099 56.932 (23.833) (41,86) Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 133.521.282 121.358.798 12.162.484 10,02 Belanja Tunj. Anak PNS 41.691.764 36.157.306 5.534.458 15,31 Belanja Tunj. Struktural PNS 268.510.000 285.615.000 (17.105.000) (5,99)
Belanja Tunj. Fungsional PNS 0 0 0 0
Belanja Tunj. PPh PNS 70.177.101 58.242.029 11.935.072 20,49 Belanja Tunj. Beras PNS 117.182.570 117.297.720 (115.150) (0,10) Belanja Uang Makan PNS 281.065.000 248.120.000 32.945.000 13,28
Belanja Tunj. Lain-lain PNS 6.414.900 0 6.414.900 0
Belanja Tunj. Umum PNS 62.845.000 75.865.000 (13.020.000) (17,16)
Belanja Uang Lembur 0 30.410.000 (30.410.000) 0
Realisasi Belanja Bruto 2.777.190.016 2.712.956.685 64.233.331 2,37
Pengembalian Belanja 1.171.440 240.970 930.470 386,14
Realisasi Belanja Netto 2.776.018.576 2.712.715.715 63.302.861 2,33
Belanja Barang Rp5.165.838.509
B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp5.165.838.509,00 dan Rp7.868.271.955,00. Penurunan realisasi Belanja Barang sebesar 34,35 persen antara lain disebabkan karena pada TA 2011 terdapat kegiatan yang menyerap anggaran yang besar yaitu PPLS. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 9
Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011
Uraian TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Naik/ (Turun) %
Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Dinas
371.756.200 3.671.818.756 143.177.926 367.844.796 611.240.831 337.179.850 6.388.768.500 145.304.560 347.370.750 649.648.295 34.576.350 (2.716.949.744) (2.126.634) 20.474.046 (38.407.464) 10,25 (42,53) (1,46) 5,89 (5,91)
Realisasi Belanja Bruto 5.165.838.509 7.868.271.955 (2.702.433.446) (34,35)
Pengembalian Belanja - - -
-
Realisasi Belanja Netto 5.165.838.509 7.868.271.955 (2.702.433.446) (34,35)
Belanja Modal Rp0,00
B.2.3 Belanja Modal
Catatan Atas Laporan Keuangan
-19-
Rp0,00 dan Rp651.850.000,00. Penurunan Realisasi Belanja Modal ini antara lain disebabkan tidak adanya anggaran belanja modal TA 2012. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 10
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan 2011
Uraian TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Naik/ (Turun)
Rp %
Belanja Modal Tanah - -
-
-Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - 651.850.000 (651.850.000)
-Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
-Belanja Modal Fisik Lainnya - - -
-Realiasi Belanja Bruto - 651.850.000 (651.850.000) -
Pengembalian Belanja - - - -
-Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-20-
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Kas di Bendahara Penerima Rp0
C.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Kas Lainnya dan Setara Kas Rp717.163
C.1.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp717.163,00 dan Rp0,00 yang merupakan kas berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai.
Tabel11
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
No. Keterangan Jumlah
1 Jasa Giro yang belum di setor ke kas negara Rp 717.163
Jumlah tersebut di atas telah diselesaikan dengan melakukan penyetoran dan pendistribusian kepada pihak yang terkait pada tanggal 15 Januari 2013.
Piutang Bukan Pajak Rp0
C.1.4 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak Rp0
C.1.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00
BL TPA Rp0 C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Catatan Atas Laporan Keuangan
-21-
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bag. Lancar TPA Rp0
C.1.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
BL TGR Rp0,00 C.1.8 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bag. Lancar TP/TGR Rp 0
C.1.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih -Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan /Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Belanja Dibayar Di Muka Rp 0
C.1.10 Belanja Dibayar Di Muka
Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Persediaan Rp117.047.587
C.1.11 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp117.047.587,00 dan Rp139.592.384,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 12 Rincian Persediaan
No. Uraian 2012 2011
1 Barang Konsumsi Rp 117.047.587 Rp 35.301.282 2 Aset Tetap Lainnya untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat
104.005.740 Rp
3 Persediaan Lainnya Rp 285.362
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-22-
Mutasi Persediaan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2011 Rp 139.592.384
Mutasi tambah:
- pembelian Rp 81.746.305
Mutasi kurang:
- Habis pakai Rp (104.291.102)
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 117.047.587
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap
Rp11.867.414.757 C.2 Aset Tetap
Saldo aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp11.867.414.757,00 dan Rp11.649.506.350,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 13 Rincian Aset Tetap
No. Uraian 31-Des-12 31-Des-11
1 Tanah Rp 4.283.900.000 Rp 4.283.900.000 2 Peralatan dan Mesin Rp 4.623.626.790 Rp 4.423.071.018 3 Gedung dan Bangunan Rp 2.805.436.684 Rp 2.805.436.684 4 Aset Tetap Lainnya Rp 154.451.283 Rp 137.098.648
Jumlah Rp 11.867.414.757 Rp 11.649.506.350
Tanah Rp4.283.900.000 C.2.1 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah tidak ada perubahan (tetap) yaitu sebesar Rp4.283.900.000,00.
