• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengukuran kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) (studi kasus di kota Lubuklinggau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis pengukuran kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) (studi kasus di kota Lubuklinggau)"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) (STUDI KASUS DI KOTA LUBUKLINGGAU). SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Shella Marcelina NIM: 142114011. PROGRAM STUDI AKUNTANSI - JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) (STUDI KASUS DI KOTA LUBUKLINGGAU). SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Shella Marcelina NIM: 142114011. PROGRAM STUDI AKUNTANSI - JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO DAN PERSEMBAHAN. Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah: 153). Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-Insyirah: 6). Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al-Baqarah: 286). Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S Ar-Rahman). Skripsi ini ku persembahkan untuk: Allah SWT Bapak Syawaludin dan Mamak Sugiati Adik Muhammad Reygi Wijaya Mbah dan Seluruh Keluarga yang ku sayang. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbilalamin. Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.. 2.. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.. 3.. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.. 4.. Dra. Y.F.M. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA. selaku dosen pembimbing akademik.. 5.. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6.. Semua pihak PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau yang bersedia menerima dan membantudalam memberikan informasi yang saya butuhkan dalam penelitian.. 7.. Kedua Orang Tua saya, Bapak Syawaludin dan Ibu Sugiati yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, semangat dan banyak hal sehingga saya bisa menyelesaikan pendidikan sampai jenjang ini.. 8.. Adik saya, Muhammad Reygi Wijaya yang sudah memberikan motivasi agar saya cepat menyelesaikan studi.. 9.. Mbah dan semua saudara saya yang turut memberikan semangat dan motivasi agar saya cepat menyelesaikan studi dengan baik.. 10. Sahabat saya, Qory Fauzian dan Putri Fan Agnes yang ikut memberikan semangat dan ketulusan dalam mendengarkan keluh kesah saya. 11. Pasukan Kos Bu RT Tercinta (Deva, Indah, Ratna, Mba Widya, Mba Agnes, Ima, Ela, Erica, dan Yoyo) yang turut memberikan semangat dan kebahagiaan. 12. Desy dan seluruh Kerabat Kotak Indonesia yang turut memberikan energi, semangat dan selalu bisa menghibur saya. 13. Kevin yang dengan terpaksa atau tidak telah menemani saya menulis skripsi ini hingga larut malam. 14. Kembar ku Rina dan Reni yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................................... HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. HALAMAN DAFTAR ISI............................................................................. HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ ABSTRAK ..................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .................................................................. A. Latar Belakang .................................................................. B. Rumusan Masalah .............................................................. C. Batasan Masalah................................................................. D. Tujuan Penelitian ............................................................... E. Manfaat Penelitian ............................................................. F. Sistematika Penulisan ........................................................ BAB II. i ii iii iv v. vi vii x xii xiii xiv xv 1 1 3 3 3 4 5. LANDASAN TEORI ............................................................... 7. A. Kinerja ................................................................................ 1. Pengertian Kinerja ........................................................ 2. Pengukuran Kinerja ...................................................... 3. Manfaat Pengukuran Kinerja ....................................... B. Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja PDAM ........................ 1. Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K6/IV/2010 Tentang Penilaian Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum ........ 2. Alur Proses Penilaian Kinerja PDAM ......................... 3. Formulasi Indikator Kinerja PDAM ............................ 4. Pendekatan Balance Scorecard .................................... 5. Bobot, Standar dan Nilai Standar Indikator Kinerja PDAM ........................................................................... 7 7 7 8 9. x. 9 10 11 26 28.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/ IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum ........... D. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/ IV/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum ............................................................................... E. Pelayanan Publik ................................................................ F. Laporan Keuangan ............................................................ 1. Pengertian Laporan Keuangan ..................................... 2. Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan ........................ G. Analisis Laporan Keuangan .............................................. H. Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik ...................... 37. 38 41 42 42 42 43 44. BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... A. Jenis Penelitian .................................................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. D. Jenis dan Sumber Data ...................................................... E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ F. Teknik Analisis Data .......................................................... 45 45 45 45 46 47 47. BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................... A. Dasar Pendirian ................................................................. B. Nama dan Tempat Kedudukan .......................................... C. Maksud dan Tujuan ........................................................... D. Visi dan Misi Perusahaan ................................................... E. Tujuan dan Sasaran Strategis Perusahaan ......................... F. Struktur Organisasi ............................................................ 49 49 50 50 51 52 53. BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... A. Deskripsi Data .................................................................... B. Analisis Data ..................................................................... C. Pembahasan ......................................................................... 55 55 56 74. BAB VI. PENUTUP ............................................................................... A. Kesimpulan ....................................................................... B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... C. Saran ................................................................................... 79 79 79 80. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82. LAMPIRAN .................................................................................................... 84. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29. Indikator Kinerja Aspek Keuangan ................................................ Indikator Kinerja Aspek Pelayanan ............................................... Indikator Kinerja Aspek Operasional ............................................ Indikator Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia ........................... Penetapan Jumlah dan Frekuensi Pengambilan Sampel Air Minum Pada Pengawasan Eksternal ............................................... Penetapan Jumlah dan Frekuensi Pengambilan Sampel Air Minum Pada Pengawasan Internal ................................................ Return on Equity (ROE) ................................................................. Rasio Operasi ................................................................................. Rasio Kas ....................................................................................... Efektivitas Penagihan ..................................................................... Solvabilitas ..................................................................................... Cakupan Pelayanan Teknis ............................................................ Pertumbuhan Pelanggan (% per tahun) .......................................... Tingkat Penyelesaian Pengaduan ................................................... Kualitas Air Pelanggan .................................................................. Jumlah Air Terjual ......................................................................... Konsumsi Air Domestik ................................................................ Jumlah Realisasi Produksi dan Jumlah Kapasitas Terpasang ........ Efisiensi Produksi (Faktor Pemanfaatan Produksi) ........................ Jumlah Air Terjual dan Jumlah Distribusi Air ............................... Air Tak Berekening-ATR(NRW) .................................................. Waktu Distribusi Air ke Pelanggan ............................................... Jam Operasi Layanan ..................................................................... Tekanan Air pada Sambungan Pelanggan ..................................... Penggantian Meter Air Pelanggan ................................................. Rasio Jumlah Pegawai/1000 Pelanggan ......................................... Rasio Diklat Pegawai ..................................................................... Beban Diklat terhadap Beban Pegawai .......................................... Total Kinerja PDAM tahun 2016 .................................................... xii. 31 32 34 35 39 40 56 57 58 59 60 61 62 62 63 64 65 66 66 67 67 68 69 69 70 71 72 72 73.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur Organisasi PDAM ......................................................... xiii. 54.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) (STUDI KASUS DI KOTA LUBUKLINGGAU). Shella Marcelina NIM: 142114011 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang diukur menggunakan Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum. Penelitian dilakukan di PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau. Jenis penelitian ini adalah studi kasus di PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau. Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada Direksi, Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi, Sub Bagian Umum dan Personalia, Bagian Teknik, dan Bagian Hubungan Langganan serta dokumentasi berupa Laporan Keuangan, Laporan Produksi dan Distribusi dan Laporan Hubungan Langganan. Teknik analisis data terdiri dari: (1) menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Keuangan; (2) menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Pelayanan; (3) menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Operasional; (4) menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia; (5) menghitung total kinerja dengan menjumlahkan nilai kinerja tiap aspek yang diperoleh dari nilai indikator dikali dengan bobot indikator; (6) menetapkan status kinerja perusahaan. Berdasarkan analisis pengukuran kinerja menurut Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum diketahui bahwa kinerja perusahaan tahun 2016 masuk dalam klasifikasi “Kurang Sehat” dengan total nilai kinerja 2,2. Perusahaan belum bisa masuk dalam klasifikasi “Sehat” karena semua aspek kurang mendukung.. Kata Kunci: kinerja PDAM, analisis kinerja, Perusahaan Daerah Air Minum. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT PERFORMANCE ANALYSIS OF MUNICIPAL WATERWORKS (CASE STUDY AT LUBUKLINGGAU) Shella Marcelina NIM: 142114011 Sanata Dharma University Yogyakarta 2018. The aim of this research was to assess the performance of Municipal Waterworks (PDAM) which was measured using the Decision of the Supporting Agency Chairperson for the Development of Drinking Water Supply Systems Number 002/KPTS/K-6/IV/2010 Concerning the Performance Assessment of the Implementation of Drinking Water Supply System Development Services in Municipal Waterworks. The research was conducted at PDAM Tirta Bukit Sulap, Lubuklinggau. The type of this research is a case study at Municipal Waterworks of Lubuklinggau. The data was obtained by collecting the documentation of Financial Reports, Production and Distribution Reports, and Subscription Relation Reports and conducting interviews to the Director, Finance and Accounting Subdivisions, General and Personnel Subdivisions, Division of Engineering, and Division of Subscription Relation. The data analysis techniques were: (1) calculating and assessing value of Financial Performance Indicator; (2) calculating and assessing value of Service Performance Indicator; (3) calculating and assessing value of Operational Performance Indicator; (4) calculating and assessing value of Human Resources Performance Indicator; (5) calculating the total performance by adding up the performance value of each aspect obtained from the indicator value multiplied by the indicator weight; (6) determining the company's performance status. Based on the analysis of performance measurement according to the Decision of the Supporting Agency Chairperson for the Development of Water Supply Systems, it was found that the company's performance in 2016 was classified as "Less Healthy" with a total value of performance is 2.2. The company cannot yet be included in the “Healthy” classification because all aspects are less supportive.. Keywords: PDAM performance, performance analysis, Municipal Waterworks. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat atas barang dan jasa yang disediakan oleh perusahaan sektor publik terus meningkat seiring perkembangan zaman dan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan yang terus bertambah menuntut pemerintah untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik. Pemerintah juga harus meningkatkan kualitas barang dan jasa yang disediakan demi tercapainya tujuan perusahaan sektor publik. PDAM merupakan salah satu perusahaan milik Daerah Propinsi atau Daerah Kabupaten dan atau Daerah Kota yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyediaan air bersih. PDAM merupakan perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada masyarakat, tetapi juga berorientasi menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan sebagian digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dan sebagian lagi disetorkan ke pemerintah guna meningkatkan pendapatan asli daerah. Akan tetapi kenyataannya sebagian besar PDAM di Indonesia mengalami kerugian sehingga tidak dapat berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Petugas pelayanan publik yang kurang profesional merupakan salah satu aspek yang menyebabkan penurunan kinerja perusahaan. Banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat mengenai pelayanan publik secara langsung memberikan gambaran buruk dan merusak citra perusahaan publik. Penurunan kinerja pelayanan publik tidak hanya berasal dari aspek non keuangan_saja,_tetapi_juga_aspek_keuangan. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herman Paleni (2015), laporan keuangan PDAM tahun 2008-2012 khususnya pada Laporan Laba/Rugi perusahaan menyatakan bahwa PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dari tahun ke tahun mengalami kerugian. Sebagai perusahaan publik yang dibiayai oleh pemerintah daerah dari uang masyarakat, PDAM harus transparan dan akuntabel dalam segala aspek. Untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan publik, tidak cukup jika hanya dilakukan pengukuran yang hanya mempertimbangkan aspek keuangan perusahaan saja. Dalam rangka meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas, pemerintah telah membuat kebijakan guna mewujudkan kinerja pelayanan publik yang baik. Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dibawah Kementerian Pekerjaan Umum menetapkan Keputusan Ketua Badan Pendukung. Pengembangan. 