• Tidak ada hasil yang ditemukan

...apa betul? BEAUTIFUL MALANG LOGO CASE REVIEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "...apa betul? BEAUTIFUL MALANG LOGO CASE REVIEW"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Salam. Nama saya Affan Hakim, saya seorang Desainer Grafis

kelahiran Malang dan bekerja di kota tempat saya dibesarkan ini

pula.

Ini adalah case review tentang logo city branding kota Malang

terbaru, yakni “Beautiful Malang”. Alasan mengapa review ini ada

adalah karena logo ini mencoba untuk mewakili segala aspek

mengenai kota Malang dalam sebuah bentukan visual. Namun jujur

sebagai warga Malang saya sendiri tidak terasa terwakili dalam

bentukan logo ini, ada banyak pengabaian dan kelalaian yang

essensial dalam logo tersebut.

Review ini selain berupa pandangan teori dan teknis dari sisi desain,

namun juga dapat sebagai kritik membangun. Diharapkan dengan

kritik ini semua elemen masyarakat kota Malang dapat bersama

membangun kota ini dengan lebih baik dan elok.

BEAUTIFUL MALANG | LOGO CASE REVIEW

(2)

2

Logo Beatiful Malang ini disimbolkan

dalam 2 wujud, yakni berupa logogram

dan logotype. Mari kita bahas satu

persatu.

SYMBOLISM

LOGOGRAM

Logogram disamping ini jika kita cari padanan bentuknya

maka akan mengkerucut menjadi 2 kemungkinan:

1. Bunga

(3)

BUNGA

Bentuk bunga didapatkan karena ujung setiap kelopaknya yang

lengkung dan tajam. Beberapa hasil pencarian dengan keyword

tersebut di mesin pencari pun juga menunjukkan tampilan yang

hampir sama.

Bentukan bunga bisa jadi merupakan representasi dari jargon lama Malang yakni “Malang Kota Bunga”. Julukan ini muncul karena sebutan Parijs Van Oost-Java atau juga Zwitserland Van Java yang diberikan pemerintah Hin-dia-Belanda. Diberikan karena keinda-han lansekap kotanya. Jalan Ijen yang menjadi landmark kota Malang men-jadi salah satu buktinya. Keindahan kawasan boulevard ini terletak pada luasnya jalur hijau di kiri kanan jalan. Namun sekali lagi bukti ini agaknya menjadi satu-satunya keindahan tata kota dan bangunan kota Malang yang sedikit tersisa. Kita juga harus sadar betul bahwa Malang tidak hanya di-wakili oleh Jalan Ijen. Perubahan yang

signifikan dari tahun ke tahun dengan

menyempitnya area hijau dan alih fungsi lahan, menjadikan Malang pun tak mirip lagi dengan Paris maupun

Swiss. Jargon inipun menjadi sangat usang, karena kota Malang secara literal bukanlah kota penghasil bunga maupun memiliki varietas bunga yang endemik. Atau mungkin bunga menja-di makna kiasan bagi warga kotanya yang berwarna-warni, disatu sisi lain pilihan bunga apakah yang me-wakili kota Malang? Namun entahlah rasanya memang sudah kurang pas jika Malang mewakili dirinya dengan bunga. Selain karena terlalu berkutat pada sebutan masa lalu (yang tidak lagi relevan) Malang harusnya lebih berani dalam “menjual” potensinya ke depan. Karena begitulah sejatinya kita membranding kota.

Menempatkan kota menjadi merk jual yang menawarkan value sehingga “terbeli” oleh konsumen.

(4)

4

Padanan ini memungkinkan karena adanya persepsi visual Gestalt berupa lingkaran yang tercipta dibawah kelopak warna - warni tersebut. Jika kita menemukan di mesin pencari baling-baling kertas selalu digambarkan dengan adanya lingkaran di tengah. Itu mengapa bentuk visual ini juga memungkinkan. Disatu sisi yang lain ling-karan ini tercipta untuk mengikuti ligature huruf “B” yang melengkung ke belakang

Namun tidak ada penggambaran makna tepat yang dapat mewakilkan Malang menjadi sebuah baling-baling.

Dua persepsi visual ini menunjukkan lemahnya bentukan akhir yang didapat. Bunga maupun Baling-baling tidak menjadi kesimpulan yang tepat apa se-benarnya maksud dari komposisi ini.