Peralatan dan Mesin Rp4.623.626.790
C.2.2 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp4.623.626.790,00 dan Rp4.423.071.018,00.
Catatan Atas Laporan Keuangan
-23-
Saldo per 31 Desember 2011 Rp4.423.071.018,00
Mutasi tambah: - pembelian - hibah
- Transfer Masuk Rp1.423.638.094,00
- reklasifikasi dari aset lainnya Mutasi kurang:
- Transfer Keluar (Rp1.151.072.322,00)
- Penghentian aset dari penggunaan (Rp72.010.000,00) - penghapusan
Saldo per 31 Desember 2012 Rp4.623.626.790,00
Realisasi Belanja dalam rangka perolehan Aset Peralatan dan Mesin pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp0,00.
Transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:
a.
Penambahan Kendaraan Roda 4 sebanyak 1 unit senilai Rp186.629.750,00.b.
Penambahan Kendaraan Roda 2 sebanyak 31 unit senilai Rp.555.962.000,00c.
Penambahan Neraca dengan Digital Display sebanyak 1 buah senilai Rp.2.750.000,00d.
Penambahan Alat Pengukur Kadar Air (Moisture Tester) sebanyak 1 buah senilai Rp.6.160.000,00e.
Penambahan Brankas sebanyak 2 buah senilai Rp.39.000.000,00f.
Penambahan CCTV sebanyak 9 buah senilai Rp.93.000.000,00g.
Penambahan Mesin Absensi sebanyak 1 buah senilai Rp.9.735,000,00h.
Penambahan Laptop sebanyak 33 buah senilai Rp.437.494.134,00i.
Penambahan Switch sebanyak 1 buah senilai Rp.92.907.210,00j.
Penambahan Serial Lainnya senilai 17.201.385,00k.
Penambahan CD/VCD/DVD/LD sebanyak 8 buah senilai Rp.151.250,00l.
Pengurangan Kendaraan Roda 2 sebanyak 27 unit senilai Rp.483.431.400,00 untuk dikirim ke BPS Kabupaten/Kotam.
Pengurangan Mesin Absensi sebanyak 1 unit senilai Rp.9.735.000,00 ke BPS Kabupaten Sigin.
Pengurangan Unit Power Supply sebanyak 1 unit senilai Rp.5.908.269,00 untuk BPS Kabupaten SigiLaporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-24-
BPS Kabupaten/Kota
p.
Pengurangan Notebook sebanyak 6 unit senilai Rp.115.399.090 ke BPS Kabupaten/Kota.q.
Pengurangan Switch sebanyak 1 unit senilai 2.643.173,00 ke BPS Kabupaten Sigir.
Pengurangan server 1 unit senilai Rp.106.119.327,00 ke BPS Kabupaten Sigis.
Pengurangan Rak Server sebanyak 1 unit senilai Rp.3.599.327t.
Melalui penghentian Kendaraan Roda 4 dari penggunaannya sebesar Rp58.900.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain.u.
Melalui penghentian Tripod dari penggunaannya sebanyak 19 buah sebesar Rp2.052.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain.v.
Melalui penghentian Alat Bantu Uji Tumbuh dari penggunaannya sebanyak 19 buah sebesar Rp5.871.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainw.
Melalui penghentian Mesin Ketik Manual Standard dari penggunaannya sebanyak 1 buah sebesar Rp792.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainx.
Melalui penghentian Mesin Ketik Listrik Langewangon dari penggunaannya sebanyak 1 buah sebesar Rp735.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainy.
Melalui penghentian Filing Cabinet Besi dari penggunaannya sebanyak 2 buah sebesar Rp846.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainz.
Melalui penghentian Brankas dari penggunaannya sebanyak 3 buah sebesar Rp894.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainaa.
Melalui penghentian Head Machine Besar dari penggunaannya sebanyak 1 buah sebesar Rp127.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainbb.
Melalui penghentian Kursi Besi/Metal dari penggunaannya sebanyak 4 buah sebesar Rp608.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-laincc.
Melalui penghentian Meja Komputer dari penggunaannya sebanyak 12 buah sebesar Rp881.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainCatatan Atas Laporan Keuangan
-25-
dd.
Melalui penghentian Printer dari penggunaannya sebanyak 1 buah sebesar Rp304.000,00 dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lainGedung dan Bangunan Rp2.805.436.684
C.2.3 Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah tidak ada perubahan (tetap) yaitu Rp2.805.436.684,00.