002/KPTS/K-6/IV/2010. Sistem. Tentang. Penyediaan. Air. Minum. Penilaian. Kinerja. Nomor. Pelayanan. Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum. Keputusan tersebut digunakan untuk menilai dan mengetahui keberhasilan Direksi dalam mengelola PDAM. Pengukuran kinerja dapat dilakukan per triwulan, per semester atau per tahun buku yang diukur berdasarkan empat indikator aspek kinerja, yaitu aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia. Dengan mengetahui tingkat kinerja PDAM, maka dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan kinerja pelayanan PDAM..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan dikaji adalah “Bagaimana kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau periode 2016 berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K6/IV/2010. Tentang. Penilaian. Kinerja. Pelayanan. Penyelenggaraan. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum?”. C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya dilakukan di PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dan fokus dalam mengukur dan menganalisis kinerja PDAM periode. 2016. berdasarkan. Keputusan. Ketua. Badan. Pendukung. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K6/IV/2010. Tentang. Penilaian. Kinerja. Pelayanan. Penyelenggaraan. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum.. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau periode 2016 melalui penilaian terhadap aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pendukung.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K6/IV/2010. Tentang. Penilaian. Kinerja. Pelayanan. Penyelenggaraan. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum.. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian ini, penulis mengharapkan hasil penelitian memiliki manfaat bagi: 1.. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengukur dan memberi penilaian terhadap kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. Tentang. Penilaian. Kinerja. Pelayanan. Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum serta memberi saran/masukan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan. 2.. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat memberi referensi tambahan bagi pihak lain yang tertarik dengan kajian yang sama mengenai pengukuran dan penilaian kinerja pada pelayanan publik khususnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 3.. Penulis Penelitian ini sebagai salah satu media untuk memperdalam ilmu akademik penulis dengan cara mengaplikasikan teori-teori akuntansi khususnya pada bidang akuntansi sektor publik.. F. Sistematika Penulisan BAB I. : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.. BAB II. : Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang dijadikan sebagai dasar penelitian. yaitu. teori-teori. yang. berkaitan. dengan. pengukuran dan penilaian kinerja PDAM serta sebagai dasar untuk menganalisis data.. BAB III. : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.. BAB IV. : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi gambaran singkat mengenai objek penelitian yaitu PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. BAB V. : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, dan hasil penelitian yang telah diperoleh dan diolah berdasarkan teknik dan metode yang sesuai dengan teori dan pembahasan.. BAB VI. : Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian, keterbatasan selama proses penelitian, serta saran dari penulis..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Kinerja 1.. Pengertian Kinerja Menurut Mahsun, dkk (2011:_141), kinerja adalah gambaran mengenai. tingkat. pencapaian. pelaksanaan. suatu. kegiatan/. program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. 2.. Pengukuran Kinerja Menurut Robertson (2002) dalam Mahsun, dkk (2011:141), Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi pengggunaan sumberdaya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam_mencapai_tujuan. Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial (Mardiasmo: 2005).. 7.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 3.. Manfaat Pengukuran Kinerja Manfaat pengukuran kinerja bagi pihak internal dan eksternal organisasi sektor publik menurut BPKP tahun 2000 (dalam Mahsun, 2014) adalah a.. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja.. b.. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.. c.. Memantau. dan. mengevaluasi. pelaksanaan. kinerja. dan. membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja. d.. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.. e.. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.. f.. Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.. g.. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.. h.. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.. i.. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.. j.. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. B. Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja PDAM 1.. Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum Surat keputusan ini menjadi dasar pada penerapan penentuan standar kualitas dan kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum oleh BPP SPAM. Dalam surat keputusan tersebut berisi 5 (lima) keputusan sebagai berikut. a.. Penilaian Sistem. kinerja Penyediaan. pelayanan Air. penyelenggaraan. Minum. PDAM. pengembangan. dilakukan. dengan. menggunakan pendekatan “balance scorecard” dengan pengukuran terhadap aspek keuangan, pelayanan, operasi dan sumber daya manusia. b.. Untuk setiap aspek terdiri atas beberapa indikator untuk lebih memberikan kecermatan dalam melakukan evaluasi dan penilaian kinerja pelayanan penyelenggaran pengembangan sistem penyediaan air minum.. c.. Hasil penilaian kinerja pelayanan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pada PDAM dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu sehat, kurang sehat, dan sakit.. d.. Penilaian. kinerja. pelayanan. penyelenggaran. pengembangan. Sistem Penyediaan Air Minum pada PDAM diberlakukan pula.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. terhadap penyelenggara pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang melakukan kerjasama penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dengan pemerintah, pemerintah daerah atau PDAM. e.. Setiap aspek maupun indikator memiliki bobot dan nilai masingmasing yang dituangkan dalam tabel indikator penilaian kinerja pelayanan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum PDAM.. 2.. Alur Proses Penilaian Kinerja PDAM Kegiatan penilaian kinerja PDAM secara garis besar dilakukan melalui tahapan seperti berikut. a.. Inventarisasi data Tahap ini berisi langkah pengumpulan data disesuaikan dengan aspek-aspek indikator kinerja, yaitu aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia.. b.. Verifikasi, validasi dan updating Tahap ini berisi langkah untuk mendapatkan data-data terkini yang bersifatvalid dan terverifikasi sehingga akan diperoleh hasil evaluasi yang on the track dan seragam.. c.. Formula evaluasi kinerja PDAM Tahap ini berisi langkah memasukkan data-data yang telah terkumpul ke dalam rumus-rumus perhitungan indikator kinerja. Perhitungan nilai indikator kinerja didasarkan pada bobot dan nilai.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. standar/kriteria masing-masing indikator sehingga nantinya akan diperoleh nilai total kinerja. d.. Penetapan status kinerja Penetapan status kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai total kinerja yang diperoleh dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu: sehat, kurang sehat, dan sakit dengan uraian sebagai berikut. 1) Kinerja PDAM sehat, apabila memiliki nilai total kinerja > 2,8; 2) Kinerja PDAM kurang sehat, apabila memiliki nilai total kinerja antara 2,2 sampai 2,8; 3) Kinerja PDAM sakit, apabila memiliki nilai total kinerja < 2,2.. 3.. Formulasi Indikator Kinerja PDAM Aspek penilaian kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. Tentang. Penilaian. Kinerja. Pelayanan. Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum, yaitu: a.. Aspek Keuangan Penilaian kinerja aspek keuangan pada prinsipnya merupakan penilaian yang mencakup kemampuan PDAM untuk menciptakan laba dan mengefisienkan kegiatan operasionalnya. Aspek keuangan memiliki 3 (tiga) indikator utama yaitu: Rentabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda seperti dijelaskan sebagai berikut. 1) Rentabilitas Rentabilitas merupakan ukuran kemampuan PDAM untuk menciptakan keuntungan atau memperoleh laba dan menjamin kesinambungan operasional (going concern). Ukuran tersebut digambarkan melalui besaran 2 (dua) indikator, yaitu: a) Return on Equity (ROE) Return on Equity (ROE) adalah suatu rasio untuk mengukur tingkat kemampuan memperoleh laba dari modal (ekuitas) yang ada. 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 (𝑅𝑝). Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙+𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)(𝑅𝑝) x 100% Laba Bersih Setelah Pajak adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh beban untuk satu periode tertentu (satu tahun) setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi. Jumlah Ekuitas adalah jumlah modal ditambah cadangan atau aset dikurangi kewajiban. Catatan: Apabila laba bersih negatif (rugi) dan ekuitas negatif maka mendapat nilai 1..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. b) Rasio Operasi Rasio Operasi adalah sebagai suatu rasio untuk mengukur tingkat. efisiensi. beban. yang. dikeluarkan. untuk. menghasilkan pendapatan. 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑅𝑝). Rumus = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑅𝑝) Beban. operasi. adalah. seluruh. beban. usaha. baik. bebanlangsung usaha (beban sumber air, beban pengolahan air dan beban transmisi dan distribusi) maupun beban tidak langsung usaha (beban administrasi dan umum). Pendapatan operasi adalah seluruh pendapatan usaha yang meliputi pendapatan air dan pendapatan non air.. 2) Likuiditas Likuiditas. dapat. diartikan. sebagai. suatu. ukuran. untuk. mengetahui kemampuan PDAM memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau dengan kata lain kemampuan PDAM untuk memenuhi kewajiban atau kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Ukuran likuiditas digambarkan melalui besaran 2 (dua) indikator, yaitu:.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. a) Rasio Kas Rasio Kas adalah suatu rasio untuk mengukur kemampuan kas dalam rangka menjamin kewajiban jangka pendek. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠 + 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠 (𝑅𝑝). Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝑅𝑝) x 100% Jumlah Kas adalah seluruh jumlah uang kas yang ada baik yang berada di kas perusahaan (tunai) maupun yang ada di Bank. Setara Kas adalah surat berharga yang dimiliki yang secara seketika dapat diuangkan termasuk deposito, surat berharga, promes dan cek mundur (yang masuk dalam aset lancar). Jumlah Kewajiban Lancar adalah seluruh kewajiban yang harus dapat dilunasi dalam satu tahun buku.. b) Efektivitas Penagihan Efektivitas Penagihan adalah ukuran yang digunakan dalam menakar efektivitas kegiatan penagihan atas hasil penjualan air. Rumus =. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑘𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑖𝑟 (𝑅𝑝) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑘𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑖𝑟 (𝑅𝑝). x 100 %. Jumlah Penerimaan Rekening Air adalah penerimaan tunai (penerimaan melalui kas dan/atau melalui bank) dalam satu tahun buku atas volume air terjual (jumlah rekening air)..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Jumlah Rekening Air adalah seluruh jumlah tagihan kepada pelanggan PDAM sesuai daftar rekening ditagih (DRD) air selama satu tahun. Pengertian ini didasarkan bahwa penjualan air PDAM (pendapatan penjualan air) dicatat berdasarkan jumlah air yang dikonsumsi pelanggan pada saat transaksi terjadi, pelanggan tidak langsung membayar. 3) Solvabilitas Solvabilitas adalah suatu ukuran untuk mengetahui kemampuan PDAM menjamin kewajiban-kewajiban jangka panjang dengan asetnya. Solvabilitas juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk. melunasi. seluruh. kewajiban. yang. ada. dengan. menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Kondisi keuangan PDAM yang solvable menjadi salah satu faktor penting dalam penentuan kelayakan diberikannya pinjaman kepada PDAM terutama untuk mengembangkan pelayanan air minumnya. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑒𝑡 (𝑅𝑝). Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 (𝑅𝑝) 𝑥 100% Jumlah aset adalah sumber daya yang dikuasai PDAM sebagai akibat dari peristiwa masalalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. Jumlah kewajiban adalah jumlah kewajiban yang harus dibayar..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. b.. Aspek Pelayanan Penilaian kinerja aspek pelayanan bertujuan untuk mengukur beberapa perspektif pelayanan yang menggambarkan tingkat kemampuan PDAM memenuhi kebutuhan pelanggannya. Perspektif yang tercakup diantaranya: kualitas, kuantitas, kontinuitas, kepuasan pelanggan,. kemampuan. nyata. pelayanan,. dan. pertumbuhan. pelanggan. Berdasarkan perspektif tersebut, maka disimpulkan bahwa terdapat 5 (lima) indikator yang diperkirakan dapat mewakili perspektif pelayanan seperti dimaksud, yaitu: 1) Cakupan Pelayanan Teknis Pengertian dari cakupan pelayanan teknis adalah suatu ukuran untuk mengetahui berapa besar prosentase jumlah penduduk terlayani oleh PDAM dibanding dengan jumlah penduduk di wilayah pelayanan PDAM. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 (𝑗𝑖𝑤𝑎). Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 𝑥 100% Jumlah penduduk terlayani merupakan jumlah sambungan dikali rata-rata jiwa per KK (didasarkan pada data BPS). Jumlah sambungan adalah jumlah sambungan aktif pada akhir periode penilaian..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Jumlah penduduk di wilayah pelayanan merupakan jumlah penduduk di wilayah pelayanan teknis (wilayah yang ada dalam perencanaan). 2) Pertumbuhan Pelanggan (% per tahun) Indikator ini digunakan untuk mengetahui berapa prosentase peningkatan jumlah pelanggan PDAM dalam satu periode (bulanan, triwulan, semester atau tahunan). Indikator ini menunjukkan seberapa besar kemampuan PDAM dalam memasarkan produknya. Selain itu, indikator ini juga dapat menunjukkan kemampuan PDAM dalam berinvestasi untuk mengembangkan pelayanan air minumnya. Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑖𝑛𝑖 (𝑆𝑅) − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 (𝑆𝑅) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 (𝑆𝑅). Jumlah pelanggan periode ini adalah jumlah pelanggan total yang tercatat di dalam administrasi pelayanan pada akhir periode evaluasi. Jumlah pelanggan periode lalu adalah jumlah pelanggan total yang tercatat di dalam administrasi pelayanan pada akhir periode lalu. Catatan: Jika cakupan layanan teknis > 80% maka indikator pertumbuhan pelanggan diberi nilai 5 dan tidak perlu ada catatan penggunaan sumber air alternatif..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 3) Tingkat Penyelesaian Pengaduan Tingkat penyelesaian pengaduan merupakan ukuran untuk menilai respon atau tanggapan PDAM terhadap pengaduan pelanggannya. Rumus =. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛. 𝑥 100%. Jumlah pengaduan yang tertangani adalah banyaknya pengaduan pelanggan yang tercatat dan telah diselesaikan masalahnya dalam satu periode evaluasi kinerja. Jumlah pengaduan adalah banyaknya pengaduan dari pelanggan yang tercatat selama satu periode evaluasi kinerja. Catatan: Jika tidak ada catatan jumlah pengaduan ataupun jumlah pengaduan tertangani maka diberi nilai 1. 4) Kualitas Air Pelanggan Kualitas air pelanggan merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui apakah kualitas air yang didistribusikan oleh PDAM kepada pelanggan telah memenuhi kualitas air minum seperti yang. ditetapkan. dalam. Permenkes. Nomor. 492/MENKES/PER/V/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Rumus =. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑗𝑖. 𝑥 100%.