BALING BALING KERTAS

(5)

Jika akhirnya bunga maupun baling-baling dimaksudkan sebagai symbol “Beautiful” (BrE /bju t fl/bju t fl/ : having beauty; pleasing to the senses or to the mind) maka hal ini sah-sah saja. Namun perlu diresapi juga makna “Beautiful” menurut Oxford Dictionaries diatas, bahwa ada rangsang menyenangkan yang didapat-kan oleh responden. Sayangnya dengan komposisi seperti ini saya secara pribadi

tidak memahami rangsang keindahan yang menyenangkan seperti apa yang coba ditawarkan oleh logo ini.

Salah satu cara untuk membuktikan kom-posisi telah dirancang dengan baik atau tidak adalah dengan menggunakan pembuktian grid. Grid system disini akan menunjukkan sebuah logo mengalami proses rancang yang baik atau tidak.

(6)

6

Kita membuktikan dengan membuat grid sederhana. Kesalahan mendasar sudah ditemukan pada saat saya kesulitan untuk menemu-kan titik start dan akhir grid. Akhirnya saya putusmenemu-kan untuk memulainya dengan bentukan paling luar (lingkaran merah) yakni ujung kelopak biru di atas, kelopak merah dikiri dan ujung huruf M dibawah. Itupun swash lengkung milik huruf L disamping harus cross keluar grid (panah 1). Sebuah tanda dimana logo ini tidak memperhatikan kaedah mendesain.

Kemudian perhatikan lingkaran no.2 dimana saya menyoroti baseline yang tidak seimbang di bawah logo.

Begitupun juga dengan x height yang tidak pada tempatnya (panah 3) di typeface beautiful jika kita menggunakan grid.

Dan tentu saja baseline yang juga bermasalah di panah 4. Ketidaksesuaian komposisi juga terjadi di kelopak-kelopaknya (panah 5), yang terjadi setiap kelopak selalu tidak ditempatkan pada simulasi grid yang konsisten.

(7)

Kemudian saya menyederhanakan grid dengan hanya membuat garis horizontal saja. Saya memulainya dengan menentukan satuan awal. Saya memutuskan untuk memulainya dari “Beautiful” karena kata tersebut cukup lengkap memiliki case besar dan kecil. Baseline saya tandai den-gan X, ascender saya tandai denden-gan X’ dan descender saya tandai dengan X’’. Saya sudah menemukan masalah pada waktu grid tersebut saya copy

keatas, maka kelopak warna biru bisa telihat sudah melewati garis. Dan pada waktu saya gandakan kebawah terlihat sekali ada negative space yang tak perlu sedemikian besar dibawah huruf Malang.

Analisa selanjutnya pada logogram ternyata bunga atau baling-baling itu tak pernah nyata. Dibuktikan dengan menambah kelopak dan diputar sesuai derajat yang sama maka bisa terlihat bahwa kelopak-kelopak tersebut tak pernah tersambung. Jika diteruskan maka akan membuat sirkular kedalam dan selalu akan bertumpuk

(8)

8

LOGOTYPE

Saya tidak bisa melacak apa nama font yang digunakan dalam Beautiful Malang ini, namun tidak menjadi masalah karena masih bisa kita bedah dari karakter font yang digunakan.

BEAUTIFUL

Font yang digunakan mempunyai basic style Script. Karena swash dan ligature yang diciptakan lebih menjuntai bahkan hingga melewati upperline dan base-line. Font ini berbasis stroke yang luwes sehingga bisa dibuat style tipografi dengan kerning yang rapat sehingga membentuk satu komposisi typeface yang utuh. Font dengan nuansa cal-ligraphic ini lebih sering digunakan un-tuk menggambarkan kedinamisan,

keciri-khasan karena dekat dengan tulisan tangan maupun signature, classy looks dan segala sesuatu yang menggambarkan keeleganan dan keluwesan.

Ada bermacam script style font di luar sana. Masing-masing pun mencerminkan karakternya masing-masing. Menilik

gaya tipografi yang digunakan di logogram

“Beautiful”, sang creator logo berusaha untuk merepresentasikan makna kata “Beautiful” tersebut dalam padanan tulisan.