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp0
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Aset Tetap Lainnya Rp154.451.283
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp154.451.283,00 dan Rp137.098.648,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Mutasi Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2011 Rp137.098.648,00
Mutasi tambah: - pembelian - hibah
- Transfer Masuk Rp17.352.635,00
- reklasifikasi dari aset lainnya Mutasi kurang:
- Transfer Keluar
- Penghentian aset dari penggunaan - penghapusan
Saldo per 31 Desember 2012 Rp154.451.283,00
Transaksi penambahan Aset Tetap Lainnya adalah berupa:
a.
Penambahan serial lainnya (Buku-buku koleksi perpustakaan) sebanyak 151 buah senilai Rp.17.201.385,00b.
Penambahan CD/VCD/DVD/LD sebanyak 8 buah senilai Rp.151.250,00Konstruksi dalam Pengerjaan Rp0
C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-26-
C.3. Piutang Jangka Panjang Tagihan Penjualan
Angsuran Rp0
C.3.1 Tagihan Penjualan Angsuran
Jumlah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Penyisihan Piutang tak Tertagih- Tagihan Penjualan Angsuran Rp0
C.3.2 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Tuntutan
Perbendaharaan Rp0
C.3.3 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0.00 dan Rp0,00.
Penyisihan Piutang tak
Tertagih - Tuntutan Perbendaharaan Rp0
C.3.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Aset Lainnya Rp613.235.659
C.4 C.4. Aset Lainnya
Jumlah Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp613.235.659,00 dan Rp541.225.659,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.
Nilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersebut terdiri dari:
Tabel 14 Rincian Aset Lainnya
No. Uraian 2012 2011
1 Aset Tak Berwujud Rp 411.878.659 Rp 411.878.659
2 Aset Lain-Lain Rp 201.357.000 Rp 129.347.000
613.235.659
Rp Rp 541.225.659 Jumlah
Aset Tak Berwujud
Rp411.878.659 C.4.1 Aset Tak Berwujud
Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2012 dan 2011 tidak ada perubahan (tetap) yaitu senilai Rp411.878.659,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
Catatan Atas Laporan Keuangan
-27-
Tengah berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Adapun rincian ATB per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 15
Rincian Aset tak Berwujud
No. Uraian Nilai
1 Software Rp 411.878.659
411.878.659 Rp
Jumlah
Tidak terdapat mutasi untuk aset tidak berwujud selama tahun 2012
Aset Lain-Lain Rp201.357.000
C.4.2 Aset Lain-Lain
Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp201.357.000,00 dan Rp129.347.000,00 yang merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah serta dalam proses penghapusan dari BMN.
Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2011 Rp129.347.000,00
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap Rp72.010.000,00
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan - penghapusan BMN
Saldo per 31 Desember 2012 Rp201.357.000,00
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
Reklasifikasi peralatan kantor sebesar Rp72.010.000,00.Pendek
Utang kepada Pihak Ketiga Rp14.128.250
C.5. Kewajiban Jangka Pendek C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp14.128.250,00 dan Rp1.714.916,00 merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya.
Adapun rincian Utang Pihak Ketiga Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah TA 2012 (Unaudited)
Catatan Atas Laporan Keuangan
-28-
Tabel 16 .
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
1 Belanja Pegawai yang Masih
Harus Dibayar Rp 1.611.429
Kekurangan pembayaran gaji berkala 3 orang pegawai, kekurangan pembayaran tunjangan fungsional 1 orang pegawai dan kekurangan kenaikan pangkat 2 orang pegawai
2 Belanja barang yang masih
harus dibayar Rp 12.516.821
Penggunaan langganan daya dan jasa yang belum dibayar (Listrik dan telepon bulan Desember 2012)
Total Rp14.128.250
Uang Muka dari KPPN Rp0
C.5.2 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 merupakan UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Pendapatan Yang Ditangguhkan Rp717.183
C.5.3 Pendapatan Yang Ditangguhkan
Jumlah Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp717.183,00 dan Rp0,00 merupakan Pendapatan Negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja, serta pungutan/potongan pajak yang belum disetorkan ke kas negara pada tanggal 31 Desember 2012. Dalam hal ini Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah mendapatkan Jasa Giro dari PT. BNI (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2012 dan telah disetor pada tanggal 15 Januari 2012.
Pendapatan Diterima Dimuka Rp0
C.5.4 Pendapatan Diterima Dimuka
Jumlah Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 merupakan pendapatan yang sudah masuk ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga.
Catatan Atas Laporan Keuangan
-29-
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar
Rp102.919.337
C.6. Ekuitas Dana Lancar
C.6.1 Cadangan Piutang
Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih.
C.6.2 Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp117.047.587,00 dan Rp139.592.384,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuk persediaan.
C.6.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka
Pendek
Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar minus Rp14.128.250,00 dan minus Rp1.714.916,00 Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
C.6.4 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan per 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp0,00 dan Rp0,00. Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain.
C.6.4 Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima
Barang/Jasa yang Harus Diterima per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 Perkiraan tersebut merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang akan dari kepada pihak lain.