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Jumlah uji yang memenuhi syarat adalah banyaknya hasil uji kualitas (sampel) air dititik pelanggan yang telah memenuhi syarat kualitas air minum menurut PERMENKES Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Mengingat sebagian perancangan IPA yang dimiliki SPAMPDAM hanya dapat mengolah sebagian aspek dari fisika, dan mikrobiologis saja, sementara untuk aspek kimiawi dan radioaktif hampir seluruh SPAM-PDAM belum melengkapinya, maka pendekatan penilaian hanya untuk parameter wajib yang terdiri dari dua jenis parameter yaitu : -. Parameter yang Langsung berhubungan dengan kesehatan yaitu: Mikrobiologis: - E. Coli dan Total Bakteri Koliform. Kimia. anorganik:. Arsen,. Fluorida,. Total. Kromium,. Kadmium, Nitrit, Nitrat, Sianida, Selenium. -. Parameter yang Tidak Langsung berhubungan dengan kesehatan yaitu: Parameter fisik, seperti: bau, warna, kekeruhan, rasa dan suhu; Parameter kimiawi, seperti: Alumunium, Besi, Kesadahan, Klorida, Mangan, pH, Seng, Sulfat, Tembaga dan Amonia..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Jumlah sampel yang diuji adalah banyaknya pengambilan sampel yang harus dilakukan menurut ketentuan PERMENKES Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010. 5) Konsumsi Air Domestik Konsumsi air domestik merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambarkan tingkat pemakaian air oleh pelanggan kategori domestik (rumah tangga). Rumus = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 (𝑚3/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 (𝑆𝑅). Jumlah air terjual pelanggan domestik rata-rata per bulan adalah banyaknya air yang dikonsumsi oleh pelanggan domestik ratarata per bulan. Jumlah pelanggan domestik adalah banyaknya pelanggan domestik yang masih aktif. Periode tertentu/evaluasi dapat dilakukan untuk selama triwulan, semester dan atau tahunan.. c.. Aspek Operasional Penilaian kinerja aspek operasional bertujuan untuk mengukur tingkat perspektif operasional seperti: efektivitas produksi dan distribusi, besarnya kehilangan air, kontinuitas pelayanan air kepada pelanggan, apresiasi terhadap alat ukur transaksi jual beli, produk.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. yang dijual kepada pelanggan serta tekanan air rata-rata kepada pelanggan. Perspektif operasional tersebut diwakili oleh indikatorindikator aspek operasional seperti berikut. 1) Efisiensi Produksi (Faktor Pemanfaatan Produksi) Efisiensi produksi (faktor pemanfaatan produksi) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efisiensi sistem produksi. 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑚3). Rumus = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 (𝑚3) 𝑥 100% Realisasi produksi adalah volume air yang diproduksi secara riil oleh PDAM (volume produksi riil). Kapasitas terpasang adalah kapasitas unit produksi PDAM yang terpasang sesuai dengan rencana (L/det). 2) Air Tak Berekening-ATR (NRW) Air tak berekening-ATR (NRW) merupakan selisih antara air yang masuk unit distribusi dengan air yang berekening dalam jangka waktu selama periode evaluasi. Rumus =. 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑖𝑟 (𝑚3)− 𝐴𝑖𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 (𝑚3) 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑖𝑟 (𝑚3). 𝑥 100%. Distribusi air adalah banyaknya air yang disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan pipa distribusi selama periode evaluasi..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Air terjual adalah banyaknya air yang terpakai oleh pelanggan dan tercatat dalam Ikhtisar Rekening Air (IRA) selama periode evaluasi. 3) Jam Operasi Layanan Jam operasi layanan merupakan indikator untuk mengukur efisiensi sistem secara keseluruhan dan kaitannya dengan kontinuitas pelayanan. Rumus =. 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 (ℎ𝑎𝑟𝑖). Waktu distribusi air ke pelanggan adalah pelayanan distribusi air yang dapat disediakan kepada pelanggan selama periode evaluasi. Data jam operasi disesuaikan dengan data jam operasi pompa distribusi atau data yang tersedia di bagian distribusi. Untuk PDAM yang memiliki beberapa sistem pelayanan (multi sistem) dan jam operasi pelayanan berbeda antara masing-masing unit pelayanan maka perlu dilakukan perhitungan jam operasi pelayanan rata-rata melalui rasio bobot tertimbang. 4) Tekanan Air Pada Sambungan Pelanggan Tekanan air pada sambungan pelanggan merupakan indikator untuk mengukur jumlah pelanggan yang dilayani dengan tekanan sesuai dengan tekanan minimum yang ditentukan..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 0,7 𝑏𝑎𝑟 (𝑆𝑅) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 (𝑆𝑅). x 100%. Jumlah pelanggan terlayani dengan tekanan minimal 0,7 bar adalah banyaknya pelanggan yang dapat memperoleh pelayanan tekanan air minimal 7 m kolom air padawaktu jam puncak (jam 07.00 – 08.00). Jumlah pelanggan adalah banyaknya pelanggan aktif. Catatan: Jika tekanan dan SR di wilayah layanan tertentu tidak dapat ditentukan secara spesifik maka perhitungan tekanan air menggunakan tekanan air yang diukur di sambungan pelanggan sampel dibagi dengan jumlah pelanggan tanpa menggunakan rata-rata tertimbang. 5) Penggantian Meter Air Pelanggan Penggantian meter air pelanggan merupakan indikator untuk mengukur tingkat ketelitian/akurasi meter air pelanggan. Rumus =. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 (𝑢𝑛𝑖𝑡) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 (𝑆𝑅). 𝑥 100%. Jumlah meter air yang diganti adalah banyaknya meter air pelanggan yang digantiselama periode evaluasi. Jumlah pelanggan adalah banyaknya pelanggan aktif..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. d.. Aspek Sumber Daya Manusia Penilaian kinerja aspek sumber daya manusia bertujuan untuk mengukur tingkat inovasi dan pembelajaran dalam kaitannya dengan pengelolaan PDAM. Aspek sumber daya manusia yang dimaksud meliputi. efektivitas,. apresiasi,. peningkatan. pengetahuan,. keterampilan dan sikap kerja. Indikator-indikator yang mewakili aspek sumber daya manusia adalah sebagai berikut. 1) Rasio Pegawai terhadap Pelanggan Rasio pegawai terhadap pelanggan menggambarkan tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan tenaga kerja untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Semakin tinggi rasio yang. terukur. menggambarkan. rendahnya. efisiensi. dan. efektivitas tenaga kerja yang ada begitu pula sebaliknya. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖. Rumus = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 / 1000) Jumlah pegawai adalah banyaknya pegawai yang tercatat sebagai pegawai tetap dan honorer. Jumlah pelanggan adalah seluruh pelanggan PDAM. 2) Rasio Diklat Pegawai Rasio diklat (pendidikan dan pelatihan) pegawai merupakan indikator. yang. digunakan. untuk. mengukur. kepedulian. perusahaan dalam upaya meningkatkan efektivitas pegawai..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Indikator ini juga menunjukkan seberapa besar tingkat kompetensi pegawai yang dimiliki oleh PDAM sehingga dapat memberikan dampak positif pada peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Rumus =. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑑𝑖𝑘𝑙𝑎𝑡 (𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 (𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔). x 100%. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat adalah banyaknya pegawai yang tercatat mengikuti pendidikan dan latihan selama periode evaluasi. Jumlah pegawai adalah banyaknya pegawai yang tercatat sebagai pegawai tetap dan honorer. 3) Rasio Beban Diklat Terhadap Beban Pegawai Rasio beban diklat merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur upaya perusahaan dalam hal peningkatan kompetensi pegawai. Rasio ini memiliki korelasi erat dengan rasio diklat pegawai karena rasio beban diklat muncul sebagai akibat dari pelaksanaan diklat pegawai. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑘𝑙𝑎𝑡 (𝑅𝑝). Rumus = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 (𝑅𝑝) 𝑥 100% Jumlah beban diklat adalah seluruh beban yang dikeluarkan oleh PDAM terkait dengan kegiatan. pendidikan. dan. pelatihan. pegawai (termasuk SPPD dan transportasi/akomodasi). Jumlah beban pegawai adalah seluruh beban pegawai yang tercatat sebagai pegawai tetap dan honorer..