(9)

Hanya saja alih-alih tampak cantik ada beberapa kesalahan mendasar dalam rancangan typefacenya:

1. Ununite Composition ; seperti kita lihat dalam komposisinya huruf B terpi-sah dari EAUTIF dan UL. Dalam desain sebenarnya sah-sah saja memanfaatkan kerning yang berbeda untuk mencapai sebuah tujuan bentuk, selama komposisi akhirnya membentuk sebuah kesatuan. Seperti yang kita lihat meskipun terpisah “EAUTIF” masih bisa terlihat menyatu dengan “UL” itu karena ear dan swash milik “F” berada di ascender “L”. Sedangkan “B” menjadi elemen desain yang terpisah. Jika dimaknai lebih dalam keterbacaannya bisa saja menjadi

“B..EAUTIFUL” (:bi iutiful) .Sehingga jika memperhatikan telaah maknanya apakah ini menjadi sebuah kecantikan yang tak sempurna? atau keindahan yang cacat?

Kelalaian ini didapat karena kurang hati-hatinya creator dalam merancang typeface.

2. Unconsistency Stroke, seperti kita lihat ada 3 bentuk end stroke yang berbeda. Jika kemudian ini disengaja, apalah kemudian maknanya? Kecantikan/ keindahan yang tidak konsisten? 3. Path lengkung yang tidak sempurna berada di bagian L. Bisa jadi sang cre-ator kurang hati-hati dalam memperhatikan detail.

(10)

10

Penulisan kata Malang dalam type-face ini menggunakan format capital. Seperti yang saya jelaskan diatas bahwa gaya font ini banyak digu-nakan dalam penulisan komik. Dalam penulisan dialog komik, komikus biasa menggunakan format capital untuk menggambarkan dialog yang tegas, berteriak, penuh penegasan. Entah sengaja atau tidak format capital di

logotype ini agaknya juga memberi-kan makna seperti itu. Malang yang diucapkan dengan berteriak, penuh penegasan.

Sebuah hal yang kontradiktif dimana sebelumnya logo ini mencoba berbicara mengenai kecantikan/keindahan.

MALANG

Typeface yang kedua ini menggunakan style handwriting yang mirip sekali dengan penggunaan font dalam word bubble di komik. Gaya open stroke seperti ini lazim sekali digunakan untuk menggambarkan karakter yang menyenangkan, ceria, sedikit childish, bermain-main. Jika kita padu padankan karakter ini untuk mewakili kota Malang agaknya sangat tidak cocok. Tentu saja kita semua tak setuju karakter kekanak-kanakan tersemat dalam branding kota kita ini.

(11)

UNCONSISTENCY

Saya menemukan beberapa ketidak konsistenan dalam beberapa penerapannya, sesekali menggunakan outer glow sesekali lagi menggunakan outline stroke. Bukan hanya karena sang creator ceroboh untuk mengawal kemungkinan yang terjadi, bisa jadi creator tidak mepersiapkan logo untuk dapat diterapkan di media dengan warna dan pattern yang berbeda-beda.

(12)

12

Ini adalah sebagian kecil dari analisa teknis Desain Grafis yang

dapat saya jabarkan. Tentu saja ada aspek lain yang bisa dibahas terkait perancangan sebuah logo, apalagi sebuah city branding. Tanggal 30 September 2015 ADGI Chapter Malang menghelat Kumpul Obek vol.6 yakni ajang tukar pikiran bersama para desainer

grafis kota Malang dan segenap elemen kota yang concern terhadap

desain . Tajuk yang akan ADGI Malang angkat kali ini tidak lain adalah mengenai logo City Branding Malang “Beautiful Malang”. Pantau lini masa facebook ADGI Malang untuk informasi lebih lengkap. Sampai jumpa divenue.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu perawatan sistem kelistrikan gedung RSG- GAS menggunakan metoda Non Destructive Testing (NDT) dapat dimanfaatkan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diazinon (pestisida) terhadap tingkat keberhasilan larva yang terbentuk dan waktu dari setiap tahap perkembangan

Gangguan penghidu pada penyakit sinonasal seperti rinosinusitis kronik atau rinitis alergi disebabkan inflamasi dari saluran nafas yang menyebabkan berkurangnya aliran udara

Penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan aplikasi data warehouse yang mengintegrasikan data demografi penduduk, data anggaran, data potensi dan data usulan

Demikian halnya dalam konteks impeachment Presiden, di mana setelah Mahkamah Konstitusi RI memeriksa dan memutuskan bahwa Presiden terbukti telah melakukan

Melihat permasalahan yang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar

Hubungan Kemampuan Kinestetik Anak dengan Gerak Tari Kreasi Binatang Laut Anak Usia Dini.... Penelitian Terdahulu yang

Dapat disimpulkan hasil penelitian di SMAN 10 Bandung bahwa model pembelajaran problem based learning berpengaruh dengan signifikan terhadap penguasaan gerak