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 4.. Pendekatan Balance Scorecard Tingkat keberhasilan pengelolaan PDAM ini diukur melalui proses penilaian terhadap kinerja PDAM yang didasarkan pada indikator kinerja penyelenggaraan pengembangan SPAM meliputi aspek keuangan, operasional, pelayanan pelanggan dan sumber daya manusia sesuai dengan ketentuan di dalam Pasal 59 Permen PU No. 18/PRT/M/2007. Masing-masing apek dirinci ke dalam beberapa indikator penilaian melalui pendekatan balance scorecard. Adapun prinsip-prinsip balance scorecard tersebut meliputi: a.. Perspektif. keuangan. yang. menggambarkan. bahwa. upaya. meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya serta memaksimalkan shareholder value merupakan hasil daritindakan sebagaimana ditunjukkan pada tiga perspektif tolok ukur operasional lainnya (pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan). Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan,. implementasi. dan. pelaksanaannya. memberikan. kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Tujuan finansial. biasanya. berhubungan. dengan. profitabilitas. melaluipengukuran laba operasi, return of capital employee (roce/rona) atau economic value added. Tujuan finansial lainnya adalah pertumbuhan pendapatan yang cepatatau terciptanya arus kas yang positif..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. b.. Perspektif pelanggan memiliki ukuran-ukuran yang dapat digunakan untuk melihat keberhasilan perusahaan dalam upaya meningkatkan jumlah pelanggan baru, jumlah pelanggan loyal serta kepuasan pelanggan, yaitu: kepuasan pelanggan, retensi pelanggan akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan dan pangsa pasar disegmen sasaran.. c.. Perspektif proses bisnis internal menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melakukan peningkatan secara terus menerus melalui kegiatan produksi yang lebih baik, distribusi yang lebih cepat, cakupan hubungan masyarakat menjadi lebih luas,inovasi produk menjadi lebih cepat serta tanggung jawab sosial ke masyarakat menjadi lebih baik.. d.. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan lebih difokuskan pada kegiatan sumber daya internal perusahaan seperti meningkatkan kompetensi karyawan serta mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan serta perlunya organisasi perusahaan yang efektif dan kondusif. Perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang.. Melalui pendekatan balance scorecard, indikator penilaian kinerja PDAM dari BPPSPAM disusun dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar konsep metode tersebut dengan mempertimbangkan karakteristik PDAM itu sendiri. Atas pertimbangan di atas maka masing-masing aspek.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. pengukuran indikator kinerja diberikan bobot yang relatif berimbang sesuai dengan karakteristik aspek yang bersangkutan, yaitu aspek keuangan dengan bobot 25%, aspek pelayanan dengan bobot 25%, aspek operasional dengan bobot35%, dan aspek sumber daya manusia dengan bobot 15%. Adapun pemberian bobot aspek operasional yang lebihtinggi dibandingkan aspek lainnya (yaitu 35%) didasarkan atas pertimbangan bahwaaspek operasional di dalam penyediaan air minum kepada masyarakat pelanggan di PDAM merupakan faktor yang sangat penting dalam perolehan pendapatan, sehingga peningkatan kinerja dari aspek operasional. tersebut. memerlukan. perhatian. yang. lebih. besar. dibandingkan dari ketiga aspek yang lain. 5.. Bobot, Standar dan Nilai Standar Indikator Kinerja PDAM Bobot, standar dan nilai standar indikator kinerja merupakan angkaangka acuan yang digunakan untuk menghitung nilai kinerja PDAM dengan besaran yang sama atau berbeda untuk setiap indikator kinerja PDAM seperti dijelaskan berikut ini. a.. Aspek Keuangan Aspek keuangan memiliki bobot sebesar 25% atau 0,25 meliputi: 1) Rentabilitas a). Return on equity (ROE) dengan bobot sebesar 0,055;. b) Rasio operasi dengan bobot sebesar 0,055. 2) Likuiditas a). Rasio Kas dengan bobot sebesar 0,055;.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. b) Efektivitas penagihan dengan bobot sebesar 0,055. c) Solvabilitas, dengan bobot sebesar 0,03. Bobot, standar dan nilai dari indikator kinerja aspek keuangan tersebut direkapitulasi ke dalam tabel 1. b.. Aspek Pelayanan Aspek pelayanan memiliki bobot sebesar 25% atau 0,25 meliputi: 1) Cakupan pelayanan teknis dengan bobot sebesar 0,05; 2) Pertumbuhan pelanggan dengan bobot sebesar 0,05; 3) Konsumsi air domestik dengan bobot sebesar 0,05. 4) Tingkat Penyelesaian Pengaduan dengan bobot sebesar 0,025; 5) Kualitas Air Pelanggan dengan bobot sebesar 0,075. Bobot, standar dan nilai dari indikator kinerja aspek pelayanan tersebut direkapitulasi ke dalam tabel 2.. c.. Aspek Operasional Aspek operasional memiliki bobot sebesar 35% atau 0,35 meliputi: 1) Efisiensi produksi (faktor pemanfaatan produksi) dengan bobot sebesar 0,07; 2) Air tak berekening-ATR (NRW) dengan bobot sebesar 0,07; 3) Jam operasi layanan dengan bobot sebesar 0,08; 4) Tekanan air pada sambungan pelanggan dengan bobot sebesar 0,065; 5) Penggantian dan (atau) kalibrasi meter air pelanggan dengan bobot sebesar 0,065..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Bobot, standar dan nilai dari indikator kinerja aspek operasonal tersebut direkapitulasi ke dalam tabel 3. d.. Aspek Sumber Daya Manusia Aspek sumber daya manusia memiliki bobot sebesar 15% atau 0,15 meliputi: 1) Rasio pegawai terhadap 1000 pelanggan dengan bobot sebesar 0,07; 2) Rasio diklat pegawai dengan bobot sebesar 0,04; 3) Rasio beban diklat terhadap beban pegawai dengan bobot sebesar 0,04. Bobot, standar dan nilai dari indikator kinerja aspek sumber daya manusia tersebut direkapitulasi ke dalam tabel 4..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 1. Indikator Kinerja Aspek Keuangan No. 1. Indikator Kinerja. Bobot. Standar. Nilai Standar. 0,05. ≥ 10 (%) 7 - < 10 (%) 3 - < 7 (%) 0 - < 3 (%) < 0 (%). 5 4 3 2 1. Rentabilitas a. Return on Equity (ROE) 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 (𝑅𝑝) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙+𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)(𝑅𝑝). x 100%. ≤ 0,5 5 > 0,5 – 0,65 4 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑅𝑝) 0,05 3 > 0,65 – 0,85 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑅𝑝) 2 > 0,85 – 1,0 1 > 1,0 2 Likuiditas ≥ 100 (%) 5 a. Rasio Kas 80 - < 100 (%) 4 60 - < 80 (%) 0,05 3 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠+𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠 (𝑅𝑝) 2 40 - < 60 (%) x 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝑅𝑝) 1 < 40 (%) b. Efektivitas Penagihan ≥ 90 (%) 5 85 - < 90 (%) 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑘𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑖𝑟 (𝑅𝑝) 0,05 3 80 - < 85 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑘𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑖𝑟 (𝑅𝑝) 2 75 - < 80 (%) 1 < 75 (%) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. b.. Rasio Operasi. 31.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 1. Indikator Kinerja Aspek Keuangan (Lanjutan) Nilai Standar 3 Solvabilitas ≥ 200 (%) 5 170 - < 200 (%) 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑒𝑡 (𝑅𝑝) 0,03 3 135 < 170 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 (𝑅𝑝) 2 100 - < 135 (%) 1 < 100 (%) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. No.. Indikator Kinerja. Bobot. Standar. Tabel 2. Indikator Kinerja Aspek Pelayanan No.. Indikator Kinerja. Bobot. Standar. Nilai Standar 5 4 3 2 1. ≥ 80 (%) 60 - < 80 (%) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 0,05 40 - < 60 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑗𝑖𝑤𝑎) 20 - < 40 (%) < 20 (%) 2 Pertumbuhan Pelanggan(% per tahun) ≥ 10 (%) 8 - < 10 (%) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑖𝑛𝑖 (𝑆𝑅) − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 (𝑆𝑅) 0,05 6 - < 8 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 (𝑆𝑅) 4 - < 6 (%) < 4 (%) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. 1. Cakupan Pelayanan Teknis. 5 4 3 2 1. 32.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 2. Indikator Kinerja Aspek Pelayanan (Lanjutan) No.. Indikator Kinerja. Bobot. Standar. Nilai Standar 5 4 3 2 1. ≥ 80 (%) 60 - < 80 (%) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖 0,025 40 - < 60 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 20 - < 40 (%) < 20 (%) 4 Kualitas Air Pelanggan ≥ 80 (%) 60 - < 80 (%) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 0,075 40 - < 60 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑗𝑖 20 - < 40 (%) < 20 (%) 5 Konsumsi Air Domestik ≥ 30 (m3/bln) 25 - < 30 (m3/bln) 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 (𝑚3/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛) 0,05 20 - < 25 (m3/bln) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 (𝑆𝑅) 15 - < 20 (m3/bln) < 15 (m3/bln) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. 3. Tingkat Penyelesaian Pengaduan. 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1. 33.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3. Indikator Kinerja Aspek Operasional No. 1. Indikator Kinerja Efisiensi Produksi (Faktor Pemanfaatan Produksi) 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑚3) 𝑥 100% 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 (𝑚3). 2. 0,07. Air Tak Berekening-ATR (NRW) 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑖𝑟 (𝑚3) − 𝐴𝑖𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 (𝑚3) 𝑥 100% 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑖𝑟 (𝑚3). 3. Bobot. 0,07. Jam Operasi Layanan 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 (ℎ𝑎𝑟𝑖). 0,08. Standar ≥ 90 (%) 80 - < 90 (%) 70 - < 80 (%) 60 - < 70 (%) < 60 (%) ≤ 25 (%) > 25 – 30 (%) > 30 – 35 (%) > 35 – 40 (%) > 40 (%) 21- 24 (jam) 18 - < 21 (jam) 16 - < 18 (jam) 12 - < 16 (jam) < 12 (jam). Nilai Standar 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1. ≥ 80 (%) 5 60 - < 80 (%) 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 0,7 𝑏𝑎𝑟 (𝑆𝑅) 0,065 3 40 - < 60 (%) x 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 (𝑆𝑅) 2 20 - < 40 (%) 1 < 20 (%) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. 4. Tekanan Air pada Sambungan Pelanggan. 34.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3. Indikator Kinerja Aspek Operasional (Lanjutan) Nilai Standar 5 Penggantian Meter Air Pelanggan ≥ 20 (%) 5 15 - < 20 (%) 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 (𝑢𝑛𝑖𝑡) 0,065 3 10 < 15 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 (𝑆𝑅) 2 5 - < 10 (%) 1 < 5 (%) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. No.. Indikator Kinerja. Bobot. Standar. Bobot. Standar. 0,07. Kota ≤ 6 (org) > 6 – 8 (org) > 8 – 10 (org) > 10 – 12 (org) > 12 (org). Tabel 4. Indikator Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia No. 1. Indikator Kinerja Rasio Jumlah Pegawai / 1000 Pelanggan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 / 1000). Nilai Standar 5 4 3 2 1. Kabupaten 5 ≤ 8 (org) 4 > 8 – 10 (org) 3 > 10 – 12 (org) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010.. 35.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4. Indikator Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia (Lanjutan) No.. Indikator Kinerja. Bobot. Standar. Nilai Standar 2 1. > 12 – 14 (org) > 14 (org) 2 Rasio Diklat Pegawai ≥ 80 (%) 5 60 - < 80 (%) 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑑𝑖𝑘𝑙𝑎𝑡 (𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔) 0,04 3 40 - < 60 (%) x 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 (𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔) 2 20 - < 40 (%) 1 < 20 (%) 3 Beban Diklat terhadap Beban Pegawai ≥ 10 (%) 5 7,5 - < 10 (%) 4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑘𝑙𝑎𝑡 (𝑅𝑝) 0,04 3 5 - < 7,5 (%) 𝑥 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 (𝑅𝑝) 2 2,5 - < 5 (%) 1 < 2,5 (%) Sumber: Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010.. 36.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. C. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Pasal 2 dari peraturan ini menyebutkan bahwa “Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya aman bagi kesehatan”. Berdasarkan pasal ini maka PDAM sebagai salah satu penyelenggara air minum diharuskan mampu menyediakan air minum yang aman bagi pelanggannya. Kriteria air minum yang aman bagi kesehatan dijelaskan dalam pasal 3 ayat (1) dan (2) dari peraturan ini, yaitu: 1.. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan.. 2.. Parameter wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum. Sehubungan dengan kegiatan evaluasi kinerja PDAM, dijelaskan dalam. pasal 4 yang berisi tentang proses pengawasan terhadap kualitas air minum dengan klausul sebagai berikut. 1.. Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan secara internal..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 2.. Pengawasan kualitas air minum secara eksternal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) khusus untuk wilayah kerja KKP.. 3.. Pengawasan kualitas air minum secara internal merupakan pengawasan yang dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam peraturan ini.. 4.. Kegiatan pengawasan kualitas air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.. D. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum Dalam Peraturan ini diuraikan mengenai tata laksana pengawasan kualitas air minum dengan tujuan untuk mencapai kualitas air minum sesuai persyaratan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pengawasan yang dimaksud meliputi pengawasan eksternal dan pengawasan internal secara berkala. Pelaksanaan pengawasan meliputi berbagai kegiatan dari mulai inspeksi, pengambilan sampel air minum, pengujian kualitas air minim, analisis hasil pengujian laboratorium, rekomendasi tindak lanjut dan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Pengambilan sampel air minum dilaksanakan berdasarkan hasil laporan pengawasan internal penyeleggara air minum. Jumlah sampel dan frekuensi pengujian sampel air minum harus dilaksanakan berdasarkan jumlah penduduk yang dilayani minimal sebagai berikut. Tabel 5. Penetapan Jumlah dan Frekuensi Pengambilan Sampel Air Minum Pada Pengawasan Eksternal Jumlah Sampel / Parameter / Jaringan Distribusi Parameter. Frekuensi Pengujian. Jumlah Penduduk yang Dilayani < 5.000. < 5.000 – 100.000. >100.000. Fisik. Satu Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk ditambah 5 sampel tambahan. Mikrobiologi. Satu Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk ditambah 5 sampel tambahan. Sisa Chlor*. Satu Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk ditambah 5 sampel tambahan. Kimia Wajib. Enam Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk. Kimia Enam Bulan Tambahan** Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk. Sumber: Permenkes Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Keterangan: * Sisa chlor diuji pada outlet reservoir dengan nilai maksimal 1mg/L dan titik terjauh unit distribusi minimal 0,2 mg/L. **Parameter kimia tambahan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Tabel 6. Penetapan Jumlah dan Frekuensi Pengambilan Sampel Air Minum Pada Pengawasan Internal Jumlah Sampel / Parameter / Jaringan Distribusi Parameter. Frekuensi Pengujian. Jumlah Penduduk yang Dilayani < 5.000 – 100.000. >100.000. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk ditambah 10 sampel tambahan. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk ditambah 10 sampel tambahan. < 5.000. Fisik. Satu Bulan Sekali. Mikrobiologi. Satu Bulan Sekali. Sisa Chlor*. Satu Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk ditambah 10 sampel tambahan. Kimia Wajib. Enam Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk. Kimia Tambahan**. Enam Bulan Sekali. 1. 1 per 5.000 penduduk. 1 per 10.000 penduduk. Sumber: Permenkes Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum Keterangan: * Sisa chlor diuji pada outlet reservoir dengan nilai maksimal 1 mg/L dan titik terjauh unit distribusi minimal 0,2 mg/L. * Parameter kimia tambahan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah. Jika dikonversi ke dalam satuan SR maka perlu digunakan asumsi jumlah jiwa perSR berdasarkan rasio jiwa per KK yang tercatat di dalam data BPS untuk wilayah PDAM yang bersangkutan..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Contoh: Jika rasio jiwa per KK di suatu wilayah PDAM tercatat sebesar 5 jiwa/KK maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 1 per 5000 penduduk dibagi 5 sehingga hasil konversi menjadi 1 per 1000 SR.. E. Pelayanan Publik Berdasarkan Keputusan Menpan No.25/KEP.M.PAN.2.2004, pelayanan publik. adalah. segala. kegiatan. pelayanan. yang. dilaksanakan. oleh. penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Mahmudi (2010), yang dimaksud penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah yang meliputi: a.. Satuan kerja/satuan organisasi Kementrian;. b.. Departemen;. c.. Lembaga Pemerintah Non Departemen;. d.. Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, misalnya Sekretariat. Dewan. (Setwan),. Sekretariat. Negara. (Setneg),. dan. sebagainya; e.. Badan Usaha Milik Negara (BUMN);. f.. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);. g.. Instansi Pemerintah lainnya, baik Pusat maupun daerah termasuk dinasdinas dan badan..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. F. Laporan Keuangan 1.. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2007), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.. 2.. Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan Menurut Mahsun, dkk (2011:115), tujuan pembuatan laporan keuangan sektor publik adalah a.. Kepatuhan dan Pengelolaan Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada para pengguna laporan keuangan dan penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang ditetapkan.. b.. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggung-jawaban kepada publik dan sebagai alat untuk memonitor dan menilai efisiensi kinerja manajemen publik, dan memungkinkan pihak eksternal untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. c.. Perencanaan dan Informasi Otorisasi Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang serta memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.. d.. Kelangsungan Organisasi Laporan keuangan berfungsi untuk membantu para pembaca menentukan suatu organisasi atau unit kerja tersebut dapat melangsungkan usahanya untuk menyediakan barang atau jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.. e.. Hubungan Masyarakat Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dan media untuk menyatakan prestasi yang telah dicapai organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.. f.. Sumber Fakta dan Gambaran Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.. G. Analisis Laporan Keuangan Menurut Mamduh (2012), analisis laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui prospek dan resiko perusahaan atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan berarti melakukan penelaahan atau mempelajari hubungan-hubungan dan kecenderungan untuk.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. menentukan posisi keuangan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.. H. Pengguna Laporan Keuangan Sekor Publik Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Mahsun, dkk (2011: 149) terdapat beberapa kelompok pengguna laporan keuangan, yaitu: 1.. Masyarakat;. 2.. Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;. 3.. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman;. 4.. Pemerintah..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah metode penelitian yang dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus yang bisa berupa peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau memahami sesuatu hal (Andi Prastowo, 2016). Penelitian ini dilakukan secara langsung di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau.. 2.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Januari 2018 sampai dengan Juni 2018.. C. Subjek dan Objek Penelitian 1.. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang terlibat sebagai pemberi informasi dalam penelitian. Pihak-pihak yang terlibat diantaranya adalah direksi, sub bagian keuangan dan akuntansi, sub bagian umum dan personalia, bagian_teknik, serta bagian hubungan langganan.………. 45.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. 2.. Objek Penelitian Objek dalam penelitian adalah laporan keuangan perusahaan tahun 2016 berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, Catatan Atas Laporan Keuangan, Laporan Produksi dan Distribusi tahun 2016 serta Laporan Hubungan Langganan tahun 2015 dan 2016.. D. Jenis dan Sumber Data 1.. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu pengolahan data dalam bentuk angka-angka atau bilangan dengan menggunakan rumus tertentu.. 2.. Sumber Data a.. Sumber data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung melalui wawancara kepada pihak yang dianggap kompeten dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.. b.. Sumber data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau diperoleh dari pihak lain, meliputi: 1) Gambaran umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau. 2) Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2016 berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, Catatan Atas Laporan Keuangan, Laporan.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Produksi dan Distribusi tahun 2016 serta Laporan Hubungan Langganan tahun 2015 dan 2016. E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.. Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan informasi secara langsung. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang dianggap kompeten dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini.. 2.. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari informasi dengan melihat data-data perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. Data-data tersebut meliputi gambaran umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau, Laporan Keuangan Perusahaan serta catatan-catatan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kinerja PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau adalah dengan melakukan perhitungan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum sebagai berikut. 1.. Menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Keuangan.. 2.. Menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Pelayanan.. 3.. Menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Operasional.. 4.. Menghitung dan memberi penilaian pada Indikator Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia.. 5.. Menghitung total kinerja dengan menjumlahkan nilai kinerja tiap aspek yang diperoleh dari nilai indikator dikali dengan bobot indikator.. 6.. Menetapkan status kinerja perusahaan dengan membandingkan nilai total kinerja yang diperoleh dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu: sehat, kurang sehat, dan sakit dengan uraian sebagai berikut. a.. Kinerja PDAM sehat, apabila memiliki nilai total kinerja >2,8;. b.. Kinerja PDAM kurang sehat, apabila memiliki nilai total kinerja antara 2,2 sampai 2,8;. c.. Kinerja PDAM sakit, apabila memiliki nilai total kinerja <2,2..

Gambar

Tabel 2. Indikator Kinerja Aspek Pelayanan
Tabel 4. Indikator Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia
Tabel 5. Penetapan Jumlah dan Frekuensi Pengambilan Sampel Air Minum Pada  Pengawasan Eksternal
Tabel 6. Penetapan Jumlah dan Frekuensi Pengambilan Sampel Air Minum Pada  Pengawasan Internal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, Untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Surakarta selama 5

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Studi Kasus di PDAM Tirta Handayani Kabupaten

Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Probolinggo dalam Perspektif Balanced Scorecard; Zarrin Hubaisy, 080910201007; 2013: 76 halaman: Ilmu Administrasi

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang pada tahun 2007 – 2010A. Jenis penelitian adalah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum (PDAM) di Kota

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA

Berdasarkan hasil rangkuman dan wawancara dan pembahasan, yang telah telah di uraikan mengenai kinerja pelayanan Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Kinerja keuangan PDAM adalah kemampuan Perusahaan Daerah Air Minum dalam menghasilkan laba dalam suatu periode, yang diukur berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.